PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN BUKU GAMBAR BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA DASAR JURNAL. Oleh LIA RESTIANA ( )

Transkripsi

1 PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN BUKU GAMBAR BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA DASAR JURNAL Oleh LIA RESTIANA ( ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

2 ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN BUKU GAMBAR BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA DASAR Lia Restiana 1), M. Thoha B. Sampurna Jaya 2), Een Yayah Haenilah 3) This research based of children in group B TK Dharma Wanita Pringsewu have a little basic vocabulary. This study aims is to know impact of using picture story book to increase basic vocabulary of children. The study method used Pre- Experimental research with design One Group Pretest-Posttest. Sampling technic used was saturated sampling. Technic data collection used observation technic and documentation, research instrument observation paper or observation guidance. Technic analysis data used tabel cross tables and analysis test simple linear regression analysis. The study results showed that there was an impact between study activity by using picture story book to increase basic vocabulary evidenced with the increasing basic vocabulary as much 7 vocabulary in a day of children group B TK Dharma Wanita Pringsewu. Keywords: activity, picture story book, vocabulary. Penelitian ini berlatar belakang dari sedikitnya kosakata dasar atau perbendaharaan kata yang dimiliki anak di kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media buku gambar bercerita terhadap peningkatan kosakata dasar anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Pre-Experimental dengan Desain One Grup Pretest-Posttes. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan dokumentasi, instrument penelitian menggunakan lembar observasi atau pedoman observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel silang dan analisis uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita terhadap peningkatan kosakata dasar, dibuktikan dengan adanya peningkatan kosakata dasar anak kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu sebanyak 7 kosakata per hari. Kata kunci: aktivitas, buku gambar bercerita, kosakata. 1) Mahasiswa 2 Pembimbing 1 3 Pembimbing 2

3 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28 ayat 1 berbunyi Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan persyaratan untuk mengikuti Pendidikan Dasar. Kosakata merupakan perbendaharaan kata yang dimiliki seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain atau masyarakat. Menurut Hurlock (1978: 189) kosakata yang dimiliki pada anak usia 5-6 tahun sebanyak 2000 kata atau lebih. Ketika anak memasuki sekolah kosakata mereka akan bertambah dengan pesat karena di sekolah anak lebih banyak mendengar kata-kata baru dari teman sebaya maupun guru. Kosakata anak dapat ditingkatkan dengan memberikan rangsangan, seperti pemberian media pada saat proses pemberian informasi kepada anak. Selain itu kita perlu membenarkan kata-kata yang diucapkan anak ketika mereka mengucapkanya dengan tidak jelas atau tidak benar. Media dapat digunakan dalam melatih atau mengembangkan aspek perkembangan bahasa anak. Menurut Hurlock (1978: 186) dalam mengembangkan kosakata, anak harus belajar mengaitkan arti dengan bunyi. Karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih dari satu dan sebagian kata bunyinya hampir sama, tetapi memiliki arti yang berbeda, maka membangun kosakata jauh lebih sulit daripada mengucapkannya. Buku gambar bercerita salah satu media yang dapat meningkatkan kosakata dasar anak. Secara tidak langsung media buku gambar bercerita ini dapat mempengaruhi anak untuk menggali pengetahuannya yang membuat rasa ingin tahu anak pun meningkat dan akan menimbulkan beberapa pertanyaan yang ingin mereka ketahui jawabannya (terjadi komunikasi). Menurut Nurgiyantoro, Burhan (2013:154) buku bergambar dapat menunjukkan pada pengertian yang beragam. Dalam pengertian sempit ia mungkin sekedar dilihat sebagai format buku bergambar, artinya buku-buku yang di dalamnya ada gambar-gambarnya, sedang pengertian luas ia dapat mencakup berbagai jenis buku bergambar seperti buku cerita bergambar, buku informasi, buku konsep, buku berhitung dan lain-lain. Buku bergambar dapat digunakan untuk membantu anak mengenal lingkungan dan situasi yang berbeda dengan lingkungan mereka. Dengan buku bergambar siswa dapat mengenal karakteristik pelaku, latar, yakni waktu dan tempat terjadinya cerita, serta situasi. Di samping itu menurut Mitchell dalam Nurgiyanto, Burhan (2013:159) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi atau manfaat buku cerita bergambar atau buku gambar bercerita bagi anak sebagai berikut: 1. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap

4 pengembangan dan perkembangan emosi. 2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia. 3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada dan pengembangan perasaan. 4. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan. 5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi keindahan. 6. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi. Kenyataannya yang terjadi di lapangan ada beberapa anak mempunyai kosakata yang tidak jelas atau tidak dapat dipahamin oleh orang lain. Selain itu ada juga anak yang belum bisa mengekspresikan idenya melalui kalimat yang baik dan benar, namun hanya dengan gerakan atau kata-kata yang sederhana, ada pula anak yang belum bisa menyusun kata menjadi kalimat yang utuh, diam saja ketika ditanya dan lainlain. Hal tersebut membuat orang tua khawatir dengan perkembangan anak bahkan ada orang tua yang menyalahkan anaknya ketika anak tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang tuannya dengan kalimat atau katakata yang benar atau anak tersebut mendapat nilai yang jelek pada saat bercerita, biasanya anak itu akan dimarahi bahkan ada juga orang tua yang berbicara kasar terhadap anaknya. Pada TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu kelompok B Tahun Pelajaran 2014/2015, anak belum mempunyai banyak kosakata atau perbendaharaan kata, yang dibuktikan dengan sedikitnya jumlah kosakata yang disebutkan (kata-kata umum dan khusus), anak belum bisa menceritakan aktivitas yang dilakukan sebelum berangkat ke sekolah dan mengulangi/ melanjutkan cerita yang telah didengar, belum bisa menjawab pertanyaan yang lebih kompleks. Hasil observasi dalam kegiatan bercerita terdapat 9 anak sangat aktif (menceritakan kegiatan mereka sebelum berangkat ke sekolah, seperti kegiatan sehabis bangun tidur, mandi, makan pagi, dll), 8 anak aktif (ketika namanya dipangil), 3 anak belum aktif dan 10 anak tidak atif. Pada saat menjawab pertanyaan terdapat 4 anak sangat aktif (selalu menjawab pertanyaan), 9 anak aktif (selalu menjawab pertanyaan namun ragu-ragu), 16 anak belum aktif (kadang-kadang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan) secara kompleks, dan 1 anak tidak aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Anak hanya dapat menjawab dengan kata-kata yang sederhana dan ada pula anak yang mengalami kesulitan dalam menggabungkan kata-kata ke dalam kalimat. Selain itu ada beberapa anak yang belum mengenal kata-kata umum dan khusus seperti kata (benda, kerja, sifat, keterangan kata ganti, warna, waktu, uang, dll). Kata benda yang pada umumnya belum dikenal anak merupakan benda-benda yang belum pernah mereka lihat atau belum mereka pahami seperti nama-nama alat kedokteran, nama-nama hewan, dll. Anak juga belum bisa menggunakan kata sifat seperti

5 sombong, iri, baik hati, ramah, dll. Hasil observasi terdapat 4 anak yang dapat menyebutkan >25 kata, 8 anak yang dapat menyebutkan kata, 17 anak dapat menyebutkan 6-15 kata dan 1 anak hanya dapat menyebutkan <6 kata. Jadi dapat disimpulkan bahwa kosakata dasar atau perbendaharaan kata yang dimiiki anak di kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu masih sedikit. Untuk meningkatkan kosakata dasar anak dapat menggunakan media buku gambar bercerita dalam proses belajar mengajar. Secara tidak langsung media buku gambar bercerita ini dapat mempengaruhi anak untuk menggali pengetahuannya yang membuat rasa ingin tahu anak pun meningkat dan akan menimbulkan beberapa pertanyaan yang ingin mereka ketahui jawabannya (terjadi komunikasi). Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita terhadap peningkatkan kosakata dasar kelompok B. METODE Metode ini menggunakan metode Pre-Exsperimental dengan desain One Grup Pretest-Posttest. Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Tahap Persiapan: Pembuatan kisi-kisi instrument penelitian, membuat Rancangan Kegiatan Harian (RKH) menggunakan media buku gambar bercerita, Pembuatan lembar observasi/ pedoman observasi, menyiapkan media berupa buku gambar bercerita. (2) Tahap Pelaksanaan: Pertemuan akan dilakukan 6 (enam) kali pertemuan, lembar observasi/ pedoman observasi digunakan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan menggunakan media buku gambar bercerita. (3) Tahap Pengumpulan: Pengamatan pada pembelajaran konvensional menggunakan lembar observasi/ pedoman observasi, pelaksanaan pembelajaran dengan media buku gambar bercerita dan diamati dengan lembar observasi/ pedoman observasi. (4) Tahap Akhir: Pengolahan dan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dengan instrument penelitian dan lembar observasi/ pedoman observasi. Populasi penelitian ini adalah semua anak di kelompok B yang berusia 5-6 tahun terdiri dari 30 siswa (14 perempuan dan 16 laki-laki) di TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampling jenuh. Sampling jenuh (penuh) ini adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehingga, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi sebanyak 30 anak. Variabel pada penelitian ini adalah buku gambar bercerita (X) dan peningkatan kosakata dasar (Y). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi, instrument penelitian menggunakan lembar observasi atau pedoman observasi. Setelah diberi perlakuan, data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kosakata dasar anak usia

6 dini. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji analisis data yaitu uji analisis table silang dan analisis hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana dengan rumus Ŷ = a + bx Sugiyono (2014: 261). HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari penilitian kemudian direkap. Berikut ini rekapitulasi aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita dan peningkatan kosakata dasar sesudah dan sebelum diberi perlakuan atau diberi media buku gambar bercerita, sebagai berikut: Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Menggunakan Buku Gambar Bercerita N o Kata gori Inter val Nilai Sebelum Frek uens i (f o ) Perse ntase (%) Frek uens i (f O ) Sesudah Perse ntase (%) Keterangan: BSB = Berkembang Sangat Baik MB = Mulai Berkembang BSH = Berkembang Sesuai Harapan BB = Belum Berkembang Berdasarkan data pada tabel di atas, bahwa hasil observasi aktivitas belajar yang dilakukan sebelum menggunakan media buku gambar bercerita yang terletak pada katagori BSB sebanyak 4 anak, BSH sebanyak 16 anak, MB sebanyak 6 anak dan pada katagori BB sebanyak 4 anak. Sedangkan hasil observasi aktivitas belajar yang dilakukan sesudah diberi perlakuan dengan media buku gambar bercerita yang terletak pada katagori BSB sebanyak 23 anak, BSH sebanyak 5 anak, MB sebanyak 2 anak dan pada katagori BB tidak ada anak yang memperoleh katagori tersebut. Sehingga dapat disimpulkan aktivitas belajar pada katagori BSB sebelum menggunakan media buku gambar bercerita sebesar 13,3 %, sedangkan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan media buku gambar bercertita sebesar 76,6 %. Sehingga dapat disimpulkan ada peningkatan sebesar 100% yang dilihat dari nilai aktivitas belajar perindividu. Tabel 3. Rekapitulasi Peningkatan Kosakata Dasar BSB , , BSH , ,67 3 MB ,00 2 6,67 4 BB ,33 0 0,00 Jumlah ,0 100, N Sebelum Sesudah Inter o Kata Frek Perse Frek Perse val gori uens ntase uens ntase Nilai i (f o ) (%) i (f O ) (%) 1 BSB , , BSH , , MB ,33 2 6,67 4 BB , Jumlah Keterangan: BSB = Berkembang Sangat Baik MB = Mulai Berkembang BSH = Berkembang Sesuai Harapan BB = Belum Berkembang Berdasarkan data pada tabel di atas, bahwa hasil observasi peningkatan kosakata dasar yang dilakukan sebelum menggunakan media buku gambar bercerita yang terletak pada katagori BSB sebanyak 2 anak, BSH sebanyak 18 anak, MB sebanyak 7 anak dan pada katagori BB sebanyak 3 anak. Sedangkan pada hasil observasi peningkatan kosakata dasar yang dilakukan sesudah diberi

7 perlakuan dengan media buku gambar bercerita yang terletak pada katagori BSB sebanyak 22 anak, BSH sebanyak 6 anak, MB sebanyak 2 anak dan pada katagori BB tidak ada anak yang memperoleh katagori tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kosakata dasar anak sebelum pada katagori BSB sebelum menggunakan media buku gambar bercerita sebesar 6,67 %, sedangkan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan media buku gambar bercertita sebesar 73,33 %. Sehingga dapat disimpulkan ada peningkatan sebesar 96% yang dilihat dari peningkatan kosakata dasar perindividu. Setelah dilakukan rekapitulasi data aktivitas belajar dan peningkatan kosakata dasar anak usia dini selanjutkan data tersebut dimasukan pada tabel silang sebagai berikut: Tabel 4. Tabel Silang Antara Aktivitas Belajar dan Peningkatan Kosakata Dasar N o Kosakata Dasar BS B BS H M B B B Jumlah Aktivitas Belajar 1 BSB BSH MB BB Jumlah Berdasarkan data pada tabel 4 di atas, terdapat 29 anak yang mendapatkan tingkatan katagori yang sama, yaitu 22 anak mendapatkan BSB, 5 anak yang mendapatkan BSH, 2 anak yang mendapatkan MB sedangkan 1 anak mendapatkan katagori yang berbeda pada kosakata dasar mendapatkan BSH dan pada aktivitas belajar mendapatkan BSB. Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita berpengaruh dalam peningkatan kosakata dasar anak kelompok B. Dari persamaan regresi diperoleh a = 10,304 dan b = 1,586, nilai dapat digunakan untuk memprediksi variabel X jika variabel independen ditetapkan. Persamaan regresi yang telah diperoleh, dapat digunakan untuk memprediksi variabel X jika variabel independen ditetapkan. Misalnya nilai variabel X (rata-rata aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita) sebesar 18,067. Dengan demikian jika nilai aktivitas belajar rata-rata anak 18,067 maka diperkirakan ada ratarata peningkatan kosakata dasar anak sebanyak 39 kata selama 6 hari. Sehingga dapat disimpulkan dalam satu hari kosakata dasar anak bertambah 6,5 dibulatkan menjadi 7 kata. Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa ada pengaruh antara aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita terhadap peningkatan kosakata dasar anak kelompok B, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan telah diketahui adanya peningkatan kosakata dasar anak kelompok B sebanyak 7 kata per hari. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat membantu guru mempermudah dalam penyampaian pesan/ materi, selain itu anak akan lebih memahami dan mengingat setiap penjelasan yang diberikan termasuk mengingat katakata yang baru didengar, hal tersebut

8 sesuai dengan pendapat Aqib, Zainal (2014: 50). Berdasarkan teori konstruktivisme untuk membangun pengetahuan yang luas anak memerlukan sedikit demi sedikit pengetahuan yang baru untuk melengkapi pengetahuan yang pernah diperoleh berdasarkan pengalamannya, sama halnya ketika anak memperoleh kata-kata baru, anak akan menggunakannya dengan menyisipkan kata tersebut pada katakata yang pernah anak peroleh sebelumnya sehingga dapat menjadi kalimat utuh yang digunakan anak untuk mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain hal ini sesuai dengan pendapat Winasanjaya (2005: 118). Teori ini lebih cocok digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan kosakata dasar anak dikarenakan anak dapat belajar secara langsung dan dapat menemukan sendiri konsep-konsep pengetahuannya. Media buku gambar bercerita memiliki pengaruh dalam meningkatkan kosakata dasar anak kelompok B, hal ini dikarenakan penggunaan media dalam proses belajar mengajar sudah sesuai dengan kebutuhan anak. Buku gambar bercerita merupakan salah satu media cetak yang digunakan untuk meningkatkan kosakata dasar anak. Selain buku gambar bercerita dapat digunakan juga foto, sketsa, gambar kartun, poster, peta, papan flannel (papan kata, papan gambar, kartu kata, pohon angka) dan papan bulletin hal ini sesuai dengan pendapat Aqib, Zainal (2014: 52). Media yang digunakan dalam meningkatkan kosakata dasar anak kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 sudah sesuai dan fungsi dari buku gambar bercerita itu sendiri salah satunya membantu anak belajar tentang dunia dan keberadaannya. Dari fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa buku gambar bercerita dapat membantu anak dalam mengenal dunia dan lingkungannya. Dimana anak akan belajar dan mengenal bahasa yang digunakan, seperti mengenal katakata umum dan khusus meliputi (kata benda, warna, sifat, waktu, dll) dan dapat memperkaya kosakata anak, dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan kata atau kalimat yang benar, hal ini sesuai dengan pendapat Mitchell dalam Nurgiantoro, Burhan (2005:159). Pada peningkatan kosakata dasar anak di kelompok B dipengaruhi oleh penggunakan media buku gambar bercerita. Selain itu ada beberapa faktor lain dalam pemerolahan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak, yang dapat mengembangkan asepek perkembangan bahasa yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Pada lingkungan sekolah pemerolehan bahasa dapat dilihat pada penggunaan media atau APE dan penerapan metode atau model pembelajaran, hal tersebut sesuai dengan pendapat Brown, Douglas. H (2008: 28). Sehingga dapat disimpulkan 4% kosakata dasara anak tidak meningkat dapat disebabkan oleh salah satu atau lebih dari faktor-faktor di atas.

9 Terdapat 4% atau satu anak yang kosakatanya tidak meningkat, hal ini dikarenakan anak tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan materi menggunakan media buku gambar bercerita, anak bermain atau mengajak berbicara teman yang lainnya pada saat proses belajar mengajar berlangsung, anak belum mengerti perintah yang diberikan guru, anak selalu tertinggal dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dan anak tersebut belum aktif dalam kegiatan belajar. Dalam menyebutkan kata-kata umum dan khusus anak tersebut hanya dapat menyebutkan 6-15 kata, dalam kegiatan bercerita anak tersebut mengucapkan kata tidak jelas, dalam kegiatan menyusun kalimat anak tersebut tidak dapat menyususn katakata menjadi kalimat dibuktikan dengan anak tersebut menyusun kata namun susunannya tidak tepat begitu pula pada kegiatan mengelompokkan kata yang sejenis. Guru dapat menggunakan media lain dan metode yang sesuai untuk anak tersebut atau mencari informasi tentang lingkungan disekitar anak itu, sehingga guru dapat memahami karakteristik anak tersebut dan dapat meningkatkan kosakata dasar pada anak sesuai dengan hambatan atau masalah yang dimiliki. Anak usia dini belajar dari yang konkret atau nyata ke abstrak. Maksudnya anak belajar dari sesuatu yang nyata, sesuatu yang bisa dilihat oleh anak secara langsung dan tidak menimbulkan kebingungan pada si anak. Media buku gambar bercerita dapat dilihat langsung oleh anak dan tidak bersifat abstrak karena disini anak tidak mengandai-andai tentang bentuk-bentuk atau benda-benda yang dijelaskan oleh guru. Selain itu anak juga dapat melihat secara langsung dalam bentuk gambar (yang mirip dengan aslinya). Sehingga dalam memilih media buku gambar bercerita di usahakan memilih gambar yang konkrit atau nyatadan mempunyai kemiripan dengan aslinya. Sehingga ketika anak belajar menggunakan kata-kata baru anak dapat memahami arti makna pada setiap kata tersebut, hal tersebut sesuai dengan Edgar Dale dalam Aqib, Zainal (2014: 49). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara aktivitas belajar menggunakan media buku gambar bercerita terhadap peningkatan kosakata dasar anak kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kosakata dasar anak kelompok B sebanyak 7 kata per hari. Selain untuk meningkatkan kosakata dasar anak buku gambar bercerita dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut: (1) Kepada Anak: Diharapkan anak lebih aktif dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan semua aspek perkembangan yang dimiliki terutama aspek perkembangan bahasa & memiliki kosakata atau

10 perbendaharaan kata yang banyak. (2) Kepada Guru: Diharapkan guru dapat meningkatkan kosakata dasar anak dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk anak usia dini, sehingga dalam proses pembelajaran terasa menyenangkan. Guru sebaiknya lebih aktif, kreatif dan inofatif sehingga anak-anak akan termotivasi dalam proses belajar mengajar. Untuk anak yang kosakatanya tidak meningkat dapat menggunakan media lain untuk meningkatkan kosakata atau dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai untuk anak tersebut. (3) Kepada Sekolah: Diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar. (4) Kepada Peneliti Lain: Bagi peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai refrensi agar dapat menyusun penelitian yang lebih baik lagi dan dapat mencoba menggunakan media lain dalam meningkatkan kosakata dasar anak. DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya. Brown, Douglas. H Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat. Hurlock, Elizabeth. B Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Nurgiyantoro, Burhan Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabet Winasanjaya Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.