BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan pelajaran yang aktif dan kreatif sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa. Proses pembelajaran mendorong keaktifan siswa akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar. Akuntansi sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMK diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilainilai yang terkandung di dalamnya.akuntansi merupakan pembelajaran yang cukup rumit dan membutuhkan ketelitian, kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam mengerjakannya, karena akuntansi merupakan pelajaran yang tidak hanya merupakan konsep-konsep yang berguna dalam kehidupan tetapi juga bersifat hitung-menghitung. Hasil observasi di SMK Negeri 1 Medan, diketahui bahwa hasil belajar Akuntansi siswa masih tergolong rendah dan perlu adanya perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan T.P 2016/2017 1

2 2 Tabel 1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Medan Kelas Test KKM Jumlah Siswa yang MencapaiK KM % Jumlah Siswa yang Tidak Mencapai KKM X AK 1 UH ,1% 23 58,9% UH ,2% 21 53,8% UH ,5% 24 61,5% Rata-rata 16 siswa 21% 23 siswa 79% X AK 2 UH ,5% 24 61,5% UH ,1% 23 58,9% UH % 25 64% Rata-rata 15 siswa 38,5% 24 siswa 61,5% X AK 3 UH ,2% 28 71,8% UH ,8% 34 87,2% UH ,5% 31 79,5% Rata-rata 8 siswa 20,5% 31 siswa 79,5% X AK 4 UH ,8% 18 46,2% UH ,9% 16 41,1% UH ,7% 20 51,3% Rata-rata 21 siswa 53,8% 18 siswa 46,2% Sumber : guru mata pelajaran akuntansi SMK Negeri 1 Medan 2015/2016 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata kelulusan di kelas XI AK-1 dari 39 siswa, 16 orang (21%) yang memenuhi KKM sedangkan 23 orang siswa (79%) memperoleh nilai dibawah KKM. Di kelas XI AK-2 dari 39 siswa, 15 orang (38,5%) yang memenuhi KKM sedangkan 24 orang siswa (61,5%) memperoleh nilai dibawah KKM. Di kelas X AKI-3 dari 39 siswa, 8 orang (20,5%) yang memenuhi KKM sedangkan 31 orang siswa (79,5%) memperoleh nilai dibawah KKM. Dan di kelas XI AK-4 dari 39 siswa, 21 orang (53,8%) yang memenuhi KKM sedangkan 18 orang siswa (46,2%) memperoleh nilai dibawah KKM.Data tersebut menunjukkan masih banyak %

3 3 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM di kelas XI SMK N 1 Medan.Dengan kondisi ini dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian hasil belajar akuntansi siswa masih belum maksimal. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain aktivitas dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru disebabkan karena pembelajaran akuntansi yang selama ini dilakukan guru cenderung menggunakan metode pembelajaran kovensional. Dimana guru kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, siswa hanya pasif menerima materi yang diberikan, sehingga proses pembelajaran bersifat monoton, kurang menarik dan membosankan. Walaupun pada proses pembelajaran telah dimulai, namun masih ada siswa yang kurang mempersiapkan diri, berbicara degan kawan sebangkunya, dan melamun. Dan selama pembelajaran siswa tampak tidak mencatat materi pembelajaran yang diberikan guru, tidak berkonsentrasi dan mengantuk. Hal ini dapat dilihat di akhir pelajaran, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru tentang pelajaran yang baru disampaikan. Dan ketika diminta untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti, siswa sering kali hanya diam. Disamping itu, siswa hanya berorientasi pada penyelesaian tugas saja dan tidak berupaya untuk memahami pelajaran. Hal lain yang juga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah lingkungan belajar dan minat belajar siswa. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Apabila fenomena diatas dibiarkan terus menerus maka kualitas belajar siswa akan memprihatinkan dan hasil belajar siswa pun akan rendah, dan

4 4 siswa akan tetap menganggap pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang sulit. Untuk itu guru harus mampu merancang kegiatan belajar mengajar yang dapat merangsang siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan masalah diatas, penulis mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi Pembelajaran Ekspositori. Model pembelajaran Contextual Teaching And Learning(CTL) adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Model pembelajaran CTL merupakan salah satu konsep belajar yang dapat membantu guru dalam mengaitkan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari ataupun dengan situasi dunia nyata siswa sehingga mendorong siswa untuk menghubungkan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Dalam model pembelajaran ini proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa agar bekerja dan mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya tetapi mampu menerapkan pengetahuannya. Sehingga proses pembelajaran tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi bagaimana siswa dituntut agar mampu memakai apa yang telah dipelajarinya dan diharapkan dapat menerapkan didalam kehidupannya kelak. Dengan demikian siswa dapat dengan lebih mudah menguasai materi pelajaran yang diajarkan oleh guru kepada siswa.

5 5 Tidak sekedar model pembelajaran, strategi pembelajaran juga penting dalam proses belajar untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan strategi dalam pembelajaran kita dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efesien. Dengan kata lain, strategi yang tepat dan terencana dengan baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu guru semestinya mampu menerapkan strategi yang tepat guna meningkatkan kreatifitas dan semangat siswa dalam belajar sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu strategi pembelajaran Ekspositori.Strategi pembelajaran ekspositori adalah bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada bertutur atau bercerita secara verbal. Guru mempunyai peran paling utama untuk bertutur dihadapan siswa. Pada siswa bertugas untuk menyimak dengan baik materi yang disampaikan oleh guru. Materi pembelajaran sudah dirancang dan disiapkan dengan baik oleh guru sehingga ketika bertutur atau bercerita mampu menjiwai dengan baik. Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa serta melatih siswa lebih aktif dalam belajar. Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap

6 6 Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK di SMK Negeri 1 Medan T.P 2016/ Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar akuntansi siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Medan Rendah. 2. Model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi pembelajaran Ekspositori menjadi alternatif meningkatkan hasil belajar akuntansi kelas XIdi SMK Negeri 1 Medan 3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XI di SMK Negri 1 Medan? 1.3. Batasan Masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada: 1. model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi Ekspositori dan metode pembelajaran yang diteliti adalah metode Konvensional 2. hasil belajar yang diteliti dibatasi pada hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017

7 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan strategi pembelajaran Ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK di SMK Negeri 1 Medan T.P 2016/2017? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi pembelajaran Ekspositori dan hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional siswa kelas XI akuntansi di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2016/ Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis sebagai calon guru menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi pembelajaran Ekspositori dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar.

8 8 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi untuk dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan strategi pembelajaran Ekspositori dalam kegiatan belajar mengajar dalam kelas untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. 3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi pihak akademik fakultas ekonomi Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.