BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan siswa, faktor lingkungan, faktor guru dan sarana prasarana. Guru selalu diharapkan pada berbagai hal yang memerlukan pengambilan keputusan sehubungan dengan tugasnya, baik sebelum, selama, maupun sesudah terjadinya pembelajaran. Guru harus mengambil keputusan-keputusan tentang apa, bagaimana, kapan, untuk apa dan sebagainya. Mengenai setiap situasi atau kondisi belajar yang perlu diciptakan. Pembelajaran yang efektif dan bermakna dapat berlangsung apabila memberikan keberhasilan serta memberikan rasa puas bagi siswa maupun guru. Seorang guru merasa puas apabila siswanya dapat mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh, bersemangat dan penuh kesadaran yang tinggi. Hal itu dapat tercapai apabila guru memiliki sikap dan kemampuan secara profesional serta mempunyai kemampuan mengelola belajar mengajar yang efektif. Kemampuan yang harus dimiliki dengan baik oleh seorang guru adalah kemampuan membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, mampu menyajikan rencana pembelajaran secara tepat, mampu mengadakan evaluasi hasil pembelajaran dan mampu melaksanakan tindak lanjut. Pada kenyataannya tidak semua guru mampu merasakan adanya masalah, bahkan ada guru yang mendiamkan masalah dikarenakan waktu. Siswa tidak memperoleh pengetahuan belajar yang cukup dapat diketahui setelah mengadakan evaluasi yang dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung. Apabila permasalahan 1

2 tersebut dibiarkan terus menerus tidak segera diatasi akan berdampak pada kualitas pembelajaran berikutnya, baik dalam proses maupun hasil belajar. Oleh karena itu, guru dituntut jujur pada diri sendiri, mau dan mampu mengungkapkan adanya permasalahan yang dikelolanya. Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Ketika dilakukan tes formatif mata pelajaran pendidikan jasmani dengan materi gerak dasar lari pada kelas V SD Negeri Ngablak tahun pelajaran 2011/2012 hasilnya masih rendah dari 32 siswa hanya 13 saja yang mencapai tingkat penguasaan materi 75% ke atas. Pada umumnya siswa dalam melakukan gerakan lari langkah kakinya masih kurang baik, seperti: kurang mengangkat paha, badan tidak condong ke depan, ayunan lengan tidak membentuk sudut siku, pandangan tidak lurus ke depan dan masih ada yang menengok ke kanan dan ke kiri. Menurunnya hasil belajar siswa dimungkinkan karena penerapan metode yang kurang tepat sehingga berdampak pada menurunnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Aktivitas belajar siswa menjadi kurang maksimal, dan siswa juga cepat bosan. Kondisi awalnya, guru hanya memberi penjelasan materi pembelajaran, siswa disuruh mempraktikkan berulang-ulang kemudian diadakan evaluasi. Guru perlu mengadakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga siswa lebih tertarik untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa akan merasa senang jika melaksanakan kegiatan yang sifatnya menggembirakan. Pembelajaran dasar lari dapat dilakukan dengan bentuk lain yang menyerupai dan mengarah pada pembentukan gerak keterampilan lari yang baik. Untuk pembelajaran seperti ini dapat dilakukan 2

3 dalam bentuk bermain dan ketika bermain siswa melakukannya dengan gembira, bebas dari rintangan dan tekanan. Siswa lebih gembira dan semangat dalam melakukan gerakan. Hasil pembelajaran dengan menggunakan aktivitas perlombaan, materi yang diajarkan dapat diterima siswa dengan mudah dan beban yang beratpun akan terasa lebih ringan. Sejalan dengan hal tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian peningkatan pembelajaran gerak dasar lari dengan permainan yang bervariasi. Dengan aktivitas perlombaan diharapkan siswa dapat menerima dan menjadi daya tarik tersendiri terhadap materi pembelajaran gerak dasar lari, sehingga siswa lebih termotivasi, siap mengikuti pembelajaran dan tujuan pembelajaran akan mudah tercapai atau hasil pembelajaran akan meningkat. B. Identifikasi Masalah Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Guru belum menguasai cara pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. 2. Kemampuan gerak dasar lari siswa kelas V SD Negeri Ngablak masih rendah. 3. Belum diterapkannya model-model permainan yang digunakan untuk pembelajaran gerak dasar lari. 4. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga siswa merasa bosan. 3

4 C. Batasan Masalah Memperhatikan identifikasi masalah tersebut di atas maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah peningkatan pembelajaran gerak dasar lari melalui aktivitas perlombaan pada siswa kelas V SD Ngablak Piyungan Bantul tahun Ajaran 2011/2012. D. Rumusan Masalah Atas dasar pembatasan masalah di atas, masalah dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah peningkatan pembelajaran gerak dasar lari pada siswa kelas V SD Ngablak Piyungan Bantul Tahun Ajaran 2011/2012 melalui aktivitas perlombaan? E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran gerak dasar lari pada siswa elas V SD Negeri Ngablak Piyungan Tahun Ajaran 2011/2012 melalui aktivitas perlombaan. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya mengembangkan pengetahuan tentang konsep-konsep dan teori-teori pembelajaran penjaskes umumnya dan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar di lapangan. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan penting bagi guru penjaskes sebagai salah satu alternatif penggunaan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan 4

5 (PAIKEM) dalam proses pembelajaran. Secara lebih khusus, PTK ini dapat memberikan manfaat bagi: 1. Guru a. Salah satu bahan pembelajaran untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa. b. Guru dapat membuat variasi-variasi pembelajaran. 2. Siswa a. Siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena pembelajaran sangat menarik untuk dilaksanakan. b. Siswa akan selalu mempunyai keinginan untuk selalu mencoba setelah melaksanakan model pembelajaran dengan permainan. c. Dengan model-model permainan siswa dapat lebih banyak melakukan gerakan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. 5