BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
|
|
- Sucianty Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas tentang pengujian dan analisa dari Sistem Simulasi yang telah di desain pada bab sebelumnya. Secara umum pengujian ini bertujuan untuk mengecek apakah piranti yang telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengujian yang akan dilakukan antara lain: Pengujian Sensor, Pengujian Output Fuzzy Terhadap Perubahan Suhu,Pengujian Response Sistem Simulasi. Namun sebelum di uji, terlebih dahulu ditampilkan hasil implementasi dari desain pada bab sebelumnya Hasil Desain Pada sub-bab ini menampilkan hasil implementasi desain yang dilakukan pada bab sebelumnya seperti design maket simulasi kendali, Perancangan sistem elktronik, perancangan software dan lainnya hingga bentuk Sistem Simulasi keseluruhan. Gambar 4.1 Hasil Desain Maket Sistem Simulasi Gambar diatas merupakan hasil desain untuk maket sistem simulasi kendali suhu. Rangka dari maket ini seluruhnya berbahan akrilik yang cukup kuat untuk menahan panas hingga 80 o C.. 53
2 Gambar 4.2 Hasil Desain Maket Sistem Simulasi Bagian Power dan Kendali Gambar 4.3 Hasil Desain Maket Sistem Simulasi pada Bagian Dalam Gambar 4.4 Hasil Desain Maket Sistem Simulasi Tampilan LCD 54
3 4.2. Pengujian Sensor Pengujian Sensor ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor dapat berkerja dengan baik sesuai dengan kemampuan penalarannya, selain itu juga untuk melihat nilai output sensor yang dihasilkan yang nantinya akan menjadi input dari fuzzy. Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu adalah menentukan Test Point untuk pengujian pada rangkaian yang akan didata, Adapun proses pengujian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : Pengujian Sensor DHT 11 Pengujian sensor DHT 11 yaitu dengan cara memberi tegangan catu daya sebesar 5vdc dan memberikan stimulasi udara panas secara tidak langsung sehingga dapat menimbulkan perubahan suhu yang fluktuatif, sedangkan output dari sensor DHT langsung dihubungkan dengan Voltmeter Digital untuk melihat perubahan tegangan yang terjadi. Dan untuk mengathui fluktuatif stimulasi di gunakan Thermo- Hygrometer Digital. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sensor DHT 11 Suhu Sekitar Sensor ( o C) Output DHT 11 (Volt) Dari hasil pengujian diketahui tegangan keluaran sensor rata rata naik sebesar 50 mv untuk setiap perubahan 5 o C atau 10 mv/ o C, maka dengan ini sensor dapat dikatakan sudah berkerja dengan baik. 55
4 Setelah pengujian sensor secara Stand Alone kini sensor DHT 11 akan diuji dengan menggunakan rangkaian keseluruhan. Yang mana pegujian ini di lakukan dengan menjalankan keseluruan sistem simulasi dan dengan membandingkan hasil penalaran sensor DHT 11 dengan Thermo-Hygrometer Digital. Hygrometer Digital Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Suhu antara DHT11 dan Thermo- Thermo- Selisih Pengujian DHT 11 Hygrometer Nilai Ke- (Celcius) Digital (Celcius) (Celcius) ,3 0, ,1 0, ,9 0, ,6 0, ,5 0, ,3 0, ,1 0, ,7 1, ,4 1, ,1 0, ,6 0, ,5 0, ,2 0,2 Rata Rata Selisih Nilai 0,64 Berdasarkan Pengujian Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa selisih pengukura antara sensor DHT 11 (Komponen yang digunakan) dan Thermo-Hygrometer Digital (Sebagai Alat pembanding) yaitu di dapat rata-rataselisih nilai sebesar Poroses pengukuran dilakukan dengan cara memanaskan ruang simulasi sampai dengan 40 o C kemudian di amati proses penurunan suhu sampai dengan titik terendahnya. 56
5 Pegujian Hall Sensor Pengujian Sensor Hall-Effect (Build-In) yaitu dengan mengamati jumlah putaran yang terbaca oleh sensor dan yang terbaca oleh Tachometer DT 2234C, proses pengujian sensor menggunakan keseluruan sistem karena saling berkaitan dengan program pembacaan output sensor dan putaran fan. Tabel.4.3. Hasil Pengujian Hall-Effect Sensor Nilai Nilai Selisih Hall-Effect (RPM) Tachometer (RPM) Nilai (RPM) Rata Rata Selisih Nilai 4 Rpm Berdasarkan Tabel.4.3 pengujian Hall Effect Sensor sebagai pembaca kecepatan putaran kipas dengan membandingkan hasil pembacaan Tachometer DT2234C, berdasarkan tabel tersebut Rata Rata Selisih nilai antara sensor dan alat pembanding sebesar 3 RPM Pengujian Output Fuzzy Pengujian output fuzzy ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai kalkulasi fuzzy yang dilakukan Arduino. Tentunya dalam pengujian kalkulasi fuzzy ini membutuhkan perbandingan yang di anggap benar dalam melakukan kalkulasi, dalam hal ini digunakan tool box fuzzy pada MATLAB sebagai pembanding kalkulasi. Selain itu, pengujian ini juga untuk mengetahui 57
6 response dari kontrol fuzzy itu sendiri ketika diberi input berupa suhu dan jumlah status aktifasi mesin. Sebelum dilakukan pengujian output fuzzy pada Arduino, terlebih dahulu dibuat pemodelan fuzzy sesuai perancangan pada bab 3 menggunakan tool box fuzzy yang di sediakan pada MATLAB. Pemodelan Input Fuzzy Matlab dengan variable suhu :. Gambar 4.5 Tampilan Membership Input Suhu Pemodelan Input Fuzzy Matlab dengan variable Jumlah Aktivasi Mesin : Gambar 4.6 Tampilan Membership Input Jumlah Aktivasi Mesin 58
7 Pemodelan Output Fuzzy Matlab dengan Nilai PWM : Gambar 4.7 Membership Output Fuzzy Pemodelan Rule Fuzzy Matlab : Gambar 4.8 Rule Fuzzy 59
8 Gambar 4.9 Rule Viewer Setelah pemodelan fuzzy untuk Sistem Simulasi Kendali Suhu dengan tool fuzzy pada MATLAB selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah menguji kalkulasi yang dilakukan oleh Arduino dengan cara memberikan input Suhu dan Jumlah Status Aktifasi Mesin serta mencatat output fuzzy yang tertera pada LCD kedalam tabel. Begitu juga untuk kalkulasi MATLAB nya dengan menginput nilai error dan delta error pada rule viewer yang ada pada tool fuzzy MATLAB. Setelah itu nilai kalkulasi dari Arduino dihitung dan di input ke dalam tabel. Berikut adalah cara perhitungan Hasil Kalkulasi Fuzzy untuk mengetagui nilai Real PWM untuk pengaturan kecepatan putaran kipas:...(13) Ket: Cal Value = Nilai Kalkulasi Fuzzy Scale PWM = 120 Max PWM =
9 Tabel.4.5. Hasil Pengujian Output Fuzzy Kalkulasi Fuzzy Pengujian INPUT Selisih (Nilai PWM) Jumlah Suhu Arduino MATLAB Ke- o Mesin Kalkulasi C (UNIT) (Decimal) (Decimal) , % , % , % ,81 25, % D ,81 25, % ,78 27, % ,81 25, % ,1 41, % ,67 32, % ,67 32, % , % , % ,78 36, % ,78 36, % ,31 47, % ,49 59, % ,23 63, % , % ,14 39, % ,75 48, % % ,66 49, % ,35 70, % ,01 64, % ,07 71, % ,7 81, % A ,99 83, % ,22 87, % Selisih Rata Rata Perbandingan Output Fuzzy 0.57 % R Dari tabel pengujian diatas dapat dilihat bahwa rata-rata error kalkulasi yang dihasilkan pada saat pengujian adalah sebesar 0.57%. Dengan prosentase 61
10 error dari kalkulasi yang sangat kecil ini, maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan dan program untuk kalkulasi yang di programkan pada Arduino sudah tepat dan dapat digunakan sebagai controller Simulasi Kendali Suhu Sedangkan output response dari fuzzy terhadap peubahan suhu dan jumlah mesin aktif tidak dapat disimpulkan polanya bagaimana, namun dari toolbox fuzzy pada MATLAB bisa dilihat response fuzzy terhadap error dan delta errornya Pengujian Output RPM Pengujian output RPM ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai karkulasi dihasilkan logiak fuzzy terhadap output putaran yang dilakukan Arduino. Tentunya dalam pengujian ini membutuhkan perbandingan yang di anggap benar dalam melakukan kalkulasi, dalam hal ini digunakan tool box fuzzy pada MATLAB sebagai pembanding kalkulasi. Selain itu, pengujian ini juga untuk mengetahui response dari kontrol fuzzy terhadap perubahan kecepatan putaran itu sendiri ketika diberi input berupa suhu dan jumlah status aktifasi mesin. Sebelum dilakukan pengujian output RPM pada Arduino, terlebih dahulu dibuat pemodelan fuzzy sesuai perancangan pada bab 3 menggunakan tool box fuzzy yang di sediakan pada MATLAB 62
11 Pemodelan Input Fuzzy Matlab dengan variable suhu : Gambar 4.10 Membership Suhu Fuzzy untuk Output RPM Pemodelan Input Fuzzy Matlab dengan variable Jumlah Aktivasi Mesin : Gambar 4.11 Membership Jumlah Mesin Fuzzy untuk Output RPM 63
12 Pemodelan Output RPM Matlab : Gambar 4.12 Membership Output RPM Gambar 4.13 Rule Fuzzy Output RPM 64
13 Gambar 4.14 Rule Viewer Output Fuzzy Setelah pemodelan RPM fuzzy untuk Sistem Simulasi Kendali Suhu dengan tool fuzzy pada MATLAB selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah menguji kalkulasi yang dilakukan oleh Arduino dengan cara memberikan input Suhu dan Jumlah Status Aktifasi Mesin serta mencatat output fuzzy yang tertera pada LCD kedalam tabel. Begitu juga untuk kalkulasi MATLAB nya dengan menginput nilai error dan delta error pada rule viewer yang ada pada tool fuzzy MATLAB. Setelah itu nilai kalkulasi dari Arduino dihitung dan di input ke dalam table, Berikut: 65
14 Tabel 4.6. Pengujian Output RPM Pengujian INPUT Kalkulasi RPM Selisih Suhu Jumlah Mesin MATLAB Arduino Ke- o Nilai C (UNIT) (RPM) (RPM) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % Rata Rata Perbandingan Output RPM Sistem dengan 3% MATLAB Dari tabel pengujian diatas dapat dilihat bahwa simpangan nilai yang dihasilkan pada saat pengujian antara karkulasi Matlab dengan keadaan Real 66
15 adalah sebesar 3%. Dengan prosentase error dari kalkulasi yang sangat kecil ini, maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan dan program untuk kalkulasi yang di programkan pada Arduino sudah tepat dan dapat digunakan sebagai controller Simulasi Kendali Suhu Sedangkan output response dari fuzzy terhadap peubahan suhu dan jumlah mesin aktif tidak dapat disimpulkan polanya bagaimana, namun dari toolbox fuzzy pada MATLAB bisa dilihat response fuzzy terhadap error dan delta errornya Output RPM Kipas Terhadap Input MATLAB Arduino JML_MSN Suhu Gambar 4.15 Grafik Output Simulasi Kendali Suhu Dari hasil Grafik diatas merupakan grafik pengujian output Sistem Simulasi Kendali Suhu terhadap perubahan parameter input, pengujian ini dilakukan dengan cara menambah atau mengurai jumlah mesin yang aktif sehingga berpengaruh terdahap perubahan suhu dan tentunya akan berpengaruh terhadap output yaitu kecepatan putaran kipas. 67
16 4.5. Pengujian Respon Simulasi Kendali Suhu Pengujian response Simulasi Kendali Suhu ini untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui response dari keseluruan sistem yang menggunakan metode fuzzy. Pengujian ini dilakukan dengan cara menjalankan keseluruhan sistem dan mendatanya setiap perubahan kondisi input yang diterima oleh Controller dan membandingkan perubahan apa yang terjadi. Untuk menguji respon sistem ini, yaitu dengan memberi input jumlah mesin mulai dari 1 unit hingga 10 unit dengan keadaan kipas di aktifkan, pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah sistem simulasi ini dapat menyesuaikan suhu ruangan di Rang oc walaupun semua input mesin sedang diaktifkan semua. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali sebagai bahan perbandingan yang menyatakan stabil atau tidaknya sistem yang dibuat. Tabel 4.7. Percobaan Respon 1 Suhu Luar 26,5 o C Jumlah Mesin Aktif (Unit) Suhu Ruang ( o C) RPM Jedah Waktu Penambahan Aktivasi Mesin Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit 68
17 Gambar 4.16 Grafik Percobaan 1 Berdasarkan Tabel dan Grafik Percobaan 1, sistem simulasi ini dapat merespon dengan baik dan dapat mempertahankan suhu normal di range 33 o C. Tabel 4.8. Percobaan Respon 2 Suhu Luar 28,3 o C Jumlah Mesin Aktif (Unit) Suhu Ruang ( o C) RPM Jedah Waktu Penambahan Aktivasi Mesin Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit 69
18 Gambar 4.17 Grafik Percobaan 2 Berdasarkan Tabel dan Grafik Percobaan 2, sistem simulasi ini dapat merespon dengan baik dan dapat mempertahankan suhu normal di range 35 o C. Tabel 4.9. Percobaan Respon 3 Suhu Luar 29,8 oc Jumlah Mesin Aktif (Unit) Suhu Ruang ( o C) RPM Jedah Waktu Penambahan Aktivasi Mesin Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit 70
19 Gambar 4.18 Grafik Percobaan 3 Berdasarkan Tabel dan Grafik Percobaan 3, sistem simulasi ini dapat merespon dengan baik dan dapat mempertahankan suhu normal di range 35 o C. Tabel Percobaan Respon 4 Suhu Luar 31,1 o C Jumlah Mesin Aktif (Unit) Suhu Ruang ( o C) RPM Jedah Waktu Penambahan Aktivasi Mesin Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit 71
20 Gambar 4.19 Grafik Percobaan 4 Berdasarkan Tabel dan Grafik Percobaan 4, sistem simulasi ini dapat merespon dengan baik dan dapat mempertahankan suhu normal di range 35 o C. Dari ke 4 (empat) percobaan yang telah dilakukan, semua percobaan telah berjalan dengan lancar dan semua perangkat sistem simulasi ini merespon dengan baik, dari hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukan bahwa respon sistem ini dapat menjaga suhu ruangan pada jangkauan normal yaitu 32 o C hingga 35 o C. Dari ke-4 (Empat) percobaan ini jika dicermati secara berkala sistem simulasi ini sangat terpengaruh oleh keadaan suhu udara luar. Terlihat pada percobaan pertama ketika suhu luar menunukan di level 26 o C maka sistem simulasi ini dapat mempertahankan suhu konstan pada jangkauan 32 o C walaupun semua input status aktivasi mesin dalam keadaan semua dalam keadaan aktif dan hal tersebut juga terjadi pada percobaan ke-4 yang mana suhu luar ruang simulasi pada level 30,2 o C sehingga sistem ini hanya dapat mempertahankan suhu pada jangkauan 35 o C. Walaupun demikian dari hasil percobaan tersebut sistem dapat menjanga suhu secara stabil serta sesuai dengan perancangan dan tidak ada suhu yang melebihi batas normal yaitu o C. 72
21 Mengenai berpengaruhnya suhu luar ruang simulaisi ini dikarenakan metode pendinginan pada simulasi ini hanya menggunakan Kipas High Speed tanpa dilengkapi perangkat Chilling Procces atau proses pendinginan. Sehingga proses pendinginan pada simulasi ini hanya memanfaatkan perubahan sirkulasi udara yang sangat cepat. Dengan demikian walaupun proses simulasi ini terpengaruh dengan suhu ruangan sekitar, namun proses pengendalian fuzzy ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan design yang telah dirancang pada bab sebelumnya. 73
22 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Respon Sistem Simulasi ini cukup stabil terhadap perubahan kondisi Input sehingga dapat menyesuaikan serta dapat mempertahankan level suhu ruang simulasi pada jangkauan o C. 2. Proses pendinginan pada sisitem ini sangat terpengaruh oleh suhu luar disekitar plant simulasi ini, semakin level suhu diluar rendah maka akan semakin baik proses pendinginannya, dan sebaliknya 3. Proses penalalaran sensor rata rata memiliki peluang Error yang kecil terlihat dari penggujian DHT 11 terhadap perangkat sensor yang dianggap sebagai pembanding selisih antara pembacaan temperatur hanya mencapai 0,64 o C. 4. Penggunaan Hall Effect Sensor dan rangkaian PWM yang terdapat pada kipas atau Build-in dapat berkerja dengan respon yang tinggi, terlihat dari selisih pembacaan kecepatan Hall Effect Sensor terhadap Tachometer menghasilkan selisih rata rata hanya 4 rpm saja. 5. Untuk perhitungan kalkulasi fuzzy pada sistem ini berdasarkan perhitungan MATLAB dan perhitungan Program Arduino, terdapat selisih rata-rata sebesar 0.57 % 5.2. Saran 1. Dengan keterbatasan waktu dan pembuatan pemrograman khususnya untuk interface pada simulasi ini, Bagi yang berminat untuk megembangakan model simulasi kendali suhu ini dapat membuat tampilan interface untuk mempermudah pengamatan serta pemahaman Metode Fuzzy Logic. Seperti mengkobinasikan sistem simulasi ini dengan software LAB-View sebagai interface dari keseluruhan sistem. 74
BAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Tujuan Desain Tahapan terpenting adalah proses desain yang baik dan sistematis akan memberikan kemudahan dalam proses penyelesaian sebuah sistem yang diingnkan. Untuk itu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas perancangan serta penerapan pengendalian berbasis logika fuzzy pada sistem Fuzzy Logic Sebagai Kendali Pendingin Ruangan Menggunakan MATLAB. Dan simulasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor
Lebih terperinciSISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO
SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO Oleh : Rayzah Nur Ilmiyati Pembimbing : Dr. Ir. Andi Adriansyah, M. Eng ABSTRAK Saat ini perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan
Lebih terperinciBAB III. Perencanaan Alat
BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian
Lebih terperinciBAB VI PENGUJIAN SISTEM. Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan
BAB VI PENGUJIAN SISTEM 6.1 Tahap Persiapan Pengujian Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan performansi sistem kontrol yang dirancang. Namun perlu dipersiapkan terlebih dahulu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan
Lebih terperinciLAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :
LAPORAN Project Microcontroller Semester IV Judul : Automatic Fan DisusunOleh : Nama: Riesca Nusa.D Nim : 13140002 Nama: Nita Chairunnisa Nim : 13140007 Nama: Iqra Ali Nim : 13140026 Nama: Mufzan Nur Nim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Pembahasan Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk merealisasikan perangkat keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol suhu dan kelembaban
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER
RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : HAri Arbiantara 1, Andi Setiawan 2, Widjonarko 2 Teknisi Terlibat : Sugianto 2 Mahasiswa Terlibat : Bayu Sumber
Lebih terperinciKONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM
KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM Prasaja Wikanta 1, Murinto 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Center, Batam 29461
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari depan terdapat pada gambar 4.1 1 9 8 2 3 7 10 6 5 4 Gambar 4.1 Spesifikasi Alat Keterangan
Lebih terperinciHamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,
Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Kontrol Fuzzy Logic Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa, email: fikrihamzahahlul@gmail.com Subuh Isnur Haryudo Jurusan Tehnik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN
BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN 4.1 Tujuan Pengujian Pada bab ini akan dibahas tentang analisis kerja alat dan pengujian alat pengukur suhu dan kelembaban berbasis mikrokontroler yang dilakukan pada sub
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperinciSistem Pengendali Suhu Otomatis Pada Inkubator Fermentasi Yoghurt Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy
275 Sistem Pengendali Suhu Otomatis Pada Inkubator Fermentasi Yoghurt Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy Rizka Vionita *), Zaini **), Derisma ***) * *** Sistem Komputer Universitas Andalas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell
Lebih terperinciCOOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328
COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328 Latar Belakang Saat ini hampir semua perangkat mobile computing membutuhkan pendingin untuk menurunkan suhu panas yang dikeluarkan oleh komponen elektronika yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ALAT
47 BAB IV PEMBAHASAN ALAT 4.1 Spesifikasi alat Gambar alat prototype blood warmer dapat dilihat pada gambar 4.1. 1 2 3 4 6 8 5 7 Gambar 4.1. Spesifikasi alat Keterangan : 1. Indikator heater ON/OFF. 2.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. persiapan komponen, dan peralatan yang dipergunakan untuk melakukan
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen, dan peralatan yang dipergunakan untuk melakukan pengujian alat, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Bumi menerima panas dari penyinaran matahari berupa
Lebih terperinciRANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535
RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Latar Belakang Pralatan-peralatan modern yang ada saat ini baik dalam bidang perkantoran, perumahan, pertokoan, perindustrian maupun
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM 4.1 Pengambilan Data Sensor Pengambilan data dilakukan dengann membandingkan suhu sensor ( yang sudah di program kedalam Mikrokontroller dengan output keluaran
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen-komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO
RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO Intan Erlita Dewanti *, Jaenal Arifin, Danny Kurnianto Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi, STT Telematika Telkom JL.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem pengendalian ketinggian air. 3.1. Gambaran Alat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware). Hasil implementasi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA
BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat
Lebih terperinciBab IV Pengujian dan Analisis
Bab IV Pengujian dan Analisis Setelah proses perancangan, dilakukan pengujian dan analisis untuk mengukur tingkat keberhasilan perancangan yang telah dilakukan. Pengujian dilakukan permodul, setelah modul-modul
Lebih terperinciyang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting
61 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem pengendali kenaikan suhu udara dengan kendali PID menggunakan PLC LG MASTER-K120S dan modul ekspansi PLC
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis ini merupakan pungujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui
Lebih terperinciImplementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban
Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban Lingga Dwi Putra 1, Joke Pratilastiarso 2, Endro Wahjono 3 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN LOGIKA FUZZY BERBASIS ATMEGA16 THE AUTOMATIC PLANT SPRINKLER WITH A FUZZY S LOGIC BASED ON ATMEGA 16
Alat Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Logika Fuzzy Berbasis ATMega16 (Bayu Aji Kurniawan) 1 ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN LOGIKA FUZZY BERBASIS ATMEGA16 THE AUTOMATIC PLANT SPRINKLER WITH A FUZZY
Lebih terperinciBAB III. Sub Kompetensi :
BAB III CONTOH APLIKASI LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB Kompetensi : 1. Mahasiswa memecahkan masalah rekayasa melalui pendekatan logika fuzzy. Sub Kompetensi : 1. Dapat menggunakan tahapan pemecahan masalah
Lebih terperinciAda 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :
BAB V FUZZY LOGIC MATLAB TOOLBOX Agar dapat mengunakan fungsi-fungsi logika fuzzy yang ada paad Matlab, maka harus diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox adalah fasilitas
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran
Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini 1 Helmi Wiratran 2209105020 2 Latarbelakang (1) Segway PT: Transportasi alternatif dengan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus mencakup secara sinergi antara efisiensi biaya, sumber daya alam serta sumber
Lebih terperinci( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T
Farid Takhfifur Rahman (115.1.5) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Latar belakang Lingkungan Udara Kelembaban & Temperatur Metode Logika Fuzzy Kualitas & Kuantitas Tujuan Merancang dan mengembangankan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1 Analisa Perancangan Secara umum prinsip kerja dari sistem pengontrolan suhu inkubator telur adalah sebagai berikut : 1. Dibagian inputan terdapat sensor SHT11 yang berguna
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengukuran 4.1.1 Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi Dalam pengukuran suhu inkubator bakteri, pengujian dilakukan dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pendingin Mesin Mobil Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy
Rancang Bangun Sistem Pendingin Mesin Mobil Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy Purwanto Priyojatmiko 1, Akhmad Musafa 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur Jl.Raya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR
1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciPerancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno
1 Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Anggara Truna Negara, Pembimbing 1: Retnowati, Pembimbing 2: Rahmadwati. Abstrak Perancangan alat fermentasi kakao otomatis
Lebih terperinciLOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB
LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB T.SUTOJO,Ssi,M.Kom 5.10 Fuzzy Logic Toolbox Matlab menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk perhitungan logika Fuzzy dimulai dari perhitungan fungsi keanggotaan sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN42 Temperature Control I Oleh: Tim IE & Jimmy (Universitas Kristen Petra) Penyejuk udara (air conditioner) di dalam ruang tidak hanya berfungsi mendinginkan ruangan, namun harus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e.
Lebih terperinciBAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis
BAB 5 Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis 5.1. Aplikasi Display Controller Pengujian sistem kontrol dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Visual C# untuk menampilkan grafik, dan mengambil data
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah prototype pengontrol suhu ruangan melalui android direalisasikan. Dilakukan pengujian terjadap prototype ini. Tujuan pengujian adalah untuk memeriksa apakah prototype
Lebih terperinciSISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC
SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC Richa Watiasih, Nurcholis 2,2 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya richa@ubhara.ac.id, 2 cholis94@gmail.com
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia peternakan terutama peternakan unggas sering kali ditemukan masalah pembusukan telur selama proses penetasan dalam inkubator. Hal tersebut dikarenakan
Lebih terperinciMAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER
MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR Oleh : Ade Rinovy Dwi Rusdi 05.50.0019 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN
BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Pada gambar 3.1 sensor DHT 11 akan mendeteksi suhu pada ruangan lalu terhubung ke Arduino untuk
Lebih terperinciSISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER
SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER Alhusen Mustarang Stasiun Geofisika Palu Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Email: alhusenmustarang007@gmail.com
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM Ardiyanto Happy Susilo, Ninik Purwati, I.G. Puja Astawa, Arna Fariza Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis Microcontroler ATMega8 b. Tegangan : 5 V (DC) c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan 4.1.1 Basis Pengetahuan Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengetahuan adalah hal yang paling
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian serta hasil yang didapatkan dari uji coba alat monitoring base transceiver station dengan identifikasi password
Lebih terperinciPerbandingan Jumlah Membership Dan Model Fuzzy Terhadap Perubahan Suhu Pada Inkubator Penetas Telur
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 6, Juni 2017, hlm. 476-485 http://j-ptiik.ub.ac.id Perbandingan Jumlah Dan Model Fuzzy Terhadap Perubahan Suhu Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (homogen). Berikut spesifikasi dari alat hot plate magnetic stirrer : 1. Speed range : 500, 1000, 1500 rpm
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat Alat hot plate magnetic stirrer adalah alat yang di gunakan untuk mengaduk atau mencampur dua larutan berbeda (heterogen) menjadi satu (homogen). Berikut
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah alat dan bahan didapat dan dipersiapkan maka perangkat-keras dan perangkat-lunak telah berhasil dibuat sesuai dengan rancangan awal walau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meraih suatu tujuan yang dikehendaki, akhir akhir ini dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat meliputi kemampuan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
64 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian dan Analisa Alat Setelah pembuatan hardware dan software maka akan dilakukan pengujian alat yang telah dibuat, ada beberapa tahap untuk pengujian Alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor DC (Direct Current) adalah motor yang menggunakan sumber tegangan searah. Terdapat beberapa jenis motor DC yang tersedia, diantaranya adalah motor DC dengan kumparan
Lebih terperinci