TINJAUAN PUSTAKA. mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan yang diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003, p. 121). 2. Tingkat Pengetahuan Pengukuran pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dengan suatu objek (Notoatmodjo, 2003, p. 123). a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, tidak sekedar menyebutkan, tetapi dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini 6

2 dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat didalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut. e. Sintesis (Syntesis) Suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation) Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian dari suatu objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau mungkin kriteria-kriteria yang sudah ada. 3. Sumber pengetahuan Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai sumber misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan posyandu Sitem 5 meja.

3 a. Faktor predisposisi 1) Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar orang pendidikan tinggi orang akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang akan dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. 2) Umur Ibu Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan (Hurlock, 2004, p. 13). 3) Status Pekerjaan Ibu Aspek sosial ekonomi akan berpengaruh pada partisipasi masyarakat di Posyandu. Semua ibu yang bekerja baik dirumah maupun luar rumah, keduanya akan tetap meninggalkan anak-anaknya untuk sebagian besar waktu (Neil Niven, 2000, p. 21). 4) Sikap Menurut Notoatmodjo (2005) sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek tertentu, yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.

4 b. Faktor Pendukung 1) Keterjangkauan Fasilitas Masalah kesehatan masyarakat terjadi tidak terlepas dari faktorfaktor yang menjadi mata rantai terjadinya penyakit, yang kesemuanya itu tidak terlepas dari faktor lingkungan dimana masyarakat itu berada, perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan ataupun gaya hidup yang dapat merusak tatanan masyarakat dalam bidang kesehatan, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, disamping faktor-faktor yang sudah dibawa sejak lahir sehingga menjadi masalah tersendiri bila dilihat dari segi individu, kelompok, maupun masyarakat secara keseluruhan (Effendy, 1998, p. 281). 2) Jarak Posyandu Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri, Posyandu dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, balai RT, atau di tempat khusus yang di bangun masyarakat (Effendy, 1998, p. 269). 3) Pendapatan Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak dan kesehatan anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder (Soetjiningsih, 1995, p. 10).

5 b. Faktor- Faktor Penguat 1) Peran Kader Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Meilani, 2009, p. 129). 2) Perilaku Masyarakat Pada hakikatnya bila suatu program pembangunan kesehatan dilaksanaka, akan berlangsung suatu proses interaksi antara provider dengan recepient, yang masing-masing memiliki latar belakang sosial budaya sendirisendiri. Program pembangunan kesehatan, termasuk di dalamnya upaya peningkatan kedudukan gizi, dapat mencapai tujuan program apabila dari kedua belah pihak saling berpartisipasi aktif. Namun langkah pertama aktivitas itu harus lebih banyak datang dari pihak provider. Pihaknya perlu memahami latar belakang sosial budaya dan psikologi recepient. Prinsipprinsip pembangunan masyarakat pedesaan perlu diperhatikan (Mulyono joyomartono, 2005). 3) Partisipasi Masyarakat Partisipasi masyarakat adalah menumbuhkan dan meningkatkan tanggung jawab individu, keluarga, terhadap kesehatan atau kesejahteraan dirinya, keluarganya dan masyarakat (Depkes RI, 1987). Partisipasi masyarakat dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu :

6 a) Tingkat partisipasi masyarakat karena perintah atau karena paksaan b) Tingkat partisipasi masyarakat karena imbalan atau karena insentif c) Tingkat partisipasi masyarakat karena identifikasi atau karena ingin meniru d) Tingkat partisipasi masyarakat karena kesadaran e) Tingkat partisipasi masyarakat karena tuntutan akan hak azasi dan tanggungjawab (Depkes RI, 1987). Partisipasi masyarakat didorong oleh faktor yang berada dalam masyarakat dan pihak provider yang akan mempengaruhi perubahan perilaku yang merupakan faktor penting dan besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan (Depkes RI, 1987). 5. Cara memperoleh pengetahuan Ada 2 cara untuk memperoleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2005, p ) a. Cara tradisional 1) Cara coba salah Cara yang terdisional adalah melalui cara coba-coba atau dalam kata yang mudah dikenal trial and error. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain. 2) Cara kekuasaan atau otoritas Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan.

7 3) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh kebenaran pengetahuan. 4) Melalui jalan pikiran Manusia menggunakan penalaran atau jalan pikiran dalam memperoleh pengetahuanya. b. Cara modern Cara modern dapat memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah. B. Posyandu 1. Definisi posyandu Posyandu adalah merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang di kelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Departemen Kesehatan RI, 2006, p. 11). Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategi untuk pengembangan sumberdaya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program keluarga berencana dengan keluarga di tingkat desa. Selain itu dapat

8 pula diartikan bahwa posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya kesehatan dan keluarga berencana. (Niken Meilani, et al, 2009, p. 142) UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat yang di bentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instrukstif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemamapuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki merencanakan dan melakukan pemecahannnya dengan memanfaatkan potensi setempat. 2. Prinsip dasar Posyandu Adapun beberapa prinsip dasar Posyandu adalah : a. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan pelayanan antara pelayanan profesional dan non profesional (oleh masyarakat) b. Adanya kerjasama lintas sektor program yang baik (kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), gizi, imunisasi, penanggulangan diare) maupun lintas sektoral c. Kelembagaan masyarakat d. Mempunyai sasaran pendudukan yang sama.

9 3. Dasar Pelaksanaan Posyandu Surat Keputusan Bersama : Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No. 23 tahun /Men. Kes/Ins B. /IV 1985, 112/HK-011/A/1985 tentang penyelenggaraan posyandu yaitu: a. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk menyelenggarakan posyandu dalam lingkup Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD) dan Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (PKK) b. Mengembangkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan fungsi posyandu dalam program-program pembangunan masyarakat desa c. Meningkatkan fungsi dan peran LKMD, PKK dan mengutamakan peran kader pembangunan d. Melaksanakan pembentukan posyandu di wilayah atau di daerah masing-masing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Departemen Kesehatan (Depkes) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) e. Undangan undangan no. 23 tahun 1992 pasal 66, dana sehat cara penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna. 4. Strata posyandu dikelompokan menjadi 4: a. Posyandu Pratama Posyandu pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan posyandu, disamping karena jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang

10 dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader. b. Posyandu Madya Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari 50 %. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan posyandu c. Posyandu Purnama Posyandu purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 %, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang di kelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 % KK diwilayah kerja Posyandu. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat antara lain: 1) Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman masyarakat tentang dana sehat 2) Pelatihan dana sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat, dengan cakupan anggota lebih dari 50 % KK. Peserta pelatihan adalah

11 para tokoh masyarakat, terutama dana sehat/kelurahan, serta untuk kepentingan posyandu mengikut sertakan pula pengurus posyandu. d. Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 %, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang di kelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 % KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu. Intervensi yang di lakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya. Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu jenjang antar strata posyandu adalah: 1) Jumlah buka posyandu pertahun 2) Jumlah kader yang bertugas 3) Cakupan kegiatan 4) Program tambahan 5) Dana sehat/jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Posyandu akan mencapai strata posyandu mandiri sangat tergantung pada kemampuan, ketrampilan diiringi rasa memiliki tanggung jawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dan pendukung posyandu.

12 5. Tujuan penyelenggaraan posyandu Penyelenggaraan posyandu mempunyai beberapa tujuan, antara lain: a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak b. Meningkatkan angka pelayanan kesehatan ibu c. Mempercepat penerimaan normal keluarga kecil bahagia sejahtera d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan masyarakat dalam usaha peningkatan kemampuan hidup sehat e. Peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografi f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi dan swakelola usaha kesehatan masyarakat. 6. Sasaran pelayanan posyandu Yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan di posyandu adalah: 1) Bayi yang kurang dari 1 tahun 2) Anak usia 1 sampai 5 tahun atau bawah lima tahun (Balita) 3) Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas 4) Wanita usia subur (WUS). 7. Kegiatan Posyandu Beberapa kegiatan di posyandu diantaranya terdiri dari 5 kegiatan posyandu (Panca Krida Posyandu) antara lain: a. Kesehatan ibu dan anak b. Keluarga berencana

13 c. Imunisasi d. Peningkatan gizi e. Penanggulangan diare. Lima kegiatan posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan (Sapta Krida Posyandu), antara lain: 1) Kesehatan ibu dan anak 2) Keluarga berencana 3) Imunisasi 4) Peningkatan gizi 5) Penanggulangan diare 6) Sanitasi dasar 7) Penyediaan obat esensial. 8. Pelayanan kesehatan yang dijalankan posyandu: a. Pemeliharaan Kesehatan bayi dan balita 1) Penimbangan bulanan 2) Pemberian tambahan makanan bagi bayi yang berat badanya kurang 3) Imunisasi bayi 3-14 bulan 4) Pemberian oralit untuk mengurangi diare 5) Pengobatan penyakit sebagai petolongan pertama. b. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur 1. Pemeliharaan kesehatan umum 2. Pemeriksaan kehamilan dan nifas

14 3. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah 4. Imunisasi TT untuk ibu hamil 5. Penyuluhan kesehatan dan KB 6. Pemberian alat kontrasepsi KB 7. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare 8. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama 9. Pertolongan pertama pada kecelakaan. 9. Sistem 5 Meja Posyandu Pelayanan masyarakat dilakukan dengan sistem 5 meja yaitu: Meja I: a. Pendaftaran b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur. Meja II : Penimbangan bayi, balita dan ibu hamil. Meja III: Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS). Meja IV: a. Diketahui berat badan anak naik atau tidak, ibu hamil dengan risiko tinggi dan faktor risiko tinggi, Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum mengikuti KB b. Penyuluhan kesehatan c. Pelayanan pemberian makanan tambahan, oralit, vitamin A, tablet besi, pil

15 d. Ulangan dan kondom. Meja V: a. Pemberian imunisasi b. Pemerikasaan kehamilan c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan d. Pelayanan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) dan suntikan. Meja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4 Meja 5 Pe ny u l uh a n k e l o m po k Pe n d a f t a r a n Bayi, Anak Balita, Ibu Menyu sui Ibu Hamil PUS Pe nim Ba nga n Pengi sian KMS identi fikasi naik/ tidak naik Identi fikasi risiko tinggi Identi fikasi PUS yang belu m ber KB Penyu Luhan Penyu Luhan Penyu Luhan Pelay a nan PMT, Oralit, Vita min A dosis tinggi Tablet besi Pil ulang an, kon dom, tablet busa K I A I M U N I S A S I P E N G O B A T A N Tabel 1 Bagan Sistem Pelayanan 5 Meja (Sumber : Budioro, 2002, p. 148)

16 Pada saat ini dikenal beberapa kegiatan tambahan posyandu yang telah diselenggarakan antara lain: a. Bina Keluarga Balita (BKB) b. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA) c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya: ISPA, demam berdarah, gizi buruk, polio, campak, difteri, pertusis, tetanus neonatorum d. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) e. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) f. Penyediaan air bersih dan penyehatan pemukiman lingkungan (PAB-PLP) g. Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan, melalui Tanaman Obat Kelurga (TOGA) h. Desa Siaga i. Pos Malaria Desa (Polmades). Kegiatan ekonomi produktif, seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam. j. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas). 10. Pembentukan posyandu. Langkah-langkah pembentukan: a. Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan b. Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB

17 c. Musyawarah Masyarakat Desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu d. Pemilihan kader posyandu e. Pelatihan kader posyandu f. Pembinaan. Pengelolaan posyandu a. Penanggung jawab umum: Kades/Lurah b. Penanggung jawab operasional: Tokoh Mayarakat c. Ketua pelaksana: Ketu Tim Penggerak PKK d. Sekretaris: Ketua Pokja IV Kelurahan/Desa e. Pelakasana: Kader PKK, yang dibantu petugas KB-Kes (Puskesmas). 11. Sistim Informasi Posyandu Sistim informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola posyandu. Oleh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila didasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas. Mekanisme operasional SIP: a. Pemerintah Desa/Kelurahan bertanggung jawab atas tersedianya data dan informasi posyandu

18 b. Pengumpulan data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen: 1) Catatan ibu hamil, kelahiran/kematian dan nifas oleh ketua Kelompok Dasa Wisma (kader PKK) 2) Register bayi dalam wilayah kerja posyandu bulan Januari s/d Desember 3) Register ibu hamil dalam wilayah kerja posyandu bulan Januari s/d Desember 4) Data pengunjung petugas posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas 5) Data hasil kegiatan posyandu. C. Kader 1. Pengertian kader Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang di pilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Meilani, N, 2009, P. 129). 2. Tugas Kader Tugas kader adalah hal-hal yang perlu dilaksanakan kader dalam memberikan pelayanan kesehatan di posyandu. Tugas-tugas kader dalam melaksanakan di posyandu di bagi dalam 2 kelompok yaitu: a. Tugas kader pada saat persiapan hari buka posyandu, meliputi:

19 1) Menyiapkanan alat dan bahan yaitu alat penimbangan bayi, KMG, alat pengukur, obat-obat yang di butuhkan (tablet FE, Vitamin A oralit), bahan atau materi penyuluhan 2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu untuk memberi tahu ibu datang ke posyandu 3) Menghubungi Kelompok Kerja (Pokja) posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada komite desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa bisa hadir pada hari buka posyandu 4) Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan. b. Tugas kader pada hari buka Posyadu 1) Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan prasarana posyandu termasuk menyiapkan makanan tambahan (PMT) 2) Melaksanakan pendaftaran pengunjung posyandu 3) Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke posyandu 4) Mencatat hasil penimbangan KMS atau buku KIA dan mengisi buku register Posyandu 5) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT 6) Memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai kewenangannya, misalnya memberikan Vitamin A, pemberian Tablet Besi (Fe), oralit, pil KB, kondom. Apabila pada hari buka tenaga kesehatan puskesmas datang berkunjung

20 (sebulan sekali), pelayanan kesehatan dan KB ini di selenggarakan bersama petugas puskesmas 7) Setelah pelayanan posyandu selesai, kader bersama petugas melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut. c. Diluar hari buka posyandu, antara lain: 1) Mengadakan pemutakhiran data sasaran posyandu: bayi, anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui 2) Membuat grafik SKDN, yaitu: jumlah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja posyandu (S), jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat atau KIA (K), jumlah balita yang datang pada hari buka posyandu (D) dan jumlah yang timbangan berat badanya naik (N) 3) Melakukan tindak lanjut terhadap: a) Sasaran yang tidak datang b) Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan c) Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke posyandu saat hari buka d) Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan. 3. Syarat Kader Persyaratan bagi seorang kader antara lain: a) Berasal dari masyarakat setempat b) Tinggal di desa tersebut dan tidak sering meninggalkan tempat untuk waktu lama c) Diterima oleh masyarakat setempat

21 d) Bersedia bekerja untuk masyarakat dilingkunganya e) Masih cukup mempunyai waktu bekerja untuk masyarakat disamping usahanya mencari nafkah f) Sebaiknya yang bisa baca tulis latin. Ini adalah persyaratan yang bisa ditambah sesuai situasi dan kondisi setempat. 4. Pelatihan Kader a) Pelatihan kader merupakan kegiatan dalam rangka mempersiapkan kader agar mampu berperan serta dalam mengembangkan desa siaga dan poskesdes. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan kader harus di sesuaikan dengan tugas mereka dalam rangka mengembangkan program kesehatan di desanya tersebut. Sedangkan tugas kader perlu di sesuaikan pula dengan permasalahan yang perlu di tanggulangi, tindakan kader yang diperlukan dalam rangka mengatasi masalah kesehatan yang berlangsung di wilayahnya. b) Peran Kader 1) Memotivasi penggerak kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengembangan desa siaga dan Pos Kesehatan Desa dan berperan aktif dalam mewujudkan desa siaga 2) Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan poskesdes dan berperan aktif dalam mewujudkan desa siaga 3) Bersama masyarakat merencanakan kegiatan pemecahan masalah kesehatan di tingkat desa 4) Melaksanakan penyuluhan sesuai masalah kesehatan prioritas

22 5) Membantu bidan di desa menyelenggarakan pertemuan bulanan dalam forum desa bersama masyarakat tentang perkembangan program desa siaga 6) Melakukan kunjungan rumah pada keluarga binaan 7) Membina kemampuan diri melalui pertukaran pengalaman antar kader. c) Tujuan latihan kader Agar kader mengerti, mau dan mampu berperan dalam pelaksanaan desa siaga dan poskesdes. d) Peserta latihan dalah kader-kader kesehatan yang dipilih oleh masyarakat dengan ketentuan: 1) Diterima dan dipilih oleh masyarakat 2) Bersedia dan sanggup jadi kader 3) Sebaiknya dapat membaca, menulis dan berbahasa Indonesia 4) Penyelenggaraan latihan adalah bidan di desa di bantu fasilitator di desa dengan melibatkan sektor lain dan bimbingan puskesmas 5) Dalam proses pelatihan digunakan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan seperti: Ceramah, Demonstrasi, Studi kasus, Pemecahan masalah, Role playing, Praktek lapangan, Latihan di kelas, Simulasi atau permainan. e) Alat peraga pelatihan di sesuaikan dengan tujuan dan sasaran latihan serta keadaaan setempat f) Dalam menyelenggarakan pelatihan kader dapat di pergunakan buku pegangan yang sudah ada

23 g) Penyelenggaraan pelatihan perlu di evaluasi meliputi proses belajar mengajar, penyelenggaraan, dan penerapan hasil pelatihan di masyarakat.

24 D. Kerangka Teori Berdasarkan teori di atas disusun kerangka teori sebagai berikut Faktor predisposisi: a. Pengetahuan b. Pendidikan c. Umur d. Sikap e. Status pekerjaan Faktor pemungkin: Tempat Alat Buku-buku petunjuk Faktor penguat: a. Peran kader b. Perilaku petugas c. Partisipasi masyarakat Pengetahuan kader tentang posyandu sistem 5 meja Sumber : Modifikasi Notoadmojo 2003, Niken Meilani, Depkes RI E. Kerangka Konsep Pengetahuan kader tentang pelaksanaan posyandu sistem 5 meja Umur Pendidikan Status pekerjaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 POSYANDU Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 PENGERTIAN salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Lebih terperinci

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. POSYANDU Pengertian Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indra yaitu indra

Lebih terperinci

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan. diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan. diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Posyandu 1.1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,

Lebih terperinci

pengembangan sumber daya manusia sejak dini (Sembiring, 2004).

pengembangan sumber daya manusia sejak dini (Sembiring, 2004). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut dengan Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Partisipasi Kader Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok (Widiastuti A, 2007). Kader kesehatan adalah promotor kesehatan desa (Promkes) yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Posyandu a. Pengertian Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya kesehatan bersumber Daya Manusia (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk

Lebih terperinci

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui 5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kader Kesehatan 1. Pengertian Kader Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Frekuensi Kunjungan Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran 1. Pengertian Peran (role) diartikan sebagai aspek yang dinamis dari suatu kedudukan. Dimana apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya

Lebih terperinci

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK MATA KULIAH WAKTU DOSEN TOPIK Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan 1 SUB TOPIK 1. Posyandu 2. Polindes 3. KB KIA 4. Dasa Wisma 5. Tabulin 6. Donor darah berjalan 7. Ambulan desa OBJEKTIF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Posyandu a. Pengertian Posyandu Menurut Nasrul Effendi 1998 via Eny (2009), kegiatan posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. KONSEP DASAR POSYANDU 2. 1.1 Definisi Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,

Lebih terperinci

MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian SIP dan manfaatnya Peserta dapat menyebutkan nama-nama format SIP Peserta dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Balita Menurut Marimbi (2010) balita adalah anak di bawah usia 5 tahun. Masa ini merupakan periode kehidupan yang ditandai dengan perkembangan motorik, kognitif dan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Nama peneliti : Noerma Syahputri Nim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber Daya Manusia (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk danbersama masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas, BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu 2.1.1 Defenisi Posyandu Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas, Tempat

Lebih terperinci

POSYANDU SEBAGAI SARAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM USAHA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT NASAP SEMBIRING

POSYANDU SEBAGAI SARAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM USAHA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT NASAP SEMBIRING POSYANDU SEBAGAI SARAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM USAHA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT NASAP SEMBIRING Bagian Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu Posyandu dilihat dari segi proses maka pengertiannya adalah salah satu wujud masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Posyandu) adalah Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, oleh dan untuk masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi akibat interaksi antara konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Padengo tempat penelitian ini dilakukan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Popayato Barat.

Lebih terperinci

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : CATATAN KELUARGA Lampiran III - 18 CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : STATUS JENIS NAMA ANGGOTA TGL/BL/TH KELAMIN TEMPAT KELUARGA TIDAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut: A. Latar Belakang Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU LAMPIRAN I : PERATURAN :... NOMOR :... TANGGAL : DAFTAR ISIAN DATA POSYANDU Nama Posyandu :... Alamat : Jalan... RT/RW :... Dusun/Lingkungan :... Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI Sri Mukhodim Faridah Hanum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo srimukhodimfaridahhanum@umsida.ac.id

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

PERANCANGAN E- POSYANDU DI POSYANDU MEKARSARI RW.VI KELURAHAN PEDALANGAN SEMARANG

PERANCANGAN E- POSYANDU DI POSYANDU MEKARSARI RW.VI KELURAHAN PEDALANGAN SEMARANG PERANCANGAN E- POSYANDU DI POSYANDU MEKARSARI RW.VI KELURAHAN PEDALANGAN SEMARANG Achmad Nuruddin Safriandono Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak faktor. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. PUSKESMAS a. Pengertian Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela. 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kader 2.1.1 Defenisi Berdasarkan Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 menyatakan kader Posyandu yang selanjutnya disebut kader adalah anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK KADER

KUESIONER UNTUK KADER KUESIONER UNTUK KADER Petunjuk Pengisian. 1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan dengan sejujurnya. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut pendapat anda benar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,

Lebih terperinci

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013 PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013 Dwi Noerjoedianto, Andy Amir, Nurhusna, Herwansyah Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Promosi 2.1.1 Pengertian media Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah,, perantara, pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara dari pengirim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu 2.1.1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Posyandu dibutuhkan

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktifan Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktifan Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Lembar Persetujuan Untuk Mengisi Kuesioner (Informed Consent) Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktifan Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN PENYULUHAN TENTANG IMUNISASI DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAYI BALITA DI POSYANDU GULAI BANCAH BUKITTINGGI TAHUN 2013 OLEH : TUTI OKTRIANI.S,ST NIDN 1020108101

Lebih terperinci

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011 Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011 TUJUAN POKJANAL/POKJA POSYANDU adalah untuk mengkoordinasikan berbagai upaya pembinaan yang berkaitan dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

Lebih terperinci

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu 1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual

Lebih terperinci

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu merupakan garda depan kesehatan balita dimana pelayanan yang diberikan posyandu sangat dibutuhkan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi kesehatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN POSYANDU

PENGELOLAAN POSYANDU 362. 11. Ind P PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL POSYANDU) 362. 11. Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Ind

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila kesehatan

Lebih terperinci

STUDI PERKEMBANGAN POSYANDU PASCA REVITALISASI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Oleh Pipit Festy

STUDI PERKEMBANGAN POSYANDU PASCA REVITALISASI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Oleh Pipit Festy STUDI PERKEMBANGAN POSYANDU PASCA REVITALISASI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Oleh Pipit Festy PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak azasi sekaligus sebagai investasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF Seri Desa Siaga Aktif MENUJU MASYARAKAT BER-PHBS di Desa Membangun menuju Desa Peradaban BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan 2010 Gerakan Sadar PHBS cara murah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai srategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan sebagai salah satu parameter yang dapat menentukan kualitas sumber daya manusia sebuah Negara, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak- lebih dari biasanya (tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945, mencantumkan tujuan nasional bangsa Indonesia yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pokok pokok penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional, bertujuan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan bahwa Salah satu indikator yang ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan terkait dengan upaya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

Lebih terperinci

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) 1 pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan masyarakat dalam rangka mengenal, mengatasi,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal

Lebih terperinci

KELURAHAN ANDUONOHU KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI POSYANDU BANGUN PRAJA

KELURAHAN ANDUONOHU KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI POSYANDU BANGUN PRAJA KELURAHAN ANDUONOHU KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI POSYANDU BANGUN PRAJA Posyandu Bangun Praja yang berlokasi di kelurahan Anduonohu didirikan pada tanggal 16 Oktober 1990. Pendirian posyandu ini diprakarsai

Lebih terperinci

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala MATERI 3 PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan pada hari buka Posyandu Peserta dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2007 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RW SIAGA KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis

Lebih terperinci

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 Desa Kecamatan Kota Provinsi : Sesetan : Denpasar Selatan : Denpasar : Bali I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) A. Pembinaan Dasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan atau hasil tahu seseorang dan terjadi terhadap objek melalui indra yang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci