Studi Kasus No.1 Sistem Informasi Kontrakan Rumah (Si Komah)

Transkripsi

1 Studi Kasus No.1 Sistem Informasi Kontrakan Rumah (Si Komah) Sebuah kontrakan membutuhkan sebuah Sistem Informasi Kontrakan Rumah (SI Komah) untuk mendata para penghuninya. Petugas kontrakan melakukan pendataan untuk semua penghuni kontrakan baik yang sudah keluar maupun yang masih di dalam kontrakan. Untuk penghuni yang masih menyewa rumah, petugas memberikan akun aktif agar mereka juga bisa login ke sistem. Setelah tidak menyewa, petugas menonaktifkan kembali akun penghuni. Petugas mengelola data kontrakan berupa alamat, foto kondisi rumah, dan informasi lain yang dapat dilihat oleh siapapun yang mengakses sistem. Data kontrakan ini dapat diupdate oleh petugas kapanpun. Selain itu, petugas juga memasukkan data uang sewa kontrakan per bulannya. Setiap tanggal 10 sistem menampilkan pesan kepada petugas kontrakan berupa namanama penghuni yang belum membayar sewa rumah. Para penghuni juga dapat menggunakan sistem ini untuk kebutuhan laporan bayar sewa yang telah dilakukannya serta untuk melakukan booking terhadap fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh kontrakan (misal: ruang seminar, ruang musik, dll). Sewa fasilitas ini akan berstatus booked jika pembayaran sudah dilakukan.. Petugas dan penghuni aktif harus melakukan login untuk menggunakan fitur mereka masing-masing. Calon penghuni atau masyarakat umum dapat mengakses sistem ini untuk melihat informasi mengenai kontrakan, seperti jumlah kamar, tipe-tipe kamar serta informasi mengenai ketersediaan kamar yang kosong sehingga calon penghuni bisa melakukan booking tanpa perlu login terlebih dahulu.

2 Studi Kasus No.2 Sistem Informasi Lapak Online (SI Lapon) Sekelompok anak muda jenius ingin membuat semacam portal dimana para pedagang dapat mempromosikan barang dagangannya tanpa harus menyewa/membangun sarana fisik untuk mempromosikan barang dagangannya ke para calon pembeli. Di sistem ini, para pedagang wajib mendaftar di portal dengan mengisi data pedagang yang sebenarnya. Pedagang yang terdaftar akan mempunyai semacam fasilitas untuk mengisi daftar dagangannya. Pedagang dapat upload foto dagangannya, memberikan informasi singkat tentang dagangannya, dan memasang harga jual untuk dagangannya. Calon pembeli dapat melakukan pencarian di portal (tanpa harus login) untuk barang yang mungkin dijual oleh para pedagang. Jika ingin membeli, calon pembeli harus mengisi data terlebih dahulu. Kemudian pembeli bisa melanjutkan transaksi dengan melakukan transfer ke suatu rekening yang dimiliki pedagang yang dimana setelah transfer harus dikonfirmasi oleh kedua belah pihak melalui sistem. Setelah itu barang baru dikirim. Para pedagang dan pembeli dapat memberikan semacam poin kepercayaan dan testimoni untuk setiap pedagang yang menandakan bahwa si pedagang ini dapat dipercaya. Pedagang dapat melihat daftar pembelinya selama ia aktif berjualan di portal ini. Dari daftar pembeli tersebut, pedagang dapat mengundang/invite para pembelinya jika ada produk baru atau promo barang dagangan. Pembeli dan pedagang bisa berinteraksi melalui fitur komentar di setiap data barang.

3 Studi Kasus No.3 Sistem Informasi Manajemen Hotel (SI Mano) Sebuah hotel di kota Dumai sedang berusaha untuk meningkatkan pelayanannya. Oleh karena itu Hotel ini berencana untuk membangun sebuah sistem informasi yang bisa membantu proses bisnisnya. Sistem ini nantinya diharapkan bisa membantu dalam menangani proses pengelolaan customer, pengelolaan kamar, dan proses penyewaan kamar. Pada proses penyewaan kamar, proses yang terlibat antara lain proses pemesanan, proses check-in dan proses check-out. Dengan dibangunnya sistem ini, customer diharapkan bisa melakukan pemesanan melalui sistem. Customer bisa melakukan pencarian terhadap kamar yang diinginkan yang masih tersedia. Setelah menentukan pilihan, customer perlu mengisi formulir yang tersedia yang berisi tentang data diri customer. Setelah proses pengisian data diri selesai, customer harus membayar dalam jangka waktu 24 jam setelah pemesanan. Jika dalam jangka waktu itu kamar tidak dibayar maka pemesanan dianggap batal (dibatalkan otomatis oleh sistem). Mekanisme pembayaran tidak dilakukan melalui sistem. Resepsionis selain melayani pemesanan dari customer yang datang langsung juga melayani pemesanan melalui sistem. Resepsionis akan mengecek pemesanan yang datang melalui sistem dan mengecek pembayarannya. Apabila pembayaran sudah dilakukan maka resepsionis akan mengubah status kamar menjadi booked. Pada pelayanan langsung, resepsionis bisa memasukkan data customer melalui sistem dan melakukan pencarian kamar yang available menggunakan sistem. Dalam sistem ini manajer bisa mendapatkan informasi jumlah penginap setiap hari dan pada periode tertentu manajer bisa mendapatkan laporan perkembangan bisnis yang memuat informasi jumlah penginap pada jangka waktu tertentu, dan informasi lainnya.

4 Studi Kasus No.4 Sistem Informasi Distro Pakaian (SI Dipa) CV. DiDu (Distro Dumai) merupakan perusahaan fashion pakaian yang berbasiskan keunikan produk. Untuk meningkatkan performa bisnisnya, CV. DiDu berencana membangun sistem distro pakaian. Pada proses pemesanan produk, kustomer bisa memesan produk secara langsung melalui sistem. Sistem menampilkan katalog desain produk yang bisa dipilih oleh customer. Setelah customer memilih produk, customer melakukan pemesanan dengan mengisi data diri terlebih dahulu. Setelah melakukan pemesanan, customer perlu melakukan pembayaran dalam jangka waktu 3x24jam. Jika tidak dilakukan pembayaran, maka pemesanan dianggap dibatalkan. Pembayaran tidak dilakukan melalui sistem. Pegawai dari CV. DiDu secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, bagian manajerial dan bagian produksi. Bagian manajerial dapat melihat informasi laporan produksi dan penjualan sesuai waktu yang diinginkannya. Bagian produksi dapat mengecek daftar pesanan yang masuk melalui sistem, kemudian melakukan penjadawalan produksi melalui sistem. Sistem secara otomatis melakukan penjadwalan produksi berdasarkan kritetia tertentu seperti tanggal masuknya pesanan dan tanggal selesai pesanan yang diharapkan customer. Setelah membuat jadwal, bagian produksi akan melakukan penugasan ke pekerjapekerja bagian produksi untuk setiap pesanan. Untuk menentukan pekerja mana yang cocok, bagian produksi bisa melihat info pekerja yang menampilkan jumlah tugas yang sedang dia kerjakan. Setiap pekerja akan meng-update status pesanan menjadi selesai jika pesanan tersebut selesai dikerjakan. Bagian produksi kemudian melakukan proses pengiriman pesanan tersebut.

5 Studi Kasus No.5 Sistem Informasi Restoran (SI Resto) Suatu restoran ingin menambah pangsa pasarnya dengan meraih pelanggan yang tidak wajib datang ke lokasi tapi dengan memesan makanan secara online yang kemudian akan di antar ke rumah pelanggan. Tentunya sebelum pelanggan bisa memesan secara online, pihak restoran harus memasukkan daftar menu, foto makanan, beserta harga tiap menunya. Semua data menu, foto, dan harga dapat diubah dan hapus oleh pihak restoran kapanpun. Pelanggan tidak harus mendaftar ke sistem restoran, tapi jika memesan wajib memasukan data nama, alamat dan nomor telepon. Setelah pelanggan memilih makanan yang dipesan, sistem akan mengkalkulasi jumlah total yang harus dibayar beserta ongkos kirim yang nilainya rata untuk semua pemesanan. Tidak hanya memesan menu makanan untuk take away, pelanggan juga bisa memesan tempat dan menu makanan untuk dine in (makan di tempat restoran). Mekanisme pesan menunya sama antara take away dengan dine in. Sedangkan untuk pesan tempat, pelanggan dapat melihat denah dan no.meja yang masih tersedia/belum dipesan. Pelanggan yang sudah pernah memesan makanan (sudah terdaftar) dapat memberikan penilaian terhadap setiap menu makanan yang ada. Hasilnya, sistem secara otomatis mengupdate menu Top Dishes dengan menampilkan 5 menu terbaik setiap hari jumat jam 20:00 wib. Selain itu, terdapat pula fitur kritik dan saran yang dapat digunakan pelanggan.

6 Studi Kasus No.6 Sistem Informasi Bus antar Kota (SI Bukot) Sebuah perusahaan transportasi massal ingin mempunyai suatu aplikasi yang dapat memudahkan para calon pelanggan transportasi untuk menemukan transportasi yang sesuai dengan tujuannya. Petugas memasukkan dan mengelola data setiap kode bus dan jurusannya yang kemudian akan dilihat oleh pelanggan. Pelanggan harus registrasi data sebelum memesan tiket. Registrasi ini cukup dilakukan sekali pada saat mendapatkan akun di sistem. Setiap memesan tiket, pelanggan cukup memilih kode bus dan jurusan yang diinginkan. Pemesanan tiket Bus minimal 7 hari sebelum jadwal keberangkatan. Pembayaran tiket dilakukan dengan mekanisme transfer, kemudian penumpang melakukan konfirmasi pembayaran melalui sistem. Terdapat fitur pembatalan tiket dengan batas waktu maksimal 24 jam sebelum jadwal keberangkatan. Selain itu, dalam batas waktu tersebut penumpang juga dapat melakukan pergantian jadwal tiket (bus yang sama) atau pergantian jurusan bus. Sistem ini secara otomatis melakukan pengundian terhadap data penumpang yang paling sering menggunakan jasa bus ini untuk mendapatkan hadiah tiket gratis. Pengundian dilakukan setiap hari Jumat jam 15:00 wib. Selain itu, terdapat pula fitur kritik dan saran yang dapat digunakan penumpang untuk memberi testimoni tentang pelayanan yang diberikan oleh jasa transportasi ini. Hasil testimoni akan langsung dilihat oleh petugas melalui sistem.

7 Studi Kasus No.7 Sistem Informasi Akademik SMA (SIAK SMA) Perusahaan pengembang perangkat lunak berencana membuat sebuah Sistem Informasi Akademis untuk SMA yang nantinya akan dijual ke SMA-SMA yang ada di Indonesia. SIAK SMA digunakan untuk membantu proses akademis di SMA. Sistem Informasi akademis ini mempunyai fitur-fitur utama seperti menyimpan data siswa, mengelola nilai siswa, dan mengelola jadwal belajar mengajar sekolah. Dalam penggunaannya, bagian Tata Usaha mempunyai tugas untuk memasukkan data siswa ke SIAK. Data siswa tersebut bisa dilihat oleh staf tata usaha, siswa, guru, dan kepala sekolah. Siswa mempunyai akun untuk membuka profil mereka dan bisa mengubah data profil mereka jika ada kesalahan. Nantinya para guru bisa memasukkan nilai para siswa ke sistem sehingga siswa bisa melihat perkembangan nilainya melalui sistem. Kepala sekolah dan guru dapat melihat nilai dari semua siswa, sedangkan siswa hanya dapat melihat nilainya sendiri di sistem. Terdapat guru yang berperan sebagai wali kelas. Guru tersebut bisa memberikan pesan khusus melalui sistem ke siswa bimbingannya. Siswa bisa melihat pesan tersebut dan bisa membalas pesan melalui sistem. Guru juga bisa merencanakan jadwal terkait kegiatan belajar mengajar melalui sistem, misalnya menambahkan tanggal ujian atau deadline tugas. Siswa bisa melihat jadwal tersebut melalui sistem. Sistem diharapkan bisa memberikan laporan komprehensif tentang grafik nilai akademis siswa-siswa di sekolahnya. Laporan ini dibuat berdasarkan kriteria tanggal yang dimasukkan oleh Kepala sekolah.