Temuan Empirik Dan Statistik Industri Kreatif di Jawa Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Temuan Empirik Dan Statistik Industri Kreatif di Jawa Timur"

Transkripsi

1 Bab Lima Temuan Empirik Dan Statistik Industri Kreatif di Jawa Timur Temuan Empirik dan Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Tanggapan Responden Terhadap Variabel-Variabel Penelitian Untuk menerangkan tanggapan responden terhadap variabel penelitian maka dilakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan responden yang berkaitan dengan pernyataan yang ada. Pernyataan terdiri dari 37 item pernyataan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pernyataan yang berasal dari variabel knowledge management, intellectual capital, kinerja industri kreatif, dan knowledge broker, maka akan dideskripsikan masing-masing item pernyataan secara terpisah dan dari analisis tersebut dapat diketahui berapa banyak responden yang memilih alternatif jawaban tertentu dan akan diperoleh nilai rata-rata tertinggi hingga terendah. Untuk menerangkan tanggapan responden terhadap variabel penelitian, dilakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan berkaitan dengan pernyataan yang ada. Pernyataan terdiri knowledge management 9 item, intellectual capital 17 item, kinerja industri kreatif 5 item, dan knowledge broker 6 item. Skala pegukuran variabel yang diguna- 149

2 kan adalah skala Likert dengan 5 poit yaitu: 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), 5 (sangat setuju). Dari analisis tersebut dapat diketahui berapa nilairata-rata dimensi dan nilai rata-rata keseluruhan. Penentuan kelas atas pernyataan responden terhadap variabel penelitian adalah sebagai berikut: Nilai terendah = 1 x 1 = 1 Nilai tertinggi = 1 x 5 = 5 Interval kelas = (n 1) / n = (5-1) / 5 = 0,8 Sehingga sebaran kelasnya dan intepretasinya seperti yang dikemukakan berikut : 1,00 1,80 = sangat lemah, sangat rendah. 1,81 2,60 = lemah, rendah. 2,61 3,40 = cukup kokoh, cukupkuat, cukup tinggi. 3,41 4,20 = kokoh, kuat, tinggi. 4,21 5,00 = sangat kokoh, sangat kuat, sangat tinggi Deskripsi Knowledge Management Knowledge Management, pengukuran peubah ini mengacu pada dimensi yang dikemukakan oleh Godbout, A. J., (2000) yang terdiri dari tiga elemen utama yaitu: a. People dengan indikator: merangsang berbagi pengetahun, memelihara berbagi pengetahuan, penggunaan pengetahuan. Adapun dimensi: b. Process, dengan indikator: mencari pengetahuan, membuat berbagi pengetahuan, menangkap berbagi pengetahuan. Sedangkan dimensi: c. Technology, dengan indikator: menyimpan pengetahuan, membuat pengethuan mudah diakses, memungkinkan orang lain bekerjasama. Adapun data frekuensi penyebaran tanggapan responden diperoleh dari tabel frekuensi pada lampiran. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel

3 Dari tabel knowledge management berikut dapat diketahui bahwa :Proporsi pendapat terbanyak dilihat dari nilai rata-rata terdapat pada indikator Tech 1dan Tech 3 Menyimpan pengetahuan dan Memungkinkan orang lain bekerjasama. Hal ini diketahui dari tanggapan terhadap pilihan jawaban responden dengan nilai rata-rata sebesar 2,84. Hal tersebut mengandung makna bahwa knowledge management yang ada pada industri kreatif mempunyai kekokohon yang berada pada range rendah. Tabel 5.1. Deskriptip Knowledge Management Sumber: Analisis data primer 2016, diolah 151

4 Adapun jika dilihat dari kekokohan knowledge management pada setiap dimensi people, process, technology, nampak terdapat pada dimensi technology dengan sub nilai rata-rata sebesar 2.77 dengan makna bahwa pelaksanaan knowledge management yang ada pada industri kreatif lebih menonjol pada komponen technology yang berada pada range kekokohan rendah. Sedangkan jika dilihat dari kekokohan knowledge management secara menyeluruh, nampak dari besarnya nilai rata-rata sebesar 2,71, yang mempunyai makna knowledge management yang terjadi pada industri kreatif berada pada range rendah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan knowledge management yang ada pada industri kreatif belum dapat dillaksanakan secara maksimal dan lebih mengutamakan pada dimensi technology. Deskripsi Intellectual Capital Intellectual Capital, pengukuran peubah ini mengacu pada dimensi yang dikemukakan oleh Edvinsson, and Malone, (1997), yang terdiri dari tiga elemen utama yaitu: a. Human capital, dengan indikator: Attitude, competencies, education, knowledge, and skills. Sedangkan dimensi: b. Structural capital, dengan indikator: copyright, corporate culture, desgn rights, financial relations, information technology infrastructure, management processes, service marks, trade secrets, and trademarks. Adapun dimensi: c. Customer capital dengan indikator: brand, company name, customers, distribution channels, franchise agreements, license agreements, and loyalty. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Dari tabel 5.2. Intellectual capital berikut dapat diketahui bahwa: Proporsi pendapat terbanyak dilihat dari nilai rata-rata terdapat pada indikator Hc1 Attitude dengan pernyataan Karyawan saya mempunyai sikap yang baik, tanggap dan segera merespon dalam 152

5 melaksanakan pekerjaannya. Hal ini diketahui dari tanggapan terhadap pilihan jawaban responden dengan mean sebesar Hal tersebut mengandung makna bahwa Intellectual capital yang ada pada industri kreatif mempunyai kekuatan yang berada pada range sangat kuat. Tabel 5.2. Deskriptip Intellectual Capital INDIKATOR SKOR Rata- (1) (2) (3) (4) (5) rata STS TS N S SS (X) F % F % F % F % F % Hc 1 Attitude 3 1, , , , Competencies , , , , Hc3 Education , , , Hc4 Knowledge 21 8, , , , , Hc5 Skills , , , , Sub total rata rata Sc 1 Copyright , , , , Sc 2 Corporate culture , , , , Sc 3 Design rights , , , , Sc 4 Financial 7 2, , , , , relations Sc 5 Information 7 2, , , ,0 13 5, technology Infrastructure Sc 6 Management , , , processes Sub total rata rata Rc 1 Brand , , , Rc 2 Company name Rc 3 Customers , Rc 4 Distribution , , , , channels Rc 5 Franchise , , , agreements Rc 6 Loyalty , , ,40 8 3, Sub total rata rata Total rata-rata 3.84 Keterangan : 1.STS : sangat tidak setuju;2. TS : tidak setuju; 3. N : Netral; 4. S : setuju; 5. SS : sangat setuju Sumber: Analisis data primer 2016, diolah 153

6 Adapun jika dilihat dari kekuatan Intellectual capital pada setiap dimensi human capital, structural capital, dan relational capital nampak terdapat pada dimensi Relational capital dengan sub nilai rata-rata mean sebesar 3.87 dengan makna bahwa pelaksanaan Intellectual capital yang ada pada industri kreatif lebih menonjol pada komponen Relational capital yang berada pada range kuat. Sedangkan jika dilihat dari kekuatan intellectual capital secara menyeluruh dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 3,84 yang mempunyai makna bahwa intellectual capital yang ada pada industri kreatif berada pada range kuat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Intellectual capital yang ada pada industri kreatif adalah kuat dan lebih mengutamakan pada dimensi Relational capital. Deskripsi Kinerja Industri Kreatif Kinerja Industri Kreatif, pengukuran peubah ini mengacu pada beberapa rujukan yang perlu disesuaikan (Shepherd (2004), Bontis (1998), Swamidass dan Newell, (1987), Kementerian Perdagangan RI (2008) yang terdiri dari: a. kesempatan kerja, b. tingkat keuntungan, c. pertumbuhan industri, d. pertumbuhan laba, e. pertumbuhan penjualan, f. respon secara keseluruhan terhadap persaingan, g. tingkat kesuksesan dalam peluncuran produk baru, h. Meningkatkan kreativitas, i. Meningkat-kan ketrampilan, j. meningkatkan bakat individu. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Dari tabel 5.3. kinerja industri kreatif berikut dapat diketahui bahwa :Proporsi pendapat terbanyak dilihat dari nilai rata-rataterdapat pada indikator Kik 5 Pertumbuhan pangsa pasar dengan pernyataan Usaha saya mempunyai pertumbuhan pangsa pasar yang meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini diketahui dari tanggapan terhadap pilihan jawaban responden dengan mean sebesar Hal tersebut mengandung makna 154

7 bahwa kinerja industri kreatif lebih menekankan pada pertumbuhan pangsa pasar yang berada pada range tinggi. Tabel 5.3. Deskriptip Kinerja Industri Kreatif INDIKATOR SKOR Rata- (1) STS (2) TS (3) N (4) S (5) SS rata (X) F % F % F % F % F % Kik 1 Pertumbuhan laba , , , Pertumbuhan penjualan , , Kik 3 Tingkat kesuksesan , , dalam peluncuran produk baru Kik 4 Kesempatan kerja , Kik 5 Pertumbuhan pangsa pasar Total rata-rata 3.75 Keterangan : 1.STS : sangat tidak setuju;2. TS : tidak setuju; 3. N : Netral; 4. S : setuju; 5. SS : sangat setuju Sumber : Analisis data primer 2016, diolah Adapun jika dilihat dari tinggi rendahnya kinerja industri kreatif dari tabel deskriptip diatas dapat dilihat dari besarnya total nilai rata-rata mean =3.75 dengan makna bahwa kinerja industri kreatif di Jawa Timur mempunyai range tinggi. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja industri kreatif mempunyai range yang tinggi dan lebih menekankan pada Pertumbuhan pangsa pasar industri kreatif. Deskripsi Knowledge Broker Knowledge Broker, pengukuran peubah ini mengacu pada indikator yang dikemukakan oleh Dobbins, et al., (2009) yang terdiri : a. Membangun akses ke pengetahuan, b. Internalisasi pengalaman; c. Menghubungkan 155

8 kolam pengetahuan; d. Mendukung pengetahuan; e. Memfasilitasi pengembangan kapasitas individu/ organisasi; f. Menerapkan pengetahuan dalam pengaturan baru. Tabel 5.4. Deskriptip Knowledge Broker INDIKATOR SKOR Rata- (1) STS (2) TS (3) F % F % F % F % F % N (4) S (5) SS rata (X) Kb1 Kb 3 Kb 4 Kb 5 Kb 6 Membangun akses ke pengetahuan Internalisasi pengalaman Menghubungkan kolam pengetahuan yang terpisah Mendukung pengetahu an Memfasilitasi pengembangan kapasitas individu /organisasi Menerapkan pengetahuan dalam pengatur an baru , , , , , , , , , Total rata-rata 4.08 Keterangan : 1.STS : sangat tidak setuju;2. TS : tidak setuju; 3. N : Netral; 4. S : setuju; 5. SS : sangat setuju Sumber : Analisis data primer 2016, diolah Dari tabel 5.4. knowledge broker di atas dapat diketahui bahwa :Proporsi pendapat terbanyak dilihat dari nilai rata-rata terdapat pada indikator Kb 6 Menerapkan pengetahuan dalam pengaturan baru dengan pernyataan Usaha saya, memanfaatkan Broker pengetahuan dalam menerapkan pengetahuan dalam pengaturan baru, agar pengetahuan baru tersebut benar-benar merupakan pengetahuan yang terkini. Hal ini 156

9 diketahui dari tanggapan terhadap pilihan jawaban responden dengan mean sebesar Hal tersebut mengandung makna bahwa kinerja industri kreatif lebih menekankan pada memanfaatkan Broker pengetahuan dalam mengelola inovasi, yang berada pada range sangat kuat. Adapun jika dilihat dari kuat lemahnya knowledge broker dari tabel deskriptip diatas dapat dilihat dari besarnya total nilairata-rata mean =4.08 dengan makna bahwa knowledge broker yang dibutuhkan kinerja industri kreatif di Jawa Timur mempunyai range sangat kuat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa knowledge broker pada kinerja industri kreatif mempunyai range yang sangat kuat dan lebih menekankan pada Menerapkan pengetahuan dalam pengaturan baru. Temuan Secara Statistik Model Pengukuran dan Validitas (Outer Loading) Model Pengukuran Indikator dengan Dimensi dan Indikator dengan Variabel (First Order) Model hubungan indikator dengan dimensi pada variabel knowlegde management dan intellectual capital adalah bentuk reflektif, begitu juga hubungan indikator dengan variabel pada variabel knowledge broker dan kinerja industri kreatif adalah reflektif, maka cara menilai model pengukuran adalah dengan melihat nilai factor loading atau biasa ditulis Original Sample pada tabel outer loading. Factor loading merupakan korelasi antara indikator dengan variabel, jika lebih besar dari 0,5 indikator tersebut menjadi pengukur/ indikator dari variabelnya (Ghozali, 2008).Berdasarkan pada tabel outer loading (tabel 5.5) berikut, pada dimensi HC menunjukkan bahwa indikatornya HC2, HC3, HC4, dan HC5 memiliki factor loading lebih besar dari 0,

10 158 Tabel 5.5. Outer Loadings (Factor Loading) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation Standard Error T Statistics HC1 <- HC HC2 <- HC HC3 <- HC HC4 <- HC HC5 <- HC SC1 <- SC SC2 <- SC SC3 <- SC SC4 <- SC SC5 <- SC SC6 <- SC RC1 <- RC RC2 <- RC RC3 <- RC RC4 <- RC RC5 <- RC RC6 <- RC People1 <- People People2 <- People People3 <- People Process1 <- Process Process2 <- Process Process3 <- Process Technology1 <- Technology Technology2 <- Technology Technology3 <- Technology KB1 <- KNOW BROKER KB2 <- KNOW BROKER KB3 <- KNOW BROKER KB4 <- KNOW BROKER KB5 <- KNOW BROKER KB6 <- KNOW BROKER KIK1 <- KINERJA. IK KIK2 <- KINERJA. IK KIK3 <- KINERJA. IK KIK4 <- KINERJA. IK KIK5 <- KINERJA. IK Sumber : Data Diolah

11 Sedangkan HC1 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Pada dimensi SC menunjukkan bahwa indikator SC1, SC4, SC5 dan SC6 memiliki factor loading lebih besar dari 0,50. Sedangkan SC2 dan SC3 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Pada dimensi RC menunjukkan bahwa indikatornya RC1, RC2, RC5 dan RC6 memiliki factor loading lebih besar dari 0,50. Sedangkan RC3 dan RC4 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Pada dimensi People menunjukkan bahwa seluruh indikatornya adalah memiliki factor loading lebih besar dari 0,50. Pada dimensi Process menunjukkan bahwa indikator Process2 dan Process3 memiliki factorloading lebih besar dari 0,50. Sedangkan Process1 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Pada dimensi Technology menunjukkan bahwa indikator Technology1 dan Technology2 memiliki factor loading lebih besar dari 0,50. Sedangkan Technology3 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Pada variabel Knowledge Broker menunjukkan bahwa indikator KB1, KB2, KB3, KB4 dan KB5 memiliki factorloading lebih besar dari 0,50. Sedangkan KB6 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Pada variabel Kinerja Industri Kreatif menunjukkan bahwa hanya indikator KIK1 memiliki facto rloading lebih besar dari 0,50. Sedangkan KIK2, KIK3, KIK4 dan KIK5 mempunyai factor loading lebih kecil dari 0,50, yang selanjutnya dipertimbangkan untuk dihapus. Berikut tabel 5.6. perubahan setelah dihilangkan Factor Loading yang tidak memenuhi syarat. Berdasarkan pada tabel outer loading (tabel 5.6) di atas, seluruh dimensi dan indikator yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50 telah 159

12 dihapus, hanya tersisa indikator KB1 saja yang masih mempunyai factor loading lebih kecil dari Tabel 5.6. Outer Loadings (Factor Loading) Setelah dilakukan penghapusan factor loading yang tidak valid Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation Standard Error T Statistics HC2 <- HC HC3 <- HC HC4 <- HC HC5 <- HC SC1 <- SC SC4 <- SC SC5 <- SC SC6 <- SC RC1 <- RC RC2 <- RC RC5 <- RC RC6 <- RC People1 <- People People2 <- People People3 <- People Process2 <- Process Process3 <- Process Technology1 <- Technology Technology2 <- Technology KB1 <- KNOWLEDGE BROKER KB2 <- KNOWLEDGE BROKER KB3 <- KNOWLEDGE BROKER KB4 <- KNOWLEDGE BROKER KB5 <- KNOWLEDGE BROKER KIK1 <- KINERJA.IND.KREATIF Sumber: Data Diolah Sehubungan dengan masih adanya indikator yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50, maka perlu dilakukan proses penghapusan yang menghasilkan tabel perubahan sebagai berikut (tabel 5.7.). 160

13 Berdasarkan pada tabel outer loading (tabel 5.7) berikut, seluruh dimensi dan indikator yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50 telah dihapus, sehingga seluruh dimensi dan indikator telah mempunyai factor loading lebih besar dari Tabel 5.7. Outer Loadings (Factor Loading) Setelah dilakukan penghapusan factor loading yang tidak valid Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation Standard Error T Statistics HC2 <- HC HC3 <- HC HC4 <- HC HC5 <- HC SC1 <- SC SC4 <- SC SC5 <- SC SC6 <- SC RC1 <- RC RC2 <- RC RC5 <- RC RC6 <- RC People1 <- People People2 <- People People3 <- People Process2 <- Process Process3 <- Process Technology1 <- Technology Technology2 <- Technology KB3 <- KNOWLEDGE BROKER KB4 <- KNOWLEDGE BROKER KB5 <- KNOWLEDGE BROKER KIK1 <- KINERJA.IND.KREATIF Sumber : Data Diolah 161

14 Model Pengukuran Variabel dengan Dimensi (Second Order) Model hubungan Variabel dengan dimensi pada variabel knowledge management dan intellectual capital, adalah model reflektif, maka untuk melihat model pengukurannya dengan melihat nilai factor loading pada tabel outer loading. Hasil pengujian pada tabel outer loading (tabel 5.8) menunjukkan bahwa dimensi human capital (HC), structural capital (SC) dan relational capital (RC) memiliki factor loading lebih besar 0,5. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga dimensi tersebut adalah sebagi dimensi dan pembentuk variabel intellectual capital. Demikian juga dilihat dari variabel knowledge management hasil pengujian menunjukkann bahwa dimensi people, process dan technology memiliki factor loading lebih besar 0,5. Tabel 5.8. Outer Loadings (Factor Loading) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) Intelectual Capital -> HC Intelectual Capital -> SC Intelectual Capital -> RC Know. Management -> People Know. Management -> Process Know. Management -> Technology Sumber : Hasil olah data PLS Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga dimensi tersebut adalah sebagi dimensi dan pembentuk variabel knowledge management. Secara keseluruahan hasil estimasi telah memenuhi Convergen vailidity dan validitas baik. 162

15 Evaluasi Validitas Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menurut Malhotra (2012), validitas merupakan instrumen dalam kuesioner dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, bukan kesalahan sistematik. Sehingga indikator-indikator tersebut dapat mencerminkan karakteristik dari variabel yang digunakan dalam penelitian. Salah satu pengukur validitas dalam penelitian ini digunakan Average Variance Extracted (AVE). Average Variance Extracted (AVE) Model pengukuran avarage variance extracted (AVE), yaitu nilai menunjukkan besarnya varian indikator yang dikandung oleh variabel latennya. Tabel 5.9. Average variance extracted (AVE) AVE Intelectual Capital HC RC SC Know. Management People Process Technology Kinerja.Ind.Kreatif Knowledge Broker Sumber : hasil olah data PLS 163

16 Konvergen Nilai AVE lebih besar 0,5 menunjukkan kecukupan validitas yang baik bagi variabel laten (Ghozali, 2008). Pada variabel indikator reflektif dapat dilihat dari nilai avarage variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk (variabel). Dipersyaratkan model yang baik apabila nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5. Berdasarkan tabel 5.9. di atas, hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai AVE untuk konstruk (variabel/ dimensi) dimensi intellectual capital, HC,SC dan RC, people, process, technology, serta variabel knowledge broker dan kinerja industri kreatif memiliki nilai AVE lebih besar dari 0,5, sehingga valid, kecuali hanya knowlegde management yang mempunyai AVE lebih kecil dari Evaluasi Reliabilitas Evaluasi reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk. Hasil composite reliability akan menunjukkan nilai yang memuaskan jika di atas 0,7. Composite Reliability Reliabilitas konstruk yang diukur dengan nilai composite reliability, konstruk reliabel jika nilai composite reliability di atas 0,70 maka indikator disebut konsisten dalam mengukur variabel latennya (Ghozali, 2008). Berdasarkan tabel berikut, hasil pengujian menunjukkan bahwa konstruk (variabel/ dimensi) dimensi people, process, technology, HC, SC dan RC serta variable knowlegde management, Intellectual Capital, Knowledge Broker dan Kinerja Industri Kreatif memiliki nilai composite reliability lebih besar dari 0,7. Sehingga reliabel. 164

17 Tabel Composite Reliability Composite Reliability Intelectual Capital HC RC SC Know. Management People Process Technology Kinerja.Ind.Kreatif Knowledge Broker Sumber: hasil olah data PLS Pembentukan Variabel Laten Dari frekuensi jawaban setuju dan sangat setuju pada tabel di bawah, dapat dilihat bahwa angka frekuensi skor menunjukkan persepsi responden pada saat penelitian, sedangkan angka faktor loading menunjukkan apa yang seharusnya menjadi perhatian bagi organisasi untuk perbaikan kedepan. Pembentukan variabel laten ini dapat digunakan untuk mengetahui indikator mana yang memiliki faktor loading terbesar yang memiliki pengaruh terbesar terhadap variabelnya. Dengan demikian dapat dijadikan masukan kepada organisasi untuk mendapatkan perhatian yang lebih. Berdasarkan tabel 5.11.berikut menampilkan frekuensi dan factor loading variabel knowledge management. Berdasarkan variabel knowledge management dapat dijelaskan bahwa indikator dari variabel knowledge management yang memiliki frekuensi dominan yaitu People2 (memelihara berbagi pengetahuan: Usaha saya hidup kebiasaan berbagi pengetahuan diantara karyawan agar pengetahuan tersebut dapat berguna dalam melaksanakan pekerjaannya) sebesar 241. Namun, hasil pengolahan data 165

18 factor loading nilai tertinggi berada pada Technology1 (Menyimpang pengetahuan: Di Usaha saya, tersedia prasarana teknologi untuk menyimpan pengetahuan) sebesar Tabel Frekuensi dan Factor Loading Variabel Knowledge Management Notasi INDIKATOR FREKUENSI SKOR FAKTOR 2 3 JUMLAH LOADING People1 Merangsang berbagi pengetahuan People2 Memelihara berbagi pengetahuan People3 Penggunaan pengetahuan Process2 Membuat berbagi pengetahuan Process3 Menangkap berbagi pengetahuan Technol ogy1 Technol ogy2 Menyimpan pengetahuan Membuat pengetahuan mudah diakses Sumber: Hasil Olah Data PLS Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian responden lebih menekankan proses memelihara berbagi pengetahuan dalam usaha tidak berjalan lancar. Harapan responden ke depannya adalah agar menyimpan pengetahuan berjalan dengan baik, sehingga dalam usahanya, memelihara berbagi pengetahuan dapat berjalan lancar. Pada tabel berikut dapat dilihat frekuensi dan factor loading variabel intellectual capital. Berdasarkan variabel intellectual capital dapat dijelaskan bahwa indikator dari variabel intellectual capital yang memiliki frekuensi dominan yaitu Rc 1 (Brand dengan pernyataan: Usaha saya memiliki merek yang menarik bagi konsumen) sebesar 233. Adapun hasil pengolahan data factor loading nilai tertinggi berada pada Sc6 166

19 (Management process :Usaha saya memiliki pengelolaan manajemen yang baik)sebesar Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian responden lebih menekankan pada brand (merek) yang menarik, dengan harapan responden kedepannya adalah agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan pengelolaan manajemen yang baik. Tabel Frekuensi dan Factor Loading Variabel Intellectual Capital Notasi INDIKATOR FREKUENSI SKOR FAKTOR 4 5 JUMLAH LOADING HC2 Competencies HC3 Education HC4 Knowledge HC5 Skills SC1 Copyright SC4 Financial relations Information technology SC Infrastructure SC6 Management processes RC1 Brand RC2 Company name RC5 Franchise agreements RC6 Loyalty Sumber : Hasil Olah Data PLS Pada tabel berikut dapat dilihat frekuensi dan factor loading variabel knowledge broker.berdasarkan variabel knowledge broker dapat dijelaskan bahwa indikator dari variabel knowledge broker yang memiliki frekuensi dominan yaitu Kb 5 (Memfasilitasi pengembangan kapasitas individu/ organisasi: Usaha saya, memanfaatkan Broker pengetahuan dalam memfasilitasi pengembangan kapasitas individu / organisasi) sebesar

20 Namun, hasil pengolahan data factor loading nilai tertinggi berada pada Kb 1 (menghubungkan kolam pengetahuan yang terpisah: Usaha saya, memanfaatkan Broker pengetahuan dalam menghubungkan pengetahuan dari sumber pengetahuan ke industri kreatif) sebesar Tabel Frekuensi Dan Factor Loading Variabel Knowledge Broker Notasi INDIKATOR FREKUENSI SKOR FAKTOR KB3 Menghubungkan sumber pengetahuan yang ter pisah 4 5 JUMLAH LOADING KB4 Mendukung pengetahuan KB5 Memfasilitasi pengembangan kapasitas individu/ organisasi Sumber : Hasil Olah Data PLS Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih menekankan pada memfasilitasi pengembangan kapasitas individu/ organisasi yang menunjukkan persepsi responden pada saat penelitian dan,agar menghubungkan sumber pengetahuan yang terpisah yang menunjukkan apa yang seharusnya menjadi perhatian bagi organisasi untuk perbaikan kedepan. Pada tabel berikut dapat dilihat frekuensi dan factor loading variabel kinerja industri kreatif. Berdasarkan variabel kinerja industri kreatif dapat dijelaskan bahwa indikator dari variabel kinerja industri kreatif hanya tinggal 1 saja, sehingga yang memiliki frekuensi dominan dan factor loading yaitu Kik 1 (pertumbuhan laba dengan pernyataan: Usaha saya, mempunyai pertumbuhan laba yang meningkat) sebesar 170 dengan nilai factor loading maksimum yaitu yang berada pada Kik 1 (pertumbuhan laba). 168

21 Tabel Frekuensi Dan Factor Loading Variabel Kinerja Industri Kreatif Notasi INDIKATOR FREKUENSI SKOR FAKTOR 4 5 JUMLAH LOADING Kik 1 Pertumbuhan laba Sumber : Hasil Olah Data PLS Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih menekankan pada pertumbuhan laba yang menunjukkan persepsi responden pada saat penelitian dan agar usahanya dapat mempunyai pertumbuhan laba yang terus meningkat yang menunjukkan apa yang seharusnya menjadi perhatian bagi organisasi untuk perbaikan kedepan. Inner Model (Pengujian Model Struktural), Goodness of Fit Model Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-Square yang merupakan uji goodness-fit model. Pengujian inner model dapat dilihat dari nilai R-square pada persamaan antar variabel latent. Nilai R 2 menjelaskan seberapa besar variabel eksogen (independen/ bebas) pada model mampu menerangkan variabel endogen (dependen/ terikat). Nilai R 2 adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Augusty Ferdinand, 2006). 169

22 Tabel 5.13.Inner Model (Pengujian Model Struktural) R-square Intellectual Capital R Square Kinerja Industri Kreatif Sumber: Hasil Olah Data PLS Nilai R 2 pada variabel Intellectual Capital= Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa model sangat Baik dan mampu menjelaskan fenomena/ masalah Intellectual Capital sebesar 71,48%.Sedangkan sisanya (28.52%) dijelaskan oleh variabel lainyang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Intellectual Capital dipengaruhi oleh knowlegde management, knowledge broker, dan variabel moderasi sebesar 75,79% sedang sebesar 24,10% dipengaruhi oleh selain variabel knowlegde management, knowledge broker, dan variabel moderasi. Nilai R 2 secara keseluruhan = 1- ( ) ( ) = Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa model cukup baik dan mampu menjelaskan fenomena/ masalah kinerja industri kreatif sebesar79,47%. Sedangkan sisanya (20.53%) dijelaskan oleh variabel lain yang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Kinerja Industri Kreatif dipengaruhi oleh knowlegde management, intellectual capital, knowledge broker, dan variabel moderasi sebesar79,47 % sedang sebesar 20.53% dipengaruhi oleh selain variabel knowlegde management, intellectual capital, knowledge broker, dan variabel moderasi. Selanjutnya dalat dilihat koefisien path pada inner model. 170

23 Uji Hipotesis / Uji Kausalitas (Inner Model) Gambar 5.1. MODEL PLS tahap1 Sumber: hasil olah data PLS Mengacu gambar 5.1. Model PLS di atas nampak adanya dua model yaitu model struktural (inner model) dan model pengukuran (outer model). Dalam model struktural nampak adanya jalur hubungan knowledge management terhadap intellectual capital, dan jalur hubungan intellectual capital terhadap kinerja industri kreatif, serta jalur hubungan knowledge management terhadap kinerja industri kreatif, maupun jalur moderasi knowledge broker terhadap hubungan knowledge management dan intellectual capital. Dalam model pengukuran nampak adanya jalur dimensi dalam variabel knowledge management yang terdiri dari dimensi people, process, technologie. Sedangkan dalam variabel intellectual capital terdiri 3 dimensi yang terdiri dari dimensi human capital, structural capital, dan relational 171

24 capital. Adapun masing-masing dimensi baik dari variabel knowledge management, intellectual capital, knowledge broker mempunyai indikator reflektif. Pada gambar 5.1. tersebut di atas nampak terdapat beberapa indikator dalam beberapa dimensi yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50.Indikator-indikator yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50 perlu dihapus. Perubahan dari langkah tersebut menghasilkan model PLS sebagai berikut. Gambar 5.2. MODEL PLS tahap 2 Setelah dilakukan penghapusan factor loading yang tidak valid Sumber: hasil olah data PLS 172

25 Pada gambar 5.2. tersebut di atas setelah dilakukan proses pengolahan penghapusan factor loading yang tidak memenuhi syarat, ternyata masih nampak terdapat 1 indikator dalam KB1 yaitu sebesar Indikator yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50 tersebut perlu dihapus. Perubahan dari langkah tersebut menghasilkan model PLS final sebagai berikut. Gambar 5.3. MODEL PLS tahap3 Final Setelah di lakukan penghapusan factor loading yang tidak valid Sumber : hasil olah data PLS Mengacu gambar 5.3. di atas nampak bahwa bahwa indikator- indikator yang mempunyai factor loading lebih kecil dari 0.50 telah dihapus semua, sehingga seluruh indikator dapat dikatakan valid. 173

26 Selanjutnya dapat dilihat koefisien path pada inner model seperti pada tabel berikut: Know. Management -> Intellectual Capital Intellectual Capital -> Kinerja.Ind.Kreatif Know. Management -> Kinerja.Ind.Kreatif Knowledge Management- >Intellectual Capital-> Kinerja Industri Kreatif Know.Man *Know.Broker -> Intellectual Capital Tabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statist ics Keterangan Signifikan, positif Signifikan, positif Non Signifikan, negatif (hubungan langsung) Karena hubungan langsung Non signifikan, maka perlu menggunakan mediasi Intellectual Capital Signifikan (dalam memediasi) Signifikan (dalam memoderasi) Batas signifikansi : Loading factor (original sample) 0,50 (Ghozali, 2008) atau Z α 1,645 (Z α = 0,05 (5%) Sumber : hasil olah data PLS Keputus an Diterima Diterima Ditolak Diterima Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa: 1. Knowledge management mempunyai pengaruh signifikan terhadap intellectual capital industri kreatif, hal tersebut terlihat dari besarnya t statistik > dari 1,645 yang berarti knowledge management benar-benar mempunyai kontribusi terhadap intellectual capital industri kreatif. Kondisi demikian mengandung makna knowledge management yang digunakan mempunyai pengaruh terhadap kemampuan intellectual capital industri kreatif. Adapun arah hubungan antara knowledge management dengan intellectual capital adalah positif, hal tersebut terlihat dari besarnya koefisien path sebesar

27 2. Intellectual capital mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja industri kreatif, hal tersebut terlihat dari besarnya t statistic > 1,645, yang berarti intellectual capital benar-benar mempunyai kontribusi terhadap kinerja industri kreatif. Kondisi demikian mengandung makna kekuatan intellectual capital yang dimilki industri kreatif mempunyai pengaruh terhadap kinerja industri kreatif. Adapun arah hubungan antara intellectual capital dengan kinerja industri kreatif adalah positif, hal tersebut terlihat dari besarya koefisien path sebesar sebesar Knowledge management tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja industri kreatif, hal tersebut terlihat dari besarnya t statistik < dari 1,645 yang berarti knowledge management benar-benar tidak mempunyai kontribusi terhadap kinerja industri kreatif. Kondisi demikian mengandung makna knowledge management yang digunakan tidak mempunyai pengaruh terhadap kemampuan intellectual capital industri kreatif. Adapun arah hubungan antara knowledge management dengan kinerja industri kreatif adalah negatif, hal tersebut terlihat dari besarya koefisien path sebesar Knowledge broker mempunyai peranan yang signifikan dalam memoderai hubungan antara knowledge management dengan intellectual capital, hal tersebut terlihat dari besarnya t statistic > 1,645, yang berarti knowledge broker benar-benar mampu memperkuat pengaruh knowledge management terhadap intellectual capital yang dimiliki industri kreatif. 175

28 176

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas. The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University

Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas. The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University Siti Samsiah *), Evi Marlina Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H C U S T O M E R R E L AT I O N S H I P M A N A G E M E N T D A N N I L A I P E L A N G G A N T E R H A D A P L O YA L I TA S P E L A N G G A N PA D A I N D U S T R

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H E N T R E P R E N E U R I A L M A R K E T I N G D A N K E B I J A K A N P E M E R I N TA H T E R H A D A P D AYA S A I N G U S A H A K E C I L M E N E N G A H D I

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017. BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan dilakukan untuk penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan tahunan dan termasuk

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan 4 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Aplikasi Brilian Brilian adalah aplikasi hybrid learning Stikom Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji Hipotesis adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Lembar Kuesioner PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA MANAJEMEN, PERSEPSI AKUNTAN MENGENAI PENDETEKSIAN FRAUD, DAN PENGALAMAN

LAMPIRAN 1. Lembar Kuesioner PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA MANAJEMEN, PERSEPSI AKUNTAN MENGENAI PENDETEKSIAN FRAUD, DAN PENGALAMAN 87 LAMPIRAN 1 Lembar Kuesioner DAFTAR PERTANYAAN : KUESIONER PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA MANAJEMEN, PERSEPSI AKUNTAN MENGENAI PENDETEKSIAN FRAUD, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Harrison Surianto memiliki head office yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Harrison Surianto memiliki head office yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Scooterpack adalah sebuah scooter shop yang berdiri sejak tahun 2009. Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Harrison Surianto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Jerman dengan periode pengamatan yang dipilih yaitu tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Online customer

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Online customer BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Online customer service quality, Online system information quality, Banking service product quality, dan Overall

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, PUSKESMAS Mantrijeron bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikas permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian Big Five dan citra merek terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. terkahir orangtua, 3) deskripsi variabel penelitian, yang terdiri dari background

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. terkahir orangtua, 3) deskripsi variabel penelitian, yang terdiri dari background BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian meliputi 1) gambaran umum lokasi penelitian, 2) deskripsi resonden penelitian, meliputi usia, jenis kelamin, agama, dan pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menurut tingkat penjelasannya bermaksud menjelaskan kedudukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci