BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ini untuk menganalisis kinerja ekonomi antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah serta keterkaitannya beserta rasio ketergantungan, tenaga kerja, dan desentralisasi fiskal terhadap kesejahteraan, dimana tiga variabel yang digunakan merupakan adopsi dari literatur-literatur yang ada dan digunakan oleh para peneliti sebelumnya. Ruang lingkup penelitian dilakukan pada seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pada periode waktu 2010 sampai dengan Pemilihan objek penelitian didasarkan pada pemikiran bahwa : 1. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang tidak mengalami pemekaran wilayah sepanjang kebijakan otonomi daerah diterapkan. Bappenas dan UNDP (2007) menyatakan bahwa evaluasi implementasi otonomi daerah tidak dilakukan kepada daerah yang mengalami pemekaran wilayah karena daerah-daerah yang mengalami pemekaran wilayah (memiliki daerah otonom baru) menunjukkan hasil yang tidak mendukung dalam pencapaian kesejahteraan masyarakatnya. 2. Pusat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah terletak pada satu hamparan yaitu Pulau Jawa, diharapkan arus transportasi komunikasi tidak memiliki hambatan yang besar dan perbedaan sumber daya dan

2 40 3. budaya tidak terlalu besar, sehingga segala proses pembangunan berjalan lebih baik. 4. Provinsi Jawa Tengah bukan daerah istimewa ataupun daerah khusus 5. Periode waktu penelitian antara dengan asumsi bahwa pada periode tersebut otonomi daerah telah dilaksanakan lebih dari satu daswarsa sehingga otonomi daerah sudah berjalan dengan baik dan hasil dari pembangunan masa otonomi daerah sudah dapat dinikmati. B. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan akurat. Data yang digunakan adalah data sekunder time series dan cross section yang telah diolah kembali. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Supranto, 2000). Data penelitian adalah data tahunan pada periode waktu 2010 sampai dengan 2013 dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Metode pengumpulan data untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini sepenuhnya diperoleh melalui studi pustaka, sehingga tidak diperlukan teknik sampling serta kuesioner. Data diperoleh dari studi literatur yang telah dipublikasikan oleh instansi yang berwenang meliputi : Badan Pusat Statistik, Direktorat Jendaral Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan sumber lain yang terkait dengan penelitian ini.

3 41 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai sedangkan variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Nazir, 1988). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Evaluasi Kinerja Ekonomi a. Indeks Kinerja Ekonomi Daerah (IKE) Kinerja perekonomian daerah digunakan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah. IKE dihitung sebagai suatu rata-rata dari kempat indikatornya yaitu :... (3.1) Dimana : LPE = Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas KAPITA = PDRB perkapita RASIO = Rasio PDRB kab/kota terhadap PDRB provinsi PM = Angka Kemiskinan i = Kabupaten/Kota j = Provinsi b. Ketimpangan Pembangunan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi diantaranya dapat diukur dengan menggunakan rumus Indeks Williamson. Penghitungan

4 42 diukur dengan menggunakan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dan konstan tahun (3.2) Dimana y i = PDRB perkapita kabupaten/kota i = Rata-rata PDRB perkapita provinsi P i P = Jumlah penduduk kabupaten/kota i = Jumlah penduduk provinsi Indeks Ketimpangan Pembangunan ditunjukkan oleh angka 0 sampai angka 1 atau 0 < I w < 1. Apabila nilai indeks mendekati 1 maka sangat timpang sedangkan bila mendekati angka 0 berarti sangat merata. Indeks Williamsons dalam penelitian ini hanya untuk mendeskrepsikan kinerja ekonomi daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah, sedangkan untuk menganalisis keterkaitan kinerja ekonomi daerah terhadap kesejahteraan kabupaten/kota di Jawa Tengah hanya menggunakan Indeks Kinerja Ekonomi Daerah. 2. Variabel Kesejahteraan Masyarakat a. Kesejahteraan Dalam penelitian ini, kesejahteraan diwakili dengan IPM. Indikator ini merupakan variabel tak bebas yang akan diteliti faktor-

5 43 faktor apa yang mempengaruhinya seseuai kerangka teori pebahasan sebelumnya. Kriteria IPM adalah : 1) IPM < 50 menunjukkan tingkat kesejahteraan rendah 2) 50 IPM < 80 menunjukkan tingkat kesejahteraan menengah 3) IPM 80 menunjukkan tingkat kesejahteraan tinggi Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). b. Kinerja Ekonomi Daerah Kinerja perekonomian daerah dengan menggunakan Indeks Kinerja Ekonomi (IKE) yang diperoleh dari rata -rata indikator pertumbuhan ekonomi, PDRB perkapita, Rasio PDRB kabupaten/kota terhadap PDRB provinsi, dan Angka Kemiskinan. Cara penghitungannya sama telah dijelaskan sebelumnya. c. Rasio Ketergantungan atau Dependency Ratio (DR) Rasio Ketergantungan adalah rasio antara kelompok penduduk umur 0-14 tahun yang termasuk dalam kelompok penduduk belum produktif secara ekonomis dan kelompok penduduk umur 65 tahun ke atas termasuk dalam kelompok penduduk yang tidak lagi produktif dengan kelompok penduduk umur tahun termasuk dalam kelompok produktif. Indikator ini merupakan variabel bebas kedua yang diduga mempengaruhi variabel Pertumbuhan PDRB perkapita sebagai variabel tidak bebas.

6 44 Rasio Ketergantungan (DR) dirumuskan dengan : DR it = Penduduk Umur (0 14) it + (65+) it x 100 Penduduk Umur (15 64) it... (3.3) Dimana DR = Rasio Ketergantungan i t = kabupaten/kota = tahun Semakin tinggi nilai DR maka semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif, yang akan berimbas pada besaran investasi. Rasio Ketergantungan dalam penelitian ini dipisahkan menurut kelompok umur yang ditanggung penduduk usia produktif yaitu : DR muda it = Penduduk Umur (0 14) it x 100 Penduduk Umur (15 64) it... (3.3a) DR tua it = Penduduk Umur (65+) it x 100 Penduduk Umur (15 64) it... (3.3b) d. Tenaga Kerja (T) Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam suatu produksi. Tenaga kerja adalah variabel bebas ketiga dalam penelitian ini selain desentralisasi fiscal (DDF) dan dependency ratio (DR). Dalam penelitian ini tenaga kerja didekati dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang melakukan pekerjaan minimal satu jam

7 45 berturut-turut selama satu minggu dengan tujuan untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan/keuntungan di sektor industri (T ind ) dan sektor pertanian (T tani ). e. Desentralisasi Fiskal (DDF) Desentralisasi fiscal dalam penelitian ini mengacu pada konsep Musgrave dan Musgrave (1980) yang mengukur derajat desentralisasi fiscal dengan indikator yang sudah disesuaikan sebagai berikut : DDF DDF DDF DDF DBH it 1 it... (3.4a) TPDit DAU it 2 it... (3.4b) TPDit DAK it 3 it... (3.4c) TPDit PAD it 4 it... (3.4d) TPDit Dimana DBH = Dana Bagi Hasil DAU DAK PAD TPD i t = Dana Alokasi Umum = Dana Alokasi Khusus = Penerimaan Asli Daerah = Total Pendapatan Daerah = kabupaten/kota = tahun

8 46 D. Tehnik Analisis Data 1. Metode Analisis a. Analisis Deskriptif Analisis data dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menganalisis hasil pengolahan Indeks Kinerja Ekonomi sebagai ratarata indikator kinerja ekonomi dan Indeks Williams untuk ketimpangan pembangunan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis kedua dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dari data panel kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dari tahun Data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross section. Analisis regresi data panel mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan data time series atau cross section Agus Widarjono (2007), yaitu : 1) Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. 2) Menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (ommited-variabel).

9 47 Keunggulan data panel juga disampaikan oleh Hsio yang menyatakan penggunaan data panel memiliki keunggulan dibanding hanya menggunakan data time series dan cross section saja (Firmansyah, 2009). Keunggulan menurut Hsiao adalah : 1) Memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar, meningkatkan degrees of freedom (derajat kebebasan), data memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinearitas antara variabel penjelas, dimana dapat menghasilkan ekonometri yang efisien. 2) Data lebih informasif, lebih bervariasi, yang tidak dapat diberikan hanya oleh data cross section dan time series saja. 3) Memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section. Analisis regresi digunakan dalam penelitian ini karena analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004). Wibisono (2005) menyatakan keunggulan menggunakan regresi pada data panel, diantaranya adalah: 1) Penggunaan data panel akan mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu;

10 48 2) Kemampuan mengontrol heterogenitas akan menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. 3) Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-ulang ( time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment. 4) Banyaknya jumlah observasi menjadikan data yang lebih informatif, lebih variatif, dan kolinieritas (multikolinieritas) antara data semakin berkurang, dan derajat kebebasan ( degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. 5) Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. 6) Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu. Keunggulan dari regresi menggunakan data panel menjadikan tidak harus dilakukan pengujian asumsi klasik pada model data panel (Ajija, Shochrul R, et. al., 2011). Persamaan model dengan menggunakan data cross-section... (3.5a) dimana N adalah banyaknya data cross-section Persamaan model dengan time series adalah :... (3.5b)

11 49 dimana T adalah banyaknya data time series Data panel merupakan gabungan dari data cross-section dan data time series, sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai : i = 1,2,3,...,N ; t = 1,2,3,...,T... (3.5c) dimana : N T NxT = banyaknya observasi = banyaknya waktu = banyaknya data panel Dalam proses pengolahan analisis data panel terdapat tiga pendekatan yaitu common effect, pendekatan efek tetap (fixed effect), dan pendekatan efek acak (random effect). 1) Common Effect Pendekatan Common Effect mengkombinasikan data time series dan cross section dengan cara menggabungkan kedua jenis data tersebut sehingga dapat digunakan metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu, dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data antar individu sama dalam berbagai rentang waktu. Asumsi ini sangat jauh dari realita sebenarnya, karena karakteristik antar individu baik dari segi kewilayahan jelas sangat berbeda

12 50 2) Pendekatan efek tetap (Fixed effect) Model efek tetap mengasumsikan bahwa perbedaan antar unit crosssectional dan unit waktu terlihat pada intersep yang bervariasi pada unit yang bersangkutan. Pada model efek tetap dua arah, perbedaan intersep tersebut berasal dari kedua unit yaitu unit cross-sectional dan unit waktu. Sehingg sulit terpenuhi asumsi intersep dan slope yang konsisten. Yang dapat dilakukan dengan memasukkan variabel boneka (dummy variabel). Pemodelan efek tetap secara umum dengan menggunakan Least Square Dummy Variabel (LSDV) yaitu metode pendugaan parameter regresi linier dengan menggunakan OLS pada model yang melibatkan peubah boneka (dummy) pada salah satu peubah penjelasnya (Greene, 2007). 3) Pendekatan efek acak (Random effect) Penambahan variabel boneka ini akan dapat mengurangi banyaknya derajat kebebasan ( degree of freedom) sehingga akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Pendekatan model komponen error (error component model) atau model efek acak (random effect) dapat digunakan untuk model panel data yang di dalamnya melibatkan korelasi antar error term karena berubahnya waktu karena berbedanya observasi. Model ini memiliki asumsi pengaruh unit cross-sectional dan unit waktu merupakan peubah acak yang dimasukkan dalam model sebagai bentuk galat (Judge, dkk., 1980).

13 51 2. Estimasi Model Penelitian mengenai pengaruh variabel Kinerja Ekonomi (IKE), Dependency Ratio (DR), Tenaga Kerja (Tk ind, Tk tani ), dan Desentralisasi Fiskal (DDF1, DDF2, DDF3, DDF4) terhadap Kesejahteraan (IPM) menggunakan data time series selama empat tahun dari dan data cross section sebanyak 35 data kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan 140 observasi. Model yang digunakan adalah : IPM = ƒ (IKE, DR muda, DR tua, T ind, T tani DDF 1, DDF 2, DDF 3, DDF 4,) Atau dijabarkan dalam IPMit = α 0 + β 1 IKE 1it + β 2 DR muda + β 3 DR tua + β 4 T ind + β 5 T tani + β 6 DFF 1it + β 7 DFF 2it + β 8 DFF 3it + β 9 DFF 4it + ε it... (3.7) Dimana IPM = Indeks Pembangunan Manusia IKE DR muda DR tua T (ind) = Indeks Kinerja Ekonomi = Dependency Ratio Muda = Dependency Ratio Tua = Persentase Tenaga Kerja sektor industri T( tani) = Persentase Tenaga Kerja sektor pertanian DFF1 DFF2 DFF3 DFF4 = PAD/TPD = DAU/TPD = DAK/TPD = DBH/TPD

14 52 α β e i t = intercept/koefisien = konstanta/slope = error term = kabupaten/kota = tahun 3. Pengujian Signifikansi Model Untuk menguji model terbaik dilakukan uji sebagai berikut : a. Uji Chow Uji signifikansi ini bertujuan untuk menentukan model yang paling baik, antara fixed effect atau common effect. Pengujian dilakukan dengan uji Chow yang merupakan uji perbedaan dua model regresi dengan menggunakan statistik uji F (Widarjono,2007). Hipotesa : H 0 H 1 : intersep adalah sama (Model Common Effect) : intersep adalah berbeda (Model Fixed Effect) Dimana RSS 1 = Residual Sum of Squares tanpa variabel dummy RSS 2 m n k = Residual Sum of Squares dengan variabel dummy = jumlah restriksi = jumlah observasi = jumlah paramater

15 53 b. Uji Hausman Hausman (1978) dalam Widarjono ( 2007) telah mengembangkan suatu uji statistik untuk memilih menggunakan fixed effect atau random effect. Uji Hausman menggunakan statistik uji yang mengikuti distribusi Chi-square dengan derajat bebas (db) sebesar jumlah variabel independen. Hipotesa : H 0 H 1 : Model Random Effect : Model Fixed Effect c. Uji Lagrange Multiplier Pengujian dilakukakaan saat dua pengujian sebelumnya model random effect lebih baik dari model fixed effect. Uji signifikansi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model random effect lebih baik dari model common effect. Pengujian dilakukan dengan statistik uji Lagrange Multiplier (LM) yang dikembangkan oleh Beusch-Pagan (Widarjono,2007). Statistik uji LM ini mengikuti distribusi Chisquares dengan derajat bebas (db) sebesar jumlah varia bel bebas. Hipotesa : H 0 H 1 : Model Common Effect : Model Random Effect Dimana n = jumlah individu T e = jumlah periode waktu = residual metode OLS

16 54 4. Pengujian Kriteria Statistik Uji statistik terdiri dari pengujian koefisien regresi parsial (uji t) untuk masing-masing variabel bebas, pengujian koefisien regresi secara bersama-sama (uji F), dan pengujian koefisien determinasi Goodness of fit test (R 2 ). Gujarati ( 2003) menyatakan bahwa uji signifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel. a. Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F) Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara keseluruhan signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat digunakan Uji F. Hipotesis : Ho : : Atau x 1, x 2,..., xi tidak mempengaruhi Y H 1 : Minimal ada satu koefisien regresi yang tidak sama dengan 0 Atau minimal salah satu x i mempengaruhi Y Rumus F hitung : F hitung = Dimana : JK reg /k JK res /(n-k-1) JK reg JK res = Jumlah Kuadrat Regresi = Jumlah Kuadrat Residu (sisa)

17 55 k (n-k-1) = banyak variabel bebas = derajat bebas Dengan : JK reg = β 1 ƩY i X 1i + β 2 ƩY i X 2i β k ƩY i X ki Jk res = Ʃ(Y i Ŷ i ) 2 F Tabel dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n k 1 (F α,k;(n-k-1) ) Pada tingkat signifikasi 5 persen, kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1) H 0 diterima dan H 1 ditolak apabila F hitung < F Tabel, yang artinya variabel penjelas secara serentak atau bersama-sama tidak mempengaruhi variabel yang dijelaskan secara signifikan. 2) H 0 ditolak dan H 1 diterima apabila F hitung > F Tabel, yang artinya variabel penjelas secara serentak dan bersama-sama mempengaruhi variabel yang dijelaskan secara signifikan. b. Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji signifikansi parameter individual (uji t) dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dan menganggap variabel lain konstan. Hipotesa yang digunakan adalah : 1) H 0 : β 1 0 tidak ada pengaruh antara variabel Indeks Kinerja Ekonomi dengan IPM H 1 : β 1 >0 variabel Indeks Kinerja Ekonomi berpengaruh positif terhadap IPM

18 56 2) H 0 : β 2 0 tidak ada pengaruh antara variabel Rasio Ketergantungan Muda dengan IPM H 1 : β 2 >0 variabel Rasio Ketergantungan Muda berpengaruh negatif terhadap IPM 3) H 0 : β 3 0 tidak ada pengaruh antara variabel Rasio Ketergantungan Tua dengan IPM H 1 : β 3 >0 variabel Rasio Ketergantungan Tua berpengaruh negatif terhadap IPM 4) H 0 : β 4 0 tidak ada pengaruh antara variabel Tenaga Kerja Industri dengan IPM H 1 : β 4 >0 variabel Tenaga Kerja Industri berpengaruh positif terhadap IPM 5) H 0 : β 5 0 tidak ada pengaruh antara variabel Tenaga Kerja Pertanian dengan IPM H 1 : β 5 <0 variabel Tenaga Kerja Pertanian berpengaruh negatif terhadap IPM 6) H 0 : β 6 0 tidak ada pengaruh antara variabel Desentralisasi Fiskal Pendapatan Asli Daerah dengan IPM H 1 : β 6 <0 variabel Desentralisasi Fiskal Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap IPM

19 57 7) H 0 : β 7 0 tidak ada pengaruh antara variabel Desentralisasi Fiskal Dana Alokasi Umum dengan IPM H 1 : β 7 >0 variabel Desentralisasi Fiskal Dana Alokasi Umum berpengaruh positif terhadap IPM 8) H 0 : β 8 0 tidak ada pengaruh antara variabel Desentralisasi Fiskal Dana Alokasi Khusus dengan IPM H 1 : β 8 <0 variabel Desentralisasi Fiskal Dana Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif terhadap IPM 9) H 0 : Β 9 0 tidak ada pengaruh antara variabel Desentralisasi Fiskal Dana Bagi Hasil dengan IPM H 1 : Β 9 <0 variabel Desentralisasi Fiskal Dana Bagi Hasil berpengaruh positif terhadap IPM Nilai t diperoleh dengan rumus : t hitung i = Dimana : β i * β i * β i - β i SE(β i ) = parameter yang diestimasi = nilai β i pada hipotesis SE(β i )= standar error β i

20 58 t Tabel dengan derajat bebas (n-k-1) dengan tingkat signifikasi (α) 5 % (t α;(n-k-1 )) pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Jika t- hitung > t- Tabel maka H 0 ditolak, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2) Jika t- hitung < t- Tabel maka H 0 diterima, artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) R 2 atau koefisien determinasi mengukur kebaikan suai (goodness of fit) dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Imam Ghozali (20 11) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan suatu model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai (R 2 ) adalah antara nol dan satu ( 0 R 2 1). Kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R 2 semakin mendekati 1. Ini juga berarti bahwa jika nilai mendekati nol berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat amat terbatas. Sedangkan jika nilai kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R 2 semakin mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas semakin memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

21 59 Penghitungan R 2 dilakukan dengan rumus sebagai berikut : R 2 = JK reg 2 ƩY i Kelemahan mendasar penggunaan determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model karena setiap penambahan satu variabel bebas nilai R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga banyak peneliti menyarankan untuk menggunakan nilai adjusted R 2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. 5. Pengujianji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan dalam metode kuadrat terkecil (least square) untuk menjamin asumsi-asumsi yang diperlukan dalam menggunakan metode least square terpenuhi dan estimator yang dihasilkan bersifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan linear pasti dan istilah kolinearitas berkenaan dengan terdapatnya satu hubungan linear (Gujarati, 2003). Multikolinearitas dideteksi dengan melihat matriks koefisien korelasi antara masingmasing variabel bebas. Kaidah yang digunakan adalah apabila koefisien korelasi antara dua variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka kolinearitas berganda merupakan masalah yang serius.

22 60 Pendeteksian selanjutnya dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dan tolerance (TOL) berdasarkan nilai R j 2 yang merupakan nilai R 2 dari regresi auxiliary antara variabel independen dengan variabel independen sisanya. Jika nilai VIF melebihi angka 10 maka dikatakan ada multikolinierritas. Kemudian jika nilai TOL mendekati 1 berarti tidak ada kolinieritas antara variabel independen, tetapi jika TOL mendekati 0 maka ada kolinieritas antara variabel independen (Widarjono, 2007). b. Uji Heteroskedasitas Heteroskedasitas adalah suatu keadaan dimana residual mempunyai varian yang tidak konstan. Pengujian adanya Heteroskedasitas dapat dilkukan dengan Uji White, yang didasarkan pada jumlah sampel (n) dikalikan R 2 yang mengikuti distribusi Chisquares dengan derajat bebas banyaknya variabel bebas. (Widarjono, 2007). Hipotesis nol adalah tidak ada heteroskedasitas, dan hipotesis alternatif adalah terjadi heteroskedasitas. = nr 2 dimana H 0 ditolak jika c. Uji Autokorelasi Akibat dari adanya autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya minimum, sehingga tidak efisien. (Gujarati, 2003).

23 61 Model regresi linear klasik mengasumsikan autokorelasi tidak terdapat di dalamnya distribusi atau gangguan. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson. Model tidak mempunyai masalah autokorelasi apabila du < DW < 4-du. d. Uji Normalitas Widarjono (2007) menyatakan uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji t hanya akan valid jika residual yang didapatkan mempunyai distribusi normal. Hipotesa : H 0 : residual mengikuti distribusi normal H 1 : residual tidak mengikuti distribusi normal Rumusan uji normalitas dengan J-B test adalah: J B hitung = [ Dimana : Tolak H 0 jika J-B hitung > S 2 k ( 6 24 S = skewnes k = kurtosis ) 2 ]

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan atau pengaruh variabel pilihan terhadap tingkat kemiskinan dengan daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan rasio gini di lima kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia tahun 005-008, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, pengeluaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data numerik atau angka-angka. Metode deskriptif yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada lokasi penelitian ini diambil pada Kabupaten/Kota yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota di Provinsi Jawa tengah dengan variabel penelitian pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah, ekspor dan jumlah penduduk terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah laporan seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan 58 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel penelitian yang diteliti serta pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik Indonesia yang masih aktif dan koperasi yang terdaftar di Dinas Perindustrian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang menjadi penyebab dari produksi padi di Indonesia. Sedangkan yang subjek adalah luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 60-68 PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan Obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu, Satu kota madya kota Yogyakarta,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time 44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produk domestik regional bruto (PDRB), data total pembiayaan perbankan syariah, data total aset perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITAN A. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini salah satunya karena Provinsi Jawa Timur menepati urutan pertama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang 50 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung 61 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung 2007-2011.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terdiri : a. Jawa Barat b. Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang telah disediakan dan dipublikasi oleh pihak lain. Penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang telah disediakan dan dipublikasi oleh pihak lain. Penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder yang telah disediakan dan dipublikasi oleh pihak lain. Penelitian ini merupakan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil Provinsi Jawa Timur sebagai lokasi penelitian untuk menganalisis pengaruh produk domestik regional bruto (PDRB) dan investasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah di Kota Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunduh data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan memilih perushaan yang terdaftar di LQ45 selama 5 tahun berturut-turut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Dalam penelitian ini, data diambil dari laporan terbitan BPS nasional periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Pulau Jawa Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota di antaranya dari Kab Pacitan, Kab Ponorogo, Kab Trenggalek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek / Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Tingkat Kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun , BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun 2003-2009, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan September 2016 hingga bulan Juli 2017. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah Bank Syariah yang ada di Indonesia. Khususnya pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, Bank Bukopin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari 46 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainya. Dari satu periode ke periode lainnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Dan Data Penelitian Pengambilan data dilakukan di Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan melalui internet. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi yang masih aktif yang berada di 10 Kabupaten/Kota Provinsi NTB yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk dalam penelitian multivarian, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel. Variabel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo dengan alamat Jl. Arief Rahman Hakim No. 34 Kota Gorontalo dengan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dalam penelitian ini ditujukan untuk mencari pengaruh keterkaitan antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelian yang digunakan pada penelian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci