BAB I PENDAHULUAN. Penggabungan kekuatan melalui peningkatan hubungan bilateral merupakan salah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Penggabungan kekuatan melalui peningkatan hubungan bilateral merupakan salah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Penggabungan kekuatan melalui peningkatan hubungan bilateral merupakan salah satu bagian dari fenomena yang menarik. Karena dalam penggabungan semacam ini menjadi penjabaran atas kebijakan luar negeri yang berangkat dari kesadaran kebutuhan negara-negara bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan. Aliansi Rusia dan Cina dikawasan Asia Tengah merupakan sebuah fenomena baru dalam konstelasi geopolitik internasional. Penggabungan kekuatan melalui peningkatan hubungan bilateral merupakan salah satu bagian dari fenomena yang menarik. Status keduanya sebagai anggota tetap dewan keamanan PBB, kapabilitas militer, serta kekuatan ekonomi, membuat Rusia dan Cina mempunyai posisi tawar yang kuat, dan mampu menjembatani suara negara-negara yang mendapat tekanan ataupun intimidasi Amerika Serikat. Besarnya potensi sumber daya hingga konflik yang dimiliki oleh kawasan Asia Tengah, serta mulai masuknya pengaruh asing di kawasan yang berbatasan dengan kedua 1

2 negara, menimbulkan kekhawatiran dan ancaman gangguan terhadap stabilitas dan keamanan bagi kedua negara tersebut. Didukung dengan adanya keinginan untuk tetap mempertahankan pengaruhnya bagi negara-negara pecahan Uni Soviet terutama yang berada di kawasan Asia Tengah serta untuk mencegah masuknya pengaruh negara-negara dari luar kawasan tersebut, maka Rusia membentuk sebuah organisasi pertahanan baru yang beranggotakan negara-negara di kawasan tersebut serta ditambah dengan Cina. Rusia hingga berakhirnya perang dingin tetap ingin menjadi salah satu negara super power meski dibawah bayang-bayang Amerika Serikat. Sementara Cina hingga saat ini masih mempertahankan diri sebagai salah satu negara komunis yang masih bertahan bahkan Cina menjadi negara Asia dengan kekuatan terbesar dalam bidang ekonomi dan militer. Bahkan dalam perspektif ke depan tidak menutup kemungkinan dengan kekuatan yang dibangun Rusia dan Cina saat ini maka kekuatan dua negara ini akan kembali mengimbagi Amerika Serikat. 1 Adanya dominasi Amerika Serikat pasca perang dingin menimbulkan kesadaran bagi Rusia dan Cina untuk menciptakan tatanan dunia baru yang bersifat multipolar. Sehingga hal ini menjadi menarik untuk dikaji lebih dalam karena Rusia dan Cina memiliki latar belakang sejarah kerjasama yang cenderung flukuatif antara Rusia dan Cina. Aliansi Rusia-Cina merupakan kemajuan yang sangat bagus pasca runtuhnya Uni Soviet untuk dapat menandingi kembali kekuatan dari Amerika Serikat. Penggabungan keduanya dapat 1 Russian-Chinese Maneuvers Send a Massage, 20 Agustus 2005 International Herald Tribune, 2

3 menjadi penjabaran atas kebijakan luar negeri yang berangkat dari kesadaran kebutuhan negara-negara bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi mereka saling membutuhkan satu sama lain. Berdasarkan pemaparan diatas, kemudian penulis memilih judul Aliansi Kerjasama Pertahanan Rusia-Cina di Kawasan Asia Tengah sebagai judul proposal skripsi ini. B. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah internasional yang sangat penting untuk dikaji dewasa ini adalah persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kekuatan militer, geopolitik dan geostrategi. Negara-negara yang memiliki kekuatan militer yang cukup di akui oleh dunia adalah Amerika Serikat, Rusia dan Cina. Selama Perang Dunia, hanya ada dua kekuatan besar, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Untuk mempertahankan pengaruhnya, Amerika Serikat sebgai salah satu negara adidaya dunia, tidak segan-segan untuk menciptakan suatu kebijakan yang diarahkan keluar maupun ke dalam negerinya, yang tentu akan memerlukan strategi, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan menggunakan kekuatan militernya dalam melaksanakan strategi global Amerika Serikat untuk mewujudkan ambisinya menjadi negara superpower atau pemimpin dunia. Pasca berakhirnya Perang Dingin pada 25 Maret 1991 dengan hancurnya Uni Soviet, perkembangan kerjasama yang dilakukan oleh Rusia dan Cina telah menjadi perhatian 3

4 baru bagi dunia. Adanya perkembangan tersebut telah membawa pengaruh terhadap tatanan dunia global yang cenderung berkiblat pada satu titik, yaitu Amerika Serikat. Kondisi tersebut mendorong terjadinya perubahan terhadap arah kebijakan politik luar negeri, termasuk kebijakan pertahanan dan keamanan nasional bagi negara-negara lain agar dapat menyesuaikan dan menghadapi berbagai tantangan terhadap kompetisi dan kerjasama dalam hubungan internasional. Hancurnya Uni Soviet, membuat keadaan dalam negeri menjadi kacau akibat dilanda krisis ekonomi dan transisi pemerintahan dari pemerintahan komunis ke pemerintahan demokratis tidak begitu mudah dihadapi Rusia. Hal tersebut masih ditambah lagi dengan bermunculannya gangguan keamanan berupa gerakan-gerakan separatis yang bertujuan untuk memisahkan diri dari Republik Federasi Rusia. Disaat yang sama, Cina pun mengalami tantangan yang tidak jauh berbeda pasca runtuhnya komunisme Soviet. Cina kehilangan kepercayaan terhadap marxisme dan ketakutan Cina terhadap Rusia yang mana Rusia pernah menjadi satu-satunya negara yang memiliki kekuatan besar yang dapat mengancam kekuatan Amerika Serikat. Pemahaman akan Rusia tidak terlepas dari sejarah masa lalunya. Perubahan corak pemerintahan dari otokrasi ke demokrasi sangat sulit bagi Rusia, dan pengalaman demokrasi belum pernah diterapkan dalam pemerintahan Rusia sebelumnya. Dalam sistem pemerintahan Rusia dari zaman tsar sampai terjadinya demokrasi, kekuasaan ada di tangan satu orang. Hal tersebut membuat pemimpin Rusia mempunyai peran yang sangat penting 4

5 dalam pembuatan keputusan. Pemimpin Rusia dari zaman tsar sampai saat ini sangat memberikan pengaruh yang cukup besar di era nya masing-masing. Sejarah juga mencatat bahwa Uni Soviet tidak pernah mengenal tradisi demokrasi semenjak lama. Kristen Ortodoks menjadi agama yang dominan di Rusia, bukan seperti di negara-negara Eropa Barat yang menganut Kristen Roma yang cenderung lebih modern. Selain itu, Rusia juga tidak pernah mengalami penetrasi yang berarti dari budaya Barat. Rusia tidak mengalami zaman renaisans, zaman reformasi, revolusi Prancis, feodalisme, dan liberalisme sebagaimana dialami negara-negara Barat. Gagasan dominasi Rusia terhadap dunia juga berdasarkan ajaran Ortodoks yang selama berabad-abad telah menjadi obsesi dan cita-cita politik para penguasa Rusia. 2 Rusia mengalami krisis legitimasi akibat politik glasnost dan perestroika yang di terapkan Mikhail Gorbachev pada akhir era 80-an. Kemudian pada masa Boris Yeltsin, Rusia mulai memperbaiki sistem perekonomian, akan tetapi gagal lagi. Pasca disintegrasi Uni Soviet menjadi 15 negara pecahan, Rusia sebagai pewaris utama Uni Soviet mengalami keterpurukan di bidang ekonomi dan politik. Konsep glasnost dan perestroika tersebut yang kental dibawa Presiden Boris Yeltsin meneruskan ide Mikhail Gorbachev ternyata tidak dapat mengangkat perekonomian Rusia. Sehingga Rusia mengalamai keterpurukan pada kekuatan militer Rusia. Padahal Uni Soviet pernah tercatat sebagai yang terbesar di dunia dalam bidang militer. 2 Sunaryono, Bambang. Akar Sejarah Otokrasi Rusia, Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1,

6 Dan pada periode berikutnya, Yeltsin digantikan oleh Putin. Pada masa Putin, Rusia seperti bangkit kembali. Putin melakukan perbaikan sistem perekonomian Rusia. Di era Putin, Rusia menjadi negara pengekspor senjata dan peralatan militer dengan presentasi 30% untuk seluruh pasar dunia. Tingkat inflasi, bunga bank dan angka pengangguran berhasil ditekan. Tingkat Produk Bruto (GDP) setiap tahun mengalami kenaikan. Cadangan devisa yang semakin tinggi di eranya digunanakan Putin mengentaskan kemiskinan, pengangguran, masalah sosial, pendidikan dan sebagainya. Rusia lalu secara gencar membangun berbagai hubungan strategis dengan sejumlah negara, baik di Uni Eropa, negara-negara penting bekas Uni Soviet, maupun Asia Tengah serta negara lain. Putin mulai membuka diri dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara Asia, terutama dengan memelihara hubungan baiknya dengan Cina. Rusia hingga berakhirnya Perang Dingin menjadi salah satu negara superpower disamping Amerika Serikat. Selain itu, juga Rusia sebagai satu-satunya negara yang menjadi pesaing baik dalam perluasan ideologi maupun perkembangan teknologi persenjataan pada saat itu. Industri persenjataan Rusia sudah tidak diragukan lagi dalam dunia internasioanal. Karena Rusia mewarisi kekuatan militer dari Uni Soviet. Pada awal berdirinya negara Rusia, kekuatan militer yang dimiliki merupakan warisan dari negara Uni Soviet. Hampir sebagian besar dilihat dari jumlah dan teknologi sudah tidak memadai. Hal ini terus berjalan hingga Rusia mengalami perubahan dalam bidang ekonomi. Ketika kekuatan ekonomi telah berkembang maka sumber pembiayaan bagi 6

7 militer menjadi lebih mudah. Awal kembalinya hubungan baik Rusia-Cina ditandai dengan kesadaran Cina untuk memperbaharui dan memperkuat sistem pertahanan PLA (People Liberation Army). Pemerintah Cina melihat bahwa Rusia merupakan negara yang mampu menyuplai persenjataan yang dibutuhkan Cina. Oleh karena itu, sejak tahun 1992 kedua negara ini mulai mengadakan perjanjian kerjasama militer. 3 Selain itu pada era Putin, Putin dapat mengentaskan kemiskinan, pengangguran, masalah sosial, pendidikan dan sebagainya dari cadangan devisa negara. Rusia lalu secara gencar membangun berbagai hubungan strategis dengan sejumlah negara, baik di Uni Eropa, negara-negara penting bekas Uni Soviet, maupun Asia Tengah serta negara lain seperti Cina. Asia Tengah merupakan bekas negara raksasa Uni Soviet yang hancur pada dekade awal 90-an. Setelah Uni Soviet berganti menjadi Rusia, perlahan-lahan negara-negara bekas jajahan Uni Soviet tersebut membentuk kawasan Asia Tengah dengan memerdekakan diri menjadi negara-negara Republik, seperti Kazakhstan, Turkmenistan, Kyrgystan, Uzbekistan dan Tajikistan. Asia Tengah merupakan salah satu kawasan jembatan antara Eastern dan Western yang berbatasan langsung dengan Cina di sebelah barat dan Eropa di Timurnya sehingga selalu menjadi penting dan strategis sebagai jalur vital yang menghubungkan Eropa dan Asia. Jalur sutra di utara di era modern saat ini merupakan wilayah yang melewati Kyrgystan, Kazakhtan, Uzbekistan, Turmeniztan, Iran, 3 Cohen, Ariel. The Russia-China Friendship and Cooperation Treaty : A Strategy Shift in Eurasia?hal.3, diakses pada tanggal 17 September

8 Iraq, Syria, Turki dan selanjutnya terus ke Benua Eropa. Di kawasan Asia Tengah, yang mana negara-negara anggotanya merupakan negara bekas Uni Soviet. Dalam kawasan tersebut sering kali timbul konflik-konflik etnis, gerakan separatisme, maupun terorisme. Dengan kondisi seperti itu, Rusia sebagai negara yang sangat dekat dengan Asia Tengah ingin selalu memantau keadaan negara bekas Uni Soviet tersebut. Rusia sangat ingin jika negara-negara Asia Tengah tersebut sangat bergantung terhadap Rusia dalam bidang militer maupun secara ekonomi, bukan negara lain yang ingin juga mempunyai pengaruh yang besar, seperti Amerika Serikat. Kawasan Asia Tengah tersebut juga berdekatan dengan perbatasan Cina. Runtuhnya Uni Soviet tersebut membuat negara-negara Uni Soviet menjadi terpecah-terpecah. Paska hancurnya Uni Soviet, membuat Cina mengalami tantangan yang sama dengan keadaan Rusia saat itu. Dalam perbaikan keadaan Rusia, Putin lah yang sangat berperan dalam kebangkitan Rusia dengan melakukan kerjasama di negara-negara Asia. Sebagai wujud dalam pembentukan dunia multipolar. Ternayata gagasan tersebut sama dengan yang diinginkan Cina saat ini. Rusia-Cina memulai hubungan baiknya pada kerjasama militer. Akan tetapi, hubungan Rusia-Cina mengalami pasang surut. Hubungan Rusia-Cina yang sebelumnya telah resmi dinormalisasi ketika terjadi pertemuan antara Gorbachev dan Deng Xiaoping pada Salah satu pernyataan Deng 4 Leksyutina, Yana. Russian-Chinesse Relations : Rapproachement and Rivalry?. Chair InBev-Baillet Latour Working Paper, No. 37, 2000, hal. 1. 8

9 yang menandai normalisasi kedua negara tersebut adalah close the past, open the future. 5 Pemulihan hubungan ini mulai intensif ketika Boris Yeltsin dan Jiang Zemin mengumumkan bahwa Rusia dan Cina membentuk Kemitraan Strategis melalui Treaty of Good Neighborliness, Coorperation, and Friendship pada Dalam dokumendokumen joint declaration tentang visi bersama masa depan antara keduanya di tahun secara jelas tertera pernyataan-pernyataan terkait konfigurasi sistem internasional. 6 Kerjasama diantara keduanya semakin berkembang pada pertemuan Shanghai Summit pada April 1996 dan kunjungan Presiden Jiang Zemin pada tahun 1997 ke Moskow, dimana pada saat itu pemimpin kedua negara tersebut secara cepat memiliki kesepahaman mengenai kerjasama strategis yang akan dilaksanakan dengan memperkuat poros hubungan Moskow-Beijing menggantikan perjanjian serupa pada tahun 1950 yang sempat tidak berlaku dikarenakan adanya perang perbatasan pada tahun Hal ini ditunjang adanya persamaan persepsi mengenai keyakinan mereka untuk mengurangi dominasi Amerika Serikat terutama setelah berakhirnya Perang Dingin dan kesepakatan untuk ikut menjadi bagian secara intensif dalam pembentukan tatanan dunia baru yang bersifat multipolar. 7 Kerjasama antara Rusia-Cina dilanjutkan kembali setelah terjadi pergantian 5 Pada masa tersebut terjadi Peristiwa Tiananmen yang kemudian menyebabkan pembekuan hubungan AS- Cina. 6 Ibid, hal Wishnick, Elizabeth. Russia and China Brothers Again?, Vol.41, No. 5, hal

10 kekuasaan di Rusia dari era Boris Yeltsin ke era Vladimir Putin. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya Deklarasi Beijing yang ditandatangani oleh Vladimir Putin dan Jiang Zemin pada tanggal 18 Juli Deklarasi Beijing tersebut berisi tentang pernyataan bahwa persahabatan yang lebih kuat antara rakyat Rusia dan Cina akan memfasilitasi pembentukan dunia multipolar dan tata internasional baru yang lebih adil dan rasional serta akan berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan regional yang bertetangga dengan negara mereka. 8 Pada bulan Juni 2001, Vladimir Putin dan Jiang Zemin bersama dengan empat negara di Asia Tengah yaitu Kazakhstan, Kyrgistan, Tajikistan dan Uzbekistan menandatangani perjanjian untuk mencegah terjadinya konfrontasi sepanjang perbatasan Rusia-Cina dan kemudian dilanjutkan dengan membentuk sebuah organisasi internasional baru yang bernama Shanghai Cooperation Organization (SCO, yaitu ntuk mempererat hubungan diantara negara anggotanya dalam menyediakan keamanan kolektif di Asia Tengah untuk menghadapi separatisme, terorisme serta lebih menggairahkan perekonomian terutama di sector perdagangan dan investasi dikalangan anggotanya. 9 Dalam Harian South China Morning Post, memberitakan, Rusia dipilih untuk mendorong peningkatan kepentingan geopolitik kedua negara. Para analis dan diplomat Barat melihat kunjungan Xi Jinping (Presiden Cina) sebagai bukti keinginan bersama China dan Rusia untuk menandingi AS dan sekutunya. Dua negara ini, Rusia-China tidak 8 Laporan Tahunan Kedutaan Besar Republik Indonesia-Russia Jilid II Tahun 2000, hal Ibid., hal

11 menyukai pengaruh AS di dunia yang tidak selamanya kondusif bagi terciptanya dunia yang lebih aman. 10 Hadirnya Cina dalam konstelasi geopolitik di kawasan Asia Tengah terutama bagi negara-negara bekas pecahan Uni Soviet dapat dianggap sebagai terobosan baru dimana sebelumnya telah ada CIS (Commonwealth of Independent State) sebagai organisasi yang juga beranggotakan negara-negara bekas pecahan Uni Soviet. Namun, CIS dianggap gagal dalam mengakomodir kepentingan negara anggotanya. Hal itu disebabkan karena dominasi kuat yang dilakukan Rusia dalam pengambilan kebijakanya. Serta, perluasan anggota NATO hingga ke wilayah Eropa Timur yang mana membuat posisi CIS semakin lemah. Banyak pertanyaan yang muncul dari fenomena yang terjadi terkait aliansi Rusia- Cina. Apa sebenarnya yang menjadi kepentingan Rusia sehingga terdorong untuk melakukan aliansi dengan Cina dalam membendung pengaruh Amerika Serikat di Asia Tengah. Padahal hubungan Rusia dan Cina sebelumnya telah mengalami pasang surut. Rusia yang sebelumnya hancur atas kekalahan Perang Dingin dengan Amerika Serikat sehingga mengalami kemorosotan ekonomi dan juga masalah sistem pemerintahanya dari ortodoks sampai demokrasi. Dan juga Cina yang mengalami dampak dari hancurnya Uni Soviet tersebut. 10 Kompas, 22 Maret Xi Prioritaskan Rusia : Bukti Keinginan Bersama untuk Menandingi AS dan Sekutunya. Hal. 9 11

12 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka untuk memudahkan pemecahan masalah dan sebagai pedoman dalam pembahasan lebih lanjut, maka penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: Mengapa Rusia- Cina beraliansi di kawasan Asia Tengah? D. Kerangka Pemikiran Dalam mengkaji sebuah hubungan atau aliansi kerjasama pertahanan Rusia dan Cina, maka diperlukan seperangkat konsep atau teori yang tepat sebagai alat analisis sehingga dapat membantu dan menjadi bahan acuan agar penelitian yang dilakukan bersifat ilmiah, teori yang digunakan adalah : 1. Konsep Aliansi Pertahanan Menurut K.J Holsti, aliansi pertahanan adalah suatu komitmen militer yang dilakukan oleh dua negara atau lebih untuk menghadapi musuh bersama yang terdiri dari suatu negara atau lebih. 11 Dalam usaha untuk mencegah masuknya pengaruh asing, yaitu Amerika Serikat, maka Rusia melakukan aliansi strategis dengan Cina yang dianggap sebagai partner yang 11 Holsti, K.J. Politik Internasional : Kerangka untuk Analisa, Terjemahan M. Tahir Azhary, Jilid I, Erlangga, Jakarta, 1988, hal

13 tepat karena memiliki visi dan misi yang sama dalam mencapi tujuan. Untuk itu, Rusia mulai membuka diri untuk lebih melakukan kerjasama dengan beberapa negara-negara di Asia, terutama dengan Cina. Sebagai contoh, untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara Rusia dan Cina, pada April 1996 ditandatanganinya Shanghai Summit oleh kedua negara tersebut. Hal tersebut ditunjang dengan adanya persamaan persepsi mengenai keyakinan mereka untuk mengurangi dominasi Amerika Serikat terutama setelah berakhirnya Perang Dingin dan kesepakatan untuk ikut menjadi bagian secara intensif dalam pembentukan tatanan dunia baru yang bersifat multipolar. 12 Masuknya Amerika Serikat ke dalam konstelasi geopolitik Asia Tengah akhir-akhir ini dengan mendirikan sebuah pangkalan militer sementara di Uzbekistan dianggap dapat mengancam kedaulatan negara-negara yang berada di kawasan tersebut. Sebagai negara yang berdaulat, negara harus berfungsi dalam sebuah lingkungan dimana keamanan dan keadaan mereka sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki guna melawan ancaman-ancaman dari luar. 13 Anggapan mengenai adanya ancaman bersama dan rasa tidak aman yang menyebar luas merupakan salah satu alasan pembentukan sebuah aliansi pertahanan. Aliansi 12 Wishnick, Elizabeth. Russia-China brothers Again?, Asian Survey, Vol. 41, No. 5, hal Krasner,Stephen. Realism, Imperialism, and Democracy, Political Theory 20. Dalam Martin Griffith, Lima Puluh Pemikir Studi Ilmu Hubungan Internasional, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Hal

14 pertahanan dipilih sebagai landasan dikarenakan besarnya potensi konflik yang dapat timbul dikawasan tersebut. Aliansi militer merupakan bentuk asosiasi mengikat yang dapat disesuaikan dengan kepentingan-kepentingan suatu negara dalam menghadapi persoalan tertentu. Sehingga dapat menjadi kemungkinan sebuah aliansi dapat melemah yang bersangkutan dihadapkan pada permasalahan baru. Dalam hal tersebut, dapat dicermati bahwa setiap negara berusaha untuk mempertahankan dan memperbesar pengaruh dan kekuatan dalam menjaga kepentingan dan stabilitas keamanan negara. Ancaman-ancaman pada keamanan suatu negara dapat dengan mudah menular dan menyebabkan ketidakstabilan perdamaian kawasan, bahkan dunia. Kenyataan ini bersama dengan perluasan agenda keamanan, telah memberi dorongan lebih lanjut kearah kerjasama keamanan internasional. Apabila suatu negara masuk dalam sebuah organisasi atau aliansi tertentu akan berkewajiban menyesuaikan diri pada tujuan dan persyaratan persekutuan, sehingga dengan begitu membatasi pilihan-pilihannya dalam menentukan suatu kebijakan keamanan nasional. Dalam kaitannya dengan kepentingan pertahanan, aliansi pertahanan Rusia-Cina berusaha untuk melindungi integritas kedua negara dari ancaman kekuatan Amerika Serikat di Asia Tengah. Aliansi yang dibangun oleh Rusia dan Cina adalah untuk 14

15 mencapai kepentingan nasional dari masing-masing negara yaitu untuk menciptakan kestabilan keamanan regionalnya dan tetap menjaga pengaruh atau dominasi Amerika Serikat di Asia Tengah. Dalam hubungan kerjasama antar militer Rusia-Cina dikhususkan dalam bidang militer disebabkan karena pemilihan bidang militer bahwa sesungguhnya bentuk-bentuk pertahanan negara sebenarnya dapat dijalankan melalui tiga bidang yaitu militer, ekonomi, dan politik. 14 Akan tetapi, dibidang militer juga merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur besar kekuatan suatu negara. Selain bidang militer, Rusia-Cina juga melakukan kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Amerika Serikat merupakan negara yang juga memiliki power yang kuat. Melihat kilas balik saat perang dingin Uni Soviet pernah jatuh di tangan Amerika Serikat. Dan kejatuhan Uni Soviet telah membuat Rusia harus menanggung beban yang cukup berat. Untuk itu Rusia sadar bahwa Rusia harus menggandeng rekan untuk menandingi Amerika Serikat. Cina, adalah negara yang tidak hanya kuat dalam militernya saja akan tetapi kekuatan militer Cina juga patut diperhitungkan. Akhirnya Rusia memutuskan untuk beralinsi dengan Cina demi membendung ancaman dari Amerika Serikat. Rusia-Cina berkeinginan menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan regional yang bertetangga dengan negara mereka. Oleh karena itu, aliansi 14 Buzan, Barry. An Introduction To Stategic Studies : Militer, Technology, and International Relations. London, Mac Millan Press. 1970, hal

16 pertahanan Rusia-Cina diperlukan juga untuk pengembangan kerjasama dan peningkatan hubungan luar negeri dan bersama untuk membendung kekuatan Amerika Serikat di Asia Tengah. E. Hipotesa yaitu : Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sementara, Rusia berkeinginan untuk mempertahankan stabilitas keamanan Asia Tengah dari ancaman Amerika Serikat dengan melakukan aliansi bersama Cina supaya dapat dijadikan sebagai penyeimbang kekuatan untuk menghadapi dominasi Amerika Serikat di Asia Tengah. F. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari sumber-sumber yang dapat diamati dan menganalisa permasalahan dengan data tersebut. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau 16

17 kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. 15 Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat mendeskripsikan pengertian yang lebih baik tentang gejala yang terjadi sesuai dengan judul penelitian ini yang kemudian dianalisa berdasarkan teori dan konsep yang digunakan penulis ; a. Teknik Pengumpulan data Teknik yang digunkan dalam pengumpulan data tulisan ini adalah teknik Library Research, yang mengacu pada sumber-sumber bacaan atau buku-buku ilmiah, jurnaljurnal, surat kabar maupun majalah yang mendukung dan relevan dengan topik serta sumber-sumber yang berasal dari internet. b. Teknik Analisis Data Untuk teknis analisis data, penulis menggunakan metode penelitian eksplanatifkualitatif, yakni teknik analisis yang didasarkan pada data-data yang ada serta relevan, kemudian menjelaskannya secara sistematis berdasarkan kerangka pemikiran yang digunakan. G. Tujuan Penelitian 15 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta, 1977, hal

18 Tujuan yang paling utama yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk memberikan gambaran hubungan luar negeri Rusia-Cina terutama untuk mengetahui pengaruh dari kerjasama Rusia-Cina di kawasan Asia Tengah pada khususnya dan tatanan dunia pada umumnya. H. Jangkauan Penelitian Jangkauan penelitian dimaksudkan agar penelitian lebih terfokus dan terarah sehingga diperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tulisan ini akan menganalisis kebijakan luar negeri Rusia dalam melakukan kerjasama strategis dengan Cina terutama pada tahun 1997 hingga sekarang ini, yang mana pada saat itu mulai terjalin kerjasama militer yang erat diantara keduanya sehingga memutuskan melakukan aliansi pertahanan kolektif di Asia Tengah. I. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan, penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab, dimana pembahasan dalam masing-masing bab akan dijelaskan dan dijabarkan lebih rinci kedalam sub-sub bab sehingga akan membentuk karya ilmiah yang sistematis. 18

19 Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang mengemukakan alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesa, metode penelitian, tujuan penelitian, jangkauan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Gambaran kerjasama militer Rusia-Cina seta bentuk kerjasama yang dilakukan.. Bab ini penulis akan menjelaskan gambaran umum mengenai militer Rusia dan militer Cina, letak geografis, politik dan pemerintahan, serta kapabilitas militer, dinamika hubungan Rusia-Cina, dan kerjasama strategis Rusia-Cina, Bab III : Berisi tentang aliansi Rusia-Cina sebagai kekuatan penyeimbang Amerika Serikat di Asia Tengah. Bab ini akan berisi tentang perimbangan kekuatan terhadap masuknya Amerika Serikat di kawasan Asia Tengah; sebelum dan setelah aliansi Rusia dan Cina. Bab IV : Kepentingan Rusia dalam Stabilisasi Kawasan Asia Tengah. Berisi tentang pembentukan aliansi dan organisasi di Asia Tengah serta pengaruh dan kepentingan Rusia di kawasan tersebut. Bab V : Bab ini adalah bab penutup yang berisikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya 19

BAB IV REAKSI RUSIA TERHADAP HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT- UZBEKISTAN. Sebagaimana telah diketahui berdasarkan bab sebelumnya, bahwa bahkan

BAB IV REAKSI RUSIA TERHADAP HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT- UZBEKISTAN. Sebagaimana telah diketahui berdasarkan bab sebelumnya, bahwa bahkan BAB IV REAKSI RUSIA TERHADAP HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT- UZBEKISTAN Bab IV ini akan membahas mengenai reaksi Rusia sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi kegagalan Amerika Serikat dalam melancarkan ambisi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat BAB V KESIMPULAN Kerjasama Internasional memang tidak bisa terlepaskan dalam kehidupan bernegara termasuk Indonesia. Letak geografis Indonesia yang sangat strategis berada diantara dua benua dan dua samudera

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kawasan disekitarnya. Kawasan Asia Tengah terdiri dari lima

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kawasan disekitarnya. Kawasan Asia Tengah terdiri dari lima BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asia Tengah merupakan salah satu kawasan yang sangat strategis di dunia. Asia tengah merupakan penghubung antara Asia Timur dan Timur Tengah yang kaya akan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis akan menjelaskan, yakni tentang alasan peneliti memilih

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis akan menjelaskan, yakni tentang alasan peneliti memilih BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan, yakni tentang alasan peneliti memilih judul perbandingan kebijakan ekonomi politik pada masa pemerintahan Boris Yeltsin dan Vladimir putin, tujuan

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional

Lebih terperinci

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dengan berbagai aspek yang telah dinilai oleh pembuat kebijakan di Montenegro untuk bergabung dalam NATO, terdapat polemik internal dan eksternal yang diakibatkan oleh kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat berlangsungnya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur, Vietnam ikut terlibat dalam Perang Vietnam melawan Amerika Serikat (AS). Blok barat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan militer merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas negara. Semua negara termasuk Indonesia membangun kekuatan militernya untuk menjaga keamanan

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di dunia. Negara para mullah ini menduduki posisi ke-5 didunia setelah mengalahkan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi

Lebih terperinci

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar RESUME SKRIPSI Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar negara yang melintasi batas negara. Sebagian besar negara-negara di dunia saling

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor BAB V KESIMPULAN China beberapa kali mengalami revolusi yang panjang pasca runtuhnya masa Dinasti Ching. Masa revolusi yang panjang dengan sendirinya melahirkan para pemimpin yang mampu membawa China hingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer BAB V KESIMPULAN Perjalanan sejarah strategi kekuatan militer China telah memasuki babak baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer China di Djibouti, Afrika pada Tahun 2016.

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur. BAB. V KESIMPULAN Dunia yang terkungkung dalam persaingan kekuatan membuat negaranegara semakin aktif untuk meningkatkan persenjataan demi menjaga keamanan nasionalnya. Beberapa tahun silam, Ukraina mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Rusia memiliki luas wilayah sebesar 17,098,242 km² dan merupakan negara

BAB I. Pendahuluan. Rusia memiliki luas wilayah sebesar 17,098,242 km² dan merupakan negara BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Rusia merupakan salah satu dari negara yang tergabung dalam rezim Uni Soviet pada masanya. Setelah runtuhnya Uni Soviet Rusia menjadi negara eks- Soviet terbesar

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND AUSTRALIA ON THE FRAMEWORK FOR

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai

Lebih terperinci

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA Di abad ke-20 situasi politik internasional semakin kompleks. Pasca dunia dilanda krisis pada abad ke-19, berbagai negara di belahan bumi berkompetisi untuk kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja sama merupakan upaya yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok maupun negara untuk mencapai kepentingan bersama. Lewat bekerjasama, tentu saja seseorang, kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Eropa Barat membuat suatu kebijakan dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Eropa Barat membuat suatu kebijakan dengan memberikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Skripsi ini akan mengupas mengenai alasan kebijakan luar negeri Uni Eropa memberikan dukungan terhadap Ukraina dalam kasus konflik gerakan separatisme pro-rusia di Ukraina.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia merupakan negara di bagian Timur Eropa dan Asia bagian Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk kerajaan yang bernama kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah sebuah Negara baru bekas pecahan dari Uni Soviet. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu setelah pada tanggal 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah negara terbesar di dunia yang terletak di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Pada saat Uni Soviet, Rusia merupakan negara bagian terbesarnya dan

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang telah membangun mitra kerjasama dengan Tiongkok dalam berbagai

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar.

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. BAB II PERKEMBANGAN BRIC BRIC merupakan organisasi yang mengalami perkembangan yang signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. Sejak saat itu BRIC mulai dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menjadi fenomena yang terjadi secara global yang cukup mempengaruhi tatanan dunia hubungan internasional dewasa ini. Globalisasi merupakan proses

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Pariwisata Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Indonesia terhadap Rusia pada tahun pada masa Pemerintahan Susilo

BAB I PENDAHULUAN. dan Pariwisata Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Indonesia terhadap Rusia pada tahun pada masa Pemerintahan Susilo BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Ada beberapa alasan pokok yang mendorong penulis untuk menetapkan Kerjasama Bilateral Indonesia Rusia dalam Sektor Budaya dan Pariwisata Pada Masa Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha bangkit menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Perdana Menteri yang berpengaruh pasca PD II, di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang BAB V KESIMPULAN Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapkan pada berbagai perubahan dan pergeseran kekuatan dalam lingkungan strategis global dan regional sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4 SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4 1. LBB dainggap tidak bisa bekerja karena telah terjadi perang dunia II.Sehingga setelah perang dunia II reda kemudian didirikan organisasi

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

4.2 Respon Uni Eropa dan Amerika Terhadap Konflik Rusia dan Ukraina Dampak Sanksi Ekonomi Terhadap Pariwisata Rusia

4.2 Respon Uni Eropa dan Amerika Terhadap Konflik Rusia dan Ukraina Dampak Sanksi Ekonomi Terhadap Pariwisata Rusia iv DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR SINGKATAN... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menekankan pada proses peredaan ketegangan dalam konflik Korea Utara dan Korea Selatan pada rentang waktu 2000-2002. Ketegangan yang terjadi antara Korea Utara

Lebih terperinci

BAB II AWAL TERBENTUKNYA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION. regional. Organisasi regional hanyalah salah satu dimensi dalam regionalisme 1.

BAB II AWAL TERBENTUKNYA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION. regional. Organisasi regional hanyalah salah satu dimensi dalam regionalisme 1. BAB II AWAL TERBENTUKNYA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION Salah satu fenomena setelah tahun 1945 adalah pesatnya pertumbuhan organisasiorganisasi regional. Organisasi regional hanyalah salah satu dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini akan membahas mengenai kerja sama keamanan antara pemerintah Jepang dan pemerintah Australia. Hal ini menjadi menarik mengetahui kedua negara memiliki

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin BAB IV KESIMPULAN Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin memiliki implikasi bagi kebijakan luar negeri India. Perubahan tersebut memiliki implikasi bagi India baik pada

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat. BAB IV KESIMPULAN Terjadinya Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat turut mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat. Salah satunya adalah sikap yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme.

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme. BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pada akhir abad ke 20 hingga awal abad ke 21 telah ditandai dengan adanya suatu proses penyatuan dunia yang menjadi sebuah ruang tanpa batasan tertentu. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pecahnya Uni Soviet telah meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi pasca jatuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peluang kerjasama dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan dalam konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan meningkatkan hubungan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Six Party Talks merupakan sebuah mekanisme multilateral yang bertujuan untuk mewujudkan upaya denuklirisasi Korea Utara melalui proses negosiasi yang melibatkan Cina,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia 90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI PARLEMENTER : STUDI KASUS KONFERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG ANALISIS KEPENTINGAN NASIONAL Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

BAB 21: SEJARAH RUNTUHNYA KOMUNISME

BAB 21: SEJARAH RUNTUHNYA KOMUNISME 1. Sosialisme yang diterapkan di Uni Soviet adalah pengertian dari... a. Fasisme b. Sosial demokrat c. Komunisme d. Marhaenisme e. Nasionalisme 2. Uni Soviet tidak berhasil menanamkan pengaruhnya di seluruh

Lebih terperinci

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat Oleh: Hendra Permana Pendahuluan Dua peristiwa besar beberapa Minggu terakhir ini mengguncang dunia. Pertama, China

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak dibentuk oleh kepentingan-kepentingan untuk menjawab tantangan dari realita Perang Dingin,

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara ini sebagai bahan dalam penulisan berbagai karya ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. negara ini sebagai bahan dalam penulisan berbagai karya ilmiah. BAB I PENDAHULUAN China merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan topik bahasan. Negara dengan dua sistem ini berkembang menjadi negara yang maju. Karena perekonomiannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang BAB V KESIMPULAN Fenomena hubungan internasional pada abad ke-20 telah diwarnai dengan beberapa konflik. Terutama di Kawasan Asia Pasifik atau lebih tepatnya kawasan Laut China Selatan. Laut China Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka tiga faktor Ukuran ekonomi, Cina sebagai pusat perdagangan dunia, dan pengaruh permintaan domestik

Lebih terperinci

Realisme dan Neorealisme I. Summary

Realisme dan Neorealisme I. Summary Realisme dan Neorealisme I. Summary Dalam tulisannya, Realist Thought and Neorealist Theory, Waltz mengemukakan 3 soal, yaitu: 1) pembentukan teori; 2) kaitan studi politik internasional dengan ekonomi;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Kebijakan The Great Leap Forward dan Dampaknya Terhadap Industri China Tahun 1958-1962. Kesimpulan

Lebih terperinci

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci