Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN INOVASI BERBASIS LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 6 SALATIGA Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk mengikuti Simposium Guru 2015 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK SMP NEGERI 6 SALATIGA JL. TEGALREJO RAYA SALATIGA NOVEMBER

2 2

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa Best Practice dengan judul Pengembangan Sekolah melalui Manajemen Inovasi Berbasis Lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga Penulisan Best Practice ini dapat diselesaikan dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga. 2. Kolabor dan teman-teman guru SMP Negeri 6 Salatiga. 3. Keluarga tercinta. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian penelitian ini Meskipun masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan Best Practice ini, penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Salatiga, November 2015 Penulis 3

4 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... 1 PERNYATAAN... 2 KATA PENGANTAR... 3 DAFTAR ISI... 4 ABSTRAK... 5 BAB I PENDAHULUAN... 6 A. Latar Belakang Masalah... 6 B. Permasalahan... 7 C. Tujuan... 7 D. Manfaat... 7 BAB II PEMBAHASAN... 9 A. Konsep Manajemen Inovasi... 9 B. Alasan Pemilihan Strategi C. Langkah Konkret Penerapan Manajemen Inovasi BAB III PENUTUP A. Simpulan B. Implikasi DAFTAR PUSTAKA

5 ABSTRAK Endang Dwi Wahyuni, M.Pd, NIP Pengembangan Sekolah melalui Manajemen Inovasi Berbasis Lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga. Tujuan penulisan ini adalah 1) mendiskripsikan upaya pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan. 2) menganalisis dampak atau hasil dari pelaksanaan manajemen inovasi berbasis lingkungan dalam mengembangkan sekolah. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa: 1) terinternalisasinya visi dan misi sekolah pada seluruh warga sekolah, sehingga warga sekolah mempunyai cita cita bersama sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah, 2) pengelolaan lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, menunjukkan bahwa kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih meningkat. Kompetensi sikap, peserta didik menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri, 3) kegiatan TIGAGE mampu menghasilkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan pada seluruh warga sekolah, 4) pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, membuat sekolah menjadi bersih, sehat, asri, harmonis, aman, dan berbudaya tertib, 5) kemitraan dengan instansi lain dapat terjalin dengan baik. Pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga, dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. Sehingga dapat dilaksanakan di sekolah lain atau instansi lain. Pengelolaan lingkungan sekolah/instansi menjadi lebih baik. Kata kunci: Manajemen, Inovasi dan Lingkungan 5

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Implementasi kurikulum 2013, pada tantangan masa depan meliputi: globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, ekonomi berbasis pengetahuan, pengaruh dan imbas teknosains. Masalah lingkungan hidup merupakan salah satu tantangan masa depan yang membutuhkan kompetensi memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan ( Kemendikbud, 2013:83). Pasal 65 ayat 2 UU PPLH menyebutkan Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Dari amanat undang-undang tersebut jelas bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup selain itu juga akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan yang baik dan sehat. Prinsipnya, tanpa terkecuali warga negara berhak atas pendidikan lingkungan hidup. Memang didalam penjelasan dari pasal tersebut tidak menjelaskan bagaimana dan seperti apa pendidikan lingkungan tersebut akan dilakukan. Namun jika merujuk pada beberapa batasan tentang pendidikan Lingkungan hidup (PLH), maka PLH dapat diartikan sebagai upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Pendidikan lingkungan hidup formal merupakan kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik (tersendiri). Di SMP Negeri 6 Salatiga, Pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan pada 10 (sepuluh) Mata Pelajaran. 6

7 Pengembangan sekolah dengan pendidikan lingkungan hidup dapat diterapkan melalui manajemen inovasi, yang merupakan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengupas pengalaman terbaik (best practice) tentang Pengembangan Sekolah melalui Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga. B. Permasalahan Uraian pada latar belakang masalah nampak bahwa SMP Negeri 6 Salatiga menghadapi permasalahan sehingga perlu dicarikan solusinya. Permasalahan yang perlu diatasi sebagai berikut: 1. Bagaimanakah mengembangkan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga? 2. Bagaimanakah dampak atau hasil dari pelaksanaan manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga? C. Tujuan Tujuan penulisan makalah best practice adalah: 1. Mendiskripsikan upaya pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan. 2. Menganalisis dampak atau hasil dari pelaksanaan manajemen inovasi berbasis lingkungan dalam mengembangkan sekolah. D. Manfaat Manfaat penulisan makalah best practice adalah: 1. Secara Teoritis: memberikan sumbangan wawasan ilmu tentang pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan. 2. Secara Praktis: menghasilkan sumbangan yang konstruktif berupa pengembangan sekolah, meningkatkan kualitas sekolah dan menentukan pengambilan kebijakan sekolah. 7

8 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Pandangan para ahli tentang konsep manajemen berbeda beda, Sagala (2006: 52) menjelaskan bahwa manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Sudjana (2004:16) mengungkapkan bahwa manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan oraganisasi. Maka manajemen merupakan suatu proses untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Inovasi merupakan dimensi penting kewirausahaan, yang merupakan penciptaan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya (Kemendiknas, 2011: 12 ). Kepala Sekolah perlu memiliki kompetensi inovasi agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya melalui perbaikan, pengembangan, pengayaan, pemodifikasian, dalam rangka untuk memajukan dan mengembangkan sekolah. Pengertian lingkungan berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sekolah berbasis lingkungan merupakan suatu konsep pendidikan lingkungan yang diterapkan di sekolah, agar semua warga sekolah dapat meningkatkan hidup bersih, sehat, nyaman, dan tidak destruktif terhadap masalah lingkungan. Pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan merupakan suatu proses yang inovatif 8

9 untuk mengembangkan sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Cara melakukan inovasi meliputi: 1) Tidak ada inovasi tanpa kepemimpinan, 2) Keluar dari kawasan yang membuat nyaman (comfort zone), 3) Inovasi dipicu oleh kreativitas, 4) Dengarkan ide stakeholders sekolah, 5) Rekreasi secukupnya untuk mendapatkan ide ide baru. B. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah Alasan pemilihan strategi manajemen berbasis lingkungan sebagai alternatif solusi pemecahan masalah, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1. Inovasi yang berhasil membutuhkan visi yang jelas yang didefinisikan oleh kepemimpinan dalam organisasi dan oleh penciptaan lingkungan yang memungkinkan visi tersebut disebarkan, dibagikan, dan dimiliki oleh semua orang dalam organisasi. 2. Seluruh warga sekolah harus keluar dari zona nyaman untuk menerima segala perubahan yang baik, terutama bapak/ibu guru selaku ujung tombak di kelas Terutama dalam pembelajaran di setiap mata pelajaran, belum mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup. 3. Kreativitas merupakan kemampuan seluruh warga sekolah untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Maka perlunya kegiatan kegiatan yang unggul dan inovatif. 4. Perlunya melakukan curah pendapat dari seluruh warga sekolah, guna mendapatkan ide ide baru dalam pengembangan sekolah, terutama dalam pengelolaan sampah. Kenyataannya masih ada beberapa warga sekolah yang belum peduli dan berbudaya lingkungan. Hal ini nampak pada: a. Peserta didik belum mampu membedakan sampah organik dan anorganik, b. Pekerja lapangan belum memilah sampah sesuai dengan jenisnya, c. Tempat sampah yang belum tertata rapi, d. Belum adanya pengelolaan sampah yang baik. 5. Perlunya kemitraan sekolah yang lebih luas, untuk menambah wawasan bagi seluruh warga sekolah. 9

10 C. Langkah Konkret Penerapan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Langkah konkret penerapan manajemen inovasi berbasis lingkungan telah dilaksanakan oleh seluruh warga SMP Negeri 6 Salatiga, sebagai berikut: 1. Perencanaan Pengembangan Sekolah Perencanaan pengembangan sekolah, meliputi: a. Penulis mengadakan rapat dengan seluruh dewan guru dan karyawan tentang permasalahan yang dihadapi, dan membentuk kepanitiaan sekolah berbasis lingkungan. b. Penulis berkoordinasi dengan panitia sekolah berbasis lingkungan, serta membagi tugas sesuai dengan tugas masing masing. c. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah tentang program program sekolah Gambar 1.Sosialisasi program sekolah kepada guru, karyawan, komite, peserta didik dan orang tua peserta didik. 10

11 2. Pelaksanaan Pengembangan Sekolah Pelaksanaan program program sekolah, meliputi: a. Sosialisasi Visi dan misi berbasis lingkungan Visi SMP Negeri 6 Salatiga adalah: Unggul dalam mutu, berpijak dalam iman dan taqwa, berwawasan lingkungan dengan slogan Eksis Bersahabat Untuk mewujudkan visi, maka misi kami adalah: 1) Meningkatkan kedisiplinan belajar dan mengajar secara berkesinambungan, 2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, 3) Mewujudkan lingkungan pembelajaran yang kondusif, 4) Merealisasikan penghayatan, kengamalan keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan ibadah di sekolah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing, 5) Mewujudkan sekolah adiwiyata. Sosialisasi visi dan misi, kepada: peserta didik, guru dan karyawan, orang tua peserta didik, komite sekolah,, warga masyarakat dan instansi terkait. b. Pengintegrasian materi lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran Hasil dari perencanaan dan pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup, dengan instrumen instrumen yang telah dibuat, maka didapat hasil sebagai berikut: 1) Analisis materi ajar/buku guru, materi ajar tematik, materi ajar mata pelajaran/buku siswa pada prinsipnya seluruh mata pelajaran sudah sesuai dan dapat dilaksanakan. 2) Hasil rekapitulasi buku guru/buku siswa, model rancangan pembelajaran, RPP, pelaksanaan pembelajaran, analisis SKL, KI, dan KD, serta keterlaksanaan kurikulum 2013, dengan kriteria keseluruhan baik dan sangat baik, nampak pada tabel 1. 11

12 Tabel 1 Hasil analisis instrumen pendampingan implementasi kurikulum 2013 NO REKAPITULASI HASIL ANALISIS KETERANGAN 1 Analisis Buku Guru/ Buku Siswa 90,70 Amat Baik 2 Rancangan pembelajaran 94,20 Amat Baik 3 RPP 95,00 Amat Baik 4 Pelaksanaan Pembelajaran 87,80 Baik 5 Analisis SKL K1, dan KD 88,50 Baik 6 Keterlaksanaan Kurikulum ,30 Amat Baik Rata - rata 91,25 Amat Baik Berdasarkan tabel tersebut, maka rata rata hasil analisis instrument pendamping implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup sebesar 91,25 dengan kriteria amat baik, sehingga kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup di setiap mata pelajaran. Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup, nampak pada gambar 2 berikut: 12

13 Gambar 2. Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup c. Kegiatan TIGAGE ( Gerakan Air, Gerakan Otak dan Gerakan Semut ) Kegiatan ini mencakup tiga tahap yaitu: 1) Perencanaan Kegiatan a) Membentuk tim pelaksana kegiatan b) Mensosialisasikan kegiatan kegiatan keseluruh warga sekolah c) Menuangkan kegiatan kegiatan TIGAGE dalam kurikulum 2) Pelaksanaan Kegiatan a) Gerakan Air, mengingat musim bulan ini adalah musim kemarau, maka seluruh warga sekolah membawa air tiap hari ½ liter untuk menyiram tumbuhan di lingkungan kelas/lingkungan masing masing. Kegiatan ini dilakukan setiap pagi sebelum jam pertama pelajaran dimulai, dibimbing oleh Bapak/Ibu guru yang mengajar jam pertama. 13

14 Gambar 3. Peserta didik menyiram tumbuhan di lingkungan kelas b) Gerakan Otak, peserta didik belajar dengan keras, belajar dengan cerdas, belajar dengan totalitas dan belajar dengan ikhlas, agar hasil belajar maksimal dengan pendekatan scientific. Kegiatan ini dilaksanakan mulai jam pertama sampai jam terakhir. Gambar 4. Peserta didik belajar dengan pendekatan scientific c) Gerakan Semut, gerakan ini merupakan gerakan sepuluh menit menjumput, kegiatan ini dilakukan setiap siang sepuluh menit sebelum jam terakhir pelajaran, dibimbing oleh Bapak/Ibu guru yang mengajar jam terakhir. 14

15 Gambar 5. Peserta didik melaksanakan gerakan menjumput. d. Pengelolaan sampah terpadu Pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga. Model pengelolaan sampah Ruang pameran Ruang kreatif Bank Sampah Ruang Kompos Kelas - Kelas Gambar 6. Model Pengelolaan Sampah Terpadu Penerapan model pengelolaan sampah berkesinambungan melalui bank sampah terpadu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, meliputi: Sampah dari kelas 7, 8 dan 9, masing masing kelas mempunyai buku bank sampah, kemudian dikumpulkan di bank sampah, sampah akan dipilah, sampah berupa daun dicacah dan dimasukkan ke ruang kompos, sampah yang berupa plastik dikelola di ruang kreatif, selanjutnya dipajang di ruang pameran. 15

16 e. Menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan sekolah SMP Negeri 6 Salatiga menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan sekolah, kerjasama dilakukan dengan berbagai instansi di Kota Salatiga maupun di luar Kota Salatiga dengan sesama sekolah ( SMP Negeri 01 sd SMP Negeri 10, SMP Swasta, SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3, SMK Negeri 1, SMK Negeri 2, SMK Negeri 3, SMP Mojotengah 1 Wonosobo, SMP Kalikajar Wonosobo) dan kerjasama dengan instansi lain ( Kantor Lingkungan Hidup, Ciptakaru, Taman Tani, BKK ) Gambar 7. Kemitraan dengan Beberapa Instansi 16

17 2. Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Evaluasi pelaksanaan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan, antara lain: visi dan misi sekolah selalu disosialisasikan, implementasi kurikulum 2013 mengintegrasikan semua mata pelajaran dengan pendidikan lingkungan hidup perlu tindak lanjut. Kegiatan kegiatan sebagai program unggulan perlu diciptakan, untuk memotivasi warga sekolah. Pengelolaan sampah terpadu perlu dikembangkan dan kerjasama dengan instansi lain yang terkait perlu ditingkatkan. D. Hasil dan Dampak dari Penerapan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Hasil dan dampak dari penerapan manajemen inovasi berbasis lingkungan, adalah: 1. Terinternalisasinya visi dan misi sekolah pada seluruh warga sekolah, sehingga warga sekolah mempunyai cita cita bersama sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah. 2. Pengelolaan lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, menunjukkan bahwa kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih meningkat. Kompetensi sikap, peserta didik menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri. Kompetensi pengetahuan, peserta didik menunjukkan prestasi perolehan nilai ujian dengan rata rata mengalami kenaikan sebesar 0,23. Tabel 2. Peningkatan Prestasi Ujian Nasional No. Tahun Peringkat Kota Rata - Rata / ,33 = 6, / ,23 = 6,81 Kompetensi keterampilan, peserta didik menunjukkan prestasi non akademik dari tingkat Kota, Nasional dan Internasional. 17

18 Gambar 8. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan Medali Sepak Bola Tingkat Internasional dari Polandia 3. Kegiatan TIGAGE mampu menghasilkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan pada seluruh warga sekolah dan memperoleh berbagai penghargaan, antara lain: Sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Berkarakter, Sekolah Sehat, dan Green School. Gambar 9. Lingkungan Sekolah yang Hijau 18

19 4. Pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, membuat sekolah menjadi bersih, sehat, asri, harmonis, aman, dan berbudaya tertib dan memperoleh penghargaan sekolah sehat dan lingkungan peduli sanitasi. Gambar 10. Ruang Ruang Pengelolaan Sampah Terpadu 5. Menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan sekolah Hasil dan dampaknya adalah: terjalinnya kerjasama antara SMP Negeri 6 Salatiga dengan sekolah atau instansi lain. Sehingga bantuan baik moril maupun material, mendorong seluruh warga untuk lebih meningkatkan prestasi sekolah. 19

20 E. Faktor Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung berjalannya manajemen inovasi berbasis lingkungan, diantaranya: 1. Komitmen yang tinggi seluruh warga sekolah, untuk mencapai visi dan misi sekolah. 2. Pengawas sekolah yang telah memberikan motivasi untuk lebih berprestasi. 3. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, yang telah membimbing sekolah dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan sesuai regulasi dan kebijakannya. 4. Pemerintah daerah dan pusat yang telah memberikan sumber dana sekolah. 5. Instansi pendidikan dan instansi lain yang terkait. F. Alternatif Pengembangan Pengembangan sekolah selanjutnya adalah: 1) Mengevaluasi visi dan misi, apabila sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi masa kini. 2) Memperbaiki proses pembelajaran dengan mengembangkan keprofesian berkelanjutan. 3) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat. 4) Mengembangkan pengelolaan sampah yang lebih baik. 5) Membangun kerjasama sekolah yang lebih luas. 20

21 BAB III PENUTUP A. Simpulan Upaya pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga, melalui: 1. Perencanaan ( Pembentukan tim pelaksana, pembagian tugas dan tanggung jawab, serta sosialisasi kepada seluruh warga sekolah ). 2. Pelaksanaan ( Internalisasi visi dan misi, pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup ke semua mata pelajaran, penerapan kegiatan TIGAGE, pengelolaan sampah terpadu dan menjalin kemitraan dengan sekolah dan instansi lain ). 3. Mengevaluasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan. 4. Hasil dan dampak dari penerapan manajemen inovasi berbasis lingkungan, adalah: a. Terinternalisasinya visi dan misi sekolah pada seluruh warga sekolah. b. Pengelolaan lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, menunjukkan bahwa kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih meningkat baik. c. Kegiatan TIGAGE mampu menghasilkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan pada seluruh warga sekolah. d. Pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah, membuat sekolah menjadi bersih, sehat, asri, harmonis, aman, dan berbudaya tertib. e. Terjalinnya kemitraan dengan sekolah dan instansi lain. B. Rekomendasi Berdasarkan simpulan tersebut, maka direkomendasikan: 1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, serta peduli dan berbudaya lingkungan. 21

22 2. Bagi Guru, dapat meningkatkan kompetensi untuk memperbaiki pembelajaran dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. 3. Bagi Kepala Sekolah, perlu menambah wawasan tentang pengelolaan sekolah yang lebih variasi untuk meningkatkan kualitas. 4. Bagi instansi terkait, memberikan dukungan baik moril maupun materiil. 22

23 DAFTAR PUSTAKA Avanti Fontana Innovate We Can. How to Create Value Through Innovation in Your Organization and Society. Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai.Jakarta: PT Grasindo. Departemen Pendidikan Indonesia, Manajemen Sekolah. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Direktur Jenderal Manajemen Dikdasmen No.5555/c.c5/TU/2005 ( 11 Oktober ) tentang pelaksanaan pendidikan Lingkungan hidup pada jenjang Dikdasmen Dimensi Kompetensi Kewirausahaan. Bahan Belajar Mandiri Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Jakart: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Sekolah Menengah Pertama Berprestasi Tahun Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan MaterPelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah//Madrasah. 23

24 Sudjana, Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production Syaiful Sagala Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi dan Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem Otonomi Sekolah. Bandung: Alfabeta. 24

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Tim Teknis Adiwiyata Jakarta, 25-27 Maret 2014 I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN STANDAR: A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan salah satu masalah global yang perlu mendapat perhatian serta penanganan secara serius dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup (Sirait, 2011: 3). Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam

Lebih terperinci

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA (SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP) KERJASAMA ANTARA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SD Negeri Sine 1 Sragen merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan diterimanya penghargaan Adiwiyata

Lebih terperinci

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan pendidikan pengelolaan kurikulum 2013 1. Pengambilan Keputusan Dalam Perumusan Visi-Misi dan

Lebih terperinci

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

No Profil Lulusan Deskripsi Profil III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya suatu negara diukur melalui sistem pendidikannya, pendidikan juga tumpuan harapan bagi peningkatan

Lebih terperinci

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau LAMPIRAN 1 SUPLEMEN 1 BUKU ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. STANDAR Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan 1.

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia 1 BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENILAIAN KINERJA GURU MELALUI MANAJEMEN SAINTIFIK DENGAN MEDIA PIGURA PENGINGAT PKG (DIGAPE)

OPTIMALISASI PENILAIAN KINERJA GURU MELALUI MANAJEMEN SAINTIFIK DENGAN MEDIA PIGURA PENGINGAT PKG (DIGAPE) OPTIMALISASI PENILAIAN KINERJA GURU MELALUI MANAJEMEN SAINTIFIK DENGAN MEDIA PIGURA PENGINGAT PKG (DIGAPE) Artikel ini diajukan untuk Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Oleh: Endang Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Upaya Pencapaian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian upaya adalah untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, tindakan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat

Lebih terperinci

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN Heny Puspita R Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 65 ayat 2 UU PPLH menyebutkan Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 aminhaedari@yahoo.com PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegowanu Wetan yang terletak di Jalan Jendral Sudirman nomor 8 Tegowanu Wetan kecamatan Tegowanu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional

Olimpiade Sains Nasional MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Olimpiade Sains Nasional PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah dalam mengatasi dekadensi moral. Dekadensi moral terjadi di kalangan pelajar, berupa meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX. HASIL Upaya. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak

Lebih terperinci

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang sekolah menengah yang mengembangkan kemampuan siswanya pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013

Lebih terperinci

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA CADANGAN.HANYA GUNAKAN BAGIAN INI BIL STANDAR NILAI A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kelangsungan hidup bangsa. Pendidikan berkualitas sangatlah diperlukan dalam usaha untuk kemajuan bangsa dan negara. Sebagaimana disebutkan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Makalah

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 29 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Adiwiyata-Sekolah Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup (Panduan Sekolah Adiwiyata 2010 Wujudkan Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan

Lebih terperinci

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wadah dimana terdapat sebuah kegiatan positif untuk membangun pribadi yang baik dalam manusia itu sendiri maupun pribadi yang dapat

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Untuk melindungi

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 14-20 DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik https://jurnal.uns.ac.id/jdc PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN IMPLEMENTASINYA Dwi Purwanti SDN 1 Pohkumbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN 2012 Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA KEMENTERIAN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran akan pentingnya lingkungan dapat mewujudkan rasa tanggung jawab bagi warga

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perwujudan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh karena itu tentu pendidikan juga akan membawa dampak yang besar terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja pengawas sekolah, kinerja kepemimpinan kepala sekolah, kinerja professional

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Jumat, 24 Desember :41 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Januari :58

Ditulis oleh Administrator Jumat, 24 Desember :41 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Januari :58 PROGRAM KERJA HUMAS SMP NEGERI 5 AMLAPURA 1. PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG Bertolak dari penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berupa desentralistik, maka hal ini berdampak pula terhadap reorintasi

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGARAAN PROGRAM MEMBANGUN SINERGI PENDIDIKAN BERBASIS HARMONIS DI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3A A. PETUNJUK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH (IPPKS) 1. Penilaian kinerja

Lebih terperinci

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Ki

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 A. Latar Belakang Pendidikan agama Islam pada sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam sistem pendidikan nasional, terutama

Lebih terperinci

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala 108 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH Lista Wahyuni Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no 5 Malang E-mail:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3B INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH (IPKWKS) A. PETUNJUK PENILAIAN 1. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhannya namun tidak memikirkan keadaan lingkungan yang menjadi

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhannya namun tidak memikirkan keadaan lingkungan yang menjadi 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan hidup disekitar kita tiap tahun makin memprihatinkan, hal tersebut disebabkan karena kegiatan-kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Rendahnya kualitas

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal maupun informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung

Lebih terperinci