ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016"

Transkripsi

1 ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016 Menarche adalah permulaan dari menstruasi dan merupakan salah satu tonggak penanda di kehidupan seorang gadis. IMT yang merupakan kalkulasi lemak tubuh berdasarkan tinggi dan massa seseorang merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh dalam penentuan usia menarche seorang remaja perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan umur menarche pada siswi di SMPN 1 Denpasar tahun Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian crosssectional. Sampel yang didapatkan berjumlah 297 siswi di SMPN 1 Denpasar. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata usia menarche pada siswi SMPN 1 Denpasar adalah 11,740, sedangkan rata-rata IMT siswi adalah 21,14 kg/m 2. Jumlah siswi yang termasuk dalam klasifikasi IMT normal adalah yang paling banyak, yaitu sebesar 131 atau (44,1%) siswi, begitu juga dengan siswa dalam klasifikasi usia menarche normal, yaitu sebanyak 189 (63,6%) siswi. Dari hasil analisis, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,003. Oleh karena nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara IMT dengan usia menarche pada siswi di SMPN 1 Denpasar tahun Mengingat hal tersebut, maka asupan gizi remaja putri patutnya diperhatikan agar mengalami usia menarche yang normal. Kata kunci: menarche, IMT, remaja perempuan

2 ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX AND AGE OF MENARCHE IN FEMALE STUDENTS OF SMPN 1 DENPASAR IN 2016 Menarche is the beginning of menstruation and is one of the milestones in a teenager s life. BMI, which is the calculation of body fat based on the height and weight of a person, is one of the factors that affects one s age of menarche. The aim of this study is to know the relationship between body mass index and age of menarche in female students at SMPN 1 Denpasar in This study is an analytical study using the cross-sectional design. There are 297 female students of SMPN 1 Denpasar acquired as samples. Data is then analyzed using the Spearman correlation test. Results show that the mean age of menarche in female students of SMPN 1 Denpasar is ; meanwhile the mean BMI is kg/m 2. The amount of students categorized in the normal BMI classification reaches 131 (44.1%) students, and those in the normal menarche age is 189 (63.6%) students. Based on the results, the acquired p value is as much as Due to the fact that p value is < 0.05, it can be concluded that there is a relationship found between body mass index and age of menarche in female students of SMPN 1 Denpasar in As such, it is important for teenagers to pay particular attention to their nutrition in order to acquire the normal age of menarche. Keywords: menarche, BMI, teenagers

3 DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Menarche Mekanisme Menarche Rata - Rata Usia Menarche Early Onset Menarche IMT Sebagai Faktor Penenetu Usia Menarche BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN... 16

4 4.1 Desain Lokasi dan Waktu Populasi Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Manajemen Data Analisis Data Analisis Univariat Analisis Bivariat BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Distribusi Frekuensi Usia Siswi Distribusi Frekuensi Usia Menarche Siswi Statistik Deskriptif IMT dan Usia Menarche Siswi Distribusi Frekuensi Klasifikasi IMT Distribusi Frekuensi Klasifikasi Usia Menarche Analisis Bivariat BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran Bagi Dinas Pendidikan Bagi Dinas Kesehatan Bagi Tempat Penelitian (SMPN 1 Denpasar) Bagi Peneliti Selanjutnya DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN... 38

5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Rumus Indeks Massa Tubuh Tabel 4.2 Kriteria IMT Asia Pasifik Tabel 4.3 Kriteria Usia Menarche Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Siswi di SMPN 1 Denpasar Tahun Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Menarche Siswi di SMPN 1 Denpasar Tahun Tabel 5.3 Statistik Deskriptif IMT dan Usia Menarche Siswi SMPN 1 Denpasar pada Tahun Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Klasifikasi IMT Siswi SMPN 1 Denpasar Tahun Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Usia Menarche pada Siswi SMPN 1 Denpasar Tahun Tabel 5.6 Tabulasi Silang IMT dan Usia Menarche pada Siswi SMPN 1 Denpasar Tahun Tabel 5.7 Korelasi IMT dan Usia Menarche pada Siswi SMPN 1 Denpasar Tahun

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka berpikir kaitan indeks massa tubuh dengan usia menarche siswi SMPN 1 Denpasar tahun Gambar 4.1 Tahap dalam pengambilan sampel Gambar 5.1 Grafik distribusi frekuensi usia menarche pada siswi SMPN 1 Denpasar tahun Gambar 5.2 Grafik distribusi frekuensi klasifikasi IMT pada siswi SMPN 1 Denpasar tahun Gambar 5.3 Grafik IMT dan usia menarche pada siswi SMPN 1 Denpasar tahun

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keremajaan adalah periode transisi dari masa kanak-kanak ke kedewasaan dimana terjadi perkembangan pubertas dan pematangan seksual (Gaudineau dkk, 2010). Perkembangan dari kematangan karakteristik seksual sekunder merupakan sebuah batu loncatan yang dianggap signifikan, sebab peristiwa tersebut menandai peubahan fisiologis maupun psikologis yang nantinya akan memiliki dampak perihal kekeluargaan, kemasyarakatan dan individu itu sendiri. Beberapa contoh dari perkembangan seksual sekunder tersebut adalah pembesaran payudara, tumbuhnya rambut pubis maupun rambut halus pada ketiak dan menstruasi. Menarche adalah permulaan dari menstruasi dan merupakan salah satu tonggak penanda di kehidupan seorang gadis. Walaupun menarche merupakan marker yang telat dalam pubertas, namun menarche termasuk salah satu indikator dari proses maturitas seksual perempuan yang lebih diingat dibandingkan dengan marker lain. Usia menarche pada satu individu bisa saja berbeda dengan individu yang lain. Keragaman usia menarche pada remaja perempuan dapat mencerminkan banyak hal dalam suatu populasi sekaligus menjadi indikator terhadap beberapa karakteristiknya, seperti status sosio-ekonomi, status nutrisi, lokasi geografis dan kondisi lingkungan (Al-Awadhi dkk l, 2013). Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, ditunjukkan bahwa 5% dari populasi dunia dilaporkan berusia menarche 10 sampai 15 tahun secara umum (Ailbereisen &

8 Kracke, 1997). Selain itu, ada pula data yang membuktikan bahwa rata-rata umur menarche di Kanada berkisar antara 8,5 sampai 15,8 tahun (Koo, 2001). Di Amerika Serikat, rata-rata umur menarche yang dikatakan lebih dari 14 tahun sebelum tahun 1900 berubah menjadi 12,4 tahun pada tahun 1988 dan 1994, sedangkan beberapa negara Asia seperti Hongkong dan Jepang rataratanya adalah 12,2 dan 12,38 tahun (Karapanou, 2010). Berdasarkan data dari berbagai negara tersebut, maka dapat dikatakan bahwa rata-rata usia menarche di satu negara biasanya berbeda dengan negara lainnya, walaupun ditemukan bahwa perbedaan tersebut tidak signifikan antara negara maju dengan negara berkembang. Di Indonesia, kisaran usia menarche merupakan antara 12 sampai 14 tahun dengan umur terendahnya di Yogyakarta yaitu 12,45 tahun, umur tertingginya di Kupang 13,86 tahun, dan rata-ratanya adalah 12,96 tahun. (Batubara dkk, 2010). Usia menarche di Bali belum diketahui secara spesifik dikarenakan oleh faktor-faktor demografis yang berbeda antar satu wilayah dengan lainnya. Kemajuan secara umum di bidang sosioekonomi telah menyebabkan permulaan menstruasi di usia yang lebih awal (Yermachenko & Dvornyk, 2014). Kekhawatiran terkait perubahan usia menarche pada remaja perempuan di Amerika menaikkan kebutuhan dalam informasi terkini mengenai usia menarche di negara lainnya (Karapanou, 2010). Sebuah penelitian yang dilaksanakan di Taiwan juga mendukung data tersebut dengan menunjukkan kecendurungan menurunnya usia menarche seulur waktu berjalan dengan perbedaan kurang lebih sekitar satu tahun setiap generasinya (Chang & Chen, 2008). Makin menurunnya usia menarche pada remaja perempuan telah menjadi isu perdebatan antara para peneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Beberapa peneliti percaya seorang remaja perempuan harus menempuh batas minimal berat badan terlebih dahulu viii

9 untuk mulai mengalami menstruasi. Berbagai macam prediktor seperti status sosial-ekonomi, nutrisi, dan gaya hidup telah diteliti hubungannya dengan menarche. Walaupun banyak faktor prediktor yang berperan dalam menentukan usia menarche, semakin tingginya status sosialekonomi yang kemudian berpengaruh kepada tingginya konsumsi makanan seseorang merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap menurunnya usia menarche dalam abad ini. Banyak studi sebelumnya yang menelusuri peran tinggi, massa, dan struktur tubuh dengan usia menarche (Mohamad dkk, 2013). Lantas, Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan kalkulasi lemak tubuh berdasarkan tinggi dan massa seseorang merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh sangat besar dalam penentuan usia menarche seorang remaja perempuan dan dianggap penting oleh penulis untuk ditelusuri lebih lanjut agar hubungan antara kedua variabel tersebut lebih akurat dan representatif. Penelitian ini dianggap perlu karena usia menarche awal bisa diasosiasikan dengan beberapa komplikasi kesehatan di masa kedepannya, seperti kanker payudara, diabetes tipe 2, penurunan fertilitas, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan kelainan psikologis (Al-Awadhi dkk, 2013). Resiko tinggi munculnya perilaku yang menyimpang, debut seksual yang lebih awal, serta merokok di bawah umur juga berhubungan dengan usia menarche awal (Walvoord E.C, 2010). Mengetahui faktor-faktor pengaruh usia menarche awal dapat membantu mengisi kekosongan ilmu mengenai relasi antara morbiditas dan mortalitas remaja perempuan dengan komplikasi usia menarche awal. Selain itu, hasil penelitian mengenai korelasi IMT dengan usia menarche juga dapat memberi dorongan untuk mengimplementasikan rencana edukasi kepada remaja perempuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai pentingnya asupan nutrisi dan pola makan yang baik dan benar. ix

10 Isu mengenai usia menarche awal ini tidak terlepas dari para remaja perempuan di Indonesia. Mengingat belum terdapatnya data mengenai usia menarche pada remaja perempuan di Bali walaupun data tersebut dapat memberi berbagai macam manfaat bagi banyak kaum, maka penelitian mengenai hubungan IMT dengan usia menarche pada siswi SMPN 1 Denpasar tahun 2016 ini dianggap perlu untuk dilaksanakan oleh penulis. 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara IMT dengan usia menarche pada siswi di SMPN 1 Denpasar tahun 2016? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui gambaran usia, rata-rata serta klasifikasi usia menarche pada siswi di SMPN 1 Denpasar tahun Mengetahui gambaran, rata-rata dan klasifikasi IMT pada siswi di SMPN 1 Denpasar tahun Mengetahui hubungan antara IMT dengan umur menarche pada siswi di SMPN 1 Denpasar tahun Manfaat Penelitian Dengan meneliti usia menarche remaja perempuan di Bali, penulis dapat menentukan apakah usia menarche tersebut dianggap lebih awal, lebih lambat, atau sesuai dengan kisaran normal usia menarche secara umum. Dapat dilihat pula apakah hasil penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian dari peneliti lainnya mengenai rata-rata usia menarche di wilayah yang berbeda-beda, apalagi akhir-akhir ini terjadi penurunan usia menarche secara gradual. Pengumpulan data mengenai IMT siswi SMPN 1 Denpasar tahun 2016 dapat membantu menggolongkan masing-masing individu dalam populasi penelitian ke dalam kategori yang tepat x

11 dan sesuai (normal, overweight, atau obesitas). Dengan begitu, populasi yang diteliti dapat menjadi lebih terdorong untuk menjaga asupan nutrisi mereka untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya mengenai IMT sebagai salah satu faktor penentu usia menarche, maka hasil akhir penelitian ini juga bisa membantu menentukan apakah data yang diperoleh termasuk konsisten dan mendukung hasil penelitian sebelumnya atau tidak. Data yang dikumpulkan diharapkan untuk memberikan manfaat ke dunia pengembangan penelitian dengan cara menambah data yang berguna untuk penelitian lainnya di masa depan. Dengan tambahan data ini, pelayanan masyarakat juga bisa mendapatkan keuntungan karena data yang dihasilkan dapat menambah akurasi dan kualitas pelayanan saat diimplementasikan ke masyarakat umum. Dilihat dari sisi akademik, mengetahui hubungan IMT dengan usia menarche juga dapat membantu memperluas pengetahuan mengenai status gizi, berhubung IMT merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur status gizi. xi

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) mendefinisikan remaja sebagai mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila anak telah mencapai

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 Firina Adelya Sinaga, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked Pembimbing II : Cherry

Lebih terperinci

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP Negeri 22 Bandar Lampung Sylvia V 1), Fitria Saftarina 2) Email: s8182830@gmail.com 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE Nita Monica Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi ABSTRAK Menarche adalah menstruasi pertama di tengah masa pubertas yang terjadi di awal masa remaja.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG Eka Rahmadhayanti 1, Anur Rohmin 2 1,2 Program Studi D III Kebidanan, STIK Siti Khadijah

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN Erni Yuliastuti Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Email : yuliastutierni @ ymail.com Abstrak Masa remaja merupakan masa transisi

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG Skripsi Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Perubahan tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Remaja adalah usia di antara anak-anak dan dewasa, yang secara biologis yaitu antara umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja

Lebih terperinci

Menstruasi prekok pada remaja Page 1

Menstruasi prekok pada remaja Page 1 Studi Kasus Menstruasi Prekok Pada Remaja Marwati Biswan, Siti Rahmadani, Alice Leiwakabessy Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I Email : aksarahmadani@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012 HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012 Sudihati Hamid, Muslimah (Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA LUH PUTU JULIANI 1320015007 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRAK PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 ABSTRAK PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 Wisnu Ario Pratisto, 2015 Pembimbing I : Grace Puspasari, dr., M.Gizi Pembimbing II : Cindra Paskaria,

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... i ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 213 PERMATA SHANTI Mahasiswa Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abtract Menarche

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA

ABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA Windi Anggraini, 2007. Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes Pembimbing II : DR., Iwan Budiman,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT 2 067777 DI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN 100100398 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat trauma, operasi, syok, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah maka tranfusi darah

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 Steven Juanda, 2015 Pembimbing I : Grace Puspasari, dr., M.Gizi Pembimbing II : Cindra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang remaja akan tumbuh dan berkembang menuju tahap dewasa. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga tahap antara lain masa remaja awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu proses yang normal, yang terjadi setiap bulannya pada hampir semua wanita. Menstruasi terjadinya pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 hari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Zaman sekarang terdapat masalah gizi ganda yang salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan yang tidak seimbang. Makanan sangat dibutuhkan manusia terutama pada saat masa dewasa muda. Pada masa

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT ABSTRAK HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (%BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN BROCA SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP BROCA PADA OBESE Febrine Wulansari Gunawan, 2010 Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menstruasi pertama kali atau Menarche ( Nelson,2012). sudah menginjak haidnya yang pertama (Menarche). Datangnya haid ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menstruasi pertama kali atau Menarche ( Nelson,2012). sudah menginjak haidnya yang pertama (Menarche). Datangnya haid ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masa remaja merupakan masa sesudah kanak-kanak dan dianggap sebagai permulaan dari kedewasaan. Tanda dimulainya perubahan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa 63,4 juta diantaranya adalah remaja yang terdiri

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO) ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO) Leni Martinna, 2006. Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM.,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... ix KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. al., 2005). Berdasarkan laporan dari National Health and Nutrition Examination

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. al., 2005). Berdasarkan laporan dari National Health and Nutrition Examination BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan tingkat sosial ekonomi masyarakat terjadi pergeseran pola gaya hidup dan pola nutrisi yang cenderung mengkonsumsi

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI GANGGUAN CEMAS PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 DENPASAR

ABSTRAK PREVALENSI GANGGUAN CEMAS PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 DENPASAR ABSTRAK PREVALENSI GANGGUAN CEMAS PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 DENPASAR Cemas adalah perasaan tidak pasti atau tidak menentu terhadap ancaman atau ketakutan yang akan terjadi yang muncul tanpa alasan

Lebih terperinci

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS Shella Monica, 2013 Pembimbing : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc. Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi kesehatan

Lebih terperinci

ABSTRAK KORELASI BERAT BADAN LAHIR DAN USIA MENARCHE

ABSTRAK KORELASI BERAT BADAN LAHIR DAN USIA MENARCHE ABSTRAK KORELASI BERAT BADAN LAHIR DAN USIA MENARCHE Cristika, 2016. Pembimbing I : Frecillia Regina, dr., Sp.A., IBCLC Pembimbing II : Stella Tinia, dr., M.Kes., IBCLC Esensi fetal programming theory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index (BMI), pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul pinggang, skinfold measurement, waist stature rasio,

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENARCHE PADA SISWI KELAS IX SMPN 1 KAMPAR KECAMATAN KAMPAR TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENARCHE PADA SISWI KELAS IX SMPN 1 KAMPAR KECAMATAN KAMPAR TAHUN 2014 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENARCHE PADA SISWI KELAS IX SMPN 1 KAMPAR KECAMATAN KAMPAR TAHUN 2014 Nur Afrinis Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT Good nutritional status will increase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini terjadi masa pubertas yang merupakan keterkaitan antara proses-proses neurologis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menarche merupakan perdarahan pertama kali dari uterus yang terjadi pada wanita di masa pubertas sekitar usia 10-16 tahun. Menarche merupakan perubahan yang menandakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 i HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 OLEH: RANI LESTARI B. 110100128 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NI LUH PUTU GITA KARUNIA SARASWATI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian... DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan suatu tahap perkembangan dari masa anak anak menuju masa dewasa akan terjadi perubahan fase kehidupan dalam hal fisik, fisiologis dan sosial (WHO,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI 1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN MENTARI NIM : 145102214 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk mencapai kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. 1.1.2 Waktu penelitian Waktu

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA DI DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA DI DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA DI DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan penggunaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan penggunaannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Menurut Soekirman (2000) status gizi adalah merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia. Selanjutnya,

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebugaran jasmani yang baik bagi setiap individu dapat menunjang proses dan hasil belajar siswa, terlebih dapat mendukung pula prestasi-prestasi lain yang

Lebih terperinci

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN SISWI DENGAN KESIAPAN SISWI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI DI MI SANGGRONG TEGALREJO PURWANTORO WONOGIRI Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada

Lebih terperinci

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda Ellen Pingkan Widiasmoko, 1110069. Pembimbing : Ellya R. Delima, dr., MKes Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu sarana dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mendapatkan perhatian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG Neng Nani Unani 1 HestiIstyorini 2 ABSTRAK Salah satu tanda keremajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015.

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015. KARYA TULIS ILMIAH Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015 Oleh : Primadona Yani Gultom 120100279 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE... SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI MTS NEGERI SURABAY YA II PENELITIAN CROSS SECTIONAL Oleh : Nama : Stefani Angel Kumalasari NIM. 131311123020

Lebih terperinci

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) Sri Utami, Keilmuan Dasar Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia, Staf Akademik Departemen Keperawatan Maternitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik spesifik. (1) Obesitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh* HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Usia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBERAPA PARAMETER KEGEMUKAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 SUMBER, KABUPATEN CIREBON

HUBUNGAN BEBERAPA PARAMETER KEGEMUKAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 SUMBER, KABUPATEN CIREBON HUBUNGAN BEBERAPA PARAMETER KEGEMUKAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 SUMBER, KABUPATEN CIREBON Dian Fajriyah Pangestika*), Apoina Kartini**), Martha Irene Kartasurya**) *) Mahasiswa Peminatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4. 1 Pelaksanaan Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 21-31 Mei 2008 untuk wawancara dengan kuesioner dan tanggal 26 Mei 3 Juni 2008 untuk pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP... v SURAT PERNYATAAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi. persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi. persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai ukuran, bentuk, dan struktur tubuhnya sendiri, dan pada umumnya dikonseptualisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang yang menjadi Obesitas dan overweight merupakan suatu yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SRI RETNOWATI G0011200 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN 2014 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA Irma Harahap 1 *, Erris 2 1 Akademi Keperawatan Jambi 2 Politeknik Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan Lingkungan *Korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi.

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Pubertas merupakan suatu periode perkembangan transisi dari anak menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan hasil tercapainya kemampuan reproduksi.

Lebih terperinci

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies. ABSTRAK Status gizi yang kurang maupun berlebihan akan berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lain, salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut. Skor karies pada anak malnutrisi tinggi karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, di mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Yunita Andriani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan bagian dari sektor kesehatan yang penting dan mendapat perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON Daniel Hadiwinata, 2016 Pembimbing Utama : Hendra Subroto, dr.,sppk. Pembimbing Pendamping: Dani,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Strata-1

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN Oleh : SERGIO PRATAMA 120100202 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979. Sekolah yang beralamat di jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi semua perkembangan seperti perkembangan fisik, emosional, maupun sosial yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi ABSTRAK Persepsi adalah suatu proses menerima dan menginterpretasikan data. Persepsi tentang penggunaan alat ortodontik cekat dapat dilihat dari aspek estetik dan aspek fungsional. Bagi remaja, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan fisik yang dikerjakan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang sangat berarti. Artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan manusia melewati beberapa fase, salah satunya adalah masa remaja. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan seksual mulai berkembang pesat. Ini merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE FITRI DAMAYANTI

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE FITRI DAMAYANTI SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE FITRI DAMAYANTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbun lemak yang melebihi 25 % dari berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan biasanya karena kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 dihuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pula dengan permasalahan kardiovaskuler dan DM (Marliyanti, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. begitu pula dengan permasalahan kardiovaskuler dan DM (Marliyanti, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus (DM). Permasalahan obesitas sekarang ini semakin banyak begitu pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight/obesitas merupakan akar dari berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler yang saat ini masih menjadi masalah

Lebih terperinci