BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, berdasarkan pendekatan pembelajaran (praktik drill dan bermain) serta tingkat koordinasi mata-kaki (baik, sedang dan kurang) yang disajikan sebagai berikut: Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Tes Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata-Kaki Perlakuan Pendekatan pembelajaran praktik drill Pendekatan pembelajaran praktik bermain Tingkat Koordinasi Mata-Kaki Baik Sedang Kurang Baik Sedang Kurang Statistik Hasil Tes Awal Hasil Tes Akhir Peningkatan Jumlah Rerata 30,000 54,500 24,500 SD 6,708 11,927 9,069 Jumlah Rerata 24,500 45,000 20,500 SD 6,874 10,724 5,220 Jumlah Rerata 24,500 44,000 19,500 SD 6,874 11,136 5,220 Jumlah Rerata 25,500 47,500 22,000 SD 7,890 10,062 8,124 Jumlah Rerata 27,000 49,500 22,500 SD 8,124 10,112 6,021 Jumlah Rerata 19,500 28,000 8,500 SD 4,153 5,099 3,905

2 Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata peningkatan dribble shooting sepakbola maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut: PENINGKATAN DRIBBLE SHOOTING SEPAKBOLA 50,00 45,00 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 PD (a1) PB (a2) KMKK KMKB KMKS (b3) (b1) (b2) Pretest 27,25 26,25 22,00 26,67 23,67 Posttest 49,75 48,50 36,00 48,67 40,83 Kelompok Gambar 1. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata-Kaki Keterangan: PD PB KM K KM B KM S = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik drill = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik bermain = Kelompok koordinasi mata-kaki kurang = Kelompok koordinasi mata-kaki baik = Kelompok koordinasi mata-kaki sedang = Hasil tes awal = Hasil tes akhir Hal-hal yang menarik dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel dan histogram di atas adalah sebagai berikut:

3 1. Jika antara kelompok mahasiswa yang mendapat pendekatan pembelajaran praktik drill dan bermain dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan pendekatan pembelajaran praktik drill memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola sebesar 3,83 lebih tinggi dari pada kelompok pendekatan pembelajaran praktik bermain. 2. Jika antara kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik, sedang dan kurang dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola sebesar 4,83 lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang, dan kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola sebesar 3,17 lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki rendah. Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola yang berbeda. Nilai peningkatan dribble shooting sepakbola masing-masing sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Nilai Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan) No Kelompok Perlakuan (Sel) Nilai Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola 1 a 1 b 1 (KP 1 ) 24,50 2 a 1 b 2 (KP 2 ) 20,50 3 a 2 b 1 (KP 3 ) 22,00 4 a 2 b 2 (KP 4 ) 22,50 5 a 1 b 3 (KP 5 ) 19,50 6 a 2 b 3 (KP 6 ) 8,50 Nilai rata-rata peningkatan dribble shooting sepakbola yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

4 Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola 25,00 Rerata Peningkatan 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 a1b1 a1b2 a2b1 a2b2 a1b3 a2b3 (KP1) (KP2) (KP3) (KP4) (KP5) (KP6) Rerata 24,50 20,50 22,00 22,50 19,50 8,50 Kelompok Gambar 2. Histogram Nilai Rata-Rata Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola pada Tiap Kelompok Perlakuan. Keterangan : KP 1 = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik drill pada tingkat koordinasi matakaki baik KP 2 = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik drill pada tingkat koordinasi matakaki sedang KP 3 = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik bermain pada tingkat koordinasi matakaki baik KP 4 = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik bermain pada tingkat koordinasi mata-kaki sedang KP 5 = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik drill pada tingkat koordinasi matakaki kurang KP 6 = Kelompok pendekatan pembelajaran praktik bermain pada tingkat koordinasi matakaki kurang B. Pengujian Persyaratan Analisis Varians 1. Uji Normalitas

5 Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Populasi Kelompok N M SD L hitung L tabel 5% Kesimpulan Perlakuan KP ,500 9,069 0,1452 0,319 Berdistribusi Normal KP ,500 5,220 0,2051 0,319 Berdistribusi Normal KP ,500 5,220 0,2051 0,319 Berdistribusi Normal KP ,000 8,124 0,1306 0,319 Berdistribusi Normal KP ,500 6,021 0,2628 0,319 Berdistribusi Normal KP ,500 3,905 0,3159 0,319 Berdistribusi Normal Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 1 diperoleh nilai L o = 0,1452. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,319. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 1 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 2 diperoleh nilai L o = 0,2051, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,319. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 3 diperoleh nilai L o = 0,2051. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,319. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 3 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 4 diperoleh nilai Lo = 0,1306, yang ternyata juga

6 lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,319. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 4 juga termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 5 diperoleh nilai L o = 0,2628. Dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,319. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 5 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 6 diperoleh nilai L o = 0,3159 yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,319. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 6 juga termasuk berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Bartlett. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut: Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Populasi Kelompok N i SD 2 gab χ 2 o χ 2 tabel 5% Kesimpulan ,38 8,593 11,07 Varians homogen Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai χ 2 o = 8,593. Sedangkan dengan k - 1 = 6 1 = 5, angka χ 2 tabel 5% = 11,07, yang ternyata bahwa nilai χ 2 o = 8,593 lebih kecil dari χ 2 tabel 5% = 11,07.

7 Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kelompok dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkah-langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II. Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut: Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-Rata Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata-Kaki Variabel A 1 A 2 Rerata Peningkatan Dribble Shooting B 1 B 2 B 3 B 1 B 2 B 3 Sepakbola Hasil tes awal 30,00 24,50 24,50 25,50 27,00 19,50 Hasil tes akhir 54,50 45,00 44,00 47,50 49,50 28,00 Peningkatan 24,50 20,50 19,50 22,00 22,50 8,50

8 Keterangan : A 1 = Pendekatan pembelajaran praktik drill. A 2 = Pendekatan pembelajaran praktik bermain. B 1 = Kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik. B 2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang. = Kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki kurang. B 3 Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Penggunaaan Pendekatan Pembelajaran (a 1 dan a 2 ) Sumber Variasi Dk JK RJK F o F t A 1 220,42 220,42 4,68 * 4,17 Kekeliruan ,50 47,08 Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Tingkat Koordinasi Mata-Kaki (b 1, b 2 dan b 3 ) Sumber Variasi Dk JK RJK F o F t B 2 965,83 482,92 10,26 * 3,32 Kekeliruan ,50 47,08 Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor Sumber Variasi Dk JK RJK F o F t Rata-rata Perlakuan , ,42 A 1 220,42 220,42 4,68 * 4,17 B 2 965,83 482,92 10,26 * 3,32 AB 2 435,83 217,92 4,63 * 3,32 Kekeliruan ,50 47,08 Total ,00 Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians KP a 2 b 1 a 1 b 2 a 2 b 2 a 2 b 3 a 1 b 1 a 1 b 3 Rerata 22,000 20,500 22,500 8,500 24,500 19,500 RST a 2 b 1 22,000-1,500 0,500 13,500* 2,500* 2,500* 6,2709 a 1 b 2 20,500-2,000 12,000 4,000* 1,000* 7,5511 a 2 b 2 22,500-14,000 2,000 3,000* 8,3323

9 a 2 b 3 8,500-16,000 11,000 8,9182 a 1 b 1 24,500-5,000 9,3304 a 1 b 3 19,500 - Keterangan: Tanda * signifikan pada p 0,05. Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis I Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran praktik drill memiliki peningkatan yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran praktik bermain. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 4,68 > F tabel = 4,17. Dengan demikian hipotesa nol (H 0 ) ditolak. Berarti bahwa pendekatan pembelajaran praktik drill memiliki peningkatan yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran praktik bermain dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata pendekatan pembelajaran praktik drill memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran praktik bermain, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 22,50 dan 22, Pengujian Hipotesis II Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola berbeda dengan mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang, berbeda juga dengan mahasiswa yang memiliki koordinasi matakaki kurang. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 10,26 > F tabel = 3,32. Dengan demikian hipotesa nol (H 0 ) ditolak. Berarti bahwa mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang, mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang

10 memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki kurang dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata mahasiswa yang memiliki koordinasi matakaki baik memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang, dan mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki rendah, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 22,00, 17,17, dan 14, Pengujian Hipotesis III Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan pendekatan pembelajaran dan tingkat koordinasi mata-kaki sangat bermakna. Karena F hitung = 4,63 > F tabel = 3,32. Dengan demikian hipotesa nol ditolak. Terdapat interaksi yang signifikan antara perbedaan pendekatan pembelajaran dan tingkat koordinasi mata-kaki. D. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasilhasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu: (a) Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian. Faktor utama yang diteliti meliputi: 1) Perbedaan pendekatan pembelajaran. 2) Perbedaan tingkat koordinasi mata-kaki. (b) Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua faktor.

11 Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Perbedaan Pengaruh Antara Pendekatan Pembelajaran Praktik Drill dan Bermain Terhadap Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran praktik drill dan kelompok mahasiswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran praktik bermain terhadap peningkatan dribble shooting sepakbola. Pada kelompok mahasiswa yang mendapat pendekatan pembelajaran praktik drill mempunyai peningkatan dribble shooting sepakbola yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang mendapat pendekatan pembelajaran bermain. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata peningkatan dribble shooting sepakbola yang dihasilkan oleh pendekatan pembelajaran praktik drill lebih tinggi 3,83 dari pada pendekatan pembelajaran praktik bermain. 2. Perbedaan Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Antara Mahasiswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Kaki Baik, Sedang dan Kurang. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik, koordinasi mata-kaki sedang dan koordinasi mata-kaki kurang terhadap peningkatan dribble shooting sepakbola. Pada kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik mempunyai peningkatan dribble shooting sepakbola lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang. Pada kelompok mahasiswa yang

12 memiliki koordinasi mata-kaki sedang mempunyai peningkatan dribble shooting sepakbola lebih tinggi dibanding kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki kurang. Koordinasi mata-kaki sebagai modal utama untuk melakukan dribble shooting sepakbola. Koordinasi mata-kaki merupakan kemampuan yang mendasari dari gerak yang dilakukan seseorang. Koordinasi mata-kaki merupakan unsur yang sangat penting bagi mahasiswa, sebab koordinasi mata-kaki mahasiswa merupakan dasar dalam pembentukan keterampilan mahasiswa. Koordinasi mata-kaki dapat menunjang keberhasilan pencapaian dribble shooting sepakbola dengan cara mengontrol gerakan-gerakan teknik yang dilakukan menjadi lebih akurat. Mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik memiliki kemampuan untuk lebih cepat menguasai dribble shooting sepakbola dari pada mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang. Mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang memiliki kemampuan untuk menguasai dribble shooting sepakbola lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki kurang sebelum diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran. Keberhasilan pencapaian dribble shooting sepakbola dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa untuk melakukan gerakan secara terpadu dan selaras. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata peningkatan dribble shooting sepakbola pada mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik 4,83 yang lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang, perbandingan rata-rata peningkatan dribble shooting sepakbola pada mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang 3,17 yang lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki kurang. 3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola.

13 Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini. Tabel 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola. Faktor A = Pendekatan Pembelajaran Taraf A 1 A 2 Rerata a 1 a 2 B = Koordinasi B 1 24,50 22,00 23,250 2,50 Mata-Kaki B 2 20,50 22,50 21,500 2,00 B 3 19,50 8,50 14,000 11,00 Rerata 21,50 17,67 22,375 1,75 b 1 b 2 4,00 0,50 3,83 Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

14 30,0 25,0 20,0 b1 b2 b3 b1 b2 b1 15,0 b2 10,0 b3 b3 5,0 0, ,0 25,0 20,0 15,0 a1 a2 a2 a1 a1 a1 a2 10,0 a2 5,0 0, Gambar 3. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Keterangan : : a 1 = Pendekatan pembelajaran praktik drill : a 2 = Pendekatan pembelajaran praktik bermain : b 1 = koordinasi mata-kaki baik : b 2 = koordinasi mata-kaki sedang : b 3 = koordinasi mata-kaki kurang Atas dasar gambar 3 di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai dribble shooting sepakbola adalah tidak sejajar dan bersilangan. Meski demikian garis tersebut memiliki suatu

15 titik pertemuan atau persilangan antara pendekatan pembelajaran dan tingkat koordinasi matakaki. Berarti terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa koordinasi mata-kaki berpengaruh terhadap peningkatan dribble shooting sepakbola. Keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran terhadap peningkatan dribble shooting sepakbola dipengaruhi oleh baik, sedang dan kurangnya koordinasi mata-kaki yang dimiliki mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian pada gambar 3, ternyata mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki baik dengan pendekatan pembelajaran praktik drill memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola sebesar 24,500 lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan koordinasi mata-kaki baik dan mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran praktik bermain sebesar 22,000. Mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki sedang dengan pendekatan pembelajaran praktik bermain memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola sebesar 22,500 lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan koordinasi mata-kaki sedang dan mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran praktik drill sebesar 20,500. Sedangkan mahasiswa yang memiliki koordinasi mata-kaki kurang dengan pendekatan pembelajaran praktik drill memiliki peningkatan dribble shooting sepakbola sebesar 19,500 lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan koordinasi mata-kaki kurang dan mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran praktik bermain sebesar 8,500. E. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, baik dalam menyusun kajian teori, melaksanakan pendekatan pembelajaran, maupun dalam pengambilan data di lapangan dan berbagai upaya ini telah dilakukan agar hasil penelitian benar-benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tetapi

16 dengan adanya beberapa faktor sebagai variabel intervening yang tidak dapat dikendalikan sehingga hasil penelitian memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: 1. Penelitian ini hanya dilakukan di Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dengan sampel relatif terbatas, sehingga penelitian ini belum cukup digeneralisasikan secara nasional. 2. Ada kemungkinan sampel kontrol juga melakukan perlakuan yang sama dengan kelompok yang diberi perlakuan karena kewajiban latihan sehingga mempengaruhi validitas perlakuan kelompok. 3. Selama pelaksanaan penelitian sampel tidak diasramakan, sehingga faktor lain yang akan mempengaruhi hasil penelitian, seperti faktor gizi, istirahat dan pengalaman lainnya diduga akan mempengaruhi hasil penelitian. 4. Kontrol terhadap unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi peningkatan dribble shooting sepakbola, seperti unsur kondisi fisik selain koordinasi mata-kaki, faktor kualitas psikis dan juga kemampuan motorik tidak diperhitungkan sehingga variabel-variabel tersebut akan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Manang Sukoharjo sebagai tempat latihan Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan sepakbola milik Sanggar Kegiatan belajar Groggol di daerah Grogol Kab.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistika yang dilakukan pada tes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Universitas Negeri Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat pengambilan data tes keterampilan gerak dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Babadan Kec. Balerejo Kab. Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data digilib.uns.ac.id 76 BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di GOR Sritex Arena, Jl. Kebangkitan Nasional No. 24, Sriwedari, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data keadaan awal Fisika siswa dari nilai ulangan harian pada materi sub pokok bahasan Suhu dan Pemuaian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Mangkubumi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil penelitian beserta pembahasannya. Hasil penelitian disajikan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode intersita terhadap hasil belajar matematika materi segitiga kelas VII SMP NU Pajomblangan, maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA

PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA Dwi Hartanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, Jln. Mlangi No.63 Nogotirto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat aitu: lapangan atletik Brangbiji Sumbawa dan di SMA Negeri 3 Sumbawa Besar..

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sukoharjo bertempat di lapangan SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan Menggiring Bola yang dilakukan pada kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2) disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan tenis kampus FKIP JPOK Manahan Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian menggunakan dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan terikat. Sebagai variabel bebas adalah penggunaan metode pembelajaran GASING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Pradipta Ardi Prastowo 1, Muchsin Doewes 2, Sapta Kunta Purnama 3 1,2,3 (Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan ball handling menggunakan latihan dribble crossover dan two ball dribble yang ditambah dengan

Lebih terperinci

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI PENGARUH BERAT BADAN DAN LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET CLUB BOLA VOLI PUTRI MITRA KOTA KEDIRI TESIS Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd Dr.Atrub,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU AL MA RUF KUDUS. Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepemilikan tanah adalah milik pemerintah. Luas tanah 7872 m 2 dan status tanah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepemilikan tanah adalah milik pemerintah. Luas tanah 7872 m 2 dan status tanah 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Gorontalo didirikan pada tahun 1955 dan pada tanggal 21 Juli 1955 diterbitkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN 1. Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan terhadap kelas uji coba yaitu pada peserta didik kelas VII A, jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum peserta didik diajar dengan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

Waktu pengajaran Pagi (1) Siang (2) Sore (3) Malam (4)

Waktu pengajaran Pagi (1) Siang (2) Sore (3) Malam (4) Contoh Anava: Terdapat 4 waktu (pagi, siang, sore dan malam) untuk menyampaikan pelajaran berhitung kepada anak-anak. Ingin diteliti apakah ada perbedaan efek perlakuan (waktu pengajaran) terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data 91 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh berdasarkan hasil analisis data yang meliputi deskripsi data, hasil uji persyaratan, hasil analisis inferensial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Ngampilan Yogyakarta. Kecamatan Ngampilan terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Ngampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan penelitian 1. Menetapkan subyek penelitian Sampel dari penelitian ini adalah siswa yang diambil dua dari enam kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Seseorang yang akan melakukan sebuah penelitian tentu memerlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian. Posedurprosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang dilakukan pada kelompok I (Box Jump /K1) dan kelompok II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karekteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Teguh Pratama Nuur Efendi, Supriyono, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada bab ini disajikan hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok

Lebih terperinci

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data dari hasil penelitian, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan datanya dibuat dengan cara memberikan respon kepada objek (responden)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu 8 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Di sini akan dikemukakan deskripsi data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini. Data yang dimaksud adalah data kemampuan menulis teks negosiasi (Y),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes kemampuan akhir (X 2 ). Data X 1 diperoleh pada awal pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Ketika seseorang bermaksud melakukan sebuah penelitian tentu diperlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian, seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest,

Lebih terperinci

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS A. Uji Normalitas 1. Dengan Kertas Peluang Normal Buatlah daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari berdasarkan sample yang ada dan gambarkan ogivenya. Pindahkan ogive

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP Rima Adin Riyanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: rima.adin@yahoo.com

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini ditabulasi sesuai dengan keperluan analisis data yang tercantum dalam rancangan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan dan Pembahasan Uji Instrumen Penelitian Instrumen yang diuji coba adalah instrumen tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Uji intrumen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain posttest only control design, yaitu menempatkan subyek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SMK Negeri 1 Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dilapangan, maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan pengaruh

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA Eskar Tri Denatara denatara03@gmail.com Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 16 kali pertemuan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Begitu besar peran olahraga terhadap kehidupan manusia, sehingga olahraga dapat dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode eksperimen. Metode penelitian eksprimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Terapi latihan Mini hospital STIKES AIAI Cilacap.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII Siti Komsatun STMIK Duta Bangsa Surakarta s_komsatun@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi: data nilai Ulangan Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015, data hasil uji coba instrumen,

Lebih terperinci

B. Metode Penelitian

B. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP egeri gawi Jl. Ronggowarsito o. Kabupaten gawi, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DAN BAKAT NUMERIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DAN BAKAT NUMERIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DAN BAKAT NUMERIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK Anak Agung Ayu Manik Arini dan I Wayan Eka Mahendra Alumni Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH MATERI PUASA RAMADHAN SISWA KELAS III DI MI MIFTAHUL ULUM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC TEACHING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH MATERI POKOK HAJI KELAS V SEMESTER II DI MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 59 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis data,

Lebih terperinci

Outline. Uji rata-rata sesudah ANAVA Kontras Ortogonal Pengujian Rata-rata Sesudah Eksperimen Uji Rentang Newman-Keuls Uji Scheffé

Outline. Uji rata-rata sesudah ANAVA Kontras Ortogonal Pengujian Rata-rata Sesudah Eksperimen Uji Rentang Newman-Keuls Uji Scheffé 3 AFTER ANAVA Outline A f t e r A N A V A Uji rata-rata sesudah ANAVA Kontras Ortogonal Pengujian Rata-rata Sesudah Eksperimen Uji Rentang Newman-Keuls Uji Scheffé Uji Rata-rata Sesudah Anava 3 Jika pengujian

Lebih terperinci