BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan sumber dari internet : tinggal selama periode waktu tertentu.
|
|
- Yuliana Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum II.1.1 Pengertian Rumah Susun dan Pasar Berdasarkan sumber dari internet : Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama periode waktu tertentu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka Rumah susun adalah rumah atau bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga, flat). Berdasarkan UU RI No.19 Tahun 1985 tentang Rusun Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan perumahan, yang distrukturkan secara horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan masing-masing, serta dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka Pasar adalah tempat orang berjual beli. Berdasarkan sumber dari internet : Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih 6
2 condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah susun adalah bangunan buatan manusia berupa suatu gedung bertingkat yang berfungsi untuk menyediakan hunian bagi sekelompok orang, dimana mereka yang tinggal terbagi dalam beberapa tempat tinggal didalamnya (masing-masing untuk satu keluarga) dan dilengkapi dengan fasilitas yang tersedia bersama-sama. Sedangkan pasar adalah tempat orang berjualbeli, melakukan transaksi permintaan dan penawaran akan barang (yang biasanya merupakan kebutuhan sehari-hari). II.1.2 Fungsi dan Tujuan Rumah Susun dan Pasar Adapun fungsi Rumah Susun dan Pasar ini adalah: Sebagai tempat tinggal bagi masyarakat dari kalangan menegah ke bawah. Sebagai sarana berbelanja baru bagi para pengunjung setia pasar di ibukota. Adapun tujuan dari perancangan Rumah Susun dan Pasar ini adalah: Membantu masyarakat dari menegah ke bawah mendapat hunian yang lebih layak. Menjadikan pasar tradisional menjadi lebih bersih, rapi, dan modern. II.1.3 Kategori Hunian Vertikal (Termasuk Rumah Susun) Berdasarkan Panduan Perancangan Bangunan Komersial Berdasarkan system penggabungan lantai Simplex Satu unit hunian terdiri dari satu lantai. Duplex 7
3 Satu unit hunian terdiri dari dua lantai. Triplex Satu unit hunian terdiri dari tiga lantai. Berdasarkan sistem pelayanan koridor Single Loaded Corridor Koridor satu sisi di tepi bangunan, pada sistem Slab Block. Double Loaded Corridor Koridor ditengah bangunan, pada sistem Slab Block. Koridor Pada Dua Sisi Di Tepi Bangunan Pada Sistem Slab Block Koridor Terpusat Di Tengah Bangunan Pada Sistem Point Block Berdasarkan bentuk denah Skip-Stop Plan Tower Plan Core terpusat ditengah. Umumnya digunakan untuk penghuni berpenghasilan menegah dan tinggi. Expanded Tower Plan Prinsip sama seperti Tower Plan Cross Plan Mempunyai empat sayap, masing-masing terdiri dari dua unit menyebar dari core tengah. Expanded Cross Plan Prinsip sama seperti Cross Plan Circular Plan 8
4 Prinsip sama seperti Tower Plan. Jumlah unit tergantung diameter bangunan. Terrace Plan II.1.4 Kategori Pasar Berdasarkan sumber dari internet : Pasar menurut jenisnya Pasar Konsumsi Pasar konsumsi menjual barang-barang untuk keperluan konsumsi. Misalnya menjual beras, sandal, lukisan, dll. Contohnya adalah Pasar Mergan di Malang, Pasar Kramat Jati, dll. Pasar Faktor Produksi Pasar faktor produksi menjual barang-barang untuk keperluan produksi. Misalnya menjual mesin-mesin untuk memproduksi, lahan untuk pabrik, dll. Pasar menurut jenis barang yang dijual Pasar menurut jenis barang yang dijual dapat dibagi menjadi pasar ikan, pasar buah, dll. Pasar menurut lokasi Pasar menurut lokasi misalnya Pasar Kebayoran yang berlokasi di Kebayoran Lama, dll. Pasar menurut hari Pasar menurut hari dinamakan sesuai hari pasar itu dibuka. Misalnya Pasar Rebo dibuka khusus hari Rabu, Pasar Minggu dibuka khusus hari Minggu, Pasar Senen dibuka khusus hari Senin, dll. Pasar menurut luas jangkauan 9
5 Pasar Daerah Pasar daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah. Pasar Lokal Pasar lokal membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota. Pasar Nasional Pasar nasional membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri. Pasar Internasional Pasar internasional membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia. Pasar menurut wujud Pasar Konkret Pasar konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata. Misalnya ada los-los, toko-toko, dll. Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Pasar Abstrak 10
6 Pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon, dll. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi umumnya melalui rekomendasi, brosur, dll. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus. II.2 Tinjauan Khusus II.2.1 Tinjauan Tapak Data tapak: Lokasi : Pasar Kopro, Jl. Tanjung Duren, Jakarta Barat Ukuran lahan : 9072m 2 KDB : 60% KLB : 4 GSB : Utara : 7,7 m Selatan : Barat : Timur : 9,7 m 11,5 m 7,5 m Ketinggian maksimal : 2 lantai untuk pasar & 10 lantai untuk rusun Batasan tapak : Utara : Rumah penduduk dan ruko Barat : Selatan : Timur : Jalan raya, masjid, kantor camat Ruko-ruko Rumah penduduk 11
7 Lokasi tapak: Foto 1: Lokasi Tapak terhadap Kota Foto 2: Lokasi Tapak terhadap Kotamadya Foto 3: Lokasi Tapak terhadap Wilayah Foto 4: Lokasi Tapak terhadap Lingkungan 12
8 Foto 5: Lokasi Tapak terhadap Lingkungan Gambar 1: Tapak 13
9 II.2.2 Topik dan Tema Topik Tema : Hemat Energi : Pengaplikasian konsep hemat energi dalam desain bangunan II.2.3 Pengertian Hemat Energi Berdasarkan Gelar Seminar Bangunan Hemat Energi, Teknologi Penggunaan Limbah Pada Gedung Hemat energi dalam arsitektur adalah meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya. Berdasarkan sumber dari internet: Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah). Berdasarkan Seri Rumah Ide Hemat Energi Konsep hemat energi menerapkan banyak bukaan untuk pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik. Berdasarkan sumber dari internet: /idnews/924114/idkanal/471 Strategi desain rumah hemat energi daerah tropis yaitu dilihat dari aspek khususnya aspek penerangan dan pendinginan. Dari aspek penerangan, jika suatu rumah didesain 14
10 dengan memahami pencahayaan alamiah matahari. Secara otomatis akan menghemat penggunaan listrik dalam hal ini adalah penggunaan lampu. Dari aspek pendinginan, jika suatu rumah didesain dengan mengandalkan pendinginan alamiah hembusan angin, dengan tanpa disadari telah menghemat penggunaan listrik dalam hal penggunaan pendingin ruangan. Dengan desain rumah tinggal hemat energi ini akan membantu dalam penghematan listrik negara. II.2.4 Langkah-langkah Hemat Energi Berdasarkan Seri Rumah Ide Hemat Energi Hemat listrik Aspek-aspek yang terkait dengan hubungan penghematan listrik: Aspek bangunan Diusahakan menghindari ruang negatif atau ruang tak terpakai agar energi yang ada tidak terbuang. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam aspek bangunan dalam kaitan dengan hemat listrik: - Letak rumah Upayakan untuk tidak membuat posisi bangunan menghadap ke Barat agar sinar matahari tidak langsung mengenai bangunan. Namun jika tidak bisa dihindari, tanaman atau tirai bisa menjadi penghalau agar intensitas cahaya yang masuk tidak terlalu tinggi. - Dinding dan jendela Akses utama memasukkan udara ke dalam bangunan tentu melalui bukaan, dalam hal ini jendela. Buatlah jendela dalam dimensi yang besar untuk memasukkan pengudaraan alami. 15
11 - Void dan atap Upayakan membuat void di tengah ruang dan skylight untuk memasukkan cahaya alamiah, jadi dapat mengurangi penggunaan pencahayaan buatan di daerah tersebut. - Lansekap Ketersediaan ruang hijau dalam suatu bangunan sangat dperlukan. Ruang hijau akan memberi efek menyejukan, dan kesejukan tadi membuat penggunaan AC tidak diperlukan lagi karena kebutuhan akan kenyamanan thermal sudah tercapai. Penggunaan alat elektronik - Gunakan alat-alat elektronik yang hemat energi - Usahakan mematikan alat elektronik yang memang tidak digunakan. Hemat air Aspek-aspek yang terkait dengan hubungan penghematan air: Aspek bangunan - Buat wadah penampung air hujan untuk dipakai kembali. - Buat sumur resapan untuk membuat air hujan bisa kembali ke tanah. Biopori Kerja biopori sama dengan sumur resapan, hanya biopori memakai bantuan cacing tanah untuk membentuk pori-pori dalam tanah yang akan mempercepat masuknya resapan air ke dalam tanah. Penggunaan perangkat kamar mandi 16
12 Salah satunya adalah penggunaan toilet dengan sistem dual flush, yang dapat mengatur penyiraman sesuai kebutuhan. Pemilihan material bangunan Material sustainable Prioritaskan pemakaian material alami yang punya nilai sustainabiity tinggi, karena mempunyai nilai konsumsi energi yang rendah, tidak mengandung racun, dan tidak mengeluarkan banyak polusi saat diproduksi. Contohnya: - Kayu Kayu yang dipakai haruslah yang berasal dari hutan produksi yang memang sengaja dikembangkan untuk keperluan konstruksi. Pertimbangan lain yang patut dipikirkan adalah jarak antara sumber material dan lokasi proyek. - Batu bata Batu bata yang berasal dari tanah liat masih merupakan pilihan utama untuk dinding dan merupakan material yang terbarukan. Pemilihan batu bata yang hemat energi bisa dilakukan dengan cara memilih penghasil batu bata yang dekat dengan lokasi proyek. - Beton Walaupun bukan material alami, beton yang merupakan campuran antara batu dan semen merupakan material yang dapat didaur ulang. Keuntungan lain dari penggunaan beton adalah dapat diekspos, yang pada akhirnya dapat mengurangi pemakaian cat. 17
13 Material yang dapat didaur ulang Pemakaian material yang dapat didaur ulang, seperti aluminium dan besi daur ulang termasuk salah satu cara menghemat energi. Material yang dapat dipakai kembali Menggunakan material bekas pakai juga merupakan salah satu cara menghemat energi. II.3 Studi Banding II.3.1 Studi Lapangan a. Rumah Susun Rumah Susun Kebon Kacang Foto 6: Foto Udara Rusun Kebon Kacang 18
14 Foto 7: Rumah Susun Kebon Kacang Rumah susun yang letaknya strategis ini jelas proporsi penggunaan lahannya, yaitu 54,9% untuk kavling perumahan, 20,7% untuk jalan di dalam lingkungan, 13,5% untuk kavling fasilitas lingkungan (berupa ruang pertemuan serba guna, kios, lapangan olahraga, dan parkir), dan 10,9% untuk taman atau jalur hijau. Foto 8: Parkir Mobil Paralel Foto 9: Parkir Motor Rusun Keadaan rumah susun saat ini sudah tidak terawat dan di gang atau jalan menuju lokasi pun tidak diberi petunjuk mengenai keberadaannya dengan jelas. 19
15 Out In Gambar 2: Site Plan Rumah Susun Kebon Kacang Keterangan: 1: Rumah Susun Blok 1 6: Rumah Susun Blok 6 2: Rumah Susun Blok 2 7: Rumah Susun Blok 7 3: Rumah Susun Blok 3 8: Rumah Susun Blok 8 4: Rumah Susun Blok 4 9: Gedung Serba Guna 5: Rumah Susun Blok 5 10: Sekolah Dasar. Gambar 3: Tipe 51 Gambar 4: Tipe 42 Gambar 5: Tipe 21 Contoh hunian tipe 21 yang digunakan untuk hunian dan untuk usaha, serta tipe 42 untuk hunian. 20
16 Foto 10: Tipe 21 Foto 11: Tipe 21 Rental Game Foto 12: Tampak Depan Tipe 42 Foto 13: Interior Tipe 42 Rumah susun ini terlihat kumuh dengan banyaknya jemuran yang digantung sembarangan. Foto 14: Kondisi bangunan Rusun Kebon Kacang 21
17 Di rumah susun ini terdapat gang-gang penghubung, antara blok yang satu dengan blok lainnya, antara satu unit di lantai dasar dengan unit lainnya dengan lebar ±1,5m. Gang penghubung menggunakan material conblock sebagai penutup dan menggunakan void pada gang antar unit untuk memasukkan pencahyaan alami di siang hari. Foto 15: Gang Antar Blok Foto 16: Gang Antar Unit Di gang penghubung antar blok juga ditemukan selokan atau got tempat mengalirnya air kotor dari unit rumah susun. Seperti selokan atau got pada umumnya, selokan di gang rumah susun ini pun hitam airnya, serta berlumut. Foto 17: Selokan Gang Rusun 22
18 Gang penghubung hanya ada di lantai dasar, sementara lantai-lantai diatasnya memanfaatkan koridor untuk menghubungkan unit satu dengan yang lainnya. Dengan lebar ±1,2m, koridor ini terasa cukup untuk lalu lalang penghuni rusun. Koridor ini pun memanfaatkan pencahayaan alami dari void yang terbuka. Foto 18: Koridor Rusun Kebon Kacang Penghijauan berupa ruang hijau dalam berbagai media ditemukan di tapak ini. Penghijauan yang ada lebih banyak ditemukan di media pot, baik digantung maupun diletakkan di pot depan unit dan tangga. Foto 19: Penghijauan Unit Foto 20: Penghijauan Tangga 23
19 Sementara itu, masalah sampah yang menjadi hal terkait dengan kehidupan rumah tangga ternyata belum bisa terselesaikan di rumah susun ini. Sampah yang ada di setiap unit dibuang begitu saja tanpa adanya pemilahan terlebih dulu mengenai sampah organik maupun anorganik, terlebih didaur ulang, dan menyebabkan bau yang sangat menyengat saat melewati TPS rusun. Rumah Susun Tanah Abang Foto 21: TPS Rusun Kebon Kacang Foto 22: Foto Udara Rumah Susun Tanah Abang 24
20 Lokasinya strategis, berdekatan dengan JaCC dan Mal Grand Indonesia, dan berada di antara area perkantoran Jl. Thamrin dan area perdagangan ramai, yakni Tanah Abang. Rumah susun ini terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu Blok A, berada di bagian depan tapak dan fasadnya banyak menggunakan batu bata yang diekspos, serta Blok B, berada di bagian belakang dan fasadnya mengekspos bentuk jendela. Foto 23: Rusun Blok A Foto 24: Rusun Blok B Rusun ini mudah dikenali karena letaknya yang berada di jalan raya dan merupakan rumah susun di sepanjang jalan raya tersebut. Foto 25: Gedung Serba Guna Foto 26: Lapangan Olahraga Semua bangunan rumah susun masing-masing terdiri dari 4 lantai, baik dari bagian Blok A dan Blok B, dengan luasan unit yang sama, yakni 36 m 2 25
21 Foto 27: Contoh Unit Blok A Foto 28: Ruang Tamu Foto 29: Ruang Tidur Dengan sebuah jendela nako, suasana ruang tamu dalam salah satu unit di Blok A ini terasa agak sumpek meskipun tidak ada barang-barang berjejal di dalamnya. Hal ini juga mendapat pengaruh dari tinggi plafond yang tingginya ±2,3m. Pada ruang tidur, rasa sumpek tidak terlalu besar seperti pada ruang tamu tadi, karena pada ruang tidur unit ini memiliki bukaan dengan jendela nako yang berjumlah 2 (dua) buah, sehingga pencahayaan alami lebih banyak yang masuk dan membuat suasana menjadi terang. 26
22 Foto 30: Dapur Foto 31: WC Pada dapur yang berlapis keramik ini terdapat pula bukaan berupa bouvenliech untuk memasukkan cahaya alami pada siang hari, yang hanya cukup untuk membuat dapur sedikit terang. Untuk WC sendiri, pada siang hari terlihat gelap karena di WC tidak ada jendela yang memungkinkan masuknya cahaya alami dan terjadinya pertukaran udara di WC. Pencahayaan alami ke WC adalah bukaan berupa pintu yang memasukkan pencahayaan alami yang berasal dari bouvenliech yang ada di dapur. Foto 32: Pencahayaan Alami Dapur 27
23 Di sepanjang koridor rusun terdapat barang-barang yang diletakkan sembarangan. Namun demikian koridor cukup mendapat pencahayaan dan pengudaraan alami. Foto 33: Koridor Rusun Blok A Contoh lainnya berasal dari blok yang berbeda, yakni Blok B. Salah satu unit yang menjadi contoh merupakan unit tipe 36 m 2 dengan sedikit tambahan. Di unit ini, akan timbul rasa lebih lega. Hal ini dikarenakan adanya jendela yang besar pada ruang tamu yang berfungsi memasukkan pencahayaan alami lebih banyak ke ruangan, serta ada ruang serba guna yang plong dengan tinggi plafond ±2,8 m. Foto 34: Ruang Keluarga Foto 35: Ruang Serba Guna 28
24 Di antara massa bangunan rumah susun yang satu dengan yang lainnya terdapat area penghijauan. Di setiap gang penghubung rumah susun yang dilewati tak luput dari jejeran tanaman hijau yang menyejukkan serta taman kecil yang sengaja dibuat untuk menjadi poin penyejuk pada gang. Foto 36: Taman Kecil Foto 37: Area Penghijauan Gang penghubung di rumah susun ini juga menggunakan material conblock sebagai penutup, yang jika dikaitkan dengan aspek hemat energi, penggunaan conblock cukup baik, karena mampu meresapkan sebagian dari air hujan yang turun ke dalam tanah. Foto 38: Gang Penghubung Rusun Tanah Abang 29
25 Masalah lain yang tidak kalah penting dalam sebuah bangunan adalah masalah sampah. Di rumah susun ini ternyata sudah dipikirkan bahkan mulai digalakkan pemisahan sampah dan pengolahan sampah untuk didaur ulang. Adanya penggunaan kompos-tank pada TPS rusun membuat sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga dapat langsung didaur ulang menjadi pupuk organik, baik dalam bentuk cair maupun padat. Foto 39: Mesin Kompos-tank Bagian utilitas seperti TPS rusun, ruang genset, dan rumah pompa di rusun ini dengan mudah ditemui di dalam tapak. Sebagai contoh, TPS rusun dan ruang genset yang berada di belakang tapak, sementara rumah pompa sendiri berada di tengah-tengah tapak. Foto 40: Ruang Genset Foto 41: Rumah Pompa 30
26 Rumah Susun Benhil Foto 42: Foto Udara Rusun Benhil Letaknya cukup strategis, berdekatan dengan JDC (Jakarta Design Centre) Slipi. Rumah susun ini terbagi menjadi 3 (tiga) jenis rusun, yaitu Blok A, dengan ukuran 30m x 21 m, Blok B, yang berukuran 21m x 15m, serta Blok C, yang berukuran 13m x 17m. Foto 43: Fasad Rusun Benhil 31
27 Foto 44: Lapangan olahraga Foto 45: Parkir Rusun Benhil Semua bangunan rumah susun ini masing-masing terdiri dari 10 lantai, dimana bagian Blok C dan Blok B berada dalam satu massa, dan Blok A yang berbeda massa terhubung dengan Blok B dan Blok C melalui jembatan. C B A Parkir In-Out Parkir Lapangan OR Parkir Gambar 6: Letak Massa dalam Tapak Unit hunian mempunyai luasan sama di semua bloknya, yakni 21 m 2, luasan unit hunian ini dirasa agak sempit untuk memenuhi tempat tinggal para penghuni rumah susun, terutama yang tinggal bersama keluarga di dalamnya. Foto 46: Tipe 21 Tempat Tinggal Foto 47: Tipe 21 Gudang Barang 32
28 Di rumah susun ini tersedia ruang jemur pada bagian dalam unit hunian, dengan tetap mendapat pencahayaan alami berupa cahaya matahari dan pengudaraan alami untuk mengeringkan pakaian. Foto 48: Ruang Jemur Pemilihan massa double loaded pada bangunan rumah susun ini, koridor rusun ini kurang akan pencahayaan alami, yang menyebabkan koridor sedikit gelap tanpa bantuan dari pencahayaan buatan. Koridor juga kurang pengudaraan alami karena koridor diapit unit hunian tanpa ada jeda. Foto 49: Koridor Bangunan Rusun Benhil 33
29 Sirkulasi vertikal pada rusun ini, terdiri dari tangga dan lift. Tangga tidak maksimal menyediakan pencahayaan alami, terbukti dari gelapnya tangga sewaktu dilewati. Pengudaraan alami juga tidak terlalu maksimal pada tangga, hanya mendapat pengudaraan pada lantai yang akan dituju dengan setengah dinding terbuka. Foto 50: Tangga Rusun Benhil Seluruh ruang tunggu lift mendapat pencahayaan dan pengudaraan alami, namun keadaan lift di rumah susun ini sudah tidak terawat. Sebagai contoh, di pintu lift banyak terdapat coret-coretan dan di Blok B terdapat 2 (dua) buah lift yang sudah tidak berfungsi lagi. Foto 51: Lift Rusun Benhil 34
30 M asalah sampah diatasi dengan sistem melempar sampah dari lantailantai atas hunian agar sampah langsung terkumpul di satu tempat saja merupakan cara efisiensi energi yang baik. Sayangnya, sampah tidak dipilah terlebih dahulu disini, ruang sampah pun tampak tidak terlalu terurus dan menyebabkan ruang sampah ini mengeluarkan bau menyengat saat dilewati. b. Pasar Pasar Modern BSD Foto 52: Ruang Sampah Rusun Benhil Foto 53: Lokasi Pasar Modern BSD 35
31 Berlokasi di tengah-tengah kawasan hunian Bumi Serpong Damai. Cukup strategis mengingat banyak keluarga yang tinggal di kawasan ini. Foto 54: Tampak Pasar Modern BSD Foto 55: Parkir Mobil Pasar Modern Foto 56: Parkir Motor Pasar Modern Pasar Modern ini tidak hanya berisi lapak-lapak, tapi juga ruko dan kios. Foto 57: Ruko-ruko Pasar Modern Foto 58: Suasana Kios Pasar Modern 36
32 Jalan menuju ke dalam lapak pasar sendiri harus melewati ruko-ruko dan kios-kios dengan aneka dagangan, karena lapak pasar sendiri dikelilingi oleh ruko dan kios Gambar 7: Denah Pasar Modern BSD Keterangan: 1: Lapak (2m x 2m) 2: Kios (3m x 3m, 3m x 4m, dan 3m x 5m) 3: Ruko (4m x 10m, 4,5m x 10m, 5m x 10m, dan 5,5m x 10m) Foto 59: Kios yang Berhadapan dengan Lapak 37
33 Di bagian dalam pasar modern, pembagian lapak terlihat jelas, karena dipasang petunjuk yang digantung untuk memudahkan pengunjung mendatangi lapak yang menjual barang yang ia butuhkan tanpa harus berputar-putar. Suasana pasar pun terlihat lega dan tidak sumpek. Foto 60: Suasana Lapak Pasar Modern Foto 61: Koridor Lapak PasarModern Semua lapak dilapisi dengan keramik dengan pertimbangan keramik lebih mudah dibersihkan. Khusus lapak daging sapi diberi pipa gantung dan diberi sekat dengan daging babi, dengan alasan daging babi diharamkan, maka dipisahkan dari daging sapi yang berada di lapak sebelahnya. Foto 62: Contoh Lapak Pasar Modern Foto 63: Lapak Daging Sapi Lapak yang beroperasi dari pukul ini memiliki pencahayaan alami dari atap yang memungkinkan penghematan energi terlaksana, sedangkan untuk pengudaraannya digunakan pengudaraan buatan, seperti 38
34 kipas angin dan exhaust fan dari bagian atap, hal ini dikarenakan bentang bangunan terlalu lebar (64m x 143m) yang menyebabkan pengudaraan alami atau angin tidak bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Foto 64: Pencahayaan Alami dan Pengudaraan Buatan Di sekeliling lapak sendiri akan dijumpai pula lubang memanjang semacam selokan. Selokan ini berfungsi untuk mengalirkan air kotor bekas bilasan barang dagangan ke septitank. Namun sayang, sampah juga ikut masuk seiring dengan air kotor yang mengalir. Foto 65: Selokan Lapak Foto 66: Septitank Masalah sampah yang berkaitan dengan pasar sebenarnya masih ada, termasuk di pasar modern ini, selain ada di selokan sekeliling lapak, sampah ternyata bersemayam juga di dalam lapak pasar sendiri. Dengan alasan sudah ada orang kebersihan yang akan membersihkan, kebiasaan itu selalu terjadi setiap harinya. 39
35 Foto 67: Sampah di Dalam Lapak Sampah-sampah dari kawasan pasar akan dipilah untuk kemudian dibawa untuk didaur ulang. Pemikiran untuk didaur ulang ini baik karena tidak semua pasar melakukan hal yang sama dengan sampah-sampahnya yang menggunung. Foto 68: TPS Pasar Modern BSD Sekiranya jika aktivitas pasar sudah menyepi dan penutupan seluruh kios sudah dilakukan, maka mulailah dibuka pasar jajan, yaitu area tempat makan berupa tenda yang keseluruhanya berjumlah 52 tenda. 40
36 Fresh Market PIK Foto 69: Pengait di Lapangan Parkir Pasar Modern BSD Peta 1: Lokasi Fresh Market PIK Berlokasi di perumahan Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dengan gaya bangunan yang modern, Fresh Market PIK ini seakan ingin mencerminkan wajah baru pasar tradisional di kawasan Jakarta Utara. 41
37 Foto 70: Tampak Muka Fresh Market PIK Foto 71: Parkir Basement Fresh Market Foto 72: Parkir Atap Fresh Market dan toko. Fresh Market PIK ini tidak hanya menyediakan lapak, namun juga kios Foto 73: Kios Fresh Market Foto 74: Toko Fresh Market Terdiri dari 3 lantai yang mana lapak berada di tengah-tengah lantai dasar dikelilingi oleh kios-kios. 42
38 1 2 3 Gambar 8: Denah Lower Ground Fresh Market PIK Keterangan: 1: Lapak 2: Kios 3: Ruko 2 Gambar 9: Denah Ground Floor Fresh Market PIK 43
39 Lapak yang terdapat pada lantai dasar ini merupakan lapak sayur mayur dan buah, sedangkan untuk lapak daging dan hasil laut berada di basement. 1 Gambar 10: Denah Parkir Atap dan Parkir Basement Fresh Market PIK Semua lapak dilapisi dengan keramik dengan pertimbangan keramik lebih mudah dibersihkan. Khusus lapak daging babi dipisahkan, dengan alasan daging babi diharamkan. Foto 75: Lapak Fresh Market Foto 76: Lapak Babi Fresh Market Lapak dan kios menggunakan pencahayaan buatan (lampu), karena cahaya alami dari void dan skylight kurang memungkinkan untuk menyinari 44
40 seluruh bagian lapak dan kios, sedangkan untuk pengudaraannya digunakan pengudaraan buatan, seperti kipas angin dan exhaust-fan, hal ini karena bentang terlalu lebar dan bukaan yang tidak terlalu banyak. Foto 77: Pencahayaan Buatan Lapak Foto 78: Koridor Kios Di sekeliling lapak sendiri akan dijumpai pula lubang memanjang semacam selokan. Selokan ini berfungsi untuk mengalirkan air kotor bekas bilasan barang dagangan ke septitank. Namun sayang, sampah juga ikut masuk seiring dengan air kotor yang mengalir. Foto 79: Selokan Lapak Fresh Market Sampah-sampah yang berasal dari kawasan pasar ini diangkut di belakang tapak, dekat parkir basement. 45
41 Foto 80: Pengangkutan Sampah Fresh Market II.3.2 Perbandingan Studi Lapangan a. Rumah Susun Rusun Kebon Rusun Tanah Abang Rusun Benhil Kacang Lokasi Jl. Kebon Kacang IV, Jakarta Tanah Abang, Jakarta Petamburan, Jakarta Pencapaian Agak repot, berada di dalam jalan kecil Mudah, berada di jalan raya Mudah, berada di jalan raya Pengelola Pemerintah Pemerintah Pemerintah Penghuni Awal Ex-warga bongkaran lahan rumah kumuh Pedagang kaki lima Karyawan (menegah) Pedagang Pasar Tanah Abang Karyawan yang bekerja di daerah Thamrin Karyawan (menegah ke bawah) Tahun 1984 Tahun 1981 Tahun 1996 Berdiri Luas m 2 3,4 Ha 5 Ha Tapak Tipe Unit Tipe 21, 42, 51 Tipe 36 Tipe 21 46
42 Jumlah Unit Bentuk Massa 368 unit tipe unit tipe unit tipe 51 Bentuk H untuk bangunan rusun 960 unit 614 unit Persegi panjang Persegi panjang Jumlah 8 buah untuk rusun 60 buah 2 buah Massa Jumlah 4 lantai 4 lantai 10 lantai Lantai Bangunan Memakai atap miring Memakai atap miring Memakai atap miring dari asbes dari asbes dari genting Banyak bukaan untuk Banyak bukaan untuk Adanya pemakaian pencahayaan dan pencahayaan dan teritisan pengudaraan alami pengudaraan alami Bukaan kurang Material Beton Beton Beton Utama Bata Bata Batako Fungsi Hunian Hunian Hunian Bangunan Tempat berdagang Gudang barang untuk pedagang Tanah Abang Tempat berdagang Sirkulasi Pintu keluar masuk Pintu keluar masuk Pintu keluar masuk dalam dibedakan dibedakan dijadikan satu Bangunan Suasana Sempit Hijau Sempit Bangunan Kumuh Tak terawat Cukup teratur Bagian depan tapak Kumuh Berantakan kumuh 47
43 Signage Sirkulasi Horizontal Sirkulasi Vertikal Harga Fasilitas Tidak jelas, tidak diberi tanda nama blok Tidak diberi tanda nama blok, dengan banyaknya blok dan luasnya lahan sulit mencari suatu unit Tidak diberi tanda nama blok, namun karena hanya terdiri dari 2 (dua) massa jadi lebih jelas Koridor (±1,2m) Koridor (±1m) Koridor (±2m) Jembatan penghubung Blok A dan Blok B-C Tangga Tangga Tangga Lift (4 di Blok A, 4 di Blok B, 2 di Blok C) Tipe 21 (beli): Tipe36 (beli): Tipe 21 (sewa per Rp Rp. Rp , tipe bulan): , tipe (sewa per tahun): Rp (sewa per tahun): Rp. Rp Kios lantai dasar (sewa Rp. per bulan): Rp Tipe 42 (beli): Rp , tipe 42 (sewa per tahun): Rp Tipe 51 (beli): Rp , tipe 51 (sewa per tahun): Rp Lapangan olahraga Lapangan olahraga Lapangan olahraga Gedung serba guna Gedung serba guna Parkir Parkir Parkir Taman Taman Taman 48
44 Ruang Jemur Tidak disediakan Tidak disediakan Disediakan dalam unit hunian Parkir Keamanan Sampah Di sekeliling Di depan dan belakang bangunan rusun tapak untuk mobil untuk mobil Motor bebas Di depan unit untuk motor Masuk langsung Ada pos jaga tanpa ada penjagaan TPS berada satu jalur TPS berada di belakang dengan pintu masuk tapak Belum ada pemisahan Mulai digalakkan sampah organik dan pemisahan dan anorganik pendaur-ulangan sampah Tabel 1: Perbandingan Rumah Susun Di depan dan di dalam tapak untuk mobil dan motor Jumlah parkiran mobil: 200 buah Jumlah parkiran motor: 250 buah Ada pos jaga Pembuangan sampah dengan cara dilempar TPS berada di pojok masing-masing blok Belum ada pemisahan sampah b. Pasar Pasar Modern BSD Fresh Market PIK Lokasi Bumi Serpong Damai, Tangerang Bukit Golf Mediterania PIK, Jakarta Pencapaian Mudah Mudah Pengelola Swasta Swasta Mayoritas Penghuni perumahan BSD dan Penghuni perumahan PIK Pengunjung dari luar BSD Awal Berdiri Tahun 2004 Tahun 2008 Luas Tapak 2,5 Ha 2,5 Ha 49
45 Luas Bangunan 1,3 Ha m 2 Ukuran Lapak 2m x 2m 2,5m x 1,5m Ukuran Kios 3m x 3m 2,5m x 3m 3m x 4m 3m x 5m Ukuran Ruko 4m x 10m 4,5m x 10m 5m x 5m 5m x 5,2m 5m x 10m 5,5m x 10m Jumlah Unit 320 buah lapak 120 buah kios 100 buah ruko 200 lapak 700 buah kios 25 ruko 62 toko Okupensi 98% Tidak diketahui Bentuk Massa Persegi panjang Persegi panjang Jumlah Massa 1 buah 1 buah Jumlah Lantai 1 lantai 3 lantai Bangunan Memakai atap miring dari asbes Menggunakan exhaust-fan untuk membatu pengudaraan Plafond tinggi (±8m) Memakai dak beton Terdapat sky light dan void pada lantai atas Menggunakan exhaust-fan untuk membatu pengudaraan Material Utama Beton Beton Fungsi Tempat berdagang Tempat berdagang Bangunan Sirkulasi dalam Pintu keluar masuk dibedakan Pintu keluar masuk dibedakan Bangunan Suasana Bangunan Modern Lega Modern Penuh 50
46 Signage Jelas Jelas Sirkulasi Horizontal Sirkulasi Vertikal Harga Fasilitas Parkir Koridor (±2,5m) Tidak ada, karena hanya 1 lantai Lapak (sewa per bulan, termasuk biaya listrik dan kebersihan): Rp (lapak kering: sayur & buah) Rp (lapak daging) Rp (lapak kelapa) Rp (lapak basah: ikan & ayam) Kios (sewa per tahun, belum termasuk biaya listrik dan kebersihan): Rp Ruko (beli): Rp , ruko (sewa): Rp Rp Parkir Mushola Toilet ATM Centre Pasar jajan pada sore hari Di lapangan parkir (dengan kapasitas: 360 mobil dan 150 motor) Koridor (±2,5m) Tangga Eskalator Lift Kios (sewa per tahun): Rp Parkir Toilet ATM Centre Shuttle bus dari dan ke perumahan Bukit Golf Mediterania PIK Di basement, lapangan parkir, dan atap (mobil) Di basement (motor) 51
47 Keamanan Ada pos jaga Ada pos jaga Sampah TPS berada di belakang tapak, TPS berada di belakang tapak, dekat parkir motor dekat parkir basement Tabel 2: Perbandingan Pasar II.3.3 Studi Literature a. Rumah Susun Gading Nias Sentra Timur Residence Kemanggisan Residence Residence Lokasi Jl. Pegangsaan Dua, Jl. Cakung-Cilincing, Pulo Jl. Kemanggisan Kelapa Gading, Gebang, Jakarta Timur No.17, Kebon Jeruk, Jakarta Utara Jakarta Barat Pengelola Swasta (Agung Swasta (Bakrieland Swasta (PT. Mitra Podomoro Group) Development) Safir Sejahtera) Gambar 11: Gading Gambar 12: Sentra Timur Residence Gambar 13: Kemanggisan Nias Residence Residence Serah Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2009 Terima Luas - 2,8 Ha 7933,97 m 2 Tapak 52
48 Tipe Unit Jumlah Unit Bentuk Massa Gambar 14: Gading Nias Residence Tipe 21, 24,5, 35 Gambar 15: Sentra Timur Residence Tipe 21, 30, 36 Gambar 16: Kemanggisan Residence Tipe 25, unit 4500 unit 1379 unit (730 unit di tower T dan 649 di tower L) Bentuk H, I, E, T Bentuk U dan T yang Bentuk T dan L menyatu Jumlah Gambar 17: Site Plan Gading Nias Residence Gambar 18: Site Plan Sentra Timur Residence Gambar 19: Site Plan Kemanggisan Residence 5 buah 1 buah 2 buah Massa Jumlah 18 dan 20 lantai 22 dan 28 lantai 22 lantai Lantai Bangunan Double loaded Double loaded corridor Double loaded corridor corridor Material Beton bertulang Beton bertulang Pre-cast bata ringan Utama Bata ringan Bata ringan 53
49 Fungsi Hunian Hunian Hunian Bangunan Sirkulasi Pintu keluar masuk Pintu keluar masuk ada 2 Pintu keluar masuk dalam ada 3 ada 1 Bangunan Sirkulasi Tangga Lift (2-6 buah) Vertikal Harga Rp Rp Fasilitas Lapangan basket Lapangan bulu dalam tangkis Tapak Area bermain anak Mini market Jogging track Ruko Pasar modern Parkir Fasilitas Pendidikan: Sekolah St. Yacobus, Umum SMUK 5 BPK Terdekat Penabur, JIS, Tangga Lift (3-4 buah) Rp Rp Kolam renang Area bermain anak Mini market Jogging track Kios usaha Mesjid Parkir Pendidikan: Sekolah Al Azhar Jaktim, Sekolah Harapan Bunda Pulo Gebang, SMAN 11, Tangga (3 buah di Tower T, 1 buah di Tower L) Lift (3 buah di Tower T, 2 buah di Tower L) Tipe 25: Rp Tipe 50: Rp Kolam renang Fitness centre ATM bersama Ruang serba guna Foodcourt Pertokoan Mesjid Parkir Pendidikan: Binus University, SMAN 78, SMUK 1 BPK Penabur, 54
50 Parkir b. Pasar Sekolah Tunas dll Karya, dll Niaga: Niaga: Pasar Bintara, Ruko Mal Kelapa Gading, Bintara, Buaran Plaza, dll Ruko Gading Rumah Sakit: Boulevard Puskesmas Pulo Gebang, Rumah Sakit: Klinik Mitra Penggilingan, RS. Mitra Gading, dll RS. Gading Pluit Di pelataran Di pelataran sekeliling sekeliling rusun rusun Tabel 3: Perbandingan Literature Rumah Susun Ukrida, dll Niaga: Mal Ciputra, Mal Taman Anggrek, Plaza Slipi, dll Rumah Sakit: RS. Pelni Petamburan, RS. Medika Permata Hijau Di basement dan di sekeliling rusun Merz & Benzing Market Merz & Benzing Market atau Stuttgart Market Hall ini berlokasi di Stuttgart, Jerman dan merupakan salah satu pasar terindah di Jerman. Foto 81: Indoor Merz & Benzing 55
51 Dibangun oleh Fresken von Gref und Haebich dengan gaya Art Nouveau pada tahun , pasar ini terdiri dari 44 buah kios bunga, ikan, daging, sayur mayur, dan buah-buahan. Kios yang sekarang berdiri merupakan pembaharuan dari awal berdirinya pasar, karena pada awal berdirinya pasar terdapat 430 kios. Foto 82: Koridor Merz & Benzing Dengan lebar koridor ±1,5m, sirkulasi di kios pasar ini memang terasa agak sempit, namun tetap tidak terasa sumpek karena langit-langit pasar ini tinggi, yakni ±15m. Koridor dengan material beton ekspos sebagai penutup lantai ini terlihat bersih dari sampah, tampaknya baik pedagang maupun pengunjung pasar sangat menjunjung tinggi kebersihan dan kenyamanan pasar. Perpaduan antara atmosfir tradisional dan modern pun menambah niat pengunjung untuk datang. 56
52 Foto 83: Perspektif Interior Merz and Benzing Adanya jendela kaca pada bagian atas interior pasar dan skylight, membuat masuknya pencahayaan alami ke dalam pasar, namun pencahayaan alami yang masuk lewat bagian atas bangunan ke dalam interior pasar ini tidak cukup untuk menerangkan kios-kios pasar. Hal ini menyebabkan tetap adanya pemakaian lampu untuk membantu pencahayaan di dalam bangunan. Di ruang dalam pasar ini sendiri tidak terlihat adanya exhaust-fan, terlebih AC sebagai sarana pengudaraan buatan. Tampaknya dengan langit-langit yang tinggi dan kaca jendela yang bisa dibuka pada bagian atas bangunan membuat kenyamanan thermal di dalam bangunan terpenuhi. Pike Place Market Pike Place Market adalah pasar publik yang berlokasi di Seattle, Washington, USA. Pasar modern disebut juga The Soul of Seattle atau Jiwa dari Seattle dikarenakan keadaan pasar yang selalu hidup dan selalu dikunjungi pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri. 57
53 Foto 84: Exterior Pike Place Market Dibuka pada 17 Agustus 1907 oleh Frank Goodwin, pasar yang berdiri di atas lahan seluas m 2 ini merupakan pasar yang paling sering menjadi tujuan wisata. Pengunjung setiap tahunnya mencapai 10 juta orang. Foto 85: Kios di Pike Place Market Pasar menggabungkan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Hal ini dapat terlihat dari pemakaian lampu pada interior pasar. Pasar ini juga menggunakan pengudaraan buatan, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya bukaan yang berfungsi memasukkan udara alami pada pasar. 58
54 Foto 86: Koridor Pasar Pike Place Market Pasar terkenal dengan sebutan Farmer s Market atau Pasar Petani ini memiliki koridor berpenutup keramik ini mempunyai lebar 2m, yang cukup lebar terasa. Namun demikian, langit-langit di area pasar tidak terlalu tinggi seperti pasar modern umumnya, yaitu hanya 4m. II.3.4 Kesimpulan Studi Banding a. Rumah Susun Kelebihan Kekurangan Rusun Kebon Kacang Sirkulasi pintu masuk Tidak disediakan dan keluar kendaraan dipisah pedestrian bagi pejalan kaki untuk masuk ke Memanfaatkan lantai dalam tapak dasar bangunan yang kosong untuk parkir motor Blok rusun sulit dibedakan karena tidak ada tanda Pencahayaan dan Bangunan tampak pengudaraan alami sudah tidak terurus 59
55 cukup di koridor rusun Terdapat jalusi/lubang angin di atas bukaan Tidak adanya ruang jemur pada unit rusun TPS tidak terurus Penghijauan kurang tiap unit Memiliki olahraga fasilitas lapangan sebagai bersama penghuni rusun Menggunakan conblock sebagai penutup jalan Rusun Tanah Abang Sirkulasi pintu masuk Tidak disediakan dan keluar kendaraan dipisah pedestrian bagi pejalan kaki untuk masuk ke Pencahayaan pengudaraan dan alami dalam tapak Blok rusun sulit cukup di koridor rusun Terdapat jalusi/lubang angin di atas bukaan dibedakan karena tidak ada tanda Tidak adanya ruang jemur pada unit rusun tiap unit 60
56 Memiliki olahraga fasilitas lapangan sebagai bersama penghuni rusun Menggunakan conblock sebagai Rusun Benhil penutup jalan Penghijauan cukup Adanya ruang jemur pada unit rusun Sirkulasi pintu masuk dan keluar kendaraan Memiliki lapangan dijadikan satu olahraga sebagai Tidak disediakan fasilitas bersama pedestrian bagi pejalan penghuni rusun Menggunakan conblock penutup jalan sebagai kaki untuk masuk ke dalam tapak Blok rusun sulit dibedakan karena tidak ada tanda Pencahayaan pengudaraan dan alami kurang di koridor rusun 61
57 Tidak terdapat jalusi/lubang angin di atas bukaan tiap unit TPS tidak terurus Tabel 4: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Susun b. Pasar Kelebihan Kekurangan Pasar Modern BSD Sirkulasi pintu masuk Tidak disediakan dan keluar kendaraan dipisah Langit-langit tinggi Lapak basah dan pedestrian bagi pejalan kaki untuk masuk ke dalam tapak Memerlukan bantuan kering dipisah, tanda pencahayaan dan jelas Menggunakan conblock penutup jalan sebagai pengudaraan buatan Tidak terdapat ruang pilah sayur sehingga pedagang memilah di lapak masing-masing Penghijauan kurang Fresh Market PIK Sirkulasi pintu masuk Pedestrian yang dan keluar kendaraan disediakan untuk dipisah pejalan kaki masih 62
58 Langit-langit tinggi Terdapat void cross kendaraan dengan Lapak basah dan Memerlukan bantuan kering dipisah, tanda pencahayaan dan jelas Menggunakan conblock penutup jalan sebagai pengudaraan buatan Tidak terdapat ruang pilah sayur sehingga pedagang memilah di lapak masing-masing Penghijauan kurang Tabel 5: Kelebihan dan Kekurangan Pasar Berdasarkan kelebihan dan kekurangan pada masing-masing rumah susun yang di survey, hal positif yang bisa diaplikasikan pada rumah susun yang akan didesain adalah: Sirkulasi pintu masuk dan keluar yang dipisah Penyediaan pedestrian bagi pejalan kaki Blok pada rusun diberi tanda atau nama untuk membedakan Pemanfaatan sebaik mungkin pencahayaan dan pengudaraan alami pada koridor rumah susun Mengaplikasikan lubang angin pada atas bukaan (jendela dan pintu) Menyediakan ruang untuk jemur pakaian Memiliki lapangan olahraga sebagai fasilitas bersama penghuni rusun Menggunakan conblock sebagai penutup jalan 63
59 Pada pasar, mengacu pada kelebihan dan kekurangan pasar modern yang di survey, hal positif yang dapat diterapkan adalah: Sirkulasi pintu masuk dan keluar yang dipisah Penyediaan pedestrian bagi pejalan kaki Langit-langit tinggi agar tidak sumpek Memaksimalkan cahaya dengan void Lapak basah dan kering dipisah, tanda jelas Menyediakan ruang pilah sayur agar lapak bebas dari sampah pilah sayur Menggunakan conblock sebagai penutup jalan 64
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS 5.1. Konsep Filosofis Dilatarbelakangi oleh status kawasan industri Cikarang yang merupakan kawasan industri
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciKondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Dasar dari perancangan Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat ini disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.
Lebih terperinciPERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN
BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar
Lebih terperincib. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Hasil rancangan pada Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia di Malang ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciRUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMA: ARSITEKTUR HEMAT ENERGI. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2009/2010
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMA: ARSITEKTUR HEMAT ENERGI TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2009/2010 Disusun Oleh : Nama : Teddy Tanoto Nim : 0800787214 JURUSAN
Lebih terperinciGambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam
Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar
Lebih terperinciRENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak
BB V HSIL RNCNGN Luas lahan rumah susun ini adalah ±1.3 ha dengan luas bangunan ±8500 m². seperempat dari luas bangunan ditujukan untuk fasilitas umum dan sosial yang dapat mewadahi kebutuhan penghuni
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dalam suatu perguruan tinggi dibutuhkan suatu suasana dan lingkungan yng mendukung.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pengertian Dasar Rusunawa Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan perumahan dan pemukiman terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya
Lebih terperinciBAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciKUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.
KUESIONER Angkatan : Jurusan : Jenis Kelamin : L / P Kota Asal : Tempat tinggal selama kuliah: a. Kost b. Orang tua / rumah sendiri c. Saudara Seandainya di BiNus terdapat asrama mahasiswa, apakah Anda
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman
Lebih terperinciJenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. Gambar 4.2 Pemintakatan berdasarkan fungsi hunian dan publik yaitu fungsi hunian berada di lantai atas dan umum di lantai dasar
BAB IV KONSEP 4.1 Ide awal perancangan Ide awal perancangan rumah susun ini adalah rumah susun sebagai miniatur kota dengan fungsi-fungsi yang sederhana dan mandiri. Kota sebagai produk peradaban modern
Lebih terperinciPasar Modern BSD City The Concept
Pasar Modern BSD City Tahun Beroperasi : 01 Juli 2004 Lokasi : Jl. Letnan Soetopo Luas Lahan : 2.6 ha Luas bangunan : 1.4 ha Kiosk : 320 unit Lapak : 302 unit Ruko : 100 unit Tingkat hunian : 99% Kementerian
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Perletakkan massa bangunan apartemen yang memperhatikan view yang ada, view yang tercipta kearah barat dan utara. Permasalahan yang ada di
Lebih terperinciPengembangan RS Harum
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema
BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar
BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1. Gambaran Umum Nama Proyek Astana Anyar Sifat Proyek Pemilik Lokasi Luas Lahan : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival : Fiktif : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung : Jl.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.
BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia Berdasarkan referensi dari studi banding: IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Kompleks Rumah Susun dan Pasar ini akan digunakan oleh: a. Penghuni o Pedagang Pasar Yaitu
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan dari Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat ini adalah All in One Place, dimana para penghuni bangunan merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari hiburan diluar
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan
BAB V KONSEP V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan yang terjadi di sekitar tapak, khusunya jalur pejalan kaki dan kegiatan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR
LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI
BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI 5.1. Konsep Pengolahan Lahan Rusuna Bertingkat Tinggi 5.1.1. Skenario Pengolahan Lahan Gambar 5.1. Skenario pengolahan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada
190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,
Lebih terperinciTabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. TINJAUAN UMUM II. 1. 1. Pengertian Apartemen Tempat tinggal, (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan
Lebih terperinciLP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL
BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin
Lebih terperinciBAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide Awal Ide awal rancangan bangunan perpustakaan ini adalah bangunan sebagai fitur taman. Masyarakat yang menggunakan ruang terbuka kota/taman Maluku ini dapat sekaligus menggunakan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler
BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf kehidupan kota menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perkotaan yang lebih terencana. Hal ini terjadi
Lebih terperinciKegiatan ini dilakukan penghuni apartemen
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK
BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL Kampung kota merupakan sebuah fenomena yang cukup unik, di samping memiliki karakteristik kampung, namun memiliki karakteristik perkotaan. Kampung memiliki sifat rasa kekeluargaan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciPasar BSD City
Lokasi Pasar Modern @Intermoda BSD City Terminal shuttle bus dan Trans BSD Dekat dengan Stasiun Kereta Cisauk Parkir kendaraan yang luas dengan fasilitas on ground parking Kawasan Intermoda BSD City menghadirkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang
Lebih terperinciBAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 1.1 Property size, KDB, KLB A. KDB koefisien dasar bangunan (KDB) menengah (20% - 50%) 50% x 9850m 2 = 4925 m 2, sedangkan luas bangunan yang adalah 4356,3 m 2 B. KLB
Lebih terperinciBAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA
BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Hemat Energi pada IklimTropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan RSUD Jakarta Selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinci