PENGARUH SELF EFFICACY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SELF EFFICACY"

Transkripsi

1 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 45 Jurnal Akuntansi & Ekonomika Juni 2015, Vol.5, No.1 PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP MINAT BERKARIER DIBIDANG PERPAJAKAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau) Siti Samsiah, SE,.M.Ak Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau Abstrak Karir merupakan serangkaian pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas kerja seseorang dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan karir dibutuhkan untuk mengidentifikasi ataupun mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan karir terutama karir dibidang perpajakan, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self efficacy terhadap minat berkarir dibidang perpajakan dengan motivasi sebagai variable intervening. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan teknik penyebaran kuesioner kepada mahasiswa program studi akuntansi. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan terdapat 130 set kuesioner yang dapat diolah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Structural Equation Model (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Menggunakan software SmartPLS versi 2.0. Dari hasil pengujian terhadap hipothesis yang diajukan, menunjukkan bukti bahwa self efficacy secara langsung memiliki pengaruh positif terhadap minat berkarir dibidang perpajakan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa self efficacy memiliki pengaruh positif terhadap minat berkarir dibidang perpajakan melalui motivasi. Kata Kunci: Self Efficacy, Motivasi, Minat Karir

2 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat PENDAHULUAN Dewasa ini minat masyarakat terhadap dunia profesi cukup tinggi, terutama profesi akuntansi. Salah satu peluang kerja dibidang akuntansi adalah berkarir dibidang perpajakan. Menumbuhkan minat untuk berkarir di bidang perpajakan pada mahasiswa tidak cukup hanya dengan teori atau dengan memberikan mata kuliah perpajakan saja, akan tetapi yang lebih penting adalah dengan menumbuhkan semangat yang kuat dan pantang menyerah. Salah satu ciri mahasiswa yang memiliki semangat yang kuat dan pantang menyerah adalah memiliki keyakinan diri (self-efficacy.). Dengan tingginya self efficacy individu, akan melibatkan lebih banyak usaha dan lebih sabar untuk mengatasi kendala yang berkaitan dengan pekerjaan (Bandura, 1977). Oleh karena itu, individu akan percaya bahwa mereka mampu mencapai tujuan organisasi dan akan puas dengan pekerjaan mereka. Sehingga, ketika self efficacy tinggi juga akan meningkatkan minat mereka untuk berkarir dibidang perpajakan. Begitu juga dengan Individu yang memiliki motivasi tinggi berkeinginan untuk melakukan sesuatu lebih baik atau lebih efisien daripada yang telah ia lakukan sebelumnya. Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam dirinya untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu berusaha memotivasi diri dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, merencanakan tindakan yang akan direalisasikan untuk mencapai tujuan. Adanya keyakinan diri yang kuat dan motivasi prestasi yang tinggi diharapkan mampu menarik minat mahasiswa untuk berkarir di bidang perpajakan. Minat merupakan keinginan yang timbul dari dalam diri mahasiswa untuk memilih karir di bidang perpajakan, di mana minat setiap mahasiswa sangatlah beragam, hal tersebut tergantung pada pribadi masingmasing mahasiswa. Berdasarkan teori-teori tersebut sejalan dengan penelitian Rahayu (2008) yaitu pengaruh self efficacy terhadap minat berkarir dibidang akuntan public. Begitu juga dengan variable motivasi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2014) bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Maranatha untuk berkarir di bidang perpajakan. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh self efficacy Terhadap Minat

3 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 47 Berkarir Dibidang Perpajakan dengan motivasi sebagai variable intervening pada mahasiswa kauntansi Universitas Muhammadiyah Riau. TELAAH LITERATURE DAN PENGEMBANGAN HIPOTHESIS Self Efficacy dan minat berkarir di bidang perpajakan Self efficacy merupakan rasa percaya diri atau keyakinan diri yang dimiliki seseorang sehingga dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan berbagai hasil yang bernilai positif dan bermanfaat. Self efficacy atau keyakinan diri telah mempengaruhi mahasiswa, terutama dalam bidang karir perpajakan sehingga dapat mendorong perilaku yang menghasilkan pencapaian yaitu minat untuk berkarir. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu (2008) hasil penelitian menunjukkan Self Efficacy memiliki pengaruh signifikan terhadap minat Jurusan Akuntansi pada pemilihan karir sebagai akuntan. Maka hal ini dapat membentuk suatu keyakinan di dalam minat mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada seseorang yang akan berkarir di bidang perpajakan. H 1 : Self Efficacy berpengaruh positif terhadap minat berkarir di bidang perpajakan Self Efficacy dan Motivasi Individu yang memiliki self efficacy tinggi akan mampu menyelesaikan pekerjaan atau mencapai tujuan tertentu, mereka juga akan berusaha menetapkan tujuan lain yang tinggi. Bandura (1997) menguraikan proses psikologis self-efficacy dalam mempengaruhi fungsi manusia dapat dijelaskan melalui Proses motivasi. Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam dirinya untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu berusaha memotivasi diri dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, merencanakan tindakan yang akan direalisasikan. H 2 :Self Efficacy berpengaruh positif terhadap motivasi Motivasi dan minat berkarir dibidang perpajakan George (2000:130) menyatakan motivasi menyangkut soal perilaku manusia dan merupakan elemen vital di dalam manajemen. Motivasi dapat

4 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya. Motivasi mempunyai peran yang cukup besar dalam menentukan minat seseorang untuk berkarir di bidang perpajakan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Mei Trisnawati (2012) menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. H 3 : Motivasi berpengaruh positif terhadap minat berkarir di bidang perpajakan Self efficacy berpengaruh terhadap minat berkarir dibidang perpajakan melalui motivasi Individu yang memiliki self efficacy tinggi dalam situasi tertentu akan menampilkan tingkah laku, motivasi, dan afeksi yang berbeda dengan individu yang memiliki self efficacy rendah. Maksudnya adalah individu yang memiliki self efficacy tinggi memiliki motivasi yang tinggi pula terhadap suatu pekerjaan tertentu, sehingga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Karena individu ini memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, emosi yang stabil dan kemampuannya untuk memberikan hasil pekerjaan yang baik yang pada akhirnya dapat menentukan minat karirnya. H 4 : Self Efficacy berpengaruh terhadap minat berkarir dibidang perpajakan melalui motivasi Berdasarkan hipotesis variabel-variabel penelitian seperti yang diajukan di atas, maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Self Efficacay Minat Karir METODOLOGI PENELITIAN Motivasi

5 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 49 Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi akuntansi yang telah mengambil mata kuliah perpajakan sejumlah 394. Sedangkan sampel diambil dari sejumlah individu atau bagian dari populasi yang akan diteliti. teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling, yaitu kuesioner dikumpulkan kemudian diambil dengan acak, adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sejumlah 198 yang di hitung dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat keakuratan 5%. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa program studi akuntansi yang telah mengambil matakuliah perpajakan di Universitas Muhammadiyah Riau, serta data sekunder yang diperoleh peneliti melalui buku-buku, jurnal-jurnal, dan literatur lainnya. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Motivasi Motivasi dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan, atau karir yang lebih baik dari sebelumnya terutama di bidang perpajakan. Dengan motivasi ini mahasiswa mendapat pengakuan dan merasa dihargai, dihormati baik dilingkungan kerja. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi terdapat 5 item pertanyaan yang diadopsi dari Trisnawati (2012). Item pertanyaan diukur dengan skala likert 1-5 poin. Self Efficacy Self efficacy dalam penelitian diartikan sebagai keyakinan mahasiswa akuntansi mengenai peluangnya untuk berhasil mencapai karir di bidang perpajakan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mampu menyelesaikan pekerjaan atau mencapai tujuan tertentu, mereka juga akan berusaha menetapkan tujuan lain yang tinggi. Variabel self efficacy diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Bandura (1978). Instrumen variabel self efficacy terdiri dari 8 item pertanyaan dan telah teruji melalui uji validitas dan reliabilitas

6 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat sehingga instrumen tersebut konsisten dan cukup handal dalam mengukur variabel self efficacy. Skala yang digunakan di dalam item survey adalah 5 poin skala likert. Instrument ini di pilih dan digunakan dalam penelitian ini karena sudah digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya seperti Jones (1986) dan Feng Yu (2009). Minat karir Minat dalam penelitian ini merupakan faktor psikologi mahasiswa akuntansi yang terbentuk dan berkembang oleh adanya pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan merupakan faktor paling dominan yang dapat mempegaruhi minat berkarir di bidang perpajakan. Intrumen penelitian yang digunakan mengukur variabel minat karir terdapat 5 item pertanyaan yang diadopsi dari Trisnawati (2012). Item pertanyaan diukur dengan skala likert 1-5 poin. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS. PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance). Menilai measurement model atau outer model. Di dalam teknik analisis data dengan menggunakan SmartPLS ada tiga criteria untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Menilai structural model/inner model Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Penilaian model dengan PLS dimulai dengan melihat R- square untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah menpunyai pengaruh yang substantive (Ghozali, 2006). Metode Pengujian Hipothesis Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai T-statistik. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi

7 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 51 yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah ±1,96, dimana apabila nilai t statistik > t-tabel maka hipothesis diterima namun apabila t-statistisk < t-tabel maka hipothesis di tolak. Sobel Test Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu self efficacy. Suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (Baron dan Kenny (1986)). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Sab dihitung dengan rumus dibawah ini : Sab = b 2 Sa 2 + a 2 Sb 2 + Sa 2 Sb 2 Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut : ab t = Sab Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu >= 1,96. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2009). Hasil Penelitian Dan Pembahasan Untuk mengetahui apakah self efficacy berpengaruh terhadap minat berkarir dibidang perpajakan melalui motivasi pada mahasiswa Program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau, maka alat bantu statistik yang digunakan adalah SMART PLS. Hasil analisis adalah: Menilai measurement model atau outer model. Di dalam teknik analisis data dengan menggunakan SmartPLS ada tiga criteria untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Convergent Validity

8 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat Berikut ini hasil convergent validity untuk variabel self efficacy, motivasi, dan minat berkarir di bidang perpajakan pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau. Tabel 1.1. Outer Loading self efficacy, Motivasi, dan Minat Karir Mk Mk Mk Mk Mk Minat Karir Motivasi Self Efficacy Mo Mo Mo Mo Mo Se Se Se Se Se Se Se Se Dari tabel 1.1 di atas, outer loading variabel self efficacy, motivasi, dan minat karir dapat dilihat pada nilai original sample yang lebih besar dari 0,5. Hal ini berarti setiap indikator yang mengukur self efficacy, motivasi, dan minat karir sudah memenuhi validitas konvergen (convergent validity). Hasil outer loading pada variabel self efficacy, motivasi, dan minat karir pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau juga dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:

9 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 53 Gambar 1.1 Path Diagram Awal Berdasarkan gambar 4.1 di atas, semua indikator pada variabel self efficacy, motivasi, dan minat karir pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau memiliki outer loading yang lebih besar dari 0.5, sehingga indikator indikator tersebut sudah baik dalam mengukur variabel yang diukur sehingga memenuhi validitas konvergen (convergent validity), sehingga tidak ada indikator yang perlu dieliminasi dari model. Discriminant validity Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Table 1.2. Cross Loading Minat Karir Motivasi Self Efficacy Mk Mk Mk Mk

10 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat Mk Mo Mo Mo Mo Mo Se Se Se Se Se Se Se Se Dari Tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa korelasi konstruk minat berkarir dengan indikatornya (Km1, Km2,Km3,Km4,Km5) yang menunjukkan hasil lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator minat berkarir dengan kontruk motivasi dan self efficacy. Hal ini juga berlaku untuk korelasi konstruk Motivasi dengan indikatornya (Mo1, Mo2, Mo3, Mo4, Mo5) yang menunjukkan hasil lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator motivasi dengan konstruk minat berkarir dan self efficcay. Hal ini menunjukkan bahwa kolerasi antara konstruk motivasi dengan indikatornya telah memiliki discriminant validity yang baik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa konstruk laten (Minat berkarir, Motivasi, dan Self efficacy) dapat memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok lainnya. Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah membandingkan nilai square root of Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reabilitas component score variabel laten dan hasilnya lebih

11 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 55 konservatif dibandingkan dengan composite reability. Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar 0,50 (Fornnel dan Larcker, 1981 dalam Ghozali, 2006). Pengujian dengan kedua cara tersebut dapat dilihat pada tiga tabel di bawah ini : Table 1.3. Korelasi Antar Konstruk dan Average Variance Extracted (AVE) AVE Akar AVE Minat Karir Motivasi Self Efficacy Jika nilai AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik (Ghozali, 2008). Maka dari hasil output di atas dapat dikatakan bahwa model memiliki discriminant validity yang kurang baik karena belum memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Composite Reliability Composite Reliability menggambarkan konsistensi pertanyaanpertanyaan dalam instrument. Composite Reliability dari blok indicator menunjukkan nilai yang memuaskan jika mempunyai nilai 0.7. Berikut adalah tabel hasil output composite reliability dari PLS: Tabel 1.4 Composite Reliability Composite Reliability Minat Karir Motivasi Self Efficacy Suatu variabel dikatakan telah memenuhi pengujian composite reliability apabila memiliki nilai yang lebih besar dari 0,70 Ghozali (2008). Berdasarkan tabel di atas, tampak terlihat dari output bahwa nilai composite reliability untuk variabel Minat berkarir sebesar 0,909758, variabel Motivasi sebesar , dan variabel self efficacy sebesar 0,863632, dimana ketiga nilai tersebut semuanya lebih besar dari 0,70. Dengan demikian model dalam penelitian ini telah memenuhi composite reliability.

12 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat Inner Model (Structural Model) Inner model (model struktural) dievaluasi dengan menggunakan R- square untuk konstruk dependen, stone-geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji-t serta signifikansi dari koefesien parameter jalur structural (Ghozali, 2008). Berdasarkan pengolahan data dengan PLS, dihasilkan nilai koefisien determinasi (R-square) pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 1.5 Nilai R-square Model R Square Minat Karir Motivasi Self Efficacy Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten terhadap variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif (Ghozali, 2006). Semakin tinggi R2, maka model dapat dikatakan semakin fit dengan data. Pada model penelitian ini dihasilkan pada persamaan minat karir adalah 0,517, artinya 51,7 % variasi yang terjadi pada variable self efficacy dipengaruhi oleh variable minat berkarir dibidang perpajakan. Dan 13,4% variasi yang terjadi pada varaibel motivasi dipengaruhi oleh self efficacy. Selanjutnya dapat dilihat path coeficient pada inner model di tabel 4.6 berikut: Original Sample (O) Sample Mean (M) Table 1.6. Path Coeficient Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) MO

13 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 57 > MK SE -> MK SE -> MO Dari tabel di atas, hipotesis penelitian yang menyatakan diduga bahwa self efficacy berpengaruh terhadap Minat berkarir dibidang perpajakan pada mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau terbukti berpengaruh signifikan (H1 Diterima). Hipotesis penelitian yang menyatakan diduga bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat berkarir terbukti berpengaruh signifikan (H2 diterima). Begitu juga dengan, hipotesis penelitian yang menyatakan diduga bahwa self efficacy berpengaruh terhadap motivasi terbukti berpengaruh signifikan (H3 diterima). PEMBAHASAN Dari pengolahan data dengan menggunakan program Smart PLS yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan bahwa semua hipotesis yang diajukan adalah benar dan dapat diterima. Adapun hipotesis yang diterima mencakup : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara self efficacy terhadap minat berkarir pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau (H1 diterima) Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hubungan variabel self efficacy dengan minat karir menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,3986 dengan nilai t sebesar 6,128. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (1,96). Hasil ini berarti bahwa self efficacy memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap minat karir dibidang perpajakan. Hasil ini menunjukan bahwa self efficacy menjadi pertimbangan mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau dalam memilih karir sebagai akuntan perpajakan, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Tri Rahayu (2008) yang menyatakan self efficacy berpengaruh terhadap minat dalam pilihan karir. Bagi mahasiswa akuntansi UMRI self efficacy merupakan rasa percaya diri atau keyakinan diri yang dimiliki

14 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat seseorang sehingga dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan berbagai hasil yang bernilai positif dan bermanfaat di bidang perpajakan. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara self efficacy terhadap motivasi pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau (H2 diterima) Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hubungan variabel self efficacy dengan motivasi menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,3663 dengan nilai t sebesar 4,8095. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (1,96). Hasil ini berarti bahwa self efficacy memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi. Sesuai dengan teori kognitif yang dikemukakan oleh Bandura (1997), menguraikan proses psikologis keyakinan diri dalam mempengaruhi fungsi manusia dijelaskan melalui Proses motivasi. Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam dirinya untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu berusaha memotivasi diri dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan dilakukan, merencanakan tindakan yang akan direalisasikan. Meta analisis yang dilakukan oleh Bandura & Locke (2003) menunjukkan bahwa secara konsisten keyakinan diri individu dalam organisasi memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap minat berkarir pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau (H3 diterima) Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hubungan variabel motivasi dengan minat berkarir menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar dengan nilai t sebesar Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (1,96). Hasil ini berarti bahwa motivasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap minat berkarir dibidang perpajakan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Trisnawati (2012) yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat karir di bidang perpajakan pada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Brawijaya. Hal ini juga berlaku bagi mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau, yang menunjukkan bahwa motivasi

15 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 59 berpengaruh terhadap minat berkarir dibidang perpajakan, karena motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang. 4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara self efficacy terhadap minat berkarir pada mahasiswa program studi akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau melalui motivasi (H4 diterima) Pengujian hipotesis keempat (H4) untuk pengujian pengaruh tidak langsung variabel self efficacy terhadap minat karir melalui motivasi dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui hasil pengujian pengaruh variabel self efficacy terhadap motivasi, motivasi terhadap minat karir. Hasil pengujian pengaruh self efficacy terhadap motivasi menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar dengan nilai t sebesar Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hasil ini menunjukkan bahwa self efficacy memiliki pengaruh positif terhadap motivasi. Sedangkan hasil pengujian pengaruh motivasi terhadap minat berkarir dibidang perpajakan menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar dengan nilai t sebesar Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif terhadap minat berkarir dibidang perpajakan. Pada penelitian ini, besarnya pengaruh langsung variable self efficacy terhadap minat berkarir adalah sebesar 0.398, sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsung P 1 dan P 2 yaitu pengaruh mediasi dilihat dari perkalian koefisien (P 1 x P 2 ) = (0.366) (0.470) = 0,172 Besarnya standard error tidak langsung variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan perkalian dari pengaruh variabel partisipasi anggaran terhadap kepuasan kerja dengan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Se 12 = P 2 1. Se P 2 2. Se Se Se 2 = (0,366) 2. (0.076) 2 + (0,470) 2. (0.064) 2 + (0.064) 2. (0.076) 2 = 0,134. 0, ,221. 0, ,004. 0,006 = 0, , , = 0,001690

16 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat Dengan demikian nilai t diperoleh sebagai berikut : P 12 0,172 t = = = 4,195 Se 12 0,041 Nilai t sebesar 4,195 tersebut lebih besar dari 1,96 yang berarti bahwa parameter mediasi tersebut signifikan. Maka dengan demikian model pengaruh tidak langsung dari variabel self efficacy terhadap minat berkarir dibidang perpajakan melalui motivasi dapat diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Feng Yu (2009), yang menyatakan bahwa variabel self efficacy memainkan peranan penting dalam mempengaruhi sikap individu salah satunya adalah motivasi. Dimana motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Reksohadiprodjo, 1990). Menurut Sri Trisnaningsih (2001), motivasi juga diperlukan untuk mendorong suatu profesi untuk melakukan pekerjaannya dan mengembangkan kemampuannya dalam melakukan pekerjaan, hal ini juga berlaku untuk profesi dibidang perpajakan dengan adanya self efficacy yang tinggi serta motivasi dari dalam individu maka dapat meningkatkan minat karirnya dibidang perpajakan. KESIMPULAN 1. Terdapat pengaruh signifikan antara self efficacy terhadap minat berkarir dibidang perpajakan pada mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau. Dimana dengan adanya self efficacy yang tinggi pada mahasiswa maka akan meningkatkan minat karir mahasiswa dibidang perpajakan 2. Terdapat pengaruh signifikan antara self efficacy terhadap motivasi mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau. Dimana dengan dimilikinya self efficacy yang tinggi juga akan meningkatkan motivasi mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau. 3. Terdapat pengaruh signifikan motivasi terhadap minat berkarir dibidang perpajakan pada mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah

17 Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Juni 2015, Vol.5, No.1 61 Riau. Dimana dengan adanya motivasi dari mahasiswa akuntansi akan mampu meningkatkan minat untuk berkarir dibidang perpajakan. 4. Variable motivasi mampu bertindak sebagai variable intervening dalam hubungannya antara variabel self efficacy dengan minat berkarir dibidang perpajakan DAFTAR PUSTAKA Bandura, Albert Self-Efficacy (The Exercise Of Control). New York: W.H. Freeman and Company Baron, R.M. and Kenny, D.A. (1986). The moderator-mediator variable distinction in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical considerations. Journal of Personality and Social Psychology. 51(6): Brehm, S.S dan Kassin, S.M (1990). Social Psycology. Boston: Houghton Mifflin Company. Cleg, Brian Cara Instan Menumbuhkan Motivasi. Jakarta: Erlangga Febriana Ari Suci, 03 April Makalah Motivasi. ( Greenberg, Jerald dan Baron, Robert A Perilaku Organisasi. Jakarta : Prentice Hall Ghozali, I Struktural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Indriani Lestari (2014). Pengaruh Motivasi Pengetahuan Perpajakan, Ekonomi, Karir dan Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Brevet Pajak. Skripsi. UIN Hidayatullah Jakarta Isthy Qama Dewy, 14 Juni Makalah Persepsi. ( Istina Findi Dewi danyulita Setiawanda (2014). Pengaruh Persepsi dan Motivasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang Sedang Mengambil Skripsi Terhadap Peminatan Karir dalam Bidang Perpajakan (Study Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro). Jurnal. Universitas Dian Nuswantoro Semarang Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

18 Samsiah, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat Lingga Puspitasari (2014). Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Untuk Berkarir Di Bidang Perpajakan. Skripsi. Universitas Kristen Maranatha Mei Trisnawati. K (2012). Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan. Jurnal. Universitas Brawijaya Malang Moh Rovico Mahendra (2015). Pengaruh Persepsi dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas Negeri Jember Berkarir Dibidang Perpajakan. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Jember Sandy Ajizah,15 Januari Self Efficacy. ( Siagian, P. Sondang Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Terry, George R Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Tri Rahayu (2008). Pengaruh Motivasi dan Self Efficacy Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Pada Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Perpajakan. Tesis. Universitas Andalas Padang Yu Ni, F. et. al Budgetary Participation's Effect on Managerial Outcomes: Mediating Roles of Self-efficacy and Attitudes Toward Budgetary Decision Makers.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menurut tingkat penjelasannya bermaksud menjelaskan kedudukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas. The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University

Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas. The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University Siti Samsiah *), Evi Marlina Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini akan mengukur dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM, penerapan SPIP, dan SAP terhadap kualitas LKPD, sehingga peneliti menetapkan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syaraiah Mandiri KCP Wirobrajan, Yogyakarta. Sedangkan untuk subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV. TIMUR JAYA Irvan Hartanto Program Manajement Bisnis, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) Bandarlampung dan Metro. Pemilihan sampel didasarkan pada Metode pengambilan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos 26 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos (mail survey) dan contact person dengan kuesioner yang diperuntukan bagi

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017. BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan dilakukan untuk penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka selanjutnya perlu merancang penelitian untuk menguji hipotesisinya. Merancang riset berarti menentukan jenis risetnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian eksplanatori

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan tahunan dan termasuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (SIM-D) TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAJEMEN PROYEK DI PUSDIKLAT KEMENTERIAN PU Satya Raharja 1) dan R.V. Hari Ginardi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS

ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS Fuji Rahayu W. 1), Erwin Widodo 2) dan Bambang Syairudin 3) 1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode campuran (mixed methodology). Metode campuran merupakan serangkaian pendekatan

Lebih terperinci