sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (PSAK, 2009).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (PSAK, 2009)."

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT PELINDO I (PERSERO) A. Laporan keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan yang berguna untuk membuat keputusan ekonomi dan pertanggung jawaban manajemen atas pengunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, untuk mencapai tujuan. Laporan keuangan memberikan informasi tentang perusahaan yang meliputi: (1) aset; (2) kewajiban; (3) modal/ekuitas; (4) pendapatan dan beban; dan (5) arus kas, Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (IAI, 2007). Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang disusun berdasarkan Standart Akuntansi Keuangan (SAK). Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (PSAK, 2009). 24

2 25 Dalam pengertian sederhana menurut Kasmir (2008) "Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Untuk setiap perusahaan, membuat dan melaporkan keuangan perusahaan merupakan hal yang paling penting karena dengan adanya laporan keuangan, maka pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat malakukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan ekonomi yang menyangkut perusahaan dan nantinya akan dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Untuk masa yang akan datang pihak manajemen dapat menyusun langkah-langkah agar menghasilkan keuntungan bagi perusahaan". 2. Jenis Laporan Keuangan Secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu: a. Neraca Neraca (balance sheet) adalah laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Neraca menunujukkan posisi keuangan perusahaan yang berupa aktiva (harta), kewajiban (utang) dan modal perusahaan (ekuitas) pada tanggal tertentu. Komponen atau isi yang terkandung dalam suatu aktiva dibagi kedalam tiga, yaitu: 1) Aktiva lancar Harta yang dalam satu masa peputaran kegiatan usaha pokok perusahaan yang normal (Biasanya 1 tahun) diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai.

3 26 2) Aktiva tetap Kekayaan fisik yang digunakan dalam operasi perusahaan, dengan tujuan tidak untuk dijual, penggunaannya lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun dan harganya relatif mahal. 3) Aktiva tak berwujud Aktiva non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa, disewakan dan untuk tujuan adminstrasi. Kewajiban dibagi kedalam 2 jenis, yaitu: 1) Kewajiban jangka pendek Kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. 2) Kewajiban jangka panjang Kewajiban yang belum jatuh tempo dalam periode akuntansi atau kewajiban yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Komponen modal terdiri atas 2 jenis, yaitu: 1) Modal saham (stocks atau stockholder s equity). 2) Laba tahun berjalan (currents s year earning) atau laba ditahan (retained earning).

4 27 b. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah perbedaan antara total pendapatan dengan total beban/biaya dari sebuah aktivitas bisnis untuk periode waktu tertentu. 1) Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode. Pendapatan timbul karena terjadinya transaksi dan peristiwa ekonomi yaitu : penjualan barang, penjualan jasa, dan penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan deviden. 2) Biaya adalah semua pengeluaran dalam rangka menjalankan usaha untuk mendapatkan barang dan jasa dari pihak ketiga. c. Laporan perubahan modal Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini serta sebab-sebab berubahnya modal. d. Laporan arus kaslaporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. e. Catatan atas laporan keuangan Laporan yang berisi mengenai penjelasan umum perusahaan, kebijakan yang di anut perusahaan,penjelasan akunakun tertentu

5 28 dalam neraca dan laba rugi/laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. B. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian analisis laporan keuangan Analisa laporan keuangan merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa depan (Syamsudin, 2011). Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah dan perkembangannya (Jumingan, 2006). Dari paparan diatas sudah jelas bahwa analisis laporan keuangan adalah kegiatan mengukur dan mengevaluasi unsur-unsur dalam laporan keuangan dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah dan perkembangannya sehingga dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi kekurangan dan memperbaiki kinerja perusahaan kemudian membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

6 29 2. Tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan Ada beberapa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan, yaitu : a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. c. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang bekaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. d. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. e. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik agar laporan keuangan memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan harapan dan pengguna hasil analisis tersebut dapat dengan mudah mengiterpresentasikannya.

7 30 C. Analisis Rasio Keuangan 1. Pengertian Analisis rasio Analisis rasio adalah metode untuk menyatakan hubunganhubungan yang bermakna diantara komponen-komponen dari laporanlaporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan (Simamora, 2002). Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandigan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya (Harahap, 2008). Dari paparan diatas sudah jelas bahwa analisis laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi kekurangan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Akan tetapi rasio keuangan hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan yang lainnya. Dengan begitu kita dapat dengan cepat membandingkan dan memberi penilain terhadap kondisi suatu perusahaan.

8 31 2. Keunggulan rasio keuangan Keunggulan rasio keuangan adalah: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. d. Sangat bermanfaat dalam bahan untuk mengisi model pengambilan keputusan dan model prediksi. e. Menstandarisir ukuran perusahaan. f. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. g. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. 3. Keterbatasan rasio keuangan Analisis rasio juga memiliki keterbatasan, yaitu : a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik seperti :

9 32 1) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengadung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau subjektif. 2) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar. 3) Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. 4) Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja tehnik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan. 4. Jenis rasio keuangan Jenis rasio keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio yang digunakam untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (Harahap, 2008).

10 33 Rasio likuiditas terbagi atas 3, yaitu : a. Rasio lancar (Current ratio) b. Rasio cepat (Quick ratio) c. Rasio kas (Cash ratio) 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajibankewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi (Harahap, 2008). Rasio solvabilitas terbagi atas 2, yaitu: a. Rasio kewajiban atas aktiva (Debt to asset ratio). b. Rasio kewajiban atas ekuitas (Debt to equity ratio). 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya (Kasmir,2008). Rasio aktivitas terbagi atas 3, yaitu: a. Perputaran piutang (Receivable turn over). b. Perputaran persediaan (Inventory turn over). c. Perputaran modal kerja (working capital turn over). 4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2008).

11 34 Rasio profitabilitas terbagi 5, yaitu: a. Return on asset (ROA). b. Return on equity (ROE). c. Gross profit margin. d. Operating profit margin. e. Net profit margin. D. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomu nikasi kan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak ekstern dan intern. SIA adalah suatu set SDM & modal dlm suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi Keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan & pengolahan data transaksi (Menurut Barry E Cushing). SIA adalah kumpulan SDM (manusia dan peralatan) yang diatur untuk mengolah data menjadi informasi (Menurut G. H. Bodnar). Sistem informasi akuntansi yang digunakan pada perusahaan PT pelindo I (persero) meliputi beberapa macam: 1. Sistem Pengolahan Data Elektronik (Elektronic Data Processing / EDP) PT Pelindo I menerapkan sisitem informasi akuntansi nya menggunakan sistem komputer yang di sebut dengan sistem EDP ( electronic data processing ). data-data di kumpulkan dari setiap bagian

12 35 accounting untuk diproses dan menghasilkan laporan-laporan keuangan.laporan tersebut di kirim ke tiap manajemen sebagai informasi untuk antisipasi oleh manajer perusahaan. Pengelolaan transaksi di lakukan dengan: indput, processing dan output serta penyimpanan data dan informasi. 2. Sistem Informasi Eletronik Bisnis (e-business Information Systems) Sistem Informasi Eletronik Bisnis yaitu system terkomputerisasi yang berbasiskan internet didalam melakukan kegiatan bisnis. Penyebaran informasi kepada semua stakeholder merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip tranparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para stakeholder terhadap kebijakan dan kegiatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selain mempublikasikan Laporan Keuangan Tahunan melalui media cetak nasional, juga memanfaatkan teknologi informasi, media elektronik dan media cetak lainnya sebagai sarana penyebaran informasi dan promosi bagi perusahaan antara lain : 1) Website: yang tersaji dalam Bahasa Indonesia 2) Media Massa, baik media massa skala nasional maupun skala lokal. Daftar Media Massa Skala Nasional sebagai berikut: seperti Harian Bisnis Indonesia, Kompas, The Jakarta Post, Harian Kontan, Harian Media Indonesia, Harian Republika, Harian Investor Daily,

13 36 Harian Merdeka, Harian Jawa Pos, Koran Tempo Daftar Media Massa Lokal sebagai berikut: Harian Analisa, Harian Waspada, Harian Sinar Indonesia Baru, Harian Sumut Pos, Harian Tribun Medan, Harian Koran Sindo, Harian Medan Pos, Harian Jurnal Asia, Harian Medan Bisnis, 3. Sistem Informasi Manajemen (Manajemen Information Systems / MIS) PT Pelindo I (Persero) telah menerapkan aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia atau Human Resource Information System (HRIS) yang telah mengintegrasikan sinkronisasi informasi antara Manajemen Karier Elektronik (MKE) dan Manajemen Diklat Elektronik (MDE) bagi pegawai. untuk pengembangan pengelolaan manajemen administrasi, Pelindo I juga telah menerapkan aplikasi Manajemen Surat Elektronik (MSE) pada tahun Saat ini, telah berjalan lancar dan sangat memberi pengaruh yang sangat positif, serta signifikan terhadap kelancaran komunikasi dan koordinasi di lingkungan internal Pelindo I. E. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun Neraca, Laporan Laba Rugi, dan laporan Arus Kas pada PT Pelindo I (persero) Periode tahun

14 37 Tabel 3.1 PT Pelindo I (persero) Neraca Per 31 Desember 2014 Aktiva Nilai Passiva Nilai Aktiva Lancar -Kas dan setara kas -Investasi jangka pendek -Piutang usaha -Piutang pegawai -Piutang lain-lain -Uang muka -Persediaan -PPN masukan yang dapat dikreditkan -Biaya yang dibayar dimuka -Pendapatan yang masih harus diterima -Penyisihan piutang usaha Jumlah Aktiva Lancar Investasi -Investasi jangka panjang -Properti investasi -Akm. penyusutan investasi properti Jumlah Investasi Aktiva Tetap dan Akumulasi Penyusutan -Bangunan fasilitas pelabuhan -Akm. penyusutan bangunan fasilitas pelabuhan -Kapal -Akm. penyusutan kapal -Alat-alat fasilitas pelabuhan -Akm. penyusutan alat-alat fasilitas pelabuhan -Instalasi fasilitas kantor -Akm. penyusutan instalasi fasilitas kantor ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Kewajiban Jangka Pendek -Hutang usaha -Hutang kerjasama mitra usaha -Beban yang masih harus dibayar -Hutang bank jangka pendek -Uang jaminan pelayanan -Uang titipan -Hutang pajak penghasilan Badan (PPh Pasal 25) -PPN keluaran -Hutang pajak lainnya -Pendapatan diterima dimuka jangka pendek -Kewajiban jangka pendek lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang -Hutang bank jangka panjang -Kewajiban imbalan kerja jangka panjang -Pendapatan diterima dimuka jangka panjang -Kewajiban pajak tangguhkan Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas -Modal disetor -Bantuan pemerintah YBDS -Selisih penilaian aset dan ( )

15 38 -Tanah -Jalan dan bangunan -Akm. penyusutan jalan dan bangunan -Peralatan -Akm. penyusutan peralatan -Kendaraan -Akm. penyusutan kendaraan -Emplasmen -Akm. penyusutan Emplasmen ( ) ( ) ( ) ( ) kewajiban -Cadangan -Ekuitas lainnya Jumlah Ekuitas Laba Rugi Tahun Berjalan -Laba rugi tahun berjalan Jumlah Harga Perolehan Jumlah Akm Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap ( ) Aktiva Lain-Lain -Aktiva tetap dalam kontruksi -Piutang lain-lain -Aktiva tak berwujud -Biaya yang ditangguhkan -Aktiva tetap belum dimanfaatkan -Aktiva tetap tidak berfungsi -Uang jaminan -Persediaan tidak berfungsi -Penyisihan puitang lain-lain -Akm. amortisasi aset tidak berwujud -Akm. amortisasi beban ditangguhkan -Akm. penyusutan aset tetap tidak berfungsi ( ) ( ) ( ) ( ) Jumlah Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva Jumlah Passiva Sumber Data : PT Pelindo I, 2017

16 39 Tabel 3.2 PT Pelindo I (persero) Laporan Laba/Rugi Periode 31 Desember Pendapatan Operasi Pendapatan Pusat Pelayanan Kapal Pendapatan Pusat Pelayanan Barang Pendapatan Pusat Pelayanan Penghasilan Alat Pendapatan Pusat PelayananUsaha Bongkar Muat Pendapatan Pusat Pelayanan Terminal Petikemas Pendapatan Pusat Pelayanan Penghasilan TBAL Pendapatan Pusat Pelayanan TERSUS/ TUKS Pendapatan Pusat Pelayanan Rupa-rupa usaha Pendapatan Pusat Pelayanan KSMU Pendapatan Pusat RS. Pelabuhan Pendapatan Pusat Pel.Usaha Galangan Kapal Pendapatan Pusat Pel.Usaha Belawan Logistic Centre Jumlah Pendapatan Usaha Beban Usaha Beban Pegawai Beban Bahan Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Asuransi Beban Sewa Beban Kerjasama Mitra Usaha Beban Administrasi Kantor Beban Umum Laba (Rugi) Penyertaan Jumlah Beban Usaha Laba/Rugi Usaha (1-2) Pendapatan/Biaya diluar Usaha Pendapatan diluar usaha Beban diluar usaha Laba/Rugi diluar Usaha Laba/Rugi Sebelum Pajak Beban(manfaat) Pajak Penghasilan Laba/Rugi Setelah Pajak Sumber Data : PT Pelindo I, ( )

17 40 Tabel 3.3 PT Pelindo I (persero) Laporan Arus Kas Periode 31 Desember 2014 Arus Kas Penerimaan Kas Penerimaan Kas dari Aktivitas Usaha Kepelabuhanan Penerimaan Kas dari Kegiatan Lainnya Penerimaan Kas dari Aktivitas Investasi Total Penerimaan Kas Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas dari Aktivitas Usaha Kepelabuhanan Pengeluaran Kas dari Kegiatan Lainnya Pengeluaran Kas dari Aktivitas Investasi Pengeluaran Kas dari Aktivitas Pendanaan Total Pengeluaran Kas Kenaikan/ (Penurunan) Kas Bersih Saldo Awal Kas Kas Setara Kas Kas Pada Awal Periode Saldo Akhir Kas Kas Setara Kas Saldo Akhir Kas Sumber Data : PT Pelindo I, 2017

18 41 Tabel 3.4 PT Pelindo I (persero) Neraca Per 31 Desember 2015 Aktiva Nilai Passiva Nilai Aktiva Lancar -Kas dan setara kas -Investasi jangka pendek -Piutang usaha -Piutang pegawai -Piutang lain-lain -Uang muka -Persediaan -PPN masukan yang dapat dikreditkan -Biaya yang dibayar dimuka -Pendapatan yang masih harus diterima -Penyisihan piutang usaha -Penyisihan piutang pegawai -Penyisihan piutang lain-lain Jumlah Aktiva Lancar ( ) ( ) ( ) Kewajiban Jangka Pendek -Hutang usaha -Hutang kerjasama mitra usaha -Beban yang masih harus dibayar -Hutang bank jangka pendek -Uang jaminan pelayanan -Uang titipan -Hutang pajak penghasilan Badan (PPh Pasal 25) -PPN keluaran -Hutang pajak lainnya -Pendapatan diterima dimuka jangka pendek Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Investasi -Investasi jangka panjang -Properti investasi -Akm. penyusutan investasi properti Jumlah Investasi Aktiva Tetap dan Akumulasi Penyusutan -Bangunan fasilitas pelabuhan -Akm. penyusutan bangunan fasilitas pelabuhan -Kapal -Akm. penyusutan kapal -Alat-alat fasilitas pelabuhan -Akm. penyusutan alat-alat fasilitas pelabuhan -Instalasi fasilitas kantor -Akm. penyusutan instalasi ( ) ( ) ( ) ( ) Kewajiban Jangka Panjang -Hutang bank jangka panjang -Kewajiban imbalan kerja jangka panjang -Pendapatan diterima dimuka jangka panjang Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas -Modal disetor -Bantuan pemerintah YBDS -Selisih penilaian aset dan kewajiban -Cadangan -Ekuitas lainnya ( )

19 42 fasilitas kantor -Tanah -Jalan dan bangunan -Akm. penyusutan jalan dan bangunan -Peralatan -Akm. penyusutan peralatan -Kendaraan -Akm. penyusutan kendaraan -Emplasmen -Akm. penyusutan Emplasmen Jumlah Harga Perolehan Jumlah Akm Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap Aktiva Lain-Lain -Aktiva tetap dalam kontruksi -Piutang lain-lain -Aktiva tak berwujud -Biaya yang ditangguhkan -Aktiva tetap belum dimanfaatkan -Aktiva tetap tidak berfungsi -Uang jaminan -Persediaan tidak berfungsi -Penyisihan puitang lain-lain -Akm. amortisasi aset tidak berwujud -Akm. amortisasi beban ditangguhkan -Akm. penyusutan aset tetap tidak berfungsi -Aset tidak lancar lainnya ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Jumlah Ekuitas Laba Rugi Tahun Berjalan -Laba rugi tahun berjalan Jumlah Aktiva Lain-Lain Jumlah Aktiva Jumlah Passiva Sumber Data : PT Pelindo I,

20 43 1. Pendapatan Operasi Tabel 3.5 PT Pelindo I (persero) Laporan Laba/Rugi Periode 31 Desember 2015 Pendapatan Pusat Pelayanan Kapal Pendapatan Pusat Pelayanan Barang Pendapatan Pusat Pelayanan Penghasilan Alat Pendapatan Pusat PelayananUsaha Bongkar Muat Pendapatan Pusat Pelayanan Terminal Petikemas Pendapatan Pusat Pelayanan Penghasilan TBAL Pendapatan Pusat Pelayanan TERSUS/ TUKS Pendapatan Pusat Pelayanan Rupa-rupa usaha Pendapatan Pusat Pelayanan KSMU Pendapatan Pusat RS. Pelabuhan Pendapatan Pusat Pel.Usaha Galangan Kapal Pendapatan Pusat Pel.Usaha Belawan Logistic Centre Jumlah Pendapatan Usaha Beban Usaha Beban Pegawai Beban Bahan Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Asuransi Beban Sewa Beban Kerjasama Mitra Usaha Beban Administrasi Kantor Beban Umum Laba (Rugi) Penyertaan Jumlah Beban Usaha Laba/Rugi Usaha (1-2) 3. Pendapatan/Biaya diluar Usaha Pendapatan diluar usaha Beban diluar usaha Laba/Rugi diluar Usaha Laba/Rugi Sebelum Pajak Beban(manfaat) Pajak Penghasilan Laba/Rugi Setelah Pajak Sumber Data : PT Pelindo I, ( )

21 44 Tabel 3.6 PT Pelindo I (persero) Laporan Arus Kas Periode 31 Desember 2015 Arus Kas Penerimaan Kas Penerimaan Kas dari Aktivitas Usaha Kepelabuhanan Penerimaan Kas dari Kegiatan Lainnya Penerimaan Kas dari Aktivitas Investasi Total Penerimaan Kas Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas dari Aktivitas Usaha Kepelabuhanan Pengeluaran Kas dari Kegiatan Lainnya Pengeluaran Kas dari Aktivitas Investasi Pengeluaran Kas dari Aktivitas Pendanaan Total Pengeluaran Kas Kenaikan/ (Penurunan) Kas Bersih Saldo Awal Kas Kas Setara kas Kas Pada Awal Periode Saldo Akhir Kas Kas Setara Kas Saldo Akhir Kas Sumber Data : PT Pelindo I,

22 45 F. Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2007). Analisis rasio likuiditas adalah kegiatan membandingkan hasil rasio likuiditas suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu. Analisis dan penafsiran posisi keuangan itu penting karena pihak di luar perusahaan seperti kreditor sangat menaruh perhatian pada tingkat keamanan bagi kredit-kredit jangka pendeknya, jadi penting bagi mereka untuk mengetahui prospek pembayaran perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Analisis yang dapat dilakukan adalah analisis rasio likuiditas. Tujuan dan manfaat rasio likuiditas: a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek. b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan. c. Untuk mengukur atau membandinkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.

23 46 d. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. e. menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya. f. sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat meningkatkan rasa saling percaya. a. Rasio lancar (Current ratio) Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo. Semakin besar perbandingan aktiva lancer dengan hutang lancar, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rumus untuk mencari rasio lancar adalah sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat besar aktiva lancar, dan utang lancar selama tahun No Tabel 3.7 Rasio Lancar Aktiva lancar dan Hutang lancar Uraian Aktiva lancar Utang lancar (Rp) (Rp)

24 Tahun 2014 = X 100% = % Tahun 2015 = X 100% = % Dari hasil analisis di atas dapat dilihat Rasio lancar (Current ratio) perusahaan antara tahun sebagai berikut : 1. Pada tahun 2014 Rasio lancar (Current ratio) perusahaan %. Hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp Pada tahun 2015 Rasio lancar (Current ratio) perusahaan %. Hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp b. Rasio cepat (Quick ratio) Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Semakin besar rasio ini, semakin baik bagi perusahaan karena aktiva lancar yang paling likuid dalam perusahaan dapat menutupi utang lancar.

25 48 Rumus untuk mencari rasio cepat adalah sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat besar aktiva lancar, persediaan dan utang lancar selama tahun No Tabel 3.8 Rasio Cepat Aktiva lancar, Persediaan dan Hutang lancar Uraian Aktiva lancar Persediaan Utang lancar (Rp) (Rp) Tahun 2014 = X 100% = % Tahun 2015 = X 100% = % Dari hasil analisis di atas dapat dilihat Rasio cepat (Quick ratio) perusahaan antara tahun sebagai berikut : 1. Pada tahun 2014 Rasio cepat (Quick ratio) perusahaan %. Hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp

26 49 2. Pada tahun 2015 Rasio cepat (Quick ratio) perusahaan %. Hal ini berarti setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp c. Rasio kas (Cash ratio) Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Rumus untuk mencari rasio kas adalah sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat besar kas dan utang lancar selama tahun No Uraian Kas Utang lancar Tabel 3.9 Rasio Kas Kas dan Utang lancar 2014 (Rp) (Rp) Tahun 2014 = X 100% = % Tahun 2015 = X 100% = %

27 50 Berdasarkan perhitungan rasio kas, pada tahun 2015 terjadi penurunan rasio sebesar 42.28%. Rasio Kas pada tahun yang dianalisis memenuhi syarat untuk perusahaan, karena rasio kas yang baik yaitu 100% walaupun terjadi penurunan pada tahun berikutnya, sebaiknya perusahaan menghindari hutang lancar yang berlebihan agar perusahaan menjadi lebih baik. Tabel 3.10 Perbandingan Rasio Likuiditas Per Tahun No Keterangan Perbandingan 1. Rasio Lancar (current ratio) % % 44.77% (-) 2. Rasio cepat (quick ratio) % % 44.3% (-) 3. Rasio kas (cash ratio) % % 42.28% (-) Dari hasil analisis di atas dapat dilihat perkembangan perusahaan antara tahun sebagai berikut : 1. Hasil rasio lancar (Current ratio) pada PT Pelindo I (persero) pada tahun 2014 adalah % dan mengalami penurunan menjadi % pada tahun Kondisi rasio lancar (current ratio) selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan. Hasil Rata-rata rasio lancar (Current ratio) adalah %, artinya masih diatas 100%. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid atau perusahaan dapat membayar dan dapat menutupi semua hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan aktiva lancar.

28 51 2. Hasil rasio cepat (quick ratio) pada PT Pelindo I (persero) pada tahun 2014 adalah % dan menurun pada tahun 2015 menjadi %. Kondisi Rasio cepat (Quick ratio) selama 2 tahun terakhir mengalami fluktuasi/penurunan. Rata-rata Rasio cepat (Quick ratio) yaitu %, Artinya Rasio Cepat berada diatas 100%. Maka dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid atau perusahaan dapat membayar semua hutang jangka pendeknya dengan Quick asset perusahaan yang paling likuid pada saat jatuh tempo. 3. Hasil rasio kas (cash ratio) pada PT Pelindo I (persero) pada tahun 2014 adalah % dan menurun pada tahun 2015 menjadi %. Kondisi Rasio kas (cash ratio) selama 2 tahun terakhir mengalami fluktuasi/penurunan. Rata-rata Rasio kas (cash ratio) % artinya berada diatas 100%. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid atau perusahaan dapat membayar semua hutang jangka pendeknya dengan kas pada saat jatuh tempo. 2. Rasio Solvabilitas Menurut Kasmir (2008) "Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

29 52 perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Tujuan dan Manfaat Solvabilitas: 1. Menganalisis status perusahaan dan kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya pada pihak ketiga. 2. Mengetahui status perusahaan dengan melihat keseimbangan antara jumlah modal dan aktiva tetap yang dimiliki. 3. Mencari tahu berapa besarnya rupiah dari modal sendiri yang akan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang jangka panjang. 4. Untuk melihat sejauh mana pengaruh utang yang ditanggung perusahaan terhadap pengelolaan aktiva yang ada. a. Rasio kewajiban atas aktiva (Debt to asset ratio) Rasio kewajiban atas aktiva adalah rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumus untuk mencari rasio kewajiban atas utang sebagai berikut: Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat besar total aktiva dan total utang selama tahun :

30 53 No Uraian Aktiva Utang Tabel 3.11 Rasio Kewajiban atas Aktiva Total Aktiva dan Total Utang 2014 (Rp) (Rp) Tahun 2014 = X 100% = 37.58% Tahun 2015 = X 100% = 33.72% Berdasarkan perhitungan rasio hutang, pada tahun 2014 adalah 37.58% dari total aktiva perusahaan dibiayai dengan modal pinjaman (hutang). Sedangkan pada tahun 2015 adalah 33.72% dari total aktiva perusahaan dibiayai dengan modal pinjaman (hutang). Hal ini menunjukkan bahwa beban hutang perusahaan tahun 2015 lebih besar dari tahun 2014 di karenakan adanya pinjaman hutang usaha yang terlalu besar. b. Rasio kewajiban atas ekuitas (Debt to equity ratio). Rasio kewajiban atas ekuitas adalah rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total ekuitas.

31 54 Dengan kata lain untuk mengetahui seberapa besar modal sendiri yang dijadikan jaminan atas utang. Rumus untuk mencari rasio kewajiban atas ekuitas sebagai berikut: Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat besar total utang dan total ekuitas selama tahun : No Tabel 3.12 Rasio Kewajiban atas Ekuitas Total utang dan Total Ekuitas 2014 Uraian Utang Ekuitas (Rp) (Rp) Tahun 2014 = X 100% = 73.6% Tahun 2015 = X 100% = 63.2% Berdasarkan perhitungan rasio hutang terhadap ekuitas, pada tahun 2014, Rp 73.6% utang jangka panjang dijamin dengan Rp1,-

32 55 modal sendiri. Sedangkan pada tahun 2015, Rp 63.2 utang jangka panjang dijamin dengan Rp1,- modal sendiri. Tabel 3.13 Perbandingan Rasio Solvabilitas Per Tahun No Keterangan Perbandingan 1. Rasio kewajiban atas aktiva (Debt to asset ratio) 2. Rasio kewajiban atas ekuitas (Debt to equity ratio) 37.58% 33.72% 3.86% ( - ) 73.6% 63.2% 10.4% ( - ) Dari hasil analisis di atas dapat dilihat perkembangan perusahaan antara tahun sebagai berikut : 1. Hasil rasio kewajiban atas aktiva (Debt to asset ratio) pada PT Pelindo I (persero) pada tahun 2014 adalah 37.58% dan menurun menjadi 33.72% pada tahun Kondisi rasio lancar (current ratio) selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan. Hasil Rata-rata rasio lancar (Current ratio) adalah 35.65%, artinya masih dibawah 50%. Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan belum solvable(mampu membayar) karena semakin besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang dan semakin kecil rasio kewajiban atas aktiva, semakin kecil perusahaan dibiayai oleh utang. Maka dari itu, untuk menurunkan persentasi rasio kewajiban atas aktiva dapat dilakukan dengan cara meningkatkan total aktiva setiap tahunnya.

33 56 2. Hasil rasio kewajiban atas ekuitas (Debt to equity ratio) pada PT Pelindo I (persero) pada tahun 2014 adalah 73.6% dan menurun pada tahun 2015 menjadi 63.2%. Kondisi Rasio cepat (Quick ratio) selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan. Rata-rata Rasio cepat (Quick ratio) yaitu 68.4%, Artinya kondisi perusahaan sedikit demi sedikit membaik walaupun rasio kewajiban atas ekuitas (Debt to equity ratio) berada dibawah 100%. Semakin tinggi rasio kewajiban atas ekuitas maka semakin tidak baik bagi kondisi keuangan perusahaan, karena semakin besar pendanaan dengan utang dan semakin sedikit dana yang disediakan pemegang saham untuk menjamin utang apabila terjadi kerugian, begitu sebaliknya. Semakin rendahnya rasio kewajiban atas ekuitas semakin baik karena semakin kecil pendanaan dengan utang dan semakin besar tingkat pendanaan yang disediakan pemegang saham untuk menjamin utang apabila terjadi kerugian.

34 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisa dan evaluasi terhadap laporan keuangan PT Pelindo I (Persero), maka penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan demi penyempurnaan dan pencapaian dimasa yang akan datang. A. Kesimpulan 1. Jika dilihat dari rasio likuiditas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan likuid, artinya perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Disamping itu juga terjadi penurunan rasio pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun Tetapi walaupun persentasenya turun perusahaan masih dalam keadaan likuid, karena persentasenya masih berada diatas 100%. 2. Jika dilihat dari rasio solvabilitas, dapat disimpulkan bahwa komposisi hutang semakin membaik terhadap perusahaan, karena semakin kecil debt to asset ratio dan debt to equity ratio maka akan memperbaik keadaan perusahaan. Artinya semakin kecil hutang perusahaan maka perusahaan semakin aman/sehat. 57

35 58 B. Saran 1. Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek dinilai cukup baik/sehat, karena persentase perusahaan masih bisa mencapai 100%, yang artinya aktiva lancar mampu menutupi hutang lancarnya pada saat jatuh tempo. Walaupun terus menurun dalam 2 tahun terakhir. Untuk itu sebaiknya perusahaan menghindari hutang lancar dan pinjaman yang berlebihan agar grafik terus meningkat dan agar perusahaan tetap menjadi lebih likuid. 2. Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban baik dalam jangka pendek dan jangka panjangnya sangat bagus, hal ini dapat dilihat pada persentase rasio solvabilitas. Dimana perusahaan mampu menjaga keadaan tersebut, dengan kata lain persentase tetap dibawah/lebih kecil dari tahun sebelumnya. Untuk kedepannya agar tidak terjadi kenaikan rasio, porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil/perusahaan harus memiliki hutang yang tidak lebih besar dari modalnya sendiri. Agar perusahaan solvabe terhadap utang-utang yang dimilikinya.

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Laporan keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang disusun berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan berikut: Menurut Gitman (2012:4), pengertian keuangan adalah sebagai Finance can be defined as the science and art of

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013 : 1) laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas 2.1. Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 1.1.1 Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Raharjo (2005:1) laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan atau Financial Statement adalah merupakan ikhtisar yang menggambarkan suatu keadaan keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ZEBRA NUSANTARA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ZEBRA NUSANTARA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ZEBRA NUSANTARA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Feri Virgiawan Email : feri_virgiawan@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya DharmaPontianak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 2.1. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian keuangan atau bagian akuntansi di perusahaan memiliki tugas utama yaitu menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut secara umum

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesi (IAI) dalam PSAK no. 1 (2004:7) adalah tentang kerangka dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.1.1 Hendry (2013) Penelitian ini bertujuan untuk megetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk periode 2009-2012 yang di tinjau dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci