BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan efek dari berhasil tidaknya dakwah yang dilakukan. Dalam proses dakwah banyak metode yang digunakan, namun metode tersebut haruslah sesuai dengan kondisi masyarakat yang dihadapi. Untuk itu perlu dipertimbangkan metode yang akan digunakan dan cara penerapannya, karena sukses dan tidaknya sesuatu program penyajian seringkali dinilai dari segi metode yang digunakan. (Dzikron Abdullah, 1992: 1) Seorang da i dalam usahanya untuk menyebarkan dan merealisasikan ajaran Islam di tengah-tengah kehidupan manusia, dia akan menghadapi masyarakat yang heterogen. Karena itu metode dakwah dalam proses dakwahnya pun harus sesuai dengan kadar pengetahuan masyarakat masingmasing. Adalah kenyataan bahwa dalam masyarakat terdapat beberapa golongan yang harus dihadapi oleh da i dengan cara atau metode yang berbeda. Kegiatan dakwah akan efektif dan efisien apabila dimansifestasikan dengan cara yang tepat. Metode dakwah tidak boleh kaku dan statis baik dalam penerapan strategi maupun tekniknya, akan tetapi harus mampu 1

2 2 mengikuti dinamika yang ada. Apabila metode dalam aplikasinya kaku dan statis, maka ajaran-ajarannya yang didakwahkan tidak akan mendapatkan respon yang baik dari umat, karena itu metode dakwah sebagai bagian dari sistem sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan dakwah. Sehubungan dengan masalah tersebut, maka da i dituntut untuk mampu bersikap bijaksana dalam menerapkan metode dakwahnya yang sesuai dengan obyek atau mad u yang dihadapi. Dalam buku Komunikasi Dakwah, approach ( pendekatan dakwah) merupakan cara yang dilakukan oleh para da i atau Komunikator untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih sayang. Artinya pendekatan dakwah haruslah bertumpu pada suatu pandangan human oriented, menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia. (Toto Tasmara, 1997: 43) Di dalam al-qur an banyak terdapat ayat-ayat yang memerintahkan agar umat Islam senantiasa menggerakkan dan menggiatkan usaha dakwah, sehingga ajaran Islam dapat senantiasa tegak dan dianut oleh umat Islam. Apa sebabnya Islam harus disiarkan?. Hal ini adalah karena Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. Firman Allah SWT yang berkenaan dengan penyelenggaraan dakwah ini yaitu QS. An-Nahl ayat 125. اد ع إ ل ى س ب يل ر ب ك ب ال ح ك م ة و ال م و ع ظ ة ال ح س ن ة و ج اد ل ه م ب ال ت ي ه ي أ ح س ن Artinya : Serulah ( manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. ( QS. An-Nahl : 125). (Depag RI, 1995: 421)

3 3 Ayat di atas mengandung pengertian tentang adanya tiga pokok cara pendekatan berdakwah yaitu dakwah bil hikmah, dakwah bil mau izhah hasanah, dan dakwah bil mujadalah yang baik. Di Pondok Pesantren At-Taslim demak, hingga kini masih banyak terdapat kegiatan dakwah, salah satunya latihan muhadharah. Metode ceramah yang dilaksanakan pada acara tersebut sebagai metode pelatihan dakwah di Pondok pesantren At-taslim Demak merupakan perwujudan dari kebijaksanaan dakwah. Namun perlu juga dipertanyakan apakah hingga kini metode tersebut dalam aktivitas dakwah telah mampu memberikan pesan dakwah secara optimal, atau bahkan dakwah dengan tidak professional. Energi dan waktu yang digunakan untuk berdakwah secara tidak professional dengan dakwah professional sebenarnya sama. Tetapi hasilnya jauh berbeda, yang pertama, tidak tahu sasaran, sementara yang kedua, punya sasaran, target dan hasil yang jelas. Padahal waktu yang disediakan oleh Allah bagi kita sangat terbatas sementara energi yang kita miliki juga sedikit. Rasanya tidak cukup memadai untuk mengangkat pekerjaan yang demikian besar. Hal inilah yang harus disadari, sehingga bisa berdakwah secara efektif dan efisien, dan sudah saatnya untuk mengadakan evaluasi terhadap intensitas dakwah. Di samping itu, meskipun dalam kegiatan dakwah yang menggunakan metode ceramah telah mampu menciptakan interaksi, namun belum mampu menjamin adanya peningkatan terhadap perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang berfokus pada nilai-nilai

4 4 keislaman pada diri mad u. sehinggaa perlu adanya peningkatan terhadap metode ceramah untuk lebih efektif dasn efisien. Di era sekarang ini problema yang timbul semakin berkembang dengan demikian upaya penyelenggaraan dakwah juga semakin berat. Untuk mengatasi problematika dakwah di masa yang akan datang perlu disiapkan kader-kader da i yang berkualitas. Kader-kader dakwah dan pelaksanaan dakwah ini merupakan penunjang dalam keseluruhan aktivitas dakwah dan proses dakwah (Aminudin Sanwar, 1985: 62) untuk mencetak kader da i ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mendirikan lembaga, organisasi, yang mengacu pada Islam sebagai system nilai dan kepemimpinan. Pembentukan kader da i yang merupakan salah satu tujuan didirikannya pesantren, di mana pesantren-pesantren tersebut mengupayakan kaderisasi da i sebagai strategi dalam upaya pengembangan dakwahnya. Dengan adanya proses kaderisasi da i ini, para santrinya yang mayoritas dari desa diharapkan mampu mengamalkan ilmunya dalam masyarakat serta mengembangkan usaha dakwah di desanya. Melihat kenyataan tersebut ditas, maka penulis menyadari akan perlunya suatu pembahasan yang berkaitan dengan metode dakwah (Muhadharah) tersebut, sebagai metode pelatihan dakwah bagi kader da i dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kader da i dalam menghadapi tantangan masa depan sehingga pembahasan ini layak untuk diangkat dalam bentuk skripsi ini melalui judul : TANGGAPAN SANTRI TERHADAP MUHADHARAH SEBAGAI METODE PELATIHAN

5 5 DAKWAH BAGI KADER DA I DI PONDOK PESANTREN AT- TASLIM DEMAK Rumusan Masalah Dari judul skripsi di atas, permasalahan yang akan dibahas penulis dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah pelaksanaan Muhadharah sebagai metode Pelatihan Dakwah bagi Kader da i di Pondok Pesantren At-Taslim Demak? b. Bagaimanakah tanggapan pengelola atau pengasuh terhadap muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah bagi kader da i di Pondok Pesantren At-Taslim Demak? c. Bagaimanakah tanggapan santri terhadap muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah bagi kader da i di Pondok Pesantren At-Taslim Demak? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui tentang pelaksanaan muhadharah yang dilaksanakan dalam rangka Pelatihan Dakwah bagi Kader Da i di Pondok Pesantren At-Taslim Demak 2) Untuk mengetahui sejauhmana tanggapan pengelola, atau pengasuh dan santri terhadap muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah bagi kader da i di Pondok Pesantren At-Taslim Demak.

6 6 b. Manfaat Penelitian 1) Merupakan pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini da i, sehingga tidak terjadi diskontinuitas pelaksanaan dakwah Islam. 2) Memberikan sumbangan wawasan berfikir bagi pelaku dakwah atau da i baik secara individual maupun kelompok agar dapat mengantisipasi dan mengatasi problematika dakwah yang akan terjadi. 3) Sebagai pengembangan terhadap disiplin ilmu Dakwah Telaah Pustaka Untuk menghindari adanya kesan pengulangan dalam penelitian ini sehingga terjadi adanya pembahasan yang sama dengan penelitian yang lain, maka perlu kami jelaskan adanya topik penelitian yang akan di ajukan dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Di bawah ini teradap beberapa kajian yang telah diteliti oleh peneliti lain yang ada relevansinya dengan judul skripsi yang penulis teliti. Ceramah Keagamaan Islam terhadap Pengalaman Ibadah Masyarakat Kabupaten Wonosobo ( Studi Kasus Metode Ceramah K.H. Abdul Fatah) oleh Musodah, yang diteliti pada tahun dalam pembahasan skripsi ini masalah yang diangkat adalah tentang ceramah keagamaan Islam merupakan proses komunikasi yang bersifat Islami dan menarik perhatian para obyek dakwah. Untuk menarik para mad u bagi da i, dituntut yang semenarik mungkin agar tujuan ceramahnya dapat tercapai

7 7 dalam hal ini ditanamkan pada pengalaman ibadah. Pemilihan metode ceramah sebagai metode dakwah di Kab. Wonosobo ini merupakan perwujudan dari kebijaksanaan dakwah. Bahkan pelaksanaan dakwahnya dengan metode ceramah dalam rangka mendorong pengalaman ibadah dapat menghasilkan sebagaimana tujuan yang diinginkan meskipun perlu adanya pembenahan-pembenahan di dalam pelaksanaanya dan dilihat dari segi keeksistensinya pelaksanaan dakwah melalui metode ceramah dalam rangka mendorong pengalaman ibadah masih dapat dikatakan bagus baik dalam penetapan waktu, kontinuitas pelaksanaannya, kepraktisannya dan daya efektifitasnya. Analisis tentang Efektifitas Methode Dakwah dalam kaitannya dengan Obyek Dakwah di Kabupaten Batang (Studi Praktek Dakwah) oleh Kholid Khumaedi yang diteliti pada tahun dalam pembahasan skripsi ini masalah yang diteliti adalah tentang metode yang paling efektif berdasarkan kenyataan yang penulis amati sampai sekarang masih banyak digunakan didaerah pedesaan maupun perkotaan di Kabupaten Batang, para da i cenderung menggunakan metode ceramah, sebab metode ini mudah dilaksanakan, dimana saja dan bisa berlangsung dengan biaya tidak terlalu banyak. Semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Batang seperti pondok pesantren madrasah diniyah membuktikan bahwa kesadaran mesyarakat terhadap dakwah Islam semakin meningkat. Hal itu dapat dijangkau berkat peran serta para da i dalam penyampaian tugasnya. Serta dengan meningkatnya jumlah masyarakat dalam setiap kegiatan dalam

8 8 Islam, menunjukkan semakin tumbuhnya kesadaran pemahaman dan pengamalan terhadap ajaran islam. Aplikasi Metode Dakwah pada masyarakat Desa dan Kota (Studi Kasus pada Majelis Taklim di Kodia Semarang) oleh Juriyah, pada tahun dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa aplikasi metode dakwah pada masyrakat desa tingkat pemikirannya rendah sehingga hanya senang dengan metode ceramah dan demonstrasi, tapi ada sebagian masyarakat desa yang tingkat pemikirannya tinggi sehingga mereka juga senang dengan metode tanya jawab dan diskusi. Demikian juga tidak seluruhnya masyarakat kota tingkat pemikirannya tinggi sehingga hanya senang dengan metode tanya jawab dan diskusi, namun ada sebagian masyarakat kota yang tingkat pemikirannya rendah sehingga mereka juga senang dengan metode ceramah dan demonstrasi. Untuk itu dakwah baik pada masyarakat desa maupun masyarakat kota diperlukan metode yang variatif yaitu dengan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan diskusi. Hanya saja pada masyarakat desa perbandingannya lebih banyak menyukai metode ceramah dan demonstrasi sebagian masyarakat kota perbandingannya lebih banyak yang menyukai tanya jawab dan diskusi. Oleh karena itu penulis mencoba mengajukan penelitian tentang tanggapan santri terhadap pelatihan dakwah melalui metode Muhadharah di Pondok Pesantren At Taslim Demak. Di sini penulis menggambarkan tentang kegiatan pelatihan dakwah dengan melaluui metode Muhadharah.

9 9 Kegiatan ini bersifat materi yang dilakukan setelah acara dziba an di Pondok Pesantren At Taslim Demak. Jadi pembahasan persoalannya tidak melebar lebih memfokuskan pada persoalan dakwah dengan metode Muhadharah. Disini penulis ingin mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan muhadharah, tanggapan santri dan pengelola/pengsuh tentang pelaksanaan kaderisasi dakwah di Pondok Pesantren At Taslim Demak yang dilakukan secara organisatoris oleh sebuah yayasan Pondok Pesantren At Taslim dengan menggunakan metode pendekatan melalui bentuk metode Muhadharah Kerangka Teoritik Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada manusia, atau usaha mengubah situasi ke arah yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk mendukung semua itu dibutuhkan suatu cara dalam penyampaian pesan-pesan dakwah. Metode muhadharah (ceramah) adalah salah satu metode yang digunakan oleh da i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Sebagai sebuah metode yang sudah cukup populer (bahkan menjadi image dakwah Islam) metode muhadharah dipandang cukup proporsional dalam

10 10 memberikan kemudahan, baik kemudahan bagi da i dalam menyampaikan pesan dakwah maupun kemudahan mad u dalam menerima pesan dakwah. Namun tidak dengan serta merta seorang da i dapat begitu saja menggunakan metode muhadharah dan kemudian menyampaikan pesanpesan dakwah dengan metode tersebut. Dibutuhkan suatu pengalaman dan pelatihan dakwah agar seorang da i mengetahui dan menguasai sisi-sisi metode muhadharah yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah Islam. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga/institusi pendidikan Islam sebagai lembaga dakwah merupakan salah satu dari sekian banyak lembaga yang berkemampuan untuk mencetak kader-kader da i, dalam hal ini kader da i yang dimaksud adalah santri yang tinggal di pondok pesantren tersebut. Santri sebagai kader da i memiliki potensi yang baik sebagai seorang da i. Lingkungan pendidikan yang mendukung bagi terlaksananya pengkaderan seorang da i juga menjadi faktor penting dalam mewujudkan keberhasilan pengkaderan, termasuk pelatihan dalam pengkaderan itu sendiri. Pelatihan dakwah dengan menggunakan metode muhadharah di pondok pesantren dapat menjadi salah satu titik tolak keberhasilan bagi kader da i untuk menjadi da i yang profesional dan dapat diterima di masyarakat.

11 Metode Penelitian a. Jenis Penelitian, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian yang tidak menggunakan statistik dalam mengumpulkan data dan memberikan penafsiran terhadap hasilnya. (Suharsini Arikunto, 1998:87). Sementara menurut Lexi J. Moleong data data yang terkumpul agar mudah ditarik kesimpulannya maka digunakan analisis kualitatatif melalui cara mendeskripsikan, di mana setiap data dikumpulkan kemudian disusun dengan kata-kata bukan dengan angka. (Lexi J. Moleong, 1988: 6). Hal ini yang mendasari penulis untuk mengetahui tanggapan santri terhadap metode muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah di Pondok Pesantren At-Taslim Demak. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, yaitu berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orangorang biasa dalam situasi-situasi tertentu (Lexy J. Moleong, 2001: 9). Proses dakwah Islam dalam pelaksanaannya sering berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu. Demikian pula pelaksanaan metode muhadharah di Pondok Pesantren At-Taslim Demak merupakan moment rutin yang melibatkan banyak orang (santri), yang selanjutnya para santri tersebut mengalami akibat dari keterlibatan mereka dalam kegiatan itu. Sedangkan spesifikasi penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang cirinya bertujuan mengumpulkan data dan informasi untuk disusun,

12 12 dijelaskan dan di analisis. (Asep Saeful Muhtadi, Agus, Ahmad Safei, 2003: 128). b. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan munculnya salah faham dan salah pengertian bagi yang berkepentingan, maka dipandang perlu adanya penjelasan definisi istilah-istilah yang digunakan pada skripsi ini. Dari judul Tanggapan Santri Terhadap Dakwah Melalui Metode Muhadharah Sebagai Metode Pelatihan Dakwah Bagi Kader Da i Di Pondok Pesantren At-Taslim Demak ada beberapa kata yang perlu mendapat penjelasan antara lain: 1) Metode Muhadharah Metode muhadharah tersusun dari kata metode dan muhadharah. Metode berasal dari bahasa Yunani, Methodos artinya cara, jalan (Dzikron Abdullah, 1992: 1). Sementara kata muhadharah berasal dari kata ح ض ر - ي ح اض ر - م ح اض ر ة berarti ceramah (Balkiah S., Maftuh Ahmad, 1991: 323). Maksud dari metode muhadharah adalah kegiatan dakwah yang dilakukan dengan metode ceramah yang banyak diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik bicara seorang da i pada suatu aktivitas dakwah dalam hal ini dilaksanakan di lingkungan Pondok Pesantren At-Taslim Demak. 2) Pelatihan Dakwah Pelatihan diartikan sebagai pembelajaran bagi komunitas organisasi (دعا, يدعو, دعوة ( kata (Jusuf Irianto, 2001: 5). Dakwah berasal dari

13 13 yang berarti seruan, panggilan, ajakan. (Mahmud Yunus, 1972: 127) sedang secara terminology, dakwah merupakan mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. (Thoha Yahya Oemar, 1961: 1). Maksud dari pelatihan dakwah dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dakwah Islam yang ditujukan kepada santri Pondok Pesantren At- Taslin Demak melalui metode ceramah yang dilaksanakan secara rutin satu kali dalam satu minggu untuk membentuk kader dakwah. 3) Kader Da i Kader diartikan sebagai orang-orang yang memegang pekerjaanpekerjaan penting dalam pemerintahan (Poerwadarminta, 1976: 431), sementara da i adalah subyek penyampai dakwah. Yang dimaksud kader da i dalam penelitian ini adalah seseorang (calon da i) yang dididik, dilatih dan dibina agar menjadi da i yang nantinya mampu untuk menyampaikan pesan dakwah di muka umum ( audien), dalam hal ini adalah santri di Pondok Pesantren At-Taslim Demak. c. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh individu yang akan diselidiki atau seluruh subyek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1993: 102) Adapun populasi dari penelitian ini adalah semua santri yang belajar di Pondok Pesantren At Taslim Demak.

14 14 Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Suharsimi Arikunto, 1993 : 104) Menurut Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa dalam pengambilan sampel apabila obyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jumlah subyeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10 % - 25 %. (Suharsimi Arikunto, 1993: 102) Dalam hal ini penulis mengambil 24 % dari seluruh populasi sehingga jelaslah jumlah responden 60 dari 250 santri Pondok Pesantren At Taslim Demak. Agar pengambilan sampel representatif, penulis menggunakan random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak atau random atau tanpa pandang bulu (Suharsimi Arikunto, 1993: 63). d. Sumber data. 1) Library Research. Yaitu menggali data melalui buku buku perpustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang penulis bahas. Data ini terutama untuk menyusun landasan teori dalam Bab II dan sebagai bahan analisa dalam Bab IV.

15 15 2) Field Research. Yaitu proses pengumpulan data melalui penelitian lapangan, dalam hal ini sebagai obyek kajian adalah santri dan pengasuh/pengelola Pondok Pesantren At Taslim Demak. e. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut: 1) Observasi. Yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. (Kartini Karton, 1990: 157). Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap situasi dan kondisi serta kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren At Taslim Demak. 2) Wawancara. Yaitu pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan kepada tujuan penyelidikan. (Soetrisno Hadi, 1981: 136) Wawancara ini dimaksudkan untuk hal hal yang berkaitan dengan Pondok Pesantren At Taslim Demak yaitu wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren At-Taslim Demak (K.H. Nurul Huda, M.A.) dan pengurus Pondok Pesantren At-Taslim Demak (Mahfiyatul Haritsah dan Rohimatul Ulya).

16 16 3) Dokumentasi. Yaitu mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1993: 202), dalam hal ini berupa brosur Pondok Pesantren At Taslim Demak, daftar peraturan Pondok Pesantren At Taslim Demak. 4) Angket Yaitu mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa pertanyaan secara tertulis kepada santri yang selalu mengikuti ceramah. Dalam hal ini penulis menyebarkan angket 60 eksemplar kepada santri untuk dijawab. f. Teknik Analisa Data Data data yang telah terkumpul agar mudah ditarik kesimpulannya maka digunakan analisis kualitatif melalui cara mendeskripsikan, di mana setiap data dikumpulkan kemudian disusun dengan kata kata bukan dengan angka. (Lexi J. Moleong, 1988: 6). Begitu juga menurut Noeng Muhadjir, data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal, bukan dalam bentuk angka. (Noeng Muhadjir, 2000: 44). Dalam teknik ini data yang diperoleh secara sistematis dan obyektif melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi akan diolah dan dianalisis sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yaitu secara induktif. (Lexy J. Moleong, 1989: 5). Yaitu suatu pengambilan keputusan dengan menggunakan pola pikir

17 17 yang berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian digeneralisasikan pada hal-hal yang bersifat umum. (Sutrisno Hadi, 1991: 39) Sistematika Penulisan Skripsi Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu : a. Bagian muka terdiri dari : Halaman judul, Halaman persetujuan dan Pengesahan, Halaman Pernyataan, Abstraksi, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Kata Pengantar dan Halaman Daftar Isi. b. Bagian isi./ badan tubuh bagian terdiri dari : BAB I : Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teoritik, Metodologi Penelitian dan sistematika Penulisan Skripsi. BAB II : Tinjauan Umum tentang Dakwah dan Muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah. Yang terdiri dari pengertian Dakwah, Dasar dan Tujuan Dakwah, Unsur unsur Dakwah, Pengertian Muhadharah, Urgensi metode dalam aktivitas dakwah, kelemahan dan kekurangan metode Muhadharah ( ceramah ), macam dan manfaatnya bagi masyarakat, pelatihan dakwah. BAB III : Tanggaapan Santri terhadap Muhadharah Sebagai Metode Pelatihan Dakwah Bagi Kader Da i Di Pondok Pesantren At Taslim Demak. Pada Bab ini meliputi : Gambaran

18 18 Umum Pondok Pesantren At Taslim Demak, Sejarah berdirinya Pondok Pesantren At Taslim Demak, Struktur organisasi dan Personalia. Adapun mengenai pelaksanaan Muhadharah meliputi pelaksanaan Muhadharah, tanggapan pengelola atau pengasuh dan santri terhadap muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah. BAB IV : Analisis tentang Tanggapan Santri terhadap Muhadharah sebagai metode Pelatihaan Dakwah bagi kader da i di Pondok Pesantren At Taslim Demak. Analisis terhadap pelaksanaan muhadharah, analisis tanggapan pengelola atau pengasuh, analisis tanggapan santri terhadap muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah bagi kader dai di Pondok Pesantren At Taslim Demak. BAB V : Penutup. Pada bab akhir ini terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dilanjutkan dengan pemberian saran saran dan kata penutup. c. Bagian terakhir yaitu berisi Daftar Kepustakaan, Lampiran lampiran yang dianggap penting dan Daftar Riwayat Pendidikan Penulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah tampak cukup pesat, terutama di kota-kota besar. (TPA), Taman Kanak-Kanak Al Qur an (TKA), Madrasah Diniyah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah tampak cukup pesat, terutama di kota-kota besar. (TPA), Taman Kanak-Kanak Al Qur an (TKA), Madrasah Diniyah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik. Kesadaran dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat, merupakan efek dari berhasil

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM TERPADU AS-SHODIQIYYAH SEMARANG SKRIPSI. Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM TERPADU AS-SHODIQIYYAH SEMARANG SKRIPSI. Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM TERPADU AS-SHODIQIYYAH SEMARANG (STUDY KASUS PENERAPAN PAI DI DALAM KELAS DAN DI LUAR KELAS) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusai dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering dianggap masih terbelakang. Hal itu disebabkan lembaga pendidikan Islam masih tertinggal jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan formal pada jenjang dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telepon, bahkan sekarang beralih ke internet atau media sosial.

BAB I PENDAHULUAN. telepon, bahkan sekarang beralih ke internet atau media sosial. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi di Indonesia semakin melesat beberapa tahun terakhir. Ini semua mengakibatkan berubahnya pola berfikir dan berperilaku manusia. Contohnya

Lebih terperinci

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH 20 SURAKARTA TAHUN 2009/2010

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH 20 SURAKARTA TAHUN 2009/2010 MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH 20 SURAKARTA TAHUN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menumbuhkan dan mengamalkan sikap dalam kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Islam Pati merupakan Rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM). Rumah Sakit ini dalam memberikan pelayanan kesehatan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai habis dengan demikian, belajar tuntas semestinya terarah pada upaya

BAB I PENDAHULUAN. sampai habis dengan demikian, belajar tuntas semestinya terarah pada upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh hasil akademik sesuai dengan target yang ditentukan. Berdasarkan dengan masalah ketuntasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, dimana pendidikan sendiri tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sifatnya mutlak baik dalam

Lebih terperinci

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1913 Kaunseling Keluarga (Minggu 4)

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1913 Kaunseling Keluarga (Minggu 4) DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK1913 Kaunseling Keluarga (Minggu 4) Pensyarah Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD- Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Modul ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa dakwah berasal dari bahasa arab yakni da

Lebih terperinci

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan 2 Seorang guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang dapat memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyeru dan mengajak seluruh umat untuk memeluk agama Islam. Kewajiban dakwah yaitu menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada era globalisasi mengakibatkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Objek, dan Subjek Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penulis dalam penelitian lapangan atau field Reseacrh menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA DAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PROBLEMATIKA DAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI PROBLEMATIKA DAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah kalimat populer yang menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan dari keberhasilannya dalam mencetak kader penerusnya. Dari sinilah kader

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah suatu istilah yang sangat dikenal dalam dunia Islam. Dakwah dan Islam merupakan dua bagian yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya, karena Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji adalah rukun Islam yang terakhir yang menjadi penyempurna dan penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong mampu tetapi tidak mau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam, juga suatu kegiatan dari seseorang, kelompok, segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, pendekatan yang dilakukan adalah melalui kualitatif deskriptif. Maksudnya, data yang dikumpulkan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional

BAB I PENDAHULUAN. tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren merupakan sistem pendidikan agama Islam yang tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional Indonesia yang eksistensinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG STRATEGI DAKWAH YAYASAN ARWANIYYAH DALAM MENANAMKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI PONDOK PESANTREN YANBU UL QUR AN KUDUS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S.Sos.I)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada seluruh umat manusia. Dengan demikian umat Islam bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kepada seluruh umat manusia. Dengan demikian umat Islam bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, oleh karena Islam harus disebarkan kepada seluruh umat manusia. Dengan demikian umat Islam bukan hanya berkewajiban melaksanakan ajaran

Lebih terperinci

PERANAN PONDOK PESANTREN DARUL QURRO DALAM MEMBANGUN KARAKTER SANTRI DI DESA KAWUNGANTEN LOR KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN

PERANAN PONDOK PESANTREN DARUL QURRO DALAM MEMBANGUN KARAKTER SANTRI DI DESA KAWUNGANTEN LOR KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN PERANAN PONDOK PESANTREN DARUL QURRO DALAM MEMBANGUN KARAKTER SANTRI DI DESA KAWUNGANTEN LOR KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah lapangan (field research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed methodology). Mixed method

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an menganjurkan manusia untuk beriman dan berilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al- Mujadalah ayat 11: ي أ ه ي اا ذ ل ي ن ا م ن و ا ا ذ اق

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama samawi yang sempurna diantara agama samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada Nabi Muhammad saw sebagai

Lebih terperinci

TEORI KONVERGENSI DAN RELEVANSINYA DENGAN HADITS NABI MUHAMMAD SAW TENTANG FITRAH MANUSIA

TEORI KONVERGENSI DAN RELEVANSINYA DENGAN HADITS NABI MUHAMMAD SAW TENTANG FITRAH MANUSIA TEORI KONVERGENSI DAN RELEVANSINYA DENGAN HADITS NABI MUHAMMAD SAW TENTANG FITRAH MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Islam Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 )

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah proses penanaman nilai Islami yang terdapat dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak pernah menafika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ini disebut abad komunikasi massa, komunikasi telah mencapai satu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran Islam hanya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti. kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti. kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang tertulis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam merupakan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam merupakan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan yang berlangsung saat ini dan mungkin di saat yang akan datang berlangsung cepat, beragam, dinamis dan sukar diramalkan. Agar bisa mengikuti, mensucikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seruan. Dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai isim. yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru.

BAB I PENDAHULUAN. seruan. Dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai isim. yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan Masalah Ditinjau dari segi bahasa (etimologi), dakwah berarti panggilan, ajakan, seruan. Dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai isim (ی د ع و) yad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi zaman sekarang begitu kompleks, dan manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi zaman sekarang begitu kompleks, dan manusia merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi zaman sekarang begitu kompleks, dan manusia merupakan makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah kompleksitas masyarakat yang terus berkembang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah tempat belajar dan berlatih siswa dalam berbagai hal yang nantinya pasti akan dihadapi oleh para siswa dalam kehidupan nyata di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang ilmu dalam pengembangan sains dan teknologi yang mampu untuk menggiring kita berpikir sistematis, logis dan kritis, kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan yang pada hakikatnya adalah membudayakan manusia. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang ditujukan untuk pembelajaran siswa. 1 Adapun pembelajaran berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang ditujukan untuk pembelajaran siswa. 1 Adapun pembelajaran berasal dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mujiono bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah suatu kegiatan ajakan dan seruan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku yang dilaksanakan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi

Lebih terperinci

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8).

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengaktualisasikan kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah perilaku dan sikap murid dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma ruf nahi munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1 Organisasi ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia, dalam kehidupannya juga menempati tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi kehidupan. Dimana pendidikan mempunyai peranan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa arab sering diterjemahkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan (dalam konteks menuntut ilmu) untuk kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai yang kita ketahui islam adalah agama dakwah yang menyerukan setiap umatnya untuk menyebarkan kepada sesamanya. Dan dalam rangka usaha penyebaran dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN TUGAS DALAM PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN (SUSCATIN) DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG.

PERENCANAAN TUGAS DALAM PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN (SUSCATIN) DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG. PERENCANAAN TUGAS DALAM PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN (SUSCATIN) DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Lebih terperinci

Bimbingan Konseling Islam pada Perilaku Menyimpang

Bimbingan Konseling Islam pada Perilaku Menyimpang Bimbingan Konseling Islam pada Perilaku Menyimpang Disusun Oleh : Nama : Helma Safitri NIM : 12001130 Kelas : 4 BK / D1 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Algesindo, 2009), 79.

BAB I PENDAHULUAN. Algesindo, 2009), 79. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan agama Islam sangat menakjubkan bagi para pengamat sejarah. Nabi Muhammad Saw (571-623M) adalah peletak dasar agama Islam karena Nabi Muhammad

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA SURAT KABAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V B SD MUHAMMADIYAH 9 BANJARMASIN

PENGGUNAAN MEDIA SURAT KABAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V B SD MUHAMMADIYAH 9 BANJARMASIN PENGGUNAAN MEDIA SURAT KABAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V B SD MUHAMMADIYAH 9 BANJARMASIN Oleh UTAMI NING TYAS TUTI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1437 H PENGGUNAAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI

PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual menjadi manusia yang baik, beradab, dan berkualitas, selalu berbuat baik sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dari gejala-gejala subyek suatu kelompok yang menjadi obyek penelitian atau bersifat fenomenologis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang sering dikenal selalu berhubungan dengan ilmu di bidang lainnya. Dengan mempelajari Matematika, otak dilatih untuk berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyuluhan Agama Islam merupakan tugas yang dilaksanakan oleh seorang Penyuluh Agama Islam. Penyuluh Agama Islam adalah mitra bimbingan Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini banyak muncul paham keagamaan yang berada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Menurut Shaleh A. Rasyad (1993:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

MODEL PENDIDIKAN AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

MODEL PENDIDIKAN AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO MODEL PENDIDIKAN AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO SKRIPSI Diajukan Pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jika dilihat dari salah satu fungsi diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap terjaga. Sejalan dengan

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN TESIS Oleh: FADLIYANUR NIM. 1202520950 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV DI MI KHADIJAH BANJARMASIN OLEH MAHDIATI UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN FIKIH DI MIN MODEL TAMBAK SIRANG KEC. GAMBUT

PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN FIKIH DI MIN MODEL TAMBAK SIRANG KEC. GAMBUT PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN FIKIH DI MIN MODEL TAMBAK SIRANG KEC. GAMBUT OLEH ZAHRATUN NUFUS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H PENGGUNAAN STRATEGI PETA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai rakhmat bagi seluruh alam, Islam

Lebih terperinci

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki perundang-undangan sebagai kitab hukumnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Metode merupakan suatu hal penting yang harus ada di dalam suatu pelaksanaan kegiatan untuk memberikan kemudahan dan keserasian

Lebih terperinci