BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik berbasis e-government di Indonesia belum banyak diterapkan, karena praktik pemerintahan yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan manajemen pemerintahan ini memerlukan pendanaan yang cukup besar, sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia, aparat pemerintah, dan kesiapan dari masyarakat. Fenomena pelaksanaan e-government di Indonesia saat ini sebagian besar baru berada pada tahap publikasi situs atau informasi oleh pemerintah melalui website, sehingga hanya tercipta komunikasi satu arah. Namun seyogyanya perlu diupayakan penerapan e-government yang menciptakan komunikasi dua arah seperti halnya dalam bentuk pelayanan pengaduan dengan berbasis IT (online) sehingga melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya. Salah satu wujud dari pelayanan publik yang berkualitas adalah dengan memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat dalam menyampaikan keluhan atau pengaduannya apabila terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. Masyarakat tentunya mengharapakan pelayanan yang berkualitas dan mampu memenuhi setiap hak warga masyarakatnya dalam memperoleh pelayanan. Sehingga sejalan dengan hal tersebut, dalam pasal 36 dan 37 Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, dijelaskan bahwa organisasi penyelenggara pelayanan publik wajib menyelenggarakan pelayanan publik yang salah satunya harus memiliki pengelolaan pengaduan masyarakat.

2 2 Dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang baik sangat dibutuhkan dukungan sistem yang terintegrasi. Dinas Komunikasi dan Informatika yang ditunjuk sebagai pelaksana penanganan pengaduan masyarakat di Kota Denpasar dengan Surat Keputusan Walikota Denpasar Nomor /206/HK/2013 berinisiatif membuat sistem yang lebih cepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui pengaduan satu pintu berbasis online atau dikenal dengan Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar. Pengaduan ini terintegrasi dengan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Kota Denpasar, yang diterapkan pertama kali oleh Kota Denpasar untuk tingkat wilayah Kabupaten/Kota di Bali. Pengaduan Rakyat Online Denpasar merupakan sebuah upaya pengembangan e-government yang masuk dalam kategori interaktif. Dikembangkannya Pengaduan Rakyat Online Denpasar dilandasi pada permasalahan pengelolaan pengaduan yang belum terakomodasi secara cepat, tepat, dan bertanggungjawab. Dengan diterapkannya sistem ini, menjadikan informasi melalui media elektronik tidak hanya bersifat sepihak dari pemerintah ke masyarakat, tetapi sudah bersifat timbal balik dengan mengutamakan informasi dari masyarakat ke pemerintah sehingga menuntut aparat pemerintah untuk lebih responsif dan peka terhadap pengaduan dari masyarakat. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, terdapat berbagai sarana yang disediakan dalam mengakomodasi pengaduan dari masyarakat, dalam hal ini media berbasis online seperti twitter dan website mendominasi dibandingkan dengan sarana pengaduan lainnya. Ini menunjukkan bahwa animo masyarakat Kota Denpasar mulai terarah untuk menggunakan

3 Jumlah Pengaduan 3 perangkat komunikasi elektronik yang lebih efisien dalam menyampaikan informasi, pertanyaan, saran, maupun pengaduannya kepada aparat pemerintah. Tabel 1.1 Klasifikasi Jenis Pengaduan di Kota Denpasar Tahun Layanan Publik Infrastruktur Lalu Lintas Kebersihan / Lingkungan Sosial dan Tenaga Kerja Lain-Lain Jumlah Sumber Data: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, pengaduan yang masuk melalui Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar pada tahun 2014 sebanyak 594 pengaduan. Dapat dikatakan pengaduan terhadap layanan publik menempati urutan tertinggi yaitu sebanyak 163 pengaduan (meliputi: administrasi kependudukan, perijinan, layanan kesehatan, layanan PDAM, pungutan liar, dan city tour), kemudian mengenai infrastruktur sebanyak 154 pengaduan (meliputi: jalan rusak, trotoar rusak, fasilitas umum, jembatan rusak, dan pavingnisasi), lalu lintas sebanyak 74 pengaduan (meliputi: traffic light, balapan liar, parkir, cctv, dan kemacetan), kebersihan sebanyak 37 pengaduan (meliputi: ruang hijau, polusi, dan sampah), masalah sosial dan tenaga kerja sebanyak 16 pengaduan (meliputi: pemulung, calo, lowongan kerja, pengemis, dan agama), dan lain-lain sebanyak 113 pengaduan.

4 4 Dari rekapan 594 pengaduan tersebut, didominasi oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 74 pengaduan (meliputi: jalan rusak dan berlubang, pengerukan saluran, jalan banjir, kebersihan sungai, jalur resapan air, dan lain-lain), Dinas Perhubungan sebanyak 65 pengaduan (meliputi: kemacetan, traffic light, parkir liar, pelanggaran lalu lintas, rambu larangan, dan lain-lain), Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar sebanyak 49 pengaduan (meliputi: pembersihan sampah, lampu penerangan jalan, penebangan pohon, fasilitas umum yang tidak terawat, dan lain-lain), dan sisa 406 pengaduan ditujukan pada Dinas, Kecamatan, Kelurahan, dan Perusahaan Daerah lainnya di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. (Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar). Selama berjalan dua tahun lebih, pengelolaan pengaduan publik melalui sistem Pengaduan Rakyat Online Denpasar tersebut terlihat belum optimal dan belum berjalan efektif sesuai dengan standar pelayanan atau alur yang telah ditetapkan. Dari sejumlah pengaduan yang masuk yang difokuskan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 594 pengaduan, yang mendapat tindak lanjut pelaporan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebanyak 582 pengaduan dan 12 pengaduan belum mendapat tindak lanjut. Sedangkan tindak lanjut akhir penanganan pengaduan secara riil di lapangan belum mampu sepenuhnya dipublikasikan kepada pelapor. Sehingga dalam hal ini bentuk pertanggungjawaban dari aparat pemerintah kepada masyarakat sebagai pelapor, dalam menyelesaikan pengaduan di lapangan belum sepenuhnya dapat diterapkan. Ini dilandasi oleh berbagai faktor sehingga perlu kajian lebih mendalam, agar

5 5 pengelolaan pengaduan berbasis online dengan sistem satu pintu tersebut dapat terwujud secara komprehensif. Dalam alur Pengaduan Rakyat Online Denpasar terdapat empat pihak yang terlibat di dalamya diantaranya yaitu: pelapor, PRO Denpasar, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dan pengawas. Kelemahan pengelolaan sistem pengaduan satu pintu berbasis online ini terlihat dari tidak adanya tim monev yang seharusnya disediakan sebagai pemantau yang bertugas mengawasi dan mengontrol penanganan pengaduan secara riil di lapangan. Hal ini diperlukan untuk menghindari kemungkinkan terjadinya pelemparan dan pelepasan tanggung jawab dalam penindaklanjutan pengaduan terkait. Kendala lainnya yang masih sering terjadi dalam pengelolaan pengaduan berbasis online adalah terjadinya keterlambatan klarifikasi pengaduan dari SKPD terkait. Dalam Peraturan Walikota Denpasar Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kota Denpasar dijelaskan bahwa paling lambat tiga hari kerja terhitung sejak pengaduan diterima, penyelenggara penanganan pengaduan harus melaksanakan identifikasi dan klarifikasi serta paling lambat tujuh hari kerja terhitung sejak pengaduan diterima, hasil penanganan pengaduan harus sudah disampaikan kepada pelapor. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu SKPD yang terintegrasi dengan Pengaduan Rakyat Online Denpasar (Dinas Pekerjaan Umum Denpasar), memaparkan bahwa salah satu kendala belum mampu terpublikasinya tindak lanjut pengaduan secara riil di lapangan adalah tidak dapat dikontrolnya pengaduan yang masuk secara menyeluruh sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.

6 6 Berangkat dari kondisi tersebut, untuk dapat mengetahui fenomena kelemahan pengelolaan pengaduan publik berbasis online melalui Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar seperti yang telah digambarkan sebelumnya, terkait secara logis dengan kendala yang dihadapi, diperlukan suatu studi analisis guna memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan sehingga kedepannya dapat dilakukan pembenahan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu : 1. Bagaimanakah pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online (PRO Denpasar) yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar? 2. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pengelolaan Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online pada PRO Denpasar. Dengan fokus data pengaduan tahun 2014 dengan lokasi penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika selaku dinas yang ditunjuk melalui Surat Keputusan Walikota untuk bertanggung jawab mengakomodir penanganan pengaduan masyarakat di Kota Denpasar serta beberapa SKPD yang berkaitan dengan penelitian ini.

7 7 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran secara aktual mengenai pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online pada PRO Denpasar dan kendala yang dihadapi oleh SKPD terkait dalam mengelola dan menerapkan pengaduan berbasis online tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Mengetahui secara teknis mengenai pengelolaan pengaduan pelayanan public berbasis online pada PRO Denpasar. b. Diharapkan dapat menjadi referensi/pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang pengelolaan pengaduan publik. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Daerah terkait pengelolaan pengaduan publik berbasis online dalam penerapannya sehingga dapat lebih akuntabel dan efektif. b. Diharapkan menghasilkan informasi kepada masyarakat umum mengenai pengelolaan pengaduan public berbasis online pada PRO Denpasar. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bab dalam penelitian ini terdiri atas lima bab. Pada BAB I yaitu menguraikan latar belakang permasalahan berupa belum optimalnya pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online pada PRO Denpasar,

8 8 yaitu tindak lanjut akhir penangan pengaduan secara riil di lapangan yang belum mampu sepenuhnya di publish kepada pelapor. Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan permasalahan dengan membuat satu sub pertanyaan yang penulis fokuskan dengan batasan masalah. Dalam bab ini pula penulis menyampaikan tujuan serta manfaat dari penelitian ini. BAB II yaitu Tinjauan Pustaka, menguraikan kajian pustaka berupa karyakarya ilmiah serta teori manajemen pelayanan publik, konsep e-government, konsep new public service, konsep sistem informasi manajemen, dan konsep pengelolaan pengaduan masyarakat BAB III yaitu Metodologi Penelitian, menguraikan metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif eksploratif dengan teknik snowball sampling, serta menggunakan empat teknik pengumpulan data yakni: observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan triangulasi/gabungan. BAB IV yaitu Pembahasan, penulis menguraikan gambaran umum Kota Denpasar, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar serta beberapa jajaran SKPD yang terkait di dalamnya, serta menganalisa hasil temuan mengenai pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online melalui PRO Denpasar. BAB V yaitu Penutup yang menguraikan simpulan dari hasil penelitian terkait dengan sejauh mana keberhasilan pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis online melalui PRO Denpasar dan rekomendasi berupa saran.

Analisis Keluhan Masyarakat April Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat April Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Analisis Keluhan Masyarakat April 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT

PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT 1 PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT (STUDI KASUS PENGELOLAAN PENGADUAN RAKYAT ONLINE DENPASAR PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA DENPASAR TAHUN 2014) Ni Luh Yuni Lestari

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat Maret Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Maret Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Analisis Keluhan Masyarakat Maret 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

Rekapitulasi Keluhan / Pengaduan Masyarakat Januari Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Rekapitulasi Keluhan / Pengaduan Masyarakat Januari Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Rekapitulasi Keluhan / Pengaduan Masyarakat Januari 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat Desember Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2014

Analisis Keluhan Masyarakat Desember Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2014 Analisis Keluhan Masyarakat Desember 2014 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2014 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Pusat Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Pemerintah Kota Semarang 2.1.1 Visi dan Misi Pusat Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (P3M) Pemerintah Kota Semarang Visi : Prima Dalam Pengelolaan

Lebih terperinci

Diagram dan Tabel Media Keluhan Masyarakat Januari s/d Desember 2014

Diagram dan Tabel Media Keluhan Masyarakat Januari s/d Desember 2014 Diagram dan Tabel I 45 4 35 3 Diagram dan Tabel Media Keluhan Masyarakat Januari s/d Desember 214 25 2 15 1 5 Website Faceboo k SMS Telepon Media Cetak Twitter Email Portal Sapawa rga Datang Langsun g

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. merencanakan pertumbuhan dan perubahannya (Catanese & Snider, 1988).

PENDAHULUAN. merencanakan pertumbuhan dan perubahannya (Catanese & Snider, 1988). PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota pada hakikatnya adalah suatu tempat yang akan berkembang terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman dan potensi yang dimilikinya. Dalam perkembangannya, segala

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat September Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat September Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Analisis Keluhan Masyarakat September 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat Juli Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Juli Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Analisis Keluhan Masyarakat Juli 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat Desember Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Desember Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Analisis Keluhan Masyarakat Desember 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

PROJECT PROPOSAL SIAP 1

PROJECT PROPOSAL SIAP 1 PROJECT PROPOSAL SIAP 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 LATAR BELAKANG... 3 1.2 LANDASAN HUKUM... 4 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 4 1.4 KELUARAN... 5 BAB 2 OVERVIEW... 6 2.1

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pamong praja, maka penulis memberikan simpulan bahwa koordinasi yang

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pamong praja, maka penulis memberikan simpulan bahwa koordinasi yang 87 VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai koordinasi antara polisi lalu lintas, dinas perhubungan dan satuan polisi pamong praja, maka

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat Agustus Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017

Analisis Keluhan Masyarakat Agustus Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Analisis Keluhan Masyarakat Agustus 2017 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2017 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

Analisis Keluhan Masyarakat September Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2016

Analisis Keluhan Masyarakat September Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2016 Analisis Keluhan Masyarakat September 2016 Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya 2016 Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah mengemban amanat

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah mengemban amanat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara mempunyai suatu pemerintahan yang berfungsi sebagai kesatuan organisasi. Pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah mengemban amanat untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keistimewaan bidang kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat. yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY.

BAB V PENUTUP. keistimewaan bidang kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat. yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi mengenai pengelolaan dana keistimewaan bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan sistem Pemerintahan desentralisasi di Negara Indonesia, melahirkan banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada era ini

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas

BAB 6 PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru diperoleh melalui pengkajian beberapa

Lebih terperinci

INFORMASI STANDAR PELAYANAN PENGADUAN RAKYAT ONLINE (PRODENPASAR) KOTA DENPASAR

INFORMASI STANDAR PELAYANAN PENGADUAN RAKYAT ONLINE (PRODENPASAR) KOTA DENPASAR INFORMASI STANDAR PELAYANAN PENGADUAN RAKYAT ONLINE (PRODENPASAR) KOTA DENPASAR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA DENPASAR 2013 KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kekayaan sumberdaya yang dimilikinya. Pemberian otonomi kepada daerah. untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BAB I PENDAHULUAN. dan kekayaan sumberdaya yang dimilikinya. Pemberian otonomi kepada daerah. untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah dijelaskan bahwa pemerintah pusatmemberikan lebih banyak kewenangan kepada pemerintah daerah dalam

Lebih terperinci

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! LAPOR! Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat 1

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! LAPOR! Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat 1 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! ngaduan Online Rakyat 1 2016 ngaduan Online Rakyat 2 STRUKTUR ORGANISASI LAPOR TIM LAPOR KOTA BANDUNG Sekretaris Daera PEMBINA Penanggung Jawab Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bidang

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA I. 2. Apakah tata kelola transportasi di Kota Yogyakarta sudah responsif terhadap kebutuhan masyarakat?

PEDOMAN WAWANCARA I. 2. Apakah tata kelola transportasi di Kota Yogyakarta sudah responsif terhadap kebutuhan masyarakat? PEDOMAN WAWANCARA I : Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Jalan Imogiri No. 1, Kota Yogyakarta Tata Kelola Transportasi 1. Bagaimana tata kelola transportasi yang telah berjalan di kota Yogyakarta? 2. Apakah

Lebih terperinci

REKAP (Respon Opini Publik) Januari-Desember 2016

REKAP (Respon Opini Publik) Januari-Desember 2016 REKAP (Respon Opini Publik) Januari-Desember 2016 Statistik ROP Periode Januari-Desember 2016 Jumlah Laporan 800 600 682 665 740 473 400 200 0 124 271 380 411 450 495 382 294 Jumlah Laporan Total Laporan:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk

I. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk melayani masyarakat. Hal tersebut senada dengan Surjadi (2012:7), bahwa pelayanan publik merupakan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR BAB I

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR BAB I WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR Menimbang : a. bahwa membangun

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT MELALUI APLIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan kajian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan kajian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini akan dibingkai dari beberapa konsep maupun teori yang relevan dengan kajian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen pelayanan publik.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 8 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENGADUAN ONLINE TERPADU (POT) KOTA BEKASI. I. Gambaran Umum

PENGADUAN ONLINE TERPADU (POT) KOTA BEKASI. I. Gambaran Umum PENGADUAN ONLINE TERPADU (POT) KOTA BEKASI I. Gambaran Umum Pengaduan Online Terpadu Kota adalah aplikasi berbasis website yang melibatkan partisipasi publik dan bersifat dua arah, digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

PKP2A III LAN. Membangun Daerah Melalui Blusukan via SMS. Rustan A. dan Fani Heru Wismono PKP2A III - Lembaga Administrasi Negara

PKP2A III LAN. Membangun Daerah Melalui Blusukan via SMS. Rustan A. dan Fani Heru Wismono PKP2A III - Lembaga Administrasi Negara Membangun Daerah Melalui Blusukan via SMS Rustan A. dan Fani Heru Wismono PKP2A III - Lembaga Administrasi Negara Short Message Service (SMS) seringkali hanya digunakan sebagai sarana pengaduan publik,

Lebih terperinci

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini pemanfaatan ruang masih belum sesuai dengan harapan yakni terwujudnya ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Menurunnya kualitas permukiman

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada pejalan kaki, dan wawancara kepada dinas-dinas terkait, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan dapat diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 21 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 333 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 21 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 333 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 21 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 333 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA

Lebih terperinci

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali Ricky Aurelius Nurtanto Diaz1), Kadek Dwi Pradnyani Novianti2),

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Singkat Organisasi Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang Pemerintahan Wilayah Kota dan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otoriter juga dipicu oleh masalah ekonomi dan adanya perubahan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. otoriter juga dipicu oleh masalah ekonomi dan adanya perubahan sosial dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus reformasi telah berhasil menumbangkan pemerintahan Orde Baru yang otoriter. Faktor keruntuhan Orde Baru selain karena kekuasaan yang otoriter juga dipicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara yang telah maju dan juga oleh Negaranegara yang sedang berkembang

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN 1 Unit Organisasi : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung 2 Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab VII di dalam penelitian ini memaparkan ringkasan, simpulan, keterbatasan, dan rekomendasi penelitian. 7.1 Ringkasan SAKIP merupakan sistem

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN

Lebih terperinci

SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT. Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award Mei 2017

SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT. Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award Mei 2017 SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award 2017 14 Mei 2017 Smart City adalah kota dengan smart technology / teknologi cerdas 3 4 MIMPI & HARAPAN Warga DEPOK 1. DEPOK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada dasarnya diupayakan untuk menciptakan masyarakat madani yang berperadaban modern, adil dan makmur. Oleh karena itu perlu adanya komitmen

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelayanan Publik menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kepala daerah, hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan uang negara sesuai mekanisme

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR TAHUN : TENTANG PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR TAHUN : TENTANG PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR TAHUN : TENTANG PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN No. 1. Kepala Dinas Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan bimbingan teknis di bidang Komunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang berkelanjutan, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 jo Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SURABAYA, SEPTEMBER 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menjaga keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menjaga keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas yang dilakukan tidak pernah lepas dari penggunaan jalan, khususnya jalan raya. Jalan raya merupakan salah satu elemen pembentuk suatu kawasan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

CASCADING KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016

CASCADING KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 CASCADING KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 RPJMD RENSTRA SKPD PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN Meningkatnya Infrastruktur dan Sarana Prasarana Perekonomian Rasio

Lebih terperinci

Diagram dan Tabel I. xiv

Diagram dan Tabel I. xiv Diagram dan Tabel I Tabel diatas merupakan tabel perbandingan penggunaan media keluhan masyarakat yang dimonitor oleh Pemerintah Kota Surabaya. Media tersebut antara lain melalui: website www.surabaya.go.id,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR: 1265 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE RAKYAT

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR: 1265 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE RAKYAT WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR: 1265 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE RAKYAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntabilitas merupakan suatu bentuk kewajiban pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Panduan Membuka Dan Mengelola Pos Pengaduan Pelayanan Publik

Panduan Membuka Dan Mengelola Pos Pengaduan Pelayanan Publik Panduan Membuka Dan Mengelola Pos Pengaduan Pelayanan Publik 1 2 MEMBUKA DAN MENGELOLA POS PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK Panduan Membuka Dan Mengelola Pos Pengaduan Pelayanan Publik Tim Penyusun Edy H Gurning

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan publik hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh pemerintah. Kualitas pelayanan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA INSTANSI : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TUGAS : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan adanya keterbukaan informasi, maka pemerintah harus mulai membuka diri terhadap informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab rekomendasi aparat pengawas intern pemerintah (APIP) yang belum optimal ditindaklanjuti

Lebih terperinci

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Dalam sejarahnya Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat atau sering disingkat dengan Diskominfo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Otonomi Daerah yang sedang berlangsung saat ini merupakan suatu hal yang baru bagi setiap daerah di Indonesia, oleh karena otonomi yang dicanangkan melalui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari keseluruhan proses analisis dan pembahasan untuk merumuskan arahan penataan lingkungan permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir melalui pendekatan

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM KERANGKA E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan dengan tahun-tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan dengan tahun-tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun terakhir ini kinerja pemerintah tengah mendapat sorotan yang lebih besar dari masyarakat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, akhirnya dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak. perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik.

BAB I PENDAHULUAN. Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak. perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik. Dari segi pemerintahan salah

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS Sesuai tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Pacitan berperan melaksanakan uruan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, bidang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1913, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pengaduan Masyarakat. PERATURAN BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI

Lebih terperinci

Luas Wilayah Ha / 127,78 km² (2,18% dari luas Bali) Terdiri dari 4 Kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan

Luas Wilayah Ha / 127,78 km² (2,18% dari luas Bali) Terdiri dari 4 Kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan Luas Wilayah 12.778 Ha / 127,78 km² (2,18% dari luas Bali) Terdiri dari 4 Kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan Jumlah Penduduk Kota Denpasar Tahun 2015 sekitar 880.600 jiwa. *BPS Kota Denpasar Semangat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor sepanjang tahun 2015, masih memerlukan langkah-langkah penyempurnaan.

Lebih terperinci

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tersebut, aktivitas atau perbuatan itu dibedakan menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tersebut, aktivitas atau perbuatan itu dibedakan menjadi dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbuatan Pemerintah menurut Van Poelje merupakan tindakan hukum publik yang tindakan-tindakan hukum tersebut dilakukan oleh penguasan dalam menjalankan fungsi

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT KELAS YUPITER SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA 1 HOTEL Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross. Pada bab sebelumnya, kalian

Lebih terperinci

Kebijakan. RPJMD (1 of 3) Arah Kebijakan (tahun)

Kebijakan. RPJMD (1 of 3) Arah Kebijakan (tahun) Visi: Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.

Lebih terperinci

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak

Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Upaya penyediaan pelayanan publik seharusnya dilakukan pada semua sektor dan diperuntukkan untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk di antaranya masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangannya pelayanan publik menjadi bagian dari administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan kepuasan masyarakat dalam hal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang disebabkan oleh konversi lahan. Menurut Budiman (2009), konversi lahan disebabkan oleh alasan ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2011-2012 I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Dalam Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 63 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013 BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan adanya keterbukaan informasi, maka pemerintah harus mulai membuka diri terhadap informasi-informasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. Disampaikan Pada Acara Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. Disampaikan Pada Acara Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010 PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT Disampaikan Pada Acara Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010 Balai Agung Provinsi DKI Jakarta Rabu & Kamis, 2 & 3 Juni 2010 II. INDIKATOR KINERJA UTAMA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah salah satu aspek komunikasi yang penting, terutama pada masa sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1999, penelitian pada bidang akuntansi menyimpulkan betapa

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1999, penelitian pada bidang akuntansi menyimpulkan betapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1999, penelitian pada bidang akuntansi menyimpulkan betapa pentingnya teknologi dalam sistem akuntansi, dimana teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT A. PENDAHULUAN Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Malang. Eksistensi Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Anak adalah generasi yang akan meneruskan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam suatu negara. Dalam Keputusan Presiden RI no 36 tahun 1990 tentang Pengesahan

Lebih terperinci