BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengalami perubahan ketika terjadi peningkatan daya tahan kardiorespirasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengalami perubahan ketika terjadi peningkatan daya tahan kardiorespirasi"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Kardiorespirasi Latihan fisik secara rutin dan teratur akan mempengaruhi sistem kardiorespirasi, yaitu dengan meningkatnya daya tahan kardiorespirasi. Organ yang mengalami perubahan ketika terjadi peningkatan daya tahan kardiorespirasi yaitu paru, jantung, pembuluh darah dan darah Paru Paru adalah organ pernapasan utama yang terletak di rongga dada. Paru merupakan susunan dari bronkus, bonkiolus, bronkiolus respiratori, alveoli, saraf dan sistem limfatik. Paru dilapisi oleh pleura yang terdiri dari pleura visceral (yang menempel langsung pada paru) dan pleura parietal (yang menempel pada dinding dada), di antara kedua pleura tersebut terdapat sebuah ruangan yang disebut sebagai cavum pleura. 11,12 Gambar 1. Anatomi Paru 13

2 Ketika manusia bernapas, udara masuk ke paru yang menyebabkan paru membesar. Di dalam paru, terjadi pertukaran O2 dari udara ke darah. Ketika ekspirasi, udara keluar membawa CO2. Diapragma dan otot abdominal membantu dalam inspirasi dan ekspirasi paru. Setiap orang memiliki kemampuan respirasi yang berbeda-beda, tergantung kemampuan paru dan otot otot respirasi, sehingga menjaga daya tahan kardiorespirasi Volume Paru Volume paru merupakan gambaran fungsi ventilasi sistem pernapasan manusia. Volume paru akan berubah ubah selama berlangsungnya proses pernapasan. Parameter yang menggambarkan volume paru adalah : Volume Tidal (Tidal Volume = TV) Volume Tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru selama satu kali bernapas. Nilai rata-rata TV pada orang dewasa sekitar 500 ml. 2. Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume = IRV) Volume Cadangan Inspirasi adalah volume tambahan yang dapat secara maksimal dihirup ke dalam paru setelah inspirasi biasa. Volume cadangan inspirasi dihasilkan oleh kontraksi maksimum diafragma, musculus intercostae externus dan otot inspirasi tambahan. Nilai ratarata IRV pada orang dewasa sekitar ml.

3 3. Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume = ERV) Volume Cadangan Ekspirasi adalah volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Nilai rata-rata ERV pada orang dewasa sekitar ml. 4. Volume Residu (Residual Volume = RV) Volume Residu adalah volume udara yang tersisa di paru setelah ekspirasi maksimum. Nilai rata-rata RV pada orang dewasa sekitar ml Kapasitas Paru Kapasitas paru merupakan penjumlahan dari dua volume paru atau lebih. Seperti halnya volume paru, kapasitas paru juga digunakan sebagai gambaran fungsi ventilasi sistem pernapasan manusia. Yang termasuk dalam pemeriksaan kapasitas fungsi paru adalah : Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity = IC) Kapasitas Inspirasi adalah volume maksimum udara yang dapat dihirup pada akhir ekspirasi normal tenang (IC = IRV + TV). Nilai ratarata IC pada orang dewasa sekitar ml. 2. Kapasitas Residual Fungsional (Functional Residual Capacity = FRC) Kapasitas Residual Fungsional adalah volume udara di paru pada akhir ekspirasi pasif normal (FRC = ERV + RV). Nilai rata-rata FRC pada orang dewasa sekitar ml.

4 3. Kapasitas Vital (Vital Capacity = VC) Kapasitas Vital adalah volume maksimum udara yang dapat dikeluarkan selama satu kali bernapas setelah inspirasi maksimum (VC = IRV + ERV + TV). Nilai rata-rata VC pada orang dewasa sekitar ml. 4. Kapasitas Paru Total (Total Lung Capacity = TLC) Kapasitas Paru Total adalah volume udara maksimal yang dapat ditampung oleh paru (TLC = IC + ERV + RV). Nilai rata-rata TLC pada orang dewasa sekitar ml. Gambar 2. Spirogram dari Kapasitas dan Volume Paru Jantung Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada, di antara paru. Ukuran jantung kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan, beratnya kira-kira 250 gram pada wanita dewasa dan 300 gram pada pria dewasa. Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium

5 kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium (serambi) adalah ruangan sebelah atas jantung yang berdinding tipis, sedangkan ventrikel (bilik) adalah ruangan sebelah bawah jantung yang mempunyai dinding lebih tebal dan berhubungan dengan fungsi utama jantung, yaitu memompa darah keseluruh tubuh. 15,16 Ketika manusia melakukan aktivitas fisik, terjadi peningkatan kebutuhan O2 serta hasil pembuangan di sel sel otot. Jantung akan memompa lebih banyak darah dan hasil pembuangan akan dibawa ke jantung lebih banyak. 14 Gambar 3. Anatomi Jantung Pembuluh Darah Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Pembuluh darah terdiri dari arteri dan vena. Arteri dan vena memiliki struktur yang berbeda sesuai dengan ukuran dan otot yang melapisi dinding pembuluh darah tersebut. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan elastis yang berfungsi untuk memfasilitasi keluarnya aliran darah yang berasal dari jantung ke

6 seluruh jaringan tubuh. Sedangkan vena mempunyai dinding yang tipis dan mudah teregang, fungsi pembuluh vena yaitu sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah dari jaringan menuju jantung. 18,19 Darah dipompa oleh jantung menuju paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa CO2 dan menyerap O2 melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu, darah dikirimkan keseluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah yang bernama aorta. Darah mengedarkan O2 keseluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior Darah Darah merupakan jaringan cair yang berfungsi sebagai pembawa (carrier) pada sistem kardiovaskular. Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. 19,20 Darah memiliki dua komponen utama yaitu : 1. Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas 90% air, dan sisanya berupa elektrolit serta protein darah Butir butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen komponen berikut ini : a. Eritrosit : sel darah merah (SDM red blood cells) Eritrosit merupakan cakram bikonkaf yang dibentuk pada sumsum tulang manusia. Eritrosit mengandung hemoglobin yang

7 berfungsi untuk mengikat O2, sehingga fungsi utama dari eritrosit adalah mengangkut O2 dan makanan ke sel sel tubuh. 18 b. Leukosit : sel darah putih (SDP white blood cells) Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh manusia. Fungsi utama leukosit adalah untuk memusnahkan bendabenda asing dan berbahaya bagi tubuh manusia, misal virus atau bakteri. 18 c. Trombosit : Butir pembeku darah platelet Trombosit adalah sel darah yang tidak mempunyai inti dan berasal dari sitoplasma megakariosit. Trombosit berperan dalam pembentukan sumbatan mekanis selama respon hemostatik normal terhadap luka, vaskular. Hal ini terjadi karena fungsi trombosit : adhesi, pelepasan, agregasi, aktivitas prokoagulan dan fusi. 18 Gambar 4. Sistem Kardiovaskuler 21

8 2.2 Latihan Fisik Definisi Latihan Fisik Latihan fisik adalah sub kelompok aktivitas fisik berupa gerakan tubuh yang terencana, terstruktur dan repetitive (berulang) dengan tujuan untuk memperbaiki kebugaran fisik. 23,24 Latihan fisik yang teratur akan menyebabkan perubahan perubahan pada fisiologi tubuh manusia, baik bersifat sementara maupun yang bersifat menetap. Perubahan tersebut terutama pada sistem kardiorespirasi manusia. Pada umumnya, latihan fisik menggambarkan proses metabolik berupa penyediaan energi untuk kontraksi otot seperti aerobik atau anaerobik. Derajat beratnya latihan fisik dapat dibuat berdasar pada kekuatan, denyut nadi, dan keluaran energi (energy expenditure). 5, Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Sistem Kardiovaskuler Fungsi kardiovaskuler pada saat latihan fisik adalah untuk memompa darah yang mengandung O2 menuju ke jaringan, sehingga aliran darah menuju otot meningkat selama latihan fisik. Berikut merupakah perubahan yang terjadi pada sistem kardiovaskuler selama melakukan latihan fisik : 1. Meningkatnya Ukuran Jantung. Seiring dengan latihan fisik teratur maka akan bertambah tebal dinding ventrikel dan kuatan otot-otot jantung, hal ini menyebabkan kemampuan isi sekuncup (stroke volume) menjadi besar pula, sehingga menyebabkan peningkatan ukuran jantung. 25

9 2. Menurunnya Denyut Nadi. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya pengaruh saraf parasimpatik, menurunnya pengaruh saraf simpatik atau kombinasi dari keduanya Meningkatkannya Isi Sekuncup (Stroke Volume). Terjadi akibat peningkatan aliran balik vena melalui mekanisme Frank-Starling (kecuali apabila waktu pengisian berkurang secara bermakna akibat tingginya kecepatan denyut jantung) dan dapat terjadi karena peningkatan kontraktilitas miokardium yang distimulasi oleh saraf simpatis Meningkatnya Volume Darah dan Hemoglobin. Volume darah dan level hemoglobin sangat penting untuk sistem transport oksigen, ini dibuktikan bahwa volume darah dan level hemoglobin sangat berhubungan dengan VO2Max Perubahan Kepadatan Kapiler dan Hipertropi Otot. Hipertropi otot yang dihasilkan oleh latihan fisik yang teratur umumnya diikuti oleh meningkatnya kepadatan kapiler Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Sistem Respirasi Pada saat melakukan latihan fisik, maka tubuh akan membutuhkan lebih banyak O2, hal ini dikarenakan jumlah O2 yang berdifusi ke aliran darah paru mengalami peningkatan. Pada saat latihan fisik terjadi pula peningkatan CO2, kelebihan CO2 dalam darah akan menyebabkan kekuatan sinyal motorik inspirasi dan ekspirasi ke otot otot pernapasan

10 meningkat, yang di atur di pusat pernapasan. Berikut merupakan yang terjadi pada sistem respirasi selama melakukan latihan fisik : 5,26 1. Peningkatan Volume Oksigen Maksimal. Hal ini dipengaruhi adanya peningkatan volume tidal dan frekuensi bernafas, sehingga hal ini akan berakibat terhadap peningkatan VO2Max Peningkatan Berbagai Macam Volume Paru. Hal ini terjadi karena latihan fisik yang teratur menyebabkan peningkatan fungsi pulmoner dan oleh karena itu volume paru menjadi lebih besar Peningkatan Kapasitas Difusi. Hal ini disebabkan karena volume paru orang yang teratur latihan fisik akan menjadi lebih besar sehingga bidang permukaan kapiler alveolar menjadi lebih besar pula, dengan demikian proses difusi dapat dilakukan lebih banyak Ketahanan Kardiorespirasi Definisi Ketahanan Kardiorespirasi Ketahanan kardiorespirasi adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan kegiatan tersebut dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan lainnya. 14 Ketahanan kardiorespirasi merupakan unsur kebugaran jasmani yang menggambarkan kemampuan sistem kardiovaskuler dalam menyediakan O2 untuk kerja otot selama melakukan aktivitas fisik.

11 Penyediaan O2 tersebut harus terjadi karena O2 dibutuhkan untuk proses metabolisme di jaringan yang aktif Faktor faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Kardiorespirasi Genetik Ketahanan kardiorespirasi dipengaruhi oleh sifat sifat spesifik yang ada di dalam tubuh manusia. Hal ini dibuktikan dalam penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan lebih besar pada saudara kandung dibanding saudara kembar Umur Umur dapat mempengaruhi hampir semua komponen kebugaran jasmani seseorang. Ketahanan kardiorespirasi mencapai puncaknya pada umur tahun dan menurun secara perlahan seiring dengan peningkatan usia. Hal ini terjadi karena penurunan kekuatan kontraksi jantung, massa otot jantung, kapasitas vital paru dan kapasitas oksidasi otot skelet. Semakin bertambah umur kemampuan ketahanan kardiorespirasi juga semakin menurun. 11, Indeks Massa Tubuh ( IMT) IMT merupakan hasil pembagian dari berat badan (kilogram) dibagi pada kuadrat dari tinggi badan (meter) rumus : IMT = BB (Kg) ( TB (m) ) 2

12 Keterangan : BB = Berat Badan (Kg) TB = Tinggi Badan (m) Hal ini dibuktikan berdasarkan jurnal penelitian, yaitu Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Kardiorespirasi, Kekuatan dan Ketahanan Otot dan Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki-Laki Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Andalas Angkatan 2013, yang menyatakan adanya korelasi negatif yang bermakna antara IMT dengan VO2Max dengan tingkat korelasi lemah, IMT yang besar menurunkan kebugaran fisik pada 66 mahasiswa. Semakin besar nilai IMT semakin rendah nilai ketahanan kardiorespirasinya Jenis Kelamin Perbedaan anatomi pada pria dan wanita, menyebabkan pria lebih mampu melakukan aktivitas fisik yang memerlukan kekuatan dan dimensi paru yang lebih besar. 11, Aktivitas Fisik Aktivitas fisik adalah hal yang paling mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang. Orang yang teratur melakukan aktivitas fisik akan memiliki otot lebih kuat, lebih lentur, dan memiliki ketahanan kardiorespirasi yang lebih baik. Menurut WHO, aktivitas fisik yang baik dapat meningkatkan ketahanan kardiorespirasi, yaitu penurunan denyut nadi, pernafasan semakin membaik. Semakin rutin melakukan aktivitas fisik semakin bertambah kemampuan ketahanan kardiorespirasinya. 29

13 2.4 Futsal Definisi Futsal Futsal merupakan kata yang digunakan secara Internasional untuk permainan sepak bola di dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata futbol atau futebol (dari bahasa Spanyol atau Portugal yang berarti permainan sepak bola) dan salon atau sala (dari bahasa Prancis atau Spanyol yang berati dalam ruangan). Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. 32 Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola menggunakan kaki dan anggota tubuh lain selain tangan, kecuali posisi kiper. Futsal tergolong relatif baru, di Indonesia olahraga ini mulai dikenal pada pertengahan tahun 2000, namun demikian antusias masyarakat terhadap olahraga ini sangat besar sehingga menjadikan futsal sebagai olahraga yang berkembang pesat dalam dekade terakhir. Hal ini terbukti dari banyaknya turnamen-turnamen atau kejuaraan yang dilaksanakan baik di tingkat nasional maupun internasional seperti Piala Dunia Futsal FIFA dan Piala Dunia Futsal AMF, di tingkat Asia kejuaraan disebut dengan AFC (Asian Futsal Championship), di tingkat ASEAN sendiri futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan di

14 Sea Games, sedangkan di Indonesia dikenal dengan Liga Futsal Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun. 33 Hasil analisis pemantauan tingkat kerja jantung pada pertandingan futsal menempatkan futsal sebagai salah satu olahraga intensitas tinggi yang berperan penting pada jalur aerobik dan anaerobik Teknik Dasar Futsal A. Kontrol Bola (Controlling) Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak kaki sebelah depan dengan memanfaatkan sol sepatu. 35 B. Umpan (Passing) Passing dapat dilakukan dengan menggunakan beragam sisi kaki, yaitu menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, ujung kaki, tumit, atau sisi bawah. Namun yang paling baik adalah menggunakan kaki bagian dalam dengan arah mendatar atau passing panjang yang menyusur tanah, karena passing akan memiliki akurasi paling baik dalam permainan futsal. 35 C. Menggiring (Dribbling) Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal harus memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa teknik dalam menggiring bola yang harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam

15 menggiring bola pada permainan futsal : Dribbling menggunakan kaki bagian luar Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya. Dribbling menggunakan kaki bagian dalam Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitu pula sebaliknya. Dribbling menggunakan bagian punggung kaki Dribbling ini menggunakan bagian punggung kaki dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan tetapi teknik ini kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan. karena gerak yang terbatas. 35 D. Menendang (Shooting) Teknik shooting yang efektif dalam permainan futsal adalah menendang bola dengan menggunakan ujung kaki atau sepatu dan dengan punggung kaki, dengan ujung kaki atau sepatu ini bola akan melesat cukup kencang dan bola juga akan tetap bergerak lurus, tetapi

16 teknik ini harus dilakukan dengan pemain yang mempunyai skill tinggi dan sudah terlatih, karena teknik ini mempunyai kesulitan yaitu bola yang tidak bisa di baca arahnya. 35 E. Kecepatan (Speed) Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkatsingkatnya. Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal dituntut cepat dalam mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena dengan pergerakan yang cepat, seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan dalam melakukan penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika melakukan penyerangan ataupun ketika bertahan Sepak bola Definisi Sepak bola Permainan Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan kaki untuk menggiring dan menendang bola. Sepak bola terdiri atas sebelas orang pemain dalam satu tim. Permainan Sepak bola dimulai dari tengah dan salah satu tim mengawali dengan mengoper bola ke teman, sedangkan pemain lawan berusaha untuk merebut bola tersebut, sehingga terjadi aktivitas saling menyerang untuk memasukan bola ke gawang. 36 Lama permainan Sepak bola adalah 2 x 45 menit dengan istirahat 15 menit. Seluruh pemain boleh memainkan bola dengan seluruh anggota

17 badannya kecuali tangan. Penjaga gawang boleh memainkan bola dengan tangan, tetapi hanya di daerah gawangnya sendiri. Pemain Sepak bola membutuhkan daya tahan aerobik dan anaerobik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tahan aerobik pemain Sepak bola posisi mildfielder lebih baik daya tahan aerobiknya dibanding dengan posisi lainnya. 11, Teknik Dasar Sepak bola A. Menendang (Kicking) Bertujuan untuk memberikan umpan, menembak ke gawang dan menggagalkan serangan lawan. Macam macam tendangannya yaitu, menendang menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki dan punggung kaki bagian dalam. B. Menghentikan (Stopping) Bertujuan untuk mengontrol bola. Beberapa macamnya yaitu menghentikan bola dengan kaki bagian dalam, menghentikan bola dengan telapak kaki, menghentikan bola dengan menghentikan bola dengan paha dan menghentikan bola dengan dada. C. Menggiring (Dribbling) Bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran untuk melewati lawan, dan menghambat permainan. Beberapa macamnya, yaitu menggiring bola dengan kaki bagian luar, kaki bagian dalam dan dengan punggung kaki.

18 D. Menyundul (Heading) Bertujuan untuk mengumpan, mencetak gol dan mematahkan serangan lawan. Beberapa macam, yaitu menyundul bola sambil berdiri dan sambil melompat. E. Merampas (Tackling) Bertujuan untuk merebut bola dari lawan. Merampas bola bisa dilakukan dengan sambil berdiri dan sambil meluncur. F. Lempar ke dalam (Throw-in) Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan. G. Menjaga Gawang (Goal Keeping) Menjaga gawang merupakan pertahanan terakhir dalam permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi menangkap bola, melempar bola, menendang bola. 2.6 Perbedaan Futsal dengan Sepak bola Untuk segi permainan, Futsal tidak jauh berbeda dengan Sepak bola yang terdiri dari dua tim, menggunakan bola sebagai alat pertandingannya, ada wasit sebagai pengatur pertandingannya dan kartu bagi yang melakukan pelanggaran, sedangkan dilihat dari segi perbedaaanya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

19 Futsal Perbedaan Sepak bola 5 orang Jumlah Pemain 11 orang P = 42 meter L = 25 meter Ukuran Lapangan Tidak terbatas Pergantian Pemain 3 kali P = 110 meter L = 75 meter 2 x 20 menit Lama Permainan 2 x 45 menit 10 menit maksimal Istirahat 15 menit maksimal Tidak diperbolehkan Kontak Badan Diperbolehkan Tidak ada Offside Ada Pakai lempar Goal Kick Pakai tendang 1 x perbabak Time Out Tidak ada 4 detik maksimal Eksekusi Menungu peluit Tabel 2. Perbedaan Futsal dengan Sepakbola Volume Oksigen Maksimal (VO2Max) VO2Max adalah pengambilan oksigen maksimal dalam mililiter, yang dapat dimanfaatkan dalam satu menit per kilogram berat badan. VO2Max merefleksikan keadaan kardiorespirasi dan hematologik dalam proses pengantaran O2 dan proses oksidatif dari otot yang melakukan aktivitas. VO2Max lebih banyak dipengaruhi oleh sistem jantung dibandingkan dengan sistem pernapasan, hal ini dikarenakan jumlah O2 yang digunakan tubuh tidak pernah melebihi nilai rata-rata O2 yang dikirim oleh sistem jantung ke jaringan. Oleh karena itu, VO2Max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik. 39,40,41

20 2.7.1 Faktor faktor yang Mempengaruhi VO2Max Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai VO2Max adalah sebagai berikut : 1. Umur Sehubungan dengan umur kronologis pada anak perempuan dan laki-laki. VO2Max anak laki-laki menjadi lebih tinggi mulai usia 10 tahun. Puncak nilai VO2Max dicapai kurang lebih pada usia tahun pada kedua jenis kelamin. Sedangkan setelah usia 25 tahun, kemampuan aerobik seseorang akan turun perlahan. 41,42 2. Jenis Kelamin Rata-rata kemampuan aerobik wanita sekitar 20% lebih rendah dari pria pada usia yang sama. Hal ini dikarenakan perbedaan hormonal yang menyebabkan wanita memiliki konsentrasi hemoglobin lebih rendah dan lemak tubuh lebih besar, serta massa otot yang lebih kecil dibanding pria Suhu Peningkatan kadar progesteron pada masa luteal menstruasi akan meningkatkan suhu basal tubuh karena efek termogeniknya. Hal ini akan berpengaruh pada VO2Max Latihan Fisik Bed-rest lama dapat menurunkan VO2Max antara 15%- 25%, sementara latihan fisik yang teratur dapat menaikkan

21 VO2Max dengan nilai yang hampir serupa Komposisi Tubuh Seseorang yang mempunyai lemak tubuh dengan persentasi tinggi mempunyai konsumsi oksigen maksimum yang lebih rendah. Bila tubuh berotot kuat, dan sedikit lemak, maka VO2Max akan lebih tinggi. Jadi, kegemukan dapat mengurangi VO2Max Fungsi Kardiovaskuler Curah jantung merupakan faktor yang berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Curah jantung dipengaruhi oleh denyut jantung dan isi volume sekuncup. Sehingga dengan meningkatnya beban kerja, denyut jantung akan meningkat hingga mencapai maksimal. Isi volume sekuncup akan meningkat sedikit ketika 75% VO2Max telah tercapai. Hal ini disebabkan karena kontraktilitas miokardium dan peningkatan arus balik vena Fungsi Pulmonal Faktor yang berpengaruh pada sistem ini adalah perbedaan oksigen arteri-vena (A-V O2diff) yaitu kemampuan sistem respirasi dalam membawa oksigen menuju darah. Selama aktivitas fisik yang intens, A-V O2diff akan meningkat karena oksigen darah lebih banyak dilepas ke otot yang sedang bekerja, sehingga oksigen darah vena berkurang. Hal ini menyebabkan pengiriman oksigen ke jaringan naik hingga tiga kali lipat daripada kondisi biasa. 4,5,41

22 8. Kadar Hemoglobin dalam Sel Darah Merah Karena dalam darah oksigen berikatan dengan hemoglobin, maka kadar oksigen dalam darah juga ditentukan oleh kadar hemoglobin yang tersedia. Meningkatnya sel darah merah akan menyebabkan peningkatan oxygen-carrying capacity sehingga terjadi kenaikan nilai VO2Max. 4,5 9. Ketinggian VO2Max menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian di atas 1600 meter. Untuk setiap 1000 meter di atas itu, pengambilan VO2Max menurun lebih lanjut sekitar 8-11 %. Ini disebabkan karena kadar oksigen yang lebih sedikit di dataran tinggi, sehingga menyebabkan volume plasma darah menurun. Hal ini berdampak langsung terhadap fungsi paru dengan menurunnya VO2Max Pengukuran Nilai Konsumsi Oksigen Maksimal Untuk mengukur VO2Max, ada beberapa tes yang biasanya digunakan. Tes tes ini haruslah mudah dalam pengukuran, pelaksanaan dan tidak membutuhkan keterampilan khusus. Tes ergometer sepeda dan treadmill adalah dua cara yang paling sering digunakan untuk menghasilkan beban kerja. Meskipun begitu, Step test dan Field test juga dapat dilakukan untuk kepentingan yang sama. 4, Ergometer Sepeda Dilakukan dengan menggunakan sepeda statis yang dikayuh

23 untuk mendapatkan beban kerja. Dipasang EKG untuk merekam kerja jantung, serta dilakukan pengukuran tekanan darah subjek di awal dan akhir percobaan. Nilai VO2Max didapat melalu alat bernama Nomogram Astrand dengan menggunakan skala beban kerja Treadmill Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemeriksaan dengan treadmill antara lain : (1) Metode Mitchell, Sproule, dan Chapman, (2) Metode Saltin-Astrand, dan (3) Metode OSU. Keuntungan menggunakan treadmill meliputi nilai beban kerja yang konstan, kemudahan mengatur beban kerja pada level yang diinginkan, serta mudah dilakukan karena hampir semua orang terbiasa dengan berjalan dan berlari. Sedangkan kerugian dari tes ini adalah, alat yang mahal dan berat sehingga tidak praktis untuk dilakukan Step Test Tes ini memiliki beberapa variasi dalam pengukurannya sehubungan dengan jumlah langkah per menit dan tinggi bangku atau balok yang digunakan untuk menghasilkan beban kerja. Subjek melakukan gerakan naik turun bangku bergantian kaki dengan irama yang sudah diatur dengan alat yang bernama metronome. Nilai VO2Max bisa didapat dengan Normogram Astrand berdasarkan denyut dan berat badan atau menggunakan perhitungan rumus. Data yang dibutuhkan untuk menghitung VO2Max adalah denyut jantung pemulihan. Beberapa variasi tersebut misalnya : (1) Harvard Step Test,(2) Tecumseh Step Test, (3)

24 Tuttle Step Test, (4) Queen s College Step Test Field Test Tes ini sangat mudah dilakukan karena tidak dibutuhkan alat khusus. Subjek diminta berlari berdasarkan jarak atau waktu tertentu. Beberapa variasi dari tes ini antara lain : (1) Bleep test, (2) Balke test, (3) Cooper test. 41 Gambar 5. Multistage Fitness Test (Bleep test) 44 Bleep test atau disebut juga sebagai Multi-stage fitness test merupakan salah satu test yang dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, yang berarti kemampuan maksimalnya pada level bolakbalik tersebut. Kelebihan dari metode ini adalah kelompok besar dapat melakukan test ini sekaligus sehingga meminimalisir biaya pengeluaran. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah praktek dan tingkat motivasi dapat mempengaruhi nilai dicapai dan skor dapat bernilai subjektif. 44

25 Tingkatan Ke : Balikan Ke : Kemampuan Maksimal : Tingkatan :.. Balikan :.. VO2Max :.. Gambar 6. Form Penghitungan Multistage Fitness Test (Bleep Test) 45

26 BALIKAN ,1 20,4 20,7 21,1 21,4 21,8 22,1 22,5 3 23,0 23,6 23,9 24,3 24,6 25,0 25,3 25,7 4 26,2 26,8 27,2 27,6 27,9 28,3 28,9 29,5 29,7 5 29,9 30,2 30,6 31,0 31,4 31,8 32,1 32,5 32,9 6 33,2 33,6 33,9 34,3 34,6 35,0 35,3 35,7 36,0 36,4 7 36,7 37,1 37,4 37,8 38,1 38,5 38,8 39,2 39,5 39,9 8 40,2 40,5 40,8 41,1 41,4 41,8 42,1 42,4 42,7 43,0 43,3 9 43,6 43,9 44,2 44,5 44,8 45,2 45,5 45,9 46,2 46,5 46, ,1 47,4 47,9 48,4 48,5 48,7 49,0 49,3 49,6 49,9 50, ,4 50,6 50,8 51,4 51,6 51,9 52,2 52,5 52,9 53,3 53,7 53, ,1 54,3 54,5 54,8 55,1 55,4 55,7 56,0 56,2 56,5 57,1 57, ,5 57,6 57,9 58,2 58,4 58,7 59,0 59,3 59,5 60,2 60,6 60, ,0 61,1 61,3 61,6 61,9 62,2 62,4 62,7 63,0 63,3 63,6 64,0 64, ,4 64,6 64,8 65,1 65,4 65,6 65,9 66,2 66,4 66,7 67,0 67,4 67, ,8 68,0 68,2 68,5 68,8 69,0 69,2 69,5 69,8 70,0 70,2 70,5 70,7 70, ,1 71,4 71,6 71,9 72,1 72,4 72,6 72,9 73,1 73,4 73,6 73,9 74,1 74, ,5 74,8 75,0 75,2 75,5 75,8 76,0 76,2 76,4 76,7 77,0 77,2 77,4 77,7 77, ,1 78,3 78,5 78,8 79,0 79,2 79,4 79,7 80,0 80,2 80,4 80,6 80,8 81,0 81, ,5 81,8 82,0 82,2 82,4 82,6 82,8 83,0 83,2 83,5 83,7 83,8 84,0 84,3 84,6 84, ,0 85,2 85,4 85,6 85,8 86,1 86,3 86,5 86,7 86,9 87,1 87,4 87,6 87,8 88,0 88,2 LEVEL Tabel 3. Prediksi Nilai VO 2 Max Multistage Fitness Test (Bleep Test) Denyut Nadi Latihan Denyut nadi latihan adalah frekuensi irama denyut jantung yang dapat dipalpasi (diraba) setelah menyelesaikan satu set latihan, pengukuran dapat dilakukan pada Arteri Karotis (daerah leher), Arteri Radialis (pergelangan tangan). Pengukuran denyut nadi latihan dapat digunakan untuk menganalisis efek dari program latihan fisik. Pada latihan fisik yang teratur, akan memberikan efek berupa kebugaran jasmani dengan menurunnya denyut nadi latihan. Hal ini karena pada orang yang bugar, akan memberikan intensitas kerja yang relatif lebih rendah (ringan) dan peningkatan denyut nadinya juga lebih rendah, dikarenakan sudah terbiasa dengan beban kerja yang dilakukan. 7,8

27 2.9 Kerangka Teori Umur Denyut Nadi Latihan Fungsi Kardiovaskuler Jenis Kelamin Suhu VO2Max Fungsi Pulmonal Hemoglobin Komposisi Tubuh Ketinggian Futsal Sepak bola Latihan Fisik Gambar 7. Kerangka Teori

28 2.10 Kerangka Konsep Futsal Nilai VO2Max Latihan Fisik Sepak bola Nilai Denyut Nadi Latihan Gambar 8. Kerangka Konsep 2.11 Hipotesis 1. Terdapat perbedaan nilai VO2Max pada pemain Futsal dengan pemain Sepak bola. 2. Terdapat perbedaan nilai denyut nadi latihan pada pemain Futsal dengan pemain Sepak bola.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh. Setiap tiga sampai lima detik sinyal - sinyal saraf merangsang proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh. Setiap tiga sampai lima detik sinyal - sinyal saraf merangsang proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernapasan 2.1.1 Definisi pernapasan Pernapasan atau respirasi adalah urutan peristiwa yang menyebabkan pertukaran oksigen dan karbondioksida antara lingkungan luar dengan sel

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang tumbuh dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes) MAKALAH FUTSAL ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes) Disusun oleh : 1. FATHIAH NURRAHMAN 2. SRI AMBAR WATI 3. SITI HAMROH 4. DINA 5. SELVI YENI 6. ANA MOLLY BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik. 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu fisioterapi, usaha-usaha di bidang kesehatan gerak dan fungsi tubuh telah mengalami perkembangan. Tidak terbatas pada usaha kuratif saja, tetapi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

Sistem Pernapasan - 2

Sistem Pernapasan - 2 Anatomi sistem pernapasan Proses inspirasi dan ekspirasi Definisi pernapasan Eksternal Internal Mekanik pernapasan Inspirasi dan ekspirasi Peran otot pernapasan Transport gas pernapasan Ventilasi, difusi,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beroksigen Sebagian besar massa tubuh manusia adalah air. Air berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Fungsi utama air dalam proses metabolisme adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ketahanan Kardiorespirasi 1. Definisi Ketahanan kardiorespirasi adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik yang intens dan berkesinambungan dengan melibatkan sekelompok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular dan sistem respirasi harus bekerja sama untuk melakukan pertukaran gas. Sistem ini berfungsi untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbondioksida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam pencegahan penyakit. Hal ini ditunjukan dari peran masyarakat

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman yang serba modern dan praktis, masyarakat sekarang yang cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini yang hampir semua aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan fisik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Seseorang dengan aktivitas fisik rendah memiliki 20% sampai 30% lebih tinggi risiko

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komponen-komponen dari kebugaran jasmani terbagi menjadi dua yaitu healthrelated

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komponen-komponen dari kebugaran jasmani terbagi menjadi dua yaitu healthrelated BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Olahraga permainan dan bela diri Olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan dilakukan berulang-ulang yang bertujuan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat juga keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif dan ekonomis.

Lebih terperinci

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S. ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S. PENGERTIAN Cardiorespiratory -> kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 1. Eritrosit adalah... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 Sel darah merah Sel darah putih Keping darah Protein Jawaban a Sudah jelas 2. Golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting di dalam kehidupan suatu bangsa karena melalui pendidikan, suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan dengan proses kemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas fisik seseorang. Menua adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Olahraga Olahraga merupakan rangsangan fisiologis yang melibatkan seluruh sistem didalam tubuh seperti sistem otot, saraf, metabolisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1). BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran, selain itu olahraga juga dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Daya Tahan Aerobik a. Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi membawa berbagai dampak perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh teknologi yang secara

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan atau organ dalam tubuhnya yang memiliki fungsi dan manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang berhubungan dengan kemampuan atau kesanggupan tubuh yang berfungsi dalam menjalankan pekerjaan secara optimal dan efisien.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA Ahmad Syauqy 1 1 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi email : asqyjbi30@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan

Lebih terperinci

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto FUTSAL - 2 Perlu anda ketahui sebelum kita menerapkan Penerapan Program Latihan Fisik Futsal ada baiknya para pemain kita diberikan dulu pemahaman tentang 5 Prisnsip dalam Bermain Futsal. Kita yakin setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerak adalah aktivitas fisik dan merupakan ciri kehidupan. Sesuai dengan pepatah yang mengatakan Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka aktivitas fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di Indonesia angka harapan hidup semakin meningkat. Pada tahun 1980 angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985 meningkat

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan gerak tubuh yang sengaja dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992). Olahraga terdiri atas rangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. dalam kondisi aktivitas fisik yang kurang. Frekuensi aktivitas fisik yang kurang

BAB I LATAR BELAKANG. dalam kondisi aktivitas fisik yang kurang. Frekuensi aktivitas fisik yang kurang BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Meningkatnya taraf hidup masyarakat berdampak pada penurunan aktivitas fisik. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata proporsi kecenderungan aktivitas fisik yang

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan Pembelajaran 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. 2. Dapat menjelaskan fungsi jantung dalam sistem peredaran darah. 3. Dapat menjelaskan fungsi pembuluh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p ROWING PHYSIOLOGY PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika pertandingan. Pada saat latihan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu kesehatan saat ini, usaha-usaha di bidang kesehatan telah mengalami perkembangan. Tidak terbatas pada usaha kuratif saja, tetapi juga usaha

Lebih terperinci

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Tinjauan Kepustakaan V Selasa 7 Januari 2014 EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Penyusun: Rina Puspasari S., dr. Pembimbing: Marina Moeliono, dr., SpKFR(K) Penilai: Marietta Shanti P., dr.,

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol dan trigliceride tekanan darah, dan aklimatisasi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisiologi Pernafasan Pernafasan mencakup dua proses: pernafasan eksterna, yaitu penyerapan oksigen (O 2 ) dan pengeluaran karbondioksida (CO 2 ) dari tubuh secara keseluruhan;

Lebih terperinci

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan dianggap sebagai peristiwa fisiologis yang memang harus dialami oleh semua makhluk hidup. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latihan telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Latihan terbukti pula dapat meningkatkan derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting seperti pembuluh darah besar dan jantung. Udara bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting seperti pembuluh darah besar dan jantung. Udara bisa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Paru Paru adalah organ pernapasan utama yang terletak di rongga dada, memiliki 2 bagian utama, paru kanan dan kiri yang dipisahkan oleh mediastinum diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) memerlukan tingkat kebugaran jasmani lebih tinggi dibandingkan orang biasa karena beratnya tugas yang diemban. Kebugaran jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup

Lebih terperinci

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto FUTSAL A. Sejarah Futsal Asal mula olahraga futsal muncul sekitar tahun 1930 di Montevideo, Uruguay dan dikenalkan oleh pelatih sepak bola yang terkenal pada masa itu, yaitu bernama Juan Carlos Ceriani.

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak BAB V PEMBAHASAN A. Asupan Karbohidrat Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan food recall 1 x 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak latihan diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1 Pengertian Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keolahragaan. Kesegaran jasmani biasa diucapkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kardiorespirasi selama melakukan tes latihan pengukuran (Nitinet al.,2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kardiorespirasi selama melakukan tes latihan pengukuran (Nitinet al.,2013). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Konsumsi Oksigen Maksimal (VO 2 maks) a. Definisi VO 2 Maks VO 2 maks adalah nilai konsumsi oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang. VO 2 maks digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah, dan pada

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016 Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016 Isyani Dosen FPOK IKIP Mataram Email: duatujuhyard@yahoo.com Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup tumbuh

Lebih terperinci

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume

Lebih terperinci

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia Author : Chaidar Warianto Publish : 31-05-2011 21:35:25 Pendahuluan Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terusmenerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Keseimbangan antar nutrisi yang masuk dan nutrisi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan organisme yang mempunyai beberapa sistem sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan salah satu organ penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap

Lebih terperinci

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp PERBANDINGAN NILAI VO 2 MAX DAN DENYUT NADI LATIHAN PADA PEMAIN FUTSAL DENGAN PEMAIN SEPAK BOLA (STUDI PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO) Ocky Dermawan Yudha Hari Warsono 1, Sumardi Widodo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan bahkan tercapainya beberapa olahraga baru yang menginduk pada olahraga yang sudah ada, contoh

Lebih terperinci