BAB II LANDASAN TEORI. tersebut diantaranya mengenai pertumbuhan ekonomi dan perdagangan
|
|
- Liani Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan beberapa teori terkait dengan penelitian. Teoriteori tersebut diantaranya mengenai pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional. Penelitian terdahulu, yang merupakan acuan dari penelitian ini juga akan disampaikan dalam bab ini yang selanjutnya pada akhir bab ditutup dengan kerangka pemikiran Konsep Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sukirno (2004), pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat bertambah. Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan yang sebenar-benarnya barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Dengan demikian, untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara perlu dihitung pendapatan nasional riil yaitu Produk Nasional Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil. Dalam menghitung pendapatan nasional dan komponennya menurut harga tetap yaitu harga-harga barang yang berlaku di tahun dasar yang dipilih. 18
2 19 Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduk, menurut Kuznet (Todaro, 1997). Kuznet (Todaro, 1997) juga mengatakan bahwa terdapat enam karakteristik dalam pertumbuhan ekonomi, antara lain : 1. Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. 2. Tingkat kenaikan total produktivitas faktor yang tinggi. 3. Tingkat transformasi struktur ekonomi yang tinggi. 4. Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi. 5. Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau sudah maju perekonomiannya untuk berusaha menambah bagian-bagian dunia lainnya sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan baku yang baru. 6. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan. Jadi teori pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah suatu ceritera (yang logis) mengenai bagaimana proses pertumbuhan terjadi (Boediono, 1999:2). 19
3 20 Satu hal yang perlu ditekankan sejak awal adalah bahwa didalam ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu teori pertumbuhan, tetapi terdapat banyak teori pertumbuhan. Sampai saat ini (dan masa mendatang) tidak ada suatu teori pertumbuhan yang menyeluruh dan lengkap dan yang merupakan satu-satunya teori pertumbuhan yang baku. Berbagai ekonom besar, sejak lahirnya ilmu ekonomi mempunyai pandangan atau presepsi yang tidak selalu sama mengenai proses pertumbuhan suatu perekonomian. Seringkali pandangan atau presepsi ini sangat dipengaruhi oleh keadaan atau peristiwa-peristiwa pada waktu ekonom tersebut hidup, ideologi yang dianut oleh ekonom, sehingga aspek-aspek yang ditonjolkan dalam teorinya mencerminkan kecenderungan idiologisnya. Ini semua perlu dipahami oleh setiap orang yang mempelajari teori pertumbuhan (ilmu ekonomi umumnya). Jangan sampai berpendapat bahwa teori yang kebetulan dipelajari adalah satu-satunya kebenaran yang tidak dapat dibantah. Semakin banyak teori yang dipelajari, semakin luas pandangan, dan semakin mudah menghindari perangkap fanatisme intelektual tersebut (Boediono, 1999:2) Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik Teori pertumbuhan ekonomi klasik merupakan salah satu dasar dari teori pertumbuhan yang dipakai sejak dulu hingga sekarang. Teori pertumbuhan ekonomi klasik ini dikemukakan oleh tokoh-tokoh ekonom seperti Aadam Smith dan David Ricardo. 20
4 21 Adam Smith dalam bukunya An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations, mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis. Menurut Smith, terdapat dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk dianggap sebagai faktor yang pasif. Dengan demikian pertumbuhan suatu negara lebih tergantung pada pertumbuhan output. Sedangkan pertumbuhan output sangat tergantung kepada jumlah modal yang ditanam, modal ditentukan oleh jumlah laba yang diperoleh, laba tergantung kepada pasar (permintaan) dan permintaan tergantung pada jumlah penduduk dan penduduk tergantung pada upah, upah tergantung pada output. Asumsi klasik menyatakan bahwa faktor alam bersifat konstan. Maka pada suatu saat tingkat produksi itu akan mencapai tingkat Full Employment, artinya pendayagunaan alam, modal dan tenaga kerja akan mencapai tingkat optimum, sehingga pada suatu saat tertentu jumlah output tidak bisa ditingkatkan lagi karena sudah optimum, maka akibatnya tingkat upah akan tetap, karena upah tetap maka penduduk pun akan tetap, karena biaya hidup penduduk tergantung pada upah. Dengan demikian kalau kondisi Full Employment tersebut sudah tercapai artinya ekonomi akan mengalami kemandengan, dan pada akhirnya ekonomi akan sistem ekonomi yang statis dan pas-pasan. Pada prinsipnya teori yang dikemukakan oleh David Ricardo sama dengan yang dikemukakan oleh Adam Smith. Dengan asumsi bahwa faktor alam tetap, 21
5 22 sedangkan penduduk bertambah pesat maka pada suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan sangat rendah dan tidak berkembang Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod Domar Teori pertumbuhan Harrod Domar dikembangkan oleh dua ekonom sesudah Keynes yaitu R.F Harrod dan Evsey Domar. Domar mengemukakan teorinya tersebut pada tahun 1947 dalam jurnal American Economic Review, sedangkan Harrod telah mengemukakan pada tahun 1939 dalam Economic Journal. Teori ini sebenarnya dikembangkan oleh kedua ekonom secara sendiri-sendiri, akan tetapi karena inti dari teori tersebut sama, maka sekarang ini dikenal sebagai teori Harrod Domar. Teori pertumbuhan Harrod Domar merupakan penyempurnaan dari analisis syarat-syarat yang diperlukan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Teori ini ingin menunjukkan syarat yang dibutuhkan supaya perekonomian bisa tumbuh dan beerkembang dengan baik (Arsyad, 1999). Menurut Harrod Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk membutuhkan perekonomian tersebut, diperlukan investasiinvestasi baru sebagai tambahan stok modal (gedung-gedung, peralatan, material) yang rusak. Untuk meningkatkan perekonomian, diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal. Selain itu, ada beberapa kelemahan dari teori Harrod Domar yang meliputi MPS dan ICOR tidak konstan, proporsi penggunaan tenaga kerja 22
6 23 dan modal tidak tetap, harga tidak akan tetap konstan serta suku bunga berubah. Kelemahan-kelemahan tersebut kemudian disempurnakan dalam pemgembangan teori Solow Swan Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Perdagangan luar negeri timbul karena pada hakikatnya tidak ada satu pun negara didunia ini yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya (Deliarnov, 1995). Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan (Sobri, 2000). Teori perdagangan internasional membantu menjelaskan arah serta komposisi perdagangan antara beberapa negara serta bagaimana efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara. Di samping itu, teori perdagangan internasional juga dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (Nopirin, 1991). 23
7 24 Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menetukan apakah ia mau melakukan pertukaran atau tidak (Boediono, 2000). Pada dasarnya ada dua teori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional John Stuart Mill dan David Ricardo David Ricardo ( ) mengembangkan teori pertumbuhan klasik lebih lanjut. Pengembangan ini berupa penjabaran model pertumbuhan menjadi suatu model yang lebih tajam, baik dalam konsepkonsep yang dipakai maupun dalam hal mekanisme proses pertumbuhan itu sendiri. Dalam perpacuan laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output, penduduklah yang akhirnya menang, dan dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai posisi stasioner. Seperti juga dengan Adam Smith, Ricardo menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah (sumber-sumber alam) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya bertindak sebagai faktor pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat (Boediono, 1999:17). Perbedaan terutama terletak pada penggunaan alat analisa mengenai distribusi pendapatan (berdasarkan teori Ricardo mengenai sewa tanah) dalam penjabaran mekanisme pertumbuhan dan pengungkapan peranan 24
8 25 yang lebih jelas dari sektor pertanian diantara sektor-sektor lain dalam proses pertumbuhan (Boediono, 1999:17). Teori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki Comparative Advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki Comparative Disadvantage (suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar). Menurut teori ini perdagangan antara Amerika dengan Inggris tidak akan timbul karena Absolute Advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika semua. Tetapi yang penting bukan Absolute Advantage-nya tetapi Comparative Advantage-nya Heckscher-Ohlin Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah: a) Endowment Factor, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara. 25
9 26 b) Intensity Factor, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity. Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama. Dan yang kedua, kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu Gross Domestic Product (GDP) Gross Domestic Product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi suatu negara secara geografis. Menurut pendekatan produksi, GDP merupakan jumlah nilai dan barang jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu negara dalam waktu setahun. Atau dapat dikatakan GDP merupakan konsep pengukuran tingkat kegiatan produksi dan ekonomi suatu negara. GDP menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut. Semua faktor produksi yang beralokasi dalam perekonomian tersebut outputnya diperhitungkan dalam GDP. Suatu perekonomian 26
10 27 dapat dikatakan mengalami pertumbuhan jika jumlah barang dan jasa dalam perekonomian suatu negara dapat diartikan sebagai nilai dari GDP. Nilai GDP ini digunakan dalam mengukur presentase pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Petumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan Gross National Product (GNP) atau GNP pada tahun sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya. Indonesia sebagai negara berkembang menggunakan GDP sebagai indikator untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. GDP dapat dihitung berdasarkan dua harga yang telah ditetapkan pasar. a) GDP Harga Berlaku atau pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu menurut/berdasarkan harga yang berlaku pada periode tersebut. b) GDP Harga Konstan atau pendapatan nasional pada harga konstan adalah nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, berdasarkan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang dipakai dasar untuk dipergunakan seterusnya dalam menilai barangbarang dan jasa yang dihasilkan pada periode/tahun berikutnya. 27
11 Pendekatan Perhitungan Gross Domestic Product GDP diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). GDP berbeda dari GNP, karen memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut, sehingga GDP hanya menghitung apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, GNP memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan GDP Nominal (atau disebut GDP Atas Dasar harga Berlaku) merujuk kepada nilai GDP tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan GDP riil (atau disebut GDP Atas Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka GDP nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga Pendekatan Produksi (Production Approach) Perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) semua barang dan jasa yang diproduksi tiap proses produksi disuatu negara dalam satu tahun. dimana : Y = Pi Qi Y = Pendapatan Nasional Pi = Harga Jual Produk (Output) Qi = Faktor Produksi (Input) 28
12 Pendekatan Pengeluaran Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menggunakan pengeluaran atau expenditure dari masing-masing sektor perekonomian, yaitu : 1. Pengeluaran Konsumsi (C), meliputi semua pengeluaran rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan. 2. Pengeluaran Investasi (I), meliputi semua pengeluaran domestik (dalam negeri) yang dilakukan oleh swasta untuk mendirikan bangunan, membeli mesin-mesin produksi, perlengkapan dan jumlah persediaan perusahaan. 3. Pengeluaran Pemerintah (G), meliputi pembayaran pensiun, beasiswa, subsidi dalam berbagai bentuk dan transfer pemerintah. 4. Ekspor Netto (X-M), meliputi keseluruhan jumlah barang dan jasa yang diekspor dan diimpor. Jika ekspor lebih besar dari impor maka ekspor bertanda positif (+), begitu juga sebaliknya. Y = C + I + G + (X-M) 29
13 Pendekatan Pendapatan Dalam pendekatan ini, pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu tahun, yang terdiri dari : Sewa tanah/alami (rent income) = r Upah (wage and salary income) = w Bunga (interest income) = i Laba usaha (profit income) = p Y = r + w + i + p Secara teori, GDP dengan pendekatan pengeluaran, pendapatan dan juga pendekatan produksi harus menghasilkan angka yang sama. Dalam praktek, perhitungan GDP yang paling sering dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan pengeluaran. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan GDP adalah definis bahwa Produk Domestik Bruto merupakan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa akhir/final yang diproduksi dalam perekonomian dalam jangka waktu tertentu (Mankiw, 2003). Barang final ini adalah barang dan jasa yang dijual langsung kepada pengguna akhir (end users). Barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan, lalu digunakan sebagai input produksi perusahaan lain (intermediate goods) tidak dihitung dalam GDP sebab akan menyebabkan terjadinya perhitungan ganda (double counting). Selain itu, GDP juga 30
14 31 menghitung nilai tambah (value added) barang dan jasa yang merupakan selisih antara nilai output yang dijual perusahaan dan nilai intermediate goods yang digunakan perusahaan sebagai input untuk memproduksi barang akhir. Nilai GDP dalam perekonomian disajikan statistiknya dalam bentuk nilai riil dan nilai nominal. Nilai riil GDP dihitung dengan menggunakan satuan harga yang konstan (misal berdasarkan harga tahun 2000). Nilai GDP nominal dihitung dengan menggunakan harga pasar atau harga berlaku. Nilai GDP riil dapat menunjukkan perubahan kuantitas output jika harga berubah, sedangkan GDP nominal menunjukkan perubahan harga dengan kuantitas tetap. Rasio antara GDP nominal dengan GDP riil disebut GDP deflator Export Led Growth, Growth Led Export, dan Feedback Pernyataan bahwa aktivitas ekspor menyebabkan pertumbuhan ekonomi telah menjadi bahan perdebatan dalam studi mengenai pembangunan dan pertumbuhan pada dekade akhir ini (Keesing, 1967; Krueger, 1985). Studi-studi empiris belakangan ini telah menghasilkan hasil yang berbeda-beda dan saling bertentangan mengenai hubungan antara pertumbuhan ekspor dengan pertumbuhan ekonomi. Terdapat tiga kemungkinan yang dapat terjadi antara ekspor dengan GDP, yaitu Export Led Growth, Growth Led Export, dan Feedback. Fokus dari Export Led Growth (ELG) adalah apakah suatu negara akan menajdi lebih baik dengan 31
15 32 mengorientasikan kebijakan perdagangannya kepada promosi ekspor atau kepada subtitusi impor. Terdapat beberapa alasan dalam teori perdagangan untuk mendukung proposisi ELG. Pertama, pertumbuhan ekspor dapat mewakili kenaikan dalam permintaan output negara yang kemudian menyebabkan kenaikan dalam output riil. Kedua, ekspansi dalam ekspor dapat mempromosikan spesialisasi dalam produksi produk ekspor yang kemudian akan meningkatkan tingkat produktivitas, dan dapat menyebabkan tingkat skill umum meningkat disektor tersebut. Ini kemudian menyebabkan realokasi sumber daya dari sektor non trade yang realtif kurang efisien ke sektor ekspor yang lebih produktif. Ketiga, peningkatan dalam ekspor dapat meregangkan kendala nilai tukar (Chenery dan Strout, 1996) sehingga menyebabkan kemudahan dalam mengimpor input untuk memenuhi permintaan domestik, dan memungkinkan terjadinya ekspansi output. Orientasi keluar memberikan kemungkinan untuk menggunakan modal eksternal untuk pembangunan dan dapat membantu penyelesaian utang. Promosi ekspor juga dapat menghapus kontrol yang menyebabkan overvaluation dari mata uang domestik. Perkembangan ekspor barangbarang tertentu berdasarkan keunggulan komparatif suatu negara dapat menyebabkan eksploitasi terhadap economies of scale yang kemudian menyebabkan kenaikan pertumbuhan. Argumen ini menyatakan pasar domestik terlalu kecil untuk mencapai skala optimal sedangkan icreasing return dapat tercapai melalui pasar luar negeri. Promosi terhadap industri subtitusi impor dapat juga membantu varietas pada industri sedangkan promosi ekspor hanya dapat membantu beberapa industri tertentu saja. Beberapa peneliti menyatakan bahwa pembiayaan melalui subtitusi impor lebih 32
16 33 menarik secara politis karena tarif, kuota, dan hambatan lainnya dapat meningkatkan pajak secara diam-diam. Grossman dan Helpman (1991) menyatakan bahwa penggunaan tarif dapat menguntungkan negara-negara yang tidak mempunyai keuntungan komparatif dalam sektor-sektor utama seperti research and development sehingga dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan. Dukungan terhadap proteksi impor secara yang selektif masih ada (Taylor, 1988) dan secara empiris, masih tersebut banyak negara yang mempromosikan ekspor dalam satu atau lebih sektor, tetapi sekaligus melindungi sektor lain. strategi promosi ekspor dan subtitusi impor jelas merupakan komplomenter, bahkan subtitusi impor dapat dianggap sebagai langkah penting dalam export-based growth (Hamilton dan Thompson, 1994). Meskipun demikian, masih terdapat potensi untuk terjadinya Growth Led Export (GLE). Bhagwati (1988) menyatakan bahwa GLE mungkin terjadi, kecuali jika bias anti perdagangan muncul dari growth-induceed supply dan demand. Teori perdagangan neoklasik mendukung pernyataan ini karena faktor lain diluar ekspor dapat menyebabkan tumbuhnya output. Ortodoksi terhadap GLE juga dijustifikasi oleh Lancaster (1980) dan Krugmen (1984); pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan skill dan teknologi. Peningkatan efisiensi ini dapat menciptakan keunggulan komparatif bagi negara yang memfasilitasi ekspor. Market failure dengan intervensi pemerintah yang memadai, dapat menyebabkan terjadinya GLE. Hubungan feedback antara ekspor dengan output merupakan prospek yang menarik. Helpman dan Krugmen (1985) menyatakan bahwa ekspor dapat meningkatkan dari realisasi economies of scale dari gain produktivitas; peningkatan 33
17 34 ekspor dapat mengurangi biaya yang kemudian meningkatkan gain yang lebih dalam produktivitas. Bhagwati (1988) menduga bahwa peningkatan perdagangan (dengan alasan apapun) akan menghasilkan pendapatan yang lebih, yang kemudian dapat menghasilkan perdagangan yang lebih, dan seterusnya. Selain itu, masih terdapat kemungkinan bahwa tidak terdapat hubungan sebab akibat antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi ketika jalur pertumbuhan ditentukan oleh variabel-variabel lain seperti investasi (Pack, 1988). 2.2 Penelitian Terdahulu Hubungan antara perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi telah menjadi pembahasan yang menarik bagi para ekonom dalam beberapa tahun terakhir. Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kejelasan dari hubungan tersebut. Beberapa penelitian untuk kasus-kasus negara tertentu berhasil membuktikan adanya hubungan timbal balik antara variabel-variabel yang diuji, sementara untuk kasus lainnya tidak ditemukan hubungan yang saling memengaruhi antar variabel-varibelnya. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Hye dan Boubaker (2011) di Tunisia, dimana pada penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji hipotesis exportled growth, import-led growth dan foreign debt sustainbility. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah time series data selama periode Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah ekspor, impor dan GDP. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Autoegressive Distributed Lag (ARDL). 34
18 35 Dengan penggunaan metode tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan dalam jangka panjang dan arah kausalitas antara ekspor, impor dan pertumbuhan ekonomi. Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan kausalitas menggunakan metode dekomposisi varians. Pada penelitian ini menghasilkan hubungan searah antara ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi (export-led growth) dan dua arah antara impor dan pertumbuhan ekonomi (import-led growth dan growth-led import). Hal tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu export-led growth dan import-led growth telah valid untuk studi kasus di negara Tunisia. Penelitian lain juga telah dilakukan oleh Ashraf (2011), yang bertujuan untuk mengidentifikasi hipotesis import-led growth di negara Pakistan. Pada penelitian ini menggunakan variabel impor bahan kimia, impor mesin, impor bahan pangan, dan GDP. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah time series data selama periode Dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Grenger Causality Test. Uji kausalitas Grenger ini digunakan guna menentukan arah hubungan antar variabel. Pada penelitian ini menghasilkan hubungan dua arah antara impor bahan kimia terhadap pertumbuhan ekonomi, dan impor mesin terhadap pertumbuhan ekonomi. Dimana impor pada bahan pangan tidak menyebabkan pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya. Penelitian juga pernah dilakukan oleh Ray (2011) di negara India yang bertujuan untuk meneliti secara empiris hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di India dengan menggunakan data time series selama periode
19 36 Dengan menggunakan teknik ekonometrik Granger Causality Test dan Cointegration Test untuk menguji hipotesis dari strategi pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh ekspor (export-led growth). Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi (export-led growth) dalam jangka panjang berdasarkan Uji Johansen. Uji kausalitas Granger akhirnya mengkonfirmasikan adanya kausalitas dua arah secara langsung dalam jangka pendek antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor, begitu pula sebaliknya (export-led growth dan growth-led export). Pada tahun berikutnya, penelitian lain juga dilakukan oleh Hye (2012), dimana penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hipotesis export-led growth, growth-led export, import-led growth, growth-led import serta hipotesis terhadap keberlanjutan defisit luar negeri. Penelitian ini menggunakan data time series periode di negara China. Dengan menggunakan metodologi Phillip Unit Root Test untuk menguji level integrasinya dan Autoregressive Distributed Lag (ARDL) untuk menentukan hubungan jangka panjang dan hubungan secara langsung baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang serta menggunakan Granger Causality Test untuk menentukan arah hubungan kausalitasnya. Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat hubungan dua arah langsung antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor (export-led growth dan growth-led export), pertumbuhan ekonomi dan impor (growth-led import) serta ekspor dan impor (export-led import). Penelitian juga dilakukan oleh Mangir (2012) di negara Turkey. Penelitian ditujukan untuk membuktikan secara empiris hubungan antara ekspor dan 36
20 37 pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data time series selama periode Dengan pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah Unit Root Test, Cointegration Test, dan Granger Causality Test. Penelitian ini membuktikan bahwa dalam jangka pendek (short run) terdapat hubungan dua arah antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi (export-led growth dan growth-led export), sedangkan pada jangka panjang (long run) penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan satu arah antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi (export-led growth). Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Achchuthan (2013) di negara Sri Lanka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ekspor dan impor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sri Lanka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series periode Dengan menggunakan metodologi OLS dan Uji Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ekspor dan impor memiliki hubungan positif yang signifikan satu sama lain, dan juga, baik ekspor dan impor memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya, ada hubungan positif yang kuat antara ekspor dan impor. Penelitian yang dilakukan oleh Hye dan Boubaker (2011) di Tunisia, Ray (2011) di di India, Hye (2012) di China, Mangir (2012) di Turkey, dan Achchuthan (2013) di Sri Lanka menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Pada penelitian tersebut para peneliti berhasil membuktikan secara empiris mengenai hipotesis export-led growth maupun growth-led export (kecuali Hye, 2011). Artinya bahwa dalam penelitian tersebut terbukti bahwa ekspor 37
21 38 dapat menyebabkan pertumbuhan begitu pula sebaliknya, pertumbuhan dapat menyebabkan ekspor. Akan tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh Mangir (2012) membuktikan bahwa hubungan dua arah antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi hanya dapat terjadi apabila penelitian dilakukan berdasarkan jangka waktu panjang (long run), sedangkan pada jangka waktu pendek (short run) hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi hanya memiliki hubungan satu arah saja dan hasil temuan dari penelitian ini sekaligus menolak hipotesis growth-led export dalam jangka pendek (short run) dan dapat diterima ketika penelitian dilakukan dengan jangka waktu panjang (long run). Penelitian yang dilakukan oleh Hye dan Boubaker (2011) di Tunisia juga tidak membukikan hipotesis growth-led export, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dapat menyebabkan ekspor tidak dapat diterima pada penelitian tersebut. Hubungan antara impor dan pertumbuhan ekonomi dapat di klasifikasikan menjadi dua hipotesis yaitu: import-led growth, dimana pada hipotesis ini menjelaskan bahwa impor menyebabkan pertumbuhan dan growth-led import, dimana hipotesis ini menjelaskan bahwa pertumbuhan menyebabkan impor. Penelitian yang telah dilakukan oleh Hye dan Boubaker (2011) di Tunisia, Ashraf dkk, (2011) di Pakistan, serta Hye (2012) di China menemukan bahwa ada hubungan dua arah pada variabel impor dan pertumbuhan ekonomi, sehingga kedua hipotesis, baik import-led growth dan growth-led import secara bersama-sama dapat di buktikan. 38
22 39 Pada hasil penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil yang beragam, sehingga belum ada arah hubungan yang jelas antara variabel ekspor, impor dan GDP. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menganalisa kembali arah hubungan antara ekspor, impor dan pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia. 2.3 Kerangka Model Berdasarkan teori dan kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan model yang diajukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: EXPORT EXPORT GDP IMPORT IMPORT 39
23 Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan literatur yang terkait dengan penelitian ini, maka dapat diterapka hipotesis sebagai berikut: 1. Ekspor mempengaruhi GDP Indonesia 2. Impor mempengaruhi GDP Indonesia 3. GDP Indonesia mempengaruhi ekspor 4. GDP Indonesia mempengaruhi impor 5. Ekspor mempengaruhi impor 6. Impor mempengaruhi ekspor 7. Ekspor, impor dan GDP saling memiliki pengaruh 40
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyebutkan teori perdagangan internasional Mahasiswa mampu mendeskripsikan teori perdagangan internasional Mahasiswa mampu menganalisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,
Lebih terperinciBAB II PENDAPATAN NASIONAL
BAB II PENDAPATAN NASIONAL A. PENGERTIAN Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator keadaan ekonomi suatu negara. Terdapat beberapa istilah dalam produksi nasional antara lain : a. GNP ( Gross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
Lebih terperinciPENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1
PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciPERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.
PENDAPATAN NASIONAL Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. Pokok-pokok Materi: 1. Konsep Pendapatan Nasional 2. Komponen Pendapatan Nasional 3.
Lebih terperinciekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan
Lebih terperinciBAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian
Lebih terperincib. Bahwa barang-barang yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas
Teori Modern Dalam Perdagangan Internasional Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang dunia I ) memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendasari penelitian ini dan juga studi yang dilakukan oleh peneliti-peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. Teori ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan
Lebih terperinciTEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF Wahono Diphayana 1. MERKANTILISME a. Pandangan Merkantilisme Mengenai PI Suatu negara akan kaya atau makmur dan kuat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsepsi 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses jual beli baik berupa barang maupun jasa yang
Lebih terperinciPENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3
PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL Minggu 3 Pendahuluan Pendapatan nasional adalah total produksi barang/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat di suatu negara. Istilah yang umum digunakan adalah GDP/GNP atau
Lebih terperinciMateri Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 24 Materi Minggu 4 Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) 4.1. Proportional Factor Theory El Hecksher Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kaum klasik menerangkan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Ekonomi
Antiremed Kelas 10 Ekonomi Pendapatan Nasional - Soal Halaman 1 01. Pada metode pendapatan, besar pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan (A) jumlah produksi ditambah upah (B) jumlah investasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2005:10) perdagangan diartika n sebagai proses tukar menukar yang didasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya dan Studi empiris yang dibahas
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP
NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari
Lebih terperinciBAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1.1 Pengukuran Pendapatan Nasional Untuk mempermudah perhitungan pendapatan nasional terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : 1. Metode Produksi (Production Approach)
Lebih terperinciPERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1 A. Arti Perdagangan Luar Negeri Perdagangan internasional adalah cabang Ilmu Ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan dagang antar negara. Sebagai cabang Ilmu
Lebih terperinciTEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik)
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) 1 Merkantilisme suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara
Lebih terperinciPendapatan Nasional (National Income)
Pendapatan Nasional (National Income) T.Parulian Pendapatan Nasional : Nilai seluruh hasil kegiatan ekonomi negara selama satu tahun (satuan mata uang). Pendapatan tersebut diterima oleh masyarakat sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah
16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan kedua variabel utama, yaitu Foreign Direct Investment (FDI) dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang
BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini. Hal yang dibahas pada bab ini adalah: (1) keterkaitan penerimaan daerah
Lebih terperinciPendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Pengertian Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pertumbuhan ekonomi sudah banyak dirumuskan dengan sudut pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk
Lebih terperinciBAB VII Pendapatan Nasional
BAB VII Pendapatan Nasional 7.1. Konsep Pendapatan Nasional Kinerja perekonomian dari suatu negara dalam periode tertentu dapat diukur melalui satu indikator penting yakni data pendapatan nasional. Perhitungan
Lebih terperinciTugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik
Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik Opissen Yudisyus 20100430019 FAKULTAS EKONOMI EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012 Teori Perdagangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan output yang terus menerus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan
Lebih terperinciPengukuran Pendapatan Nasional
2. Pengukuran Pendapatan Nasional Mengapa Anda Perlu Tahu Pendapatan nasional merupakan indikator besarnya kecilnya perekonomian suatu negara. Sebuah negara dikatakan menguasai perekonomian dunia jika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Menurut Sukirno (2013) teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para
Lebih terperinciReview Materi. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB
Review Materi Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perseorangan Persekutuan Perseroan Terbatas BUMN Koperasi Teori produksi neoklasik Fokus pada penentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi perdagangan antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi
Lebih terperinciDevelopment) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya
BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Para ekonom membedakan antara pembangunan ekonomi (Economic Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa dokumen-dokumen yang terkait dengan judul penelitian, diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (regional)
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan disparitas pendapatan antar wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu : Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. Salah satu indikator yang sangat penting daam menganalisis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Salah satu indikator yang sangat penting daam menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu negara adaah pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesempatan kerja. Pendekatan pertumbuhan ekonomi banyak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai acuan atau referensi untuk melakukan penelitian ini. Dengan adanya penelitian terdahulu
Lebih terperinci1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO
Silabus: 1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Peran pemerintah dalam bidang ekonomi. Organisasi Bisnis dan Keuangan Produksi dan Pendapatan Nasional. Uang dan Lembaga Keuangan Bank Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurut Adam Smith melalui perdagangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam mesin pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurut Adam Smith melalui perdagangan, sumber daya dunia dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL Pengertian Ekonomi Internasional diartikan sebagai bagian ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan Ekonomi Regional Pertumbuhan ekonomi merupakan unsur penting dalam proses pembangunan wilayah yang masih merupakan target utama dalam rencana pembangunan di samping
Lebih terperinciPENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MATERI A Pengertian Pendapatan Nasional B Tujuan dan Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional C Konsep Pendapatan Nasional D Metode Perhitungan Pendapatan Nasional E Pendapatan
Lebih terperinciKESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )
KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : S. K.TOMASOA, SE.,M.Si. Keseimbangan Ekonomi
Lebih terperinciII. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK
Nuhfil Hanani 1 II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK 2.1. Dasar Filsafat Mazhab Klasik Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Suryana (2000 : 3), mengungkapkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas
Lebih terperinciPENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.
PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENGGUNAAN GNP G. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Impor Menurut Tambunan (2001:1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antar atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini disajikan berbagai teori yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Tinjauan teoritis ini meliputi pertumbuhan ekonomi, teori penciptaan
Lebih terperinciBab II. Teori Perdagangan Internasional dan Faktor-Faktor yang. Mempengaruhi Ekspor
Bab II Teori Perdagangan Internasional dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor 2.1 Teori Keunggulan Komparatif Menurut prinsip keunggulan komparatif, meskipun suatu negara kurang efisien (tidak memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi perdagangan antara subyek ekonomi negara yang satu dengan negara yang lain, baik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari negara yang menganut sistem perekonomian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciOUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL Arus Sirkuler: Klasik Revenue Goods and services sold MARKETS FOR GOODS AND SERVICES Firms sell Households buy Spending Goods and services bought FIRMS Produce and sell goods
Lebih terperinciPengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM
EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain
Lebih terperinciMATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI
MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Yayan Hendayana, SE, MM. Program Studi Akuntansi Pengertian Pendapatan Nasional Dalam arti sempit
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Nilai Tukar ( Exchange Rate
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam hubungan dengan penelitian ini, maka beberapa teori yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yangn memengaruhi impor di kawasan ASEAN+6 dan non
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut beberapa pakar ekonomi pembangunan, pertumbuhan ekonomi merupakan istilah bagi negara yang telah maju untuk menyebut keberhasilannya, sedangkan untuk
Lebih terperinciPENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan
PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah melewati
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Modern (H-O) Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini diambil dari kedua pencetusnya yang berasal dari
Lebih terperinciPRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL ALIRAN SIRKULER UANG MELALUI PEREKONOMIAN ALIRAN SIRKULER UANG MELALUI PEREKONOMIAN http://slideplayer.info/slide/3781315/ DEFINISI PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan
Lebih terperinciTEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME
TEORI PEMBANGUNAN KLASIK Andri Wijanarko,SE,ME EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang dan mendapatkan cara mengatasi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. Kesenjangan menurut Sudibyo (1994) adalah ketidakmerataan akses
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Kesenjangan Ekonomi Wilayah Kesenjangan menurut Sudibyo (1994) adalah ketidakmerataan akses terhadap sumberdaya ekonomis. Penyebab yang
Lebih terperinciBisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional
Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN KETIGA Outline Gambaran Tentang Teori Perdagangan Merkantilisme
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Dana Perimbangan 2.1.1. Pengertian dan Pembagian Dana Perimbangan 2.1.1.1. Pengertian Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian suatu negara di berbagai belahan dunia, termasuk negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pesat merupakan tujuan utama dari kegiatan perekonomian suatu negara di berbagai belahan dunia, termasuk negara yang sedang berkembang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah transaksi dagang antar subyek ekonomi Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis
Lebih terperinciPengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional
Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pertemuan kesepuluh Pengantar Ilmu Ekonomi Saturday, June 25, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-10 Pengertian pendapatan nasional. Pendekatan pengukuran pendapatan
Lebih terperinciArus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian
Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan
Lebih terperinciPendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Penger;an Pendapatan Nasional dapat di;njau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domes8k Bruto (PDB) atau Gross
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik Product tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciB. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)
A. PENDAHULUAN Pemikiran-pemikiran para ahli ekonomi pada suatu waktu diterima. Akan tetapi, kalau dianggap tidak mampu memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi, pemikiranpemikiran tersebut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Inflasi Inflasi merupakan salah satu resiko yang pasti dihadapi oleh manusia yang hidup dalam ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk menerangkan pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), kurs, cadangan devisa, tingkat suku bunga riil, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan
Lebih terperinciMata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Penghitungan Pendapatan Nasional Chairul Maulidi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Pengantar Mengapa PERENCANA perlu memahami PENDAPATAN NASIONAL beserta cara PENGHITUNGANNYA...???
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka
BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP 2.1.Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan
II. LANDASAN TEORI A. Investasi 1. Pengertian Investasi Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk domestik bruto (PDB) merupakan salah satu di antara beberapa variabel ekonomi makro yang paling diperhatikan oleh para ekonom. Alasannya, karena PDB merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja
Lebih terperinci