BAB I PENDAHULUAN. munculnya kasus Enron, Worldcom, Parmalat, dan Tyco. Perusahaan tersebut
|
|
- Harjanti Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance (GCG) menarik perhatian dunia ketika munculnya kasus Enron, Worldcom, Parmalat, dan Tyco. Perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan akibat buruknya tata kelola. Penelitian Khatri (2015), menjelaskan bahwa berbagai perusahaan di dunia mulai melakukan upaya untuk mengeluarkan dan mengembangkan prinsip maupun standar tata kelola perusahaannya, yakni corporate governance. Menurut The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG), corporate governance merupakan serangkaian mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders). Dilaksanakannya coporate governance secara berkelanjutan diharapkan memberi dampak positif bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Penelitian Brown dan Caylor (2006) menyatakan bahwa para investor suatu negara dapat menggunakan corporate governance sebagai informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Investor dan calon investor tidak hanya menggunakan laporan keuangan sebagai tolok ukur pengambilan keputusan, tetapi laporan corporate governance juga tak kalah pentingnya. Penelitian Praptiningsih pada tahun 2009 menjelaskan bahwa corporate governance masih menjadi masalah selama periode pasca krisis keuangan di Asia, seperti di Indonesia, Thailand, Filipina dan Malaysia. Konsep Good Corporate Governance di Indonesia tampak pada era krisis moneter yang melanda tahun 1
2 1998 menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan saat itu sangat memperihatinkan. Peristiwa ini searah dengan penelitian Johnson et al. (2000) yang memberikan bukti bahwa rendahnya kualitas corporate governance dalam suatu negara pada masa krisis akan berdampak negatif pada pasar saham negara bersangkutan. Tata kelola yang baik diperlukan dalam kondisi krisis tersebut. Menurut Mitton (2000), corporate governance dinilai mempunyai pengaruh yang kuat untuk memperbaiki kinerja perusahaan selama periode krisis. Penerapan corporate governance di Indonesia semakin meningkat pasca krisis seiring dengan tuntutan pinsip transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap corporate governance ditunjukkan melalui ketetapan peraturan menteri negara BUMN Nomor PER - 01/MBU/2011 tentang Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Negara. Peraturan tersebut mewajibkan BUMN untuk menerapkan corporate governance secara konsisten. Pada tahun 2014, data dari Indonesian Institute for Corporate Governance Directorship (IICD) yang mengukur pelaksanaan Good Corporate Governance di kawasan Asia Tenggara menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua terbawah (dikutip dari market.bisnis.com). Hal ini mengindikasikan bahwa peraturan menteri negara BUMN tersebut belum cukup untuk memperbaiki kualitas corporate governance di Indonesia Corporate governance dapat mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Beasly et al. (2001) memberikan bukti empiris bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance akan cenderung meningkatkan kinerja. Sejalan dengan hal tersebut, Penelitian Gompers et al. 2
3 (2003) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara indeks corporate governance dengan kinerja perusahaan jangka panjang. Tercapainya kinerja perusahaan yang baik akan berdampak pada ketertarikan investor untuk berinvetasi. Investor dalam rangka pengambilan keputusan memerlukan informasi baik dari dalam maupun dari luar pasar modal. Dari luar pasar modal dapat berupa indeks pemeringkatan corporate governance yang dilakukan perusahaan. Utama (2012) menyatakan bahwa banyak sumber-sumber corporate governance yang mulai diteliti dalam perusahaan kemudian dikembangkan oleh lembaga peneliti, salah satu informasi yang dapat digunakan adalah corporate governance perception index (CGPI). CGPI adalah hasil penelitian sebuah lembaga yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan majalah SWA yang bertujuan untuk membuat pemeringkatan indeks terbaik dari setiap perusahaan yang telah melaksanakan konsep good corporate governance. CGPI meningkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun ditunjukkan dengan adanya peningkatan peserta survei dan penambahan aspek dalam kriteria penilaiannya. Adanya pemeringkatan indeks corporate governance dapat memberikan manfaat bagi pihak manajemen perusahaan maupun calon investor. Peringkat CGPI dapat digunakan pihak manajemen bahan evaluasi terhadap tata kelola perusahaan yang telah diterapkan. Bagi calon investor, CGPI digunakan sebagai informasi untuk mengetahui tata kelola perusahaan yang sudah diterapkan. Peringkat yang baik menggambarkan manajemen telah mengelola perusahaan dengan baik sehingga dapat 3
4 meningkatkan citra perusahaan bagi investor. Peringkat corporate governance menjadi isu penting untuk mengawasi perusahaan dalam melakukan praktik kinerjanya (Low dan Poon, 2008). Indeks pemeringkatan CGPI ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Hasil CGPI adalah memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance sebagai tiga peringkat yakni Sangat terpercaya, Terpercaya, dan Cukup Terpercaya, hasilnya disajikan di Majalah SWA maupun Laporan CGPI. Rincian kategori pemeringkatan CGPI dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Kategori Pemeringkatan CGPI No Skor Penilaian Peringkat Sangat Terpercaya (Indonesia Most Trusted Company) Terpercaya (Indonesia Trusted Company) Cukup Terpercaya (Indonesia Fair Trusted Company) Sumber: CGPI 2013 Berdasarkan Tabel 1.1, suatu perusahaan dengan skor penilaian dikategorikan dalam peringkat sangat terpercaya (Indonesia Most Trusted Company), perusahaan dengan skor penilaian dikategorikan dalam peringkat terpercaya (Indonesia Trusted Company), sedangkan perusahaan dengan skor penilaian dikategorilan dalam peringkat cukup terpercaya (Indonesia Fair Trusted Company). 4
5 Diumumkannya CGPI akan memberikan pengaruh bagi investor untuk melakukan transaksi di sekitar tanggal pengumumannya. Santoso dan Shanti (2007) berpendapat dengan adanya corporate governance diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Pengumuman CGPI berkaitan dengan teori efisiensi pasar setengah kuat dimana harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan. Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sejumlah saham perusahaan (Hartono, 2014:586). CGPI merupakan informasi yang tersedia saat ini dan dapat memengaruhi pasar untuk bereaksi baik positif maupun negatif. Informasi yang timbul dapat memberikan reaksi pasar yang tercermin melalui perubahan harga yang diukur melalui abnormal return dan volume perdagangan saham (Wirajaya, 2011). Pasar menanggapi positif apabila CGPI memberikan reaksi melalui adanya abnormal return dan peningkatkan trading volume activity. Pengaruh pengumuman CGPI dimungkinkan akan memberikan reaksi positif serta mampu mengubah kepercayaan investor. Pentingnya suatu informasi dapat ditunjukkan melalui respon pasar di sekitar tanggal pengumuman tersebut. Adanya perubahan abnormal return dan pergerakan volume perdagangan di sekitar tanggal pengumuman membuktikan bahwa CGPI memiliki kandungan informasi yang dapat memengaruhi perilaku harga saham. Untuk menguji kandungan informasi dalam suatu peristiwa, maka dilakukan event study (studi peristiwa). Peristiwa yang dimaksud dalam penelitian 5
6 ini adalah pengumuman CGPI selama periode Menurut Hartono (2014:582), lamanya periode jendela tergantung dari jenis peristiwanya, apabila jenis peristiwanya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor (misalnya pengumuman saham bonus, pengumuman CGPI), maka periode jendela dapat pendek. Jika peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit ditentukan investor (misalnya merger), investor akan membutuhkan waktu yang lama untuk bereaksi. Pengumuman CGPI merupakan jenis informasi yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor. Oleh karena itu, periode jendelanya berjangka pendek yaitu selama tujuh hari (tiga hari sebelum pengumuman, saat pengumuman, dan tiga hari setelah pengumuman CGPI. Apabila periode jendela kurang dari tujuh hari, maka terdapat kemungkinan investor belum bereaksi. Jika periode jendela lebih dari tujuh hari, maka terdapat kemungkinan reaksi investor dipengaruhi berbagai macam informasi lain (Hendrawaty, 2010). Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam. Almilia dan Sifa (2006) menguji reaksi pasar terhadap pengumuman CGPI tahun dengan membagi perusahaan kelompok sepuluh besar dan non sepuluh besar. Dari penelitian tersebut diperoleh bukti bahwa pengumuman CGPI pada kedua kelompok tersebut direaksi pasar dengan adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman. Hasil yang sejalan ditunjukkan oleh penelitian Wirajaya (2011) yang menguji CGPI tahun berdasarkan peringkat baik dan cukup. Penelitian Nafiati dan Mahidin pada tahun 2013 juga menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar di seputar tanggal pengumuman CGPI dilihat dari 6
7 abnormal return dan trading volume activity yang signifikan. Namun, hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Nalitami (2012); dan Tedjakusuma (2012) menyatakan tidak ada abnormal return yang signifikan, tetapi terdapat trading volume activity yang signifikan di seputar tanggal pengumuman CGPI. Pengumuman pemeringkatan CGPI selama tahun dapat memberikan reaksi pasar. Hal ini menarik minat penulis apakah ada fenomena ekonomi yang secara sistematis mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham perusahaan terdaftar CGPI di sekitar tanggal peristiwa. Selain itu, inkonsistensi penelitian terdahulu mendorong penulis untuk melakukan pada periode terkini. Penelitian ini merupakan perkembangan dari penelitian terdahulu dengan dimensi waktu berbeda, periode observasi selama lima tahun, serta teknik analisis yang berbeda agar hasil penelitian mampu mepresentasikan kondisi yang sebenarnya. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan peringkat CGPI yang terdiri dari Sangat Terpercaya, Terpercaya, dan Cukup Terpercaya. Penelitian ini mengelompokkan pengamatan pada jenis peringkat CGPI untuk mengetahui apakah masing-masing predikat memiliki kandungan informasi yang berbeda sehingga menimbulkan reaksi pasar yang berbeda. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah terdapat reaksi pasar di sekitar tanggal pengumuman CGPI? 2) Apakah terdapat reaksi pasar berbeda yang ditunjukkan dengan abnormal return pada masing-masing peringkat CGPI? 7
8 3) Apakah terdapat reaksi pasar berbeda yang ditunjukkan dengan trading volume activity pada pada masing-masing peringkat CGPI? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui reaksi pasar di sekitar tanggal pengumuman CGPI. 2) Untuk mengetahui apakah terdapat reaksi pasar berbeda yang ditunjukkan dengan abnormal pada masing-masing peringkat CGPI. 3) Untuk mengetahui apakah terdapat reaksi pasar berbeda yang ditunjukkan dengan trading volume activity pada masing-masing peringkat CGPI. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dalam bidang akuntansi dan memberikan bukti empiris atas reaksi pasar yang terjadi akibat munculnya suatu peristiwa. Mengembangkan hasil penelitian sebelumnya sehingga penelitian ini ikut berperan aktif dalam pengembangan pengetahuan akademis. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi perusahaan ketika diumumkan Corporate Governance Perception Index (CGPI). Menjadikan informasi tambahan bagi 8
9 perusahaan bahwa dengan meningkatkan tata kelola dapat memengaruhi abnormal return dan trading volume activity. 1.5 Sistematika Penulisan Sebagai araham dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika dalam penulisan skripsi. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini mencakup mengenai konsep atau teori yang relevan antara pengumuman Corporate Governance Perception Index (CGPI), Abnormal return, trading volume activity, dan perumusan hipotesis. Bab III Metode penelitian Bab ini menjelaskan mengenai lokasi dan obyek penelitian, identifikasi dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Data Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai data yang diuraikan dalam pengumpulan dan tabulasi data, deskripsi hasil penelitian dari pengujian hipotesis. 9
10 Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan kesimpulan dan hasil analisis data dan saran. 10
BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya Enron dan WorldCom, serta krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Event Study Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap berbagai faktor. Analisis tersebut meliputi faktor-faktor fundamental ekonomi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja pasar. Corporate
Lebih terperinciREAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap pengelolaan perusahaan (Farid dan Kautsar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate governance menjadi topik pembicaraan maupun penelitian yang menarik. Corporate governance sendiri merupakan tata kelola perusahaan yang menguraikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Sri Mulyati, FE UI, 2010.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal, investor melakukan analisis terhadap berbagai faktor. Analisis tersebut meliputi faktor-faktor fundamental
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan. Dibutuhkan informasi yang lengkap, akurat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi populer seiring dengan munculnya kasus besar yang meruntuhkan perusahaanperusahaan besar di Amerika.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah riset dan pemeringkatan penerapan Konsep Corporate Governance (CG) pada perusahaan publik dan BUMN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar
PENGARUH KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Disusun Oleh: Siti Muayanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menarik. Isu mengenai corporate governance ini mulai mengemuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate governance telah menjadi topik pembicaraan dan penelitian yang menarik. Isu mengenai corporate governance ini mulai mengemuka, khususnya di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang sedang hangat dibicarakan di tengah-tengah usaha pemerintah untuk mengembalikan kestabilan dunia perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini good corporate governance (GCG) telah menjadi salah satu pilar dalam sistem ekonomi pasar. Ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Kebutuhan modal perusahaan dapat dipenuhi dari sumber internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 membuat perekonomian nasional menjadi buruk. Pada pertengahan tahun 1998, bursa ditinggalkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan suatu perdagangan instrument keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu perdagangan instrument keuangan (sekurita) pada jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) ataupun
Lebih terperinciREAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (STUDI PERISTIWA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE )
REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (STUDI PERISTIWA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2013) SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 membuat perekonomian di Indonesi menjadi terpuruk. Pada tahun 1998, Indonesia dianggap sebagai negara
Lebih terperinciOleh: Inayah B
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate social responsibility
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu Negara. Hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai alternatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus terus meningkatkan eksistensinya agar dapat bertahan. Perusahaan dituntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompetisi persaingan global yang kian meningkat membuat perusahaan harus terus meningkatkan eksistensinya agar dapat bertahan. Perusahaan dituntut untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami perubahan menciptakan arus persaingan yang semakin ketat dan kondisi keuangan yang tidak menentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, perusahaan dapat memperoleh dana untuk memperluas usahanya, salah satunya dengan mendaftarkan perusahaan pada pasar modal. Menurut
Lebih terperinciTanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders
1. Jawaban Forum Makanisme dan pelaksanaan Good Corporate Governance akan sangat bermanfaat dalam mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua Stakeholders,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan informasi perusahaan dan reformasi corporate governance
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan informasi perusahaan dan reformasi corporate governance dapat dipandang sebagai kegiatan yang memiliki dua sisi kelebihan dan kekurangan (Hermalin dan
Lebih terperinciREAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) SKRIPSI
REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) SKRIPSI Oleh : NI MADE SASMITA DWI UTAMI NIM : 1206305136 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 REAKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang disebut dengan corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata kelola pada perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciPENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan negara lain seperti lemahnya hukum, standar akuntansi dan pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Namun terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Adanya pemisahan kepemilikan perusahaan dengan pengelolaan perusahaan atau terjadinya hubungan agensi seperti ini rawan terjadinya konflik, yaitu konflik kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan antara arah dan kinerja perusahaan
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM
SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyatuan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan, pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan global membuat banyak perusahaan melakukan berbagai upaya untuk bertahan hingga menjadi pemimpin dalam sektor usaha tersebut. Merger dan akuisisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perekonomian. Salah satu penyebab krisis adalah lemahnya implementasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang terjadi tahun 1997 di Indonesia telah menghancurkan berbagai sektor perekonomian. Salah satu penyebab krisis adalah lemahnya implementasi corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai
1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan pengukur Corporate Governance (CG), terhadap kinerja keuangan perusahaan property and real estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja dicapai melalui pengawasan atau pemantauan
Lebih terperinci2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION IND EX
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nilai suatu perusahaan sangat penting bagi para pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran yang didapat oleh para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak adanya gerakan reformasi tahun 1998, muncul banyak tekanan dari publik yang menghendaki agar Pemerintah maupun swasta dapat menghapuskan praktek-praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan serta perbaikan. Perkembangan perekonomian ini meliputi semua sektor baik sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1997-1998 merupakan akibat dari lemahnya corporate governance dalam suatu negara. Berdasarkan hasil studi Asian Development
Lebih terperinciPERBEDAAN REAKSI PASAR TERHADAP PUBLIKASI CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX PADA PERUSAHAAN TOP 10 DAN NON TOP 10 (Berdasarkan Survey IICG)
PERBEDAAN REAKSI PASAR TERHADAP PUBLIKASI CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX PADA PERUSAHAAN TOP 10 DAN NON TOP 10 (Berdasarkan Survey IICG) Azhari S dan Yenita Ernas Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Corporate Govenance muncul sebagai reaksi terhadap berbagai kegagalan korporasi akibat dari buruknya tata kelola perusahaan. Krisis ekonomi di kawasan Asia dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal harus bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Implementasi perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara umum perjanjian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apakah tata kelola perusahaan (good corporate governance) masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Apakah tata kelola perusahaan (good corporate governance) masih menjadi masalah dalam bisnis yang terjadi di Asia baru-baru ini? Ini merupakan suatu pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal sebagai Corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) dalam zaman sekarang ini sudah menjadi fenomena global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena krisis finansial Asia 1997-1998. Krisis finansial yang melanda Indonesia ini dipandang sebagai akibat lemahnya praktek
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA
0 PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA (Studi Kasus Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2007) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat tajam sejak negara-negara Asia dilanda krisis moneter pada tahun 1997 dan sejak kejatuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di masyarakat. Perusahaan ini menggambarkan perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang baik dapat menimbulkan persaingan di dunia bisnis. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang ada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di lingkungan eksternal. Persaingan yang ketat membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktorfaktor perubahan di lingkungan
Lebih terperinciPENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dunia usaha mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dengan mulai menjamurnya perusahaan dengan berbagai jenis bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kendala yang
Lebih terperinciTata Kelola Perusahaan
01 Ikhtisar Data 02 Laporan 05 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tata Kelola PENDAHULUAN 1. 292 Tujuan Penerapan Tata Kelola BCA menyadari
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Publik Non-perbankan dan Jasa Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke-21 ini dunia sedang mengalami era globalisasi dan sistem ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik negara maju maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan dan pengelolaan Corporate Governance merupakan sebuah konsep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penerapan dan pengelolaan Corporate Governance merupakan sebuah konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Setiap tahun perusahaan menerbitkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pihakpihak eksternal seperti : investor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pasar modal, ada dua pihak yang memiliki kepentingan yaitu investor dan emiten. Investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat melakukan alternatif investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN berdasar UU No. 19 Th 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya tuntutan publik terhadap lingkungan perusahaan yang jujur, bersih, dan bertanggung jawab. Masalah Corporate
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai menjadi perhatian ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan pada pertengahan tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik merupakan salah satu perusahaan yang. kepemilikannya terbuka untuk umum. Oleh karena itu, saham perusahaan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan publik merupakan salah satu perusahaan yang kepemilikannya terbuka untuk umum. Oleh karena itu, saham perusahaan dapat dimiliki oleh masyarakat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan ekonomi masyarakat pada era saat ini tidak terlepas dari dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehidupan ekonomi masyarakat pada era saat ini tidak terlepas dari dunia perbankan. Sejatinya perbankan merupakan mitra masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Salah satu dasar teori yang dapat digunakan untuk memahami konsep tentang corporate governance adalah teori keagenan, karena pada dasarnya teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya kinerja keuangan perusahaan sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap pihak
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1793
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1793 PENGARUH PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN
Lebih terperinciREAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) SEPULUH BESAR DAN NON SEPULUH BESAR. Grace Santoso 1 Shanti 2
REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) SEPULUH BESAR DAN NON SEPULUH BESAR Grace Santoso 1 Shanti 2 ABSTRAKSI This study tries to examine the difference in market
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu dari kebijakan keuangan perusahaan adalah pembayaran dividen kepada investor yang telah menginvestasikan dana mereka pada perusahaan berupa saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai perusahaaan merupakan salah satu tolok ukur bagi investor dalam melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan keinginan
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan memperoleh dana untuk kegiatan operasi dan ekspansi perusahaan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting bagi setiap negara. Semakin kuat perekonomian suatu negara maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara global perekonomian merupakan salah satu sektor yang penting bagi setiap negara. Semakin kuat perekonomian suatu negara maka akan berdampak baik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa Indonesia sering dikaitkan dengan istilah tata kelola perusahaan. Menurut Sugiyanto (2011),
Lebih terperinciPENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RASIO HUTANG PERUSAHAAN SKRIPSI
PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RASIO HUTANG PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progdi Akuntansi Diajukan Oleh : Dewi Permata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif memperoleh sumber dana yang dibutuhkan oleh perusahaan yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya membutuhkan pembiayaan untuk kegiatan operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah satunya dapat diperoleh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengungkapan informasi yang terbuka mengenai perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Isu mengenai Corporate Governance di Indonesia muncul sejak krisis berkepanjangan yang melanda Asia pada pertengahan tahun 1997. Menurut laporan World Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai good corporate governance dapat ditelusuri dari pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu mengenai good corporate governance dapat ditelusuri dari pengembangan agency theory. Menurut teori ini hubungan antara principal (pemilik) dan agent (manajer)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Event study (studi peristiwa) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Corporate governance sampai saat ini memiliki peranan yang sangat penting di dalam menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen. Menurut Forum for Corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep pendirian korporasi modern sebagai suatu entitas legal dapat dilihat dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan. Menurut Lukviarman (2016, p.23)
Lebih terperinci