PENGARUH IKLIM PSIKOLOGIS TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF YANG BERDAMPAK PADA OCB KARYAWAN DI PT. PETROKIMIA GRESIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH IKLIM PSIKOLOGIS TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF YANG BERDAMPAK PADA OCB KARYAWAN DI PT. PETROKIMIA GRESIK"

Transkripsi

1 PENGARUH IKLIM PSIKOLOGIS TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF YANG BERDAMPAK PADA OCB KARYAWAN DI PT. PETROKIMIA GRESIK Jerry Marcellius Logahan; Harsya Rahman Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat ABSTRACT Seeing the considerably high increased in the growth of fertilizer industries in Indonesia, the company in the line business of fertilizer will have a lot of challenges and it needs to be handled in extra energy, especially the human resources of the company. The purpose of this study is to investigate the influence of psychological climate on affective commitment that impact on OCB (Organizational Citizenship Behavior) of the employees at PT. Petrokimia Gresik. Respondents in this study were the employees of PT. Petrokimia Gresik of 103 respondents. Data were analyzed by using analysis techniques of SEM -PLS (Partial Least Square). The results of this study indicate that there is an influence between employees psychological perceptions and organizational citizenship behavior of employees directly or indirectly through affective commitment. Advice that can be given to the company is to improve the psychological perceptions of the employees therefore it will increase the affective commitment that will give impact to the improvement of employees OCB of PT. Petrokimia Gresik. Keywords: psychological perception, affective commitment, organizational citizenship behaviour ABSTRAK Melihat meningkat cukup tingginya pertumbuhan industri pupuk di Indonesia, perusahaan di bidang pupuk akan banyak memiliki tantangan dan harus bekerja lebih eksrta, terutama sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh iklim psikologis terhadap komitmen afektif yang berdampak pada OCB (Organizational Citizenship Behavior) karyawan di PT. Petrokimia Gresik. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Petrokimia Gresik sebanyak 103 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM-PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi iklim psikologis karyawan terhadap organizational citizenship behaviour karyawan secara langsung maupun tidak langsung melalui komitmen afektif. Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah meningkatkan iklim psikologis karyawan sehingga meningkatkan komitmen afektif yang berdampak kepada peningkatan OCB karyawan PT. Petrokimia Gresik. Kata kunci: iklim psikologis, komitmen afektif, organizational citizenship behavior 196 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 6 No. 2 Agustus 2015:

2 PENDAHULUAN Dewasa ini, pertumbuhan sektor industri di Indonesia mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi. Menurut Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, ada tiga industri yang pertumbuhannya cukup tinggi tahun ini yaitu industri besi baja dengan pertumbuhan 9.8%-10.3%. Selanjutnya industri alat angkutan, mesin dan peralatannya dengan pertumbuhan 9.7%-10.2% dan industri pupuk, kimia dan barang dari karet dengan pertumbuhan 5.9%-6.1%. Untuk industri pupuk, kimia, dan barang dari karet meningkat cukup tinggi. Tahun 2013 lalu pertumbuhan hanya 3.66%. (Astria, 2014) Melihat meningkat cukup tingginya pertumbuhan industri pupuk di Indonesia, perusahaan di bidang pupuk akan banyak memiliki tantangan dan harus bekerja lebih ekstra, terutama sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Karena tugas dan pekerjaan yang meningkat seiring pertumbuhan industri, perusahaan membutuhkan sistem pengaturan sumber daya manusia yang disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia menurut Dessler (2011) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian. Oleh karena itu, jika manajemen sumber daya manusia buruk, akan berakibat kepada organizational citizenship behaviour (OCB) yang tidak maksimal dilakukan oleh karyawan. Ini terjadi karena karyawan akan merasa seperti dieksploitasi oleh perusahaan. Hal ini yang terjadi pada PT. Petrokimia Gresik. PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan milik negara dan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk seperti Urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, DAP, NPK Kebomas, ZK, Petro Biofertil, Rock Phosphate, KCL dan pupuk organik yaitu Petroganik. Dari total pabrik yang dimiliki PT. Petrokimia Gresik, kapasitas produksi yang dimiliki sebesar ton per tahun. Produk pupuk dan non-pupuk PT. Petrokimia Gresik adalah yang terlengkap di Indonesia. Ini sesuai dengan tujuan perusahaan yang mendukung program pemerintah meningkatkan produksi pertanian nasional. Permasalahan yang ditemukan pada PT. Petrokimia Gresik adalah buruknya sistem OCB di perusahaan. Menurut wawancara awal dengan bapak Irwansyah selaku Direksi SDM dan Umum di PT. Petrokimia Gresik, dari segi sumber daya manusia, banyak pegawai yang tidak mau membantu rekan kerja yang ada di perusahaan. OCB yang buruk di perusahaan diduga terjadi karena komitmen afektif di perusahaan yang juga buruk. Buruknya komitmen afektif di perusahaan juga diduga karena iklim psikologis di perusahaan yang tidak berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan Direksi SDM & Umum PT. Petrokimia Gresik bahwa kebanyakan karyawan di perusahaan tidak banyak mendapatkan pekerjaan yang menantang. Ada pun hipotesis yang peneliti rancang adalah hipotesis yang bersifat asosiatif, atau verifikatif yang menjelaskan bagaimana hubungan dan pengaruh atau kontribusi antar variabelnya. Berikut ialah hipotesis yang peneliti rancang dalam penelitian ini: Hipotesis 1 Variabel iklim psikologis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen afektif karyawan. Hipotesis 2 Variabel komitmen afektif memiliki pengaruh secara signifikan terhadap OCB karyawan. Hipotesis 3 Variabel iklim psikologis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap OCB karyawan. Hipotesis 4 Variabel iklim psikologis memiliki pengaruh terhadap OCB karyawan dengan komitmen afektif sebagai mediator. Pengaruh Iklim Psikologis (Jerry Marcellius Logahan; Harsya Rahman) 197

3 METODE Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis yang membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang suatu penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sanusi (2011), penelitian asosiatif (kausalitas) merupakan penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar variabel. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah eksplanatory survey dengan unit analisis individu-karyawan PT Petrokimia Gresik. Time horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional di mana studi yang dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan dalam satu periode waktu tertentu, harian, mingguan, bulanan, dan tahunan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Urbach dan Ahlemann, (2010), Partial Least Square (PLS) merupakan pendekatan berbasis komponen untuk pengujian model persamaan struktural. Penggunaan PLS memudahkan estimasi paramater karena tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu. Model evaluasi PLS berdasarkan pengukuran prediksi yang mempunyai sifat non-paramatetrik. Kemudian dalam kondisi tertentu, PLS bekerja dengan ukuran sampel yang relative kecil. Menurut Ghozali dan Fuad (2008) dalam Hartono, et. al., (2011), analisis PLS meliputi uji outer model dan inner model. Outer model digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas indikator, sedangkan inner model digunakan untuk menguji signifikansi parameter yang dirumuskan dalam hipotesis. (Yamin & Kurniawan, 2009) menyebutkan bahwa inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak laten dengan konstrak laten lainnya, sedangkan outer model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak laten dan indikatornya. Evaluasi model dalam PLS meliputi evaluasi outer model atau model pengukuran dan evaluasi inner model atau model struktural. Untuk melihat signifikansi jalur yang ada dengan melihat angka di T-Statistics lebih besar dari 1.96 (Wong, 2013) Evaluasi Model pengukuran (Measurement model atau outer model) meliputi convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 1 Kriteria Evaluasi Model Pengukuran Pengujian Kriteria Keterangan Convergent Validity Discriminant Validity Internal Consistency Reliability Nilai faktor loading AVE Cross Loading Composite Reliability Nilai faktor loading dari setiap indikator > 0.5 dan nilai T Statistic > T Value AVE > 0.5 menunjukkan ukuran convergent validity yang baik. Korelasi konstrak dengan pokok pengukuran (setiap indikatornya) lebih besar daripada ukuran konstrak lainnya, maka konstrak laten memprediksi indikatornya lebih baik dari konstrak lainnya. Composite reliability > 0.70 menunjukkan reliabilitas yang baik, sedangkan nilai masih dapat diterima jika syarat validitas indikator dalam model baik. Cronbach Alpha Cronbach alpha > 0.7 Sumber: (Ghozali, 2008; Yamin & Kurniawan, 2011; Kock, 2011) 198 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 6 No. 2 Agustus 2015:

4 Evaluasi Model Struktural (Structural Model/Inner Model) meliputi pengujian koefisian jalur untuk konstruk dependen, uji t-value serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Tabel 2 Kriteria Evaluasi Model Struktural Pengujian Kriteria Keterangan Path Coefficients (Koefisien Jalur) Direct Effect T Statistcs > T Value, hipotesis diterima Struktur Inner Model Hybrid Inner Model Melihat besaran pengaruh dan koefisien determinasi Sumber: (Ghozali, 2008 dalam Hartono, et. al., (2011); Yamin & Kurniawan, 2011; Kock, 2011) T-value tidak hanya mencerminkan kekuatan hubungan (yang mana sudah disediakan oleh koefisien jalur itu sendiri), tetapi juga kekuatan pengujian yang meningkat dengan ukuran sampel. Semakin besar ukuran sampel, semakin rendah sebuah koefisien jalur harus menghasilkan signifikan T-value secara statistik (Kock, 2011). Sedangkan koefisien determinasi untuk menunjukkan pengukuran persentase pengaruh semua independent variable terhadap nilai dependent variable. Metode Sobel Penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu komitmen afektif. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Hartono, et. al., (2011) suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independent) dan variabel kriterion (dependent). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) ke variabel dependen (Z) melalui variabel intervening (Y). Pengaruh tidak langsung X ke Z melalui Y dihitung dengan cara mengalikan jalur X Y (a) dengan jalur Y Z (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c c ), di mana c adalah pengaruh X terhadap Z tanpa mengontrol Y, sedangkan c adalah koefisien pengaruh X terhadap Z setelah mengontrol Y. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus dibawah ini Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut: ab t = Sab Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu > 1,96. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2008 dalam Hartono, et. al., 2011). Pengaruh Iklim Psikologis (Jerry Marcellius Logahan; Harsya Rahman) 199

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam uji path coefficients, hipotesis dari konstruk yang terbentuk diantara variabel akan diuji. Kriteria penilaian signifikan adalah nilai T Statistics > T value yaitu Untuk lebih jelasnya, lihat tabel uji signifikansi berikut ini: Tabel 3 Signifikansi Antar Variabel Hipotesis Path Path Coefficients T Statistic Simbol T value Keterangan H1 Iklim---> Komitmen > 1.96 Signifikan H2 Komitmen--> OCB > 1.96 Signifikan H3 iklim-->ocb > 1.96 Signifikan Sumber: Pengolahan Data (2014) Uji Hipotesis 1 Variabel iklim psikologis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen afektif karyawan, dimana variabel iklim psikologis memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel komitmen afektif yang dapat diamati melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif yaitu sebesar Uji Hipotesis 2 Variabel komitmen afektif memiliki pengaruh secara signifikan terhadap OCB karyawan, dimana variabel komitmen afektif memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel OCB karyawan yang dapat diamati melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif yaitu sebesar Uji Hipotesis 3 Variabel iklim psikologis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap OCB karyawan, dimana variabel iklim psikologis memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel OCB karyawan yang dapat diamati melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif yaitu sebesar Uji hipotesis 4 Setelah dilakukan penghitungan manual dengan rumus sobel, didapatkan hasil t statistics sebesar dan pengaruh tidak langsung X ke Z melalui Y sebesar Variabel iklim psikologis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap OCB karyawan yang dimediasi oleh komitmen afektif, di mana variabel iklim psikologis memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel OCB karyawan yang dapat diamati melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif yaitu sebesar BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 6 No. 2 Agustus 2015:

6 Struktur Inner Model Gambar dari struktur inner model setelah pengujian hipotesis sebagai berikut: Gambar 1 Inner Model Penelitian Sumber: Output program SmartPLS (2014) Dari gambar 1. besaran pengaruh iklim psikologis terhadap komitmen afektif sebesar 0.688, komitmen afektif terhadap OCB karyawan sebesar 0.315, dan iklim psikologis terhadap OCB karyawan sebesar Besaran koefisien determinasi dari variabel iklim psikologis terhadap komitmen afektif sebesar Besaran koefisien determinasi dari variabel iklim psikologis terhadap OCB karyawan sebesar Struktur Model Hybrid Setelah uji outer dan inner model, maka struktur model hybrid dari output SmartPLS sebagai berikut: Gambar 2 Struktur Model Hybrid Sumber: Output program SmartPLS yang diolah (2014) Pengaruh Iklim Psikologis (Jerry Marcellius Logahan; Harsya Rahman) 201

7 Keterangan gambar 2: Indikator dari variabel iklim psikologis yang merefleksikan paling kuat adalah IP4 sebesar dan yang merefleksikan paling rendah adalah IP1 sebesar Indikator dari variabel komitmen afektif yang merefleksikan paling kuat adalah dan yang merefleksikan paling rendah adalah KA3 sebesar Indikator dari variabel OCB karyawan yang merefleksikan paling kuat adalah OCB4 sebesar dan yang merefleksikan paling rendah adalah OCB6 sebesar Variabel iklim psikologis mempengaruhi komitmen afektif sebesar Variabel komitmen afektif mempengaruhi OCB sebesar Variabel iklim psikologis mempengaruhi OCB sebesar Bahasan Secara keseluruhan, pengaruh antara variabel iklim psikologis, komitmen afektif, dan OCB akan diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 4 Analisa Partial Least Square Variabel Koefisien Pengaruh Kausal Jalur Pengaruh Pengaruh Tidak Total Langsung Langsung X terhadap Y Y terhadap Z X terhadap Z x = Sumber: Pengolahan Data (2014) Variabel iklim psikologis mempengaruhi variabel komitmen afektif. Besar pengaruh terhadap komitmen afektif adalah dengan tingkat signifikansi sebesar (> t value 1.96, std error = ). Oleh sebab itu jika perusahaan ingin meningkatkan komitmen afektif, iklim psikologis karyawan harus ditingkatkan. Selain itu besaran R Square iklim psikologis terhadap komitmen afektif adalah Ini berarti pengaruh iklim psikologis terhadap komitmen afektif sebesar 72.5 % dan sisanya 27.5 % dipengaruhi oleh variabel - variabel lain di luar penelitian ini. Variabel komitmen afektif mempengaruhi variabel OCB karyawan. Besar pengaruh terhadap OCB karyawan adalah dengan tingkat signifikansi sebesar (> t value 1.96, std error = 0.102). Oleh sebab itu jika perusahaan ingin meningkatkan OCB karyawan, komitmen afektif karyawan harus ditingkatkan. Selain itu besaran R Square komitmen afektif terhadap OCB adalah Ini berarti pengaruh komitmen afektif terhadap OCB karyawan sebesar 49.8% dan sisanya 50.2 % dipengaruhi oleh variabel - variabel lain di luar penelitian ini. Variabel iklim psikologis mempengaruhi variabel OCB karyawan. Besar pengaruh terhadap OCB karyawan adalah dengan tingkat signifikansi sebesar (> t value 1.96, std error = ). Oleh sebab itu jika perusahaan ingin meningkatkan OCB, iklim psikologis karyawan harus ditingkatkan. Selain itu besaran R Square iklim psikologis terhadap OCB karyawan adalah Ini berarti pengaruh iklim psikologis terhadap OCB karyawan sebesar 49.8% dan sisanya 50.2 % dipengaruhi oleh variabel - variabel lain di luar penelitian ini. 202 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 6 No. 2 Agustus 2015:

8 Variabel iklim psikologis mempengaruhi variabel OCB karyawan secara tidak langsung. Besar pengaruh terhadap OCB karyawan adalah dengan tingkat signifikansi sebesar (> t value 1.96, std error = ). Oleh sebab itu jika perusahaan ingin meningkatkan OCB karyawan, iklim psikologis dan komitmen afektif karyawan harus ditingkatkan. Implikasi Masalah Iklim Psikologis Berdasarkan hasil pembahasan, indikator yang merefleksikan iklim psikologis adalah IP1 (0.557) "Saya nyaman bekerja di PT. Petrokimia Gresik karena struktur manajemen bersifat mekanik atau kaku", IP2 (0.697) "Saya nyaman bekerja karena PT. Petrokimia Gresik mendukung ide-ide baru tanpa melihat jabatan", IP3 (0.641) "Saya nyaman bekerja di PT. Petrokimia Gresik karena memiliki peran kerja yang jelas sesuai dengan deskripsi pekerjaan", IP4 (0.799) "Saya nyaman bekerja di PT. Petrokimia Gresik karena bebas mengekspresikan diri dengan mempresentasikan ide - ide baru untuk perkembangan perusahaan", IP5 (0.615) "Saya nyaman bekerja karena bisa memberikan kontribusi yang sesuai dengan visi/misi/tujuan PT. Petrokimia Gresik", dan IP6 (0.586) "Saya nyaman bekerja karena saya memiliki pekerjaan yang menantang di lingkungan internal dan eksternal PT. Petrokimia Gresik". Oleh karena itu diduga hal inilah yang menyebabkan ketidaknyamanan karyawan di PT. Petrokimia Gresik. Untuk itu perusahaan disarankan untuk meningkatkan konstruk iklim psikologis. Komitmen Afektif Berdasarkan hasil pembahasan, indikator yang merefleksikan komitmen afektif adalah adalah KA1 (0.911) "Saya ingin terus menjadi bagian dari perusahaan karena PT. Petrokima Gresik memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan nilai - nilai pribadi", KA2 (0.806) "Saya memiliki hubungan yang kuat dengan PT. Petrokima Gresik", KA3 (0.685) yaitu "Saya bangga menceritakan PT. Petrokima Gresik kepada orang lain", KA4 (0.848) "Saya terikat secara emosional (bahagia) dengan PT. Petrokimia Gresik", KA5 (0.703) "Saya senang jika dapat bekerja sampai pensiun di PT. Petrokima Gresik", dan KA6 (0.920) "Saya selalu menjadikan PT. Petrokima Gresik sebagai bahan diskusi dengan orang lain". Untuk itu perusahaan disarankan untuk meningkatkan konstruksi komitmen afektif. SIMPULAN Iklim psikologis mempengaruhi komitmen afektif secara signifikan pada PT. Petrokimia Gresik. Komitmen afektif mempengaruhi OCB karyawan secara signifikan pada PT. Petrokimia Gresik. Iklim psikologis mempengaruhi OCB karyawan secara signifikan pada PT. Petrokimia Gresik. Iklim psikologis mempengaruhi OCB karyawan secara tidak langsung melalui variabel komitmen afektif pada PT. Petrokimia Gresik. Berdasarkan implikasi masalah, untuk meningkatkan iklim psikologis karyawan di PT. Petrokimia Gresik, perusahaan disarankan untuk meningkatkan kontrol pekerjaan yang lebih fleksibel kepada karyawan. Ini bisa dilakukan dengan atasan tidak harus selalu memberikan perintah atau langkah-langkah dalam pelaksanaan tugas karyawan. Hal ini dilakukan agar karyawan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan dan merasa bertanggung jawab secara penuh kepada tugas yang diberikan. Jika karyawan merasa bebas dalam melakukan pekerjaan, karyawan akan mampu memberikan hasil maksimal yang sesuai dengan kemampuannya. Meningkatkan pola pikir inovatif di antara karyawan. Karyawan akan merasa nyaman berada di antara satu sama lain karena walaupun berbeda tingkat jabatan, perusahaan akan menerima dengan baik semua kontribusi dari karyawan. Konsisten dalam memberikan kriteria tugas kepada karyawan. Pengaruh Iklim Psikologis (Jerry Marcellius Logahan; Harsya Rahman) 203

9 Dengan hal ini karyawan akan merasa nyaman karena tugas yang diberikan sesuai dengan kontrak kerja yang dibuat. Meningkatkan budaya demokratis di perusahaan. Dengan ini karyawan akan berani untuk selalu berani memberikan masukan kepada perusahaan. Konsisten untuk mencapai visi/misi/tujuan. Dengan hal ini karyawan akan merasa nyaman dalam memberikan kontribusinya. Meningkatkan lingkungan yang kompetitif di dalam atau di luar perusahaan. Dengan hal ini karyawan akan terus terpacu bekerja sekuat tenaga sesuai dengan minat karyawan. Oleh karena jika saran ini dilakukan, akan mampu meningkatkan rasa sukarela, tulus, dan senang hati bekerja di dalam PT. Petrokimia Gresik. Berdasarkan implikasi masalah, untuk meningkatkan komitmen afektif karyawan di PT. Petrokimia Gresik, perusahaan disarankan untuk meningkatkan budaya kerja karyawan. Dengan hal ini karyawan akan terus ingin terlibat dalam semua aktifitas yang ada di dalam perusahaan karena sesuai dengan nilai-nilai pribadi karyawan. Pada akhirnya karyawan akan terus ingin menjadi bagian dari perusahaan. Meningkatkan fasilitas tambahan berupa kendaraan dinas yang bisa dipakai diluar kepentingan pekerjaan. Dengan hal ini karyawan akan merasa memliki utang budi dengan perusahaan. Ini terjadi karena adanya hubungan timbal balik diantara karyawan dengan perusahaan. Memperjelas jenjang karier yang kepada karyawan. Dengan melakukan hal ini, karyawan akan mendapatkan kepastian dari perusahaan tentang perkembangan kariernya. Dengan demikian, karyawan akan merasa bangga menjalani proses jenjang karier di perusahaan. Di saat karyawan sudah memiliki jabatan yang cukup tinggi, karyawan akan merasa memiliki status sosial yang tinggi juga. Meningkatkan suasana kerja yang nyaman dan aman. Dengan hal ini karyawan akan bahagia dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh perusahaan. Meningkatkan dana pensiun karyawan. Dengan hal ini karyawan akan merasa aman jika sudah mencapai usia pensiun. Rasa aman terhadap masa depan ini akan membuat karyawan senang untuk bekerja kepada perusahaan. Memberikan transparansi gaji dan sistem kerja kepada karyawan. Ini dilakukan agar menumbuhkan rasa saling percaya karyawan dengan perusahaan. Rasa saling percaya ini akan membuat karyawan lebih mencintai perusahaan dan akan terus menjaga citra perusahaan di lingkungan sosial. Oleh karena jika saran ini dilakukan, akan mampu meningkatkan rasa sukarela, tulus, dan senang hati bekerja di dalam PT. Petrokimia Gresik. DAFTAR PUSTAKA Astria, R. (2014). Inilah Tiga Sektor Industri Andalan Pada Industri, bisnis.com. Diakses dari Dessler, G. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Indeks Hartono, M. S., Sugiyanto, E. K. (2011). Model Peningkatan Return Saham dan Kinerja Keuangan melalui Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, IV(1). Kock, N., (2011). Using WarpPLS in E-Collaboration Studies: Descriptive Statistics, Settings, and Key Analysis Results. International Journal of E-Collaboration, 11(2): 1-18 Sanusi, A. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. 204 BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 6 No. 2 Agustus 2015:

10 Urbach. N., Ahlemann, F. (2010). Structural Equation Modeling Information System Research Using Partial Least Squares. Journal of Information Technology Theory dan Application, 8(3): 24 Wong, K., Kwong, Kay. (2013). Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) Techniques Using SmartPLS. Marketing Bulletin, 24. Yamin, S., Kurniawan, H. (2009). Structural Equation Modeling Belajar Lebih Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS. 2nd ed. Jakarta: Salemba Infotek Pengaruh Iklim Psikologis (Jerry Marcellius Logahan; Harsya Rahman) 205

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM PSIKOLOGIS TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF YANG BERDAMPAK PADA OCB KARYAWAN DI PT. PETROKIMIA GRESIK

PENGARUH IKLIM PSIKOLOGIS TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF YANG BERDAMPAK PADA OCB KARYAWAN DI PT. PETROKIMIA GRESIK ISSN: 2087-1228 Volume 6 No. 2 Agustus 2015 BManagement, Accounting and Hospitality Management Binus inus usiness usiness Review Management, Accounting and Hospitality Management Binus Business Review

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menurut tingkat penjelasannya bermaksud menjelaskan kedudukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (SIM-D) TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAJEMEN PROYEK DI PUSDIKLAT KEMENTERIAN PU Satya Raharja 1) dan R.V. Hari Ginardi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: B. ISTI MURNIATI NIM

TESIS. Oleh: B. ISTI MURNIATI NIM PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN JEPARA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Pernyataan... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan Telah Diuji... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xiii Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

METODE PLS: ANALISIS KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN

METODE PLS: ANALISIS KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN METODE PLS: ANALISIS KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN Saskia Yuanita; Dyah Budiastuti Management Department, School of Business and Management, BINUS University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS

ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS Fuji Rahayu W. 1), Erwin Widodo 2) dan Bambang Syairudin 3) 1) Program Studi

Lebih terperinci

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. Asosiatif dan Comparatif. Penelitian Asosiatif merupakan metode yang digunakan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. Asosiatif dan Comparatif. Penelitian Asosiatif merupakan metode yang digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Asosiatif dan Comparatif. Penelitian Asosiatif merupakan metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

PENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR Tinjung Desy Nursanti; Aida Dwi Anissa Management Department, School of Business Management, BINUS University

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT.

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT. BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil PT. XL Axiata Tbk. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari. Bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DIVISI NETWORK BROADBAND

PENGARUH KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DIVISI NETWORK BROADBAND PENGARUH KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DIVISI NETWORK BROADBAND PT. TELKOM INDONESIA GATOT SUBROTO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) Intan Soraya,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Keuangan dan Harga Saham melalui Pengungkapan Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan pada BUMN Go Publik

Peningkatan Kinerja Keuangan dan Harga Saham melalui Pengungkapan Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan pada BUMN Go Publik Hamdani, Nupikso Peningkatan Kinerja Keuangan dan Harga Saham 63 Peningkatan Kinerja Keuangan dan Harga Saham melalui Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan pada BUMN Go Publik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT. (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT. (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI Dianjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 63 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak/pengaruh variabel (independent variable/variabel laten eksogen) terhadap variabel tertentu (dependent variabel/variabel

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN PEKERJAAN DAN STRES PEKERJAAN TERHADAP EVALUASI KINERJA

PENGARUH TEKANAN PEKERJAAN DAN STRES PEKERJAAN TERHADAP EVALUASI KINERJA PENGARUH TEKANAN PEKERJAAN DAN STRES PEKERJAAN TERHADAP EVALUASI KINERJA Jerry M. Logahan Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV. TIMUR JAYA Irvan Hartanto Program Manajement Bisnis, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) 54 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil LPSE Kabupaten Bekasi LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini akan mengukur dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM, penerapan SPIP, dan SAP terhadap kualitas LKPD, sehingga peneliti menetapkan jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan tahunan dan termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

PEMODELAN STRUKTURAL DARI EMOSI POSITIF SEBAGAI PEMEDIASI TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA

PEMODELAN STRUKTURAL DARI EMOSI POSITIF SEBAGAI PEMEDIASI TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp. 104-109 ISSN: 2303-1751 PEMODELAN STRUKTURAL DARI EMOSI POSITIF SEBAGAI PEMEDIASI TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA Ni Wayan Arni Yanita 1, Ketut Jayanegara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: SRI ENDANG WATI NIM

TESIS. Oleh: SRI ENDANG WATI NIM PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI DENGAN VARIABEL INTERVENING KEPUASAN KERJA (Studi Kasus Pegawai Bappeda Kabupaten Jepara) TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING D.2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (Studi kasus UKM berbasis Industri Kreatif Kota Semarang) Ratna Purwaningsih

Lebih terperinci