HUBUNGAN PARENTING SKILL DALAM MELATIH DISIPLIN ANAK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA di SD YIMA Bondowoso. Kalsum, Festa Yumpi & Iin Ervina

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PARENTING SKILL DALAM MELATIH DISIPLIN ANAK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA di SD YIMA Bondowoso. Kalsum, Festa Yumpi & Iin Ervina"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PARENTING SKILL DALAM MELATIH DISIPLIN ANAK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA di SD YIMA Bondowoso Kalsum, Festa Yumpi & Iin Ervina Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember Abstrak Dalam peningkatan motivasi belajar pada anak, keterampilan serta pengetahuan yang dimilki orang tua sangat mempengaruhi motivasi belajar pada anak. Berdasarkan pada fenomena yang terjadi di sekitar lingkungan SD YIMA Bondowoso diketahui bahwa banyaknya orang tua yang tidak memiliki keterampilan ternyata berpengaruh terhadap motivasi belajar anaknya. Sehingga program parenting skill yang diterapkan disekolah tersebut sangat penting bagi orang tua untuk menumbuhkan motivasi anak dalam belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan parenting skill terhadap motivasi belajar anak di SD YIMA Bondowoso. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 82 orang. Pengumpulan data menggunakan metode angket yang terdiri dari angket parenting skill dan angket motivasi belajar. Hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan product moment yang menunjukkan bahwa ternyata ada korelasi yang signifikan antara parenting skill dalam melatih disiplin anak terhadap motivasi belajar, yang itu dapat dilihat hasil korelasi sebesar 0,819 sehingga dapat disimpulkan bahwa ternyata orang tua yang mengikuti parenting skill, maka motivasi belajar anak mengalami peningkatan. Kata kunci: Parenting Skill, Motivasi Belajar A. PENDAHULUAN Setiap manusia mengalami suatu proses belajar dalam kehidupannya, dengan belajar manusia akan mengalami suatu perubahan didalam dirinya, baik perubahan pada sikap maupun tingkah lakunya. Belajar menjadi hal yang sangat penting karena dengan belajar manusia dapat berubah menjadi lebih baik sesuai dengan apa yang diinginkannya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Nashar,2004:79). Untuk mencapai sebuah proses belajar yang optimal maka harus ada interaksi atau hubungan yang baik antara individu dengan 92

2 lingkungannya, baik antara individu dengan keluarga maupun dengan masyarakat. Sebuah proses belajar tidak akan tercapai secara optimal apabila hubungan atau interaksi dengan lingkungan tidak turut mendukung, oleh sebab itu interaksi atau dorongan dari luar individu merupakan hal yang sangat penting yang dapat mendorong individu untuk melakukan suatu proses belajar. Faktor dari dalam diri individu saja tidak cukup untuk mendorong individu melakukan suatu proses belajar, tetapi apabila diimbangi dan didukung oleh faktor dari luar individu maka akan semakin mendorong individu untuk melakukan proses belajar. Dorongan tersebut disebut sebagai motivasi, dimana motivasi belajar itu sendiri adalah faktor yang sangat penting karena hal tersebut merupakan suatu keadaan siswa untuk melakukan belajar. Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah sebuah daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi segala sesuatu baik berupa apa saja yang dapat mendorong seseorang atau siswa untuk melakukan suatu proses belajar untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkannya. Pada siswa SD motivasi dari luar khususnya keluarga sangat berpengaruh pada motivasi belajarnya. Keluarga merupakan faktor penentu utama yang sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa tidak dapat memberikan dorongan atau semangat pada diri siswa maka akan sulit untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Orang tua adalah guru pertama dan paling bermakna bagi anak. Anak-anak belajar informasi-informasi penting tentang dirinya dari orang tua mereka. Perilaku dan keyakinan anak terhadap mereka sendiri sangat dipengaruhi oleh reaksi-reaksi orang tuanya. Ketika orang tua mereka percaya pada dirinya, mereka akan memperoleh kepercayaan diri. Anak-anak yang merasa diri mereka baik umumnya merasakan baik tentang orang lain dan mudah untuk bersama-sama mereka. Mereka tertarik dalam mempelajari keterampilan-keterampilan baru dan mampu menangani tantangan hidup dengan lebih baik. Fenomena yang terjadi pada lingkup keluarga terutama orang tua dimana keluarga kurang memperhatikan dan kurang memberikan motivasi pada anaknya, hal ini terjadi karena ketidaktahuan dan ketidakingintahuan para orang tua terhadap apa yang terjadi pada anaknya disekolah baik berupa prestasi belajarnya 93

3 atau masalah yang sedang dihadapi anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya di sekolah, sedangkan para orang tua tersebut sibuk dengan urusan pekerjaannya sendiri yang dianggap lebih penting dari pada untuk memotivasi anaknya untuk belajar dan berprestasi. Oleh karena itu orang tua harus mempunyai cara untuk mendidik anaknya, Joewono dan Puspasari (2004:1) menyatakan parenting merupakan proses yang didalamnya terdapat interaksi yang berkesinambungan antara anak dan orang tua, untuk membantu perkembangan anak agar tercapai suatu tujuan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lingkungan SD YIMA Bondowoso ini diperoleh beberapa informasi mengenai beberapa orang tua yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup, yang terjadi pada lingkungan tempat ruang lingkup para orang tua ini, kebanyakan para orang tua hanya sekedar menyekolahkan anaknya saja tanpa harus tahu apa yang harus dilakukan, apa yang penting atau yang akan didapatkan dengan bersekolah, yang tujuan akhirnya adalah anaknya dapat lulus dan dapat melanjutkan kejenjang yang sekolah yang berikutnya, tanpa peduli dengan apa yang terjadi. Pengetahuan yang kurang dimiliki para orang tua ini bukan hanya berdampak merugikan anaknya saja tetapi lembaga pendidik yakni sekolah mendapatkan dampak yang merugikan juga akibat dari tingkah laku para orang tua karena hal tersebut saling berkaitan antara satu sama lainnya. Telah diketahui bahwa sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang membantu para siswanya untuk mengembangkan sesuatu dari apa yang didapatkan siswa tersebut dirumahnya, jadi sekolah merupakan sebuah media lanjutan dari apa yang didapatkan anak dirumah. Anak lebih banyak menghabiskan waktunya diluar sekolah dari pada disekolah, diluar sekolah anak banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, orang tua, teman sebaya dan lain sebagainya, diluar sekolah itulah orang tua harus memiliki keterampilan khusus dan mempunyai disiplin yang benar dalam memotivasi anak karena hal tersebut sangat berpengaruh, orang tua yang melatih dan menerapkan disiplin pada anak dalam belajar akan menambah motivasi anak untuk terus termotivasi dalam belajarnya. 94

4 Menurut Chatib (2008:1) berpendapat bahwa disiplin adalah suatu bentuk penjagaan dan pelanggengan tata tertib atau aturan kehidupan yang didasari ideide tertentu. Orang tua yang menerapkan disiplin dalam belajar pada anaknya maka anak tersebut akan berusaha untuk menjalankan dan menjaga disiplin yang telah ditetapkan sebelumnya oleh orang tua. Menetapkan disiplin bukan berarti dengan memberikan hukuman yang menyakitkan bagi anak seperti memukul, membentak dan lain sebagainya pada saat anak melanggar apa yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh orang tua, tetapi disiplin yang perlu dilakukan orang tua yakni dengan memberikan penjelasan dan menerapkan rasa tanggung jawab pada anak dari apa yang telah anak perbuat. Serta orang tua harus memberikan hukuman yang mendidik seperti menjelaskan tentang akibat dari tidak disiplin dengan memberikan konsekuensi yang tepat akibat dari ketidakdisiplinannya, karena apabila anak sudah disiplin dan dilatih disiplin sejak awal oleh orang tua dalam kehidupannya terutama dalam masalah belajar maka anak akan menerapkan sikap disiplin tersebut serta anak akan lebih mudah termotivasi dalam belajarnya. Menerapkan disiplin yang benar maka terlebih dahulu orang tua harus memiliki keterampilan yang benar dan kreatif yang dapat membuat anak lebih bersemangat dalam melakukan sebuah proses belajar. Berdasarkan hasil observasi yang sebelumnya telah dilakukan menunjukkan bahw para orang tua di lingkungan subyek penelitian yakni disekitar lingkungan SD YIMA Bondowoso kurang memiliki pengetahuan serta keterampilan yang cukup tentang keterampilan yang harus diberikan pada anak. Kebanyakan para orang tua ini hanya sekedar menyekolahkan anaknya saja tanpa harus tahu apa yang harus dilakukan, apa yang penting atau yang akan didapatkan dengan bersekolah yang tujuan akhirnya adalah anaknya dapat lulus dan dapat melanjutkan kejenjang sekolah yang berikutnya tanpa peduli dengan apa yang terjadi. Pengetahuan yang kurang dimiliki para orang tua ini bukan hanya berdampak merugikan anaknya saja tetapi lembaga pendidik yakni sekolah mendapatkan dampak yang merugikan juga akibat dari tingkah laku para orang tua karena hal tersebut saling berkaitan antara satu sama lainnya. 95

5 Sekolah SD YIMA Bondowoso mengadakan suatu program rutin yang bernama quality time dimana dalam program quality time tersebut dibawakan oleh konselor sekolah. Program quality time yang diadakan pada setiap satu bulan sekali pada tiap awal bulan mengajarkan cara-cara mengenai parenting skill dan diikuti tiap orang tua atau wali murid dengan mengajarkan dan memberikan pengetahuan serta keterampilan yang khusus pada orang tua dalam memotivasi anak dalam belajar, salah satunya dengan materi tentang disiplin. Dimana materi tentang disiplin yang menjadi fokus penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih jauh lagi apakah terdapat hubungan antara parenting skill dalam melatih disiplin anak terhadap motivasi belajar dengan judul Hubungan antara parenting skill dalam melatih disiplin anak terhadap motivasi belajar. Setiap orang tua pasti berusaha untuk mengajarkan disiplin pada anakanaknya, dengan menanamkan perilaku yang dianggap baik dan menghindari perilaku yang dianggap tidak baik, banyak cara dalam menanamkan disiplin pada anak karena menerapkan sikap disiplin dan tanggung jawab kepada anak merupakan salah satu upaya menciptakan generasi yang berbudi baik dalam keluarga. Dalam praktiknya, orang tua perlu menetapkan secara terbuka sebuah aturan atau batasan-batasan dalam berperilaku beserta konsekuensinya yang harus dilaksanakan oleh semua anak secara tegas dan konsisten, dimana aturan-aturan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Dalam membuat dan menetapkan suatu disiplin terlebih dahulu orang tua harus melibatkan seluruh anggota keluarga termasuk anak, karena apabila anggota keluarga melanggar suatu peraturan yang telah ditetapkan maka harus konsisten dan menerima konsekuensinya. Leman (2006:3) menyatakan bahwa sudah merupakan keyakinan umum bahwa meningkatnya jumlah masalah dalam masyarakat sebagian disebabkan oleh merosotnya disiplin orang tua terhadap anak-anak. Oleh karena itu keluarga khususnya orang tua memegang peranan penting dalam mendisiplinkan anak, karena itu orang tua harus berusaha untuk membuat disiplin itu tepat dan mengena. Kecakapan dan ketangkasan orang tua dalam hal ini akan membawa hasil yang akan membimbing anak untuk disiplin. Sehingga anak 96

6 dengan sendirinya akan menyadari apabila membuat suatu kesalahan sehingga ia dapat memperbaikinya karena telah mendapatkan bekal sebelumnya dari orang tua. Sebagai orang tua, pendidik maupun pengasuh hendaknya memiliki kesabaran ekstra dan rasa kasih sayang dalam mengajarkan disiplin, karena tidak serta merta disiplin dapat dilakukan dengan cepat. Terlebih dahulu terdapat suatu proses yang hingga akhirnya penerapan disiplin dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Namun dalam menerapkan suatu disiplin keluarga khususnya orang tua harus menyesuaikan dengan usia dan kemampuan yang dimiliki, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan usianya. Khususnya pada usia sekolah dasar ini anak sudah mulai dapat membedakan nilai-nilai kehidupan dan sudah mulai dapat bertanggungjawab terhadap perilakunya, karenanya apabila seorang anak mendapatkan nilai-nilai kehidupan yang benar dan tepat dari keluarganya maka anak akan dapat mempertanggung jawabkannya dikehidupan luar rumahnya seperti sekolah. Serta sebaliknya apabila anak tidak mendapatkan nilai-nilai yang benar dan tepat didalam keluarganya maka anak akan berperilaku sesuai dengan apa yang dipelajarinya serta apa yang didapatkannya dirumah. Motivasi dalam belajar yang didapatkan anak adalah faktor yang penting sebagai pendorong bagi siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan (Ridwan,2008:2). Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan suatu proses belajar, salah satunya yakni dengan menerapkan disiplin belajar pada anak. Menurut Nashar (2004:57) motivasi belajar sama halnya dengan motif-motif lainnya. Motivasi belajar itu ada yang timbul karena kesadaran, dan ada pula karena pengaruh lingkungan, seperti adanya motivasi dari guru yang mengajar atau dari orang tua siswa itu sendiri. Dimana kesadaran itu akan timbul dengan sendirinya didalam diri siswa apabila sebelumnya siswa telah mendapatkan dorongan dari luar yang akan menimbulkan keinginan dalam dirinya. Oleh karena itu dorongan atau motivasi anak dalam belajar sangat diperlukan, dalam memotivasi anak sangat diperlukan untuk menggugah 97

7 kesadaran dari diri siswa. Untuk itu orang tua harus memiliki keterampilan yang khusus dan mengetahui cara-cara yang tepat bagi anak untuk melakukan belajar. Keterampilan orang tua dalam melatih disiplin anak merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada motivasi belajar anak. Apabila orang tua terampil dalam meningkatkan motivasi belajar anak serta terampil dalam mendisiplinkan anak, seperti orang tua mengetahui apa saja yang menjadi keinginan dan keharusan anak maka akan membawa dampak pada anaknya yaitu anak akan semakin termotivasi dalam belajarnya dan apabila anak telah termotivasi dalam belajar maka akan menghasilkan sebuah hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan baik bagi anak maupun orang tua. Akan tetapi sebaliknya apabila orang tua tidak mempunyai keterampilan dalam mendisiplinkan dan memotivasi anak maka orang tua akan sulit untuk menumbuhkan motivasi dalam diri anak, karena anak dapat merasa apa yang dilakukan dan ditetapkan orang tua tidak sesuai dengan keinginannya dan beranggapan bahwa orang tua memaksakan keinginan yang tidak diinginkan anak. Orang tua merupakan guru pertama dan paling bermakna bagi anak sebagai penerus dari apa yang didapatkan anaknya disekolah, anak membawa pelajaran yang berharga dari rumahnya. Apa yang didapatkan anak dirumah akan menjadi bekal bagi anak ketika anak berada dilingkungan luar rumah, sangat berpengaruhnya keadaan didalam rumah maka orang tua tidak dapat melakukan hal itu sendiri tetapi harus ada kerja sama dengan pihak lain yang juga berpengaruh bagi anak. Yakni salah satunya sekolah karena sekolah merupakan tempat lanjutan yang pertama dari apa yang didapatkan dirumah, disekolah gurulah yang mempunyai peranan yang besar dalam menumbuhkan motivasi anak. Oleh karena itu orang tua dan guru saling mempengaruhi satu sama lainnya, orang tua dan guru merupakan orang yang terpenting dalam kehidupan anak dalam menumbuhkan motivasi belajar anak. Apabila anak hanya mendapatkan pengertian dari guru saja tanpa ada usaha dari orang tua, maka yang sering terjadi guru sulit untuk memberikan motivasi pada anak didiknya. Hal tersebut dikarenakan orang tua dirumah kurang memberikan perhatian pada anaknya maka hal itu tidak akan berjalan secara seimbang. Tetapi sebaliknya apabila orang tua dan guru memberikan pengertian dan usaha yang 98

8 tepat bagi anak maka itu dapat berjalan dengan tepat dan sesuai. Karena keduanya merupakan hal yang saling berkaitan antara satu sama lainnya, oleh karena itu maka keduanya harus saling bekerja sama serta berjalan secara seimbang. Dari hal tersebut sudah saatnyalah terutama orang tua memiliki keterampilan yang benar dalam memotivasi serta mendisiplinkan anak. Berdasarkan teori diatas maka peneliti membuat hipotesis yang berbunyi Ada hubungan parenting skill dalam melatih disiplin anak terhadap motivasi belajar siswa. B. METODE PENELITIAN 1. Subyek Penelitian Populasi merupakan seluruh individu yang dimaksud untuk diteliti dan yang dikenai generalisasi yaitu suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari kelompok individu yang sedikit jumlahnya. Penelitian ini populasinya adalah orang tua dari siswa SD YIMA Bondowoso kelas 3, 4, dan 5 yang berjumlah 140 siswa. Peneliti menggunakan orang tua kelas 3, 4, dan 5 dengan asumsi bahwa orang tua dari siswa tersebut sudah memperoleh bekal program-program parenting skill disekolah serta sudah sekitar 3 sampai 5 tahun mengikuti program tesebut. Kelas 6 tidak disertakan dalam penelitian ini karena mereka sedang sibuk menghadapi ujian akhir nasional. Populasi pada penelitian ini adalah orang tua dari siswa di SD YIMA Bondowoso, dengan ciri-ciri yakni orang tua dari siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5, orang tua yang pernah mengikuti program parenting skill serta orang tua yang sudah 3 sampai 5 tahun mengikuti program parenting skill. 2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan angket yang berisi tentang indikatorindikator dari parenting skill dalam melatih disiplin anak dan motivasi belajar 99

9 C. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebuah proses belajar akan tercapai secara optimal apabila hubungan atau interaksi antara sekolah dengan keluarga saling mendukung, oleh sebab itu interaksi atau dorongan dari luar individu merupakan hal yang sangat penting yang dapat mendorong prestasi yang optimal dalam proses belajar seorang siswa. Faktor dorongan dari dalam individu saja tidak cukup untuk mendorong individu melakukan suatu proses belajar, tetapi apabila diimbangi dan didukung oleh faktor dari luar maka akan semakin mendorong individu untuk melakukan proses belajar. Terutama pada siswa SD motivasi dari luar khususnya keluarga sangat berpengaruh pada motivasi belajarnya. Keluarga khususnya orang tua memegang peranan penting dalam mengajarkan disiplin pada anak, mengingat pola-pola penanaman dasar yang diajarkan orang tua akan menjadi kebiasaan yang akan cenderung menetap dalam diri anak. Orang tua semenjak dini diharapkan dapat menerapkan suatu disiplin secara tepat dengan mengajak komunikasi anak sebelum ketentuan diberlakukan, sehingga dalam penerapan suatu disiplin anak akan merasa dihargai serta merasa ikut bertanggung jawab terhadap paraturan yang dibuat. Menurut Hurlock pola disiplin yang diterapkan orang tua terhadap anak ada 3 macam yaitu disiplin otoriter, disiplin yang lemah serta disiplin demokratis (1980:125). Orang tua yang menerapkan disiplin demokratis, sebelum peraturan diterapkan orang tua mengajak diskusi anak untuk mendengarkan dan bertukar pendapat sehingga anak merasa ikut bertanggung jawab apabila anak melakukan kesalahan orang tua tidak langsung memberikan hukuman badan namun orang tua berusaha menjelaskan dan memberi pengertian tentang kesalahan yang dilakukan sehingga anak menyadari perbuatan yang dilakukan. Saat anak berperilaku baik orang tua memberikan penghargaan baik berupa hadiah atau pujian atas apa yang dilakukan agar anak terus mempertahankan perilaku baiknya. Kondisi kedekatan hubungan yang harmonis ini akan menimbulkan suatu dorongan bagi anak untuk melakukan apapun sebaik mungkin termasuk dalam hal belajarnya. Pernyataan tersebut terlihat dari hasil mean empirik dan mean hipotetik yang menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean hipotetik yakni nilai mean 100

10 empirik (ME) pada parenting skill 124,33 dengan mean hipotetik (MH) 117.5, sedang ME pada motivasi belajar anak adalah dengan MH sebesar 55, hal ini menunjukkan bahwa dari kedua variabel ME > MH. Hal ini juga dapat dilihat dari korelasi produck moment sebesar 0,819 yang sesuai dengan teori perkembangan moral Kohlberg pada tingkat kedua yakni penalaran konvensional yang Pada tahap ini, seorang anak menghargai kebenaran, kepedulian, dan kesetiaan kepada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. Anak-anak sering mengadopsi standar-standar moral orang tuanya sambil mengharapkan dihargai oleh orang tuanya. Sehingga orang tua yang menggunakan disiplin yang demokratis sebelum menetapkan peraturan orang tua terlebih dahulu mengajak anak berdiskusi sehingga anak akan merasa sangat dihargai dan merasa ikut andil dalam pembuatan peraturan.. Oleh karena itu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan mengenai cara atau metode penerapan disiplin dalam belajar maka orang tua dapat lebih efektif lagi menambah keterampilan dan pengetahuannya untuk memperluas wawasan mengenai cara-cara penerapan disiplin belajar kepada anak dirumah. Salah satunya yaitu dengan aktif mengikuti program parenting skill yang diadakan disekolah. D. KESIMPULAN DAN SARAN Pada hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi yang sangat signifikan antara parenting skill dalam melatih disiplin anak dengan motivasi belajar anak di SD YIMA Bondowoso. Sesuai dengan kesimpulan diatas maka dapat diambil beberapa saran pada pihakpihak yang berkaitan langsung dengan hasil penelitian ini, antara lain : 1. Bagi orang tua : Orang tua dalam menerapkan disiplin dalam belajar seharusnya menggunakan pendekatan yang demokratis. Dalam disiplin yang demokratis orang tua selalu melibatkan anak dalam pembuatan keputusan. 101

11 2. Bagi sekolah : Guru bisa mempertahankan program yang ada karena dirasa sangat efektif melatihkan orang tua dalam mengajarkan disiplin pada anak. Di sekolah guru dapat menjadi orang tua kedua dan menjadi pengganti orang tua selama anak berada dilingkungan sekolah 3. Bagi peneliti lain : Bagi peneliti lain dalam meneliti diharapkan menggunakan metode yang berbeda seperti metode deskriptis, study kasus sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih maksimal. Daftar Pustaka Admin, Majalah Hidup ( diakes November 2008). Ahmadi, A Psikologi Sosial Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta. Atkinson, L, Rita Pengantar Psikologi Edisi Revisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga Azwar, Saifuddin Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualiasi Metodologis Kearah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Chatib, Munif Handout Cara Menankan Disiplin Pada Anak Handout Cara Memberikan Hukuman Pada Anak. Hadi, S Program Statistik Versi 2000 Mauas SPSS Paket Midi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Hurlock, B, Elizabeth Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Joewono, B, Erliza dan Puspasari, Ami Jurnal Psikologi Sosial. Jakarta : Univrsitas Indonesia. Kosasih, Andreas Jurnal Psikologi Tabularasa. Malang : Universitas Merdeka. Latipun Psikologi Eksperimen. Malang : UMM Press Leman, Martin Disiplin ( diakses Februari 2009) Mutadin, Zainun ( Diakses April 2008). 102

12 Nashar, H Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta : Delia Press. Priyatno, Dwi Mandir Belajar SPSS. Jakarta. Ridwan Ketercapaian Prestasi Belajar ( Diakses November 2008). Santrock, W, John Life Span Development Perkembangan Masa Hidup edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta : Erlangga Sobur, alex Butir-butir mutiara Rumah Tangga. Jakarta : Gunung Mulia. Soejento, Agoes Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitati, Kualitatif, R & D. Bandung : Alfabeta. Wangmuba Ciri-ciri anak termotivasi belajar ( Psikologi.com). Diakses April Winarsunu, Tulus Statistik Dalam Penelitian Psikologi. Malang : UMM 103

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI KOMPLEK MENDAWAI KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI KOMPLEK MENDAWAI KOTA PALANGKA RAYA HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI KOMPLEK MENDAWAI KOTA PALANGKA RAYA Oleh: Elisabeth Fransisca S.S 1) dan Titis Oktaviyanti 2) Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Palangka Raya Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka)

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT Dwi Retno Aprilia, Aisyah Program Studi PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email:

Lebih terperinci

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan Jurnal Psikologi September 2014, Vol. II, No. 2, hal 80-88 PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar ABSTRAK BANGKIT RAMADHAN. Pengaruh kegiatan kesiswaan terhadap kedisiplinan belajar siswa ajaran 2015 / 2016. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. Juli

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: IRUWANTI NPM.12144200005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM. 12500093 ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Amalia Risqi Puspitaningtyas Universitas Abdurachman Saleh Situbondo amalia_risqi88@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan saat ini semakin mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pola asuh permisif orang tua berada pada tingkat tinggi dan rata-rata 68,82. dengan frekuensi siswa 71 orang dan prosentase 77,17 %.

BAB V PENUTUP. 1. Pola asuh permisif orang tua berada pada tingkat tinggi dan rata-rata 68,82. dengan frekuensi siswa 71 orang dan prosentase 77,17 %. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan pola asuh permisif orang tua terhadap kedisiplinan siswa di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. Pendidikan akan menjadi penentu agar bangsa kita dapat berkembang secara optimal. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh bangsa. Tidak hanya dengan memperhatikan kuantitas individunya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI Titik Rahayu Titikrahayu857@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Siti Nur Haulah (11500053) Pembimbing : Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Irawan M.Tayeb, H. Sayafuddin, Sukarman Bimbingan Dan Konseling, FIP, IKIP Mataram Irawanmtayeb@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variabel),

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VIIe SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: TIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Gambaran Umum Sekolah SMPN 25 Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Gambaran Umum Sekolah SMPN 25 Surabaya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Gambaran Umum Sekolah SMPN 25 Surabaya SMPN 25 Surabaya didirikan tahun 1983, lokasi pertama di SDN Banyu Urip jl. Banyu urip. Pada tahun 1986 pindah di jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bagian yang paling utama didalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA Oleh : YUDHA WIJAYA B 100 090 246 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Lebih terperinci

Hubungan Konformitas dengan Motivasi Belajar Santri Puteri di Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka Bluto Sumenep

Hubungan Konformitas dengan Motivasi Belajar Santri Puteri di Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka Bluto Sumenep Hubungan Konformitas dengan Motivasi Belajar Santri Puteri di Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka Bluto Sumenep Oleh : Roziana Amalia (10410057) Dosen Pembimbing : Drs. H. Yahya.,MA Santri yang

Lebih terperinci

PENGARUH PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS 5 DI SD N PREMULUNG NO 94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS 5 DI SD N PREMULUNG NO 94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS 5 DI SD N PREMULUNG NO 94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berbentuk kuantitatif yang bersifat regresional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Volume 2 Nomor Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 174-181 Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 HUBUNGAN

Lebih terperinci

Anik Sulistyowati Pembimbing I : Dr. Hera Heru SS, M.pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Anik Sulistyowati Pembimbing I : Dr. Hera Heru SS, M.pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TUGAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEDIAAN BERKONSULTASI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Anik Sulistyowati 11500044 Pembimbing

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH

HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH ASEP GANJAR SUKARELAWAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SEBELAS APRIL SUMEDANG Abstrak Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA NILAI TUGAS SEKOLAH (SCHOOL TASK S VALUE) DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Siti Ma rifah Setiawati. Guru BK MTs Negeri III Surabaya

HUBUNGAN ANTARA NILAI TUGAS SEKOLAH (SCHOOL TASK S VALUE) DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Siti Ma rifah Setiawati. Guru BK MTs Negeri III Surabaya HUBUNGAN ANTARA NILAI TUGAS SEKOLAH (SCHOOL TASK S VALUE) DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Siti Ma rifah Setiawati Guru BK MTs Negeri III Surabaya marifah0404@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Agar dapat memperoleh data yang dapat menunjang validitas penelitian ini, maka diperlukan adanya metode penelitian. Hasan dan Koentjaraningrat mengemukakah bahwa metode adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indra Putra Pratama, I Made Sonny Gunawan, Ni Ketut Alit Suarti Bimbingan Konseling,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi merupakan variabel yang diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan b. Variable Bebas (X) :

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi. Untuk berhubungan dengan orang lain dibutuhkan komunikasi yang

Lebih terperinci

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif. Di mana pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, apapun bentuk dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul yang diambil oleh peneliti, maka pendekatan penelitian pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Ririn Anggraini (10220127) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Email: ririn_a71@yahoo.com Abstrak Ririn Anggraini.

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif merupakan kegiatan penelitian yang sistematis, terencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 3 (2016) 322-328 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Suatu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK JURNAL HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 THE RELATION INTENSITY OF FACEBOOK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teori maupun praktik. Penelitian juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya

Lebih terperinci

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar.

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar. UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH Rafika, Israwati, Bachtiar Universitas Syiah Kuala Rafikasyakieb@gmail.com ABSTRAK Dalam konteks kemandirian belajar siswa,

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG Irma Rostiani, Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Anak untuk Bersekolah HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi yang berharga bagi peradaban umat manusia, pada saat yang bersamaan pendidikan dan penalaran moral juga merupakan pilar yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian seringkali disebut juga metodologi, adalah cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 64

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 64 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunanakan pendekatan kuantitaf adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12) BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa, atau tindakan dapat dianggap sebagai pendidikan. Pendidikan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. merasa, atau tindakan dapat dianggap sebagai pendidikan. Pendidikan biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian dengan pendekatan kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa, yaitu untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berpotensi. Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Bila ditinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya

BAB III METODE PENELITAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya BAB III METODE PENELITAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada

Lebih terperinci