BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
|
|
- Lanny Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Definisi persalinan Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dianggap normal jika proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, hlm 100). 2. Tanda dan gejala inpartu (JNPK-KR, 2008.: hlm. 39 ) a. Penipisan dan pembukaan serviks. b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal dua kali dalam sepuluh menit). c. Cairan lendir bercampur darah (show). d. Tanda-tanda mulainya persalinan dini. 3. Tanda-tanda mulainya persalinan dini Menurut Farrer (2001, hlm 125), beberapa tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan, antara lain. a. Lightening, yaitu masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya simfisis, pada primigravida akan terlihat pada kehamilan 36 minggu sementara pada multipara tampak setelah persalinan dimulai, otot-otot abdomennya lebih kendor.
2 b. Sering buang air kecil karena disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kandung kemih. c. Kontraksi Braxton-Hicks, yaitu uterus yang teregang dan mudah dirangsang akan menimbulkan distensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka terhadap rangsangan. 4. Fase - fase dalam persalinan a. Persalinan kala I (fase pematangan/ pembukaan serviks). Di mulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah lendir yang bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseranpergeseran ketika serviks membuka. 1) Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam dua fase, yaitu: a) Fase laten: berlangsung selama delapan jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter tiga cm. b) Fase aktif: dibagi dalam tiga fase lagi, yaitu: 1) Fase akselerasi. Dalam waktu dua jam pembukaan tiga cm tadi menjadi empat cm. 2) Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu dua jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari empat cm menjadi sembilan cm.
3 3) Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu dua jam pembukaan dari sembilan cm menjadi lengkap Pada primipara fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek. Mekanisme membukanya serviks pada primipara. Primipara ostium uteri internium sudah sedikit terbuka. Ostium uteri internium dan eksternum serta penipisan dan pendataran seviks terjadi dalam saat yang sama. Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau telah lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum mencapai pembukaan lima cm, disebut ketuban pecah dini. Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primipara kala I berlangsung kira-kira 7 jam (Hanifa, et al ). 2) Persalinan kala II (fase pengeluaran bayi) Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira- kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin sudah tidak masuk lagi di luar his. Dan kekuatan mengejan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di daerah simfisis, dahi, muka, dan dagu
4 melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Pada primipara kala II berlangsung rata-rata 0,5 jam (Hanifa. et al ). 3) Persalinan kala III (fase pengeluaran plasenta) Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah (Hanifa, et al. 2005). 4) Persalinan kala IV Pasien tetap dirawat di kamar bersalin selama 1 jam dibawah pengawasan ketat. Diperiksa kalau ada perdarahan: tekanan darahnya diukur dan nadinya dihitung. Kala III dan 2 jam berikutnya lebih berbahaya untuk ibu dari pada waktu-waktu lainya. Sebelum meninggalkan pasiennya, bidan harus mengerjakan hal-hal berikut: 1) Meraba uterus melalui abdomen untuk meyakinkan bahwa kontraksinya baik dan tidak terisi darah. 2) Melihat introitus untuk mengetahui bahwa tidak ada perdarahan. 3) Periksa bahwa vital signs ibu normal dan keadaan umumnya baik. 4) Periksa bayinya untuk memastikan bahwa ia bernafas dengan baik dan warna tonusnya normal (Oxorn, Forte ).
5 B. Persalinan Pervaginam Pada persalinan pervaginam normal memang disertai rasa sakit yang sangat hebat, rasa sakit itu di karenakan adanya aktifitas besar di dalam tubuh guna Mengeluarkan bayi. Karena otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim (kantong muskular yang bentuknya menyerupai buah pir terbalik) menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubik menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi, ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan semua ini terasa menyakitkan bagi ibu (Danuatmadja. Melliasari ). Sakit kontraksi dalam persalinan pervaginam merupakan nyeri primer. Daerah yang mengalami nyeri primer antara lain pinggang, punggung, perut, dan pangkal paha, sebagai efek kontraksi. Timbul juga nyeri sekunder seperti mual, pusing, sakit kepala, muntah, tubuh gemetar, panas dingin, atau bergantian keduanya, kram, pegal, dan nyeri otot (Danuatmadja. Melliasari ). Selain sakit akibat kontraksi, sakit lainya terjadi saat kepala bayi mulai muncul ke vagina. Jaringan antara vagina dengan anus (perineum) terentang sangat kencang akibat kepala bayi yang mendorong terbuka. Ibu merasakan sakit akibat perobekan jaringan yang disebabkan tegangnya perineum karena ibu cemas, tegang, takut dan stres pada waktu mau melahirkan (Danuatmadja. Melliasari ). 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa sakit Menurut Danuatmadja (2006, hlm 4-5) faktor-faktor yang mempengaruhi rasa sakit adalah.
6 a. Faktor fisik 1) Tindakan bidan untuk melancarkan persalinan, antara lain: episiotomi atau penyayatan perineum (daerah diantara vagina dan anus). 2) Persalinan berlangsung lama. 3) Ibu mempunyai penyakit yang muncul saat bersalin, seperti asma, jantung dan hipertensi. 4) Pemeriksaan jalan lahir yang berulang-ulang oleh beberapa tenaga medis. b. Faktor psikologis 1) Ibu melahirkan sendiri tanpa pendamping. 2) Ibu mengalami keletihan. 3) Ibu haus dan lapar. 4) Ibu berfikir tentang sakit. 5) Ibu stres, tegang, dan cemas selama kontraksi. 6) Ibu takut pada hal-hal yang belum di ketahui. 7) Ibu mengasihani diri sendiri. 2. Faktor resiko persalinan normal pervaginam Persalinan pervaginam resiko menyebabkan depresi pascapartum, gejalanya antara lain (Varney. Et al ). 2) Kemampuan berkonsentrasi kurang. 3) Tujuan dan minat terdahulu hilang: merasa kosong. 4) Kesepian yang tidak dapat di gambarkan: merasa bahwa tidak seorang pun mengerti. 5) Merasa tidak aman: merasa harus menjadi ibu seorang diri. 6) Berfikir obsesi tentang menjadi seorang ibu yang jahat.
7 7) Emosi positif berkurang. 8) Hilangnya rasa takut diri bahwa secara normal tidak dapat di atasi. 9) Kontrol terhadap emosi hilang. 10) Serangan cemas: merasa dirinya berada di ambang ketidakwarasan. 11) Merasa takut dan bersalah akan menyakiti bayinya. 12) Berfikir tentang kematian. 3. Komplikasi-komplikasi persalinan normal pervaginam Komplikasi persalinan normal pervaginam antara lain (Widyastuti Hlm ). a. Perdarahan Perdarahan dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat dengan baik. b. Hematoma Hematoma adalah mengumpulnya darah pada dinding vagina yang biasanya terjadi akibat komplikasi luka pada vagina. Hematoma dapat terlihat dengan adanya pembengkakan vagina atau vulva atau nyeri yang hebat dan retensi urin. c. Retensi urin Maternal harus dianjurkan untuk sering berkemih. Jika ia tidak bisa melakukannya sendiri, maka kateter indweling harus dipasang untuk menghindari ketegangan kandung kemih. d. Infeksi Infeksi adalah komplikasi paling umum dan dapat di hindari dengan pemberian antibiotik dan menggunakan teknik aseptik saat menjahit robekan.
8 Jika tidak di tangani dengan segera, komplikasi lebih lanjut pada persalinan normal pervaginam adalah. 1) Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina dapat terjadi jika robekan vagina diabaikan dan dapat pula menyebabkan nyeri selama bersenggama dan persalinan macet pada kelahiran berikutnya. 2) Jaringan parut pada serviks karena robekan serviks yang tidak diperbaiki mengakibatkan persalinan lama pada kehamilan berikutnya karena serviks tidak dapat berdilatasi dengan tepat. 3) Vesiko vagina, vesiko serviks, atau fistula rekto vagina dapat terjadi apabila robekan vagina dan serviks meluas ke kandung kemih atau rektum. C. Konsep Nyeri 1. Defenisi Nyeri Istilah nyeri sulit didefinisikan karena nyeri merupakan sensasi yang bersifat subjektif. The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual dan potensial (Setyohadi. Et al. 2007). Menurut Mahon (1994) dari buku fundametal keperawatan, bahwa nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berubah menjadi stimulus yang bersifat fisik atau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang individu (Potter Hlm ).
9 Dari beberapa pengertian diatas nyeri dapat disimpulkan sebagai faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit. 1. Fisiologi nyeri Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku. Cara yang paling baik untuk memahami pengalaman yang nyeri, akan untuk menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut, yakni: resepsi, persepsi, dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut syaraf perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute syaraf dan akhirnya sampai di dalam masa berwarna abu-abu di medula spinalis. Pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel syaraf inhibitor mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mecapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke korteks serebral. sekali stimulus nyeri mencapai ke korteks serebral, maka otak menginterprestasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri (Potte hlm 1504). 1) Faktor - faktor yang mempengaruhi nyeri Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri (Uliyah & Hidayat, 2006: 130). 1. Arti nyeri Arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak dan lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang sosial, kultural, lingkungan dan pengalaman.
10 2. Persepsi nyeri Persepsi nyeri merupakan panilaian yang sangat subjektif tepatnya pada korteks (pada fungsi evaluatif kognitif). Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat memicu stimulasi nociceptor. 3. Toleransi nyeri Toleransi ini erat dihubungkan dengan adanya intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat mempengaruhi adalah alkohol, obat-obatan, hypnosis, gesekan atau garukan, dan pengalihan perhatian. 4. Reaksi terhadap nyeri Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. 2) Klasifikasi nyeri Klasifikasi nyeri secara umum, antara lain (Setyohadi, dkk. 2007: 166): a) Nyeri akut Yaitu nyeri yang timbul segera setelah rangsangan dan hilang setelah penyembuhan. b) Nyeri kronik Yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan walaupun proses penyembuhan sudah selesai. 3) Penilaian dan pengukuran nyeri Kualitas nyeri dapat dinilai secara sederhana dengan meminta pasien menjelaskan nyeri dengan kata-kata mereka sendiri (misalnya tupul, berdenyut, seperti terbakar). Evaluasi ini juga dapat didekati dengan menggunakan penilaian
11 yang lebih formal, seperti kuesioner nyeri Mc. Gillm yang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai nyeri. Kuesioner ini mengukur dimensi fisiologik dan psikologik nyeri yang dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama klien menandai lokasi nyeri disebuah gambar tubuh menusia. Pada bagian kedua klien memilih 20 kata yang menjelaskan kualitas sensorik, efektif, evakualitif, dan kualitas lain dari nyeri. Pada bagian ketiga klien memilih kata seperti singkat, berirama atau menetap untuk menjelaskan pola nyeri. Pada bagian keempat klien menentukan tingkatan nyeri pada suatu skala 0 sampai 5. Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata dengan menggunakan skala Skala analog visual (Visual Analog Scale, VAS) merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri. Skala nyeri digunakan yaitu : 1) angka 0 menunjukakan tidak nyeri 2) angka1-3 nyeri ringan 3) angka 4-6 nyeri sedang 4) angka 7-9 nyeri berat 5) angka 10 nyeri sangat berat Silahkan ibu menunjukkan salah satu angka yang sesuai menurut ibu untuk menggambarkan tingkat nyeri yang ibu rasakan. Gambaran tersebut disusun dari tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan atau nyeri sangat berat angka skala intensitas nyeri a) Numerik ( 0-10 )
12 Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri sangat berat b) Deskriptif Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri nyeri ringan sedang hebat sangat hebat c) Skala Analog visual (VAS) Tidak Nyeri Nyeri sangat hebat (Potter, et al. 2010, hal. 218). Wong dan Baker (1988) dalam buku Fundamental, mengembangkan skala wajah untuk mengkaji nyeri. Skala tersebut terdiri dari enam wajah yang sedang tersenyum tidak merasa nyeri kemudian secara bertahap meningkat menjadi wajah yang sangat ketakutan nyeri yang sangat, klasifikasinya sebagai berikut. Skala 0 (tidak sakit) ekspresi wajahnya klien masih dapat tersenyum, skala 2 (sedikit sakit) ekspresi wajahnya kurang bahagia, skala 4 (lebih sakit) ekspresi wajahnya meringis, skala 6 (lebih sakit lagi) ekpresi wajahnya sedih,
13 skala 8 (jauh lebih sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan, skala 10 (benarbenar sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan dan sampai menangis (Potter, 2005: 1520). Gambar 1. Skala yang berhubungan dengan persepsi tingkat keparahan nyeri yang dirasakan dan ditetapkan oleh klien pada waktu pengkajian menurut Wong Beker pain rating scale (Price, 2005: 1083). D. Konsep Nyeri Persalinan 1. Definisi nyeri persalinan Menurut Bobak (2005), rasa nyeri pada ibu melahirkan berbeda dengan rasa nyeri yang biasa terjadi pada tubuh saat sakit. Rasa nyeri tak tertahankan menjelang persalinan menandakan bahwa tubuh sedang bekerja keras membuka mulut rahim agar bayi bergerak turun melewati jalan lahir. Sedangkan penyebab lain munculnya rasa nyeri ini adalah: a. Kontraksi rahim, sehingga otot-otot dinding rahim mengerut dan menjepit pembuluh darah. b. Jalan lahir atau vagina serta jaringan lunak di sekitarnya meregang. c. Rasa takut, cemas, dan tegang memicu produksi hormon prostaglandin sehingga timbul stres. Kondisi stres dapat mengurangi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri (Bobak, 2005, Maternity Nursing,
14 2. Penanganan nyeri pada persalinan 1. Metode farmakologi Penggunaan obat-obatan pada nyeri persalinan harus bener-benar sesuai indikasi, dengan alasan antara lain disamping memerlukan biaya yang cukup tinggi, sebenarnya proses kelahiran yang paling baik bagi ibu dan bayi adalah proses kelahiran secara alami tanpa bius. Meskipun demikian, teknologi kedokteran telah menemukan cara untuk menyiasati atau mengurangi rasa nyeri persalinan, yaitu dengan analgetik dan anastesi (Maryunani, 2010, hlm. 80). 2. Metode non-farmakologi Menurut Potter (2006: ) tindakan peredaan nyeri secara nonfarmakologi antara lain: a. Distraksi Mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain dan dengan demikian menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri. Distraksi informasi tentang respon fisiologis (misalnya tekanan bekerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri intensif hanya berlangsung beberapa menit. b. Biofeed back atau umpan balik hayati Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu darah atau tegangan) dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon tersebut (NIH, 1986) terapi ini digunakan untuk menghasilkan relaksasi dalam dan sangat efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan nyeri kepala migran untuk mempelajari terapi ini dibutuhkan waktu beberapa minggu.
15 c. Hipnosis diri Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif. Suatu pendekatan kesehatan holistik. Hipnosis diri menggunakan sugesti diri dan kesan tentang perasaan yang rileks dan damai. Individu memasuki keadaan rileks dengan menggunakan bagian ide pikiran dan kemudian kondisi-kondisi yang menghasilkan respon tertentu bagi mereka (Edelman & Mandel, 1994). Hipnosis diri sama seperti dengan melamun. Konsentrasi yang intensif mengurangi ketakutan dan stres karena individu berkonsentrasi hanya pada satu pikiran d. Mengurangi persepsi nyeri Salah satu cara sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman ialah membuang atau mencegah stimulasi nyeri. Hal ini terutama penting bagi klien yang imobilisasi atau tidak mampu merasakan sensasi ke tidak nyamanan. e. Stimulasi kutaneus Stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin dan stimulasi syaraf elektrik transkutan (TENS) merupakan langkah-langkah sederhana dalam upaya menurunkan persepsi nyeri. E. Hypnobirthing 1. Definisi Hypnobirthing Hypnobirthing terdiri dari kata hypno (dari hipnosis) dan birthing yang berarti (melahirkan), jadi hypnobirthig dapat diartikan suatu metode relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah pikiran bawah sadar seseorang akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang diberikan (Purwanto,
16 2007. Peran-hipnoterapi-dalam-bidang.html. Dalam metodenya, hypnobirthing menekankan pada munculnya sugesti positif, perasaan tenang, dan relaks. Saat kondisi tenang dan relaks, otomatis otak akan mengalirkan hormon endorfin yang mengurangi rasa sakit. Namun, jika rasa panik, takut atau stres saat persalinan makin menguat, otak akan mengalirkan zat yang menutup pengeluaran endorfin. Semakin takut seseorang saat melahirkan, semakin luar biasa pula sakit yang akan dirasakan (Ririn, Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Manfaat Hypnobirthing a. Bagi ibu. 1) Meminimalkan dan bahkan menghilangkan, rasa takut, ketegangan, sindrom rasa sakit dan kepanikan selama proses persalinan dan periode setelahnya (sehingga tidak menjadi trauma). 2) Meminimalkan dan bahkan menghilangkan, keinginan untuk menggunakan obat bius dan obat penghilang rasa sakit saat bersalin. 3) Mempersingkat fase awal proses persalinan, yaitu pembukaan yang biasanya bisa memakan waktu 10 sampai 24 jam (terutama utuk kelahiran anak pertama). 4) Menghilangkan keletihan, sehingga setelah proses kelahiran bayi sang ibu tetap bertenaga. 5) Mengurangi kemungkinan terjadinya hiperventilasi (pernapasan yang cepat dan pendek karena menahan sakit) saat persalinan berlangsung. 6) Mempercepat masa pemulihan pasca-persalinan.
17 7) Membuat proses kelahiran alami menjadi sesuatu yang indah dan tidak traumatis. 8) Mempererat ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami. 9) Meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) (Andriana, 2007: 74). b. Bagi janin. 1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwa. 2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta (Pro- Vclinic, Terapi Hypnobirthing Teknik dasar hypnobirthing Ada empat dasar metode hypnobirthing yang salah satunya harus di pelajari yaitu: a. Pernapasan Terdapat hanya tiga teknik pernapasan yang di gunakan dalam hypnobirthing. Pertama, pernapasan tidur (Sleep Brreathing), semata-mata merupakan suatu teknik relaksasi yang dirancang untuk membantu anda masuk ke keadaan rileks sehingga anda dapat melanjutkan latihan dengan paktik visualisasi dan imajinasi. Teknik pernapasan kedua disebut pernapasan lambat (Slow Brething). Gaya pernapasan ini merupakan yang terpenting karena merupakan cara bernapas yang akan anda gunakan selama fase penipisan dan pembukaan jalan lahir saat anda mengalami gelombang rahim.
18 Gaya pernapasan ketiga disebut pernapasan persalinan (Birth Breathing). Ini adalah teknik yang akan anda gunakan selama persalinan, saat anda menghembuskan nafas, bayi anda akan turun melalui jalan lahir utuk keluar selama fase kelahiran. Tidak seperti gaya bernpas lainya, anda tidak akan secara aktif mempraktikan pernapasan persalinan sampai tiba saatnya anda mengeluarkan bayi anda. Akan tetapi, hal ini akan dikaji secara rinci saat kita membahas informasi mengenai persalinan (Mongan, 2007: 121). b. Relaksasi Relaksasi ini dengan cara, duduklah di kursi atau sofa yang nyaman, bayangkan setiap bagian tubuh anda, dari ubun-ubun hingga ujung kaki, diberi angka yang sesuai dengan ilustrasi berikut. Tariklah napas dalam, lalu sewaktu menghembuskan napas, barkan napas kandas secara instan mengalir turun, menyebabkan otot-otot anda lemas secara total. Kami menyebut keadaan ini sebagai Lucy Limp (Loosey Limp), yaitu nama boneka empuk. Akhirnya, anda akan mampu menarik napas dalam dan dengan cepat menghitung angka-angka tersebut, makin cepat anda akan merasakan efeknya. Dalam mempraktikan teknik ini, anda harus membiarkan tubuh anda lemas secara total dari ubun-ubun hingga ujung kaki. Biarkan kepala anda menggantung lemas dan condong kedepan dan biarkan lengan dan tangan anda terkulai di sisi tubuh anda (Mongan, 2007: 135). c. Visualisasi Teknik visualisasi dasar pada hynobirthing. Seorag ibu semestinya mempraktikan seluruh pelangi setiap hari dengan mengikuti di dalam hati ringkasan berikut atau CD Rainbow Relaxation (tersedia melalui hypnobirthing
19 institute). Jika anda mengikuti kelas hypnobirthing, pelatih anda akan memberian kepada anda CD tersebut (Mongan, 2007: 143). d. Pendalaman Teknik-teknik ini terbukti sangat efektif dalam memperdalam relaksasi ke suatu titik dimana tubuh sang ibu lemas secara total dan ia berada dalam keadaan hampir amnesia. Latihan-latihan yang akan anda lakukan bersama pelatih akan membantu anda mencapai tingkat relaksasi mendala yang akan membantu anda menjelang selesainya masa kehamilan dan mulainya penggunaan pernapasan persalinan relaksasi total ini memungkinkan ibu masuk ke dalam tumbuhnya dan bayinya. Seorang ibu sering kali tetap berada dalam situasi mendalam ini selagi ia menghembuskan bayinya ke bawah melalui jalan lahir hingga saat si bayi muncul. Untuk melatih kombinasi teknik ini, bernapaslah hingga anda masuk ke dalam relaksasi. Setelah dengan nyaman merasa kan tubuh anda lemas, itu berarti anda siap untuk melangkah maju (Mongan, 2007: 153). 4. Melatih hypnobirthing Hypnobirthing akan menuntun ibu untuk sama sekali tidak memikirkan dan merasakan nyeri yang ditimbulkan oleh kontraksi rahim. Kontraksi adalah hal alami yang pasti terjadi selama persalinan. Namun, hypnobirthing mampu membuat ibu tetap rileks dan tidak panik sehingga tanpa terasa nyeri proses kelahiran berjalan lancar dan tiba-tiba saja tangis bayi sudah terdengar. Dalam kondisi rileks, alam bawah sadar ibu akan mengatur keselarasan tubuh dan menghasilkan anestesi atau pembiusan yang alami pada ibu yaitu endorfin. Endorfin inilah yang nantinya akan menggantikan hormon pemicu rasa sakit (hormon stres).
20 Beberapa hal yang harus dipelajari dalam hypnobirthing: a. Teknik relaksasi dan hipnosis diri untuk menghilangkan stres dan rasa takut yang mengiringi proses persalinan dan digantikan dengan rasa tenang, damai, dan percaya diri. b. Perlunya ikatan yang kuat dari pasangan. c. Mempelajari cara berkonsentrasi agar dapat terfokus pada tujuan hypnobirthing. d. Berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan. Kemampuan seseorang untuk rileks bukanlah bakat bawaan sejak lahir. Kemampuan ini bisa diperoleh lewat praktik dan latihan konsentrasi. Latihan hypnobirthing dapat dilakukan satu atau dua hari sekali, selama lebih kurang sepuluh menit. Salah satu pilihan waktu yang tersedia adalah waktu menjelang tidur. Saat melatih relaksasi hypnobirthing, pikirkan dan bayangkan proses persalinan pada saat mau melahirkan nanti, pikirkan persalinan tersebut sebagai suatu proses alami yang indah dan berkesan, untuk menyambut hadirnya kehidupan baru yang akan mengubah segalanya. Jangan pernah berfikir proses ini sebagai kerja keras. Yakinlah bahwa ibu mampu menjalani proses tersebut dengan tangan terbuka, senyuman dan rasa bahagia. Yakinlah bahwa bayi anda akan lahir dengan sehat, ibu tetap sehat dan proses kelahiran itu berjalan dengan tenang, cepat, dan lancar. Masukkan sugesti dalam pikiran ibu dengan latihan hypnobirthing ini, ibu sebenarnya telah melakukan hipnotis diri. Informasi (sugesti) tersebut adalah terprogram di dalam benak ibu sehingga jiwa ibu merasa tenang. Ibu akan merasa damai, tidak mudah emosi, dan menjadi lebih antusias menyambut kelahiran sang
21 bayi. Sejalan dengan itu, otot-otot tubuh jadi tidak begitu tegang saat persalinan belangsung sehingga ibu hanya merasakan nyeri yang paling minimal atau bahkan tidak merasa sakit sama sekali. Karena terprogramya pikiran ibu untuk tidak panik dan tidak tegang untuk membiarkan semuanya berjalan secara alami. Saat hendak menuntaskan latihan hypnobirthing tegangkan otot-otot lalu kembalikan ke kondisi rileks. Tariklah napas panjang, kemudian buanglah napas perlahan-lahan melalui hidung. Lalu, kembalikan diri ibu ke keadaan normal dan siap beraktivitas, atau tidurlah jika ibu melakukan latihan sebelum tidur. Dengan cara ini, setiap hari ibu akan merasa lebih segar dan terfokus dalam melakukan pekerjaan. Ibu dapat melatih relaksasi hypnobirthing dengan membayangkan atau melakukan visualisasi. Berfantasilah sebebas-bebasnya, selama fantasi tersebut dapat memberikan ketenangan pikiran. Dan ibu bisa mempersiapkan diri dengan membayangkan proses kontraksi secara visual, saat pembukaan leher rahim dan penarikan otot-otot dinding rahim terjadi, dan saat kepala bayi mulai turun menuju jalan lahir, sebelum akhirnya melihat dunia. Dalam persalinan, ibu membutuhkan tenaga dan kondisi seperti ketika ibu hendak berolahraga, menari, mengendarai mobil, atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, ibu harus tetap sadar pada saat melakukan semua itu. Tetapi yang ibu lakukan tidak terlalu dipikirkan secara aktif. Ibu dapat mengendalikan situasi tersebut secara penuh, walaupun pikiran telah terhipnotis lewat pengulangan proses-proses itu, itulah cara kerja hypnobirthing. Saat kontraksi datang, ibu memulai sebuah proses yang membutuhkan tenaga, konsentrasi, dan keselarasan, yaitu proses bernapas secara teratur untuk
22 menyesuaikan diri dengan kontraksi. Nikmati proses ini sehingga tenaga sang ibu tidak terbuang percuma dan ibu bisa tetap menjalani persalinan. Dengan demikian, hypnobirthing akan memberi hasil dan manfaat yang memuaskan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tanpa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kompres 1. Kompres hangat Adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,
Lebih terperinciKEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp
ASUHAN KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp TANDA PERSALINAN : KELUAR LENDIR BERCAMPUR DARAH (BLOODY SHOW) TERDAPAT HIS YANG ADEKUAT DAN TERATUR TERDAPAT PEMBUKAAN/DILATASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,
Lebih terperinciKebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM
Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA
LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA Inisiasi subjek : Tanggal / waktu penelitian : Intervensi yang dilakukan Petunjuk : Tehnik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persalinan Normal 2.1.1 Pengertian Persalinan Normal Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan dan dapat
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing
Lebih terperinci: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1
NAMA : LAUREN LITANI NIM : 09033 SEMESTER : 1 ANGKATAN : XII Setelah saya melihat dan mempelajari hasil yang dikerjakan oleh Triana Wahyuning Pratiwi dari kelompok 7 pada nomor 4, menurut saya pekerjaannya
Lebih terperinciMekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG
Mekanisme Persalinan Normal Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan dan Kemajuan Persalinan Persalinan / Partus Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persalinan 2.1.1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadinya dilatasi serviks lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). Persalinan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni
digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni kelompok intervensi hypnobirthing dan kelompok kontrol didapatkan
Lebih terperinciTujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti ditingkatkan melalui sikap respontif dan efektif dalam melakukan suatu tindakan untuk memberi kenyamanan
Lebih terperinciID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :
4 Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman & 5 Promotif / Preventif/ Kuratif/Rehabilitatif 6 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/ Implementasi/Evaluasi/Lainlain 7 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan
BAB V PEMBAHASAN A. Karateristik Responden Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan Februari sampai bulan April
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Persalinan 1.1 Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar janin dan placenta dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian
Lebih terperinciReferat Fisiologi Nifas
Referat Fisiologi Nifas A P R I A D I Definisi Masa Nifas ialah masa 2 jam setelah plasenta lahir (akhir kala IV) sampai 42 hari/ 6 bulan setelah itu. Masa Nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan
Lebih terperinciCarolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologi yang menyertai kehidupan hampir setiap wanita. Walaupun proses fisiologis, tetapi pada umumnya menakutkan, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terkadang dialami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin
Lebih terperinciKALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: 09013. milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi:
Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: 09013 milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi: KALA 1 DAGNOSIS Ibu sudah dlm persalinan kala 1jk pembukaan serviks kurang dr 4 cm dan kontraksi terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi ibu. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut, mungkin juga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Persalinan 1. Pengertian Nyeri Persalinan Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan yang berlangsung dimulai dari kala I persalinan, rasa sakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo. 2005.hlm.180).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kemampuan Harus diakui bahwa setiap aktivitas yang dilakukan haruslah dilandasi dengan kemampuan. Tanpa kemampuan, apapun yang dilakukan akan sulit dicapai. Kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri 1. Definisi Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner
Lebih terperinciPENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PRIMIPARA DI KLATEN
PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PRIMIPARA DI KLATEN Kanthi Surati, Sayidah STIKES Aisyiyah Surakarta Email : misskant@rocketmail.com ABSTRACT Pain in childbirth is
Lebih terperinci4/5/2011. Oleh. Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan psikologis Laboratorium : Ht, gol darah dan Rh.
Oleh Ida Maryati, Sp.Mat 1 Kala I Fase laten : true labor dilatasi serviks 3 cm (20 jam pada nullipara, 14 jam pada multipara). Fase aktif : dari dilatasi serviks > 3 cm sampai 10 cm. Kala II: dari dilatasi
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Senam Nifas 1. Defenisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri
BAB II PEMBAHASAN 1. PROSES TERJADINYA NYERI DAN MANIFESTASI FISIOLOGIS NYERI Pengertian nyeri, menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu
Lebih terperinciMengenali tanda-tanda datangnya waktu persalinan
Mengenali tanda-tanda datangnya waktu persalinan Persepsi awam umumnya menyamakan dimulainya proses kelahiran dengan rasa sakit akan bersalin. Namun kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul meskipun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II A. Pengertian Bidan TINJAUAN PUSTAKA Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah
Lebih terperinciAKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL
Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan bagi seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup
Lebih terperinciEFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK
EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA Sri Mintarsih STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang Selatan No. 26 Tegalsari RT 01 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta Email
Lebih terperinciPIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST
PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST PIMPINAN PERSALINAN KALA I Pada kala I dilakukan pengawasan pada wanita inpartu, dan persiapan untuk persalinan. Memberikan obat atau tindakan bila ada indikasi. Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plasenta)nyang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI, Amd.Keb DESA JOTO SANUR KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2013 Nepi Vilanti Eka Ratnasari*, Lilin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap wanita akan mengalami proses persalinan. Kodratnya wanita dapat melahirkan secara normal yaitu persalinan melalui vagina atau jalan lahir biasa (Siswosuharjo
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst kemudian menjadi anxiety berarti kecemasan yaitu suatu kata yang digunakan oleh Frued untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Pengertian Persalinan Dan APN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui janin lahir atau
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya yang benama Eva Sartika Simbolon sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciHUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Heny Ekawati ABSTRAK Persalinan merupakan proses pengeluaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot. dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178).
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemijatan Perenium 1. Pengertian Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Persalinan Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
Lebih terperinciPERSALINAN NORMAL ( KALA IV )
PERSALINAN NORMAL ( KALA IV ) Pengertian Bagian kebidanan dan kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo masih mengenal kala IV, yaitu satu jam setelah placenta
Lebih terperinciPROSES PERSALINAN & KELAHIRAN. R. Nety
PROSES PERSALINAN & KELAHIRAN R. Nety Rustikayanti @2018 Tujuan Menjelaskan 5 faktor yang mempengaruhi proses persalinan Mendeskripsikan struktur anatomi tulang panggul Mengenali ukuran normal diameter
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rupture Perineum 2.1.1 Pengertian Perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul yang terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis
Lebih terperinciIstilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
Mata Kuliah Semester/Kelas Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Dosen Pengampu : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir : III/Reguler : Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Lebih terperinciPersalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2005).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Persalinan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2005).
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN
Lebih terperinciKASUS III. Pertanyaan:
KASUS III Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan mulas-mulas sejak 7 jam yang lalu, dari kemaluannya keluar lendir bercampur darah. Klien terlihat
Lebih terperinciREFRESHING Persalinan Normal Stase Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
REFRESHING Persalinan Normal Stase Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Disusun oleh : Kartika Eka Wulandari S.Ked ( 2009730089 ) DOSEN PEMBIMBING : dr.edy Purwanta, Sp.OG PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dua dekade terakhir ini telah terjadi kecenderungan operasi sesar (SC) semakin diminati orang. Angka kejadian operasi sesar di Amerika Serikat meningkat dari 5,5%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya
Lebih terperinciAKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Lebih terperincicairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.
I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Defenisi Persalinan Persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari uterus melalui vagina ke dunia luar partus immaturus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2012). Persalinan dikatakan normal jika proses
Lebih terperinciJurnalnet.com Jurnalnet.com (Solo):
Ingin Melahirkan Tanpa Stres? Ikutlah Senam Hamil Refina Juanda (11/01/2005-09:09 WIB) Jurnalnet.com Jurnalnet.com (Solo): Stres menjelang kelahiran adalah kondisi yang banyak dihadapi ibu hamil. Namun
Lebih terperinciHUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013 Sri Wahayu 1, Erika Agung M, SST 2, Heni Maryati, S.Kep.,Ns,.M.Kes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan yang bersifat sangat individual dan tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tamsuri (2007) mendefenisikan nyeri sebagai suatu keadaan
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari
Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini
Lebih terperinciMenurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut
Konsep kenyamanan Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang mengatakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal
Lebih terperinci