PERENCANAAN ULANG GEDUNG RUMAH SAKIT AN-NUR YOGYAKARTA DENGAN BETON BERTULANG. Tugas Akhir

Transkripsi

1 PERENCANAAN ULANG GEDUNG RUMAH SAKIT AN-NUR YOGYAKARTA DENGAN BETON BERTULANG Tugas Akhir untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai Derajat Strata-1 Teknik Sipil diajukan Oleh : ANDY ROSYULIANTA IRFAN NIM : D NIKRM : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

2 ii

3 iii

4 PRAKATA Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-nya, sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN ULANG GEDUNG RUMAH SAKIT AN-NUR YOGYAKARTA DENGAN BETON BERTULANG. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bersama dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1). Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT. PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2). Bapak Mochamad Solikin, S.T, M.T, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3). Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi Penulis. 4). Bapak Mochamad Solikin, S.T, M.T, Ph.D., selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi Penulis. 5). Bapak Budi Setiawan, ST, MT., selaku Anggota Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang juga sangat bermanfaat bagi Penulis. 6). Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Akademik. 7). Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. iv

5 8). Bapak, ibu, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dorongan baik material maupun spiritual. 9). Teman teman teknik sipil angkatan 2011 seperjuangan. 10). Semua pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusun, senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin. Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu segala koreksi dan saran yang bersifat membangun Penyusun harapkan guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.besar harapan Penyusun semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi Penyusun dan Pembaca. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Surakarta, Desember 2015 Penyusun v

6 MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yanglain. (Q.S. Al-Insyirah : 6-7) Janganlah kam,u menyingkur tangan (kerjakan apa yang bisa kerjakan) (Ayahanda,) Belajar bekerja di bawah tekanan, harus berfikir positif dan berjiwa besar (Andy R. Irfan) Seorang pemenang, bukan pecundang. Seorang pemenang, bukanlah seorang yang tidak pernah gagal. Tapi pemenang adalah seorang yang tidak pernah berhenti mencoba. (Dede Agi Kusuma) vi

7 PERSEMBAHAN Assalamualaikum Wr.Wb. Atas karunia yang telah allah SWT berikan. Sehingga seya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW Untuk ayah yang sudah berpulang kesisinya akhrnya selasai juga study ku Untuk keluarga kecilku tercinta. Bapak, Ibu, adik. bimbingan, pelajaranpelajaran yang berharga, financial, serta kasih sayang yang telah dilim pahkan kepada saya. Yang telah memberikan semangat untuk terselesaikannya tugas akhir ini. Terimakasih sahabat sahabatku, Wisnu Murti, Wahyu Purnomo, Edy Irawan yang selalu memberi saran kritik yang membangun semangat. Terima kasih kepada Dwita Rakhma Dani beserta keluarga yang telah mendoakan dan juga memberikan dukungan, sehingga terselesaikan tugas akhir ini. Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2011 terutama kepada Ary Tri Hananto, Rokhyat Taufik, Rosyid Setiawan, Nadia Novita Laksmi, Chanifah Eska R semua teman-teman seperjuangan dan seangkatan yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya, serta telah menjadi teman yang baik selama menempuh studi, saya akan sangat merindukan kalian. Agama, Bangsa, Negara, serta Almamater dan semua pihak yang telah membatu dan tetangga yang berada di lingkunganku. vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... ii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR NOTASI... xix ABSTRAKSI... xxii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan Perencanaan... 2 D. Manfaat Perencanaan... 2 E. Lingkup Perencanaan Pedoman Perencanaan Perhitungan dan Pembebanan... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Umum... 4 B. Filosofi Gedung Tahan Gempa Earthquake proof and resistant building... 4 C. Konsep Perencanaan Gedung Tahan Gempa 1. Daktilitas Sendi plastis... 7 D. Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) Definisi Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) Kelebihan dan kekurangan SRPM terbuka Pemilihan SRPM untuk struktur utama gedung E. Konsep Pembebanan Definisi berbagai jenis beban Faktor keamanan Kuat perlu (R u ), kuat nominal (R n ) dan kuat desain (R d ).. 17 F. Beban Gempa Umum Faktor penentu beban gempa Respons spektrum di wilayah Indonesia viii

9 BAB III. LANDASAN TEORI A. Perencanaan Konstruksi Plat Perencanaan plat Perencanaan tangga beton bertulang Perencanaan lantai dan dinding basement B. Perencanaan Struktur Atas Pemodelan struktur Beban gravitasi struktur Evaluasi ketidakberaturan struktur Beban gempa struktur Analisa mekanika dan validasi output SAP Perencanaan balok Perencanaan kolom C. Perencanaan Struktur Bawah Perencanaan pondasi BAB IV. METODE PERENCANAAN A. Data Perencanaan B. Alat Bantu Untuk Perencanaan C. Pedoman Yang Digunakan D. Tahapan Perencanaan BAB V. PERENCANAAN PLAT DAN TANGGA A. Perencanaan Plat Lantai Analisis Pembebanan Plat Perhitungan Momen Plat Lantai Perhitungan Penulangan Plat Lantai (Daerah Lapangan) Perhitungan Penulangan Plat Lantai (Daerah Tumpuan).. 75 B. Perencanaan Dinding Basement Perencanaan Dinding Basement Perhitungan Momen Dinding Basement Perhitungan Penulangan Dinding Basement (Daerah Lapangan) Perhitungan Penulangan Dinding Basement (Daerah Tumpuan) C. Perencanaan Tangga Perhitungan Anak Tangga Analisis Pembebanan Analisa Mekanika (Momen Pada Tangga) Perhitungan Tulangan Tangga Bordes Tangga ix

10 BAB VI. ANALISIS BEBAN PADA PORTAL A. Beban Gravitasi Pada Struktur Gedung Portal as-a Portal as-b Portal as-c B. Analisis Beban Gempa Klasifikasi situs tanah Respons spektrum desain Faktor keutamaan bangunan dan kategori desain seismik Analisis Beban Gempa Dinamis Dengan Metode Respons Spektrum Respons Sepctrum Dengan Mengunakan Online BAB VII. PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA A. Analisa Mekanika Portal Hasil Analisa Mekanika Validasi Hasil Output SAP B. Kontrol Kecupukan Dimensi Portal Kontrol Dimensi Balok C. Perencanaan Struktur Portal dengan SRPMM Perencanaan Balok Kontrol Dimensi Kolom Kolom Biaksial BAB VIII. PERENCANAAN FONDASI DAN SLOOF A. Perencanaan Fondasi Penentuan Ukuran Fondasi Kontrol Tegangan Geser 1 Arah Kontrol Tegangan Geser 2 Arah Penulangan Fondasi Kontrol Kuat Dukung Fondasi Pengulingan Gedung Terhadap Gempa B. Perencanaan Sloof Pembebanan Balok Sloof Analisa Mekanik Balok Sloof Penulangan Balok Sloof BAB IX. ANALISA HARGA SATUAN A. Analisa Harga Satuan B. Perhitungan Biaya dan Volume x

11 BAB X. KESIMPULAN DAN SARAN C. Kesimpulan D. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel II Pemilihan sistem struktur berdasarkan KDS...12 Tabel II.2. Nilai berbagai beban mati...13 Tabel II.3. Nilai berbagai beban hidup...13 Tabel II.4. Faktor elemen beban hidup...15 Tabel II.5. Nilai faktor reduksi kekuatan (Ø)...17 Tabel II.6. Kategori resiko bangunan...19 Tabel II.7. Faktor keutamaan gempa (I e )...21 Tabel II.8. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan periode pendek...21 Tabel II.9. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan periode 1 detik...21 Tabel II.10. Nilai Faktor modifikasi respons (R)...22 Tabel II.11. Faktor reduksi beban hidup (f r )...23 Tabel II.12. Klasifikasi situs tanah...29 Tabel II.13. Faktor amplifikasi periode pendek (F a )...30 Tabel II.14. Faktor amplifikasi periode 1 detik (F v )...30 Tabel V.1. Momen plat lantai...70 Tabel V.2 Tulangan dan momen tersedia plat lantai...79 Tabel V.3 Tulangan dan momen dinding basement...86 Tabel V.4 Momen tangga...88 Tabel V.5 Tulangan dan momen rencana struktur tangga...98 Tabel VI.I. Nilai N-SPT tanah Tabel VII.1. Pembebanan gempa ELF pada portal as Tabel VII.2 Nilai momen uujung kolom hasil analisa mekanika SAP Tabel VII.3. Kombinasi momen lentur balok B1-A Tabel VII.4. Momen leentur yang dipakai pada balok B1-a Tabel VII.5. Gaya geser kombinasi balok B1-A xii

13 Tabel VII.6. Hasil hitungan Q dan R dengan sebesar 1%, 2%, 3% dan 4% dengan f c = 25 Mpa, f y = 400 Mpa Tabel VII.7. Kombinasi kolom Tabel VII.8. Gaya geser kolom as B-no 5 Basement Tabel VII.9. Gaya aksial kolom lantai Basement as-b Tabel VII.10 Perhitungan δ s nilai lantai Basement bagian atas As B arah x pada kombinasi (1,4D) dan (1,2D+L+E (+) ) Tabel VII.11. Perhitungan ρ di Lantai Bassement portal As A,B dan C dengan Dimensi 450/ Tabel VII.12. Lanjutan perhitungan ρ di Lantai Bassement portal As A,B dan C dengan Dimensi 450/ Tabel VII.13. Perhitungan ρ di Lantai 1 portal As A,B dan C dengan Dimensi 450/ Tabel VII.14 Lanjutan perhitungan ρ di Lantai 1 portal As A,B dan C dengan Dimensi 450/ Tabel VII.15 Perhitungan ρ di Lantai 2 portal As A,B dan C dengan Dimensi 300/ Tabel VII.16 Lanjutan perhitungan ρ di Lantai 2 portal As A,B dan C dengan Dimensi 300/ Tabel VII.17 Perhitungan ρ di Lantai 3 portal As A,B dan C dengan Dimensi 300/ Tabel VII.18 Lanjutan perhitungan ρ di Lantai 3 portal As A,B dan C dengan Dimensi 300/ Tabel VII.19 Gaya geser kombinasi kolom kolom B no 5 di dalam lo Tabel VII.20 Gaya geser kombinasi kolom kolom B no 5 di luar lo Tabel VIII.1 Gaya aksial as A no Tabel VIII.2 Momen kolom as A no Tabel VIII.3 Hitungan beban gempa nominal horizontal pada tiap lantai Tabel VIII.4 Hasil analisa mekanik balok sloof portal as Tabel IX.1 Harga satuan pekerjaan xiii

14 Tabel IX.2 Hitungan volume beton Tabel IX.3 Hitungan berat pembesian tulangan pokok Tabel IX.4 Hitungan jumlah tulangan bagi portal as A Tabel IX.5 Hitungan jumlah tulangan bagi portal as B Tabel IX.6 Hitungan jumlah tulangan bagi portal as C Tabel IX.7 Hitungan jumlah tulangan bagi portal as angka lantai 1 dan Tabel IX.8 Hitungan jumlah tulangan bagi portal as angka lantai 3 dan Tabel IX.9 Hitungan berat pembesian tulangan bagi Tabel IX.10 Hitungan begesting balok dan kolom Tabel IX.11 Biaya kebutuhan struktur baja Tabel IX.12 Rekapitulasi struktur beton xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar II.1. Sendi plastis pada struktur gedung Gambar II.2. Sendi plastis pada balok (a) dan kolom (b)... 8 Gambar II.3. SRPM terbuka... 9 Gambar II.4. Interstorey drift pada portal Gambar II5. SRPM dengan kombinasi struktur lain Gambar II.6. Soft storey pada struktur Gambar II.7. Peta parameter respons percepatan periode pendek (S s ) Gambar II.8. Peta parameter respons percepatan periode 0,1 detik (S 1 ).26 Gambar II.9. Peta gempa koefisien risiko terpetakan periode pendek c rs Gambar II.10. Peta gempa koefisien risiko terpetakan periode 1 detik c r Gambar II.11. Diagram respons spektrum Gambar III.1. Penentuan panjang bentang plat (λ) Gambar III.2. Momen lentur pada plat satu arah Gambar III.3. Bagan alir perhitungan penulangan plat Gambar III.4. Bagan alir perhitungan momen rencana plat Gambar III.5. Ukuran anak tangga Gambar III.6. Perencanaan plat lantai basement Gambar III.7. Perencanaan plat dinding basement Gambar III.8. Model struktur beam-slab building Gambar III.9. Model beban envelope Gambar III.10. Definisi mass source Gambar III.11. Modal load case Gambar III.12. Load pattern IBC 2009 pada SAP Gambar III.13 Validasi analisa beban gempa pada SAP Gambar III.14. Bagan alir perhitungan tulangan memanjang balok Gambar III.15. Bagan alir perhitungan momen desain balok Gambar III.16. Gaya geser perlu balok Gambar III.17. Bagan alir perhitungan tulangan geser (begel) balok Gambar III.18. Sketsa diagram perancangan kolom xv

16 Gambar III.19. Bagan alir penulangan memanjang kolom Gambar III.20. Bagan alir penulangan geser (begel) kolom Gambar III.21. Tegangan geser satu arah Gambar III.22. Tegangan geser dua arah Gambar III.23. Diagram tegangan regangan plat poer Gambar VI.1. Bagan alir tahap perencanaan Gambar V.1. Denah plat lantai Gambar V.2. Denah plat lantai 2 dan Gambar V.3. Denah plat lantai Gambar V.4. Tekanan tanah pada dinding dan lantai basement Gambar VI.1. Pola garis leleh untuk plat persegi Gambar VI.2. Notasi as penyebaran beban grafitasi pada lantai atap Gambar VI.3. Notasi as penyebaran beban grafitasi pada lantai 2 dan Gambar VI.4. Notasi as penyebaran beban grafitasi pada lantai Gambar VI.5. Distribusi beban pada plat as-a Gambar VI.6. Distribusi beban pada plat as-b Gambar VI.7. Distribusi beban pada plat as-c Gambar VI.8. Diagram respons spectrum Gambar VI.9. Respons spectrum hasil hitungan manual Gambar VI.10 Respons spectrum hasil hitungan online Gambar VII.1. Model pembebanan dan hasil momen SAP2000 pada balok lantai atap portal As-B no Gambar VII.2. Momen lentur pada balok B1-A Gambar VII.3. Penulangan balok B1-A Gambar VII.4. Diagram interaksi kolom M-N arah X Gambar VII.5. Diagram interaksi kolom M-N arah Y Gambar VII.6. Diagram interaksi kolom M-N arah X Gambar VII.7. Diagram interaksi kolom M-N arah Y Gambar VII.8. Penulangan kolom Gambar VII.9. Plot nilai Q dan R kolom B no 5 arah x dari berbagai kombinasi (1,2D+L+E (+) ) xvi

17 Gambar VII.10. Plot nilai Q dan R kolom B no 5 arah Y dari kombinasi (1,2D+L+E (+) ) Gambar VII.11. Penulangan kolom Gambar VII.12. Penulangan kolom Gambar VII.13 Penulangan kolom B no Gambar VII.14. Diagram M-N kolom arah X Gambar VII.15. Diagram M-N kolom arah Y Gambar VIII.1. Portal as Gambar VIII.2. Denah struktur portal Gambar VIII.3. Pembebanan dan momen lentur sloof xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRANL-1. LAMPIRANL-2. LAMPIRANL-3. GAMBAR DETAIL KOMBINASI GAYA DALAM PENULANGAN BALOK DAN KOLOM xviii

19 DAFTAR NOTASI A cp = luasan yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm 2. A 0 = luasan yang dibatasi oleh garis pusat (centerline) dinding pipa, mm 2. A 0h = luasanyang dibatasi garis begel terluar, mm 2. A s = luas tulangan longitudinal tarik (pada balok), mm 2. = luas tulangan pokok (pada pelat), mm 2. A s = luas tulangan longitudinal tekan (pada balok), mm 2. A sb = luas tulangan bagi (pada pelat), mm 2. A st = A s + A s = luas total tulangan longitudinal (pada balok), mm 2. A s,b = luas tulangan tarik pada kondisi seimbang (balance), mm 2. A s,maks = batas maksimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm 2. A s,min = batas minimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm 2. A s,u = luas tulangan yang diperlukan, mm 2. A v,u = luas tulangan geser/begel yang diperlukan, mm 2. a = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen, mm. a b b = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen kondisi balance, mm. = lebar penampang balok, mm. C c = gaya tekan beton, N. C i C lx C ly C tx C ty D d d b d d = koefisien momen pelat pada arah sumbu-i. = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek). = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang). = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek). = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang). = beban mati (dead load), N, N/mm, atau Nmm. = lambang batang tulangan deform (tulangan ulir). = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tekan, mm. = diameter batang tulangan, mm. = jarak antara pusat berat tulangan tarik pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm. d d = jarak antara pusat berat tulangan tekan pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm. = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik, mm. d s d s1 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan tepi serat beton xix

20 d s2 tarik, mm. = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan baris kedua, mm. d s = jarak antara pusat berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan, mm. E = beban yang diakibatkan oleh gempa (eartquake load), N atau Nmm. E c E s f ct = modulus elastisitas beton, MPa. = modulus elastisitas baja tulangan, MPa. = kuat tarik beton, MPa. f c = kuat tekan beton dan mutu beton yang disyaratkan pada beton umur 28 hari, MPa. f y h = kuat leleh baja tulangan longitudinal, MPa. = tinggi penampang struktur, mm. I = momen inersia, mm 4. K = faktor momen pikul, MPa. K maks L M i M n = faktor momen pikul maksimal, MPa. = beban hidup (life load), N, N/mm, atau Nmm. = momen pelat pada arah sumbu-i, Nmm. = momen nominal aktual struktur, Nmm. M n,maks = momen nominal aktual maksimal struktur, Nmm M lx M ly M tx M ty M U M r m n P cp P h q D q L q u r = momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm. = momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm. = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm. = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm. = momen perlu atau momen terfaktor, Nmm. = momen rencana struktur, Nmm. = jumlah tulangan maksimal per baris selebar balok. = jumlah total batang tulangan pada hitungan balok. = jumlah kaki begel pada hitungan begel. = keliling yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm. = keliling yang dibatasi garis begel terluar, mm. = beban mati terbagi rata, N/mm. = beban hidup terbagi rata, N/mm. = beban terfaktor terbagi rata, N/mm. = jari-jari inersia, mm. xx

21 S = jarak 1 meter atau 1000 mm. s = spasi begel balok atau spasi tulangan pelat, mm. T n T u U = momen puntir (torsi) nominal, Nmm. = momen puntir (torsi) perlu atau torsi terfaktor, Nmm. = kuat perlu atau beban terfaktor, N, N/mm, atau Nmm. V c = gaya geser yang dapat ditahan oleh beton, N. V n = gaya geser nominal pada struktur beton bertulang, N. V s = gaya geser yang dapat ditahan oleh tulangan sengkang/begel, N. V u = gaya geser perlu atau gaya geser terfaktor, N. V ud = gaya geser terfaktor pada jarak d dari muka tumpuan, N. α = faktor lokasi penulangan. = faktor pelapis tulangan. 1 = faktor pembentuk tegangan beton persegi ekuivalen yang nilainya bergantung mutu beton. = faktor ukuran batang tulangan. c = berat beton, kn/m 3. t = berat tanah diatas fondasi, kn/m 3. λ = faktor beban agregat ringan. = panjang bentang, m. λ d λ db λ dh λ hb = panjang penyaluran tegangan tulangan tarik atau tekan, mm. = panjang penyaluran tegangan dasar, mm. = panjang penyaluran tulangan kait, mm. = panjang penyaluran kait dasar, mm. λ n = bentang bersih kolom atau balok, m. = lambang dimensi batang tulangan polos, mm. = faktor reduksi kekuatan. xxi

22 PERENCANAAN ULANG GEDUNG RUMAH SAKIT AN-NUR YOGYAKARTA DENGAN BETON BERTULANG ABSTRAKSI ANDY ROSYULIANTA IRFAN (D ) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Kota Yogyakarta yang berkembang pesat baik dari segi bisnis maupun infrastruktur membuat kebutuhan rumah sakit meningkat. Oleh sebab itu akan direncanakan sebuah gedung apartemen 3 lantai +1 basement dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di wilayah tersebut. Struktur gedung yang direncanakan harus mempertimbangkan aspek keamanan, arsitektural dan ekonomi. Perencanaan gedung apartemen ini mengacu pada standar peraturan (SNI) terbaru yang telah diterbitkan, yaitu SNI-1726:2012 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non-Gedung) dan SNI-2847:2013 (Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung). Perencanaan gedung ini mencakup struktur utama (struktur atas balok kolom dan struktur bawah) serta struktur rangka atap baja dan struktur plat (plat lantai, dinding basement dan tangga). Perhitungan klasifikasi situs tanah termasuk kategori SD (tanah sedang), maka diperoleh nilai S DS dan S D1 adalah 1,226 dan 0,448 sehingga klasifikasi Kategori Desain Seismik (KDS) untuk perencanaan ini termasuk KDS D (resiko gempa besar). Untuk kebutuhan perencanaan beban gempa pada gedung SRPMM, dipakai faktor keutamaan bangunan I e dengan nilai 1,0 (hunian, kategori risiko II) faktor modifikasi respons (R) sebesar 5, faktor perbesaran defleksi (C d ) bernilai 2,5. Mutu beton yang dipakai f c 25 MPa, serta tulangan baja BJTS 400 MPa dan BJTP 240 MPa. Balok struktur direncanakan berdimensi 350/700 untuk lantai 1 dan 2, 300/600 untuk lantai 3 sampai dengan 4. Sedangkan untuk kolom direncanakan dengan dimensi 450/600 untuk lantai basement sampai dengan lantai 2 dan 300/500 untuk lantai 3 sampai dengan 4. Struktur bawah direncanakan memakai pondasi telapak dengan kedalaman 1 m. Kata kunci : perencanaan, sistem rangka pemikul momen menengah, struktur gedung. xxii