SUTRADARA DALAM FILM DOKUMENTER TRADISI KIRAB KEBO BULE KERATON SURAKARTA HADINGRAT
|
|
- Benny Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SUTRADARA DALAM FILM DOKUMENTER TRADISI KIRAB KEBO BULE KERATON SURAKARTA HADINGRAT Dwi Asih Yudha Wibowo, Rahmawati Zulfiningrum Program Studi Penyiaran D-III, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos Telp : (024) , Fax : (024) yudhasonia@gmail.com, darumzulfie@gmail.com ABSTRAK Kebudayaan merupakan salah satu identitas sebuah bangsa di mata bangsa-bangsa lain, berbagai macam kebudayaan yang Indonesia miliki salah satunya adalah malam satu suro. Keunikan malam satu suro dari berbagai aspek mulai dari acara kirab pusaka, filosofi kebo bule, fungsi kebo bule yang di kirabkan, dan jenis-jenisnya benda benda pusaka lainnya yang mempunyai nilai seni tinggi dan nilai sejarah. Sejarah serta fungsi kirab kebo bule ini mengalami perbedaan disetiap individu setelah melalalui berbagai masa, periode, perkembangan manusia dan kemajuan zaman. Perbedaan sudut pandang yang kompleks mulai dari sisi mistis, budaya, kesenian dan ilmiah dari berbagai tokoh masyarakat sendiri. Hal ini mengharuskan penerus bangsa terlebih generasi muda ikut serta dalam pelestarian tradisi kirab pusaka dan kebo bule yang berada di kota Surakata. Belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa kebo bule adalah hewan yang unik yang Indonesia miliki, bukan hanya dipandang dari sisi mistis. Melalui perbandingan sudut pandang tokoh masyarakat yang dipaparkan tanpa mendiskriminasi satu pihakpihak tertentu penulis ingin mengangkat kirab kebo bule ini kedalam film dokumenter yang berjudul Tradisi Kirab Kebo Bule Keraton Surakarta Hadiningrat. Untuk menghasilkan film Dokumenter yang menarik, peran Sutradara sangat penting dalam proses produksinya. Laporan proyek akhir ini berisi tentang peran dan tugas sebagai sutradara yang bertanggung jawab atas jalannya proses produksi yang meliputi pra produksi dengan metode riset, hingga observasi di Solo dengan para ahli budaya dan narasumber untuk kebutuhan penggalian data laporan proyek akhir ini, produksi dengan pengambilan gambar yang variatif serta narasumber yang lugas menyampaikan penjelasannya, dan paska produksi meliputi proses editing. Hasil akhir dan karya
2 penulisan dokumenter ini mampu memberikan informasi dan edukasi kepada khalayak agar lebih mengenal sejarah dan terdorong untuk terus melestarikan. Kata Kunci : Dokumenter, Sutradara, Suronan, Tradisi, Kebo bule, Keraton, Surakarta, Indonesia. ABSTRACT Culture is the identity of a nation, one of the Indonesian culture is a Malam Satu Suro. Malam Satu Suro has many unique ranging from carnival event Kebo Bule and the various objects - heirlooms that have high artistic value and historical. History and ritual carnival Kebo Bule has the difference experience at each period, human development and progress. The different perspectives of mystical side, the culture and science of various public figures. It requires the nation's next first young generation to participate in the preservation of heritage and tradition of carnival Kebo Bule who was in Surakata. Not many people know that Kebo Bule is a unique animal in Indonesia is not only seen on the mystical side. Through a comparative viewpoint of public figures presented without discriminating against certain parties, the author's want to raise about Kebo Bule carnival into a documentary film titled "Tradition of Kebo Bule Carnival Keraton Surakarta Sultanate. To produce interesting documentary films, Director role is very important in the production process. The final project report is about the role and duties of the director in charge of the production process includes pre-production with research methods, up to observations in Solo with cultural experts and resource persons for the needs of data collection report this final project, the production of the shooting varied and speakers who bluntly expressed his explanation, and post-production include the editing process. The final results and the work of writing of this documentary is able to provide information and education to the public to better know the history and driven to continue to preserve. Keywords: Documentary, Director, Suronan, Kebo Bule, Keraton, Solo, Indonesia.
3 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan berupa keanekaragaman budaya yang mampu mengundang decak kagum negara lain. Elemen budaya yang dimiliki Indonesia merupakan bagian dari sejarah dan harta warisan leluhur. Benda pusaka merupakan benda-benda yang dimiliki Indonesia berkaitan dengan tradisi, identitas, serta adat istiadat. Kebudayaan dipulau Jawa berada di kota Solo provinsi Jawa Tengah dimana terdapat tradisi yang sangat unik, yaitu peringatan pergantian tahun yang biasa dinamakan dengan Malam Satu Suro. Malam Satu Suro merupakan salah satu ritus tahunan yang dirayakan oleh masyarakat Jawa, malam satu suro merupakan waktu pergantian tahun pada penanggalan kalender Jawa khususnya yang berada di daerah Yogyakarta, Surakarta, dan Solo. Sama halnya dengan tahun baru umat Islam yang dimulai dengan tanggal 1 Muharram tahun Hijriyah atau sama halnya dengan tahun baru Masehi yang dimulai pada tanggal 1 Januari tahun Masehi. Malam satu Suro sangat berarti bagi orang Jawa, karena tidak saja memiliki dimensi fisik, perubahan tahun tetapi juga mempunyai dimensi spiritual (Yuwono, 2014:4). Menurut GPH Puger malam satu suro adalah upacara mengkirabkan pusaka-pusaka khususnya daerah dibawah kekuasaan keraton. Biasanya malam satu suro yang diadakan di keraton khususnya Keraton Surakarta Hadiningrat sangatlah unik, selama kirab berlangsung para abdi dalem yang ikut dalam kirab diwajibkan untuk tidak bicara atau tapa bisu. Selain itu, disepanjang perjalanan banyak warga yang berebut untuk menyentuh kerbau yang dianggap keramat ini. Setelah acara kirab selesai, dilanjutkan dengan doa bersama agar kehidupan masyarakat lebih sejahtera di tahun berikutnya. Iring-iringan kirab biasanya bergerak perlahan dari depan Pintu Kamandungan Keraton
4 Surakarta Hadiningrat diikuti oleh beberapa Kebo Albino yang di kenal dengan sebutan Kagungan Dalem Mahesa Kyai Slamet dan keturunannya biasanya berada dibarisan paling depan saat acara kirab berlangsung. Dari urutan prosesi kirab seperti pembuatan janur, pembuatan obor, doa bersama, hingga ritual topo bisu terdapat tokoh - tokoh penting yang bertugas sebagai pembawa pusaka yang akan di kirabkan. Dari urutan selama prosesi kirab berlangsung dibarisan paling depan adalah kebo bule yang didampingi oleh beberapa pawang kemudian diikuti oleh keturunan asli pawang kebo bule yang biasanya membawa cambuk, kemudian diikuti oleh adik kandung dari raja yang membawa keris utama Keraton Surakarta Hadiningrat, keluarga raja yang membawa tombak dan abdi dalem yang bertugas membawa benda pusaka lainnya. Salah satu benda pusaka Keraton Surakarta Hadiningrat yang sangat dipercayai oleh masyarakat sebagai benda pusaka yang membawa kemakmuran dan kesuburan tanah adalah benda benda yang menempel pada kebo bule saat kirab berlangsung, karena masyarakat mempercayai bahwa benda benda yang menempel dibadan kebo bule bermanfaat untuk kesuburan tanah yang dijadikan lahan pertanian (Ismaniyah, 2013:141). Kebo bule Kyai Slamet termasuk pusaka penting Keraton Surakarta Hadiningrat. Pada zaman dahulu kebo bule adalah hewan klangenan atau hewan kesayangan Pakubuwono II. Hewan tersebut merupakan leluhur kerbau dengan warna kulit yang khas yaitu bule atau albino (putih agak kemerah-merahan). Kebo tersebut merupakan hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Pakubuwono II, yang diperuntukan sebagai cucuk lampah (pengawal). Dari sebuah Keraton yang bermana Kyai Slamet beliau pulang dari pondok tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar istana kartosuro.
5 Pada masa pemerintahan Pakubuwono X sekitar tahun 1893 sampai 1939 kebo bule tidak lagi dijadikan untuk dipotong, akan tetapi kerbau tersebut dijadikan sebagai cucuk lampah dari pusaka Kyai Slamet yang dikirabkan mengelilingi tembok baluwarti. Acara kirab tersebut masih diadakan sampai saat ini akan tetapi tidak lagi mengelilingi tembok baluwarti melainkan mengelilingi wilayah Keraton Surakarta Hadiningrat ( kompas.com read inilah makna kebo bule bule kyai slamet bagi orang jawa, diakses pada 2 Januari 2015 pukul 11.15WIB). Kanjeng Winarno, berkata bahwa semenjak saat itu kerbau bule yang dihadiahkan oleh Kyai Hasan Beshari untuk dipelihara dan dikembangbiakkan hingga sekarang. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka akan membahas tentang tradisi kirab kebo bule di Keraton Surakarta Hadiningrat agar masyarakat umum dapat turut melestarikan dan mengenal lebih dalam mengenai tradisi tersebut. Film dokumenter memiliki ciri khas tersendiri dengan pengambilan gambar yang tidak biasa dan tidak mempunyai unsur fiksi serta tidak mengurangi teknik sinematografi, sehingga dalam film dokumenter tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat umum. Selain itu dokumenter juga merupakan film yang menceritakan tentang kejadian yang nyata dan pernah terjadi tanpa rekayasa. Jadi penulis membuat film dokumnter bertujuan untuk mengulas kembali sejarah dan tradisi yang sudah ada tetapi belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Penulis juga ikut andil dalam pelestarian tradisi di Indonesia terutama tradisi kirab kebo bule keraton surakarta hadiningrat dengan cara membuat film dokumenter yang bertujuan memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat luas. 2. METODE PENGUMPULAN DATA metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penulisan ini serta
6 dalam memperoleh data yang valid yang ditempuh dengan cara sebagai berikut : a. Interview Merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara lisan dan langsung, sehingga memberikan kemungkinan kepada penulis untuk mengadakan komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Dalam metode interview penulis melakukan interview dengan beberapa narasumber antara lain Gusti Pangeran Puger, dan Humas Keraton. b. Studi kepustakaan (library research) Studi kepustakaan ini dilakukan dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literartur-literartur, catatan-catatan, dan laporanlaporan untuk mendapatkan bahan referensi tentang sosial budaya, komunikasi media masa, dan buku-buku lain yang memuat tentang film dokumenter Tradisi Kirab Kebo Bule di Keraton Surakarta Hadiningrat c. Observasi Merupakan teknik pengumpulan data, dimana penulis melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. (Ridwan.2004.metode Riset Jakarta : Rineka Cipta). Dengan mengamati prosesi acara di Keraton Surakarta Hadiningrat dan Mangkunegaran mulai dari persiapan sampai akhir acara selesai Sinopsis Kota Solo merupakan salah satu kota yang memiliki history kebudayaan yang sangat beragam. Salah satu kebudayaan yang melekat di kota Solo antara lain seperti sekaten, malam selikuran, suronan. Salah satu acara yang sangat unik adalah acara malam satu muharam yang memiliki nilai religius yang tinggi.
7 Selain memiliki nilai religius malam suronan memiliki keunikan tersendiri, keunikan di malam suronan adalah karena adanya hewan kebo bule yang biasa disebut dengan kebo Kyai Slamet yang turut menyertai dalam prosesi kirab. Masyarakat mempercayai hiasan yang menempel di badan kebo bule tersebut saat acara suronan dapat mendatangkan sebuah rejeki, bahkan sampai benda yang melekat di tubuh kebo bule pun di ambil oleh masyarakat dan di percayai bila di taburkan di lahan pertanian maka tanah pertanian tersebut menjadi subur. Oleh karena itu kebo bule sampai saat ini identik dengan acara suronan yang berada di Keraton Surakarta Hadiningrat, kota Solo Jawa Tengah Treatment Colourbar Countdown Identitas Karya Opening Tune Timelapse Sunset di Kota Solo Establish Kota Solo Establish Keraton Surakarta Hadiningrat Kegiatan sebelum acara Malam satu muharam. Bentuk arsitektur Keraton Surakarta Hadiningrat. Human Interest masyarakat sekitar pasar klewer Solo. In frame Kanjeng Win (Humas Keraton Surakarta Hadiningrat) memaparkan sejarah dan arti Kirab Pusaka. Foto silsilah Raja Keraton Surakarta Hadiningrat. Foto Pakubuwono ke dua. Foto kegiatan Malam satu muharam pada pemerintahan Pakubuwono X. Insert Keraton Surakarta Hadiningrat. In frame Gusti Puger (Adik kandung raja) memaparkan sejarah dan arti Kirab Pusaka. Establish Keraton Surakarta Hadiningrat Insert gambar suasana Keraton Surakarta Hadiningrat saat
8 persiapan kirab pusaka dari pemasangan janur, pengumpulan obor. In frame Kanjeng Win dengan memaparkan tentang kirab pusaka dan kebo bule. Insert gambar tentang perangkaian janur Insert gambar orang sedang menghias Keraton Surakarta Hadiningrat dengan janur. Insert gambar pembuatan oncor untuk kirab. Insert gambar kegiatan saat persiapan didalam Keraton Surakarta Hadiningrat. Insert gambar pada saat pemandian kebo bule di kandang. Insert gambar kirab saat kirab bule dari kandang pemandian ke kandang asli Establish Keraton pada sore hari saat menjelang kirab Insert gambar suasana Keraton Surakarta Hadiningrat pada malam hari Insert gambar antusias masyarakat saat menjelang kirab di area Keraton Surakarta Hadiningrat. Insert gambar saat orang Keraton Surakarta Hadiningrat melakukan doa bersama didalam keraton. Insert gambar perjalanan kebo bule ke halaman depan Keraton Surakarta Hadiningrat. Insert gambar ritual kebo bule oleh pawang. Insert gambar ritual pengeluaran pusaka dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Insert gambar masyarakat yang antusias dengan acara malam satu muharam. Insert gambar kirab pusaka keluar dari keraton. Insert gambar prosesi selama kirab berlangsung. Insert gambar saat pembawa pusaka. Insert gambar tentang masyarakat yang berebut benda yang berada ditubuh kebo bule. Insert gambar saat memasuki area Keraton Surakarta Hadiningrat. Insert kebo bule saat kembali ke kandang. Insert pusaka saat dikembalikan
9 oleh Gusti Pangeran Puger. In frame Gusti Puger tentang pendapat suronan. Closing (Pesan tentang suronan) title. Credit Title. 3. DAFTAR PUSTAKA 4. Ayawalla, R Gerzon. (2002). Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. Jakarta : FFTV-IKJ Press. 5. Apip. (2011). Pengetahuan Film Dokumenter. Bandung : Prodi Televisi dan Film STSI Bandung. 6. Stokes, Jane. (2006). How To Do Media and Culture Studies. Yogyakarta : Benteng Pustaka 7. Jones, Tod. (2015). Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 8. Dennis, G.Fitrian. (2008). Bekerja Sebagai Pengarah Acara. Jakarta : Erlangga Group. 9. Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 10. Sedyawati, Edi. (2006). Budaya Indonesia : Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta : PT Raja Grafindo. 11. Nugroho, Fajar. (2007). Cara Pintar Bikin Film Dokumenter. Yogyakarta : Indonesia Cerdas. 12. Basuki, Teguh Yuwono. (2014). Keris Indonesia. Semarang : LPKB Citra Sains. 13. Koes, Ismaniyah. (2013). Mau kemana Keraton Surakarta Hadiningrat. Surakarta : Kata Hasta Pustaka. 14. Ridwan. (2004). Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta. 15. Nyoman, Kutha Ratna. (2005). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sumber Lain, Media Online :
10
PENYUTRADARAAN DALAM PROGRAM DOKUMENTER HINDU HERITAGE IN GEDONG SONGO TEMPLE
PENYUTRADARAAN DALAM PROGRAM DOKUMENTER HINDU HERITAGE IN GEDONG SONGO TEMPLE ANNISAA LUTHFI HAPSARI Program Studi Penyiaran D-III, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang JL Nakula
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )
ABSTRAK Indonesia memiliki banyak kebudayaan, tradisi, dan adat istiadat yang tidak banyak diketahui oleh generasi muda. Budaya dan tradisi yang dipercaya turun temurun dan merupakan identitas bangsa harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744 sebagai
Lebih terperinciSUTRADARA DALAM PROGRAM DOKUMENTER PARAS KERIS NUSANTARA
SUTRADARA DALAM PROGRAM DOKUMENTER PARAS KERIS NUSANTARA Eka Rahayuningsih, AgusTriyono ProgramStudiPenyiaran-D3,Fakultas IlmuKomputer UniversitasDian Nuswantoro Jl. Nakula1 No. 5-11,Semarang,Kode Pos50131
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs.Indonesia) JUDUL (Bhs.Inggris) Abstrak (Bhs.Indonesia) : LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini semakin mendukung terkikisnya nilai-nilai tradisional sebuah bangsa. Lunturnya kesadaran akan nilai budaya
Lebih terperinciEDITOR DALAM PROGRAM ACARA DOKUMENTER PARAS KERIS NUSANTARA
EDITOR DALAM PROGRAM ACARA DOKUMENTER PARAS KERIS NUSANTARA Imanudin Dwi Ferdiansyah, Agus Triyono Program Studi Penyiaran-D3, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5-11,
Lebih terperinciJURNAL PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER ERAU ADAT KUTAI DENGAN GAYA EXPOSITORY
JURNAL PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER ERAU ADAT KUTAI DENGAN GAYA EXPOSITORY SKRIPSI PENCIPTAAN SENI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi Televisi dan Film
Lebih terperinciCOLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik
LAPORAN KARYA PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Derajat Diploma Empat (D4) Program Studi Film
Lebih terperinciKRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU
KRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kritik Televisi dan Film Dosen Pembimbing : Citra Dewi Utami, S. Sn., M.A Oleh : Leny Indriati 13148112 Windy junita 13148132
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat yang mendiami daerah tertentu mempunyai suku dan adat istiadat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman suku bangsa dan keanekaragaman kebudayaan yang akan menjadi modal dasar sebagai landasan pengembangan
Lebih terperinciyang masih dipertahankan di suku Jawa adalah Ritual Bulan suro.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia adalah sebagai sebuah Negara yang besar terkenal dengan keanekaragaman suku dan kebudayaan. Kepulauan Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Program dokumenter merupakan program yang dapat mengantar penontonnya ke dalam perspektif realita yang sama sekali berbeda sesuai sudut pandang sang kreator. Realita
Lebih terperinciUPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada setiap produksi film maupun program televisi selalu melalui tahapan produksi yang sistematis. Demikian pula pada produksi dokumenter yang berjudul Teluk Kiluan.
Lebih terperinciTradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen
Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Oleh: Tri Raharjo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa trie.joejoe@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) : A24.2010.00302 : Septi Dwi Nurmaulani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota yang baik adalah kota yang menghargai budayanya dan tetap menjaga tradisi leluhurnya. Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, terjadi perubahan sosial kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya, berbagai jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dan berkembangbiak di tanah
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
81 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Program dokumenter merupakan sebuah media komunikasi yang paling baik dalam menyampaikan fakta secara efektif dan menarik. Program dokumenter memungkinkan penontonnya
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) JUDUL (Bhs. Inggris) : A24.2010.00285
Lebih terperinciAPLIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN JAWA BERBASIS ANDROID
J u r n a l T e k n i k A V o l 9 N o 1 M a r e t 2 0 1 7, 7-13 ISSN No. 2085-0859 APLIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN JAWA BERBASIS ANDROID Khotim Hidayati 1), Nur Nafi iyah 2) 1) Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Keraton Surakarta sebagai simbol obyek dan daya tarik wisata memiliki simbol fisik dan non fisik yang menarik bagi wisatawan. Simbol-simbol ini berupa arsitektur bangunan keraton,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman juga telah membawa perubahan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman juga telah membawa perubahan pada kebudayaan-kebudayaan yang ada disuatu daerah. Kebudayaankebudayaan yang dulu dipegang teguh oleh para leluhur
Lebih terperinciINDOMERICA WORKSHOP VIDEOGRAFI
INDOMERICA WORKSHOP VIDEOGRAFI PENULISAN NASKAH TELEVISI Oleh : M. Saleh LAMBANG-LAMBANG KOMUNIKASI A. BENTUK/GAMBAR B. SUARA (BUNYI DAN BAHASA) C. MIMIK D. GESTURE/GERAK-GERIK FORMAT PROGRAM TELEVISI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai suku bangsa tentunya kaya akan budaya dan tradisi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam menunjang keberhasilan pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena itu perlu diupayakan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada setiap produksi film maupun program televisi selalu melalui tahapan produksi yang sistematis. Demikian pula pada produksi program dokumenter yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuankemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) JUDUL (Bhs. Inggris) : A24.2010.00247
Lebih terperinciE-SUMUTSIANA RELIEF. Abstrak. Abstract
E-SUMUTSIANA RELIEF Yudi Franklin Hutauruk Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jurusan Sistem Informasi JL. H.M Jhoni No. 70 Medan, Indonesia yudifranklin@gmail.com Abstrak Pentingnya warisan budaya kepada
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG Maula Ihsan Adrianto Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang, Kode
Lebih terperinciTEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM FILM DOKUDRAMA JEJAK SYEIKH SADZALI DI TANAH REJENU
TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM FILM DOKUDRAMA JEJAK SYEIKH SADZALI DI TANAH REJENU Titen hanggarani, Agus Triyono Program Studi Penyiaran-D3, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula1
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Hamemayu Hayuning Bawana sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu di lestarikan, dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi menyambut bulan Suro merupakan hal yang sudah menjadi salah satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang
Lebih terperinciABSTRAK PERANCANGAN BUKU SEBAGAI SARANA INFORMASI TENTANG MANFAAT PENCAK SILAT UNTUK ANAK UMUR 6-10 TAHUN. Oleh Irene NRP
ABSTRAK PERANCANGAN BUKU SEBAGAI SARANA INFORMASI TENTANG MANFAAT PENCAK SILAT UNTUK ANAK UMUR 6-10 TAHUN Oleh Irene NRP 1064082 Laporan tugas akhir ini berjudul Perancangan Buku Sebagai Sarana Informasi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) JUDUL (Bhs. Inggris) : A24.2009.00199
Lebih terperinciPEMBUATAN MOTION COMIC CERITA SEJARAH AWAL BERDIRINYA KERAJAAN MAJAPAHIT
PEMBUATAN MOTION COMIC CERITA SEJARAH AWAL BERDIRINYA KERAJAAN MAJAPAHIT Djojo Sugiarto Tandyono Fakultas Teknik / Jurusan Teknik Informatika Program Multimedia Sugiarto.Djojo@gmail.com Indonesia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan sumberdaya alamnya. Selain tanahnya yang subur, berbagai jenis tanaman dan tumbuh tumbuhan dapat tumbuh
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) JUDUL (Bhs Inggris) : A24.2011.00323
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan
1 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Mitos adalah tipe wicara, segala sesuatu bisa menjadi mitos asalkan disajikan oleh sebuah wacana. Mitos tidak ditentukan oleh objek pesannya, namun oleh bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan daerah yang memiliki potensi budaya yang masih berkembang secara optimal. Keanekaragaman budaya mencerminkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak peninggalan sejarah, baik yang berupa bangunan (candi, keraton, benteng pertahanan), maupun benda lain seperti kitab
Lebih terperinciABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh
ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA Oleh Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178 Seni dan budaya nusantara jumlahnya
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM : A24.2011.00349 Nama : Monica Mahestri Anindita Program Studi : Penyiaran-D3
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek
Lebih terperinciAUDIO VISUAL EDUKASI PEMELIHARAAN TERUMBU KARANG STUDI KASUS TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA
PROYEK AKHIR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PERIODE 08 AUDIO VISUAL EDUKASI PEMELIHARAAN TERUMBU KARANG STUDI KASUS TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Dikerjakan oleh : Stella Yovita Vony Setiawan 08.13.0003 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang berbeda. Ini menjadi variasi budaya yang memperkaya kekayaan budaya bangsa Indonesia. Budaya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang beraneka ragam. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan budaya dan adat istiadat. Kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut. Di desa ini terdapat sebuah kampung yang bernama Kampung Pulo. Di kampung ini juga terdapat sebuah
Lebih terperinciPRODUSER DALAM PRODUKSI PROGRAM DOKUMENTER PARAS KERIS NUSANTARA
PRODUSER DALAM PRODUKSI PROGRAM DOKUMENTER PARAS KERIS NUSANTARA Ria Arum Widjaja, Suhariyanto, M.Kom Program Studi Penyiaran-D3, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5-11,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai budaya baik melalui nilai-nilai adat, peraturan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha melaksanakan program pemerintah tentang peraturan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah (Undang-Undang No. 22 & 32 Tahun 1999), setiap pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hubungan kekerabatan merupakan hubungan antara tiap entitas yang memiliki asal-usul silsilah yang sama, baik melalui keturunan biologis, sosial, maupun budaya. Dalam
Lebih terperinciBUSANA ADAT PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM FOTOGRAFI FASHION
Tugas Akhir BUSANA ADAT PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM FOTOGRAFI FASHION Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni Program Studi Fotografi dan Film oleh Nessa Apriyane NIM 086020025
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) JUDUL (Bhs. Inggris) : A24.2011.00320
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kota Kota merupakan suatu komponen yang rumit dan heterogen. Menurut Branch (1996: 2) kota diartikan sebagai tempat tinggal dari beberapa ribu atau lebih penduduk, sedangkan
Lebih terperinciABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA. Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP:
ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP: 1164019 Indonesia mempunyai beragam warisan budaya salah satunya adalah batik. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang ada di Indonesia dan masih terjaga kelestariannya. Kampung ini merupakan kampung adat yang secara
Lebih terperinciABSTRAK PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG MOTEKAR. Oleh Yonas NRP
ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG MOTEKAR Oleh Yonas NRP 1264078 Wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sudah ada sejak abad ke 15. Terdapat berbagai jenis wayang
Lebih terperinciPANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Wahyu Duhito Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Wahyu_duhito@yahoo.com
Lebih terperinciBENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN
BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN Oleh : Ade Reza Palevi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa aderezahidayat@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. Perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri khasnya masing-masing. Hal itu bisa dilihat pada pengaruh karya seni rupa peninggalan kerajaan
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Film dokumenter sebagai media penyampaian gagasan kepada audiens dengan penggunaan cara-cara kreatif dalam upaya menampilkan kejadian atau realitas. Tujuan film dokumenter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suku, agama, dan adat istiadat yang tak pernah luput dari Anugerah sang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya, suku, agama, dan adat istiadat yang tak pernah luput dari Anugerah sang pencipta. Tak heran negara
Lebih terperinciPEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Bagus Satria Aditama 1, Slamet Sudaryanto N. 2 Jurusan Tehnik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl.
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK
PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK (PERCA BATIK) DI DESA PAWEDEN, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Eky Risqiana Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat keberagaman jenis aliran musik yang ada didunia, seperti pop, jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik tersebut salah satunya
Lebih terperinci2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut
Lebih terperinciLAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN
LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN NAMA : AHMAD ARIFIN NIM : 140711603936 OFFERING : C Tugas untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah sebagai simbol kedaerahan yang juga merupakan kekayaan nasional memiliki arti penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangannya Keraton Kasunanan lebih dikenal daripada Keraton
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Kota Solo adalah kota yang memiliki dua kerajaan, yaitu Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegaran. Keraton
Lebih terperinciABSTRAK PERANCANGAN BOOK DESIGN TATA CARA PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA. Oleh Wenny Anggraini Natalia NRP
ABSTRAK PERANCANGAN BOOK DESIGN TATA CARA PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA Oleh Wenny Anggraini Natalia NRP 1364907 Aneka ragam budaya Indonesia, salah satunya adalah tradisi pernikahan Yogyakarta yang dahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki aneka ragam budaya. Budaya pada dasarnya tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan individu yang ada dari
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA Rizky Imania Putri Siswandari 1, Muh. Ariffudin Islam 2, Khamadi 3 Jurusan Desain Komunikasi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
LAPORAN TUGAS AKHIR FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131 NIM Nama Program Studi JUDUL (Bhs. Indonesia) JUDUL (Bhs. Inggris) : A24.2011.00332
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Deskripsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian judul DP3A Revitalisasi Kompleks Kavallerie Sebagai Hotel Heritage di Pura Mangkunegaran Surakarta yang mempunyai arti sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Bengkulu dibentuk pada tahun 1968 yang sebelumnya merupakan wilayah Keresidenan Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Bengkulu terletak di wilayah pantai barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut
BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis
Lebih terperinciDOKUMENTER PENGETAHUAN NGURI URI KABUDAYAAN SEBAGAI BENTUK UPAYA PELESTARIAN CERITA RAKYAT DI DESA LIMBASARI
DOKUMENTER PENGETAHUAN NGURI URI KABUDAYAAN SEBAGAI BENTUK UPAYA PELESTARIAN CERITA RAKYAT DI DESA LIMBASARI Ahmad Fawwaz Khalish 1 Fawwazkhalish31@gmail.com/085817201150 Bintarto Wicaksono S.PT., M,Sn
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi
BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa di dunia yang mendiami suatu daerah tertentu memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, setiap bangsa memiliki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten di Kraton Yogyakarta (Studi
Lebih terperinciAKTIVITAS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL TARI
AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL TARI (Studi Deskriptif Tentang Aktivitas Komunikasi Internal Dan Eksternal Sanggar Tari Soerya Soemirat Dalam Pelestarian
Lebih terperinciKata kunci : promosi, tradisional, KSWM, dan mendidik.
VII ABSTRAK Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di dalam aspek kehidupan, terlihat dalam beragamnya kebudayaan Indonesia. Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simalungun merupakan salah satu suku dengan ragam keunikan yang dimiliki, tanah yang subur, masyarakat yang ramah dan lemah lembut. Memiliki kekayaan warisan budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan adalah seni yang merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat tua keberadaannya. Salah satu bentuk kesusastraan yang sudah lama ada di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi literatur 2.1.1. Tradisi Kirab Kebo Bule di Keraton Surakarta Hadiningrat Suatu kajian sejarah kebudayaan dapat menyoroti keseluruhan perkembangan kebudayaan di suatu
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)
JURNAL SKRIPSI MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI Oleh: DESI WIDYASTUTI K8409015 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah memiliki keanekaragaman budaya yang tak terhitung banyaknya. Kebudayaan lokal dari seluruh
Lebih terperinciMOTTO....Orang yang bilang tidak mungkin, sebaiknya jangan mengganggu perjuangan. orang yang bilang mungkin... (Unknown)
ii iii MOTTO...Orang yang bilang tidak mungkin, sebaiknya jangan mengganggu perjuangan orang yang bilang mungkin... (Unknown)...Hidup adalah masalah, dan suka cita adalah pilihan... (Tika Septiana) iv
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Bima merupakan perpaduan dari berbagai suku, etnis dan budaya yang hampir menyebar di seluruh pelosok tanah air.akan tetapi pembentukan masyarakat Bima yang
Lebih terperinciANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL DALAM MANTRA MASYARAKAT DESA CEMAGA SELATAN KECAMATAN BUNGURAN SELATAN KABUPATEN NATUNA ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL DALAM MANTRA MASYARAKAT DESA CEMAGA SELATAN KECAMATAN BUNGURAN SELATAN KABUPATEN NATUNA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EVA SUKRISNA NIM 120388201025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di segala aspek kehidupan. Keanekaragaman tersebut terlihat dari beragamnya kebudayaan
Lebih terperinci