HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial
|
|
- Irwan Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial Kabupaten Tulang Bawang merupakan wilayah yang dilalui oleh jalan lintas sumatera. Kecamatan Menggala merupakan pertemuan antara jalan lintas timur sumatera dan jalan lintas Asean yang merupakan penghubung antara Pelabuhan Bakauheni yang melintasi jalan di sepanjang pantai timur sumatera tanpa melalui ibukota Propinsi Lampung. Jalan lintas sumatera yang merupakan jalan nasional hanya melintasi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Menggala, Banjar Agung dan Banjar Margo yang terletak di sebelah barat wilayah administrasi Kabupaten Tulang Bawang. Berdasarkan beberapa peta tematik yang diamati dan dilakukan tumpang tindih, maka didapatkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari 2 kawasan yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Untuk kawasan budidaya terdiri dari areal perkebunan dan kebun campuran, sawah dengan irigasi dan non irigasi, wilayah tambak, pertanian lahan kering, kawasan militer dan pemukiman. Perkebunan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari perkebunan milik rakyat dan perkebunan milik perusahaan. Dilihat dari peta alokasi pemanfaatan lahan (Gambar 5) pada sepanjang jalan lintas timur sumatera didominasi oleh pertanian lahan kering, sedangkan pemanfaatan lahan lainnya berada agak jauh dari jalan lintas timur sumatera. Letak permukiman tersebar berada di sebelah utara Sungai Tulang Bawang sedangkan daerah yang berada di sebelah selatan lebih merupakan daerah kebun campuran, kawasan lindung dan wilayah perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan. Kawasan militer merupakan daerah terbatas yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara berupa pangkalan udara.
2 35 Sumber : Bappeda Tulang Bawang, 2008 Gambar 5 Peta alokasi pemanfaatan lahan Kawasan lindung berada hampir di sepanjang sungai dan pantai (Gambar 6). Kawasan ini merupakan daerah pasang surut yang tiap musim hujan selalu digenangi air. Asal air biasanya berasal dari sungai yang meluap atau genangan luas yang tidak dapat mengalir masuk ke sungai sehingga membentuk permukaan yang cukup luas. Kawasan lindung yang ada merupakan kawasan bagi beberapa burung yang bermigrasi dari daerah lain untuk mencari makan atau sekumpulan kerbau rawa yang hidup pada habitat tersebut.
3 36 Sumber : Bappeda Tulang Bawang, 2008 Gambar 6 Peta Kawasan Lindung Kawasan budidaya di Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari kawasan hak guna usaha dan kawasan diluar hak guna usaha. Kawasan hak guna usaha banyak berada di sebelah selatan Sungai Tulang Bawang dan di wilayah pesisir. Hak guna usaha yang ada berupa wilayah yang diperuntukan untuk perkebunan dan pertambangan. Untuk menentukan wilayah yang dapat dipilih sebagai lokasi
4 37 industri maka kawasan hak guna usaha bukan merupakan wilayah yang dipilih sehingga kawasan tersebut tidak dipertimbangkan sebagai lokasi kawasan industri. Adapun kawasan di luar hak guna usaha merupakan lokasi terpilih yang dapat dipertimbangkan sebagai kawasan industri. Namun dalam menentukan kawasan industri tetap mempertimbangkan industri yang ada di dalam kawasan hak guna usaha (Gambar 7). Sumber : Bappeda Tulang Bawang, 2008 Gambar 7 Peta kawasan hak guna usaha
5 38 Dari hasil tumpang tindih dengan peta kawasan hak guna usaha, peta kawasan lindung dan peta administrasi didapat bahwa kecamatan yang tidak masuk dalam kawasan hak guna usaha dan lindung ada 10 kecamatan yaitu Menggala, Banjar Agung, Banjar Margo, Gedung Aji, Gedung Aji Baru, Meraksa Aji, Penawar Tama, Penawar Aji, Rawa Pitu dan Rawa Jitu Selatan. Kecamatankecamatan yang ada di sepanjang jalan lintas timur sumatera sebagian besar bukan wilayah hak guna usaha kecuali sebagian wilayah Kecamatan Menggala. Untuk Kecamatan Gedung Meneng, Dente Teladas dan Rawa Jitu Timur merupakan kecamatan yang wilayahnya merupakan kawasan hak guna usaha dan lindung, hanya sebagian kecil yang bukan kawasan keduanya (Gambar 8). Selanjutnya dalam menentukan lokasi optimal kawasan industri pengolahan hasil pertanian, digunakan 10 kecamatan terpilih ini sebagai wilayah penelitian.
6 39 Sumber : Hasil analisis Gambar 8 Peta lokasi terpilih Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Tulang Bawang yang akan membangun pelabuhan pengiriman barang dapat dilihat sebagai kemudahan dalam pemasaran dan meminimalkan waktu pengangkutan. Pembangunan kawasan industri di daerah sekitar pelabuhan di daerah Dente Teladas direncanakan dapat membuka akses terhadap wilayah-wilayah yang selama ini
7 40 sulit dijangkau. Dengan adanya kawasan industri dan pelabuhan ini diharapkan semua industri yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut sehingga dapat membawa pengaruh yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi di sekitar daerah tersebut. Selain itu untuk menarik akses kemudahan penjualan hasil pertanian dari wilayah di sekitar Kabupaten Tulang Bawang (Gambar 9). Sumber : Bappeda Tulang Bawang, 2008 Gambar 9 Peta rencana lokasi pelabuhan industri
8 41 Jumlah perusahaan yang mendapatkan hak guna usaha di Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 21 perusahaan, yang terdiri dari hak pengelolaan tebu, kelapa sawit, kakao, ubi kayu, udang dan pertambangan dapat dilihat pada Tabel 5. Dari beberapa jenis hak guna usaha yang ada maka sebagian besar mengelola perkebunan tebu sisanya merupakan perkebunan kakao, kelapa sawit, ketela pohon, tambak udang dan tambang batubara. Tabel 5 Perusahaan pengelola hak guna usaha di Kabupaten Tulang Bawang No. Perusahaan Luas (Ha) Jenis komoditas Kecamatan 1. PT. Citra Lamtorogung Persada 716 Kakao Menggala 2. PT. Mitra Sungkai Himalaya 100 Menggala 3. PT. Sweet Indo Lampung Tebu Menggala/Gedung Meneng 4. Koperasi Indo Lampung Perkasa Tebu Menggala 5. PT. Indo Lampung Perkasa Tebu Menggala 6. PT. Indo Lampung Cahaya Makmur Tebu Tebu Gedung Meneng Dente Teladas 7. PT. Garuda Panca Artha Dente Teladas 8. PT. Indo Lampung Buana Makmur Tebu Dente Teladas 9. PT. AWS Udang Rawajitu Timur 10. PT. Bujung Tenuk Raya 43 - Menggala 11. PT. Sumber Indah Perkasa Kelapa Sawit Gedung Aji Baru 12. PT. Sumber Indah Perkasa Kelapa Sawit Penawar Tama 13. PT. SAC Nusantara Gedung Aji Baru 14. PT. Lambang Sawit Perkasa Kelapa Sawit Meraksa Aji 15. PT. Gunung Mas Persada Karya Gedung Aji 16. PT. Balai Murni Jaya Banjarmargo 17. PT. Kencana Acicindo Perkasa 650 Ketela Pohon Banjar Margo 18. Budi Acid Jaya 30 Ketela Pohon Banjar Margo 19. Teguh Wibawa Bakti 32 - Banjar Agung 20. PT. Arya Dwi Pantara Nusantara Kakao Menggala 21. PT. Andalas Bangun Nusantara Sumber : Bappeda, 2007 Batubara Dente Teladas
9 42 Banyaknya industri yang ada di kawasan hak guna usaha dapat menjadi pilihan dari jenis kawasan industri yang akan ditetapkan. Selain itu jenis industri yang berada di kawasan hak guna usaha dapat memanfaatkan kawasan industri yang akan ditetapkan sebagai tempat yang dapat mendukung keberadaan industri yang berada dalam kawasan hak guna usaha. Hasil Analisis Komoditas Pertanian (LQ) Hasil perhitungan LQ untuk komoditas tanaman pangan di Kabupaten Tulang Bawang dapat ditunjukkan pada Tabel 6. Hasil perhitungan LQ untuk tanaman pangan di Kabupaten Tulang Bawang menunjukkan bahwa komoditas padi memiliki nilai LQ > 1 terdapat pada Kecamatan Gedung Aji, Penawar Aji, Penawar Tama, Rawajitu Selatan dan Rawa Pitu. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas padi sawah merupakan komoditas basis di Kecamatan Gedung Aji, Penawar Aji, Penawar Tama, Rawajitu Selatan dan Rawa Pitu. Ini berarti komoditas padi sawah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan di wilayah kecamatan tersebut namun dapat dijual ke luar wilayah. Komoditas padi ladang berdasarkan perhitungan memiliki nilai LQ > 1 terdapat hanya pada kecamatan Gedung Meneng. Komoditas jagung nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Gedung Aji, Penawar Aji, Gedung Meneng dan Rawa Pitu. Komoditas ubi kayu nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Banjar Agung, Banjar Margo, Menggala dan Gedung Meneng. Komoditas ubi jalar berdasarkan perhitungan maka yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Banjar Margo, Gedung Aji, Penawar Aji, Menggala dan Penawar Tama. Pada komoditas kacang kedelai yang memiliki nilai LQ > 1 adalah Kecamatan Penawar Aji dan Gedung Meneng. Untuk komoditas kacang hijau yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Gedung Aji, Penawar Aji dan Gedung Meneng. Untuk komoditas kacang tanah yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat Kecamatan Banjar Agung, Banjar Margo, Gedung Aji, Penawar Aji dan Gedung Meneng. Nilai LQ > 1 berarti bahwa komoditas ini merupakan komoditas basis tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan di suatu wilayah tetapi dapat di jual keluar wilayah. Walaupun merupakan komoditas basis tiap kecamatan berbeda namun tanaman pangan yang selama ini menjadi bahan baku untuk industri adalah ubi kayu.
10 43 Komoditas padi sawah banyak diusahakan di Kecamatan Rawajitu Selatan dan Rawa Pitu yang selama ini merupakan sentra produksi tanaman padi terbesar di Kabupaten Tulang Bawang. Selama ini poduksi padi sawah mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang bahkan diantaranya ada yang dikirim keluar wilayah. Tabel 6 LQ untuk tanaman pangan KECAMATAN Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kcng Kedelai Kcng Hijau Kcng Tanah Banjar Agung 0,18 0,41 0,27 1,13 0,00 0,52 0,32 1,28 Banjar Margo 0,12 0,48 0,03 1,14 1,17 0,00 0,93 1,30 Gedung Aji 1,55 0,53 1,51 0,91 4,44 0,88 3,91 3,50 Penawar Aji 5,78 0,37 1,52 0,33 4,37 1,17 5,24 6,59 Meraksa Aji * * * * * * * * Menggala 0,09 0,85 0,32 1,13 1,43 0,18 0,87 0,40 Penawar Tama 1,63 0,09 0,09 0,93 1,36 0,15 0,00 0,00 Rawajitu Selatan 8,50 0,00 0,14 0,00 0,40 0,00 0,10 0,12 Gedung Meneng 0,33 1,33 1,26 1,09 0,81 1,46 1,04 1,07 Rawajitu Timur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rawa Pitu 8,18 0,00 2,89 0,01 0,38 0,58 0,56 0,09 Gedung Aji Baru * * * * * * * * Dente Teladas * * * * * * * * Rata-rata 2,03 0,31 0,62 0,51 1,10 0,38 1,00 1,10 Sumber : Hasil analisis Hasil perhitungan LQ tanaman perkebunan di Kabupaten Tulang Bawang menunjukkan bahwa komoditas karet yang memiliki nilai LQ > 1 berada pada Kecamatan Banjar Agung, Banjar Margo, Meraksa Aji dan Menggala. Untuk komoditas kopi yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Banjar Agung dan Banjar Margo. Komoditas Lada yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan BanjarMargo dan Gedung Aji. Untuk komoditas kelapa dalam nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Penawar Aji dan Gedung Meneng sedangkan untuk komoditas kelapa hibrida yang memiliki nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Gedung Aji, Penawar Aji dan Meraksa Aji. Untuk komoditas kelapa sawit nilai LQ > 1 terdapat di Kecamatan Penawar Aji, Penawar Tama, Gedung Meneng, Rawa Pitu, Gedung Aji Baru dan Dente Teladas. Nilai LQ > 1 berarti bahwa komoditas perkebunan itu merupakan komoditas basis di wilayah tersebut dan dapat dijual ke luar wilayah (Tabel 7).
11 44 Tabel 7 LQ untuk tanaman perkebunan KECAMATAN Karet Kopi Lada Kelapa Dalam Kelapa Hybrida Kelapa Sawit Banjar Agung 4,02 4,63 0,00 0,00 0,00 0,84 Banjar Margo 3,82 2,38 10,34 0,00 0,00 0,85 Gedung Aji 0,89 0,26 3,81 0,43 3,03 0,99 Penawar Aji 0,08 0,06 0,00 2,62 1,48 1,04 Meraksa Aji 1,02 0,27 0,00 0,50 3,39 0,98 Menggala 2,08 0,00 0,00 9,68 0,00 0,93 Penawar Tama 0,04 0,64 0,00 0,00 0,00 1,06 Rawajitu Selatan 0,00 0,00 0,00 214,97 0,00 0,56 Gedung Meneng 0,22 0,00 0,00 0,00 0,00 1,05 Rawajitu Timur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rawa Pitu 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,07 Gedung Aji Baru 0,03 0,65 0,00 0,00 0,00 1,06 Dente Teladas 0,32 0,00 0,00 0,00 0,00 1,05 Rata-rata 0,96 0,68 1,09 17,55 0,61 0,88 Sumber : Hasil analisis Dari luas areal tanaman pangan dan perkebunan dapat diketahui bahwa komoditas dengan luasan terbesar adalah areal ubi kayu, padi, karet dan kelapa sawit (Tabel 8). Berdasarkan ini maka industri ubi kayu, karet dan kelapa sawit dapat dikembangkan. Ketiga komoditas tersebut memiliki luasan yang cukup luas sehingga dapat diusahakan untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan sesuai masing-masing komoditas. Komoditas padi sawah memiliki luasan terbesar kedua setelah ubi kayu. Selama ini komoditas padi sawah banyak diproduksi oleh 2 kecamatan yaitu Rawajitu Selatan dan Rawa Pitu. Potensi untuk pengembangan industri padi dapat berupa pengemasan sampai pada pemberian label pada kemasan. Tabel 8. Komoditas unggulan berdasarkan luas tanam No. Komoditas Luas Tanam (Ha) Padi sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Karet Kopi Lada Kelapa Dalam Kelapa Hibrida Kelapa Sawit Sumber : BPS Kabupaten Tulang Bawang
12 45 Berdasarkan sebaran luasan tanaman ubi kayu, karet dan kelapa sawit yang digunakan untuk industri dapat dilihat pada Gambar 10. Sumber : Hasil analisis Gambar 10 Peta sebaran luasan komoditas pertanian untuk industri Hasil Analisis Penentuan Lokasi Optimal Kawasan Industri ( P-Median ) Untuk menganalisis lokasi kawasan industri pengolahan hasil pertanian yang optimal dibutuhkan suatu bentuk model yang mampu menentukan lokasi
13 46 secara pasti, jelas dan terukur. Model yang digunakan adalah jenis model optimasi yaitu metode P-Median yang berasal dari dalil Hakimi. Dalam metode P-Median ini untuk menentukan titik optimum adalah dengan meminimumkan jumlah perkalian jarak terpendek dengan bobot dari semua simpul, dimana titik tersebut berasal pada suatu simpul dalam jaringan. Untuk mencari alternatif paling baik maka digunakan model optimasi penerapan GAMS dengan memasukan prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode P-Median. Asumsi dasar dalam metoda ini adalah: 1. Simpul yang dicalonkan sebagai pusat pelayanan berasal dari simpul yang berada dalam jaringan 2. Jaringan jalan mempunyai kesamaan kualitas 3. Untuk setiap kecamatan hanya diwakili oleh 1 simpul 4. Letak simpul ditentukan berdasarkan pertimbangan lokasi pusat (centroid) kecamatan. 5. Kecamatan dianggap tidak mengalami pemekaran 6. Bobot simpul hendaknya mencerminkan jumlah penerima pelayanan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor jarak, dan permintaan (demand) yaitu jumlah penduduk di setiap kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, serta faktor produksi tanaman ubi kayu, karet dan kelapa sawit. a. Faktor Jarak Pengertian jarak dalam penelitian ini mengikuti pengertian lokasi relatif, yaitu posisi yang berkenaan dengan posisi lainnya dengan menggunakan data panjang jalan dan waktu tempuh yang menghubungkan antar satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yang didapatkan dari BPS Kabupaten Tulang Bawang. Asumsi jarak antar kecamatan yang digunakan adalah jarak antar ibukota kecamatan. Dalam penelitian ini satuan jarak yang digunakan adalah kilometer dan menit. b. Jumlah Penduduk Pengertian jumlah penduduk dalam studi ini adalah permintaan (demand) yang diasumsikan sebagai jumlah tenaga kerja yang dapat digunakan oleh keberadaan kawasan industri. Data jumlah penduduk didapat dari BPS Kabupaten Tulang Bawang.
14 47 c. Faktor Produksi Pengertian faktor produksi dalam studi kasus ini adalah produksi ubi kayu, karet dan kelapa sawit yang dihasilkan oleh tiap kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, yang selama ini digunakan oleh industri pengolahan hasil pertanian. Dalam penelitian ini satuan produksi yang digunakan adalah ton. Berdasarkan hasil perhitungan yang tercantum dalam Tabel 9 dengan mempertimbangkan total produksi hasil pertanian dengan jarak tempuh terdekat, maka alternatif pertama lokasi kawasan industri pengolahan hasil pertanian adalah Kecamatan Penawar Aji karena dapat melayani produksi dari 5 kecamatan. Alternatif kedua lokasi kawasan industri pengolahan hasil pertanian berada pada Kecamatan Menggala yang dapat melayani produksi 4 kecamatan. Untuk Alternatif ketiga adalah Kecamatan Rawajitu Selatan yang mampu melayani 3 kecamatan. Hasil perhitungan dengan menggunakan pertimbangan total produksi hasil pertanian dengan waktu tempuh terdekat, maka alternatif pertama adalah Kecamatan Penawar Aji yang mampu melayani 5 kecamatan, diikuti alternatif kedua adalah Kecamatan Menggala yang dapat melayani 4 kecamatan dan alternatif ketiga adalah Kecamatan Rawajitu Selatan Pada perhitungan ketiga di Tabel 9 menggunakan pertimbangan jika dibangun jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Rawajitu Selatan dengan Kecamatan Dente Teladas yang merupakan rencana Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dalam rangka memudahkan transportasi antar kecamatan, maka alternatif pertama lokasi kawasan industri pengolahan hasil pertanian adalah Kecamatan Rawajitu Selatan sedangkan alternatif kedua adalah Kecamatan Menggala, kemudian Kecamatan Penawar Aji sebagai alternatif ketiga.
15 48 Tabel 9 Hasil perhitungan jarak optimal terhadap produksi hasil pertanian No. 1. (jml penduduk x total produksi) jarak tempuh (km) 2. (jml penduduk x total produksi) waktu tempuh (menit) 3. (jml penduduk x total produksi) jarak tempuh baru (km) Kecamatan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Penawar Aji Menggala Rawajitu Selatan Penawar Aji Rawajitu Selatan Menggala Rawajitu Selatan Menggala Penawar Aji Keterangan Berdasarkan kondisi jalan eksisting Berdasarkan rencana pembangunan jalan Dari hasil perhitungan optimalisasi lokasi kawasan industri pengolahan hasil pertanian berdasarkan produksi dengan menggunakan P-median maka kecamatan yang sering muncul pada alternatif pertama dari ketiga perhitungan adalah Kecamatan Penawar Aji, sehingga wilayah yang optimal untuk melayani produksi hasil pertanian dari tiap kecamatan adalah Kecamatan Penawar Aji. Untuk alternatif kedua, Kecamatan Menggala yang sering muncul yang saat ini merupakan ibukota Kabupaten Tulang Bawang. Berdasarkan perhitungan dengan mempertimbangkan ketiga alternatif kecamatan dengan jarak terhadap pelabuhan maka didapatkan hasil bahwa Kecamatan Penawar Aji merupakan lokasi yang optimal untuk kawasan industri pengolahan hasil pertanian berdasarkan jarak sebenarnya (Tabel 10). Saat ini jalan yang menghubungkan dengan pelabuhan merupakan jalan yang berada di wilayah hak guna usaha perkebunan tebu. Dengan kondisi seperti itu maka transportasi yang melintasi jalan tersebut sangat terbatas karena harus melalui pintu pengamanan untuk melewatinya. Tabel 10. Jarak antar kecamatan dan pelabuhan menggunakan jarak sebenarnya Kecamatan Penawar Aji Menggala Rawajitu Selatan Pelabuhan Penawar Aji Menggala Rawajitu Selatan Pelabuhan
16 49 Berdasarkan rencana pembangunan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, direncanakan akan dibangun jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Rawajitu Selatan dan Dente Teladas seperti pada Gambar 11. Jika berdasarkan perhitungan dengan menggunakan jarak sesuai dengan rencana pembangunan jalan kolektor yang menghubungkan Kecamatan Rawajitu Selatan dan Dente Teladas maka didapatkan hasil bahwa Kecamatan Rawajitu Selatan merupakan lokasi yang optimal untuk kawasan industri pengolahan hasil pertanian. Asumsi perhitungan jarak disajikan pada Tabel 11. Dengan hasil ini berarti transportasi menuju ke pelabuhan tidak melalui kawasan hak guna usaha tetapi diasumsikan melalui jalan kolektor yang menghubungkan antara Rawajitu Selatan ke Dente Teladas. Tabel 11 Jarak antar kecamatan dan pelabuhan berdasarkan rencana jalan kolektor Kecamatan Penawar Aji Menggala Rawajitu Selatan Pelabuhan Penawar Aji Menggala Rawajitu Selatan Pelabuhan Sumber : Bappeda Tulang Bawang, 2008 Gambar 11 Peta jalan dan rencana jalan di Kabupaten Tulang Bawang
17 50 Berdasarkan kriteria kawasan industri yang salah satunya harus dekat dengan keberadaan dengan sumber air, maka seperti pada Gambar 12 ketiga kecamatan dilalui oleh sungai yang dapat digunakan sebagai sumber air industri. Kecamatan Menggala dilalui oleh Sungai Tulang Bawang. Kecamatan Penawar Aji dilalui oleh Sungai Pidada dan Tulang Bawang, sedangkan Kecamatan Rawajitu Selatan dilalui oleh Sungai Mesuji, Pidada dan Tulang Bawang. Sumber : Hasil analisis Gambar 12 Peta alternatif lokasi optimal
18 51 Berdasarkan keberadaan jaringan listrik yang ada di Kabupaten Tulang Bawang, maka ketiga kecamatan memiliki kondisi yang berbeda. Kondisi Kecamatan Menggala lebih baik dibandingkan Kecamatan Penawar Aji dan Rawajitu Selatan. Sebagian besar wilayah Kecamatan Menggala telah dialiri listrik, namun untuk Kecamatan Penawar Aji dan Rawajitu Selatan belum ada jaringan listrik (Gambar 13). Kondisi listrik yang ada di Kecamatan Penawar Aji dan Rawajitu Selatan saat ini masih diusahakan secara swadaya oleh masyarakat. Sumber : Bappeda Tulang Bawang, 2008 Gambar 13 Peta keberadaan listrik di Kabupaten Tulang Bawang
19 52 Hasil Analisis Terhadap Persepsi Stakeholders (AHP) Berdasarkan persepsi dari pengambil kebijakan di lingkup Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dan para petani pemilik lahan dalam pencapaian tujuan penentuan kawasan industri pengolahan hasil pertanian diprioritaskan pada kriteria bahan baku dengan nilai 0,467 dengan pencapaian sub kriteria produksi eksisting, kemudian diikuti kriteria pasar dengan nilai 0,197 dengan pencapaian sub kriteria pertumbuhan ekonomi. Setelah kriteria bahan baku dan pasar diikuti kriteria ketersediaan tenaga kerja dengan nilai 0,195 dengan pencapaian sub kriteria peningkatan pendapatan, lalu kriteria sarana transportasi dengan nilai 0,142 dengan pencapaian sub kriteria kelayakan jalan. Alternatif yang diprioritaskan dalam penentuan kawasan industri pengolahan hasil pertanian adalah Kecamatan Rawajitu Selatan dengan nilai 0,407, diikuti Kecamatan Menggala dengan nilai 0,298 dan Kecamatan Penawar Aji dengan nilai 0,295. Keseluruhan responden memandang bahwa Kecamatan Rawajitu Selatan merupakan prioritas dari penentuan kawasan industri pengolahan hasil pertanian dengan prioritas kepada kelayakan jalan untuk menuju kecamatan tersebut, adanya pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan bagi masyarakat dan produksi eksisting yang dapat memasok bahan baku bagi industri. Hasil analisis AHP untuk penentuan kawasan industri pengolahan hasil pertanian dapat dilihat pada (Gambar 14).
20 53 Penentuan Kawasan Industri Bahan Baku (0,467) Pelabuhan (0,197) Ketersediaan Tenaga Kerja (0,195) Sarana transportasi (0,142) Produksi Eksisting (0,628) Areal Pengolahan (0,372) Kedekatan Pelabuhan (0,317) Pertumbuhan Ekonomi (0,683) Kedekatan dg Pemukiman (0,365) Peningkatan Pendapatan (0,635) Kelayakan Jalan (0,791) Kelayakan Angkutan (0,209) Kecamatan Menggala (0,298) Kecamatan Rawajitu Sltn (0,407) Kecamatan Penawar Aji (0,295) Gambar 14 Hasil Analisis AHP dalam penentuan kawasan industri pengolahan hasil pertanian
21 54 Rekapitulasi analisis disajikan seperti pada Tabel 12 di bawah ini : Tabel 12 Rekapitulasi analisis Kecamatan P-Median Jml penduduk dan Pelabuhan total produksi Jarak Tempuh waktu tempuh Jarak Tempuh *) Jarak Tempuh Jarak Tempuh *) Sub total Sumber Air Peta Listrik Sub total AHP Total Menggala Penawar Aji Rawajitu Selatan Menggala *) Penawar Aji *) Rawajitu Selatan *) Catatan : *) jika dibangun jalan baru - Total nilai terkecil merupakan wilayah yang optimal Berdasarkan jarak tempuh dan waktu tempuh terhadap hasil pertanian serta jarak tempuh terhadap pelabuhan dan kedekatan dengan sumber air, maka wilayah yang optimal untuk kawasan industri pengolahan hasil pertanian adalah Kecamatan Penawar Aji. Berdasarkan jarak tempuh terhadap hasil pertanian dan pelabuhan jika dibangun jalan baru dan kedekatan dengan sumber air serta hasil AHP maka Kecamatan Rawajitu Selatan merupakan lokasi yang optimal untuk kawasan industri pengolahan hasil pertanian. Jika dikaitkan dengan kebijakan industri dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, maka dengan posisi Kecamatan Penawar Aji yang berada pada sentral wilayah Kabupaten Tulang Bawang akan dapat memberikan pengaruh terhadap berkembangnya kawasan berikat udang di Rawajitu Timur dan kemajuan bagi agropolitan di Kecamatan Rawa Pitu menuju industri pertanian yang berkelanjutan. Keberadaan lokasi industri ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pusat perekonomian baru di Kabupaten Tulang Bawang. Kecamatan Penawar Aji sebagai lokasi yang optimal untuk kawasan industri pengolahan hasil pertanian disajikan pada Gambar 15.
22 55 Lokasi Optimal Kawasan Industri Sumber : Hasil analisis Gambar 15 Peta lokasi optimal di Kecamatan Penawar Aji sebagai kawasan industri Jika rencana pembangunan jalan dapat terealisasi maka Kecamatan Rawajitu Selatan yang merupakan lokasi optimal kawasan industri akan mudah menjangkau jarak terhadap hasil pertanian dan pelabuhan. Kecamatan Rawajitu Selatan
23 56 sebagai lokasi yang optimal untuk kawasan industri pengolahan hasil pertanian disajikan pada Gambar 16. Lokasi Optimal Kawasan Industri Sumber : Hasil analisis Gambar 16 Peta lokasi optimal di Kecamatan Rawajitu Selatan sebagai kawasan industri berdasarkan rencana pembangunan jalan
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan umum Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu dari 10 Kabupaten di wilayah Propinsi Lampung. Kabupaten Tulang Bawang terbentuk pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengidentifikasi sektor dan subsektor unggulan di
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk mengidentifikasi sektor dan subsektor unggulan di Kabupaten Tulang Bawang adalah data sekunder berupa Produk Domestik Regional
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciKAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas
KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Komoditas Basis Komoditas basis adalah komoditas yang memiliki keunggulan secara komparatif dan kompetitif. Secara komparatif, tingkat keunggulan ditentukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang melibatkan pembentukan institusi baru, pembangunan industri alternatif, perbaikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam. Kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mewujudkan tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung berada antara 3º45 dan 6º45 Lintang Selatan serta 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah utara berbatasan dengan Provinsi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai
49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK
34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG. Lampung, berbatasan dengan laut lepas (Laut Jawa), dan menjadi hilir Way
63 BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang merupakan merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang berada di bawah wilayah administrasi Provinsi Lampung.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013 sebanyak 63.309 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013 sebanyak 7 Perusahaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciV HASIL DAN PEMBAHASAN
V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penetapan Komoditas Unggulan 5.1.1 Penentuan Komoditas Basis Analisis Location Quotient (LQ) menggambarkan pangsa aktivitas produksi tanaman pangan suatu kecamatan terhadap pangsa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif
28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan 1. Geografi Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 15 kabupaten/kota di Propinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.
A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis
59 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Rawa Pitu yang menjadi lokasi penelitian merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis 04
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang
79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinci4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM. NOMOR : 430/Kpts/KPU/TAHUN 2009 TENTANG
KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 430/Kpts/KPU/TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN TERHADAP KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 161/SK/KPU/TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia karena tanah digunakan sebagai tempat tinggal dan merupakan tempat untuk melakukan usaha, misalnya
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tingkat kemiskinan merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan taraf kehidupan masyarakat secara umum. Kemiskinan dan kesenjangan sosial merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pangan didefinisikan sebagai kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional serta impor apabila kedua sumber utama
Lebih terperinciBAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada arah
29 BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Aspek Geografi Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada 3.45 4.40 arah Utara-Selatan dan 106.15 107.00 arah Timur-Barat. Kabupaten Mesuji mempunyai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Bahan dan Alat Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Analisis Spasial
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah administratif Kabupaten Tulang yang terdiri dari 13 kecamatan. Waktu pelaksanaan penelitian selama kurang lebih 8 (delapan) bulan,
Lebih terperinciProfil Kabupaten Aceh Barat
Ibukota Batas Daerah Profil Kabupaten Aceh Barat : Meulaboh : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Pidie Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Luas dan Potensi Wilayah Luas fungsional daerah penelitian adalah 171.240 ha, secara administratif meliputi 3 (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Subang, Sumedang,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat
57 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Sejarah Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan yang bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)
No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinciIV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR
IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris didukung oleh sumber daya alamnya yang melimpah memiliki kemampuan untuk mengembangkan sektor pertanian. Indonesia memiliki
Lebih terperinciIV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di
40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Wilayah 1. Kecamatan Sekampung Udik Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan Sekampung Udik merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bendungan Way Rarem terletak di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi
61 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Daerah Irigasi Way Rarem Bendungan Way Rarem terletak di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, mengambil air dari Way (sungai) Rarem dan Way Galing melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian 1. Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu
Lebih terperinciGambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur
71 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur terdiri atas 18 Kecamatan dengan luas wilayah 3.877.21 ha. Luas wilayah tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan, ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN
IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN Analisis Hierarki Pusat Wilayah Pusat pelayanan mempunyai peranan penting dalam pengembangan wilayah, yaitu sebagai kerangka untuk memahami struktur
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,
Lebih terperinciPada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan jangka panjang ke dua (PJP II) dan tahun terakhir pelaksanaan Repelita VI. Selama kurun waktu Pembangunan Jangka
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Historis Kabupaten Tulang Bawang Barat. Bawang. Kabupaten Tulang Bawang sendiri mempunyai luas wilayah ± 6.
37 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Historis Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten Tulang Bawang sendiri mempunyai luas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung. Kabupaten Tulang Bawang Barat berbatasan langsung dengan Provinsi
Lebih terperinciBupati Murung Raya. Kata Pengantar
Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa
Lebih terperinci5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan
84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5
Lebih terperinci- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA KELOLA PRODUK-PRODUK UNGGULAN PERTANIAN DAN PERIKANAN DI JAWA TIMUR I. UMUM Wilayah Provinsi Jawa Timur yang luasnya
Lebih terperincippbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2
42 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Provinsi Lampung merupakan penghubung utama lalu lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 kota. Provinsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukan dari banyaknya
Lebih terperinciMEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT
MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT Peranan dan kinerja agribisnis dalam pembangunan ekonomi Faktor produksi utama sektor pertanian di NTB adalah lahan pertanian. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Peran penting sektor pertanian tersebut sudah tergambar dalam fakta empiris yang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kota Metro Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara geografis terletak pada 5,6 0 5,8 0 lintang selatan dan 105,17 0-105,19
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM KAWASAN KALIORANG
IV. KONDISI UMUM KAWASAN KALIORANG 4.1 Kondisi Geografis dan Iklim 4.1.1 Geografis Kecamatan Kaliorang adalah bagian dari Wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan luas wilayah 705,91 km 2 yang merupakan hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk. mewujudkan tujuan nasional. Tujuan nasional yang tercantum dalam alenia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan nasional merupakan upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan mempunyai fungsi tertentu, dimana kegiatan ekonominya, sektor dan produk unggulannya, mempunyai potensi mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Kawasan
Lebih terperinci2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN.. ix INTISARI... x ABSTRACK... xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinci10jO15'-106"20' Bujur Timur dan 4"37'-j"37' Lintang Selatan, dengall batas-
V. GAMBARAN UMUM WLAYAH DAN PRODUKS UB KAYU D DAERAH PENELTAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Lampung Timur rnembentang pada posisi 10jO15'-106"20' Bujur Timur dan 4"37'-j"37' Lintang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran masyarakat serta pencapaian taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
Lebih terperinciVI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN
VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006
KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam lokasi kawasan komoditas unggulan nasional pada komoditas padi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan produksi pertanian komoditas unggulan di Kabupaten Bekasi, pembangunan pertanian berskala ekonomi harus dilakukan melalui perencanaan wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Lebih terperinciPROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PROPOSAL PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR CPTA MULYA KECAMATAN PUTRI HIJAU, PASAR TANJUNG HARAPAN KECAMATAN ULOK KUPAI DAN PASAR AIR MURING KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPropinsi LAMPUNG. Total Kabupaten/Kota
Propinsi LAMPUNG Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 14 : 214 : Rp. 355.410 : Rp. 23.390 : Rp. 378.800 82 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN BLM KAB KECAMATAN
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA Oleh : Bambang Irawan Adreng Purwoto Frans B.M. Dabukke Djoko Trijono PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciKL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Bab GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Secara umum posisi sektor perkebunan dalam perekonomian nasional
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,
Lebih terperinciProfil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan
1 A. GAMBARAN UMUM 1. Nama Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 2. Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Terletak di Kawasan a. Jumlah Transmigran (Penempatan) Penempata 2009 TPA : 150 KK/563
Lebih terperinci