ANALISIS PEMILIHAN MODA KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS HIRAKI PROSES PADA MAHASISWA UNP KEDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PEMILIHAN MODA KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS HIRAKI PROSES PADA MAHASISWA UNP KEDIRI"

Transkripsi

1 ANALISIS PEMILIHAN MODA KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS HIRAKI PROSES PADA MAHASISWA UNP KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen OLEH : ARIF MAHFUDIN NPM: PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 Halaman 1

2 Halaman 2

3 Halaman 3

4 ANALISIS PEMILIHAN MODA KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS HIRAKI PROSES PADA MAHASISWA UNP KEDIRI Oleh : ARIF MAHFUDIN Fakultas Ekonomi, program Studi Manajemen arrivenosatu@gmail.com Dr Subagyo, M.M dan Rony Kurniawan, S. E. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia modern pemenuhan kebutuhan akan pendidikan khususnya pendidikan formal, sehingga terjadilah pergerakan untuk mencapai sekolah ataupun kampus ada. Pergerakan sendiri membutuhkan moda angkutan sebagai sarana untuk bergerak. Pemilihan moda angkutan bervariasi berdasarkan tingkat kepuasan ditawarkan tiap moda angkutan. Moda angkutan ada Kediri akhir akhir in jugai telah menimbulkan masalah cukup serius di berbagai bidang seperti waktu tempuh perjalanan bertambah lama, kurangnya tingkat keamanan dan kenyamanan serta biaya dikeluarkan untuk melakukan perjalanan cukup tinggi. Metode Analisis Hirarki Proses dapat dipergunakan untuk menentukan faktor-faktor pemilihan moda. Studi ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pengguna, karakteristik pergerakan, dan karakteristik fasilitas moda angkutan mahasiswa menuju kampus, serta membuat model pemilihan moda angkutan mahasiswa menuju kampus antara kendaraan pribadi dan angkutan umum. Kriteria penelitian digunakan adalah keamanan, kenyamanan, biaya dan juga waktu, sedangkan alternatif penelitian ini adalah kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil, kendaraan umum berupa bus. Metode pengambilan sampel dilakukan penelitian ini adalah menggunakan purposive Sampling. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa UNP Kediri Fakultas Ekonomi Manajemen angkatan Sedangkan sampel penelitian adalah 50 responden. Kemudian dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan interpretasi dari data-data diperoleh penelitian serta hasil pengolahan data sudah dilakukan dengan memberikan keterangan dan penjelasan. Analisis kuantitatif, menggunakan analisis hirarki proses. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa secara keseluruhan bus dinilai sebagai moda kendaraan terbaik bagi para mahasiswa UNP Kediri untuk dijadikan sebagai pemilihan moda kendaraan jangka panjang, karena secara keseluruhan moda kendaraan berupa bus ini memiliki nilai paling tinggi dibandingkan dengan dua moda kendaraan lain. Sedangkan dari peneliti menyarankan kepada pihak UNP Kediri hendaknya dapat menyediakan halte bus lebih luas dan juga teduh bagi mahasiswanya baik disisi kanan maupun kiri jalan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para mahasiswa khususnya pada saat menunggu bus. Kata kunci : Pengambilan Keputusan, Moda Kendaraan, Analisis Hirarki Proses. Halaman 4

5 LATAR BELAKANG Kota Kediri merupakan kota sedang berkembang menjadi prioritas terakhir, sedangkan bidang menjadi prioritas utama pemilihan moda pendidikannya dan Universitas Nusantara transportasi responden melakukan PGRI Kediri adalah salah satu Universitas perjalanan menuju tempat kerja adalah di Kediri beberapa tahun ini motor yaitu sebesar 26,2%, menyusul mengalami perkembangan cukup kereta api, mobil pribadi, angkutan kota pesat. Dengan jumlah mahasiswa dan bis kota. cukup banyak, maka akan terbentuk suatu Pemilihan moda tersebut tarikan pergerakan bagi mahasiswa bervariasi berdasarkan tingkat kepuasan tersebar di wilayah Kediri untuk menuju ditawarkan tiap moda angkutan. kampus. disebut Tingkat kepuasan ditawarkan tiap mahasiswa moda angkutan dapat berubah - ubah. Hal Seperti sebelumnya, telah pergerakan membutuhkan sarana berupa moda angkutan. tersebut disebabkan oleh perubahan karakteristik dari pemilihan moda itu Pemilihan moda transportasi menurut sendiri. Perubahan karakteristik seperti sebagian ahli perencanaan transportasi, berubahnya biaya perjalanan dari suatu dianggap sebagai tahapan terpenting moda akibat kenaikan harga bahan bakar perencanaan transportasi. Karena pada minyak, kepadatan lalu lintas kendaraan tahap pilihan moda ini untuk menentukan bermotor di jalan jalan kota semakin karakteristik apa saja akan kita bertambah, sehingga sering menimbulkan nikmati saat kita memilih moda anggkutan kemacetan lalu lintas berakibat pada tersebut. keterlambatan Salah satu penelitian dilakukan perjalanan, fasilitas-fasilitas keamanan dan juga dan juga oleh Wicaksono (2004), tentang Faktor keamanan ada pada setiap moda faktor pemilihan kendaraan akan berpengaruh moda transportasi penduduk kerja di keputusan seseorang terutama hal kecamatan ini mahasiswa mempengaruhi Sukmajaya tempat kerja dengan Depok menuju menggunakan metode analytic hierarchy process. Dari hasil Analisa AHP, responden di (bermotor) mereka gunakan menuju kampus. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi Kelurahan Sukamaju menganggap faktor dengan waktu sebagai prioritas utama, yaitu 42,5 Universitas % menyusul biaya, aman, dan nyaman terutama memilih moda responden yaitu Nusantara untuk mahasiswa PGRI mahasiswa Kediri Fakultas Halaman 5

6 Ekonomi menggunakan memiliki prioritas paling tinggi angkutan pribadi dan umum untuk tujuan dan bertindak untuk mempengaruhi perjalanan dari tempat tinggal menuju ke hasil pada situasi tersebut. Metode AHP kampus dengan ini membantu memecahkan persoalan kampus pernah daerah penelitian di Universitas Nusantara PGRI kompleks dengan menstruktur Kediri di Jalan KH Ahmad Dahlan No 76 suatu Kediri. Berdasarkan latar belakang di atas, berkepentingan, telah untuk menarik berbagai pertimbangan guna merumuskan ke suatu penelitian mengembangkan bobot atau prioritas. di beri judul Analisis pemilihan Metode moda mendaraan dengan menggunakan kekuatan dari perasaan dan logika metode Analisis Hirarki Proses pada bersangkutan pada berbagai persoalan, mahasiswa UNP Kediri lalu mensintesis berbagai pertimbangan mendorong penulis hirarki ini kriteria, hasil juga pihak dan dengan menggabungkan beragam menjadi hasil cocok KAJIAN TEORI dengan perkiraan kita secara intuitif Kajian Teori sebagaimana dipresentasikan pada pertimbangan telah dibuat. (Saaty, Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh 1993). ahli Penggunaan AHP dimulai dengan matematika. Metode ini adalah sebuah membuat struktur hirarki atau jaringan kerangka untuk mengambil keputusan dari permasalahan ingin diteliti. Di dengan efektif atas persoalan hirarki terdapat tujuan utama, kompleks kriteria-kriteria dan alternatif-alternatif Thomas L. Saaty, dengan seorang menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan memecahkan berpasangan persoalan tersebut ke bagian- membentuk bagiannya, menata bagian atau variabel struktur. ini berpasangan dengan memberi dibahas. Perbandingan dipergunakan hubungan Hasil ini dari akan di untuk membentuk suatu susunan hirarki, nilai numerik pada matrik dimana skala rasio diturunkan tentang bentuk eigenvektor utama atau pertimbangan pentingnya akan subjektif tiap variabel dan fungsi-eigen. mensintesis berbagai pertimbangan ini Setiap hirarki tidak perlu terdiri untuk menetapkan variabel mana dari 5 level, banyaknya level tergantung Halaman 6

7 pada permasalahan dihadapi. decomposition yaitu memecah Tetapi untuk setiap permasalahan, level persoalan-persoalan 1 (fokus atau sasaran), level 2 (faktor menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin atau kriteria), dan level 5 (alternatif) mendapatkan hasil akurat,pemecahan harus selalu ada. juga dilakukan unsurnya TUJUAN utuh unsur- sehinggadidapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasanini maka proses NYAMA N AMAN BIAYA WAKTU analisis ini dinamakan hirarki. Ada dua jenishirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Disebut hirarki lengkap jikasemua elemen ada pada tingkat MOBIL MOTOR BUS Gambar Struktur Hirtarki banyak pengambilan digunakan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah hal perencanaan, penentuan alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan, alokasi sumber daya, penentuan kebutuhan, peramalan hasil, perencanaan hasil, perencanaan sistem, pengukuran performansi, optimasi, dan pemecahan konflik. Menurut Marimin (2010: 93-96) metodologi keputusan AHP didasarkan atas4 prinsip dasar, yaitu : demikian,hirarki terbentuk b. Comparative Judgement Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentinganrelatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu kaitannyadengan kriteria di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP,karena berpengaruh prioritas ada ia akan menentukan darielemen-elemen sebagai dasar pengambilan persoalan disajikan bentuk dinamakan matriks matriks berpasangan (pairwisecomparison). c. Synthesis of Priority a. Decomposition Setelah tidak keputusan.hasil dari penilaian ini Prinsip Pokok AHP pengambilan jika dinamakan hirarki tidak lengkap. Kegunaan AHP AHP berikutnya, didefinisikan, tahapan perlu dilakukanadalah Dari setiap matriks pairwise comparison Halaman 7

8 (berpasangan) merupakankriterianya. Tetapi tidak kemudian dicari eigenvector dari dapat jika rasa sebagai kriterianya. setiap Artikedua matriks berpasangan local untuk mendapatkan prioritykarena matriks berpasangan terdapat pada setiaptingkat, maka dilakukansintesis di antara local Prosedur sintesisberbeda melakukan menurut Pengurutan hirarki. elemen-elemen menurutkepentingan relatif melalui prosedur sintesis prioritysetting. adalah dinamakan Global prioritas/bobot subkriteria hirarki keseluruhan/level tertinggi mendapatkan objek- objek didasarkan pada kriteria tertentu. ObservasiLapangan Proses Pemilihan Mode Kendaraan RumusanMasalah Pengumpulan Data ImplementasiMetode AHP tujuan hirarki. global antara priority maupunalternatif secara hubungan menkut untuk mendapatkan global priority harus priority. tingkat adalah Uji konsistensi data Cara priority ini Konsisten dengan caramengalikan local priority subkriteria maupun alternatif Simpulan denganprioritas dari parent criterion Rekomendasi Saran (kriteria level di atasnya). d. Logical Consistency Konsistensi makna. memiliki Pertama objek dikelompokkan keseragaman adalah serupa sesuai dua Gambar Kerangka Konseptual objekdapat dengan danrelevansi. Contohnya, anggur dan kelereng dapat dikelompokkan sesuai dengan himpunan seragam jika bulat Halaman 8

9 Waktu METODE PENELITIAN penelitian dan pengambilan data pada penelitian ini Variable Penelitian Dalam penelitian ini hanya ada dimulai pada bulan September sampai satu variabel penelitian yaitu variabel Desember Waktu 4 bulan tersebut pemilihan moda kendaraan dengan digunakan untuk berbagai kegiatan indikator aman, nyaman, biaya dan penelitian seperti : pengajuan judul, waktu. bimbingan penuyusunan, persiapan pembuatan instrumen penelitian, Teknik dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan data pengumpulan data, analisis data, penyusunan laporan dan revisi. sekunder, yaitu data diperoleh dari sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul pendekatan ini menggunakan kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:147) kuantitatif adalah penelitian dinyatakan datanya pendekatan bentuk jumlah atau angka dapat dihitung secara sistematik penelitian dan dilakukan 1. Kuesioner 2. Dokumentasi data (Sugiyono,2009:137). Penelitian Teknik Pengumpulan Data di mengunakan Teknik Analisis Data Teknik digunakan peneliti menganalisis data adalah menggunakan analisis kuantitatif menggunakan metode analisis hirarki proses. Menurut suryadi dan rahmadhani (1998: ) langkah-langkah dilakukan meliputi : rumus AHP. 1) Mendefinisikan Tempat Dan Waktu Penelitian penulisan masalah dan menentukan solusi diinginkan; Tempat Penelitian Dalam dengan 2) Membuat struktur skripsi penulis melakukan penelitian ini pada 3) Membuat matriks 4) Melakukan 5) Menghitung niai eigen berlokasi di Jl. Kh Ahmad dahlan 6) Mengulangi langkah 3,4,5 untuk No. 46 Kediri Jawa Timur, Indonesia. Waktu Penelitian seluruh tingkat hirarki. 7) Menghitung Eigen vector dari setiap matriks berpasangan. Halaman 9

10 8) Memeriksa konsistensi hierarkhi. Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN penting observasi di diperoleh Universitas Nusantara PGRI Kediri merupakan data kualitatif dan dokumentasi. Data kuantitatif yaitu data tanggapan sedikit lebih antara mobil dengan bus yaitu sebanyak 23 Analisis Data Data memberikan tentang tanggapan responden pemilihan moda kendaraan mereka gunakan menuju kampus, responden atau 46%, lebih antara penting mobil dengan motor yaitu sebanyak 27 responden atau 54%, dan tanggapan lebih penting antara bus dengan motor yaitu sebanyak 21 responden atau 42% pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor keamanan. sedangkan data dokumentasi adalah jumlah mahasiswa Nusantara manajemen PGRI Universitas Kediri jurusan berjumlah 213 mahasiswa Deskripsi Data kj kjj k Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan lebih antara penting mobil dengan bus yaitu sebanyak 24 responden atau 48%, sangat lebih penting antara mobil dengan motor yaitu sebanyak 24 responden atau 48%, dan tanggapan lebih penting Halaman 10

11 antara bus dengan motor yaitu sebanyak 25 responden atau 50% pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor kenyamanan. Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan penting antara motor Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden dengan mobil yaitu sebanyak 27 responden memberikan atau tanggapan sedikit lebih lebih 54%, lebih penting penting antara bus antara motor dengan bus dengan motor yaitu sebanyak 26 responden yaitu sebanyak 23 responden atau 46%, atau 52%, sangat lebih penting kemudian tanggapan sedikit lebih penting antara bus dengan mobil dan lebih penting yaitu sebanyak 24 responden atau 48%, antara mobil dengan bus yaitu sama kemudian tanggapan lebih penting dan sebanyak 22 responden atau 44% sangat pertanyaan-pertanyaan lebih penting mengenai faktor antara motor dengan mobil waktu yaitu sama sebanyak 25 responden atau Hasil Perhitungan Menggunakan AHP 50% pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor biaya. 1. Mendefinisikan Masalah Bagaimana penerapan metode AHP pemilihan moda kendaraan oleh mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri Halaman 11

12 2. Struktur Hirarki 4. Perbandingan berpasangan 5. Menghitung Eigen Vektor 3. Matriks berpasangan Halaman 12

13 Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai Eigen Vektor tertinggi adalah faktor Biaya dengan nilai Eigen 0,5481, dan diurutan ke dua ada faktor waktu dengan nilai Eigen 0,2768, kemudian diurutan ke tiga ada faktor aman dengan nilai Eigan 0,1056, dan di urutan terakhir ada faktor Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai Eigen Vektor untuk kriteria aman mendapat nilai tertinggi adalah mobil dengan nilai Eigen 0,5543, dan diurutan ke dua ada bus dengan nilai Eigen 0,3119, kemudian diurutan ke tiga ada motor dengan nilai Eigan 0,1338. nyaman dengan nilai Eigen 0, Matriks dari setiap faktor ketiga moda transportasi Halaman 13

14 Dari data diatas dapat diketahui bahwa Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai Eigen Vektor untuk kriteria nyaman nilai Eigen Vektor untuk kriteria biaya mendapat nilai tertinggi adalah mendapat nilai tertinggi adalah bus mobil dengan nilai Eigen 0,7093, dan dengan nilai Eigen 0,6463, dan diurutan ke diurutan ke dua ada bus dengan nilai Eigen dua ada motor dengan nilai Eigen 0,2895, 0,2141, kemudian diurutan ke tiga ada kemudian diurutan ke tiga ada mobil motor dengan nilai Eigan 0,0766. dengan nilai Eigan 0,0641. Halaman 14

15 8. Uji Konsistensi Pengukuran konsistensi ini dimaksudkan untuk melihat ketidak konsistenan respon diberikan responden. Jika CR < 10% maka nilai berpasangan pada matriks kriteria diberikan konsisten. Jika CR > 10% maka nilai berpasangan pada matriks kriteria diberikan tidak konsisten. Sehingga jika tidak Dari data diatas dapat diketahui bahwa konsisten, maka pengisian nilai-nilai nilai Eigen Vektor untuk kriteria waktu pada matriks berpasangan pada unsur mendapat nilai kriteria tertinggi adalah motor dengan nilai Eigen 0,6711, dan diurutan ke dua ada mobil dengan nilai maupun alternatif harus diulang. a. Konsistensi 1 Eigen 0,2435, kemudian diurutan ke tiga ada bus dengan nilai Eigan 0, Eigen vector dari setiap matriks berpasangan Halaman 15

16 b. Konsistensi 2 Berdasarkan hasil pengujian AHP dapat terlihat dengan jelas bahwa semua variabel berpengaruh pemilihan moda kendaraan. Pengaruh diberikan ketiga variabel tersebut bersifat positif artinya semakin tinggi tingkat kenyamanan, keamanan, ketepatan waktu dan dari segi biaya maka mengakibatkan semakin tinggi pula minat pemilihan moda kendaraan tersebut. Untuk menghitung konsistensi rasio dibutuhkan nilai RI (Indeks Random) didapat dari tabel Oarkridge. Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh faktor keamanan pemilihan moda kendaraan Dari hasil pengujian membuktikan berpasangan tingkat pengaruh antara faktor keamanan pemilihan moda kendaraan. Melalui hasil perhitungan diperoleh telah nilai Eigen Jadi nilai CR untuk kriteria dilakukan biaya adalah 9,4% Vektor untuk kriteria aman mendapat nilai tertinggi adalah mobil dikatakan konsisten jika CR dengan nilai Eigen 0,5543, dan tidak lebih dari 10%, untuk diurutan ke dua ada bus dengan nilai perhitungan diatas nilai CR nya Eigen 0,3119, kemudian diurutan ke adalah 9,4% sehingga penilaian tiga ada motor dengan nilai Eigan pemilihan moda 0,1338. kendaraan berdasarkan kriteria keamanan biaya dinyatakan konsisten. signifikan pemilihan Penilaian Artinya bahwa memberikan faktor pengaruh moda kendaraan berupa mobil. Pembahasan Halaman 16

17 2. Pengaruh faktor kenyamanan pemilihan moda kendaraan Dari hasil membuktikan faktor biaya memberikan pengaruh berpasangan signifikan pemilihan tingkat pengaruh pemilihan moda kendaraan. Melalui perhitungan nilai Eigan 0,0641. Artinya bahwa pengujian antara faktor kenyamanan hasil diurutan ke tiga ada mobil dengan moda kendaraan berupa bus. 4. Pengaruh faktor waktu pemilihan moda kendaraan telah nilai Eigen Vektor untuk kriteria nyaman membuktikan mendapat nilai antara dilakukan diperoleh tertinggi adalah Dari hasil pengujian berpasangan tingkat faktor pengaruh waktu mobil dengan nilai Eigen 0,7093, dan pemilihan moda kendaraan. Melalui diurutan ke dua ada bus dengan nilai hasil Eigen 0,2141, kemudian diurutan ke dilakukan tiga ada motor dengan nilai Eigan Vektor untuk kriteria waktu 0,0766. mendapat nilai Artinya bahwa faktor perhitungan diperoleh telah nilai Eigen tertinggi adalah kenyamanan memberikan pengaruh motor dengan nilai Eigen 0,6711, signifikan pemilihan dan diurutan ke dua ada mobil moda kendaraan berupa mobil. dengan nilai Eigen 0,2435, kemudian diurutan ke tiga ada bus dengan nilai 3. Pengaruh faktor biaya pemilihan moda kendaraan Dari hasil membuktikan antara faktor waktu memberikan pengaruh pengujian berpasangan tingkat pengaruh biaya pemilihan moda kendaraan. Melalui hasil perhitungan dilakukan telah nilai Eigen diperoleh Eigan 0,0854. Artinya bahwa faktor signifikan pemilihan moda kendaraan berupa motor. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan telah dilakukan Vektor untuk kriteria biaya mengenai pemilihan moda kendaraan mendapat nilai tertinggi adalah bus dengan menggunakan metode Analisis dengan nilai Eigen 0,6463, dan Hirarki Proses pada mahasiswa UNP diurutan ke dua ada motor dengan Kediri nilai sebagai berikut :: Eigen 0,2895, kemudian dapat diambil kesimpulan Halaman 17

18 1. Faktor berpengaruh selanjutnya bus dengan bobot pemilihan moda kendaraan pada 0,2141, dan terakhir adalah mahasiswa motor dengan nilai bobot 0,0766. UNP Kediri pertama adalah faktor biaya dengan 3. Berdasarkan kriteria-kriteria bobot 0,5481, prioritas kedua pemilihan moda kendaraan, secara berpengaruh adalah faktor waktu keseluruhan dengan bobot 0,2768, prioritas ketiga alternatif adalah faktor aman dengan bobot pemilihan moda kendaraan pada 0,1056, sedangkan prioritas keempat mahasiswa adalah faktor nyaman dengan bobot bobot 0,4255. Prioritas alternatif 0,0695. strategi selanjutnya adalah motor 2. Penerapan metode dinilai strategi terbaik UNP Kediri sebagai dengan dengan nilai bobot 0,3637 dan pemilihan moda kendaraan pada prioritas alternatif strategi terakhir mahasiswa UNP Kediri berdasarkan adalah mobil dengan nilai bobot kriteria biaya, bus menempati 0,2102. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas pertama dengan nilai bobot secara keseluruhan bus merupakan 0,6463, prioritas kedua adalah motor alternatif strategi terbaik bagi para dengan nilai bobot 0,2895 dan mahasiswa prioritas mobil dijadikan sebagai pemilihan moda dengan nilai bobot 0,0641. Moda kendaraan jangka panjang, karena kendaraan kriteria secara keseluruhan moda kendaraan waktu berturut-turut adalah motor berupa bus ini memiliki nilai paling dengan bobot 0,6711, mobil dengan tinggi dibandingkan dengan dua bobot 0,2435, dan terakhir bus moda kendaraan lain. terakhir terbaik AHP bus adalah pada UNP Kediri untuk dengan bobot 0,0854. Pada kriteria aman, mobil dengan bobot 0,5546 merupakan moda angkutan terbaik 59 terbaik, selanjutnya adalah bus dengan nilai bobot 0,3119, dan terakhir adalah motor dengan nilai bobot 0,1338. Pada kriteria nyaman, moda kendaraan terbaik adalah mobil dengan bobot 0,7093, Implikasi Implikasi dari temuan penelitian mencakup pada dua hal, yakni implikasi teoritis dan praktis. Implikasi teoritis berhubungan dengan kontribusinya di luar instansi dan implikasi praktis berkaitan dengan kontribusinya temuan penelitian keamanan, Halaman 18

19 kenyaman, pengaruh biaya dan juga bus. Dilihat dari kuesioner telah waktu bagi mahasiswa UNP Kediri. diisi oleh 1. Implikasi Teoritis tersebut Sebagai bahan mahasiswa UNP Kediri diperoleh data bahwa mahasiswa UNP kediri ini lebih teori dan praktek sehingga dapat mementingkan faktor biaya menambah wawasan sangat dibandingkan dengan faktor-faktor penting bagi peneliti dimasa lain dirasa juga tidak akan datang dan menerapkan ilmu kalah penting seperti faktor aman, selama kuliah. nyaman, dan juga ketepatan waktu, sehingga alternatif moda kendaraan 2. Implikasi Praktis berupa bus adalah moda kendaraan Dapat digunakan bagi instansi memberi pengetahuan tentang paling diminati oleh mahasiswa UNP Kediri. pemilihan moda kendaraan bagi para 2. Bagi Peneliti Selanjutnya mahasiswanya supaya penggunaan Diharapkan penelitian lahan parkir di UNP Kediri dapat selanjutnya dapat mengkaji lebih digunakan secara maksimal, serta memberikan tentang kendaraan oleh mahasiswa UNP pengaruh Kediri agar diperoleh gambaran keamanan, biaya informasi kenyaman, dan juga waktu bagi mahasiswa UNP Kediri. lebih tentang lengkap pemilihan lagi moda dengan menambahkan kriteria dan alternatif lain sehingga diharapkan hasil Saran Berdasarkan maka, dapat kesimpulan diberikan diatas saran-saran penelitian akan datang lebih sempurna dari penelitian ini. sebagai berikut : 1. Bagi Instansi Hendaknya instansi dapat menyediakan halte bus lebih luas dan juga teduh bagi mahasiswanya baik disisi kanan maupun kiri jalan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para mahasiswa pada saat menunggu Halaman 19

20 Santrock, DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Penelitian Suatu Prosedur Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ibnu Syamsi. (2000). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. John W Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenata Media Group. Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB Warpani, Suwarjoko, 1990, Merencanakan Jakarta: Bumi aksara. Lubis Arfan Ikhsan. (2010). Akuntansi Sistem Pengangkutan. Bandung: ITB Keperilakuan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Marimin Nurul Maghfiroh, 2010, Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press Morlok, E. K, 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga Miro, Fidel, 2005, Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga Rahayu Sulistyorini (2014). Perencanaan dan permodelan Transportasi, Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta. Halaman 20

Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta

Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono

Lebih terperinci

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP

Lebih terperinci

Pengertian Metode AHP

Pengertian Metode AHP Pengertian Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,

Lebih terperinci

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (008 : 3) mengemukakan secara umum penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) 24 Dinamika Teknik Juli PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Antono Adhi Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol.

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah

Lebih terperinci

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process Siti Latifah Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Sumber kerumitan masalah pengambilan keputusan bukan hanya

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang).

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang). Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang). PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dewasa ini, Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Bab II Analytic Hierarchy Process

Bab II Analytic Hierarchy Process Bab II Analytic Hierarchy Process 2.1. Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN 47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Metode Analytical Hierarchy Process 2.2.1 Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT. PJB CIRATA BADAN PENGELOLAAN WADUK CIRATA Erika Susilo Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem

Lebih terperinci

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia dan Pengambilan Keputusan Setiap detik, setiap saat, manusia selalu dihadapkan dengan masalah pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele. Bagaimanapun

Lebih terperinci

Analytic Hierarchy Process

Analytic Hierarchy Process Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa Rizal Afriansyah Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Email : rizaldi_87@yahoo.co.id Abstrak - Transportasi mempunyai

Lebih terperinci

PERILAKU PERJALANAN PENDUDUK DENGAN PILIHAN MODA TRANSPORTASI DI PERBATASAN KOTA

PERILAKU PERJALANAN PENDUDUK DENGAN PILIHAN MODA TRANSPORTASI DI PERBATASAN KOTA PERILAKU PERJALANAN PENDUDUK DENGAN PILIHAN MODA TRANSPORTASI DI PERBATASAN KOTA Irwan Staff Pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area Jl Kolam No 1 Medan Estate-Medan. Kampus Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN KONTRAK UNIT PRICE (Studi Kasus: Peningkatan dan Pelebaran Aset Infrastruktur Jalan Alai-By Pass Kota Padang Sebagai Jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya dilakukan analisis prioritas terhadap alternatif-alternatif tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya dilakukan analisis prioritas terhadap alternatif-alternatif tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seringkali sebuah organisasi dihadapkan dengan suatu masalah dimana organisasi tersebut mengalami kesulitan dalam memilih suatu alternatif dari sejumlah alternatif

Lebih terperinci

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas pemasok terbaik untuk produkproduk yang paling laris dijual di Toko Besi Nusantara Semarang. Prioritas pemasok terbaik ditentukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN SCOOTER MATIC

PENERAPAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN SCOOTER MATIC Vol. IX No.1 Maret 2013 Pilar Nusa Mandiri PENERAPAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN SCOOTER MATIC Santoso Setiawan Tehnik Komputer, AMIK Bina Sarana Informatika Jl. Kramat Raya 18, Jakarta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK)

PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK) PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK) Rudi S. Suyono 1) Abstrak Sungai merupakan salah satu prasarana yang

Lebih terperinci

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Proses Hirarki Analitik. Teknik analisis yang digunakan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Proses Hirarki Analitik. Teknik analisis yang digunakan adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 Penelitian Terdahulu Sukarto (2006 melakukan penelitian mengenai pemilihan model transportasi yang sesuai dalam usaha memecahkan masalah kemacetan dengan udul penelitian Pemilihan

Lebih terperinci

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process) K O M P U Vol13, No.2, Juli 2016, pp. 94-104 ISSN: 1693 7-554 Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical A Hierarchy Process) S I, Lis. Uta.ri V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: 223-230 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA INSTANSI KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PELINDUNGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO

IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO Tas an Junaedi 1) Abstract Movement pattern that done by the resident of Lampung Province to Central Java Province

Lebih terperinci

PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN

PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN Vera Methalina Afma Dosen Tetap Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan ABSTRAK Tanah atau lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam membuat keputusan sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat

Lebih terperinci

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096 PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy 124 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice.v.11, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

Abstrak

Abstrak PEMILIHAN ALTERNATIF SUPPLIER MENGGUNAKAN PENDEKATAN VENDOR PERFORMANCE INDICATOR (VPI) DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES (AHP) DI PT SUMBER BERKAT ANUGERAH INDONESIA Euis Nina Saparina Yuliani 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) pernah dilakukan oleh SMA N 7 Pontianak sebagai system pendukung keputusan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANP DAN TOPSIS

BAB III ANP DAN TOPSIS BAB III ANP DAN TOPSIS 3.1 Analytic Network Process (ANP) Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi pada dasarnya mempunyai dua fungsi utama, yaitu melayani kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau daerah tertentu. Masalah

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP) JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP) Oleh: FREDDY PRATAMA 12.1.03.02.0161 Dibimbing oleh : 1. Fatkur

Lebih terperinci

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP

Lebih terperinci

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso

Lebih terperinci

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Mia Rusmiyanti Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) ANALYSIS AND DESIGN APPLICATION

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS

PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS Oscar Bintang Rustomo 1), Dewi Handayani 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa S1 Reguler Jurusan Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor mulai Desember 2010 Maret 2011. 3.2 Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan

Lebih terperinci

EVALUASI KEANDALAN KESELAMATAN KEBAKARAN PADA GEDUNG FISIP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG.

EVALUASI KEANDALAN KESELAMATAN KEBAKARAN PADA GEDUNG FISIP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG. EVALUASI KEANDALAN KESELAMATAN KEBAKARAN PADA GEDUNG FISIP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG. Dheva Vegar Anggara Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang. Jalan Mayjen Haryono

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Penelitian Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya peneliti membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang akan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KULIAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KULIAH TESIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KULIAH (StudiKasus :Mahasiswa/i UniversitasAtma Jaya Yogyakarta) FRANSISKA MOI No.Mhs.: 145102179/PS/MTS PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: PATRICA

Lebih terperinci

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl.Raya Selindung Baru Pangkalpinang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan. Setiap perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT ABSTRAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT. PJB BATU TEGI BADAN PENGELOLAAN WADUK BATU TEGI Abin Nirwan Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS

PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS MODA TRANSPORTATION CHOICE OF ENGINEERING FACULTY UNS STUDENT TO SUPPORT GREEN CAMPUS PROGRAM Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem ini digunakan

Lebih terperinci

STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG

STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG ISSN 232-23 3 Pages pp. 2-33 STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG Budhi Satrya, M. Isya 2, Sugianto 2 ) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Lebih terperinci

PENEMPATAN JUKIR DI WILAYAH KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KEDIRI DENGAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI

PENEMPATAN JUKIR DI WILAYAH KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KEDIRI DENGAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI PENEMPATAN JUKIR DI WILAYAH KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KEDIRI DENGAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Suyanto 1), Widya Cholil 2), Ifan Chandra 3) 1), 3) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Teknik Informatika

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK

URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK Khafizan 1), Slamet Widodo 2), Siti Mayuni 2) Khafizan.apid@gmail.com Abstrak Jaringan jalan cenderung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Aksesibilitas dan Mobilitas Sistem tata guna lahan yang ditentukan polanya oleh kebijakan pemerintah suatu wilayah dan bagaimana system transportasinya melayani, akan memberikan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI Jakarta Imam Sunoto, Fiqih Ismawan, Ade Lukman Nulhakim,, Dosen Universitas Indraprasta PGRI Email : raidersimam@gmail.com, vq.ismaone@gmail.com,

Lebih terperinci

Penyebaran Kuisioner

Penyebaran Kuisioner Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)

Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta) JURNAL TEKNIK POMITS 2014 1 Peningkatan Pelayanan Bus Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta) Hasrina Puspitasari 1 dan Sardjito 2 Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

Sistem pendukung keputusan pemilihan program studi pada perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA N 16 Semarang

Sistem pendukung keputusan pemilihan program studi pada perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA N 16 Semarang Sistem pendukung keputusan pemilihan program studi pada perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA N 16 Semarang Nufus Wirastama Strata satu Sistem Imformasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci

BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP. Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 1970-an

BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP. Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 1970-an BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP Pada bab ini dibahas mengenai AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty di Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 970-an dan baru

Lebih terperinci