Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107)"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh (SHM). Hal tersebut dikarenakan tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR dalam pembelajaran jaringan dasar. Munir (2013, hlm. 107) menjelaskan pengembangan multimedia terdiri dari lima tahap yaitu tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian. Model pengembangan multimedia yang dijelaskan Munir digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107)

2 27 Peneliti menggunakan metode pengembangan multimedia yang digagas oleh Munir. Hal tersebut dikarenakan tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR dalam pembelajaran jaringan dasar. Sesuai dengan metode pengenbangan multimedia Munir yang fokus pada pendidikan dan pembelajaran serta dirancang untuk menghasilkan perangkat lunak dalam pembelajaran. Langkah-langkah penelitian ini memiliki lima tahap yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi dan tahap penilaian yang dapat digambarkan sebagai berikut :

3 28 ANALISIS DESAIN PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI PENILAIAN Gambar 3.2. Langkah-langkah Penelitian Multimedia Pembelajaran Interaktif Game Berbasis Strategi TANDUR

4 29 Gambar 3.2 merupakan langkah-langkah penelitian multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR dari model pengembangan multimedia Siklus Hidup Menyeluruh (SHM) yang diungkapkan oleh Munir. Model pengembangan tersebut dimodifikasi, diadaptasi dan disesuaikan dalam penelitian ini. Tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap Analisis Pada tahap analisis, peneliti melakukan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan informasi berupa teori - teori yang berkaitan dengan multimedia pembelajaran yang akan dikembangkan serta mengumpulkan informasi tentang penerapan strategi TANDUR dalam pembelajaran agar dapat diimplementasikan dalam multimedia pembelajaran. Informasi yang diperoleh berasal dari buku, jurnal, dan sumber lainnya yang sesuai dengan penelitian. Peneliti juga melakukan studi lapangan menggunakan angket yang diberikan kepada siswa serta wawancara dengan guru mata pelajaran jaringan dasar guna memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran jaringan dasar terutama yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran. Pada tahap analisis, kegiatan difokuskan pada hal-hal berikut : a) Pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran jaringan dasar terutama yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran, model pembelajaran serta hasil belajar siswa. b) Menentukan pengguna yang dapat memanfaatkan multimedia pembelajaran yang dikembangkan. c) Menentukan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk merancang dan membangun multimedia pembelajaran.

5 30 2. Tahap Desain Pada tahap desain, data-data yang telah dikumpulkan dari tahap analisis digunakan untuk bahan perancangan multimedia pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahap desain ini meliputi beberapa langkah yaitu penyusunan instrumen penelitian untuk pembelajaran, merumuskan materi agar sesuai dengan kurikulum, pembuatan flowchart dan pembuatan storyboard. a. Flowchart Flowchart menjelaskan urutan alur kerja multimedia pembelajaran menggunakan simbol-simbol khusus. Sebagaimana dinyatakan oleh Munir (2013, hlm. 102) bahwa flowchart view adalah diagram yang memberikan gambaran alir dari scene (tampilan) satu ke scene lainnya. b. Storyboard Storyboard adalah bentuk gambar setiap scene yang menggambarkan mengenai multimedia pembelajaran yang dikembangkan meliputi keterangan-keterangan lain yang diperlukan. Storyboard menunjukkan pedoman untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif game. 3. Tahap Pengembangan Pada tahap pengembangan, peneliti mulai melakukan pembuatan multimedia pembelajaran. Tahap ini terdiri atas beberapa langkah yaitu pembuatan antarmuka, pengkodingan, pengujian aplikasi menggunakan black box testing, pemaketan dan langkah terakhir yaitu melakukan validasi untuk menjamin multimedia yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Validasi dilakukan oleh ahli media pembelajaran dan ahli materi. Proses tersebut bertujuan untuk mendapatkan saran bagi pengembangan media pembelajaran. Jika terdapat kekurangan maka

6 31 dilakukan perbaikan (revisi). Setelah multimedia dianggap layak maka dilakukan tahap implementasi. 4. Tahap Implementasi Pada tahap implementasi, multimedia yang dikembangkan dalam penelitian digunakan oleh siswa dalam pembelajaran jaringan dasar. Desain penelitian yang digunakan pada tahap implementasi adalah Pre- Eksperimental Design bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 109) desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Penelitian ini dilakukan pada satu kelas eksperimen yang akan diterapkan pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. Siswa kelas eksperimen akan dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan masingmasing siswa yaitu kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah. Untuk menentukan pembagian kelompok siswa maka digunakan data ketuntasan belajar dari guru mata pelajaran jaringan dasar. Sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen akan diberikan pretest terlebih dahulu. Setelah pretest maka akan diberi perlakuan dan pada tahap akhir akan diberi posttest. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : O 1 X O 2 Gambar 3.3. One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2014, hlm. 110) Keterangan : O 1 O 2 = Pretest untuk kelas eksperimen = Posttest untuk kelas eksperimen

7 32 X = Perlakuan berupa penggunaan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR dalam pembelajaran jaringan dasar 5. Tahap Penilaian Pada tahap penilaian, siswa memberi tanggapannya terhadap pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. Munir (2013, hlm. 101) menyatakan bahwa pada tahap ini peneliti akan mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penghalusan software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih sempurna. Proses ini akan didapatkan informasi mengenai kekurangan multimedia yang dikembangkan serta benarkah multimedia tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa. B. Populasi dan Sampel Sugiyono (2014, hlm. 117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Negeri 2 Bandung program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan kelas X. Sedangkan sampel yang diambil adalah satu kelas X TKI 3 yang terdiri dari 33 siswa. C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur untuk mengumpulkan data dari penelitian yang dilakukan. Terdapat empat variabel yang akan diukur menggunakan instrumen, diantaranya adalah :

8 33 1. Ketertarikan siswa terhadap penyampaian materi pembelajaran jaringan dasar menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. 2. Kelayakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR pada mata pelajaran jaringan dasar. 3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR pada mata pelajaran jaringan dasar. 4. Hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Instrumen Studi Lapangan Instrumen studi lapangan berupa angket dan wawancara. Angket diberikan kepada siswa dan wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran jaringan dasar. Angket digunakan untuk mendapatkan data tentang ketertarikan siswa terhadap multimedia pembelajaran interaktif game. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan dalam pembelajaran jaringan dasar. Hasil dari angket dan wawancara dikonversi menjadi kebutuhan atau permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran jaringan dasar serta kebutuhan dalam pengembangan multimedia pembelajaran. 2. Instrumen Validasi Ahli Instrumen validasi ahli digunakan untuk menilai kelayakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. Instrumen ini ditujukan kepada ahli media dan ahli materi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran Rating scale. Sugiyono (2014, hlm. 141) menyatakan bahwa dengan rating-scale

9 34 data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam penilaian materi dan multimedia pembelajaran, peneliti merujuk pada penilaian berdasarkan Learning Object Review Instrumen (LORI) yang dijelaskan oleh Nesbit dkk. (2007). Penilaian materi meliputi beberapa aspek yaitu aspek kualitas isi/materi (content quality), aspek pembelajaran (learning goal alignment), umpan balik dan adaptasi (feedback and adaptation) dan motivasi (motivation). Sedangkan untuk penilaian multimedia meliputi desain (presentation desain), kemudahan untuk digunakan (interaction usability), kemudahan mengakses (Accessibility), kemudahan dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media lain (Reusability) dan memenuhi standar (strandars compliance). Uraian aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Penilaian Materi Multimedia Pembelajaran Berdasarkan Learning Object Review Instrument (LORI) version 1.5 (Nesbit dkk., 2007) Indikator Kualitas Isi/Materi (Content Quality) Pembelajaran (Learning Goal Alignment) Umpan Balik dan Adaptasi (Feedback and Adaptation) Motivasi (Motivation) Kriteria Ketelitian, ketepatan, teratur dalam penyajian materi, dan detail menempatkan level. Sejajar dengan tujuan pembelajaran, aktivitas, penilaian, dan karakter pelajar. Konten adaptasi atau umpan balik dapat digerakkan oleh pelajar yang berbeda atau model pembelajaran. Kemampuan untuk memotivasi dan menarik perhatian banyak pelajar. Tabel 3.2. Penilaian Media Multimedia Pembelajaran Berdasarkan Learning Object Review Instrument (LORI) version 1.5 (Nesbit dkk.,2007) Indikator Desain (Presentation Desain) Kemudahan untuk Digunakan (Interaction Usability) Kemudahan Mengakses Kriteria Desain dari informasi visual dan audio untuk meningkatkan pembelajaran dan mengefisienkan proses mental. Navigasi yang mudah, antarmuka yang dapat ditebak, dan kualitas antarmuka yang membantu. Desain dari control dan format penyajian

10 35 (Accessibility) Kemudahan Dimanfaatkan Kembali untuk Mengembangkan Media Lain (Reusability) Memenuhi Standar (Strandars Compliance) mengakomodasi berbagai pelajar. Kemampuan untuk digunakan dalam berbagai variasi pembelajaran dan dengan pelajar yang berbeda. Kepatuhan terhadap standar internasional dan spesifikasinya. 3. Instrumen Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan Multimedia Instrumen yang digunakan untuk tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia berbentuk angket. Angket ini diberikan kepada siswa setelah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. Skala pengukuran yang digunakan dalam instrumen ini adalah skala sikap Likert. Sugiyono (2014, hlm. 134) mengungkapkan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari skala Likert ini yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Aspekaspek yang diberi tanggapan oleh siswa meliputi aspek perangkat lunak, aspek pembelajaran dan aspek komunikasi visual. 4. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian dalam proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi diisi oleh observer yang mengamati proses pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR dari awal hingga akhir. Pemberian nilai pada lembar observasi menggunakan skala 1-4 dengan ketentuan sebagai berikut: - (1) Kualitas dari aktivitas yang dinilai tidak baik, sangat sedikit bahkan tidak ada siswa yang merespon aktivitas guru

11 36 - (2) Kualitas dari aktivitas yang dinilai kurang, hanya sebagian siswa yang merespon aktivitas guru - (3) Kualitas dari aktivitas yang dinilai sudah baik, sebagian besar siswa merespon aktivitas guru - (4) Kualitas dari aktivitas yang dinilai sangat baik, seluruh siswa merespon dengan baik aktivitas guru 5. Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Instrumen tes hasil belajar siswa berfungsi untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi setelah menggunakan multimedia pembelajaran. Instrumen ini terdiri dari soal pretest dan posttest pada ranah kognitif yaitu C1, C2, dan C3. Sebelum instrument tes digunakan maka diperlukan beberapa pengujian yaitu uji validitas, uji reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda. a. Uji Validitas Untuk menguji validitas digunakan rumus product moment dengan angka kasar dalam Arikunto (2013, hlm. 87) yaitu : r XY = NΣXY (ΣX)(ΣY) {NΣX 2 (ΣX) 2 }{NΣY 2 (ΣY) 2}..(Rumus 3.1) Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variable yang dikorelasikan N = jumlah peserta tes X = skor setiap butir soal Y = skor total peserta Nilai r xy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas soal (Arikunto, 2013, hlm. 89) sebagai berikut : Tabel 3.3. Klasifikasi Interpretasi Validitas Nilai r xy Kriteria 0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi

12 37 b. Uji Reliabilitas 0,60 < rxy 0,80 Tinggi 0,40 < rxy 0,60 Cukup 0,20 < rxy 0,40 Rendah 0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah Rumus untuk menghitung besarnya reliabilitas menggunakan K-R 20 (Kuder dan Richardson). Berikut rumus K-R. 20 (Arikunto, 2013, hlm. 115) : r 11 = ( n n 1 )(S2 pq S 2 )..(Rumus 3.2) Keterangan : r 11 n S p q pq = reliabilitas tes secara keseluruhan = banyaknya item = standar deviasi dari tes = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1 p) = jumlah dari hasil perkalian antara p dan q Nilai r 11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi interpretasi yang dibuat oleh J.P.Guilford (Suherman dalam Tonggiro, 2014, hlm 35) sebagai berikut : Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Kriteria r11 0,20 Sangat Rendah 0,20 < r11 0,40 Rendah 0,40 < r11 0,70 Sedang 0,70 < r11 0,90 Tinggi 0,90 < r11 1,00 Sangat Tinggi c. Indeks Kesukaran Arikunto (2013, hlm. 222) menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang

13 38 terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan membuat peserta didik tidak memiliki semangat untuk memecahkannya. Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut (Arikunto, 2013, hlm. 223) : P = B.(Rumus 3.3) JS Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan dengan tabel sebagai berikut (Arikunto, 2013, hlm.225) : d. Daya Pembeda Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Kriteria 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Rumus untuk menentukan daya pembeda sebuah soal adalah sebagai berikut (Arikunto, 2013, hlm. 228) : DP = B A JA B B JB = P A P B...(Rumus 3.4) Keterangan : J = Jumlah peserta tes J A = Jumlah peserta kelompok atas J B = Jumlah peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

14 39 Klasifikasi untuk daya pembeda (Arikunto, 2013, hlm. 232) adalah sebagai berikut : Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria Negatif Semuanya tidak baik, soal dibuang 0,00-0,20 Jelek (poor) 0,21-0,40 Cukup (satisfactory) 0,41-0,70 Baik (good) 0,71-1,00 Baik Sekali (excellent) D. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Instrumen Studi Lapangan Data yang diperoleh dari studi lapangan dapat langsung dideskripsikan karena merupakan hasil dari angket dan wawancara. 2. Analisis Data Instrumen Validasi Ahli Instrumen validasi ahli memiliki lima pilihan jawaban yaitu angka 1 sampai angka 5. Langkah-langkah dalam menganalisis data instrument validasi ahli adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm. 142) : a. Menghitung Jumlah Skor Kriterium Skor kriterium merupakan skor bila setiap butir mendapat skor tertinggi. Skor Kriterium = Skor tertinggi x Jumlah Butir x Jumlah Responden b. Menghitung Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data Jumlah skor hasil pengumpulan data merupakan skor yang diperoleh dari responden, ditabulasikan ke dalam tabel kemudian dihitung jumlah keseluruhan skor. c. Menentukan Presentase Skor Kategori Data Presentase kategori dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

15 40 P = Jumlah skor hasil pengumpulan data skor kriterium 100%...(Rumus 3.5) Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya data secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut : Gambar 3.4. Interval Kategori Hasi Validasi Ahli Data penelitian yang bersifat kualitatif seperti komentar dan saran dijadikan dasar dalam merevisi multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. 3. Analisis Data Instrumen Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan Multimedia Instrumen tanggapan siswa berbentuk angket yang memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Langkah-langkah dalam menganalisis data instrument tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm. 135) : a. Pilihan Jawaban Diberi Skor - Sangat Setuju (SS) 4 - Setuju (S) 3 - Tidak Setuju (TS) 2 - Sangat Tidak Setuju (STS) 1 b. Menghitung Jumlah Skor Kriterium Skor kriterium merupakan skor bila setiap butir mendapat skor tertinggi. Skor Kriterium = Skor tertinggi x Jumlah Butir x Jumlah Responden

16 41 c. Menghitung Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data Jumlah skor hasil pengumpulan data merupakan skor yang diperoleh dari responden, ditabulasikan ke dalam tabel kemudian dihitung jumlah keseluruhan skor. d. Menentukan Presentase Skor Kategori Data Presentase kategori dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : P = Jumlah skor hasil pengumpulan data skor kriterium 100%...(Rumus 3.6) Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya data secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut: Gambar 3.5. Interval Kategori Hasi Angket Siswa 4. Lembar Observasi Data lembar observasi dianalisis berdasarkan hasil pengamatan observer selama kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi TANDUR. Hasil analisis lembar observasi dijadikan bahan evaluasi kegiatan pembelajaran agar menjadi lebih baik. 5. Analisi Data Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang telah diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Namun apabila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik non parametrik. Rumus untuk pengujian normalitas data

17 42 menggunakan Chi Kuadrat sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm. 241): χ h 2 = k i=1 (fo fh)2 fh Keterangan : χ2 h = Chi Kuadrat f o = Frekuensi data yang nyata = Frekuensi yang diharapkan f h.(rumus 3.7) Langkah-langah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm ) : 1) Merangkum data seluruh variable yang akan diuji normalitasnya. 2) Menentukan jumlah kelas interval. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 log n. 3) Menentukan panjang kelas interval. Panjang Kelas Interval = (data terbesar data terkecil) jumlah kelas interval 4) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi. 5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (f h ). 6) Memasukkan harga (f h ) ke dalam tabel kolom f h, sekaligus menghitung harga-harga (f 0 f h ) dan menjumlahkannya. (fo fh) 2 7) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat fh dan Tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel (χ h 2 χ t 2 ), maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar (>) dinyatakan tidak normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varian data tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas

18 43 menggunakan uji Bartlett (dalam Tonggiro, 2014, hlm. 41) dengan rumus sebagai berikut : χ 2 = (ln 10) {B dk log s 2 }...(Rumus 3.8) Harga X hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga X tabel. Bila harga X hitung lebih kecil dari X tabel maka varian data homogen. c. Uji Perbedaan Rerata Apabila data telah dinyatakan terdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan pengujian rerata nilai siswa. Uji rerata nilai ini menggunakan analisis varian satu jalan (one way anova). Langkah-langkah untuk menggunakan one way anova adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm. 279) : 1. Menghitung jumlah kuadrat total JK tot = X tot 2 ( X tot) 2 N 2. Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok JK ant = ( X 1) 2 + ( X 2) 2 + ( X m) 2 ( X tot) 2 n 1 n 2 n m N 3. Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok JK dal = JK tot JK ant 4. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok MK ant = JK tot m 1 5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok MK dal = JK dal N m

19 44 6. Menghitung harga F F h = MK ant MK dal Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang m-1 dan penyebut N-m. Apabila harga F hitung < F tabel maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata nilai siswa kelompok atas, tengah dan bawah. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata nilai kelompok atas, nilai kelompok tengah dan nilai kelompok bawah. H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata nilai kelompok atas, nilai kelompok tengah dan nilai kelompok bawah. Selanjutnya dilakukan uji Tukey-Kramer untuk membandingkan nilai antara dua kelompok. Uji Tukey-Kramer dilakukan dengan membandingkan beda mean dengan beda kritik. Purwanto (dalam Tonggiro, 2014, hlm. 42) menjelaskan bahwa beda mean merupakan selisih rata-rata pasangan kelompok yang dibandingkan, sedangkan beda kritik mempunyai rumus sebagai berikut : BK = SR RJK (DK) ( ) (Rumus 3.11) 2nj 2nk Keterangan : BK = Beda kritik SR = Harga studentized range RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok nj = Jumlah sampel kelompok 1 nk = Jumlah sampel kelompok 2 d. Analisis Indeks Gain

20 45 Analisis indeks gain digunakan untuk mengetahui hasil dari nilai pretest dan nilai posttest. Perhitungan indeks gain akan digunakan persamaan sebagai berikut (Hake, 1999) : < g >= postestscore pretestscore maximum possiblescore pretestscore.. (Rumus 3.12) Klasifikasi indeks gain dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel 3.7. Klasifikasi Kriteria Gain Indeks Gain Kriteria <g> 0,7 Tinggi 0,7 > <g> 0,3 Sedang <g> < 0,3 Rendah

Gambar 3.1. Enam Strategi Metode Campur Sari (Creswell & Plano Clark)

Gambar 3.1. Enam Strategi Metode Campur Sari (Creswell & Plano Clark) BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan atau langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti selama penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengembangkan multimedia pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan bentuk Pre-Experimental Design. Sugiyono (2013:74) memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Mix Method. Mix Method adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk multimedia pembelajaran berbasis web dengan mengadaptasi model pembelajaran Problem-based

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang akan digunakan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Berdasarkan penelitian ini yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian campuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif Pre-Experimental Design.Pre-Experimental design merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) atau metode penelitian dan pengembangan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam rancang bangun multimedia pembelajaran interaktif ini adalah Research and Development (R&D). karena menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm.6) bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji masalah penelitian ini. Sistematika penulisan pada bab ini terbagi menjadi sepuluh bagian. Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1. Project

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods) dimana dengan menggabungkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pra Eksperimental (Sugiono, 2012, hlm. 13) menyatakan bahwa, Penelitian Pra Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 ModelPengembanganDesain Multimedia Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 ModelPengembanganDesain Multimedia Pembelajaran BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 ModelPengembanganDesain Multimedia Pembelajaran Dalam pelaksanaan penerapan multimedia pada pembelajaran berbasis masalah, multimedia pembelajaran yang dikembangkan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Lokasi dari penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kota Bandung, jalan Ciliwung No. 4 Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini berjenis Pre-Experimental Design. Kelas yang diberi perlakuan hanya satu kelas dan hanya ingin melihat peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam menggambarkan tahapan penelitian maka diperlukan desain penelitian. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain One Group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan tipe Jigsaw terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir keatif siswa digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan media pembelajaran serta pemilihan materi yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Pengembangan Multimedia Dalam Penelitian ini penulis mengambil 5 fase pengembangan multimedia menurut Munir (2012), yaitu : (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dangan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2008: 3). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut Firmansyah (008: 19), metode eksperimen adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran yang lebih mudah, istilah-istilah tersebut adalah : 1. Pembelajaran untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen (Sugiyono, 007) dan deskriptif. Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2). Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pengembangan multimedia didasarkan pada metode pengembangan multimedia yang diadopsi dari Munir (2008: 195) sebagaimana telah dipaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan one group pre-test and post-test design, (desain kelompok tunggal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental atau eksperimen semu yaitu perlakuan terhadap dua variabel (kelas), satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental. Metode pre-experimental sering disebut sebagai penelitian semu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dibahas pada BAB I, metode penelitian yang digunakan berkaitan dengan perancangan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci