BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit
|
|
- Ivan Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu tiga tahun. Perhitungannya adalah sebagai berikut : VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit Rp Meja makan panjang 1 unit ( Rp Kursi ( Rp Meja kasir Rp ( 5 Kursi kasir Rp Tempat sampah 2 unit Rp Tempat cuci Rp Alat& kain pel Rp Kain pembersih meja Rp Display Rp Daftar menu Rp Ac Rp Baju karyawan Rp Celemek Rp Cempal tangan Rp Tanaman rambat plastik 8 Rp Rp Mesin kasir Rp Pot bunga Rp Total biaya Rp Keterangan : Peralatan produksi berasal dari tabel 4.2 * Umur ekonomis = 3 tahun, nilai residu = 0, maka : 7 1
2 Rp /3 tahun = /tahun /12 bulan = Rp /bulan Rp /4 minggu = Rp /minggu Rp /7 hari = Rp29.418/hari (8menu) Rp29.418/8 menu =Rp3.677/menu Tabel 6.2 Aktiva Lancar No Keterangan (biaya/hari) Biaya satu kali produksi 1 Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake (10 slice) Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake (10 slice) Rp Total biaya Cheese Roll Cake (10 slice) Rp Total biaya Rapsberry & Chocolate Cheese Roll Cake (10 slice) Rp Total biaya Matcha Roll Cake (10 slice) Rp Total biaya Lemon Squash (10 gelas) Rp Total biaya Iced Chocolate (10 gelas) Rp Total biaya Matcha Latte (10 gelas) Rp Biaya bahan pembantu kue 9 Rp Kertas roti Rp Rp Rp Tabung gas Rp Packaging kue Rp Biaya bahan pembantu minuman 15 Sedotan Rp Rp Rp Biaya lain-lain 18 Bunga meja Rp Asam salisilat Rp Obat pembersih meja Rp Obat pembersih lantai Rp Rp Total biaya Rp Keterangan : Total biaya produksi masing- masing menu ( nomor 1-8 ) berasal dari tabel 4.4 sampai tabel
3 Biaya bahan pembantu kue dan minuman berasal dari tabel 4.3 (perlengkapan produksi) Biaya lain-lain merupakan biaya diluar proses produksi kue dan minuman Harga bunga meja ( Asam salisilat ( &product_id=45&option=com_virtuemart&itemid=26&vmcchk=1&itemi d=26) Tabel 6.3 Harga Jual Menu Harga pokok penjualan (HPP) Harga jual* Strawberry Japanese Roll Cake Mocca Nougat Roll Cake Cheese Roll Cake Rapsberry & Chocolate Cheese Roll Cake + Rp menu 10 slice + Rp menu +Rp slice Rp = Rp Rp Rp menu = Rp slice = Rp Rp ,- Rp ,- Rp Rp Matcha Roll Cake Lemon 10 slice = Rp Squash = Rp Iced Chocolate = Rp Rp Rp Rp
4 Matcha Latte Rp Keterangan : Dalam satu hari total penjualan 50 porsi untuk japanese roll cake sedangkan untuk minumannya 30 gelas. Harga jual memakai mark up 100% V.2. Sumber Dana Sumber dana berasal dari dana pribadi yaitu Rp di mana dana tersebut berasal dari tabungan pribadi pemilik dan dana tambahan dari keluarga. V.3 Proyeksi Neraca Tabel 6.4 Neraca Aktiva Jumlah Pasiva Jumlah Aset lancar Rp Kewajiban Aset tetap Ekuitas Peralatan Rp Modal disetor Rp Dekorasi awal Rp Sewa tempat Rp Total aktiva Rp Total pasiva Rp *Diasumsikan nilai tetap V.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tabel 6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Komponen Biaya Produksi Rp
5 Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Total biaya Cheese Roll Cake Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Total biaya Matcha Roll Cake Total biaya Lemon Squash Total biaya Iced Chocolate Total biaya Matcha Latte Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Tabung gas Packaging kue Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Biaya lain-lain Bunga meja Asam salisilat Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Gaji karyawan Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat 6 x 6 m x Rp Promosi Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun))/12 bulan Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Laba bersih setelah pajak Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Rp ) Rp0 (Rp ) (Rp ) (Rp ) 7 5
6 Keterangan: Rumus menghitung penyusutan = (( Harga aktiva - nilai sisa) / umur ekonomis)) Tabel 6.6 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Pertama Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Rp Komponen Biaya Produksi Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Rp Total biaya Cheese Roll Cake Rp Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Total biaya Matcha Roll Cake Rp Total biaya Lemon Squash Rp Total biaya Iced Chocolate Rp Total biaya Matcha Latte Rp Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Rp Rp Rp Tabung gas Rp Packaging kue Rp Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Rp Rp Biaya lain-lain Bunga meja Asam salisilat Rp Rp
7 Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Gaji karyawan Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat Promosi Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun)) Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Pajak PPH 15% Laba bersih setelah pajak Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Rp Rp Rp Rp Tabel 6.7 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Kedua Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Rp Komponen Biaya Produksi Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Rp Total biaya Cheese Roll Cake Rp Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Total biaya Matcha Roll Cake Rp Total biaya Lemon Squash Rp
8 Total biaya Iced Chocolate Total biaya Matcha Latte Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Tabung gas Packaging kue Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Biaya lain-lain Bunga meja Asam salisilat Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Gaji karyawan Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat Promosi Pendaftaran merek dagang Biaya sertifikat halal Surat izin usaha Tanda daftar perusahaan perseorangan Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun)) Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Pajak PPH 30% Laba bersih setelah pajak Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Rp Rp Rp Rp
9 Tabel 6.8 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Ketiga Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Rp Komponen Biaya Produksi Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Rp Total biaya Cheese Roll Cake Rp Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Total biaya Matcha Roll Cake Rp Total biaya Lemon Squash Rp Total biaya Iced Chocolate Rp Total biaya Matcha Latte Rp Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Rp Rp Rp Tabung gas Rp Packaging kue Rp Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Rp Rp Biaya lain-lain Bunga meja Asam salisilat Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Gaji karyawan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
10 Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat Promosi Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun)) Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Pajak PPH 30% Laba bersih setelah pajak Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Rp Rp Rp Rp V.5 Proyeksi Arus Kas Asumsi kenaikan pendapatan maupun biaya sebesar 5.5% tiap tahun, sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5.5% ( 55/73508). Tabel 6.9 Proyeksi Cash Flow Tahun Pertama Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Rp Komponen Biaya Produksi Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Rp Total biaya Cheese Roll Cake Rp Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp
11 Total biaya Matcha Roll Cake Total biaya Lemon Squash Total biaya Iced Chocolate Total biaya Matcha Latte Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Tabung gas Packaging kue Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Biaya lain-lain Bunga meja Asam salisilat Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Gaji karyawan Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat Promosi Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun)) Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Pajak PPH 15% Laba bersih setelah pajak Penyusutan Operational Cash Flow Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Rp Rp Rp Rp Rp
12 Tabel 6.10 Proyeksi Cash Flow Tahun Kedua Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Rp Komponen Biaya Produksi Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Rp Total biaya Cheese Roll Cake Rp Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Total biaya Matcha Roll Cake Rp Total biaya Lemon Squash Rp Total biaya Iced Chocolate Rp Total biaya Matcha Latte Rp Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Rp Rp Rp Tabung gas Rp Packaging kue Rp Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Rp Rp Biaya lain-lain Bunga meja Asam salisilat Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Rp Rp Rp Rp Rp
13 Gaji karyawan Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat Promosi Pendaftaran merek dagang Biaya sertifikat halal Surat izin usaha sebesar Tanda daftar perusahaan perseorangan Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun)) Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Pajak PPH 30% Laba bersih setelah pajak Penyusutan Operational Cash Flow Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Rp Rp Rp Rp Rp Tabel 6.11 Proyeksi Cash Flow Tahun Ketiga Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Pendapatan Pendapatan Strawberry Japanese Roll Cake Rp Pendapatan Mocca Nougat Roll Cake Rp Pendapatan Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp Pendapatan Matcha Roll Cake Rp Pendapatan Lemon Squash Rp Pendapatan Iced Chocolate Rp Pendapatan Matcha Latte Rp Total Pendapatan Rp Komponen Biaya Produksi Total biaya Strawberry Japanese Roll Cake Rp Total biaya Mocca Nougat Roll Cake Rp Total biaya Cheese Roll Cake Rp Total biaya Raspberry & Chocolate Cheese Roll Cake Rp
14 Total biaya Matcha Roll Cake Total biaya Lemon Squash Total biaya Iced Chocolate Total biaya Matcha Latte Biaya bahan pembantu kue Kertas roti Tabung gas Packaging kue Biaya bahan pembantu minuman Sedotan Bunga meja Asam salisilat Obat pembersih meja Obat pembersih lantai Gaji karyawan Total Biaya Produksi Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Komponen Biaya Operasional Sewa tempat Promosi Penyusutan((Rp Rp 0 / 3 tahun)) Total biaya operasional Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Beban bunga Laba bersih sebelum pajak Pajak (10% --> UU No. 28 Tahun 2009 pajak u/ restoran) Pajak PPH 30% Laba bersih setelah pajak Penyusutan Operational Cash Flow Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 Rp Rp Rp Rp Rp
15 Keterangan : Untuk pendaftaran izin,semua dimulai di tahun ke dua Pendaftaran merk dagang Rp ( Surat izin usaha menengah Rp ( Biaya sertifikat halal Rp ( Tanda daftar perusahaan perseorangan Rp ( PPh Pasal 25 Orang Pribadi 5 % x 0.00 s/d 50,000, % x 50,000, s/d 250,000, % x 250,000, s/d 500,000, % x 500,000, s/d tak terbatas Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak : Untuk diri Wajib Pajak orang pribadi Rp. 24,300,000 / tahun Sumber : Perhitungan PPH = (laba bersih sebelum kena pajak Rp )* % Sumber : Dokumentasi pribadi (2013) 8 5
16 VI.6. Penilaian Kelayakan Investasi Perhitungan menggunakan discount factor 20% Tahun Tabel 6.12 Net Present Value Operational Cash Flow Discount Factor Present Value Tahun 1 Rp ,8333 Rp Tahun 2 Rp ,6944 Rp Tahun 3 Rp ,5787 Rp Total Present Value Rp Initial Investment NPV Rp Rp Oleh karena nilai NPV > 0 (Rp ) maka usaha ini layak dijalankan. Tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tabel 6.13 Perhitungan Payback Period Operational Cash Flow Rp Rp Rp Payback Period = Rp x 12 bulan Rp = 3,41 bulan = 3 bulan + (0,41* 30 hari) = 3 bulan 12 hari Perhitungan Profitability Index (PI) Profitability Index = Total Present Value Initial Investment = Rp Rp = 29,04 Oleh karena nilai profitability index > 1 maka usaha ini layak dijalankan. 8 6
BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1 Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana No Komponen Investasi Aktifa tetap 1. Piring 50 buah @3000 Rp150.000 2. Mangkok ayam 50 buah @4000 Rp200.000 3. Sendok
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana
BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1. Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap: Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana No. Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap : 1. Matras, 40 buah @300,000 Rp.12,000,000 2. Pelindung kepala, 20
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF...1 I.1 Deskripsi Konsep Bisnis...1 I.2 Deskripi Usaha...2
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LOGO BUSINESS PLAN...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iv SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN...v PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam
BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.
76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang
Lebih terperinciBAB VI. ASPEK KEUANGAN
BAB VI. ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva Tetap Espresso machine 8,000,000 Grinder 4,200,000 Coffee Maker 1,100,000 Tea Pot 400,000 Blender 400,000 Steaming pitchers 200,000
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut adalah rincian harga bahan baku yang digunakan untuk 1 bulan pertama: Tabel 6.1.1 Kebutuhan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilayakan kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana
Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000
Lebih terperinciBAB VI 6 ASPEK KEUANGAN
BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1
ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra: No. Komponen Investasi Jumlah
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra: 1. Aktiva Tetap Tabel XI Tabel kebutuhan dana No. Komponen Investasi Jumlah Aktiva
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Sumber dana Sumber dana pendirian Home Net diperoleh dari dana pribadi sebesar Rp. 1,579,128,, dan tidak ada kerja sama apapun dengan lain pihak. Apabila
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinci12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA
Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?
Lebih terperinciBAB 6 ASPEK KEUANGAN
BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena
Lebih terperinciAspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si
Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
Lebih terperinciManajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO
Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS KEUANGAN
BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal
83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
82 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana pada tahun pertama merupakan investasi awal yang harus didukung dengan modal awal untuk berjalannya usaha. Kebutuhan dana pada bisnis Trendstop
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1
ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL
STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat. Sebuah perusahaan harus jeli dalam melihat peluang-peluang yang ada. Peluang tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG
ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Analisis aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Rencana Keuangan 6.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Kebutuhan akan fasilitas dan peralatan sangat menunjang kegiatan perusahaan, biaya-biaya yang diperlukan untuk
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.
STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan
Lebih terperinciUSAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA
ANALISIS KELAYAKAN KELANGSUNGAN Nama NPM : 23209891 Jurusan USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA Pembimbing : Chrisilla Yunisia de Fretes : Akuntansi : Istichanah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciBAB 6 ASPEK KEUANGAN
BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen
ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA KEUANGAN
BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan
Lebih terperinciABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak
ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna
Lebih terperinciBAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan
BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii
ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan
Lebih terperinciPENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)
Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Kuantitatif Setelah mengadakan pengamatan dan wawancara terhadap suatu unit bisnis salon X, penulis melakukan beberapa
Lebih terperinciBAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL
BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Rincian Modal Awal MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal Dana Start-up yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien
Lebih terperinciMakalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA
Lebih terperinciBab 5 Penganggaran Modal
M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan
Lebih terperinciBab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE
STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...
ABSTRAK Ekspansi merupakan salah satu bentuk penanaman investasi untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang terlebih dahulu agar
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga
Lebih terperinciBAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal
BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Rincian Modal Awal MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal Dana Start-up yang dibutuhkan jumlah Total Aset Tetap Peralatan Rp 19.516.000 Instalasi Listrik Rp
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciStudi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi
Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Penganggaran Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Modal atau capital merujuk pada aktiva tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerus setiap bulannya. Produksi unit tungku kompor dengan harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Elang Jagad adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur logam yang memproduksi tungku kompor. Dalam pembuatan tungku kompor dilakukan melalui
Lebih terperinciANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE
ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek
Lebih terperinciOleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :
STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin
Lebih terperinciMata Kuliah - Kewirausahaan II-
Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi
Lebih terperinciKONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI
KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Investment, Franchise, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index
ABSTRACT This study aimed to understand about the properness of (Franchise) investment plans in the pessimistic and optimistic conditions of Kedai Kopi Torabika which will be undertaken by prospective
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi
Lebih terperincidimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu
A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES
ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES NAMA : FIRDA ANNISA KELAS : 3EA27 NPM : 12211885 DOSEN PEMBIMBING : SYAHRUDIN S.E.,M.M JURUSAN : MANAJEMEN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL
STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1. Deskripsi Bisnis Nama Perusahaan Logo Golden Recipe Nama Golden Recipe dipilih penulis karena penulis ingin menciptakan image di benak konsumen bahwa Golden Recipe adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian/studi kelayakan sangat diperlukan rancangan yang tepat agar penelitian bisa terarah. Rancangan penelitian merupakan rencana yang dibuat oleh peneliti
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH
ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH Nama : Annisa Dwiutami NPM : 20210910 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM, FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
Lebih terperinci