EFEKTIVITAS STRATEGI OPOSISI DALAM PEMENANGAN PEMILU SERENTAK 2019 Nona Evita

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS STRATEGI OPOSISI DALAM PEMENANGAN PEMILU SERENTAK 2019 Nona Evita"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS STRATEGI OPOSISI DALAM PEMENANGAN PEMILU SERENTAK 2019 Nona Evita Bagaimana Oposisi Lahir? Tahun 2004 merupakan tahun perubahan bagi wajah demokrasi di Indonesia, mengingat rakyat Indonesia bisa secara langsung memilih para anggota DPR dan Presiden. Meski pemilihan umum sudah berlangsung secara demokratis karena sudah memberikan rakyat kesempatan menggunakan hak suaranya sebagai warga negara Indonesia, tetap saja rakyat tidak bisa menjadi kandidat tanpa adanya peran partai. Lebih lanjut, partai diibaratkan sebagai kendaraan politik untuk menuju pos- pos penting di negeri ini, mulai dari legislatif hingga eksekutif. Di dalam tulisannya berjudul Dinamika Partai Politik, Jimly Asshiddiqie membenarkan bahwa Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategis antara proses- proses pemerintahan dengan warga negara. 1 Partai yang menghiasi wajah pemerintahan pun memberi dampak pada kebijakan- kebijakan yang diambil oleh para penguasa pemerintahan. Sebagai contoh, selama 10 tahun era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertentangan dengan pemerintah. Ketidakcocokan PDIP dengan pemerintah bisa terlihat saat pemerintah atau Presiden ingin mengambil kebijakan- kebijakan strategis, seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. PDIP pun menjadi partai yang paling vokal menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di era Presiden SBY. Berbagai cara pun dilakukan PDIP untuk menarik simpati 1 Jimly Asshiddiqie, Dinamika Partai Politik dan Demokrasi, hal

2 rakyat, seperti pemasangan spanduk tolak kenaikan BBM, hingga penerbitan buku putih Fraksi PDIP. 2 Namun kini, PDIP sebagai partai penguasa pemerintah, dihadapkan pada fakta makin tingginya kuota BBM subsidi. Hal ini pun membuat PDIP cepat atau lambat menaikkan harga BBM subsidi. Perbedaan sikap PDIP di jaman SBY, dan posisi PDIP yang menentang dan mengkritik pemerintahan, menjadikan Partai berlambang banteng moncong putih ini sebagai partai oposisi. 3 Perjalanan Oposisi si Banteng Moncong Putih Posisi oposisi pun berlangsung selama 10 tahun kepemimpinan SBY. Apabila dilihat sejarah perjalanan PDIP saat menjadi oposisi, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini sangat kompak dalam menyuarakan kritik terhadap pemerintah, khususnya penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Sikap penolakan terhadap kebijakan strategis yang tidak populis itu dan soliditas partai, sukses merebut hati rakyat, mengingat penolakan kenaikan harga BBM mencerminkan sikap yang populis. Bahkan salah satu anggota dewan pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengakui sikap oposisi yang diambil Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini, sebagai wujud sikap oposisi yang konstruktif, karena PDIP dianggap berhasil mengkritik dan bukan menjegal. 4 Selama 1 dekade era SBY, PDIP pun juga melakukan konsolidasi partai dan mulai memperkenalkan ke publik wajah- wajah kader yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya, mulai dari tingkat daerah. Rakyat pun berkesan dengan kehadiran kader- kader ini, sebut saja, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan eks Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Gaya baru kepemimpinan kader dari partai ini, terlihat berbeda karena tidak pernah dilakukan di era pemerintahan sebelumnya. Perbedaan ini seolah 2 Merdeka.com, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online: Oposisi 4 Liputan6.com,

3 memberi harapan bagi rakyat untuk pemilu selanjutnya. Hal ini pun terbukti dari hasil sejumlah survey yang dilakukan jelang pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum Presiden tahun Meski mengalami persentase yang naik turun di survey pra pilpres bulan juli 2014, Joko Widodo sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP tetap mendapatkan posisi nomor satu hingga akhirnya keluar sebagai peraih suara terbanyak pilpres dan secara resmi menjadi Presiden Republik Indonesia ke- 7. Keberhasilan PDIP yang memenangkan pemilu di tahun 2014, adalah sebagai bukti dari keberhasilan pilihan sikap menjadi oposisi selama 10 tahun dan berada di luar pemerintahan. Strategi oposisi ini pun diakui Wakil Ketua Partai Golkar, Fadel Muhammad, sebagai rahasia dari kemenangan PDIP. Golkar pun mengambil sikap sebagai oposisi di periode Jokowi- JK. Sikap sebagai oposisi ini baru pertama kalinya dilakoni Golkar sejak Golkar didirikan pada tahun Kegalauan Status Oposisi Golkar Pasca Pemilu 2014 Apabila dilihat dari pergerakan politik Indonesia pasca 2004, koalisi adalah hal yang dilakukan partai pasca quick count perolehan suara dalam pemilihan legislatif. Sementara itu, oposisi lahir dari koalisi partai yang kalah dalam perolehan suara di pemilu Presiden. Adapun fenomena koalisi ini bisa terlihat selang beberapa saat setelah penghitungan suara pemilu legislatif dimulai, beberapa petinggi partai sudah menyambangi petinggi partai lainnya, yang dirasa memiliki kesamaan ideologi dan platform politik. 6 Lantas, bagaimana dengan peluang berkoalisi pemilu di tahun 2019, mengingat pemilu tahun 2019 akan dilangsungkan secara serentak antara pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden? 7 5 Merdeka.com, Istilah ini diambil dari tulisan Ketua Perludem, Didik Supriyanto, Pilkada Serentak Menuju Pemilu Serentak, hal. 3. Dapat diakses di: ik_supriyanto_ketua_perludem 7 Kompas.com,

4 Tentunya, peluang partai- partai untuk menjajaki koalisi semakin pendek, karena pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden dilakukan pada waktu yang bersamaan. Partai dan koalisi partai pun harus sudah terbentuk dan menyokong kader- kader yang tepat, saat pemilu serentak untuk legislatif dan eksekutif berlangsung. Mengingat Golkar adalah partai yang sudah lama berdiri dan Golkar menjadi peraih suara kedua terbanyak di pemilihan legislatif 2014, dengan perolehan sebesar 14,75 persen, koalisi sebenarnya bukan menjadi hal penting yang harus di lakukan partai ini untuk memenangkan pemilu Pendapat ini juga terinspirasi dari pengalaman PDIP yang meraih posisi nomor tiga dengan persentase 14.03% untuk perolehan suara di pemilu legislatif Karena PDIP menduduki 3 besar perolehan suara, dan PDIP sudah memiliki kuantitas yang terbilang besar, maka koalisi untuk menambah kuantitas bukanlah menjadi agenda utama selama 5 tahun menyusun strategi. Strategi pemenangan pemilu pun harus sudah mulai disusun sejak sebuah partai, lahir sebagai oposisi pasca kalah di pemilihan eksekutif (atau terhitung sejak partai menjadi oposisi). Melihat kesuksesan dari partai PDIP, apabila sikap sebagai oposisi sudah diambil, selanjutnya partai harus memberikan citra yang baik di tengah masyarakat, dengan melakukan tindakan yang populis. Seperti misalnya PDIP yang menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Selain itu, partai juga harus segera mungkin memperkenalkan ke publik, kader kader yang memiliki karakter yang diharapkan masyarakat, seperti memiliki gaya baru (blusukan) yang juga bisa diartikan sebagai niat dan upaya mendekatkan diri ke masyarakat. Inilah kunci kesuksesan PDIP sebagai oposisi. Namun yang paling utama sebelum memulai strategi, partai harus solid terlebih dahulu. Apabila melihat ke kondisi Golkar pasca pemilu eksekutif 2014, perpecahan faksi semakin jelas terlihat. Golkar belum bulat memutuskan suara untuk menjadi oposisi, mengingat selama terbentuknya Golkar, partai berlambang pohon beringin itu belum pernah berada di luar pemerintahan. Posisi oposisi dan berada di luar pemerintahan adalah hal yang baru untuk partai ini. 4

5 Di awal pemerintahan, Golkar juga sudah mengambil keputusan kontroversial, yaitu dengan pengajuan nama Setya Novanto menjadi ketua DPR, hingga akhirnya dia resmi menjadi ketua DPR periode Keputusan ini menuai pro dan kontra, karena rekam jejak Setya Novanto yang sering dikaitkan dengan sejumlah kasus korupsi. Hal ini terlihat dari keakrabannya dengan KPK. Setya pernah dipanggil komisi anti rasuah, untuk dimintai keterangan mengenai sejumlah kasus seperti PON Riau, Suap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, dan kasus Proyek E- KTP. Tidak berhenti disitu, KPK juga pernah menggeledah dan menyita 4 kardus dari ruang kerja Setya Novanto di lantai 12 Nusantara 1 DPR terkait kasus penyidikan PON Riau, yang sebelumnya sudah menjerat politikus Golkar sekaligus mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal. 8 Oposisi Sehat Menyambut Pemilu Serentak 2019 Pasca reformasi, persisnya pada tahun 2004, Golkar dan PDIP selaku 2 partai besar yang selalu memenuhi kriteria Presidential Threshold (PT), dan bisa mengajukan nama calon Presiden. Mengingat elektabilitas dua partai ini terbilang besar, maka koalisi jauh- jauh hari sebelum pemilu, bukan menjadi hal utama yang harus dilakoni. Sementara itu melihat pemilu legislatif dan eksekutif di tahun 2019 yang akan dilaksanakan secara serentak, penulis pun memiliki pandangan sesuai dengan pernyataan Shugart (1996) yang menyebut bahwa pemilu serentak menimbulkan coattail effect. 9 Coattail effect sendiri diartikan sebagai elektabilitas Presiden, memberikan pengaruh ke elektabilitas partai politik atau koalisi partai politik yang mencalonkan presiden yang dipilih voters. 10 Ini artinya partai besar yang memiliki elektabilitas tinggi, dapat mulai menentukan kandidat calon Presiden di pemilu Penulis pun berpendapat, bahwa tidak terlalu susah bagi PDIP sebagai pemenang pemilu 2014, untuk menentukan 8 Kompas.com Istilah ini diambil dari tulisan Ketua Perludem, Didik Supriyanto, Pilkada Serentak Menuju Pemilu Serentak, hal ibid. 5

6 calon Presiden di pemilu 2019, mengingat Presiden Joko Widodo berpeluang lagi menjadi kandidat Presiden dari PDIP di pemilu Dibanding PDIP yang sudah memiliki investasi nyata untuk calon Presiden di pemilu berikutnya, hal ini tidak berlaku untuk Partai Golkar. Terkait posisinya sebagai oposisi, Partai yang sudah berdiri selama 50 tahun itu harus berusaha ekstra untuk memenangkan pemilu Selain itu, karena Partai Golkar belum ada investasi nyata pada capres 2019, maka semua aktor partai harus bisa merebut hati rakyat. Penempatan Setya Novanto saja sudah bertentangan dengan sikap populis dan terlihat cenderung mengedepankan semangat kepentingan partai disbanding kepentingan publik dalam rangka pemberantasan korupsi. Selain itu, tips mendapatkan suara rakyat secara sehat, adalah dengan menjadi oposisi yang konstruktif. Penulis setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh pengamat politik dan hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Theofransus Litaay yang dimuat di Suara Pembaruan Online. Dia mencontohkan Partai Amanat Nasional (PAN), yang memberikan contoh sikap moderat 12 dalam menyikapi kekalahan di pemilu Adapun sikap moderat yang dimaksud, terlihat dari sikap PAN maupun Hatta selaku ketua umum PAN, yang mengakui hasil rekapitulasi nasional KPU dan Putusan MK. Ini pengakuan ini menunjukkan rasionalitas politik yang tinggi dari PAN. 13 Selain itu, penulis juga setuju dengan prediksi Theo Litaay, yang menyebut bahwa PAN berpeluang menjadi oposisi yang konstruktif terhadap pemerintahan baru, karena negeri ini butuh oposisi yang kritis- konstruktif seperti PAN, agar bisa menjalankan fungsi checks and balances terhadap eksekutif secara sehat. 14 Kiat mendongkrak perolehan suara yang ketiga, adalah dengan kematangan sikap ketua umum partai. Apabila dibandingkan jumlah pemilu legislatif 2014, 11 Batas maksimal kepemimpinan Presiden adalah 2 periode. Sementara itu, Presiden Joko Widodo baru menjalani 1 kali era kepemimpinannya sebagai Presiden. 12 Suara Pembaruan, Suara Pembaruan, Suara Pembaruan,

7 PAN menduduki peringkat jauh dibawah Golkar, yaitu urutan 6 dengan persentase suara 7.59%. Namun sikap ketua umum PAN jauh berbeda dalam menyikapi kekalahan dibanding ketua umum Partai Golkar. PAN lebih jauh matang dalam perannya untuk menjadi oposisi yang membangun. Meski ada perbedaan pandangan di tubuh PAN, seperti ketidaksepahaman tiga politisi PAN (Laode Ida, Wanda Hamidah, Abdillah Toha) 15, ketua umum PAN menyikapi dengan santai. Berbeda dengan sikap Aburizal Bakrie yang memberikan respons keras terhadap kader internal berupa pemecatan, karena tidak sepaham dengan keputusan partai dan dianggap melakukan manuver politik sendiri. 16 Meski Hatta Rajasa menunjukkan sikap kematangan dalam berpoliik, penulis pun masih skeptis apakah Mantan Menko Perekonomian era SBY ini memang berjiwa besar dan sportif, atau karena partainya yang paling sedikit mengeluarkan dana kampanye. 17 Memang tidak selamanya sikap ketua umum partai menjamin atau menentukan nasib partai di pemilu selanjutnya. Meski demikian, awal mula sikap ketua umum partai pasca pemilu (khususnya bagi yang partai atau koalisi yang kalah), menjadi berkesan dan dikenang masyarakat sebagai potential voters. Apabila kita melihat dalam Pemilu 2004, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak mengucapkan selamat secara langsung ke SBY yang saat itu memenangi pertarungan Pilpres Begitupun di tahun 2009, dimana Ibu Mega tidak mengucapkan selamat ke SBY. Meski pada akhirnya, Partai asuhan Ibu Mega memenangkan pemilu di tahun 2014, namun Mega harus bersusah payah merebut kembali hati rakyat dalam jangka waktu yang lama yaitu 10 tahun. 15 Merdeka.com, Kompas.com, Data diambil dari Daftar Laporan Penerimaan Dana Kampanye Periode II (Periode 4 Juni Juli 2014). Di data tidak disebutkan berapa jumlah dana yang disumbangkan PAN untuk kampanye pasangan capres- cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto- Hatta Rajasa. Datta dapat di akses di: Hatta_ pdf 18 RMOL.CO,

8 Belajar dari sikap Mega yang membuat partai keluar sebagai pemenang dalam jangka waktu yang lama, mungkin saja dengan sikap Hatta Rajasa yang berjiwa besar mengucapkan selamat, masyarakat akan lebih percaya ke PAN. Setelah partai oposisi melakukan pembenahan internal, koalisi menjadi kegiatan yang selanjutnya dilakukan. Khususnya bagi partai yang berpotensi namun tidak masuk dalam 3 besar peraih suara terbanyak di pemilu 2014, seperti PAN. Namun menurut pribadi penulis, apabila dilihat dari kebesaran hati PAN dalam menyikapi kekalahan pileg 2014, maka PAN bisa menaikkan pamornya dan tidak menutup kemungkinan, partai besar akan menggandeng PAN apabila terus konsisten menjadi oposisi kritis- konstruktif, dan menjadi penyeimbang pemerintah dengan mendukung kebijakan- kebijakan yang pro rakyat atau kebijakan populis, meski mungkin harus berbeda paham dengan anggota Koalisi Merah Putih lainnya. 19 Peluang Oposisi di Pemilu Serentak 2019 Pemilu serentak 2019 memang menjadi hal baru bagi sistem politik di Indonesia. Namun, pemilu model baru ini, tidak mengubah peran oposisi dalam sistem politik demokrasi di Indonesia. Tidak ada yang berubah dari peran oposisi, tapi oposisi harus bekerja lebih keras lagi, untuk merebut hati rakyat. Penulis pun setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Mantan Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam tulisannya yang berjudul: Membangun Oposisi Demokratik. 20 Di tulisannya, Anas menjelaskan secara rinci mengenai oposisi yang konstruktif. Oposisi tentunya berpeluang untuk mendapatkan suara rakyat di pemilu selanjutnya, apabila selama 5 tahun, oposisi mampu menjalani hal pokok yang menjadi fondasi karakter dari oposisi demokratik. Hal pokok tersebut adalah sebagai berikut 21 : Loyal kepada sistem dan tatanan yang sudah disepakati bersama PAN sudah terikat koalisi permanen Merah Putih dengan Gerindra, Golkar, PKS, Partai Demokrat, dan PPP. 20 Urbaningrum, Anas, Membangun Oposisi Demokratik. UNISOSDEM.ORG 21 ibid. 22 ibid. 8

9 Berperan untuk mengkritik dan mengoreksi kebijakan- kebijakan pemerintah yang muaranya adalah untuk membela kepentingan rakyat 23. Tidak merusak keadaan atau destruktif, melainkan harus mempunyai visi untuk memperbaiki dan menyempurnakan tatanan, sehingga mendatangkan faedah sebesar- besarnya bagi rakyat. 24 Tetap menjaga sistem yang berlangsung. 25 Menyediakan koreksi dan alternatif kebijakan dari apa yang dilakukan pemerintah. 26 Bahkan, sanggup menyediakan dan menawarkan tokoh- tokoh alternatif dari para anggota kabinet pemerintah. 27 Menurut hemat penulis, Pemilu Serentak 2019 masih memberi peluang bagi oposisi untuk memenangkan pemilu. Namun, melihat persaingan di Pemilu Serentak yang ketat (mengingat voters akan cenderung memilih caleg dari partai yang mengusung Presiden yang mereka pilih dalam waktu bersamaan), maka oposisi yang ada di pemerintahan Jokowi- JK harus bekerja lebih keras untuk merebut hati rakyat, khususnya dengan berperan sebagai oposisi yang konstruktif dengan menjalani hal pokok yang sudah dirinci diatas. Melihat realita politik yang terjadi pasca Pemilu 2014, meski Indonesia seolah- olah terbagi dalam dwi- partai (karena koalisi besar Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat), tentunya di pemilu 2019, masing- masing partai kembali bersaing untuk memenangkan pemilu legislatif dan eksekutif 2019 yang dilakukan serentak. Saran penulis, sebaiknya partai- partai sudah mulai menentukan nasib sendiri dan tidak menjegal pemerintahan yang sedang berlangsung. Apa arti koalisi besar namun tidak berfungsi sebagai oposisi yang sehat? Pemaksaan untuk bergabung dalam koalisi permanen, hanya merugikan partai (kecil) yang berpotensi. Meski akhirnya diperlukan, namun koalisi juga bisa memberikan dampak negatif: karena bentuknya yang besar dan majemuk, citra partai yang satu menentukan citra partai lainnya. Oleh karena itu kalau tidak sejalan visi misinya, bisa- bisa karena nila setitik, rusak susu sebelanga. 23 ibid. 24 ibid. 25 ibid. 26 ibid. 27 ibid. 9

10 BIBLIOGRAFI Surat Kabar dan Media Online 1. KOMPAS.COM. (2014) Golkar Pecat Kader yang Bertentangan dengan Aburizal Bakrie. [Online] Available from: ng.bertentangan.dengan.aburizal.bakrie 2. KOMPAS.COM. (2014) Yusril : Putusan MK Soal Pemilu Serentak Sebabkan Kevakuman Hukum. [Online] Available from: al.pemilu.serentak.sebabkan.kevakuman.hukum. 3. MERDEKA.COM. (2014) Belajar Jadi Oposisi, Golkar Contek PDI Perjuangan. [Online] Available from: /belajar- jadi- oposisi- golkar- contek- pdi- perjuangan.html 4. LIPUTAN6.COM. (2014) Demokrat Bakal Belajar Jadi Oposisi Seperti PDIP. [Online] Available from: baru.liputan6.com/read/ /demokrat- bakal- belajar- jadi- oposisi- seperti- pdip 5. MERDEKA.COM (2014) Dulu PDIP Tolak Keras Harga BBM Naik, Kini Minta Kenaikan Harga. [Online] Available from: pdip- tolak- keras- harga- bbm- naik- kini- minta- kenaikan- harga.html 6. KOMPAS.COM. (2014) Setya Novanto, Calon Ketua DPR yang Akrab dengan KPK. [Online] Available from: etua.dpr.yang.akrab.dengan.kpk 7. MERDEKA.COM. (2014) Amien Rais Bela Prabowo, 3 Politisi PAN ini Membelot, [Online] Available from: rais- bela- prabowo- 3- politisi- pan- ini- membelot.html 8. RMOL.CO. (2014) Ingat, Mega yang Dikalahkan MK Belum Pernah Ucapkan Selamat ke SBY. [Online] Available from: Mega- yang- Dikalahkan- MK- Belum- Pernah- Ucapkan- Selamat- ke- SBY- 10

11 9. BERITASATU.COM. (2014) Theo Litaay: Hati- hati Akomodasi Koalisi Merah Putih. [Online] Available from: hati- akomodasi- koalisi- merah- putih/62833 Web Sources 1. Supriyanto, Didik, Pilkada Serentak Menuju Pemilu Serentak. Hal [available from]: ERENTAK_Oleh_Didik_Supriyanto_Ketua_Perludem 2. Urbaningrum, Anas. Membangun Oposisi Demokratik. [available from]: 3. Daftar Laporan Penerimaan Dana Kampanye Periode II (4 Juni Juli 2014), [available from]: Hatta_ pdf 11

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi

Lebih terperinci

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014 2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014 1 Kata Pengantar 2014: Pemerintahan Golkar atau Pemerintahan PDIP? Pemilu 2014 nantinya ditandai oleh satu monumen

Lebih terperinci

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar

Lebih terperinci

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) merupakan peristiwa politik yang sangat erat kaitannya dengan sistem demokrasi yang diterapkan suatu negara. Hasil dari pemilu ini menjadi

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI Agustus 2014 1 Pilkada oleh DPRD Dinilai Publik Sebagai Penghianatan Partai Mayoritas publik menolak hak politiknya untuk memilih secara langsung

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013 KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013 1 Kata Pengantar KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014 KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG 2014 Lingkaran Survei Indonesia April 2014 1 Kata Pengantar Kampanye Negatif dan Prediksi Hasil Pileg 2014. Menjelang Pemilu 2014, gelombang kampanye negatif terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari kembar Kapolri? Mayoritas publik (63.50%) khawatir munculnya matahari kembar di kepolisian. Matahari pertama adalah Plt Kapolri yang dijabat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Kebangkitan Seminggu Terakhir Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Survei Juli 2014 Kebangkitan Seminggu Terakhir Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Menjelang finish pertarungan Pilpres 2014, tren

Lebih terperinci

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014 GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM LSI DENNY JA Desember 2014 Golkar Pasca Putusan Menkumham Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) telah mengeluarkan keputusan bahwa pemerintah tak bisa menentukan apakah Munas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita semua tahu bahwa pilpres kali ini hanya diikuti oleh dua kubu koalisi partai politik,

Lebih terperinci

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013 TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013 1 Kata Pengantar Terancamnya Konvensi Demokrat: Dari Hero ke Zero-kah Nasib Demokrat? Mulanya

Lebih terperinci

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014 Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi LSI DENNY JA Oktober 2014 Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi Selamat bekerja, Kabinet Kerja! Teka-teki kabinet Jokowi telah usai. Pada tanggal 26 Oktober 2014, Jokowi telah

Lebih terperinci

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013 INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013 1 Kata Pengantar Indeks Capres Pemilu 2014 : Capres RiIl versus Capres Wacana Telah banyak survei yang

Lebih terperinci

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segera Bubarkan Diri Mayoritas publik. sebesar 61. 20 %, ingin DPR tandingan yang

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 Kepercayaan Terhadap DPR Di Titik Terendah Menjelang akhir 2015, kepercayaan publik terhadap para wakilnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014 1 MARKET OUTLOOK MEI: KONSOLIDASI MENJELANG PILPRES Oleh: Satrio Utomo Jadwal Pemilu 2 11 Januari 05 April Pelaksanaan Kampanye 06 April - 08 April Masa Tenang 09 April Pemungutan dan Penghitungan Suara

Lebih terperinci

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah LSI DENNY JA Oktober 2014 Mayoritas Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah Kalah lagi dalam pemilihan pimpinan MPR, Koalisi Jokowi-JK (Koalisi Indonesia

Lebih terperinci

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Lingkaran Survei Indonesia Awal Juni 2014 1 Pertarungan Wilayah Strategis dan Efek Cawapres Untuk memenangi pemilu presiden (pilpres) yang tinggal 34 hari

Lebih terperinci

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014 Jokowi Pasca Naiknya BBM LSI DENNY JA November 2014 Jokowi Pasca Naiknya BBM Pemerintahan Jokowi-JK akhirnya memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jokowi menaikan dua harga BBM bersubsidi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi membuat informasi mudah di akses dengan cepat tanpa harus menunggu lama. Hal tersebut yang membuat internet menjadi pilihan banyak masyarakat dalam

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

SBY-Megawati bersalaman di Istana, SBY-Megawati bersalaman di Istana, akhir dari persoalan 'dendam politik'? Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 18 Agustus 2017 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40960383 Hak atas fotoanung ANINDHITO/BIRO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia mengalami transisi dari masa otoritarianisme ke masa demokrasi pascareformasi tahun 1998. Tentunya reformasi ini tidak hanya terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian akan berkecimpung dalam dunia politik. 2 Peranan figur

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian akan berkecimpung dalam dunia politik. 2 Peranan figur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia politik tanah air kerap kali diidentikkan dengan politik ketokohan, dimana pemimpin atau calon wakil rakyat menjadi sorotan tersendiri dalam menarik apresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015 Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015 Paska PAN Gabung Pemerintah Dalam seminggu ini, publik dan elite politik dikejutkan dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendadak menyatakan

Lebih terperinci

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014) RILIS HASIL MEDIA MONITORING MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014) www.theindonesianinstitute.com LATAR BELAKANG Di masa kampanye terbuka, media massa menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun

Lebih terperinci

MEDIA SURVEI NASIONAL

MEDIA SURVEI NASIONAL MEDIA SURVEI NASIONAL GRAHA MUSTIKA RATU, SUITE 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870 Telp : 021-83709208, 83709209. Fax : 021-83795585. CP : RICO MARBUN (08121379579) www.median.or.id I. METODOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY di Bidang Politik dan Demokrasi Selamat Jalan Presiden SBY. Selamat datang presiden baru Joko Widodo. Selama 10 tahun menjabat

Lebih terperinci

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014 13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014 1 13 Hari Yang Menentukan Tiga belas hari menjelang pemilu presiden 9 Juli 2014, total pemilih yang

Lebih terperinci

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Reporter Dede Suryana Sumber Rimanews http://rimanews.com/nasional/politik/read/20161110/307857/dari-fadli-dan-novanto-welcome-papa-trump- 10 NOV 2016 06:01

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU Agustus 2014 Head to Head Dukungan Prabowo-Jokowi Pasca Keputusan Resmi KPU Sejatinya Pemilu Presiden (pilpres) telah usai. Pihak pemegang otoritas

Lebih terperinci

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013 POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013 1 Pengantar Politik Kebijakan BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui Rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi di dunia hampir berpengaruh disegala sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini mengalami berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Penelitian mengenai reaksi pasar modal akibat adanya peristiwa politik setelah reformasi semakin banyak, dikarenakan penelitian tersebut dapat menjadi informasi

Lebih terperinci

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).

Lebih terperinci

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012 MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU 2014 Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012 1 Kata Pengantar MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU 2014 Partai Politik Islam terancam tidak lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan

Lebih terperinci

UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN

UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN Oleh: Setyobudi Tariadi* Bangsa Indonesia sedang berdebar-debar menunggu terpilihnya presiden baru pada tahun ini. Presiden baru pilihan rakyat akan muncul usai pesta demokrasi

Lebih terperinci

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia Oleh Syamsuddin Haris Apa Masalah Pemilu-pemilu Kita? (1) Pemilu-pemilu (dan Pilkada) semakin bebas, demokratis, dan bahkan langsung,

Lebih terperinci

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014 MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Konpers LSI Juli 2014 1 MAYORITAS PUBLIK INGINKAN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Menjelang pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU tanggal 22 Juli besok,

Lebih terperinci

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia setiap 5 tahun sekali mempunyai agenda besar dalam pesta demokrasinya dan agenda besar tersebut tak lain adalah Pemilu. Terhitung sejak tahun 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pemberitaan media massa di Indonesia meningkat dengan intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak munculnya Undang

Lebih terperinci

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok' Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok' TEMPO.CO 15 Oktober 2012 Lihat Foto TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia memprediksi nasib partai Islam pada Pemilu 2014 bakal melemah.»partai dan tokoh

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober 2015 1 Paska Setahun Jokowi-JK Dibutuhkan Menteri Utama? Mayoritas publik yaitu sebanyak 64.63 % menyatakan bahwa Jokowi memerlukan

Lebih terperinci

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK. Pilpres Siapa yang Menang? Bayu Dardias adalah dosen di Jurusan Politik dan Pemerinthan Fisipol UGM, saat ini menjadi kandidat doktor di Australian National University dan sedang meneliti tentang politik

Lebih terperinci

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012 LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012 1 Kata Pengantar Kekuasaan 2014 Terancam Lepas dari Demokrat Kekuasaan pemerintahan di 2014 terancam lepas dari Partai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu

Lebih terperinci

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Pemilihan presiden Indonesia dua bulan lagi. Masing-masing

Lebih terperinci

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO PRESS RELEASE HASIL SURVEI ELEKTABILITAS PARPOL ORKESTRA: ELEKTABILTAS GERINDRA UNGGUL ATAS PDIP ELEKTABILITAS JOKOWI MASIH TERTINGGI PUBLIK RESPON BAIK KINERJA PEMERINTAH Hasil survei nasional yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,

Lebih terperinci

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20 Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden

Lebih terperinci

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti:

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti: Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti: Cikeas-Cendana-Kebagusan OLEH: DEREK MANANGKA SENIN, 14 AGUSTUS 2017, 05:11:00 WIB http://www.rmol.co/read/2017/08/14/302895/pilpres-2019-pertarungan-antar-dinasti:-cikeas-cendana-kebagusan-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini telah membantu meramaikan aktivitas komunikasi politik dalam masyarakat, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberitakan kemungkinan bakal menjadi calon tunggal dalam pemilihan presiden tahun 2009. Kemungkinan calon tunggal dalam pilpres

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilu legislatif 2014 sudah selesai. Hasilnya tidak ada satu partai pun yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP dengan angka 18,95%,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

3 Sukses LSI di Pilpres 2014 3 Sukses LSI di Pilpres 2014 Syukuran Pilpres & Buka Puasa Bersama LSI Media Massa Kantor LSI Rawamangun Jalan Pemuda No. 70 1 3 Sukses LSI dalam Pilpres 2014 Pilpres 2014, bukan hanya pertarungan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Demokrasi yang sehat dapat dilihat melalui pembangunan masyarakat politik yang baik dan kondusif.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH Policy Brief [04] Kodifikasi Undang-undang Pemilu Oleh Sekretariat Bersama Kodifikasi Undang-undang Pemilu MASALAH Sukses-tidaknya pemilu bisa dilihat dari sisi proses dan hasil. Proses pemilu dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Partai Gerindra sebagai realitas sejarah dalam sistem perpolitikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Partai Gerindra sebagai realitas sejarah dalam sistem perpolitikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Partai Gerindra sebagai realitas sejarah dalam sistem perpolitikan di Indonesia, untuk yang kedua kalinya menjadi peserta di Pemilu 2014. Sebagai partai

Lebih terperinci

Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik. Oleh Tata Mustasya

Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik. Oleh Tata Mustasya Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik Oleh Tata Mustasya Peralihan peran aktivis menjadi elite politik sebenarnya bukan merupakan hal baru. Paling tidak, hal ini terlihat jelas pascaproklamasi kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004 adalah yang pertama kali terjadi dalam sejarah Republik Indonesia. Sebelumnya, pemilihan presiden diadakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai media komunikasi seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam penggunaannya, musik berkembang

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka tampak lebih independen, egaliter, terbuka, dan lebih cerdas dalam menanggapi berbagai informasi

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Sebaran Bidang. Berdasarkan data, bidang Polhukam menjadi bidang yang paling banyak diangkat media terpantau hari ini dengan 16 media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014 POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014 Data Survei Nasional 4 15 Desember 2013 INDO BAROMETER Jl. Tebet Barat Dalam IV No. 13, Tebet, Jakarta Selatan Telp:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang kemudian disingkat menjadi Pilkada adalah salah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan siapa pemimpin yang akan menjalankan

Lebih terperinci

ROBBY ANDRE / / 2EA26 TUGAS III. Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana

ROBBY ANDRE / / 2EA26 TUGAS III. Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana TUGAS III Kemelut di Golkar (tinjauan dari sisi hukum). Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana terjadinya kemelut yang terjadi di partai Golkar. Bermula dari munculnya Musyawarah

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 15/04/2014 Tanggal terbit: 15/04/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 15/04/2014 Tanggal terbit: 15/04/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 15/04/2014 Tanggal terbit: 15/04/2014 Sebaran Bidang. Bidang berita pada tanggal 15 April 2014 didominasi bidang Polhukam sebanyak 68,2 %, Berita di bidang Kesra 22,7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu materi

Lebih terperinci