I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Gigi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan (McCabe, 2008). Gigi mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk mengunyah, keindahan atau estetika, dan agar dapat berbicara dengan jelas atau fungsi fonetik. (Muhammad, 2008). Seiring bertambahnya usia, semakin besar pula kerentanan seseorang untuk kehilangan gigi, hal itu berdampak pula pada meningkatnya kebutuhan akan gigi tiruan. Gigi mempunyai banyak peranan pada seseorang, jika seseorang kehilangan gigi alternatifnya adalah memasang gigi tiruan. Gigi merupakan bagian keras yang terdapat dalam mulut dengan struktur yang bervariasi (Muhammad, 2008). Gigi tiruan merupakan restorasi prostetik yang digunakan untuk menggantikan sebagian atau seluruh gigi yang hilang beserta jaringan pendukung disekitarnya. Penggunaan gigi tiruan sangat penting bagi individu yang mengalami kehilangan gigi, terutama pada pasien lanjut usia (Anusavice, 2003). Gigi tiruan bisa membantu dalam faktor estetik, mengembalikan fungsi pengunyahan, memulihkan fungsi bicara, mempertahankan jaringan gusi serta relasi rahang atas dan rahang bawah, serta menambah kepercayaan diri (McCabe, 2008). Tujuan dari penggunaan gigi tiruan lengkap adalah untuk merehabilitasi gigi yang hilang beserta jaringan pendukung disekitarnya, sehingga dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu, pemakaian gigi tiruan juga bertujuan 1

2 2 untuk memperbaiki kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh keadaan tidak bergigi (Anusavice, 2003). Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi asli beserta jaringan gusi yang hilang (Werin dkk., 2010). Gigi tiruan lengkap berfungsi untuk mengembalikan fungsi kunyah, fungsi bicara, memperbaiki estetika atau memperbaiki penampilan yang sudah tidak serasi dan menjaga kesehatan jaringan sekitarnya (Kristiana, 2006). Gigi memiliki peranan penting terhadap tampilan dari wajah, dan bahkan berpengaruh terhadap interaksi sosial di masyarakat. Faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut antara lain warna gigi, bentuk gigi, posisi gigi, kualitas dari restorasi, dan penampilan secara umum, terutama pada gigi anterior. Gigi karies yang tidak mendapatkan perawatan, restorasi yang kurang estetik, serta hilangnya gigi anterior biasanya membuat seseorang merasa tidak puas terhadap penampilan giginya, sehingga dilakukan perawatan untuk gigi-gigi tersebut agar terlihat lebih estetik. Perawatan dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan status psikologis (Tin-Oo dkk, 2011). Faktor-faktor seperti ketersediaan waktu, pertimbangan biaya, ketidaknyamanan dan kecemasan saat berada di praktek dokter gigi dapat menghambat kesadaran seseorang untuk melakukan kunjungan ke dokter gigi. Faktor- faktor tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi frekuensi kunjungan dan alasan datang ke dokter gigi (Anonim, 2004). Menurut Freeman (1999) faktor yang mendorong kesadaran pasien dalam melakukan perawatan gigi

3 3 diantaranya adalah pengalaman hidup pasien yang berhubungan dengan tindakan kedokteran gigi, status ekonomi, umur, jenis kelamin, dan status sosio-psikologi. Sosial ekonomi adalah gambaran mengenai keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi yang meliputi penghasilan, dan pekerjaan (Soetjiningsih, 2004). Sosial ekonomi berhubungan erat dengan status sosial yang merupakan kedudukan seseorang atau keluarga dalam suatu lapisan masyarakat dimana kedudukan tersebut diketahui secara sadar dan diakui oleh masyarakat (Mayer, 1998). Pertimbangan seseorang dalam melakukan perawatan gigi adalah tentang seberapa besar tarif perawatan gigi. Hal ini sangat berhubungan dengan status ekonomi dari pasien itu sendiri, seseorang dengan penghasilannya yang rendah maka dorongan untuk melakukan perawatan gigi juga rendah (Freeman, 1999). Masyarakat dengan status ekonomi yang rendah memiliki resiko terjadinya kehilangan gigi yang tinggi (Kida dkk, 2007). Pasien dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik dalam bidang kesehatan sehingga dapat mendorong pasien tersebut untuk menerapkan gaya hidup yang sehat (Roy, 2002). Tingkat pendidikan merupakan faktor pendorong yang kuat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut (Gift, 1993). Terdapat hubungan yang erat antara tingkat pendidikan dengan kebutuhan pemakaian gigi tiruan lengkap. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah memiliki kebutuhan pemakaian gigi tiruan lengkap yang lebih rendah dari pada yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Ettinger dkk., 1984).

4 4 Seseorang dengan tingkat pendidikan yang berbeda memiliki variasi dalam pengetahuan kesehatan gigi, persepsi terhadap penyakit, dan nilai- nilai yang dianut, sehingga berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang menggunakan pelayanan kesehatan seperti pembuatan dan pemakaian gigi tiruan lengkap (Situmorang, 1994). Berdasarkan data yang diambil dari bagian Prostodonsia RSGM Prof Soedomo pada bulan April sampai dengan bulan November 2013 didapatkan 64 pasien dengan perawatan GTC, 81 pasien dengan perawatan GTSL, dan 131 pasien dengan perawatan GTL. B.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut maka timbul permasalahan. Apakah terdapat hubungan antara sosial ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap keinginan pasien untuk membuat GTL dirsgm Prof.Soedomo? C. Keaslian Penelitian Penelitian Al-Johany dkk (2010) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kesadaran dan pengetahuan pasien terhadap pemakaian dental implant sebagai pengganti gigi yang hilang, sedangkan penelitian Roy (2002) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara umur dan tingkat pendidikan pasien terhadap keinginan pasien dalam melakukan perawatan gigi. Perbedaan dari penelitian sebelumnya bahwa pada penelitian yang akan dilakukan variabel yang digunakan adalah sosial ekonomi dan tingkat pendidikan serta subjek penelitiannya adalah keinginan untuk membuat GTL di RSGM Prof. Soedomo. Sepengetahuan

5 5 penulis, penelitian tentang hubungan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap keinginan pasien untuk membuat GTL di RSGM Prof. Soedomo belum pernah dilakukan. D. Tujuan Penelitian Untuk mengkaji hubungan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap keinginan pasien untuk membuat GTL di RSGM Prof. Soedomo. E. Manfaat Penelitain 1. Memberikan informasi di bidang Prostodonsia tentang hubungan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap keinginan pasien untuk membuat GTL di RSGM Prof. Soedomo. 2. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang hubungan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap keinginan pasien untuk membuat GTL di RSGM Prof. Soedomo.