BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh penulis dari Bursa Efek Jakarta dan Bank Indonesia. Data tersebut merupakan data sekunder dari penelitian kepustakaan yang terdiri dari data Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga saham penutupan (closing price) harian pada masing-masing saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember tahun 2011 menggunakan model Capital Asset Princing Model (CAPM). Adapun langkahlangkah dalam analisa tersebut sebagai berikut: 4.1 Variable Pasar Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko (Risk Free Rate) Analisis risiko tingkat pengembalian dengan menggunakan Capital Asset Princing Model (CAPM) diperlukan dalam menganalisa risiko dan tingkat pengembalian, memerlukan perhitungan dari aset bebas risiko (risk free rate) atau asset dengan risiko nol. Investasi pada aset bebas risiko (risk free) dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Assset tersebut sengaja dikeluarkan atau diterbitkan oleh pemerintah, khususnya Bank Indonesia agar jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikendalikan. Karena 59

2 60 Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter dan keuangan di Indonesia. Namun, aset tersebut dapat dijamin oleh pemerintah akan tingkat pengembaliannya. Pembahasan mengenai investasi bebas risiko (risk free), adalah dengan mengolah data yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) berupa Tingka Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) pada periode tahun 2011 (satu tahun). Perhitungan mengenai investasi bebas risiko (risk free) di peroleh dari total SBI dari tiap bulannya SBI di bagi jumlah bulan yang di pakai kemudian dikalikan pajak dan dibagi lagi dengan jumlah hari yang di gunakan dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus di bawah ini : Dimana : Rf = SBI x Pajak n Rf SBI = Investasi bebas risiko (risk free rate) = Rata-rata Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia Pajak = Pajak yang dipakai pada tahun tersebut n = Jumlah periode yang diteliti Untuk menghitung suku bunga bebas risiko per hari dapat dilihat pada tabel di bawah ini atau dapat dilihat pada Lampiran 1: Tabel 4.1 Perhitungan Tingkat Bunga Bebas Rsiko (Risk Free) Periode 1 Januari-31 Desember 2011 Periode RF (%) Januari 6.5 Februari 6.75

3 61 Maret 6.75 April 6.75 Mei 6.75 Juni 6.75 Juli 6.75 Agustus 6.75 September 6.75 Oktober 6.5 Novemver 6 Desember 6 Rf 79 Rata-Rata Rf Pajak 0.8 Rf per hari Rf (Desimal) Sumber : Data yang diolah Hasil yang diperoleh rata-rata dari tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) yang dibagi dengan jumlah bulan setahunnya kemudian dikalikan pajak dan dibagi denga jumlah hari yang dipakai untuk analisa, sehingga didapat tingkat pengembalian untuk investasi bebas risiko sebesar 0, atau 0,0144%/ hari selama periode Januari-Desember Tingkat Pengembalian (Return) Pasar Sebelum melakukan investasi di Pasar Modal, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui secara jelas kondisi dari pasar yang akan dimasukinya. Setelah mengetahui dengan pasti kondisi Pasar Modal tersebut, maka diharapkan dapat meminimumkan risiko dari kerugian yang akan dihadapi dalam hal ini indeks pasar atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan perkembangan pasar.data diperoleh dari IHSG selama bulan Januari-Desember 2011.

4 62 Perhitungan tingkat pengembalian harga pasar ini diperoleh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode t dikurangi IHSG t-1 dan hasilnya dibagi IHSG periodet-1. Perhitungannya dihitung dengan rumus: Dimana : Rm = IHSG IHSG IHSG Rm IHSGt IHSGt-1 = Tingkat pengembalian pasar (Return Pasar) = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari tertentu = Indeks Harga Saham Gabungan hari sebelumnya Rumus tersebut digunakan untuk menghitung seluruh tingkat pengembalian pasar yaitu Data diperoleh dari IHSG selama bulan Januari-Desember Dari total return pasar tersebut dapat diketahui rata-rata return pasar yang sebenarnya dengan cara membagi total return pasar dengan jumlah hari yang diteliti atau : Rm = Rm n Dimana : Rm Rm n = Rata-rata tingkat pengembalian pasar = Tingkat pengembalian pasar = Jumlah periode yang diteliti Dengan demikian dapat diketahui hasil perhitungan total return dan rata-rata return pasar sebagai berikut atau perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 3 :

5 63 Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Return Pasar Harian Periode Januari Desember 2011 Parameter Pasar Tingkat Return Pasar Rm IHSG Sumber : Data yang diolah Rata-rata Return Pasar Rm Dari hasil pengolahan data dapat diperoleh total tingkat pengembalian pasar sebesar 5,18% dan tingkat pengembalian pasar (Rm) harian besarnya adalah 0,021%. Tingkat pengembalian (return) pasar mempunyai nilai positif sebesar 0,021%. Nilai positif ini membuktikan bahwa kondisi pasar modal pada tahun 2011 merupakan kondisi yang tepat untuk melakukan investasi di pasar modal Varian Pasar dan Standar Deviasi Pasar Penyimpangan standar atau deviasi standar merupakan pengukuran yang digunakan untuk menghitung risiko yang berhubungan dengan return ekspektasi. Varian merupakan kuadrat dari standar deviasi.dari hasil perhitungan rata-rata return pasar diatas dapat diperoleh total varian pasar. Total varian didapat dari perhitungan atas jumlah total setiap kuadrat dari return pasar harian dikurangi rata-rata return pasar kemudian dibagi dengan jumlah periode yang diteliti. Untuk menghitung standar deviasi dengan cara akar kuadrat dari varians pasar. Untuk lebih jelasnya, berikut cara perhitungan total varian (σ²m), dan standar deviasi (σm) : σm² = [ ]² σm = σ m

6 64 Dimana : (σm²) = Varian pasar Rm Rm n σm = Return / tingkat pengembalian Pasar = Rata-rata return pasar = Jumlah waktu yang diteliti (banyaknya Rm yang diteliti) = Standar Deviasi pasar Berikut adalah hasil dari perhitungan varian pasar dan standar deviasi pasar atau perhitungan varain pasar dan standar deviasi pasar dapat dilihat pada lampiran 3 : Tabel 4.3 Varian dan Standar Deviasi Pasar Harian Periode Januari Desember 2011 Parameter Pasar Varian Pasar (σ²m) Standar Deviasi Pasar (σm) IHSG Sumber : Data yang diolah Dari hasil perhitungan di peroleh varian (risiko) pasar sebesar 0, atau 0,0213% tingkat standar deviasi pasar selama periode waktu Januari-Desember 2011 sebesar 0,0146 atau 1,46%. 4.2 Variabel Saham Tingkat Pengembalian (Return) Saham Individual Perusahaan Investor yang melakukan investasi mengharapkan tingkat risiko yang diperoleh disesuaikan dengan tingkat keuntungan yang diinginkan.dalam

7 65 menganalisa saham-saham perusahaan sektor industry property dan real estate perlu dibutuhkan data saham penutupan harian dari masing-masing saham tersebut selama periode Januari - Desember 2011 yang diperoleh dari situs Yahoo Finance. Dari data saham penutupan harian kemudian akan diperoleh perhitungan-perhitungan berikutnya. Dari data saham penutupan harian masing-masing saham perusahaan, dicari return saham masing-masing perusahaan (tingkat pengembalian saham induvidu) dengan menggunakan rumus : Dimana : Ri = IHSI IHSI IHSI Ri IHSIt IHSIt-1 = Return saham i = IHSI (saham penutupan harian) pada hari tertentu = IHSI (saham penutupan harian) pada hari sebelumnya Rumus tersebut digunakan untuk menghitung seluruh tingkat pengembalian dari saham penutupan harian dari masing-masing saham yang diteliti yaitu selama 1 tahun terakhir yaitu tahun 2011.Dari total return tersebut dapat diketahui rata-rata return yang sebenarnya dengan cara membagi total return dengan jumlah hari yang diteliti, atau dapat dilihat dengan rumus : Rı = Ri n

8 66 Dimana : Ri Ri n = Tingkat pengembalian rata-rata investasi pada saham i = Tingkat pengembalian investasi pada saham i = Jumlah periode yang diteliti Untuk lebih lengkapnya perhitungan total return dan rata-rata return yang sebenarnya dapat dilihat dalam lampiran 4 dan 5. Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap return saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang dirangkum dalam tabel berikut ini : Tabel 4.4 Total Return dan Rata-rata ReturnSaham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari Desember 2011 No Kode Saham Nama Perusahaan Return Saham (Ri) Rata-Rata Return Saham (Ri) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk BKSL PT. Sentul City, Tbk BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk CTRA PT. Ciputra Development, Tbk CTRP PT. Ciputra Property, Tbk CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk DILD PT. Intiland Development, Tbk DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk

9 67 17 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk KPIG PT. Global Land Development, Tbk LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk Sumber : Data yang diolah Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2011 total tingkat pengembalian dan rata-rata tingkat pengembalian saham sektor industri property dan real estate periodejanuari-desember 2011ada yang menunjukkan nilai positif dan ada yang menunjukkan nilai negatif. Namun, sebagian besar return dan rata-rata return saham sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 menunjukkan nilai positif. Artinya saham sektor industri property dan real estate pada periode tersebut dalam keadaan yang baik dan dalam keadaan yang menguntungkan untuk melakukan pembelian saham atau berinvestasi pada saham tersebut. Dari tabel diatas, maka saham yang mempunyai return/tahun 2011 dan ratarata return/hari positif adalah saham-saham ASRI, BCIP, BIPP, BKDP, BKSL,

10 68 BSDE, COWL, CTRA, CTRP, CTRS, DART, DUTI, FMII, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, LPKR, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, SCBD, SMDM, dan SMRA. Sedangkan saham-saham yang mempunyai return/tahun 2011 dan rata-rata return/hari negatif adalah APLN, BAPA, dan DILD. Dilihat dari tabel diatas, maka saham yang mempunyai keuntungan terbesar adalah saham OMRE dengan total tingkat pengembalian sebesar atau 274,291% selama tahun 2011dan rata-rata tingkat pengembalian sebesar atau 1.160% per hari. Sedangkan saham-saham yang mempunyai keuntungan yang terkecil namun tetap memberikan keuntungan adalah saham BIPP yaitu dengan total tingkat pengembalian sebesar atau 1,118% selama tahun 2011 dan ratarata tingkat pengembalian saham sebesar atau 0,00048% per hari Varian Saham dan Standar Deviasi Saham Individual Perusahaan Setelah menghitung rata-rata return saham, maka dapat menghitung total varian (σ²i ) didapat dari perhitungan atas jumlah total setiap kuadrat dari return saham individu (harian) dikurangi rata-rata return saham individu dibagi dengan banyaknya return saham dalam 1 tahun. Dan untuk menghitung standar deviasi masing-masing saham individu dengan cara akar kuadrat total varian dari masingmasing saham individu. Atau dapat menghitung dengan melihat rumus sebagai berikut : σ²i = ( )² σi = σ i

11 69 Dimana : σ²i Ri Ri n σi = Varians saham individual = Tingkat pengembalian saham i = Tingkat pengembalian rata-rata saham i = Jumlah periode yang diteliti = Standar Deviasi saham i Analisa varian menunjukkan berapa besar kuadrat penyimpangan setiap tingkat pengembalian terhadap penyimpangan rata-rata tingkat pengembalian dalam periode tertentu dan standar deviasi (σi ) merupakan akar kuadrat dari varian tersebut. Tabel di bawah ini merupakan ringkasan nilai-nilai varian dan standar deviasi masing-masing saham sektor industri property dan real estate periode Januari- Desember 2011 yang diperoleh dari lampiran 4 dan 5. No Tabel 4.5 Varian dan Standar Deviasi Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari Desember 2011 Kode Saham Nama Perusahaan Varian Saham (σ²i) Standar Deviasi Saham (σi) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk BKSL PT. Sentul City, Tbk BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk CTRA PT. Ciputra Development, Tbk CTRP PT. Ciputra Property, Tbk

12 70 12 CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk DILD PT. Intiland Development, Tbk DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk KPIG PT. Global Land Development, Tbk LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk Sumber : Data yang diolah Dari perhitungan varian terhadap saham sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang diteliti terlihat bahwa saham SCBD memiliki varian / risiko terbesar yaitu atau 2,056% dan saham BIPP memiliki varian / risiko terkecil yaitu atau 0,00095%. Risiko yang diperoleh dari setiap saham merupakan risiko yang disesuaikan dengan tingkat keuntungan yang diperoleh masing-,masing saham sektor industry property dan real estate selama periode Januari-Desember 2011.

13 71 Hasil dari perhitungan varian masing-masing saham perusahaan maka dapat diperoleh standar deviasi masing-masing perusahaan.dapat dilihat juga pada tabel diatas, saham yang memiliki standar deviasi terbesar adalah saham SCBD dengan nilai sebesar atau 14,338% dan saham yang memberikan standar deviasi terkecil adalah BIPP dengan nilai standar deviasi sebesar atau 0,308%. 4.3 Tingkat Hubungan Pengembalian Pasar dengan Pengembalian Saham Individu (Covarian Ri,Rm) Tiap Saham Perusahaan Besarnya Covarian (Ri,Rm) mencerminkan besarnya suatu hubungan antara tingkat pengembalian pasar dengan tingkat pengembalian suatu sahamtertentu. Hubungan tersebut akan menjadi ukuran dalam model keseimbangan dalam mencari beta setiap saham. Untuk mencari Covarian (Ri,Rm) dapat menggunakan persamaan sebagai berikut: Dimana : Cov (Ri, Rm) = ( )( ) Ri Ri Rm Rm n = Tingkat pengembalian saham i = Rata-rata pengembalian saham i = Tingkat pengembalian pasar = Rata-rata pengembalian pasar = Jumlah periode yang diteliti

14 72 Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap covarians saham perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang dirangkum dalam tabel berikut ini atau dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5: No Kode Saham Tabel 4.6 Tingkat Covarians (Ri,Rm) Tiap Saham Perusahaan Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Nama Perusahaan Kovarian Saham Cov (Ri, Rm) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk BKSL PT. Sentul City, Tbk BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk CTRA PT. Ciputra Development, Tbk CTRP PT. Ciputra Property, Tbk CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk DILD PT. Intiland Development, Tbk DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk KPIG PT. Global Land Development, Tbk LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk

15 73 27 MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk Sumber : Data yang diolah Kovarian saham perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang memiliki nilai positif adalah saham-saham APLN, ASRI, BCIP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA,CTRP, CTRS, DART, DILD, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, LPKR, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, SCBD, SMDM, dan SMRA. Sedangkan kovarian saham perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011yang memiliki nilai negatif adalah sahamsaham BAPA, BIPP, dan FMII. Dengan melihat tabel diatas,saham-saham dengan kovarian positif artinya memiliki hubungan searah antara fluktuasi return saham dengan return pasar. Sehingga apabila return pasar naik, maka return saham individu juga akan naik, demikian pula sebaliknya. Sedangkan saham-saham dengan kovarian negatif artinya memiliki hubungan yang berlawanan arah antara fluktuasi return saham individu dengan return pasar, apabila return pasar naik maka return saham individu akan turun pula, demikian pula sebaliknya.

16 Tingkat Koefisien Beta Saham (Systematic Risk) dari Tiap Saham Perusahaan Untuk mengetahui tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum, maka dapat ditunjukkan dengan koefisien beta (Systematic Risk / β). Beta adalah kepekaan keuntungan saham terhadap perubahan-perubahan pasar. Beta secara singkat merupakan koefisien regresi antara dua variabel, yaitu tingkat kelebihan pengembalian portofolio pasar dan kelebihan keuntungan suatu saham.beta juga menunjukkan kemiringan (slope) garis karakteristik. Kemiringan ini menunjukkan kepekaan kelebihan keuntungan (excess returns) suatu saham dengan excess return portofolio pasar.dimana koefisien beta ini dapat positif maupun negatif. Nilai untuk beta pasar adalah saham dengan 1 atau (β = 1).Jika saham mempunyai β > 1 (Beta lebih besar dari 1) berarti adanya kenaikan return sebesar X% akan menaikkan return saham lebih dari X% dimana saham dengan β > 1 ini digolongkan sebagai saham yang kuat (aggressive stock) atau saham yang sangat sensitif dengan perubahan pasar. Sedangkan saham yang mempunyai β < 1 (beta lebih kecil dari satu) berarti kenaikan return pasar sebesar X% akan menaikkan return saham kurang dari X%, sehingga saham dengan β < 1 disebut sebagai saham lemah (defensive stock) atau kurang sensitif terhadap perubahan pasar. Apabila β bernilai negatif, maka kenaikan return pasar sebesar X% akan menurunkan return saham sebesar X% dan sebaliknya. Untuk mencari beta (β) atau risiko sistematis digunakan persamaan sebagai berikut :

17 75 βi = Cov (Ri, Rm) σ²m Dimana : βi σ²m = Koefisien beta saham = Varian Pasar Cov (Ri, Rm) =Hubungan return saham dan returnpasar Hasil perhitungan beta (β) pada perusahaan sektor industry property dan real estate periode Januari-Desember 2011 disajikan pada tabel dibawah ini atau dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5. Tabel 4.7 Tingkat Koefisien Beta (β) Tiap Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari- Desember Tahun 2011 No Kode Saham Nama Perusahaan Beta Saham (β) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk BKSL PT. Sentul City, Tbk BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk CTRA PT. Ciputra Development, Tbk CTRP PT. Ciputra Property, Tbk CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk DILD PT. Intiland Development, Tbk DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk

18 76 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk KPIG PT. Global Land Development, Tbk LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk Sumber : Data yang diolah Dari perhitungan koefisien β darisaham sektor industri property dan real esate periode Januari-Desmber 2011 pada tabel diatas dapat dilihat terdapat saham yang memiliki koefisien(β > 1) dan digolongkan sebagai aggresive stock adalah sahamsaham APLN, ASRI, BKDP, BKDP, BKSL,BSDE, COWL, CTRA, CTRP, DILD, LPCK, LPKR, MDLN, SMDM, dan SMRA, saham-saham ini merupakan sahamsaham yang harga sahamnya akan naik lebih tinggi dari pasar pada saat pasar bergerak naik, dan akan turun lebih rendah dari pasar jika pasar bergerak turun. Sedangkan saham-saham sektor industri property dan real esate periode Januari- Desmber 2011 yang memiliki koefisien (β < 1) dan digolongkan defensive stock adalah saham-saham BCIP, CTRS,DART, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, dan SCBD, sahamsaham ini merupakan saham-saham yang harga sahamnya bergerak lebih lambat dari

19 77 pergerakan pasar atau saham yang mempunyai fluktuasi returnnya lebih kecil daripada return pasar secara keseluruhan. Kemudian saham-saham dengan (β< 0) adalah saham-saham BAPA, BIPP, dan FMII. Saham-saham yang mempunyai beta negatif merupakan pergerakan harga dari saham-saham ini akan melawan pergerakan pasar. Pada saat pasar naik, sahamsaham jenis ini justru bergerak turun, dan sebaliknya pada saat pasar bergerak turun, maka saham-saham ini justru bergerak naik. Sementara itu, saham yang memberikan risiko terbesar adalah LPCK yaitu sebesar artinya setiap ada kenaikan return pasar sebesar 1% maka return LPCK akan mengalami kenaikan sebesar 1,84%dan saham yang memberikan risiko terkecil adalah FMIIyaitu sebesar ( ) artinya setiap ada penurunan return pasar sebesar 1% maka saham FMII akan mengalami penurunan saham sebesar (-0,37%). 4.5 Tingkat Pengembalian Ekspektasi Saham Masing-Masing Perusahaan (Expected Return) Berdasarkan Model CAPM Hubungan risiko dan tingkat pengembalian suatu saham dalam model CAPM digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian yang disyaratkan dalam suatu investasi dengan memperhitungkan risiko yang melekat pada asset investasi tersebut. Adapun risiko yang diperhitungkan dalam CAPM adalah beta yang merupakan pengukur kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan pasar.untuk mengetahui tingkat pengembalian yang disyaratkan pada suatu saham perlu diketahui tingkat

20 78 pengembalian dari saham itu sendiri (actual return), tingkat investasi bebas risiko (risk free), risiko beta (beta) dan tingkat pengembalian pasar (return market). Untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan masing-masing saham perusahaan digunakan rumus Capital Asset Princing Model (CAPM). Dimana : E(Ri) = Rf + (Rm Rf)βi E(Ri) Rf Rm βi = Tingkat pengembalian Ekspektasi Saham i = Tingkat pengembalian bebas risiko = Rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar = Systematic Risk (Risiko Pasar) Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap expected return saham perusahaan sektor industri property dan real estate yang dirangkum dalam tabel berikut ini atau dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5: No Tabel 4.8 Tingkat Expected Return Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Kode Saham Nama Perusahaan Expected Return Saham E(Ri) Beta Saham (β) 1 APLN PT. Agung Podomoro Land, Tbk ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk BAPA PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk BIPP PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk BKDP PT. Bukit Damo Property, Tbk BKSL PT. Sentul City, Tbk BSDE PT. Bumi Serpong Damai, Tbk COWL PT. Cowel Develpoment, Tbk

21 79 10 CTRA PT. Ciputra Development, Tbk CTRP PT. Ciputra Property, Tbk CTRS PT. Ciputra Surya, Tbk DART PT. Duta Anggada Reality, Tbk DILD PT. Intiland Development, Tbk DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk FMII PT. Fortunemate Indonesia, Tbk GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 18 GPRA PT. Perdana Gapura Prima, Tbk JIHD PT. Jakarta International Hotels & Development, Tbk 20 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk KPIG PT. Global Land Development, Tbk LAMI PT. Lamicitra Nusantara, Tbk LCGP PT. Laguna Cipta Griya, Tbk LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk MDLN PT. Moderland Reality Ltd, Tbk MKPI PT. Metropolitan Kentjana, Tbk OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk PWSI PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk RBMS PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk RDTX PT. Roda Vitatex, Tbk SCBD PT. Danayasa Arthatama, Tbk SMDM PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk Sumber : Data yang diolah Besar kecilnya nilai expected return tergantung dari nilai beta masing-masing saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember Apabila beta saham bernilai besar maka nilai expected return saham bernilai besar, begitupula sebaliknya bila beta saham bernilai kecil maka nilai expected return saham juga kecil.

22 80 Saham perusahaan dengan nilai expected return tertinggi adalah saham LPCK dengan nilai sebesar atau 0,026% dengan beta saham sebesar 1,84. Dan saham perusahaan dengan nilai expected return terendah adalah saham FMII dengan nilai sebesar atau 0,0012% dengan beta saham sebesar (-0,37). Sementara itu, 32 saham sektor industri property dan real estate yang lainnya pada periode Januari-Desember 2011 nilai expected return berkisar antara 0,026% s/d 0,012% dengan beta saham berkisar antara 1,84 s/d (-0,37). 4.6 Menentukan Peringkat Saham dari Saham Baik Hingga Saham Buruk Masing- Masing Perusahaan Untuk menentukan peringkat saham perusahaan sektorindustri property dan real estate dari saham yang baik hingga saham buruk menggunakan rata-rata alfa (α) merupakan menentukan selisih antara rata-rata Actual Retun (Ri) dengan Expeced Return E(Ri) kemudian dibagi dengan jumlah periode yang diteliti dari masingmasing saham sektor industri property real estate periode Januari-Desember Hal ini agar dapat mengetahui saham-saham mana yang memiliki investasi saham baik hingga saham buruk. Saham yang memiliki rata-rata alfa (α) positif maka dianggap merupakan saham yang baik dari industri tersebut, sedangkan saham yang memiliki rata-rata alfa (α) negatif maka dianggap merupakan saham buruk dari industri tersebut. Untuk menghitung alfa (α) digunakan rumus sebagai berikut :

23 81 α = Ri E(Ri ) n Dimana : a Ri E(Ri ) n = Selisih antara Actual Return dengan Ecxpected Return = Actual Return = Expected Return / return yang diharapkan = Jumlah periode yang di teliti Berikut ini adalah hasil keseluruhan nilai rata-rata alfa (α) untuk menentukan peringkat investasi saham dari saham baik hingga saham buruk pada perusahaan sektor industri property dan real estateperiode Januari-Desember 2011 yang dirangkum pada tabel berikut ini atau dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7: Tabel 4.9 Peringkat Saham Dari Saham Baik Hingga Saham Buruk Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Kode NO Saham Nama Perusahaan α 1 (OMRE) PT. Indonesia Prima Property, Tbk (SCBD) PT. Danayasa Arthatama, Tbk (FMII) PT. Fortunemate Indonesia, Tbk (DUTI) PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk (LPCK) PT. Lippo Cikarang, Tbk (JRPT) PT. Jaya Real Property, Tbk (GMTD) PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk (BCIP) PT. Bumi Citra Permai, Tbk (BKSL) PT. Sentul City, Tbk (DART) PT. Duta Anggada Reality, Tbk (COWL) PT. Cowel Develpoment, Tbk (RDTX) PT. Roda Vitatex, Tbk (KPIG) PT. Global Land Development, Tbk (MKPI) PT. Metropolitan Kentjana, Tbk

24 82 15 (SMDM) PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk (JIHD) PT. Jakarta International Hotels &Development, Tbk (LAMI) PT. Lamicitra Nusantara, Tbk (CTRA) PT. Ciputra Development, Tbk (ASRI) PT. Alam Reaty Sutera, Tbk (CTRS) PT. Ciputra Surya, Tbk (GPRA) PT. Perdana Gapura Prima, Tbk (PWSI) PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk (LCGP) PT. Laguna Cipta Griya, Tbk (RBMS) PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati, Tbk (SMRA) PT. Summarecon Agung, Tbk (BSDE) PT. Bumi Serpong Damai, Tbk (MDLN) PT. Moderland Reality Ltd, Tbk (CTRP) PT. Ciputra Property, Tbk (BKDP) PT. Bukit Damo Property, Tbk (BIPP) PT. Buwanatala Indah Permai, Tbk (LPKR) PT. Lippo Karawaci, Tbk (APLN) PT. Agung Podomoro Land, Tbk (BAPA) PT. Bekasi Asri Pemula, Tbk (DILD) PT. Intiland Development, Tbk Sumber : Data yang diolah Dari tabel diatas dapat diperoleh saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 memiliki nilai rata-rata alfa (α) positif atau saham-saham baik adalah saham-saham OMRE, SCBD, FMII, DUTI, LPCK, JRPT, GMTD, BCIP, BKSL, DART, COWL, RDTX, KPIG, MKPI, SMDM, JIHD, LAMI, CTRA, ASRI, CTRS, GPRA, PWSI, LCGP, RBMS, SMRA, BSDE, MDLN, CTRP, dan BKDP. Sedangkan perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang memiliki nilai rata-rata alfa (α) negatif atau saham-saham buruk adalah saham-saham DILD, BIPP, LPKR, APLN, dan BAPA. Saham perusahaan yang memiliki peringkat saham terbaik dengan nilai alfaterbesar adalah saham OMRE dengan nilai alfa sebesar Sedangkan

25 83 saham perusahaan yang memiliki peringkat saham terburuk dengan nilai alfa terkecil adalah saham DILD dengan nilai alfa sebesar ( ). 4.7 Menentukan Saham-Saham Yang Layak Untuk DiInvestasikan Pada Perusahaan Sektor Industri Property dan Real Esate Posisi / Letak Antara Expected Return Dan Actual Return Setelah mengetahui nilai expected return suatu saham sektor industri property dan real estate pada tahun 2011, maka kita akan membandingkannya dengan nilai actual return dalam hal ini (Ri) dari masing-masing saham sektor industri property dan real estate pada tahun Hal ini untuk mengetahui apakah saham-saham sektor industri property dan real estate pada periode selanjutnya layak dibeli ataukahsebaiknya dijual atau dipertahankan bila sudah memiliki saham-saham tersebut. Expected return dengan nilai lebih besar dari nilai saham aktual (dalam hal ini Ri) maka saham tersebut dikatakan undervalued atau harga dalam keadaan lebih murah. Sebaliknya bila expected returnlebih kecil daripada nilai saham aktual, saham dikatakan overvalued atau harga dalam keadaan lebih mahal. Sedangkan bila nilai expected return adalah sama dengan harga aktual maka saham dikatakan dalam posisi seimbang.

26 84 Tabel berikut ini perbandingan antara Expected Return [Rf+(Rm-Rf) βi] dan Actual Return masing-masing saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember No Tabel 4.10 Actual Return (Ri) dan Expected Return (CAPM) Saham Perusahaan Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 Kode Saham Return Market (Rm) Risk Free (Rf) Beta Saham (βi) Expected Return (CAPM) Actual Return (Ri) 1 APLN ASRI BAPA BCIP BIPP BKDP BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS DART DILD DUTI FMII GMTD GPRA JIHD JRPT KPIG LAMI LCGP LPCK LPKR MDLN MKPI OMRE

27 85 29 PWSI RBMS RDTX SCBD SMDM SMRA Sumber : Data yang diolah Untuk mengukur kinerja suatu saham dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan SML (Security Market Line). SML adalah representasi dari Capital Asset Princing Model (CAPM). Selanjutnya hasil perhitungan pada tabel tersebut dituangkan dalam SML. SML digunakan untuk melihat apakah saham sektor industri property dan real estate sudah memberikan return yang sepantasnya sesuai dengan risiko pasar. SML (Security Market Line) menggambarkan return pasar secara keseluruhan terhadap risiko sistematik (risiko yang tidak bisa didiversifikasi lagi) atau beta. Dalam SML kita akan melihat kinerja saham berdasarkan return dan beta. Beta adalah satuan untuk mengukur volatilitas (naik turunnya/fluktuasi) return saham berdasarkan volatilitas return market (IHSG). Beta 1 dimiliki oleh Rm (IHSG). Dalam riset ini, beta 0 diwakili oleh risk free (Rf) yang diasumsikan tidak akan terpengaruh oleh pergerakan pasar. Garis yang ditarik antara return risk free dan market return inilah yang disebut sebagai SML. Garis SML ini menggambarkan market risk premium, yaitu return yang sepantasnya dari beta yang dimiliki. Semakin besar angka beta semakin besar pula volatilitas return suatu saham terhadap return pasar.

28 86 Saham yang berada diatas garis SML artinyareturn yang diberikan sesuai dengan risiko yang di tanggung dan saham ini sesuai dengan pergerakan pasar. Saham yang berada diatas garis SML (ASRI, BCIP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA, CTRP, CTRS, DART, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LPCK, LCGP, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, SCBD, RDTX, SMDM,dan SMRA) memberikan return yang lebih dari seharusnya artinya untuk risiko yang ditanggung sesuai dengan return yang dihasilkan lebih besar dari return yang diharapkan dan saham-saham inilah yang baik untuk investasi, contohnya saham (BCIP, CTRS, DART, DUTI, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, dan SCBD), yang selama satu tahun ini walaupun betanya dibawah IHSG namun memberikan return yang jauh diatas indeks. Sedangkan saham yang berada dibawah garis SML (APLN, DILD, dan LPKR) memberikan return yang kurang dari seharusnya, artinya untuk risiko yang ditanggung semestinya return yang dihasilkan lebih tinggi dari return yang diharapkan, namun dalam hal ini return yang dihasilkan lebih rendah dari return yang diharapkan dan saham ini kurang baik untuk investasi. Untuk saham (BAPA, BIPP, dan FMII), dimana nilai rata-rata actual return ada yang lebih besar dari expected return dan ada juga rata-rata actual return lebih kecil expected return, namun beta bernilai negatif dan hubungan dengan pasar juga bernilai negatif, artinya pergerakan harga dari saham-saham ini akan melawan pergerakan pasar. Dimana pada saat pasar bergerak naik, saham-saham ini justru bergerak turun, dan sebaliknya pada saat pasar bergerak turun,saham-saham ini justru

29 87 bergerak naik. Saham-saham ini berarti bernilai buruk dan sebaiknya investor tidak investasi pada saham ini dan apabila memiliki saham ini sebaiknya dijual. Dengan SML ini diharapkan para investor dapat menilai kinerja suatu saham, dan tentunya sedikit banyak menilai juga kinerja manajer investasi yang mengelola saham tersebut. Harap diingat, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa yang akan datang. Peta SML, dapat berubah sesuai dengan jangka waktu pengamatan. Investor di harapkan membuat suatu keputusan investasi setelah mendapatkan informasi yang memadai. Dibawah ini adalah gambar Security Market Line (SML) posisi / letak antara rata-rata actual return dan expected return saham perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011.

30 Gambar 4.1 Grafik Security Market Line (SML) "Posisi Rata-rata Actual Return Dan Expected Return Saham Perusahaan Sektor Industri Property Dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011" OMRE Actual Return (Ri) Exp Return E(Ri) SCBD FMII DUTI LPCK Actual return / Expected return JRPT GMTD BCIP DART RDTX MKPIKPIG JIHD BKSL SMDM LAMI CTRA ASRI COWL LCGP PWSI CTRS GPRA RBMSMRABSDE CTRP MDLN BKDP RM BIPP APLN LPKR BAPA DILD Beta / Risiko

31 Saham-Saham Yang Layak Di Investasikan Oleh Investor Berdasarkan analisa dengan menggunakan metode CAPM, untuk menentukan suatu saham dikatakan layak atau tidak layak untuk diinvestasikan terlihat jelas pada garis pasar sekuritas (Security Market Line) bahwa saham-saham yang memiliki nilai rata-rata aktual return/tingkat pengembalian lebih besar dibandingkan expected return dan posisinya berada diatas garis SML sehingga dapat disimpulkan bahwa saham-saham tersebut layak untuk dibeli atau di investasikan. Dan sebaliknya, bahwa saham yang memiliki rata-rata actual return/tingkat pengembalian (return) aktual yang lebih rendah dibandingkan dengan expected return/tingkat Pengembalian yang diharapkan atau rata-rata actual return saham tersebut lebih kecil dibandingkan dengan expected return maka maka saham tersebut tidak layak untuk dimiliki atau diinvestasikan. Posisi saham-saham tersebut yang berada di bawah garis Security Market Line (SML) dapat disimpulkan bahwa saham-saham tersebut tidak layak dibeli atau sebaiknya dijual jika dimiliki. Sebaliknya bila, atau dapat dituliskan sebagai berikut : Rata-rata Actual Return > Expected Return, maka saham tersebut layak untuk di investasikan Rata-rata Actual Return < Expected Return, maka saham tersebut tidak layak untuk di investasikan Tabel berikut memperlihatkan hasil perbandingan antara rata-rata actual return dengan expected Return perusahaan sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011

32 90 Tabel 4.11 Perbandingan Rata-rata Actual Return E(Ri) dengan Expected Return (CAPM) Saham Sektor Industri Property dan Real Estate Periode Januari-Desember 2011 No Kode Saham Actual Return (Ri) Expected Return (CAPM) Keterangan Kesimpulan 1 ASRI ActR > ExpR Layak 2 BCIP ActR > ExpR Layak 3 BKDP ActR > ExpR Layak 4 BKSL ActR > ExpR Layak 5 BSDE ActR > ExpR Layak 6 COWL ActR > ExpR Layak 7 CTRA ActR > ExpR Layak 8 CTRP ActR > ExpR Layak 9 CTRS ActR > ExpR Layak 10 DART ActR > ExpR Layak 11 DUTI ActR > ExpR Layak 12 FMII ActR > ExpR Layak 13 GMTD ActR > ExpR Layak 14 GPRA ActR > ExpR Layak 15 JIHD ActR > ExpR Layak 16 JRPT ActR > ExpR Layak 17 KPIG ActR > ExpR Layak 18 LAMI ActR > ExpR Layak 19 LCGP ActR < ExpR Layak 20 LPCK ActR > ExpR Layak 21 MDLN ActR > ExpR Layak 22 MKPI ActR > ExpR Layak 23 OMRE ActR > ExpR Layak 24 PWSI ActR < ExpR Layak 25 RBMS ActR > ExpR Layak 26 RDTX ActR > ExpR Layak 27 SCBD ActR > ExpR Layak 28 SMDM ActR > ExpR Layak 29 SMRA ActR > ExpR Layak 30 APLN ActR < ExpR Tidak Layak 31 BAPA ActR < ExpR Tidak Layak 32 BIPP ActR < ExpR Tidak Layak 33 DILD ActR < ExpR Tidak Layak 34 LPKR ActR < ExpR Tidak Layak Sumber : Data yang diolah

33 91 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa saham sektor industri property dan real estate periode Januari-Desember 2011 yang layak untuk dijadikan investasi saham karena rata-rata actual return lebih besar dari expected return ada 29saham diantaranya yaitu saham ASRI, BCIP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA, CTRP, CTRS, DART, DUTI, FMII, GMTD, GPRA, JIHD, JRPT, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, MDLN, MKPI, OMRE, PWSI, RBMS, RDTX, SCBD, SMDM, dan SMRA. Sedangkan sisanya yaitu 5 saham sektor industri property dan real estate yang tidak layak untuk dijadikan investasi oleh investor karena rata-rata actual return lebih kecil daripada expected return diantaranya yaitu saham APLN, BAPA, BIPP, DILD, dan LPKR.

FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32%

FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32% LAMPIRAN 1 No Kode Nama Industri 2011 2012 2013 2014 1 ASRI Alam Sutera Reality, Tbk 10,15 11,20 6,22 6,23 2 BAPA Bekasi Asri Pemula, Tbk 3,94 2,89 2,88 9,27 3 BCIP Bumi Citra Permai, Tbk 1,01 2,75 7,52

Lebih terperinci

(Populasi dan Sampel)

(Populasi dan Sampel) LAMPIRAN Lampiran 1 No. Kode Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI Nama Perusahaan (Populasi dan Sampel) Kriteria 1 2 3 1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 1 2 BAPA Bekasi Asri Pemula

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik Lampiran 1 Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah: No Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO 1 APLN Agung Podomoro

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan Real Estate yang membagikan dividen kepada para pemegang saham secara tunai dan rutin selama

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu

I.PENDAHULUAN. Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu negara. Hal ini dapat dijadikan indikator untuk menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara.

Lebih terperinci

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE Lampiran 1 DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 4 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 5 BEST

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun No LAMPIRAN 1 Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013 Nama Emiten Kode Emiten Tanggal Listing Kriteria 1 2 Sampel 1 Agung Podomoro Land APLN 11 Nov 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN.  untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Periode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah lima tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Minat investor untuk berinvestasi pada Dana Investasi Real Estate (DIRE) atau yang lebih dikenal dengan Real Estate Investment Trust (REIT) kembali

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten LAMPIRAN Lampiran i Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. No Kode Nama Emiten Kreteria 1 2 3 Sampel 1 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk V V V 1 2 ASRI PT. Alam Sutra Realty Tbk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share dan Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate Periode 2010-2012 4.1.1 Hasil Perhitungan Debt to

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka lokasi penelitiannya adalah di Bursa Efek Indonesia, melalui situs www.idx.co.id, dan Pusat Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diakses melalui Penelitian dimulai pada bulan November

BAB III METODE PENELITIAN. yang diakses melalui  Penelitian dimulai pada bulan November BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan yang termasuk dalam perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17), Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17), Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah singkat Perusahaan Industri Property dan Real Estate Industri real estate dan property pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan

Lebih terperinci

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK); LAMPIRAN Lampiran 1 Butir-butir Pengungkapan Wajib KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR:KEP-347/BL/2012 TENTANG PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN EMITEN ATAU

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau

III. METODE PENELITIAN. dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitaif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Pasar Modal di Indonesia Perkembangan pasar modal Indonesia mengalami pasang surut seiring dengan perkembangan perekonomian

Lebih terperinci

LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian

LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian No. Kode Saham Nama perusahaan APLN Agung Podomoro Land Tbk 2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk 3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 4 BIPP Bhuawanatala Indah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi para investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas investasinya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: laba bersih, laba kotor, arus kas. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: laba bersih, laba kotor, arus kas. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Masalah ekonomi berubah setiap waktunya maka suatu perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memprediksi keadaan di masa depan, Kinerja perusahaan dapat dilihat dari kondisi laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian event study karena meneliti dampak dari suatu peristiwa pada periode tertentu. Fokus penelitian ini adalah 5 hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Real property

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Real property BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate dan property. Bisnis

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Ang Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta.

Daftar Pustaka. Ang Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta. Daftar Pustaka Ang Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta. Brigham and Houston. 2010. Fundamental of Financial Management, Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Budisantoso, Totok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari penelitian Portofolio Optimal dalam Sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Indonesia adalah sebagai berikut. 1.

Lebih terperinci

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK); LAMPIRAN Lampiran 1 Butir-butir Pengungkapan Wajib KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR:KEP-347/BL/2012 TENTANG PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN EMITEN ATAU

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Chariri, A., and Ghozali, I Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Chariri, A., and Ghozali, I Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. 68 DAFTAR PUSTAKA Chariri, A., and Ghozali, I. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Rusdin, 2008. Pasar Modal : Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik, Bandung : ALFABETA. Ikatan

Lebih terperinci

PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SEKTOR PROPERTI, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SEKTOR PROPERTI, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SEKTOR PROPERTI, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia yang pesat menunjukan bahwa kepercayaan pemodal untuk menginvetasikan dananya di pasar modal cukup baik. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. building contrition yang terdaftar di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. building contrition yang terdaftar di BEI periode BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2011 sampai dengan bulan maret 2015. Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2017 yang dilakukan di Jakarta. Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor Jasa Kostruksi dan Real Estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor Jasa Kostruksi dan Real Estate yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor Jasa Kostruksi dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian 2008-2013.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL No Kode Nama Perusahaan 1 APLN Agung Podomoro ASRI Alam Sutra Reality BAPA Bekasi Asri Pemula BCIP Bumi Citra Permai BIPP Bhuwanatala Indah Permai 6 BKSL Sentul City

Lebih terperinci

ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 yaitu sebanyak 51 perusahaan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun

Lebih terperinci

Zul Firda Adha

Zul Firda Adha ANALISIS PERKEMBANGAN PORTOFOLIO OPTIMAL TAHUNAN DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL PADA SEKTOR PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE 2012-2015 Zul Firda Adha 18212029 80,00% LATAR

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI tahun ( Populasi dan Sampel )

Daftar Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI tahun ( Populasi dan Sampel ) Lampiran i Daftar Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2010 ( Populasi dan Sampel ) Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3 Sampel 1 ADHI PT Adhi Karya Tbk Sampel 1 2 ASRI PT Alam Sutera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. publik tahun yang diperoleh dengan menggunakan cara download

BAB III METODE PENELITIAN. publik tahun yang diperoleh dengan menggunakan cara download BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan setelah di audit perusahaan sektor real and estate yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Pemilihan sampel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode atau cara sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI Sejarah dan Perkembangan Industri Properti. Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI Sejarah dan Perkembangan Industri Properti. Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat 22 BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI 2.1. Sejarah dan Perkembangan Industri Properti Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4 property adalah tanah hak dan

Lebih terperinci

B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4, properti adalah tanah hak dan atau bangunan

B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4, properti adalah tanah hak dan atau bangunan B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Properti Perusahaan properti menurut SK Menteri Perumahan Rakyat no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4, properti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia dan Perusahaan Properti dan Real Estate yang bersangkutan dengan menggunakan akses internet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang mendasar atau struktural, dan proses ini akan terus berlangsung terus dengan laju yang akan

Lebih terperinci

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL 72 Lampiran i Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate Lampiran ii DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL NO EMITEN KRITERIA 1 2 3 SAMPEL 1 PT Alam Sutera Realty Tbk X 2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk X 3 PT Bhuwanatala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk periode pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. untuk periode pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2011 2013 pada perusahaan properti dan real estate yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan data dari internet melalui situs www.idx.co.id

Lebih terperinci

Tri Yuono Saputra / Pembimbing: Dr. Masodah, SE., MMSI.,

Tri Yuono Saputra / Pembimbing: Dr. Masodah, SE., MMSI., PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Tri Yuono Saputra / 2282 Pembimbing: Dr. Masodah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan tumbuhnya pembangunan sektor riil, maka sektor keuangan pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kondisi perekonomian yang semakin pesat dan adanya persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan dan peluang bagi perusahaan

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com S aat ini, bisnis perkantoran di Jakarta tidak lagi terkonsentrasi di daerah pusat bisnis (CBD). Keterbatasan lahan serta harga

Lebih terperinci

Lampiran. Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode

Lampiran. Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode 87 Lampiran Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2013-2015 Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode 2013 2015 88 Gambar 1.3. Nilai DER Perusahaan-perusahaan Property Periode 2013-2015

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anissa Amalia, M Analisis Relevansi Informasi Laba Akuntansi, Nilai

DAFTAR PUSTAKA. Anissa Amalia, M Analisis Relevansi Informasi Laba Akuntansi, Nilai DAFTAR PUSTAKA Anissa Amalia, M. 2012. Analisis Relevansi Informasi Laba Akuntansi, Nilai Buku Ekuitas Dan Arus Kas Operasi Dengan Harga Saham (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

Lebih terperinci

Daftar Isi. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI...

Daftar Isi. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... Daftar Isi Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif biasa dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

BAB III METODE PENELITIAN. mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi empiris dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan pendekatan asosiatif.

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 7 Manfaat Penelitian 7 Ruang Lingkup Penelitian 8 2 TINJAUAN PUSTAKA 8 Kerangka

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

: Fachmy Syahtiadi NPM : Kelas : 4 EB 04 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Henny Medyawati, Skom, MM

: Fachmy Syahtiadi NPM : Kelas : 4 EB 04 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Henny Medyawati, Skom, MM ANALISIS HUBUNGAN AUDITOR KLIEN : FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING DI INDONESIA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI) Nama : Fachmy Syahtiadi NPM

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM UPAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP INVESTASI SAHAM (Studi pada Saham-Saham Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelian 4.1.1 Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan Properti Selama Periode 2009-2011 Tingkat perputaran piutang untuk setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, di mana pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return saham, nilai tukar, inflasi, profitabilitas (ROA) dan solvabilitas (DER)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah mendorong persaingan yang semakin ketat dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka manajer keuangan sangat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel No Kode Nama Perusahaan Tanggal Tanggal Berdiri Listing 1 ELTY PT Bakrieland Development Tbk 11 Jan 1901 30 Okt 1995 2 BKDP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel bebas ( independent variables) dan variabel terikat ( dependent variables).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel bebas ( independent variables) dan variabel terikat ( dependent variables). 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel bebas ( independent variables) dan variabel terikat ( dependent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

Rr. Latifah Indah Rahmaningrum Dosen Pembimbing: Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM ABSTRAK

Rr. Latifah Indah Rahmaningrum   Dosen Pembimbing: Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM ABSTRAK ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, UKURAN AUDITOR DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 Rr. Latifah Indah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Properti Perusahaan properti yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangungan kondominium, apartemen, perkantoran, real estate dan sebagainya.

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu pasar modal yang memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain peneltian menurut Hasan (2009:31), Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

Dua model keseimbangan:

Dua model keseimbangan: Dua model keseimbangan: 3/40 Capital Asset Pricing Model (CAPM) Arbitrage Pricing Theory (APT) CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA JUDUL SKRIPSI : Analisis Tehnik Fundamental Terhadap Harga Saham Dengan Pendekatan Adaptive Neuro Fuzzy Pada Perusahaan Properti Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 Disusun oleh: Nama : DEWI TRI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Nazir, 1998). Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Jogiyanto,2005). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Jogiyanto,2005). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diteliti yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama yang karakteristiknya hendak diduga (Jogiyanto,2005).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan laba atau keuntungan yang diperoleh agar kelangsungan hidup usahanya terjamin dan dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar Garis pasar modal Garis pasar sekuritas Estimasi Beta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real estate. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 48 perusahaan, sesuai publikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terus bertambah di Indonesia mengakibatkan adanya daya saing yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. yang terus bertambah di Indonesia mengakibatkan adanya daya saing yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan zaman, kebutuhan akan hunian yang nyaman sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan konstruksi yang terus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana positif untuk mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar modal dapat dikerahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi yang aktivitasnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi yang aktivitasnya bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang aktivitasnya bertujuan untuk memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham, memperoleh laba dan meningkatkan penjualan. Persaingan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci