BAB I PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang
|
|
- Susanto Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang telah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Melon termasuk familia Cucurbitaceae yang menjadi komoditas ekspor Indonesia ke berbagai negara lain dan juga berpotensi untuk dikembangkan dalam pemuliaan tanaman. Pengembangan pemuliaan melon di Indonesia telah banyak dilakukan, khususnya untuk merakit kultivar lokal yang unggul dan memiliki nilai jual di masyarakat (Daryono and Natsuaki, 2002). Melon juga memiliki arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi masyarakat khususnya dalam meningkatkan pendapatan petani dan sebagai perbaikan nutrisi masyarakat serta perluasan kesempatan kerja (Kristianingsih, 2010). Pada tahun 2012, telah dilakukan pemuliaan terhadap melon dan dihasilkan kultivar Hikadi. Kultivar ini mempunyai karakter fenotip yaitu memiliki buah yang berbentuk bulat kecil seperti apel dengan berat buah gram, rasa manis dengan kadar brix 10%, daging buah berwarna oranye-putih, beraroma sangat harum, tekstur daging buah renyah (crispy), dan kadar air sedikit. Daya simpan cukup lama dan dalam satu tanaman dapat menghasilkan 4-8 buah (Daryono dkk., 2012). Dengan demikian, kultivar Hikadi dapat dikembangkan menjadi kultivar unggulan. Penelitian mengenai karakter fenotip serta karakter molekular dilakukan untuk mendukung kultivar Hikadi sebagai kultivar unggulan. 1
2 2 Varietas melon perlu mendapatkan pengesahan dan pengakuan tentang keunggulan yang dimiliki. Oleh karena itu, bebagai macam uji sertifikasi dilakukan untuk pelepasan suatu varietas. Karakter-karakter fenotip yang penting untuk pelepasan varietas salah satunya adalah kandungan vitamin C (Anonim, 2011). Penggunaan karakter DNA (molekular) dalam bidang penelitian sistematika tumbuhan mulai berkembang pada dua dekade lampau dan memiliki dampak nyata dalam bidang ini. Dasar pemikiran penggunaan sekuen DNA dalam studi filogenetik adalah bahwa terjadi perubahan basa nukleotida menurut waktu, sehingga akan dapat diperkirakan kecepatan evolusi yang terjadi dan akan dapat direkonstruksi hubungan evolusi antar kelompok organisme. Sekuen DNA dapat dijadikan karakter dalam penelitian filogenetik karena beberapa keunggulan. Pertama, sekuen DNA menawarkan data yang akurat melalui pengujian homologi yang lebih baik terhadap karakter-karakter yang ada. Kedua, sekuen DNA menyediakan banyak karakter karena perbedaan laju perubahan basa nukleotida di dalam lokus yang berbeda adalah besar. Ketiga, sekuen DNA telah terbukti menghasilkan hubungan kekerabatan yang lebih alami (Nei, 1996). Daerah small sub unit (SSU) (18S), internal transcribed spacer (ITS), 5,8S, large sub unit (LSU) (28S), 5S, dan intergenic spacer (IGS) tersusun sebagai satu unit gen penyandi ribosomal RNA/DNA pada genom eukariota. Keseluruhan wilayah tersebut terdapat sebagai unit-unit yang berulang (tandem repeat) sebanyak kopi (multiple copy) dalam genom organisme (Kurtzman and Blanz, 1998). Daerah LSU, 5S, 5,8S, dan SSU merupakan daerah
3 3 coding, sedangkan daerah ITS dan IGS merupakan daerah non coding (Katsu et al., 2003). Penanda intergenic spacer memiliki paling banyak sequence daerah yang variabel. Sequences ini bervariasi bahkan pada tingkat intraspesies. Daerah variabel ini yang menyebabkan penanda intergenic spacer mampu digunakan untuk membedakan variasi organisme dan mengetahui hubungan kekerabatan organisme pada tingkat intraspesies dan interspesies. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakter fenotip berdasarkan kandungan nutrisi vitamin C dan karakter molekular berdasarkan penanda intergenic spacer serta merekonstruksi pohon filogenetik pada melon kultivar Hikadi Aromatik, Gama Melon Parfum, La-3, SL3, dan Hikapel berdasarkan penanda molekular tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan karakterisasi fenotip berupa kandungan nutrisi vitamin C serta karakterisasi molekular terutama analisis filogenetik menggunakan penanda intergenic spacer. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui karakter fenotip berupa kandungan nutrisi vitamin C serta karakter molekular berupa analisis filogenetik untuk menyelesaikan hubungan evolusi pada kultivar Hikadi Aromatik, Gama Melon Parfum, La-3, SL3, Hikapel dan berbagai kultivar lain yang tersedia di GenBank.
4 4 B. Permasalahan Permasalahan penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana karakter fenotip berupa kandungan nutrisi vitamin C pada melon kultivar Hikadi? 2. Bagaimana karakter molekular berdasarkan penanda IGS (intergenic spacer) pada melon kultivar Hikadi? 3. Bagaimanak rekonstruksi pohon filogenetik berdasarkan penanda IGS (intergenic spacer) pada melon kultivar Hikadi Aromatik, Gama Melon Parfum, La-3, SL3, Hikapel dan berbagai kultivar lain yang tersedia di GenBank? C. Tujuan Tujuan penelitian ini antara lain: 1. Mempelajari karakter fenotip berupa kandungan nutrisi vitamin C pada melon kultivar Hikadi. 2. Mempelajari karakter molekular berdasarkan penanda IGS (intergenic spacer) pada melon kultivar Hikadi. 3. Merekonstruksi pohon filogenetik berdasarkan penanda IGS (intergenic spacer) pada melon kultivar Hikadi Aromatik, Gama Melon Parfum, La-3, SL3, Hikapel, dan berbagai kultivar lain yang tersedia di GenBank?
5 5 D. Manfaat Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui karakter fenotip berupa kandungan nutrisi vitamin C pada melon kultivar Hikadi. 2. Mengetahui karakter molekular berdasarkan penanda IGS (intergenic spacer) pada melon kultivar Hikadi. 3. Memberikan informasi tentang rekonstruksi pohon filogenetik berdasarkan penanda IGS (intergenic spacer) pada melon kultivar Hikadi Aromatik, Gama Melon Parfum, La-3, SL3, Hikapel dan berbagai kultivar lain yang tersedia di GenBank 4. Mengembangkan melon kultivar Hikadi sehingga dapat menjadi kultivar unggulan. 5. Memberikan kontribusi pada petani dan agroindustri di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN. eks-karesidenan Surakarta (Sragen, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo) (Prihatman,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman dari famili Cucurbitaceae yang banyak dikonsumsi bagian daging buahnya. Konsumsi buah melon cukup tinggi karena kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dipelajari, terutama dari aspek genetika dan nilai ekonomi. Melon
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melon merupakan salah satu tumbuhan dikotil diploid (2n = 2x = 24) yang menarik untuk dipelajari, terutama dari aspek genetika dan nilai ekonomi. Melon merupakan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Euphorbiaceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang terdistribusi secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi, Euphorbiaceae pun
Lebih terperinciPewarisan Karakter Fenotip Melon (Cucumis melo L. Hikapel Aromatis ) Hasil Persilangan Hikapel dengan Hikadi Aromatik
Pewarisan Karakter Fenotip Melon (Cucumis melo L. Hikapel Aromatis ) Hasil Persilangan Hikapel dengan Hikadi Aromatik Budi Setiadi Daryono 1, Nugroho Nofriarno 1 1 Lab. Genetika dan Pemuliaan Fakultas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan
PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan memegang peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada ternak penghasil susu yaitu sapi perah. Menurut Direktorat Budidaya Ternak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. sebagai satu dari empat jenis buah yang ditetapkan sebagai komoditas prioritas
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jeruk (Citrus spp.) merupakan buah tropika yang memiliki peran penting sebagai komoditas yang berpotensi besar untuk dikembangkan dalam rangka menunjang ketahanan pangan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. merpati umumnya masih tradisional. Burung merpati dipelihara secara ekstensif,
PENDAHULUAN Latar Belakang Burung merpati merupakan salah satu unggas yang dekat dengan manusia. Merpati merupakan burung yang mudah beradaptasi di daerah liar atau di kondisi lingkungan pemukiman. Merpati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan kerugian secara ekonomi pada budidaya pertanian (Li et al.,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ancaman serangan organisme penganggu tumbuhan semakin bertambah terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesehatan manusia serta keamanan lingkungan. Famili Tephritidae
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Spesies Azadirachta indica memiliki nama lokal mimba atau nimbi. Tanaman mimba dapat beradaptasi di daerah tropis. Di Indonesia, tanaman mimba dapat tumbuh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riska Lisnawati, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ikan dan produk olahan dari ikan memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Meskipun merupakan makanan yang bergizi, namun kontaminasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karakterisasi Morfologi Dan Hubunagn Filogenetik Sepuluh Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Di Kabupaten Subang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan beragam buah buahan. Iklim tropis di Indonesia merupakan keuntungan alamiah, sehingga dapat dijadikan sebagai negara
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Rumusan Masalah Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gurame merupakan ikan air tawar yang berada di perairan Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gurame merupakan ikan air tawar yang berada di perairan Indonesia dan telah dibudidaya sebagai ikan konsumsi sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan Gurame
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Durian ( Durio zibethinus, Murr.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek cukup cerah untuk menjadi komoditas unggulan, baik untuk tujuan ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melon yang diunggulkan pada tahun Kultivar tersebut ialah Melodi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Gadjah Mada telah merakit dua kultivar baru tanaman melon yang diunggulkan pada tahun 2012. Kultivar tersebut ialah Melodi Gama 3 dan Gama Melon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (plasma nutfah) tumbuhan yang sangat besar. Kekayaan tersebut menempatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan sumber daya genetik (plasma nutfah) tumbuhan yang sangat besar. Kekayaan tersebut menempatkan Indonesia negara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Varietas unggul padi telah tersebar di seluruh dunia untuk dijadikan bibit yang digunakan oleh para petani. Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan lebih dari
Lebih terperinciPEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali
41 PEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali Sekuen individu S. incertulas untuk masing-masing gen COI dan gen COII dapat dikelompokkan menjadi haplotipe umum dan haplotipe-haplotipe
Lebih terperinciSTUDI FILOGENETIK Mangifera laurina dan KERABAT DEKATNYA. Key word; Mangifera laurina, phylogenetic, cpdna trnl-f intergenic spacer, progenitor, Hiku
STUDI FILOGENETIK Mangifera laurina dan KERABAT DEKATNYA MENGGUNAKAN PENANDA cpdna trnl-f INTERGENIK SPACER (Phylogenetic study of M. laurina and related species based on cpdna trnl-f intergenic spacer)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Spesies tomat secara alami tumbuh di Amerika Barat-Daya sepanjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Spesies tomat secara alami tumbuh di Amerika Barat-Daya sepanjang pantai dan dataran tinggi dari sentral Equador melewati Peru, Chile Utara dan di kepulauan Galapagos
Lebih terperinciVarietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang
No. 6 - Agustus 2010 Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika telah melepas enam varietas unggul mangga merah untuk buah segar. Varietas unggul mangga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ke-2 di dunia dengan produksi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi dan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TAKSONOMI DAN IDENTIFIKASI KHAMIR 1. Taksonomi khamir Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi dan identifikasi (Barnett dkk. 2000: 15). Khamir merupakan
Lebih terperinciUJI ADAPTASI MULTIMUSIM KARAKTER FENOTIP KULTIVAR MELODI GAMA 3 (Cucumis melo L.): USAHA PENGUATAN INDUSTRI BENIH NASIONAL
10-093 UJI ADAPTASI MULTIMUSIM KARAKTER FENOTIP KULTIVAR MELODI GAMA 3 (Cucumis melo L.): USAHA PENGUATAN INDUSTRI BENIH NASIONAL Yasir Sidiq 1, Sigit Dwi Maryanto 2, Budi Setiadi Daryono 3 Laboratorium
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang saat ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah melon banyak digemari oleh masyarakat karena
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon Melon (Cucumis melo L.) berasal dari daerah Mediterania kemudian menyebar luas ke Timur Tengah dan Asia. Akhirnya, tanaman melon menyebar ke segala
Lebih terperinci2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity di dunia yang memiliki kekayaan ekosistem beragam, salah satunya adalah ekosistem perairan air tawar yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Udang laut merupakan salah satu komoditas utama di sektor perikanan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udang laut merupakan salah satu komoditas utama di sektor perikanan yang memberikan kontribusi paling besar dalam penerimaan devisa negara. Permintaan pasar terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Secara umum kerabat durian (Durio spp.) merupakan tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Jangkauan pasarnya sangat luas dan beragam mulai dari pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos Banteng Syn Bos sondaicus) yang didomestikasi. Menurut Meijer (1962) proses penjinakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Buah-buahan merupakan komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah-buahan banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat bagi tubuh.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 192/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA MONAMI RED SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 192/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA MONAMI RED SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciI. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)
I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) A. PENDAHULUAN NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan sumber informasi terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas pangan kedua setelah padi di Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan sebagai pakan ternak.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian di Indonesia. Indonesia menempati urutan ke sebelas untuk produsen jeruk dunia pada tahun
Lebih terperinciKATAPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2008. Penulis
KATAPENGANTAR Fuji syukut ke Hadirat Allah SWT. berkat rahmat dan izin-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul "Skrining Bakteri Vibrio sp Penyebab Penyakit Udang Berbasis Teknik Sekuens
Lebih terperinci2015 ISOLASI DNA PARSIAL GEN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikan gurame (Osphronemus merupakan salah satu ikan air tawar yang termasuk ke dalam infraclass Teleostei (Integrated Taxonomic Information System, 2012).
Lebih terperinciSISTEMATIKA DAN FILOGENETIKA MOLEKULER
SISTEMATIKA DAN FILOGENETIKA MOLEKULER Topik Hidayat* Adi Pancoro** *Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA, UPI **Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB Sistematika? Sistematika adalah ilmu tentang keanekaragaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia terletak di khatulistiwa dengan posisi geografis antara 6 0 LU 11 0 LS dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak di khatulistiwa dengan posisi geografis antara 6 0 LU 11 0 LS dan 95 0 BT-141 0 BT, diantara benua Asia dan Australia. Posisi geografis tersebut menjadikan
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Morfologi Pada penelitian ini digunakan lima sampel koloni karang yang diambil dari tiga lokasi berbeda di sekitar perairan Kepulauan Seribu yaitu di P. Pramuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari tepi laut hingga dataran tinggi. Familia Pandanaceae terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pandanaceae adalah suku tumbuh-tumbuhan yang secara geografis tersebar mulai dari tepi laut hingga dataran tinggi. Familia Pandanaceae terdiri dari 5 genus yaitu: Sararanga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki iklim tropis yang banyak memberikan keuntungan, terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama hortikultura seperti buah-buahan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani padi banyak menyediakan lapangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar dan banyak dimanfaatkan oleh manusia. Tanaman ini dapat dikonsumsi segar sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha peternakan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam secara umum telah dilakukan secara turun temurun meskipun dalam jumlah kecil skala rumah tangga, namun usaha tersebut telah
Lebih terperinciPRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas
PRAKATA Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas segala nikmat dan karunia-nya, penulisan Tugas Akhir dengan judul Keragaman Genetik Abalon (Haliotis asinina) Selat Lombok
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata [Sturt.] Bailey) merupakan salah satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata [Sturt.] Bailey) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi karena banyak disukai oleh masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Udang merupakan komoditas unggul Indonesia. Udang windu (Penaeus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udang merupakan komoditas unggul Indonesia. Udang windu (Penaeus monodon Fabricius,1798) merupakan komoditas primadona dan termasuk jenis udang lokal yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan hasil perikanan yang beranekaragam, sehingga mendatangkan devisa negara yang cukup besar terutama dari
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi
Lebih terperinciDASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN
DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN Darda Efendi, Ph.D Nurul Khumaida, Ph.D Sintho W. Ardie, Ph.D Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB 2013 Marka = tanda Marka (marka biologi) adalah sesuatu/penanda
Lebih terperinciPERAKITAN VARIETAS SALAK :
PERAKITAN VARIETAS SALAK : SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010 KERJASAMA ANTARA
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Melon (Cucumis melo L.) Botani Melon (Cucumis melo L.) tergolong dalam famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Di Amerika Serikat, melon yang dibudidayakan dikelompokan dalam dua tipe utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki 3 pasang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki 3 pasang sungut peraba (barbel) pada sisi kanan dan kiri anterior kepala, tidak memiliki sisik, dan
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Itik yang dikenal saat ini adalah hasil penjinakan itik liar (Anas Boscha atau
PENGANTAR Latar Belakang Itik yang dikenal saat ini adalah hasil penjinakan itik liar (Anas Boscha atau Wild Mallard). Proses penjinakan telah terjadi berabad-abad yang lalu dan di Asia Tenggara merupakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Daerah D-loop M B1 B2 B3 M1 M2 P1 P2 (-)
HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi Daerah D-loop Amplifikasi daerah D-loop DNA mitokondria (mtdna) pada sampel DNA sapi Bali, Madura, Pesisir, Aceh, dan PO dilakukan dengan menggunakan mesin PCR Applied
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan budaya dan suku yang beragam,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan budaya dan suku yang beragam, dimana kondisi lingkungan geografis antara suku yang satu dengan suku yang lainnya berbeda. Adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN PG : Ganies R.A. dkk.
PG-58 3: Ganies R.A. dkk. KARAKTERISASI FENOTIP DAN PEWARISAN SIFAT KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT POWDERY MILDEW PADA TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) VAR. TACAPA HASIL PEMULIAAN TANAMAN Ganies Riza Aristya
Lebih terperinciAnalisis Kandungan Vitamin Pada Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Melodi Gama 1 dan Melon Komersial
ISSN 232-1616 Vol 4, No. 1, Juni 216, hal 1-9 Available online http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biogenesis Analisis Kandungan Vitamin Pada Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Melodi Gama 1 dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.
PENDAHULUAN Latar Belakang Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar. Pada perusahaan makanan dan minuman, melon digunakan sebagai bahan penyedap rasa dan memberikan aroma
Lebih terperinciSumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, 2007.
Lampiran 1 Lokasi Stasiun Iklim di Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kabupaten Bujur Lintang Tinggi (mdpl) Pacet Cianjur 107 o 05 E 06 o 73 S 1150 Citeko Bogor 106 o 94 E 06 o 70 S 920 Geofisika Bandung 107
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan diketahui memiliki level
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan diketahui memiliki level biodiversitas tinggi. Tingginya level biodiversitas tersebut ditunjukkan dengan tingginya keanekaragaman
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN
KEPUTUSAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi melon, varietas unggul mempunyai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi melon, varietas
Lebih terperinciPERAKITAN MELON (CUCUMIS MELO L.) KULTIVAR MELODI GAMA 3 DALAM RANGKA PENGUATAN INDUSTRI PERTANIAN NASIONAL
PERAKITAN MELON (CUCUMIS MELO L.) KULTIVAR MELODI GAMA 3 DALAM RANGKA PENGUATAN INDUSTRI PERTANIAN NASIONAL Budi Setiadi Daryono Shinta Dewi Hayuningtyas Sigit Dwi Maryanto Universitas Gadjah Mada ABSTRAK
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah Berdasarkan aspek pewilayahan Kalimantan Tengah mempunyai potensi besar untuk pengembangan peternakan dilihat dari luas lahan 153.564 km 2 yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikembangbiakkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan daging. Menurut
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Babi domestik (Sus scrofa) merupakan hewan ternak yang dikembangbiakkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan daging. Menurut Sihombing (2006), daging babi sangat digemari
Lebih terperinciPedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004
Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) MELALUI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Kasus Kota Bogor, Jawa Barat) Oleh : HAMRAH A
PENGEMBANGAN VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) MELALUI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Kasus Kota Bogor, Jawa Barat) Oleh : HAMRAH A 14104675 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciKAJIAN MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 9A HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI MELALUI ANALISIS GEN 16S rrna SKRIPSI
KAJIAN MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 9A HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI MELALUI ANALISIS GEN 16S rrna SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis DNA 4.1.1 Ekstraksi DNA Ekstraksi DNA merupakan langkah awal dalam analisis molekuler. Masalah-masalah yang timbul dalam ekstraksi DNA merupakan hal yang penting
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padi (Varietas Ciherang) Padi merupakan kebutuhan vital bagi manusia Indonesia sehari-hari, disebabkan setiap hari orang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Untuk menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang telah lama dikembangkan baik oleh masyarakat maupun lahan perkebunan yang dikelola oleh pemerintah. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang digunakan sebagai sayuran maupun
Lebih terperinciKOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)
KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Hingga saat ini jati masih menjadi komoditas mewah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jati (Tectona grandis Linn. f.) merupakan salah satu jenis kayu komersial yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diminati oleh banyak orang, baik dalam maupun luar negeri.
Lebih terperinci2014 STUDI KEKERABATAN FENETIK BEBERAPA JENIS TANAMAN SAWO
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negeri khatulistiwa yang terdiri dari bentangan luas lautan dan sekitar 13.000 pulau-pulau yang berjajar dari ujung Sabang sampai Merauke. Iklim
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuna mata besar (Thunnus obesus) atau lebih dikenal dengan bigeye tuna adalah salah satu anggota Famili Scombridae dan merupakan salah satu komoditi ekspor perikanan tuna
Lebih terperincimenggunakan program MEGA versi
DAFTAR ISI COVER... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan produksi mangga Indonesia menempati posisi kedua setelah pisang. Pada tahun 2005, volume ekspor mangga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori dasar yang dijadikan sebagai landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Ilmu Bioinformatika Bioinformatika merupakan kajian yang mengkombinasikan
Lebih terperinciBAB VIII PEMBAHASAN UMUM
BAB VIII PEMBAHASAN UMUM Pengembangan tanaman pisang di Indonesia masih terus berlangsung walaupun menghadapi beberapa kendala baik kendala teknis maupun non teknis. Kendala non teknis berupa makin berkurangnya
Lebih terperinciKryptopterus spp. dan Ompok spp.
TINJAUAN PUSTAKA Kryptopterus spp. dan Ompok spp. Kryptopterus spp. dan Ompok spp. merupakan kelompok ikan air tawar yang termasuk dalam ordo Siluriformes, famili Siluridae. Famili Siluridae dikenal sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali
I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) merupakan salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali digunakan sebagai bahan penyedap masakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup besar pada disiplin-disiplin ilmu lainnya termasuk biologi molekuler. Sehingga menghasilkan kolaborasi
Lebih terperinciANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD
ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD Herdiyana Fitriani Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas
PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional karena kontribusinya yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan
Lebih terperinciIdentifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information)
Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information) Identifikasi bakteri pada saat ini masih dilakukan secara konvensional melalui studi morfologi dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fauna (CITES), P. pruatjan masuk ke dalam daftar Appendix I yang dinyatakan
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pimpinella pruatjan Molkenb. (Apiaceae) atau yang dikenal dengan nama purwoceng. P. pruatjan sebagai tanaman herba komersial berkhasiat obat yaitu sebagai afrodisiak, diuretik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memenuhi kebutuhan akan protein, juga diharapkan akan meningkatkan pendapatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan usaha peternakan sampai saat ini masih merupakan program yang diprioritaskan oleh pemerintah. Peningkatan populasi ternak selain bertujuan memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Maesaroh, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aeromonas hydrophila merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang tersebar luas di lingkungan, terutama di air tawar dan memiliki sifat patogen pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia (Suhartini dan Nur 2005 dalam Granada 2011),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang
I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah
Lebih terperinciPOTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT
POTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT Meity A. Tulalo, Hengky Novarianto dan Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Palma, Manado Jalan Raya Mapanget, PO Box 1004 Manado 95001 ABSTRAK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DATABASE MIKROORGANISME INDIGENOS INDONESIA
PENGEMBANGAN DATABASE MIKROORGANISME INDIGENOS INDONESIA Wellyzar Sjamsuridzal 1, Ariyanti Oetari 1, Gatot F. Hertono 2, dan Sitaresmi 1 1. Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan tanaman monokotil berupa herba yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang menduduki posisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Permintaan akan komoditas ini dari tahun ke tahun mengalami lonjakan
Lebih terperinciPENGENALAN BIOINFORMATIKA
PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika
Lebih terperinci