BAB V PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT
|
|
- Suparman Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 38 BAB V PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT 5.1. Sejarah Masuknya Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy Kampung Ciburuy merupakan areal penanaman padi sawah yang cukup potensial. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Sebagai wilayah yang dominan bergerak di sektor pertanian, Kampung Ciburuy cukup ditunjang oleh fasilitas jalan sebagai sarana pendistribusian hasil pertanian. Dalam hal adopsi inovasi, petani-petani di Kampung Ciburuy cenderung terbuka terhadap inovasi atau teknologi baru di bidang pertanian termasuk sistem pertanian organik. Walaupun sampai saat ini ada pula sebagian petani yang masih bergantung dengan sistem pertanian yang mengandalkan benih dan pupuk pabrikan atau kimia. Di Indonesia, pertanian organik mulai berkembang pada Tahun Sementara penerapan pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy sendiri dimulai pada Tahun 2002 sebagai respon petani terhadap isu pertanian organik nasional yang diperkenalkan melalui slogan Go Organic Ketua Gapoktan mulai mempelajari dan mencoba sistem pertanian organik dalam lahan percobaan atau demonstrasi plot (demplot) untuk kemudian hasil percobaan tersebut dikomunikasikan kepada anggota kelompok tani lainnya. Sejalan dengan itu, dalam suatu kegiatan Temu Usaha, Ketua Gapoktan Silih Asih Desa Ciburuy bertemu dengan Lembaga Pertanian Sehat (LPS) Dompet Dhuafa. Saat itu, LPS Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan serta BP4K tengah membentuk sebuah program Pemberdayaan Petani Dhuafa. Dalam program tersebut Gapoktan Silih Asih bekerjasama dengan LPS Dompet Dhuafa dan menjadi peserta dalam program tersebut. Petani-petani peserta program mendapatkan pembinaan teknis, bantuan biaya produksi dan jaminan pasar atas pembelian gabah. Sasaran dalam program LPS Dompet Dhuafa ini adalah petani-petani yang memenuhi kriteria yaitu mustahik (berhak menerima zakat), produktif dan bersedia mengikuti aturan. Program ini berjalan selama dua tahun. Seluruh biaya produksi padi sehat dibiayai oleh LPS dari budidaya hingga pengolahan. Begitupun masalah pemasaran juga menjadi tanggungjawab LPS. Petani dapat
2 39 fokus menanam padi sehat tanpa takut hasil panennya tidak ada yang membeli. Hal ini tentunya sangat memudahkan petani. Perlahan namun pasti mulai banyak petani di Ciburuy bergabung menjadi anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sekaligus peserta program pemberdayaan petani LPS Dompet Dhuafa. Pada tahun pertama pelaksanaan program, sistem pertanian padi sehat diterapkan pada lahan seluas dua hektar dan berkembang menjadi lima hektar. Pada Tahun 2005 bertambah menjadi empat puluh hektar. Lahan pertanian padi sehat kembali diperluas dengan penambahan seratus empat puluh hektar seiring dengan bertambah pula jumlah petani yang mengikuti program. Program pemberdayaan ini berakhir pada Tahun Dengan berakhirnya program, maka didelegasikanlah sebuah koperasi yang bernama Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari untuk mengatur dan mengelola permintaan pasar. Selanjutnya, sistem penerapan pertanian padi sehat dikembangakan secara swadaya oleh para petani yang tergabung dalam Gapoktan Silih Asih. Hingga kini lahan pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy telah mencapai seratus tujuh puluh hektar dengan semakin bertambahnya jumlah petani yang telah menerapkan sistem pertanian padi sehat. Meski demikian, lahan pertanian padi sehat ini masih menyebar dan menyatu dengan lahan pertanian non organik. Hal ini yang menjadi kendala bagi komunitas petani padi sawah Kampung Ciburuy karena akan mempengaruhi kualitas beras sehat itu sendiri. Namun, sejauh ini beras sehat yang dihasilkan oleh petani Kampung Ciburuy telah melalui uji laboratorium secara berkala yang dilakukan oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. Meski demikian, komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy memilih menggunakan istilah sehat dibandingkan dengan organik karena khawatir akan kontaminasi dari areal sawah yang masih menggunakan pupuk, benih maupun pestisida kimia terhadap lahan pertanian mereka. Selain itu, sistem pertanian yang diterapkan belum sepenuhnya dapat dikatakan organik, tetapi transisi menuju pada sistem pertanian organik seutuhnya. Perkembangan penerapan sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy terutama pada komunitas petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Silih Asih tidak terlepas dari figur seorang pemimpin atau ketua yang tanggap terhadap sistem, memiliki kemampuan analisa yang tajam dan
3 40 manajerial yang baik serta berjiwa kepemimpinan, sehingga memunculkan kepercayaan yang tinggi baik dari petani maupun pihak-pihak lain yang menjadi mitra. Secara perlahan namum pasti sistem pertanian padi sehat ini mulai diikuti oleh petani lainnya dan berkembang dengan baik hingga sekarang Deskripsi Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy Sistem pertanian padi sehat yang diterapkan oleh komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy merupakan pertanian transisi dari pertanin modern (benih, pupuk dan pestisida kimia) menuju ke pertanian organik. Dikatakan transisi karena dalam prakteknya masih mengabaikan kesterilan air. Idealnya air yang digunakan dalam pertanian organik adalah air steril, tetapi karena letak sawah yang menyebar dan beberapa hektar menyatu dengan areal sawah petani lain yang belum menerapkan pertanian organik, sehingga ada kekhawatiran akan terkontaminasi oleh pestisida atau unsur lain dari sawah yang belum organik. No. Teknis Biologis Kimia Fisik 1 1. Mengolah tanah Benih tahan tungro Pestisida Ditangkap nabati 2. Penggunaan pupuk Benih tahan wereng Digropyok kompos 3. Pengaturan air Benih tahan kurang Diumpan air (kemarau) 4. Sanitasi Melestarikan predator 5. Sistem tanam (Legowo 1, Legowo 2, dsb) Recovery lahan (penambahan agensi hayati) Keterangan: 1. Pendekatan fisik yaitu berupa perlakuan terhadap hama. Gambar 4 Matriks Pendekatan-pendekatan yang Diterapkan dalam Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy, 2011 Selain itu, ketika dijumpai bagan warna daun (BWD) yang kurang hijau dan ketebalan daun yang kurang, maka dalam prakteknya masih dilakukan penambahan pupuk urea dengan takaran yang rendah. Oleh karena itu, komunitas petani Kampung Ciburuy lebih memilih menggunakan istilah sistem pertanian padi sehat dengan produk berupa beras sehat meskipun paket metode yang
4 41 diterapkan sudah sesuai dengan prinsip atau standar pertanian organik pada umumnya. Paket metode sistem pertanian padi sehat yang diterapkan oleh Gapoktan Silih Asih adalah Integrated Crop Management (ICM) atau Pengelolaan Tanaman Terpadu dan metode atau pola System Rice Intensification (SRI) yang terdiri atas: benih muda, tanam dangkal, tanam tunggal, pupuk organik dan pengandalian hama terpadu. Selain itu diterapkan pula sistem Low-External-Input and Sustainable Agriculture (LEISA) atau Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah, dimana dalam hal ini penggunaan urea dalam jumlah rendah digunakan apabila diperlukan yaitu ketika menunjukkan indikator pada bagan warna daun. Dalam pertanian organik diterapkan juga beberapa pendekatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Pendekatan ini sifatnya saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya agar hasil yang dicapai maksimal Sistem Pertanian Padi Sehat dan Penerapannya Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsipprinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman (feeding the soil that feeds the plants), dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman. Sesuai dengan filosofi tersebut, dalam sistem pertanian padi sehat yang diterapkan oleh komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy terdapat sejumlah teknologi, diantaranya: 1. Pada kegiatan budidaya (on-farm), terutama pada kegiatan penyiapan lahan terlebih dahulu dilakukan recovery lahan. Dalam recovery lahan dilakukan pemberian pupuk kompos, organic fertilizer, pestisida nabati ataupun penambahan agensi hayati (mikroba dan biota tanah). Teknologi ini bertujuan mengembalikan keragaman biota atau bahan organik dalam tanah dan ekosistemnya. Selain itu juga perlu diperhatikan keadaan air yang macak-macak; 2. Pada kegiatan pengolahan hasil (off-farm), dilakukan kegiatan menjemur, menggiling, mengayak atau menapis dan mengemas. Setelah panen, petani menjual gabah kepada koperasi untuk selanjutnya koperasi yang akan melakukan pengolahan hasil tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menambah nilai mutu produk;
5 42 3. Penataan kelembagaan, dimaksudkan agar kegiatan pertanian dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam penataan kelembagaan ini, ditunjukkan dengan salah satunya peran koperasi yang melakukan perubahan bentuk organisasi berupa pembentukan unit-unit kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan petani. Koperasi juga diarahkan untuk menjaring mitra kerja demi perkembangan penerapan pertanian padi sehat yang lebih baik dan menghasilkan produk sesuai dengan keinginan pasar. Dalam hal tingkat penerapan sistem pertanian organik, seluruh petani pada komunitas petani padi sehat telah melakukan praktek penerapan sistem pertanian padi sehat dengan baik sesuai SOP yang berlaku. Sebanyak 30 orang responden penelitian yang terdiri atas 5 orang berasal dari lapisan atas, 15 orang dari lapisan menengah dan 10 orang dari lapisan bawah menunjukkan tingkat penerapan sistem pertanian padi sehat yang tinggi dengan persentase 100 persen. Dengan kata lain seluruh petani dari tiap-tiap lapisan telah menerapkan praktek sistem pertanian padi sehat dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku dan metode serta pendekatan yang baik. Hal ini juga diakui oleh Bapak My sebagai petani lapisan atas dan ketua Kelompok Tani sebagai berikut: Menurut pengamatan saya selama ini kalo ditanya bagaimana praktek penerapan pertanian organik khususnya disini sudah cukup baik, petani mampu melakukan budidaya dengan baik, tinggi tingkat pemahamannya. Kan ada SOP yang sudah dibuat. Jadi bisa merujuk kesana. Walaupun terkadang dilakukan perubahan sesuai kondisi di areal pesawahan masing-masing tanpa keluar dari SOP tadi. Itu dipersilahkan. Petani tau lah apa yang harus dilakukan. Tapi intinya mah sudah baik dan sesuai SOP. (Bapak My, 44 tahun). Praktek penerapan pertanian padi sehat yang telah diterapkan tidak jauh berbeda seperti pada pertanian sebelumnya (mengandalkan benih dan pupuk kimia) sehingga petani cenderung dapat melakukan budidaya pertanian padi sehat secara tepat. Selain itu petani sering mendapat arahan dari Ketua Gapoktan dan terlibat dalam diskusi-diskusi bersama di saung Gapoktan Silih Asih, sehingga tingkat pemahaman akan teori maupun praktek budidaya padi sehat tergolong
6 43 tinggi. Perbedaan sistem padi sehat ini adalah terletak pada penyiapan lahan, kegiatan pemupukan termasuk perawatan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pada penyiapan lahan dikenal istilah recovery lahan sebagai upaya memperbaiki kondisi tanah yang tidak subur dengan cara nengembalikan bahan organik dalam tanah. Kondisi tanah juga harus dijaga dengan mempertahankan kondisi tanah yang macak-macak. Sementara itu pupuk yang digunakan tentu saja adalah pupuk organik dengan prosedur pemupukan dilakukan sesuai SOP. Dalam hal ini juga terlihat bahwa komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy tanggap terhadap perubahan sehingga perlahan namun pasti mereka dapat menyesuaikan dengan segala perubahan teknologi dan dapat berkembang hingga saat ini. Keberadan koperasi memberikan arti bagi petani. Selain koperasi menjamin mengenai urusan pembelian gabah dari petani, koperasi juga memberikan keringanan kepada petani yang kesulitan modal dengan memberikan pinjaman saat akan mulai menanam padi dengan sistem yarnen (bayar panen). Petani dapat mengembalikan pinjaman tersebut setelah panen atau saat pembelian gabah oleh koperasi akan dikurangi dengan jumlah pinjaman yang telah diberikan kepada petani. Selain itu kebutuhan-kebutuhan petani dapat terpenuhi dengan tersedianya pelayanan pada setiap unit kerja baru yang telah dibentuk diantaranya pelayanan jasa alat dan mesin pertanian (alsintan), sarana irigasi dan sebagainya. Seiring perkembangannya, penerapan sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy perlahan namum pasti mulai memperlihatkan hasil yang baik. Kondisi tanah mulai subur kembali dan dapat mendukung kegiatan pertanian. Meski demikian, dalam kurun waktu sembilan tahun ( ) sejak pertama kalinya diterapkan sistem pertanian padi sehat hingga sekarang, rata-rata petani menyatakan tidak terjadi perubahan taraf hidup yang dirasakan (Gambar 6). Sebanyak lima orang atau 100 persen petani lapisan atas menyatakan tidak merasakan adanya perubahan taraf hidup sehubungan dengan penerapan sistem pertanian padi sehat. Sementara itu, 73 persen petani lapisan menengah dan 80 persen petani lapisan bawah juga menyatakan tidak mengalami perubahan taraf hidup sejak diterapkannya sistem pertanian padi sehat. Artinya kondisi kehidupan petani tidak mengalami peningkatan setelah diterapkannya sistem pertanian padi
7 44 sehat. Dengan kata lain secara keseluruhan dari semua petani pada semua lapisan, hanya enam orang atau sekitar 20 persen yang merasakan adanya perubahan taraf hidup. Kondisi ini dijelaskan oleh Bapak En sebagai berikut: Bapak mah merasa tidak ada perubahan. Dari tahun ke tahun hidup Bapak begini-begini aja kayaknya. Tidak ada peningkatan ekonomi. Hasil panen ya segitu-gitu aja semusimnya juga walaupun sekarang Bapak rasa tanah udah mulai subur lagi ni. Tapi belum ada peningkatan hasil. Tapi ya bersyukur aja. Kan tanah juga makhluk. Sama kaya kita yang bisa sakit. Tanah juga bisa sakit. Cuaca juga mempengaruhi. Jadi ya wajar aja ya naik turun hasil mah. (Bapak En, 59 tahun). 120% 100% 80% 60% 40% 100% 73% 80% Tidak Ada Perubahan Ada Perubahan 20% 0% 27% 20% 0% Atas Menengah Bawah Gambar 5 Persentase Perubahan Taraf Hidup Petani Padi Sehat Kampung Ciburuy Tidak dirasakannya peningkatan taraf hidup oleh para petani padi sehat Kampung Ciburuy karena pada dasarnya sistem pertanian ini memang tidak bertujuan meningkatkan hasil produksi, tetapi lebih kepada mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas padi itu sendiri. Produktivitas padi cenderung tidak mengalami peningkatan. Selama satu tahun pada setiap masa tanamnya (semusim) produktivitas padi cenderung fluktuatif, bergantian mengalami peningkatan dan penurunan hasil panen. Sehingga dapat disimpulkan hingga saat ini belum dirasakan adanya peningkatan produktivitas padi sehubungan dengan penerapan sistem pertanian organik ini. Seperti yang diungkapkan Bapak Sk berikut ini:
8 45 Pertanian organik (padi sehat) mah pada dasarnya bukan untuk meningkatkan hasil produksi. Tujuannya buat menyuburkan tanah, meningkatkan kualitas padi bebas dari pestisida. (Bapak Sk, 58 tahun). Dengan demikian, selama kurun waktu sembilan tahun sejak penerapan sistem pertanian padi sehat Kampung Ciburuy ternyata belum membawa dampak terhadap peningkatan taraf hidup petani. Meskipun harga jual beras organik tinggi, tetapi tidak dapat menutupi biaya produksi yang juga cukup tinggi pada masa awal budidaya. Selain itu tingkat pemilikan lahan yang relatif rendah, dengan kata lain hampir sebagian besar tanah milik pihak luar menyebabkan petani tidak memiliki akses terhadap tanah atau lahan sawah. Pembagian hasil dengan sistem maro maupun mrapat bisa jadi tidak mencukupi kebutuhan petani dan keluarganya. Ya, memang pertanian organik ini susah-susah gampang. Pada awal tanam itu banyak keluhan. Tanah itu kaget mungkin ya, apa istilahnya ya? Butuh adaptasi lagi lah mungkin. Pembenahan tanahnya itu belum stabil. Produksi di awal masa tanam itu menurun lho. Penghasilan juga menurun. Walaupun harga gabahnya naik, beras sehat juga dijual dengan harga tinggi tapi tetap saja biaya produksi ga ke tutup. Tapi ke depan, jangka waktu yang panjang mah mudah-mudahan bisa lebih baik kalau tanah udah stabil mah ya. (Bapak My, 44 tahun). Hal ini relavan dengan pandangan Salikin (2003) yang menyatakan bahwa sistem pertanian organik pada awalnya diragukan kemampuannya untuk memacu produksi sebesar sistem pertanian industrial. Namun demikian, dalam jangka panjang pertanian organik justru dapat mempertahankan produktivitas lahan dan hasil panen secara berkesinambungan. Sebaliknya, sistem pertanian industrial lebih berorientasi jangka pendek atau sesaat.
BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI
49 BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI 7.1. Kebutuhan yang Dirasakan dalam Penerapan Sistem Pertanian Padi Sehat Beralihnya komunitas petani padi sehat Desa Ciburuy
Lebih terperinciVI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA
VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA 6.1 Motif Dasar Kemitraan dan Peran Pelaku Kemitraan Lembaga Petanian Sehat Dompet Dhuafa Replubika
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto per Triwulan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 (Miliar Rupiah)
1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian selama ini memberikan sumbangan yang cukup besar untuk pembangunan nasional, seperti dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja,
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA CIBURUY
29 4.1. Kondisi Geografis BAB IV PROFIL DESA CIBURUY Desa Ciburuy merupakan salah satu desa di Kecamatan Cigombong. Desa Ciburuy memiliki luas wilayah 160 hektar dimana 80 hektar diantaranya dipergunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...
Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi... PENDAHULUAN P ada dasarnya pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT) bukanlah suatu paket teknologi, akan tetapi lebih merupakan metodologi atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan sangat penting. Sektor ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, laju pertumbuhannya sebesar 4,8 persen
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN
VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN 6.3. Gambaran Umum Petani Responden Gambaran umum petani sampel diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para petani yang menerapkan usahatani padi sehat dan usahatani
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A
PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi setelah adanya kebijakan pembangunan masa lalu, yang menyebabkan perubahan sosial
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanian modern atau pertanian anorganik merupakan pertanian yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian Anorganik Pertanian modern atau pertanian anorganik merupakan pertanian yang menggunakan varietas unggul untuk berproduksi tinggi, pestisida kimia, pupuk kimia, dan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. [Diakses Tanggal 28 Desember 2009]
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian semakin penting karena sebagai penyedia bahan pangan bagi masyarakat. Sekarang ini masyarakat sedang dihadapkan pada banyaknya pemakaian bahan kimia di
Lebih terperinciBAB VI PROSES DIFUSI, KATEGORI ADOPTER DAN LAJU ADOPSI INOVASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DUSUN MUHARA
BAB VI PROSES DIFUSI, KATEGORI ADOPTER DAN LAJU ADOPSI INOVASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DUSUN MUHARA Adanya komponen waktu dalam proses difusi, dapat mengukur tingkat keinovativan dan laju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan hal penting dalam pembangunan pertanian. Salah satu keberhasilan dalam pembangunan pertanian adalah terpenuhinya kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Geografis Kecamatan Cigombong Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten, 120 km
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH
V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH 5.1 Gapoktan Silih Asih Gapoktan Silih Asih terletak di Kampung Ciburuy rt 02 rw 02, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, 16470. Gapoktan ini terdiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini belum mampu memenuhi kebutuhannya secara baik, sehingga kekurangannya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prospek pengembangan beras dalam negeri cukup cerah terutama untuk mengisi pasar domestik, mengingat produksi padi/beras dalam negeri sampai saat ini belum mampu memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi manusia yang meningkat mengakibatkan peningkatan kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun kondisi sumberdaya alam terbatas. Berdasarkan hal tersebut, ketidakseimbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi adalah salah satu bahan makanan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pertanian Menurut Mubyarto (1995), pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit disebut perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi suatu keharusan, agar produksi dapat menunjang permintaan pangan yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok terpenting bagi manusia yang harus dipenuhi agar bisa bertahan hidup. Perkembangan pertanian sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan memiliki iklim tropis yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata pencaharian utama
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. produksi pertanaman yang berasaskan daur ulang hara sacara hayati. Daur ulang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pertanian Organik Menurut Sutanto (2002a), pertanian organik diartikan sebagai suatu sistem produksi pertanaman yang berasaskan daur ulang hara sacara hayati. Daur ulang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pertanian Organik Saat ini untuk pemenuhan kebutuhan pangan dari sektor pertanian mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan lingkungan.
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1 Letak Geografis dan Kependudukan Desa Ciburuy secara administratif merupakan salah satu desa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu upaya pemerintah dalam memacu proses industrialisasi pertanian adalah dengan introduksi sistem pertanian yang mampu mendorong produksi dan produktivitas
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH
67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kelayakan Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik Petani Penggarap
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Kelayakan Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik Petani Penggarap Salah satu aspek yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah menganalisis aspek
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada abad 21 ini masyarakat mulai menyadari adanya bahaya penggunaan bahan kimia sintetis dalam bidang pertanian. Penggunaan bahan kimia sintesis tersebut telah menyebabkan
Lebih terperinciTeknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)
Upaya meningkatkan produksi padi Indonesia terus dilakukan dalam upaya untuk mencapai swasembada beras. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi laju peningkatan kebutuhan beras yang diperkirakan mencapai 41,5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. padi sawah merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satu diantaranya adalah bidang pertanian. Pembangunan dalam bidang pertanian
Lebih terperinciPENGELOLAAN TANAMAN TERPADU
PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU Malina Rohmaya, SP* Dewasa ini pertanian menjadi perhatian penting semua pihak karena pertanian memiliki peranan yang sangat besar dalam menunjang keberlangsungan kehidupan
Lebih terperinciSRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
SRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Indratmo Soekarno Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, email: indratmo@lapi.itb.ac.id, Tlp
Lebih terperinciI PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki peranan penting
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM USAHA
V. GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Kondisi Fisik Desa Ciburuy Pelaksanaan unit usaha pupuk organik Koperasi Lisung Kiwari terletak di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten
Lebih terperinciTINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM
TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) (Studi Kasus Pada Kelompoktani Angsana Mekar Desa Cibahayu Kecamatan Kadipaten Kabupaten ) Oleh: Laras Waras Sungkawa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya
TINJAUAN PUSTAKA Peranan Penyuluh Pertanian Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan pertanian mempunyai peranan strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (petani) sebagai pelaku utama usahatani. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan sandang dan papan. Pangan sebagai kebutuhan pokok bagi kehidupan umat manusia merupakan penyedia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Agronomis Padi merupakan salah satu varietas tanaman pangan yang dapat dibudidayakan
Lebih terperinci5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida
5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida Berdasarkan hasil perhitungan terhadap rata-rata penerimaan kotor antar varietas padi terdapat perbedaan, kecuali antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang paling dominan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dimana padi merupakan bahan makanan yang mudah diubah menjadi
Lebih terperinciSOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK
SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK tanggung jawab sosial untuk masyarakat petani Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT
VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Landasan Teori 1. Penerapan Inovasi pertanian Inovasi merupakan istilah yang sering digunakan di berbagai bidang, seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat dunia mulai memperhatikan persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan melaksanakan usaha-usaha yang paling
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM DESA CIBURUY
V GAMBARAN UMUM DESA CIBURUY 5.1 Wilayah, Topografi, dan Demografi Desa Ciburuy Desa Ciburuy merupakan suatu desa di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Letaknya berada di wilayah pembangunan Bogor Tengah.
Lebih terperinciBAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI
BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI Sebagaimana telah dikemukakan di depan, fokus studi difusi ini adalah pada inovasi budidaya SRI yang diintroduksikan
Lebih terperinciEVALUASI KEMITRAAN PETANI PADI DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DESA CIBURUY, KECAMATAN CIGOMBONG KABUPATEN BOGOR SKRIPSI
EVALUASI KEMITRAAN PETANI PADI DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DESA CIBURUY, KECAMATAN CIGOMBONG KABUPATEN BOGOR SKRIPSI OKTIARACHMI BUDININGRUM H34070027 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan daerah agraris dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan daerah agraris dan salah satu sentra produksi beras di Sulawesi Selatan (Sul-Sel). Potensi komoditas padi tersebut tergolong
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN
VII ANALISIS PENDAPATAN Analisis pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi penerimaan, biaya, dan pendapatan dari usahatani padi sawah pada decision making unit di Desa Kertawinangun pada musim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian berwawasan lingkungan merupakan implementasi dari konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah respon petani terhadap kegiatan penyuluhan PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II,
Lebih terperinciACARA 3. KELEMBAGAAN !! Instruksi Kerja : A. Aspek Kelembagaan
ACARA 3. KELEMBAGAAN!! Instruksi Kerja : a. Setiap praktikan mengidentifikasi kelembagaan pertanian yang ada di wilayah praktek lapang yang telah ditentukan. b. Praktikan mencari jurnal mengenai kelembagaan
Lebih terperinciPenataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN
Sistem Produksi Pertanian/ Peternakan Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Tradisi pertanian masyarakat Indonesia ------ integrasi tanaman dan ternak pertanian campuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya 1-1,5 ton/ha, sementara jumlah penduduk pada masa itu sekitar 90 jutaan sehingga produksi
Lebih terperinciPENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI
PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI Endjang Sujitno, Kurnia, dan Taemi Fahmi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Jalan Kayuambon No. 80 Lembang,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. Lembaga Pertanian Sehat Lembaga Pertanian Sehat atau LPS merupakan suatu lembaga yang memiliki dasar pemikiran bahwa bagi Bangsa Indonesia, pertanian adalah bagian
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI
BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan sektor pertanian
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Permasalahan
A. PENJELASAN UMUM I. Pendahuluan (1) Padi sawah merupakan konsumen pupuk terbesar di Indonesia. Efisiensi pemupukan tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga terkait
Lebih terperinciAnalisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam
Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Skripsi S1, Oleh: Afridha Rahman, Pembimbing: Dr.Ir. Nofialdi, M.Si dan Rina Sari,
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015
BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. menjadikan sektor tersebut sebagai mata pencaharian masyarakat.
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, kedua desa tersebut merupakan desa yang terdapat di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dalam arti sempit dan dalam artisan luas. Pertanian organik dalam artisan sempit
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pertanian Padi Organik dan Padi Konvensional Ada dua pemahaman tentang pertanian organik, yaitu pertanian organik dalam arti sempit dan dalam artisan
Lebih terperinciPERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA
PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA M. Eti Wulanjari dan Seno Basuki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Lebih terperinciDASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)
DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2016 PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM AGRONOMI
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur
LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan,
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT
VI PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT 6.1. Gambaran Umum Kemitraan Kemitraan antara petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes dengan PT. Medco Intidinamika berawal pada
Lebih terperincisosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.
85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia Jauh sebelum masyarakat Indonesia mengenal sistem kemitraan pertanian seperti sekarang, pada awalnya sistem kemitraan ini lebih dikenal dengan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK
PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan penduduk dunia khususnya di negara-negara Asia Tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan yang meningkat dan harus segera diatasi salah
Lebih terperinciGeografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kegiatan pertanian
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sawah irigasi sebagai basis usahatani merupakan lahan yang sangat potensial serta menguntungkan untuk kegiatan usaha tani. Dalam satu tahun setidaknya sawah irigasi dapat
Lebih terperinciADOPSI TEKNOLOGI M-BIO
ADOPSI TEKNOLOGI M-BIO (Pengajuan Terdaftar Paten nomor P 20000939) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN BERKELANJUTAN (Tindak lanjut KKN-PPM 2007) Oleh : Rudi Priyadi dan Rina Nuryati*) Abstrak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian tanaman pangan di Indonesia sampai dengan tahun 1960 praktis menggunakan teknologi dengan masukan organik berasal dari sumber daya setempat. Varietas lokal dan
Lebih terperinciV. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG
45 V. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG 5.1 Karakteristik Petani Responden Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK
BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK System of Rice Intensification Prepared by : Utju Suiatna Beberapa Contoh Pesawahan SRI Pembibitan Penyiapan Tegalan Penyemaian Untuk bibit 1 ha diperlukan sekitar 5 kg benih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pertanian Organik Revolusi hijau di Indonesia yang dikenal dengan swasembada pangan ternyata memberikan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani Identitas petani merupakan suatu tanda pengenal yang dimiliki petani untuk dapat diketahui latar belakangnya. Identitas
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman
DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Foto-Foto Penelitian... 81 xvi 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan visi dan misi Provinsi Bali tahun 2009, prioritas pembangunan Provinsi Bali sesuai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Pembangunan pertanian masih mendapatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi merupakan komoditas utama yang selalu dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Tetapi ada banyak hal yang menjadi kendala dalam produktivitas budidaya tanaman padi
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)
BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification) PRINSIP S R I Oleh : Isnawan BP3K Nglegok Tanaman padi diperlakukan sebagai organisme hidup sebagaimana mestinya Semua unsur potensi
Lebih terperinci1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)
Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum dalam budidaya padi, perlu dilakukan
Lebih terperinci