PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DOLOMIT PADA MEDIA TANAM KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
|
|
- Yulia Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DOLOMIT PADA MEDIA TANAM KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) ARTIKEL ANNISA EKA MEDIZA NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
2
3 PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DOLOMIT PADA MEDIA TANAM KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Annisa Eka Mediza 1, Mades Fifendy 2, Vivi Fitriani 1 1. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang 2. Jurusan Biologi FMIPA UNP, Padang Annisa_mediza@yahoo.com ABSTRAK White oyster mushroom at first grows on rotten wood and sawdust. However sawdust difficult to obtain. Then look for alternatives such as industrial waste, one of which is the skin of peanuts. Dolomite lime is a mixture of a planting medium that can raise the ph of the media. The research was conducted from May 2015 through July 2015 in the village of Tanah Datar Tabek. This study aims to determine the effect of adding dolomite lime at planting medium skin peanuts on the growth of oyster mushroom. This study uses the method of experiment with completely randomized design (RAL) in 5 weight dolomite lime treatment and 6 replications, namely: A: 0 g / baglog, B: 2.5 g / baglog, C: 5 g / baglog, D: 7.5 g / baglog, E: 10 gr / baglog. Weight peanut skins used 500 gr / baglog. The results showed that: the provision of dolomite lime on peanut planting medium skin can affect the growth and production of white oyster mushroom. The fastest growth of mycelium generated in the treatment of C. The average number of fruiting bodies highest and heaviest wet weight resulting in treatment B. While the average diameter of the hood highest white oyster mushroom fruit produced in treatment A. Keywords: white oyster mushroom, dolomite, skin peanuts PENDAHULUAN Jamur adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya (sumber karbon dan energi). Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh dari bahan organik telah mati, maka jamur tersebut bersifat saprofit. Jamur saprofit mendekomposisi sisasisa tumbuhan dan hewan yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat yang lebih sederhana (Pratiwi, 2008: 38). Jamur tiram (Pleurotus sp) atau lebih dikenal dengan sebutan oyster mushroom memiliki bentuk tubuh yang menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepi yang bergelombang (Alex, 2011: 27). Jamur tiram mengandung protein nabati cukup tinggi (10%-30%) dan asam amino esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran jenis lainnya. Jamur tiram juga mengandung mineralmineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti zat besi (Fe), fosfor (P), kalium (K), zinc (Zn), natrium (Na), dan kalsium (Ca). Selain sebagai bahan pangan, jamur tiram juga berguna untuk keperluan kesehatan dan pengobatan (Piryadi, 2013: 8). Adanya berbagai manfaat, maka jamur tiram mulai dibudidayakan secara besarbesaran. Jamur tiram yang banyak dibudidayakan oleh petani jamur di Indonesia adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) (Meina, 2007: 2)., Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk seperti setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengahnya agak cekung dan bewarna putih hingga krem (Permana, 2007: 9). Jamur tiram putih pada mulanya hanya tumbuh pada kayu-kayu yang sudah lapuk. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini budidaya jamur tiram putih sudah bisa dibudidayakan dengan menggunakan berbagai macam bahan atau media tanam seperti serbuk gergaji. Akan tetapi serbuk gergaji pada saat sekarang ini sangat sulit untuk diperoleh. Maka dicari alternatif lainnya untuk media pertumbuhan jamur tiram putih seperti limbah industri. Menurut Hendritomo (2010: 4) bahan yang mengandung selulosa dan lignin dapat digunakan sebagai media tumbuh untuk jamur kayu. Mulai dari jerami padi, ampas tebu, kulit kelapa, sisa kertas, dan kulit kacang tanah (Warisno dan Dahana, 2009: 4). Salah satu Industri rumah tangga yang menghasilkan limbah dengan kandungan selulosa dan lignin adalah industri pengolahan kacang tanah.
4 Kulit kacang tanah sebagai limbah industri rumah tangga pemanfaatannya secara ekonomis masih belum optimal. Pemanfaatan kulit kacang tanah baru dilakukan sebagai makanan ternak. Selain itu kulit kacang tanah dibuang begitu saja padahal tidak tertutup kemungkinan bahwa didalam kulit kacang tanah tersebut juga tersimpan berbagai zat penting seperti yang terkandung dalam bijinya. Menurut Murni, dkk. (2008: 24), komposisi kimia kulit kacang tanah mengandung air 9,5%, abu 3,6%, protein 8,4%, selulosa 63,5%, lignin 13,2%, lemak 1,8% sehingga limbah kulit kacang tanah ini dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh untuk pertumbuhan jamur tiram putih. Selain bahan yang mengandung selulosa dan lignin pada media tumbuh jamur tiram putih. Media tumbuh jamur tiram putih masih perlu ditambahkan bahan lainnya yaitu dedak, dan kapur dolomit. Kapur Dolomit merupakan salah satu komposisi bahan campuran dalam pembuatan media tanam jamur tiram putih. Kandungan mineral di dalam kapur terutama kalsium, magnesium, fosfor dan karbon, dapat mendukung pertumbuhan jamur tiram. Selain itu, kapur juga dapat meningkatkan ph media dan meningkatkan kosentrasi media (Warisno dan Dahana, 2009: 50). Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada ph media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Tubuh buah jamur tiram putih tumbuh optimal pada ph lingkungan yang mendekati normal (ph 6,8-7,0) (Meina, 2007: 8). BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan metoda Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilaksanakan dari bulan Mei 2015 sampai Juli 2015 di Desa Tabek Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Bahan yang diperlukan adalah bibit jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), serbuk kulit kacang tanah, dedak, kapur dolomit, dan aquadest. Bibit diperoleh dari pengusaha jamur tiram putih di Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Bibit yang digunakan sudah dalam bentuk F2. Sedangkan kulit kacang tanah diperoleh dari Usaha kacang goreng yang menghasilkan limbah kulit kacang tanah. Dalam penelitian ini berat serbuk kulit kacang tanah digunakan 500 gr. Sedangkan jumlah kapur dolomit yang ditambahkan adalah A: 0 gr/baglog, B: 2,5 gr/baglog, C: 5 gr/baglog, D: 7,5 gr/baglog, E: 10 gr/baglog. 0 gr/baglog dijadikan sebagai kontrol dalam penelitian ini. Pengamatan yang dilakukan adalah lama penyebaran, jumlah tubuh buah, berat basah dan diameter tudung buah. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis variansi (Anova). Jika terdapat perbedaan antara perlakuan kapur dolomit terhadap produksi jamur tiram putih, maka analisis ragam dilanjutkan dengan uji BNT. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengukuran ph Media Tanam jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Hasil pengukuran ph media tanam jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengukuran ph Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Perlakuan ph Media Tanam A (0 gr/baglog) 5,9 B (2,5 gr/baglog) 6,2 C (5 gr/baglog) 6,4 D (7,5 gr/baglog) 6,5 E (10 gr/baglog) 6,8 Dari Tabel dapat diketahui bahwa Semakin tinggi penambahan kapur dolomit, ph media tanam jamur tiram putih juga semakin meningkat. 2. Lama Penyebaran Miselium Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Lama penyebaran miselium diamati sejak munculnya miselium sampai penyebaran miselium tumbuh memenuhi seluruh permukaan baglog. Lama penyebaran miselium merupakan salah satu indikator keberhasilan inokulasi. Bila baglog tidak ditumbuhi miselium maka pelaksanaan inokulasi benih jamur pada baglog tersebut dinyatakan gagal.hasil pengamatan rata-rata lama penyebaran miselium jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Rata-Rata Lama Penyebaran Miselium Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Perlakuan Rata Rata ( Hari ) A (0 gr/baglog) 32,83 a E (10 gr/baglog) 31,83 a b D (7,5 gr/baglog) 31,17 b B (2,5 gr/baglog) 30,67 b C (5 gr/baglog) 29,00 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak berbeda menurut BNT taraf α 5%. Dari data hasil pengamatan tentang lama penyebaran miselium jamur tiram putih
5 menunjukkan bahwa penyebaran miselium yang tercepat adalah perlakuan C yaitu 29,00 hari, sedangkan yang terlama pada perlakuan A yaitu 32,83 hari. Lama penyebaran miselium jamur tiram putih pada perlakuan A merupakan yang paling lama jika dibandingkan dengan perlakuan lain, hal ini disebabkan karena perlakuan ini tanpa penambahan kapur dolomit. Menurut Maulana (2012: 45-46) tingkat keasaman (ph) media tanam sangat berpegaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram sejak miselium, sehingga perlu ditambahkan kapur untuk mengatur ph media tanam. Pada perlakuan C, dimana media tanam jamur tiram putih menggunakan kulit kacang dengan penambahan kapur dolomit 5gr/baglog didapatkan rata-rata penyebaran miselium selama 29,00 hari. Perlakuan C merupakan perlakuan yang paling baik dibanding perlakuan yang lain, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan untuk penyebaran miselium keseluruh pemukaan medium merupakan yang tercepat dibanding perlakuan yang lain. Menurut Mustachfidoh (2010:1) pemberian kapur 1% memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan jamur tiram. Hal ini sesuai dengan perlakuan C yang menggunakan 1% kapur dari berat medium yaitu 5 gr kapur. Penelitian yang telah dilakukan Saputro (2013: 296) dengan penambahan kapur maka kebutuhan kalsium bagi miselium jamur tiram dapat terpenuhi sehingga pertumbuhan miseliumnya lebih cepat. Oleh sebab itu, kapur merupakan salah satu bahan yang penting sebagai bahan pencampur media tanam jamur. 3. Jumlah Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Pertumbuhan jamur diawali dengan pertumbuhan miselium yang akan membentuk calon tubuh buah. Kemudian akan berkembang menjadi tubuh buah jamur (Chazali dan Pratiwi, 2009: 22). Tubuh buah jamur tiram putih menjadi salah satu variabel pengamatan dalam penelitian ini. Hasil pengamatan rata-rata jumlah tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Rata-Rata Jumlah Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Perlakuan Rata Rata (buah) B (2,5 gr/baglog) 6,67 D (7,5 gr/baglog) 6,33 A (0 gr/baglog) 5,17 E (10 gr/baglog) 4,00 C (5 gr/baglog) 3,67 Pada Tabel 3. terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan tubuh buah jamur tiram putih pada setiap perlakuan memiliki perbedaan. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan ANOVA diperoleh hasil Fhitung < Ftabel 5% dan Fhitung < Ftabel 1%, sehingga pemberian kapur pada media tanam kulit kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tubuh buah jamur tiram putih. Menurut Sumarsih (2010: 23) pembentukan dan perkembangan tubuh buah ditentukan oleh suhu udara, kelembaban, dan faktor cahaya. Penelitian yang dilakukan oleh Baharuddin, dkk. (2005: 3) badan buah yang terbentuk biasanya tergantung pada banyaknya primordia yang tumbuh. Pemunculan ini di pengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, kadar air, dan cahaya. Sehingga faktor yang paling berperan dalam pertumbuhan tubuh buah jamur tiram putih ini bukan pemberian kapur pada media tanam tetapi suhu udara, kelembaban, dan faktor cahaya. 4. Berat Basah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Hasil pengamatan rata-rata berat basah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) seperti pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Rata-Rata Berat Basah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Perlakuann Rata Rata ( Gram ) B (2,5 gr/baglog) 40,00 a D (7,5 gr/baglog) 39,17 a A (0 gr/baglog) 38,33 a E (10 gr/baglog) 30,83 b C (5 gr/baglog) 29,17 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak berbeda menurut BNT taraf α 5%. Dari tabel diatas, perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan D dan A, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan E dan C. Perlakuan E dan C tidak berbeda nyata. Dari data pengamatan berat basah jamur tiram putih menunjukkan bahwa perlakuan B memiliki berat basah yang lebih berat dibandingkan perlakuan yang lain yaitu 40 gram, sedangkan yang teringan pada perlakuan C yaitu 29,17 gram. Dari hasil uji yang dilakukan pada berat basah jamur tiram putih diperoleh data Fhitung > Ftabel pada taraf 5%, yaitu 6,52 > 2,17. Hal ini dapat diartikan bahwa pemberian kapur pada kulit kacang tanah dapat mempengaruhi berat basah pada jamur tiram putih. Menurut Dahana dan Warisno (2009: 50) kandungan mineral
6 didalam kapur terutama kalsium, magnesium, fosfor dan dan karbon dapat mendukung pertumbuhan jamur tiram. Menurut Djarijah dan Djarijah (2001: 16) Unsur P pada kapur berperan dalam penyusunan membran plasma, molekul organik seperti ATP, dan asam nukleat. Unsur potasium (K) berperan dalam aktivitas enzim metabolisme karbohidrat dan keseimbangan ionik. 5. Diameter Tudung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Hasil pengamatan rata-rata diameter tudung tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Rata-Rata Diameter Tudung Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Perlakuan Rata Rata ( Cm ) A (0 gr/baglog) 5,97 C (5 gr/baglog) 5,11 D (7,5 gr/baglog) 4,53 B (2,5 gr/baglog) 4,49 E (10 gr/baglog) 4,48 Dari data tentang diameter tudung tubuh buah jamur tiram putih menunjukkan tidak adanya perbedaan pada masing-masing perlakuan. Berdasarkan hasil pengamatan diameter jamur tiram putih selama penelitian, Pada tabel 5. Terlihat bahwa rata-rata diameter jamur tiram putih pada setiap perlakuan memiliki perbedaan. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan ANOVA diperoleh hasil Fhitung <Ftabel 5% dan Fhitung <Ftabel1%. Sehingga pemberian kapur pada media tanam kulit kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap diameter jamur tiram putih. KESIMPULAN Pemberian kapur dolomit pada media kulit kacang tanah dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih. DAFTAR PUSTAKA Alex Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Chazali, S., & Pratiwi, P. S Usaha Jamur Tiram.Jakarta: Penebar Swadaya. Hendritomo, H. I Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat. Yohyakarta: Lily Publisher. Maulana, E Panen Jamur Tiap Musim. Yogyakarta: Lily Publisher. Meina, L Budidaya Jamur Tiram. Jakarta: Azka Mulia Media. Murni, R., Suparjo., Akmal., & BL. Ginting Buku Ajar Teknologi Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Mustachfidoh Pengaruh Caco3 Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Vol. 7 No. 19. Hlm 1. Permana, H Merintis Usaha Jamur Untuk Rakyat. Jakarta: CV Karya Mandiri Pratama. Piryadi, T. U Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: Agro Media. Pratiwi, S. T Mikrobiologi Farmasi. PT Gelora Aksara Pratama: Erlangga. Rahmat, S, & Nurhidayat Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram. Jakarta Selatan: AgroMedia Pustaka. Saputro, D. Y Pengaruh Pengaturan Keasaman Limbah Industri Teh Terhadap Pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus cystidiosus O.K. Miller). Jurnal Biologi Universitas Andalas. Hlm Sumarsih, S Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya. Warisno & Dahana, K Menabur Jamur Menuai Rupiah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Baharuddin, Arfah, M. T., dan Syahidah Pemanfaatan Serbuk Kayu Jati (Tectona grandis) Yang Direndam Dalam Air Dingin Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus camunicipae). Jurnal Perennial 2(1): 1-5.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Supriyaningsih 1) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) atau white mushroom ini merupakan salah satu jenis jamur edibel yang paling banyak dan popular dibudidayakan serta paling sering
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, SERASAH DAUN PISANG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI
PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, SERASAH DAUN PISANG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : LUCKY WILANDARI A 420 100 123 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang tumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk. Jamur tiram putih dapat ditemui di alam bebas sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini jamur yang sangat populer untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan keberadaannya banyak dijumpai, seperti pada kayu-kayu yang sudah lapuk ataupun di berbagai tanaman
Lebih terperinciPERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F2 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) PADA MEDIA AMPAS TAHU DAN KULIT KACANG TANAH
PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F2 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) PADA MEDIA AMPAS TAHU DAN KULIT KACANG TANAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )
TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN (10712002) JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PROGRAM STUDY HORTIKULTURA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur adalah tanaman berspora yang bersifat biotik (hidup) maupun abiotik (tak hidup). Jamur merupakan organisme tidak berkhlorofil. Terdapat empat macam sifat hidup
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah dibudidayakan. Jamur tiram termasuk familia Agaricaceae atau Tricholomataceae
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil pengukuran berat segar tubuh buah (dengan satuan gram) dan jumlah tubuh buah pada setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan letaknya yang sangat strategis yaitu pada zona khatulistiwa, maka termasuk salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan. Dalam protein terdapat sumber energi dan zat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih merupakan salah satu produk pertanianyang mempunyai kandungan gizi tinggi dibandingkan dengan jamur lain. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu sumber hayati, yang diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak di manfaatkan sebagai bahan pangan, dan dapat di manfaatkan sebagai
Lebih terperinciPERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG
PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: NOVITA DWI INDRIYANI A 420
Lebih terperinciSKRIPSI. PENAMBAHAN DEDAK PADI PADA MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
SKRIPSI PENAMBAHAN DEDAK PADI PADA MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Oleh: Novi Antina 10982008413 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS AREN DAN JERAMI PADI SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN UNTUK MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN BEBERAPA KONSENTRASI AMPAS SAGU (Metroxylon sp)
SKRIPSI PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN BEBERAPA KONSENTRASI AMPAS SAGU (Metroxylon sp) Oleh: Khusna Saputra 10982008461 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih dikenal sebagai jamur yang mudah dibudidayakan didaerah tropik dan subtropik. Jamur tiram ini juga termasuk dalam kelompok jamur yang sering
Lebih terperinciPEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN
PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN Utilization of Oil Palm Empty Bunches as Media for Growth of Merang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur kayu dari famili Agaricaceae yang pembudidayaannya relatif mudah, karena mempunyai daya adaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai masa depan baik untuk dikembangkan. Hingga kini semakin banyak orang mengetahui nilai gizi jamur
Lebih terperinciI. PENGANTAR. konsumsi (edible mushroom), yang telah banyak dibudidayakan, karena selain
I. PENGANTAR A. Latar Belakang Jamur telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah
Lebih terperinciBAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama satu bulan penanaman jamur tiram putih terhadap produktivitas (lama penyebaran miselium, jumlah badan buah dua kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Limbah merupakan sisa dari bahan yang telah mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang sempurna, dan diciptakannya manusia di bumi sebagai kholifah yang seharusnya kita memperhatikan,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleorotus ostreatus) AKIBAT KONSENTRASI PEMBERIAN MOLASE (GULA MERAH)
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleorotus ostreatus) AKIBAT KONSENTRASI PEMBERIAN MOLASE (GULA MERAH) Growth And Production Of Oyster Mushroom (Pleorotus ostreatus) Resulting Concentration Giving
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur digolongkan sebagai
Lebih terperinciPENGARUH TAKARAN DOSIS BEKATUL PADA MEDIUM SERBUK KAYU KARET TERHADAP HASIL PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGARUH TAKARAN DOSIS BEKATUL PADA MEDIUM SERBUK KAYU KARET TERHADAP HASIL PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Arif Rahmad Setiadi* ), Filza Yulina Ade 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2) Program
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guru Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT, DAN AMPAS TAHU YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinci98 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
2-015 PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN JANTUNG PISANG YANG BERBEDA The Growth and Yield of White Oyster Mushroom (Pleurotus
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Media Tanam Serbuk Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
ISSN 2302-1616 Vol 3, No. 1, Juni 2015, hal 11-15 Perbedaan Pengaruh Media Tanam Serbuk Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) BAIQ FARHATUL WAHIDAH 1, FIRMAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Permukaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Tiram Putih Jamur tiram putih (Pleurutus ostreatus) termasuk dalam kategori tanaman konsumsi. Jamur ini dinamakan jamur tiram karena tudungnya berbentuk setengah lingkaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. Sisa hasil produksi tersebut jika tidak dimanfaatkan kembali akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di kayu-kayu yang sudah lapuk. Jamur ini merupakan salah satu
Lebih terperinciREKAYASA MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG DAN DEDAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) ABSTRACT
Kartika Oktasari, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 1 (2015) : 38-45 38 REKAYASA MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG DAN DEDAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus
Lebih terperinciPRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH LUMPUR KELAPA SAWIT
SKRIPSI PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH LUMPUR KELAPA SAWIT Oleh: Adi Kurniawan 10982005440 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUH TAKARAN SUKROSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGARUH TAKARAN SUKROSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Lisma Maelani 1) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Lismoet_maelani@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat dikembangkan untuk diversifikasi bahan pangan dan penganekaragaman makanan yang tinggi dalam rasa dan nilai
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SB091358
TUGAS AKHIR SB091358 EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN VARIASI MEDIA KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN SABUT KELAPA (Cocos nucifera) Oleh: Hanum Kusuma Astuti
Lebih terperinciNadia Merisya, Nurmiati *) dan Periadnadi
Pengaruh Pengasaman Air Kelapa Dan Air Beras Sebagai Alternatif Pelapukan Media Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Kelabu (Pleurotus Sajor Caju (Fries) Singer) Effect of Acidification of Coconut Water and
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL Pada penelitian ini, indikator pertumbuhan jamur tiram putih yang diamati adalah jumlah dan lebar tudung serta waktu panen. Yang dimaksud dengan jumlah tudung ialah
Lebih terperinciPEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Diajukan oleh :
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM. (Growth and Yield of Oyster Mushrooms In Various Composition of Planting Media)
95 ZIRAA AH, Volume 39 Nomor 3, Oktober 2014 Halaman 9599 ISSN ELEKTRONIK 23553545 PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM (Growth and Yield of Oyster Mushrooms In Various
Lebih terperinciPengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus cystidiosus O.K Miller)
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur The Effect of Calcite and Dolomite to The Mycelium Growth and Production of Brown Oyster Mushroom (Pleurotus cystidiosus O.K.Miller)
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG YANG BERBEDA
PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan Biologi Disusun
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIFITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI KAYU JATI (Tectona grandis L) DENGAN PENAMBAHAN SEKAM PADI (Oryza sativa) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima kali
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TANAM AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI SERBUK GERGAJI
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TANAM AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI SERBUK GERGAJI SKRIPSI Oleh : Rosalia Silaban 131201144 Budidaya Hutan Skripsi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur dikenal dalam kehidupan sehari-hari sejak 3000 tahun yang lalu, telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dinamakan demikian karena bentuknya seperti tiram atau ovster mushroom. Jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping
Lebih terperinciPengaruh Pengaturan Keasaman Limbah Industri Teh Terhadap Pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus cystidiosus O.K.
Pengaruh Pengaturan Keasaman Limbah Industri Teh Terhadap Pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus cystidiosus O.K. Miller) The Effect of Acidity Adjusting of Industrial Waste of Tea Production
Lebih terperinciPengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur Tiram Merah Muda (Pleurotus flabellatus Saccardo)
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) :1-10 ISSN: 2338-0950 Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur The Effect of Calcite and Dolomite to Mycelium Growth and Production
Lebih terperinci182 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
3-029 PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG YANG BERBEDA The Growth and Yield of White Oyster Mushroom (Pleurotus
Lebih terperinciYuni Ida Alfisyah Agus Sutanto. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU PADA MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Yuni Ida Alfisyah Agus Sutanto Pendidikan
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) E-144
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) E-144 Efektifitas Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Media Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembudidayaan jamur terdapat berbagai jenis jamur seperti jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan sebagainya. Jamur merupakan bahan
Lebih terperinciSuharnowo, Lukas S. Budipramana, Isnawati Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
Pertumbuhan Miselium dan Produksi Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) dengan Memanfaatkan Kulit Ari Biji Kedelai sebagai Campuran pada Media Tanam Suharnowo, Lukas S. Budipramana, Isnawati
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG. (Zea mays L)
1 PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG (Zea mays L) PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tubuh buah lumayan besar dengan bagian-bagian berupa stipa, gill, pileus dan margin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan jamur dari kelas Basidiomycetes yang memiliki tubuh buah lumayan besar dengan bagian-bagian berupa stipa, gill, pileus dan margin
Lebih terperinciMakalah Seminar Hasil. PENGARUH KOMPOS DAUN GAMAL DAN MOLASE SEBAGAI NUTRISI TAMBAHAN DALAM BAGLOG TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)
Makalah Seminar Hasil PENGARUH KOMPOS DAUN GAMAL DAN MOLASE SEBAGAI NUTRISI TAMBAHAN DALAM BAGLOG TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Oleh : Faris Novianto Luthfian 20130210118 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara agraris dan sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian harus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Jamur Tiram. serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Budidaya Jamur Tiram Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) saat ini cukup populer dan banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang lezat dan juga penuh kandungan nutrisi, tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang merupakan jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi dan ekonomis yang tinggi, serta permintaan pasar yang meningkat. Menurut Widyastuti
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN SERBUK GERGAJI SENGON PADAMEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN. DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH(Pleorotus ostreatus )
PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN SERBUK GERGAJI SENGON PADAMEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH(Pleorotus ostreatus ) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: INTAN NURUL HARJANTI A.420 090
Lebih terperinciABSTRAK. Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan
ABSTRAK Analisis Produktivitas dan Kandungan Gizi Jamur Tiram (Pleurotus sp.) yang Dibudidayakan pada Substrat yang Diperkaya dengan Limbah Kulit Buah Kakao dan Kopi.Isolasi, Seleksi, Karakterisasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur, biasanya orang menyebut jamur tiram sebagai jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jamur telah membesar, namun belum pecah. Seadangkan kelapa muda yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitain Faktor yang dijadikan acuan dalam penelitian ini untuk menyatakan jamur tiram putih siap dipanen adalah dari ciri morfologinya, yaitu tudung jamur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat memanfaatkan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat dengan cara fotosintesis. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. dari sel-sel lepas dan sel-sel bergandengan berupa benang (hifa). Kumpulan dari
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Tiram Putih Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) digolongkan ke dalam organisme yang berspora, memiliki inti plasma, tetapi tidak berklorofil. Tubuhnya tersusun dari sel-sel
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) ABSTRAK
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Tri Saptari Haryani 1, Ani Apriliyani 2, S.Y. Srie Rahayu 3 Program Studi Biologi,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH
1 EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN VARIASI MEDIA KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN SABUT KELAPA (Cocos nucifera) Hanum Kusuma Astuti, Nengah Dwianita Kuswytasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya terkandung banyak kebaikan dan manfaat
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN SERBUK SABUT KELAPA DAN GYPSUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK KAYU
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK SABUT KELAPA DAN GYPSUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK KAYU Oleh : Ayu Megawati N I M : 2013-41-020 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) MENGGUNAKAN TAMBAHAN MEDIA AMPAS AREN DAN BATANG SEMU PISANG
PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) MENGGUNAKAN TAMBAHAN MEDIA AMPAS AREN DAN BATANG SEMU PISANG Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciPEMANFAATAN BAGAS SEBAGAI CAMPURAN MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH
195 Buana Sains Vol 11 No 2: 195-201, 2011 PEMANFAATAN BAGAS SEBAGAI CAMPURAN MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH Kristianus Sunarjon Dasa, Astutik dan Amir Hamzah PS. Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciPeluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Nama : Enggar Abdillah N NIM : 11.12.5875 Kelas : 11-S1SI-08 ABSTRAK TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Lebih terperinci(PSLK) 2016, PEMANFAATAN ECENG GONDOK
PEMANFAATAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) DAN PENAMBAHAN AIR KELAPA DALAM MEDIA TANAM JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Utilization of Water Hyacinth (Eichornia crassipes) And Coconut Water
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXXII Nomor 1 April 2016 (51 56) P: ISSN 0215-2525 E: ISSN 2549-7960 PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KARDUS DAN AIR LERI TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG DITANAM PADA BAGLOG
PENGARUH PENAMBAHAN KARDUS DAN AIR LERI TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG DITANAM PADA BAGLOG ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN SERABUT KELAPA (Cocos nucifera)
PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN SERABUT KELAPA (Cocos nucifera) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciA005. PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
A005 PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Ari Nidhi Astuti, Anggraini Puspa Wardhani, Nur Fathurahman R, Muhamad
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPOS JERAMI DAN JENIS MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS JERAMI DAN JENIS MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI Oleh: LIDIA MAKMUR NIM: 2008-41-025 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang berbentuk tabung bersekat-sekat atau tidak bersekat, hidup pada bahan atau
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Jamur Tiram Putih Jamur dalam bahasa indonesia disebut cendawan, dan dalam istilah botani disebut fungi yang termasuk kedalam golongan tumbuhan sederhana karena tidak memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan organisme multiselular yang banyak tumbuh di alam bebas. Organisme ini berbeda dengan organisme lain yaitu dari struktur tubuh, habitat, cara makan,
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TONGKOL JAGUNG PADA MEDIA TANAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TONGKOL JAGUNG PADA MEDIA TANAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI Anik Setyaningsih 1) Siti Zaenab 2) Atok Miftachul Hudha
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM NASKAH PUBLIKASI A 420090101 Disusun Oleh: NUNING PURI HANDAYANI
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) 1 Ani Apriliyani, 2 Tri Saptari Haryani, 3 S.Y. Srie Rahayu Program Studi Biologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sawi (Brassica juncea, L.) merupakan kelompok tanaman sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman sawi yang murah dan kandungan nutrisi
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI BEBERAPA MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR KUPING (Auricularia auriculaj.)
BioCONCETTA VOL. 1 NO 2 ISSN: 2460-8556 Juli 2015 Versi Online http://ejournal.stkip-pgrisumbar.ac.id/index.php/bioconcetta PENGARUH KOMBINASI BEBERAPA MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR KUPING
Lebih terperinciJurnal AGRIPEAT, Vol. 14 No. 2, September 2013 : ISSN :
Jurnal AGRIPEAT, Vol. 14 No. 2, September 2013 : 95-102 ISSN :1411-6782 PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) MELALUI VARIASI KOMPOSISI MEDIA TANAM (Increase Growth and Yield
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM AMPAS AREN DAN SERBUK KAYU DENGAN LAMA WAKTU PENGOMPOSAN TERHADAP HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM AMPAS AREN DAN SERBUK KAYU DENGAN LAMA WAKTU PENGOMPOSAN TERHADAP HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Angga Muhamad Lukman 1) Program Studi Agroteknologi Fakultas
Lebih terperinci