BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi sistem bisnis telah mengubah cara manusia, hidup dan bekerja.
|
|
- Yuliana Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi sistem bisnis telah mengubah cara manusia, hidup dan bekerja. Dengan berkembang pesatnya teknologi yang juga ditopang oleh jaringan informasi dan komputerisasi, memungkinkan perusahaan-perusahaan bereaksi lebih cepat terhadap pembaharuan dan perubahan-perubahan yang dikehendaki. Membangun daya saing perusahaan yang memiliki keunggulan adalah suatu keharusan. Terutama menjelang masa persaingan bebas dimana akan banyaknya perusahaan asing yang akan masuk ke dalam negara kita. Teknologi informasi inilah yang kelak menjadi sorotan utama bagi setiap perusahaan untuk berlomba dalam memperoleh keuntungan yang relatif besar. Oleh karena itu keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dapat diprediksi dari bagaimana suatu perusahaan dalam mengolah data menjadi informasi, sehingga berbagai pihak yang membuat keputusan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan yang baik. Dan seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2002:217): Perusahaan tanpa memiliki fasilitas telekomunikasi akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan data, ini akan mengakibatkan kesulitan dalam mengolah data menjadi informasi sehingga pada akhirnya akan menyulitkan pula bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan. Perkembangan dalam dunia industri pada saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan globalisasi informasi serta penggunaan sumber daya yang ada didalamnya. Semua itu merangsang persaingan menjadi semakin kompetitif, sehingga perusahaan 1
2 dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya. Maka inilah yang memotivasi setiap perusahaan untuk memanfaatkan keberadaan teknologi informasi agar dapat melayani konsumen dengan baik. Karena pada dasarnya, the name of the game haruslah berorientasi pada customers (konsumen) yang meliputi 3 hal pokok, yaitu harga, mutu dan layanan (kecepatan, kemudahan dan sebagainya). Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan adalah kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan satu atau beberapa keunggulan kompetitif (competitive advantage). Hal ini digambarkan dalam suatu model sederhana yang cukup masuk akal, yakni yang dinamakan the triangular linkage of company atau the Three C s yaitu the customers, the competition and the company. Value Value Gambar 1. 1 The Triangular Linkage of Company (Sumber : Indrajit dan Djokopranoto, 2002:31) Sumber dari keunggulan kompetitif tersebut terletak pertama-tama pada kemampuan perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri di depan mata konsumennya dari para pesaingnya (value advantage), dan yang kedua adalah cara kerja dan biaya yang rendah, atau dengan kata lain memperoleh laba yang lebih tinggi (productivity atau cost advantage). Perusahaan dengan berbagai cara perlu meningkatkan produktivitasnya agar tetap bertahan dan mampu bersaing 2
3 dengan perusahaan lain. Menurut Kathandaraman dan Wilson (Anatan dan Ellitan, 2008:147) menyatakan bahwa: Kemampuan perusahaan untuk memiliki dan mempertahankan keunggulan kompetitif merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan. Sumber keunggulan kompetitif terletak pada kemampuan perusahaan untuk membedakan dirinya dengan pesaingnya. Selain itu keunggulan kompetitif juga bisa dicapai dengan cara melakukan produksi dengan biaya rendah atau dengan kata lain memperoleh laba yang tinggi dengan mencapai produktivitas tinggi. Keunggulan kompetitif ini dapat dicapai melalui berbagai jalan, dan salah satunya adalah melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen Supply Chain. Pada dasarnya, penerapan Sistem Informasi Manajemen Supply Chain, menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002:104) akan memberikan keuntungan bagi sebuah perusahaan, antara lain: 1. Mengurangi inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan. 2. Menjamin kelancaran arus informasi barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai/pelanggan merupakan suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik. 3. Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan dalam pengirimannya. Pada saat ini tuntutan konsumen terhadap kualitas produk, harga, ketepatan pengiriman serta ketersediaan produk dipasaran semakin tinggi. Maka fungsi dari Sistem Informasi Manajemen Supply Chain adalah menyediakan produk melalui pengintegrasian informasi yang tepat dan cepat sehingga tetap memberikan kontribusi yang besar pada perusahaan. 3
4 PT. Victory Garmintex Bandung adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang tekstil berskala internasional, perusahaan ini diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar khususnya dalam menyediakan kebutuhan sandang (pakaian jadi). Berikut ini merupakan data jumlah hasil produksi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir pada tahun 2008, data menunjukkan kenaikan dan penurunan (tingkat fluktuatif) jumlah produksi pakaian yang dihasilkan oleh PT. Victory Garmintex Bandung. Desember 67, ,200 November 64,500 74,846 Oktober September 87,500 54,812 56, ,200 Target Hasil yang dicapai Agustus 75,000 43,457 Juli 80,000 98, , , , ,000 Tabel 1. 1Perkembangan Hasil Produksi Pakaian Bulan Jumlah Hasil Produksi (Pcs) Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber : Laporan hasil produksi PT. Victory Garmintex Bandung. Bulan Juli- Desember 2008 (diolah oleh penulis) Gambar 1. 2 Ketercapaian Target Produksi Sumber: Master Planning, PPIC Bulan Juli-Desember 2008 (diolah oleh penulis) 4
5 Lead Time ( Pcs) ( Pcs) ( Pcs) ( Pcs) DELAY ( Pcs) 4 ( Pcs) Target distribution product 3 Hari ke-25 2 Target supply material Hari ke-10 1 Jul Agt Sep Okt Nov Des Keterangan : = Waktu Distribusi Bahan Baku (Pemasok/ Div. Marketing PT. Victory Garmintex) = = Masa Produksi barang (15-20 hari) Waktu Distribusi Barang jadi Gambar 1. 3 Lead Time Produksi PT. Victory Garmintex Sumber : Grafik Lead Time PPIC PT. Victory Garmintex (diolah oleh penulis) Grafik di atas menunjukkan kenaikan dan penurunan (fluktuasi) hasil produksi setiap bulan pada PT. Victory Garmintex. Dalam aktivitas produksinya PT. Victory Garmintex tidak terlepas dari peranan suppliers sebagai pemasok bahan baku seperti kain, kancing, benang, tinta sablon, zipper (ret sleting), dsb untuk diubah menjadi barang jadi berupa pakaian untuk kemudian didistribusikan kepada pelanggan. Konsep ini terlihat mudah namun apabila jaringan komunikasi dan arus informasi antara perusahaan dan pemasok tidak terkoordinasi dengan baik, maka akan menjadi masalah dalam aktivitas produksi. 5
6 Tabel 1. 2 Daftar Pemasok PT. Victory Garmintex Kain dan benang Import Lokal No Brand / Jenis Supplier Supplier 1 Stani EVACREST (Taiwan) KOLON 2 Oneil EVERWAY (Perancis) TORAY (Hongkong) 3 Tom Tailor KNITTING (Hongkong) 4 GASTRA EVACREST (Taiwan) KOLON KAHATEX Who are U Indo Taiken Everindo KAHATEX Kancing, Ziper dan Aksesoris Import Lokal No. Brand / Jenis Supplier Supplier 1 Kancing SML EVERTEX UNITEX WELTEX A-TEX 2 Ziper Rudholm TALON Top Notch YKK SANDANG Meiya Indobaten Sumber : Data Pemasok PT. Victory Garmintex Adapun masalah yang diduga terjadi pada PT. VICTORY GARMINTEX berdasarkan wawancara penulis selama melakukan pra-penelitian dengan Bagian PPIC (Tanggal 18 September 2008, Narasumber : Ibu Nunung/ Kepala Bagian PPIC) berkaitan dengan masalah yang dihadapi selama ini, diantaranya : 1. Tingkat kerja (daya kerja) pegawai PPIC yang tidak maksimal. Hal ini dibuktikan dengan sering menumpuknya dokumen order yang belum 6
7 terinput atau gagal serap, sehingga menghambat proses produksi yang berpengaruh pada jumlah hasil produksi dan pelaporan tiap bulan. 2. Keterbatasan pengetahuan pegawai untuk memahami konsep Sistem Informasi Manajemen khususnya Supply Chain (jaringan pemasok) yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini lebih disebabkan karena sebagian besar pegawai khususnya bagian PPIC memiliki latar belakang studi yang masih minim sehingga tingkat pemahaman akan keberadaan teknologi dalam proses pengolahan data tidak begitu baik. 3. Selain itu, masalah yang sering terjadi adalah karena keterlambatan informasi (data input) tentang pengiriman bahan baku dari supplier melalui akses internet yang berakibat pada perubahan lead time perusahaan yang berimbas pula pada keterlambatan produksi dan distribusi produk sehingga jumlah hasil produksi per-hari flugtuatif. Sistem Informasi Manajemen Supply Chain pada dasarnya adalah aktivitas pengintegrasian informasi arus barang dari pemasok hingga berada di tangan konsumen. Namun pada kenyataannya masih banyak perusahaan yang belum optimal dalam menerapkan Sistem Informasi Manajemen Supply Chain ini, kondisi ini tentu saja akan menghambat produktivitas kerja pegawai pada perusahaan tersebut. Masalah ini akan semakin besar, jika tingkat pengetahuan dan kemampuan pegawai perusahaan tentang sistem informasi yang diterapkan masih minim, ditambah lagi dengan pola kerja yang tinggi dari perusahaan akan berdampak pada tingkat produktivitas kerja pegawainya. Tingkat produktivitas kerja seseorang dapat diketahui dari rasio total pekerjaan yang berhasil diselesaikan (output) dengan jumlah pekerjaan yang diterima (input). 7
8 Desember 115,618 26,, ,569 November 116, , ,520 Oktober 45, , ,954 order yang terserap September 247, , ,747 Gagal Input Total Order Agustus 229, , ,800 Juli 29,, , , , , , ,000 Gambar 1. 4 Grafik Order PT. Victory Garmintex Bandung Sumber: Master Planning, PPIC Bulan Juli-Desember 2008 (diolah) Gambar diatas menunujukkan bahwa order yang mampu terserap (di input) oleh bagian PPIC masih belum maksimal. Tingginya order yang datang (satuan Qty) ternyata tidak sebanding dengan jumlah order yang terinput untuk kemudian diolah dalam proses produksi, masih dalam dikatakan rendah. Bahkan pada bulan September order sebanyak Qty, hanya mampu di input sebanyak Qty, atau hanya sebesar 40,22% dari total order. Hal ini menggambarkan belum optimalnya tingkat produktivitas kerja Pegawai Bagian PPIC PT.Victory Garmntex Bandung. 8
9 Berikut ini adalah pendapat para tokoh ekonomi mengenai hubungan Sistem Informasi Manajemen Supply Chain dengan tingkat produktivitas kerja pada perusahaan, antara lain: Semakin cepat dan efisien informasi pergerakan barang-barang dari bahan mentah hingga kepada klien, maka akan semakin memuaskan klien tersebut dan akan semakin menambah profit juga bagi anda. ( Steen Hagengaard, CM, Columbus IT Denmark). Sistem Manajemen Supply Chain adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. (Ryoichi Watanabe, Waseda University Japan). Mengingat pentingnya Sistem Informasi Manajemen Supply Chain dalam proses produksi barang sehingga suatu produk dapat tersedia dengan jumlah dan waktu yang tepat, sehingga dapat menimbulkan kepuasan dan mempertahankan keeksistensian serta daya saing perusahaan, maka penulis tertarik untuk mencoba menelaah dan menganalisis bidang kajian tersebut. Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Supply Chain Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian PPIC pada PT. Victory Garmintex Bandung. B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah PT. Victory Garmintex adalah sebuah perusahaan manufaktur dalam bidang tekstil (garment) yang berfokus pada komoditi ekspor pakaian melalui divisi tradingnya. Sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang PT. Victory 9
10 Garmintex senantiasa mengedepankan kualitas produksi serta kecepatan layanan bertransaksi sesuai dengan motto perusahaan yakni Best Quality Product, On time Delivery, and Competitive Price. Karena alasan inilah PT. Victory Garmintex berupaya menghadirkan produk yang mampu bersaing di pasar internasional dengan merangkul beberapa supplier (pemasok) yang handal serta memberikan harga kompetitif melalui Sistem Informasi Manajemen Rantai Pemasok atau yang lebih dikenal dengan Supply Chain. Studi ini membatasi ruang lingkupnya dengan berfokus pada konteks Sistem Informasi Manajemen Supply Chain khususnya dari jaringan informasi pemasok bahan baku (informasi waktu pengiriman dan jumlah barang) dan pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai Bagian PPIC PT. Victory Garmintex. Aliran barang dari perusahaan ke konsumen retail, dari konsumen retail pada konsumen outlet atau konsumen akhir tidak dibahas dalam studi ini. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah diutarakan sebelumnya, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran Sistem Informasi Manajemen Supply Chain pada PT. Victory Garmintex Bandung? 2. Bagaimana gambaran Produktivitas Kerja Pegawai Bagian PPIC pada PT. Victory Garmintex Bandung? 3. Adakah pengaruh Sistem Informasi Manajemen Supply Chain terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian PPIC pada PT. Victory Garmintex Bandung? 10
11 C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian pasti memiliki tujuan yang dapat mengarahkan kemana penelitian ini akan dibawa. Dengan demikian maksud dan tujuan peneltian ini adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran Sistem Informasi Manajemen Supply Chain pada PT. Victory Garmintex Bandung. 2. Untuk memperoleh gambaran mengenai Produktivitas Kerja Pegawai Bagian PPIC pada PT. Victory Garmintex Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen Supply Chain terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian PPIC pada PT. Victory Garmintex Bandung. D. Kegunaan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis dapat menambah dan meningkatkan cakrawala berpikir dan wawasan tentang: 1. Kegunaan Praktis Bagi Perusahaan dijadikan bahan pertimbangan perlunya memperhatikan tingkat Produktivitas kerja pegawai dengan Sistem Informasi Manajemen Supply Chain. 2. Kegunaan Akademis Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi para peneliti yang akan menggunakan penelitian yang berkaitan dengan fungsi Sistem Informasi Manajemen khususnya Sistem Informasi Manajemen Supply Chain dan produktivitas kerja pegawai. 11
BAB I PENDAHULUAN. Persoalan pokok yang sering dijadikan kajian terhadap sumber daya manusia dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persoalan pokok yang sering dijadikan kajian terhadap sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah produktivitas kerja karyawan. Pertanyaan yang sering
Lebih terperinciSCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
No.Daftar.FPEB:25/H40.FPEB.I/PL/2009 PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMAN SUPPLY CHAIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI BAGIAN PRODUCTION PLANNING INFORMATION AND CONTROL (PPIC) PADAA PT. VICTORY GARMINTEX
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Supply Chain Management Pembahasan yang berkaitan tentang Supply Chain Management sudah banyak diangkat dalam penulisan penulisan sebelumnya. Menurut Fortune Megazine (artikel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan
Lebih terperinciHakikat Rantai Pasokan
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Hakikat Rantai Pasokan 2 Jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstreams) dan ke hilir (downstreams), dalam proses dan kegiatan yang berbeda yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan perusahaan dalam era globalisasi memberikan dampak bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan perusahaan dalam era globalisasi memberikan dampak bagi setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik agar dapat bersaing dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahan baku di dalam banyak industri perlu disediakan pada waktu, tempat, dimungkinkan dengan pemeliharaan inventori yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan baku di dalam banyak industri perlu disediakan pada waktu, tempat, serta harga yang tepat untuk memuluskan pelaksanaan organisasi. Berbagai bisnis perlu
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu
Lebih terperinciDeskripsi Mata Kuliah
Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Deskripsi Mata Kuliah 2 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya yang menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin ketat. Ketatnya persaingan bisnis membuat perusahaan perusahaan di seluruh Indonesia harus berfikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output).
BAB I 1.1 Latar belakang PENDAHULUAN Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). Manajemen
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Federal Motor merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor Honda. Pada 1990 PT Federal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini perkembangan dunia industri di Indonesia semakin maju, hal ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang dengan
Lebih terperinciJulian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.
Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan maksimum. memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya era globalisasi menyebabkan terjadinya perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang ekonomi. Seiring dengan perkembangan bidang ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan.
V-21 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur di Indonesia semakin pesat, masing-masing perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing
Lebih terperinciTUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri dalam kurun waktu terakhir ini semakin ketat dikarenakan banyaknya bermunculan perusahaan baru di dunia industri yang sejenis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha menyebabkan tingkat persaingan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha menyebabkan tingkat persaingan semakin ketat, dimana setiap perusahaan akan berlomba-lomba mencari cara dan upaya agar mereka mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalilasi perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam kondisi arus globalisasi saat ini, perusahaan berupaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi global mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia, apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh Danareksa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini, membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini, membuat perusahaan kecil maupun besar mengubah sistem yang selama ini berjalan didalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan perkembangan informasi yang pesat memudahkan suatu perusahaan untukmemberikan informasi mengenai kualitasdaribarang maupun jasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telah memasuki era globalisasi, dimana terjadi suatu proses antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya (Sumayang, 2003). Perusahaan berupaya menciptakan laba, menarik minat pelanggan, dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur memiliki tujuan ekonomis. Tujuan ekonomis berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang bergerak di bidang konveksi memiliki kegiatan untuk mengolah bakan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan dituntut
Lebih terperinciPembahasan Materi #1
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Istilah Definisi SCM Ruang Lingkup SCM Model Umum SCM Dasar Pemikiran SCM Tingkat Kepentingan SCM Teknik Penerapan SCM Efektifitas SCM Keuntungan SCM 6623
Lebih terperinci2015 PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan dapat eksis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, pemenuhan pelayanan berkualitas bagi perusahaan kemudian tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan kondisi perekonomian, maka dunia industri semakin mendapat tuntutan yang tinggi dari masyarakat. Tuntutan yang dimaksud salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama kurun waktu tiga puluh tahun terakhir, transformasi bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Selama kurun waktu tiga puluh tahun terakhir, transformasi bisnis mewarnai kegiatan operasional perusahaan. Kondisi pasar dengan permintaan yang stabil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Rantai Pasokan a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan Supply Chain Management (SCM) merupakan serangkaian aktivitas yang terintegrasi, dari pengadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Dan Liris merupakan industri yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang, kain dan juga pakaian jadi. Pada bagian textile khususnya divisi Weaving
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain
MANAJEMEN OPERASIONAL BAB VI Supply Chain Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor XVI Tahun 1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, untuk mencapai tujuan perusahaan menciptakan kinerja yang unggul dan mencapai laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik dipasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional. Persaingan bisnis tidak akan ada habisnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Logistik Perusahaan Garment Pada umumnya proses bisnis manufakturing garment dikelola sendiri oleh perusahaan, dari proses perencanaan produksi, operasi di pabrik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya datang dari dalam tetapi datang juga
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Rantai Pasokan 1 Rantai Pasok(Supply Chain) Suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciMANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan saat ini dapat dikatakan bahwa pada jaman sekarang perubahan sangat cepat terjadi, dimulai dari kemajuan teknologi, sistem perdagangan globalisasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan hal yang tidak asing di dalam perusahaan, baik perusahaan industri, perdagangan, maupun jasa. Keberadaan persediaan di suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk terus berusaha meningkatkan produktivitasnya dalam melayani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadi suatu tantangan bagi perusahaan untuk terus berusaha meningkatkan produktivitasnya dalam melayani konsumen. Untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengefisienkan dana yang ada agar dapat bersaing, selain karena banyaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan telekomunikasi di Indonesia saat ini dituntut untuk mengefisienkan dana yang ada agar dapat bersaing, selain karena banyaknya pesaing sejenis juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) sebenarnya dikenal dari beberapa tahun yang lalu dan terintegrasi dengan logistik. Hal ini terkait dengan kegiatan rantai pasokan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang cepat dan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI
Lebih terperinciManajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016
Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016 Strategi Kompetitif-Strategi Supply Chain Strategi Kompetitif : strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen melalui barang dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, teknologi merupakan kebutuhan pokok bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang sangat pesat sehingga
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pakaian. Salah satu hal yang menguatkan persaingan tersebut adalah semakin banyaknya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, mulai dirasakannya persaingan yang semakin ketat dalam industri pakaian. Salah satu hal yang menguatkan persaingan tersebut adalah semakin banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi pada saat ini persaingan bisnis dibidang jasa sudah semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini persaingan bisnis dibidang jasa sudah semakin ketat, maka suatu perusahaan harus memiliki misi yang jelas untuk membawa usahanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menentukan intensitas persaingan pada industri adalah daya tawar supplier.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ekonomi pada era pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini menuntut perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing pada pasar domestik maupun internasional
Lebih terperinciFUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL
FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL Oleh: Ir. R. Budi Setiawan, M.M., CISCP Senior Consultant at Supply Chain Indonesia Persediaan secara umum dapat didefinisikan sebagai barang yang disimpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan persaingan industri baik industri manufaktur maupun industri jasa akibat adanya perdagangan bebas menyebabkan seluruh industri berusaha untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri sangat cepat dan menyebabkan ketatnya persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang terjangkau, waktu dan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu rantai yang disebut Supply Chain. Saat ini bukan merupakan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan di bidang industri (barang dan jasa) semakin ketat, sebagai akibat dari globalisasi dan ekonomi pasar bebas yang diberlakukan oleh beberapa organisasi perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang sangat pesat. Tidak hanya busana wanita, melainkan juga busana pria, mulai dari dewasa, remaja,
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO
1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN
TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, pengusaha akan dihadapkan pada resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha mengalami persaingan yang semakin ketat disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tumbuh dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan di sebuah distribution center pada suatu perusahaan manufaktur yaitu PT. Sepatu Bata Indonesia, Tbk, yang berlokasi di Jl.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, persaingan di dunia industri semakin meningkat. Pelanggan mulai bisa membedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam hal memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Supply Chain Management Pada saat ini perusahaan-perusahaan tak terkecuali perusahaan agribisnis, dituntut untuk menghasilkan suatu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki sistem seleksi dan evaluasi supplier bahan baku dan komponennya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Supplier memegang peranan penting untuk meningkatkan kinerja perusahan dalam konteks supply chain. Kualitas kinerja perusahaan seperti kualitas produk dan kecepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai supplier maupun sebagai pelanggan, baik yang beroperasi dalam wilayah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan masyarakat luas mendapatkan informasi terkini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang memudahkan masyarakat luas mendapatkan informasi terkini, mendorong masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi perekonomian global sekarang ini, yang ditunjukkan dengan hilangnya batas-batas negara dan segi investasi, individu, dan informasi pada umumnya, serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July 19 th 2004, pp 43 ), merupakan pasar potensial yamg sangat besar bagi setiap pemasar,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini bisnis di Indonesia berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi banyak perusahaan industri, salah satu aset yang memerlukan perhitungan yang cermat adalah persediaan, karena pada umumnya persediaan merupakan salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Untuk sekarang ini, selain menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT MARET 2017
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 25/05/32/Th.XIX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2017 MENCAPAI USD 2,49 MILYAR
Lebih terperinci