PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 Pelaksanaan Program Usaha (Vivien F) 436 PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA PROGRAM EXECUTION PRODUCTIVE ECONOMIC BUSINESS BY FAMILY DEVELOPMENT ELDERLY MUGI WARAS IN HAMLET BLENDUNG, VILLAGE SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Oleh:vivien famusta, pendidikan luar sekolah, Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras; (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras; (3) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan keluarga anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras mencakup perencanaan dan pelaksanaan (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif dirasakan oleh lansia yang menjadi anggota UEP, organisasi BKL serta keluarga anggota BKL Mugi Waras yang aktif mengikuti kegiatan simpan pinjam ; (3) Faktor penghambat antara lain faktor internal usaha yang ditekuni anggota, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi (keterbatasan pinjaman), kurangnya pendampingan pengurus, serta kurangnya relasi untuk pemasaran; faktor pendukung yaitu semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Serta adanya keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di dusun Blendung. Kata kunci : pelaksanaan program, usaha ekonomi produktif, lansia Abstract This study aims to described :(1)The implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras;(2)Benefits the implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras; (3) Factors barrier and supporters the implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras. This research used a qualitative approach through the subject of study was the manager, members and family members. The data collection was done to technique interview, observation and documentation. Techniques used in the analysis data is reduction data, display data, and conclusion. Techniques used to explain the validity of data is using triangulation sources and triangulation technique. The research results show:(1)the implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras Includes planning and implementation;(2)benefits the implementation of the program productive economic undertakings perceived by elderly who are members of productive economic undertakings, organization Family Development Elderly and their families a member of Family Development Elderly Mugi Waras active follow savings and loans activities; (3) Factors barrier among others the internal factor business members, a lack of capital, delays in pay off ( limitations of loans), the lack of assistance committee, and the lack of relation to marketing. By factors in support that is spirit and volition members, the, a fellow member and concern to the related departments will continue to support of members productive economic undertakings in Hamlet Blendung. Keywords: program execution, productive economic undertakings, elderly

2 437 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VI Nomor 5.Tahun 2017 PENDAHULUAN Meningkatnya kualitas kesejahteraan dan kesehatan masyarakat turut berpengaruh terhadap tingginya angka harapan hidup di Indonesia. Hal ini juga memberikan kontribusi terhadap tingginya angka populasi lansia di Indonesia yang semakin meningkat. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, akan memberikan pengaruh dan perubahan terhadap perkembangan aspek biologis, ekonomi, maupun sosial. Apabila seseorang memasuki usia 60 tahun keatas yang merupakan masa akhir dari penuaan, maka dilihat dari segi ekonomi lansia cenderung dianggap sebagai beban keluarga. Tingginya angka lansia di Indonesia menjadi salah satu pekerjaan rumah untuk pemerintah turut aktif mensejahterakan lansia dan menjadikan lansia sebagai individu yang aktif, mandiri, dan sejahtera melalui programprogram lansia yang sampai saat ini masih gencar di perkenalkan dan dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Sri Iswanti Mahmudi (2000 : 63), penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana lanjut usia merasakan kepuasan dalam melakukan suatu aktivitas dan mempertahankan aktivitas tersebut selama mungkin. Data pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa dari popularitas masyarakat di Yogyakarta, sebesar 3,6 juta orang, sekitar 14,68% atau merupakan usia lanjut. Berdasarkan data BPS tahun 2014, pra lansia dan lansia miskin yang masih aktif bekerja berdasarkan jenis usaha menunjukkan perbedaan jenis usaha berdasarkan sebaran geografis di Kabupaten Sleman sekitar 50% lansia bekerja di bidang pertanian, tanaman, padi, palawija dan sebagian kecil bekerja di bidang industri pengolahan dan perdagangan. Melalui usaha ekonomi produktif, lansia mampu melakukan kegiatan positif melalui usaha yang akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan dirinya sendiri serta lingkungan sekitar yang bertujuan mengurangi angka ketergantungan lansia itu sendiri, berkontribusi memberikan nilai positif terhadap kesehatan, psikologis, serta kehidupan sosialnya. Salah satu BKL yang aktif dalam bidang usaha ekonomi produktif yang berada di Yogyakarta adalah BKL Mugi Waras tepatnya berada di Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. Keaktifan, semangat, dan optimisme dari lansia untuk tetap produktif dan mandiri pada usia senja di BKL Mugi Waras menjadi daya tarik tersendiri untuk dilakukannya penelitian terutama dalam bidang usaha ekonomi produktif lansia. Dalam pelaksanaannya, masalah yang dihadapi anggota usaha ekonomi BKL Mugi Waras antara lain masalah modal, pendampingan, dan pemasaran. Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. METODE

3 Pelaksanaan Program Usaha (Vivien F) 438 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL). Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2017 hingga April Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian dilaksanakan dengan teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling). Menurut Sugiyono (2010:300) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Peneliti menentukan secara mandiri subyek penelitian yang akan digunakan untuk mencari informasi yang terkait dengan penelitian. Pemilihan subyek penelitian ini dipilih berdasarkan keterlibatan subyek pada pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras sehingga mampu memberikan informasi dan berbagai data yang valid dan dapat diakui kebenarannya. Sumber data dalam penelitian ini terdapat dua informan, yaitu sumber informasi (key informan) dan informan pendukung. Sumber informasi (key informan) dalam penelitian ini adalah pengurus usaha ekonomi produktif BKL Mugi Waras, sedangkan informan pendukung dalam penelitian ini adalah lansia anggota BKL yang aktif dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif dan keluarga lansia anggota UEP. Prosedur Penelitian dilakukan dengan observasi awal mengenai Program Usaha Ekonomi Produktif di BKL Mugi Waras Dusun Blendung. Kemudian setelah proposal selesai dilanjutkan dengan pembuatan instrumen penelitian. Peneliti selanjutnya mengambil data atau informasi ke subjek penelitian, dan memulai pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang digunakan dan pedoman penelitian. Pengolahan data dilakukan sejak awal pengambilan data hingga akhir pengumpulan data. Setelah data diolah, peneliti mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sugiyono (2011: ) peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Metode Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang terlihat dari objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Teknik observasi

4 439 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VI Nomor 5.Tahun 2017 digunakan peneliti karena peneliti ingin mengetahui secara langsung apa saja yang dilakukan atau yang terjadi di lapangan mengenai pelaksanaan program usaha ekonomi produktif yang sasaran utamanya adalah lansia. Teknik ini difokuskan untuk memperoleh data terkait pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Menurut Lexy J. Moleong (2012: 186), wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Untuk memperoleh data yang valid, peneliti menggunakan teknik wawancara dengan subjek yang terlibat dalam proses atau kegiatan yang berlangsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian terkait perencanaan program, pelaksanaan program, manfaat serta faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi ini dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya karya monumental dari yang bersangkutan (Sugiyono, 2011: 329). Peran dokumentasi adalah sebagai pendukung dari kelengkapan data yang diperoleh berdasarkan wawancara dan dokumentasi diantaranya dokumentasi administrasi, foto foto kegiatan, sarana prasarana, serta catatan peristiwa selama kegiatan yang dapat membantu peneliti menggambarkan kondisi riil di lapangan. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Analisis dilakukan setelah semua data sudah terkumpul melalui pengamatan yang sudah di tulis dalam catatan lapangan, wawancara dengan responden, observasi dan dokumentasi. Menurut Miles dan Huberman (2007: 15-21) teknik analisis data dijelaskan melalui beberapa langkah, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan. Reduksi data diartikan sebagai proses memilih, memusatkan perhatian pada penyederhanaan, dan mengabstrakan data hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 338) reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya dan menyisihkan yang tidak perlu. Peneliti secara umum dalam hal ini melakukan seleksi terhadap data data yang dilakukan secara manual. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data (display data). Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data akan mempermudah peneliti dalam melihat hasil penelitian. Langkah berikutnya setelah display data, menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti

5 Pelaksanaan Program Usaha (Vivien F) 440 bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2011:345). Proses menyimpulkan merupakan proses yang membutuhkan pertimbangan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan dan menyimpulkan data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras yaitu: Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras Di Dusun Blendung, terdapat beberapa lansia yang aktif dan berkeinginan mandiri dalam beraktifitas dan usaha, akan tetapi masih kekurangan modal, dalam waktu bersamaan juga ada tawaran dari dinas perekonomian untuk mengajukan proposal dana untuk usaha. Perencanaan program dilakukan oleh pengurus UEP yang didukung oleh keterlibatan lansia melalui identifikasi kebutuhan yang disesuaikan dengan jenis usaha dan kemampuan lansia dalam mengangsur pinjaman uang untuk modal. Identifikasi kebutuhan melalui jenis usaha dilakukan sebagai upaya penyesuaian antara usaha yang ditekuni dengan besarnya pinjaman modal yang juga dipertimbangkan dengan kemampuan untuk melunasi dalam jangka yang sudah ditentukan. Berbagai usaha yang ditekuni oleh anggota UEP, mencakup bidang pertanian, home industri, peternakan,perikanan, kerajinan, kuliner,dan perdagangan. Awal mula dari anggaran yang digunakan berasal dari pemerintah daerah yaitu Dinas Perekonomian Kabupaten Sleman. Seiring dengan bertambahnya anggota, akhirnya anggaran untuk simpan pinjam mendampat tambahan dari uang simpanan yang berasal dari uang tabungan anggota Bentuk fasilitas yang diberikan oleh pihak pengurus kepada anggota antara lain pinjaman modal, memfasilitasi untuk menabung dan arisan, pendampingan, serta SHU (Sisa Hasil Usaha) yang dibagikan setiap akhir tahun. Proses pelaksanaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam yang diperuntukkan lansia dan keluarga. Akantetapi yang menjadi sasaran utama adalah lansialansia produktif. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan di tanggal 17 dengan tanggal 25 oleh pengurus dan anggota usaha ekonomi produktif lansia yang seluruhnya adalah perempuan dengan sistem pinjam modal. Kegiatan pertemuan dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu P2WSS Sumbersari dan lagu Lansia Sehat, sambutan tuan rumah yang menjadi tempat pertemuan, sambutan ketua BKL Mugi Waras, kegiatan menabung, kegiatan arisan, kegiatan simpan pinjam, laporan keuangan oleh bendahara, saling tukar informasi dan tukar pikiran, dan terakhir adalah penutup. Peminjaman modal menggunakan sistem pinjaman modal dengan batas waktu pelunasan selama lima bulan dan

6 441 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VI Nomor 5.Tahun 2017 potongan 1% setiap bulan serta di angsur sebulan sekali ketika ada pertemuan UEP. 2. Manfaat Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras Dengan adanya pelaksanaan usaha ekonomi produktif, mampu mewujudkan lansia mandiri, aktif, sejahtera, menjadi wadah para lansia untuk berkomunikasi, sharing, serta tukar pendapat dengan sesama anggota UEP lainnya, meningkatkan kesejahteraan lansia dan keluarga di Dusun Blendung yang berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar serta meningkatkan komunikasi dan silaturahmi lansia di Dusun Blendung melalui kegiatan pertemuan rutin serta mempengaruhi tingkat perekonomian keluarga semakin meningkat, selain itu menciptakan lansia yang mampu mengurangi beban ekonomi keluarga. 3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Hambatan-hambatan yang dirasakan selama mengikuti pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi produktif menjadi salah satu acuan untuk anggota dan pengurus untuk terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas baik dari segi internal maupun eksternal. Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras dapat berjalan dengan baik, atas dasar semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Selain itu pelaksanan program dapat berjalan dengan lancar karena ada keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di Dusun Blendung. Pembahasan 1. Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras Dalam buku Mekanisme Kerja Kelompok Bina Keluarga Lansia yang dirancang oleh tim Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan (Tri.Budi.W.Rahardjo dkk:2014:06), salah satu kegiatan pengembangan dalam pokok-pokok kegiatan BKL adalah Bina peningkatan pendapatan usaha ekonomi produktif melalui UPPKS, UKM, Koperasi, dan lain-lain. Pada dasarnya, salah satu kegiatan dari Bina Keluarga Lansia adalah peningkatan pendapatan anggota melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi produktif. Hal ini pula yang menjadi bahan pertimbangan diadakannya usaha ekonomi produktif di BKL Mugi Waras. Menurut Sondang P Siagian, dalam menyusun suatu rencana berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu apa, dimana, bilamana, bagaimana, siapa, mengapa. Perencanaan program UEP sebagaimana dirangkum oleh peneliti melalui wawancara dan dokumentasi, dijelaskan bahwa tujuan dari adanya usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras di Dusun Blendung yaitu mampu meningkatkan kesejahteraan lansia yang akan berpengaruh pada kesehatan, kemandirian, semangat lansia dan mampu meningkatkan perekonomian lansia dan keluarga. Dalam pelaksanaan kegiatan UEP, ada beberapa orang yang terlibat langsung dalam kegiatan yang terdiri dari pengurus, anggota dan keluarga lansia itu sendiri. Terlaksananya kegiatan usaha ekonomi produktif salah satunya dengan keterlibatan orang-orang-orang sekitar yang turut menentukan keberhasilan program.

7 Pelaksanaan Program Usaha (Vivien F) 442 Berbagai usaha yang ditekuni oleh anggota UEP, mencakup bidang pertanian, home industri, peternakan,perikanan, kerajinan, kuliner,dan perdagangan. Pekerjaan yang ditekuni lansia di Dusun Blendung mayoritas adalah usaha sendiri atau home industri, antara lain membuat kasur, besek, anyaman tikar, membuat tempe kedelai, membuat tempe koro, membuat kerajinan-kerajinan, maupun membuat makanan dan jajanan pasar. Pekerjaan lain yang ditekuni lansia di Dusun Blendung ada yang fokus beternak lele, itik, kambing dan ikan. Lansia di Dusun Blendung juga ada yang masih kreatif, yang dibuktikan dengan adanya lansia yang memiliki skill membuat sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga dan bernilai ekonomis yaitu mendaur ulang sampah menjadi bross dan tas. Dalam menunjang pelaksanaan program usaha ekonomi produktif, bentuk fasilitas yang diberikan pengurus terbukti dengan peminjaman modal usaha, pendampingan secara tidak langsung dan pembagian sisa hasil usaha berupa uang yang dibagikan setiap akhir tahun. Menurut Abdullah Syukur (1987:40) kaitannya dengan pelaksanaan merupakan usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapinya semua kebutuhan seperti alatalat yang dibutuhkan, siapa yang melaksanakan, tempat pelaksanaannya dan bagaimana cara melaksanakan, kemudian setelah program dan kebijaksanaan ditetapkan atas pengambilan keputusan suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah langkah strategis, kebijaksanaan maupun operasional menjadi nyata guna mencapai sasaran dari program yang sudah ditetapkan di awal. Proses pelaksanaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam yang diperuntukkan lansia dan keluarga. Akantetapi yang menjadi sasaran utama adalah lansialansia produktif. Dalam pelaksanaan usaha ekonomi produktif, terdapat pertemuan rutin sebagai wadah untuk melakukan kegiatan simpan pinjam dan sharing pendapat maupun usaha masing-masing yang dilakukan sebulan sekali oleh para anggota dan pengurus. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan di tanggal 17 dengan tanggal 25 oleh pengurus dan anggota usaha ekonomi produktif lansia yang seluruhnya adalah perempuan dengan sistem pinjam modal. Dalam usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras yang pelaksanaannya berupa kegiatan pertemuan, sarana prasarana yang dibutuhkan terdiri dari tempat dan beberapa penunjang lain. Selama pertemuan berlangsung, berisi kegiatankegiatan yang sifatnya umum. Kegiatan pertemuan dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu P2WSS Sumbersari dan lagu Lansia Sehat, sambutan tuan rumah yang menjadi tempat pertemuan, sambutan ketua BKL Mugi Waras, kegiatan menabung, kegiatan arisan, kegiatan simpan pinjam, laporan keuangan oleh bendahara, saling tukar informasi dan tukar pikiran, dan terakhir adalah penutup. Pada dasarnya peminjaman modal berjalan dengan melibatkan pengurus dan anggota, menggunakan sistem pinjaman modal dengan batas waktu pelunasan selama lima bulan dan potongan 1% setiap bulan serta di angsur sebulan sekali ketika ada pertemuan UEP. Upaya yang dilaksanakan dengan aktif diberbagai kegiatan pameran dan memberikan

8 443 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VI Nomor 5.Tahun 2017 pelayanan yang terbaik ketika ada kunjungan dari pemerintah maupun tamu lainnya. 2. Manfaat Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta. Pelaksanaan usaha ekonomi produktif mewujudkan lansia mandiri, aktif, sejahtera, menjadi wadah para lansia untuk berkomunikasi, sharing, serta tukar pendapat dengan sesama anggota UEP lainnya, meningkatkan kesejahteraan lansia dan keluarga di Dusun Blendung yang berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar serta meningkatkan komunikasi dan silaturahmi lansia di Dusun Blendung melalui kegiatan pertemuan rutin serta mempengaruhi tingkat perekonomian keluarga semakin meningkat, selain itu menciptakan lansia yang mampu mengurangi beban ekonomi keluarga. 3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras pengurus maupun anggota mengalami hambatan maupun dukungan yang turut mempengaruhi keberhasilan program antara lain hambatanhambatan yang dirasakan selama mengikuti pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi produktif adalah faktor internal usaha yang ditekuni anggota UEP, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi, Kurangnya pendampingan, dan kurangnya pemasaran. Faktor pendukung yaitu atas dasar semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Selain itu pelaksanan program dapat berjalan dengan lancar karena ada keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di Dusun Blendung. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta. Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras terdiri dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan yang dilakukan oleh BKL Mugi Waras dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam modal dilakukan oleh pengurus UEP yang didukung oleh keterlibatan lansia melalui identifikasi kebutuhan dan perencanaan yang disesuaikan dengan jenis usaha dan kemampuan lansia dalam mengangsur pinjaman uang untuk modal. Pelaksanaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam yang diperuntukkan lansia dan keluarga lansia yang dilaksanakan setiap tanggal 17 dan 25. Sasaran utama program adalah lansia-lansia produktif. Selain itu, pelaksanaan kegiatan melalui sharing terkait usaha yang dijalankan, tukar pendapat dan saling membantu mencari jalan keluar ketika anggota lain mengalami masalah dalam usahanya. Sarana Prasarana selama pelaksanaan pertemuan terdiri dari tempat pelaksanaan, perlengkapan administrasi bukubuku penunjang

9 Pelaksanaan Program Usaha (Vivien F) 444 yaitu buku tabungan, buku simpan pinjam, buku arisan, bolpein dan lainnya, konsumsi berupa snack dan minum yang disediakan oleh tuan rumah. Kegiatan pertemuan dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu P2WSS Sumbersari dan lagu Lansia Sehat, sambutan tuan rumah yang menjadi tempat pertemuan, sambutan ketua BKL Mugi Waras, kegiatan menabung, kegiatan arisan, kegiatan simpan pinjam, laporan keuangan oleh bendahara, saling tukar informasi dan tukar pikiran, dan terakhir adalah penutup. Peminjaman modal berjalan dengan melibatkan pengurus dan anggota, menggunakan sistem pinjaman modal dengan batas waktu pelunasan selama lima bulan dan potongan 1% setiap bulan serta di angsur sebulan sekali ketika ada pertemuan UEP. upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas program yaitu adanya kerjasama yang baik antara anggota dan pengurus dalam pelunasan pinjaman modal serta aktif di berbagai pameran usaha ekonomi produktif yang diselenggarakan pemerintah. 2. Manfaat Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta. Manfaat dari pelaksanaan program antara lain a) dapat mengisi waktu kosong di usia tua (produktif), b) memiliki penghasilan sendiri, c) mandiri, d) memiliki peluang untuk meningkatkan usaha melalui peminjaman modal, e) dapat bersosialisasi dengan teman sebaya, f) wadah untuk berkomunikasi anggota, g) mengurangi beban ekonomi keluarga, h) berperan aktif meningkatkan perekonomian keluarga, i) meningkatkan kesejahteraan lansia dan keluarga di dusun Blendung. 3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta. Faktor penghambat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras antara lain faktor internal usaha yang ditekuni anggota UEP, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi (keterbatasan pinjaman), kurangnya pendampingan pengurus, serta kurangnya relasi untuk pemasaran, sedangkan faktor pendukung pelaksanaan program atas dasar semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Serta adanya keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di dusun Blendung. Saran Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu 1. Dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif akan lebih baik jika dikhususkan untuk para lansia dan bukan anggota keluarga lansia, baik lansia itu ikut kegiatan simpan pinjam maupun hanya ikut sharing saja. 2. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pertemuan hanya di hadiri oleh lansia perempuan saja. Lansia laki-laki tidak ikut kegiatan pertemuan dan digantikan oleh salah satu anggota keluarga. Apabila program benarbenar dikhususkan untuk lansia, maka kegiatan akan lebih baik jika setiap pertemuan

10 445 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VI Nomor 5.Tahun 2017 hanya dihadiri oleh lansia yang menjadi anggota UEP di BKL Mugi Waras dan menjadi wadah serta ruang terbuka untuk para lansia anggota UEP berkomunikasi terkait usaha yang mereka tekun. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Syukur. (1987). Kumpulan Makalah Study Implementasi Latar Belakang Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi. Sondang P. Siagiaan (2007). Fungsi Fungsi Manajerial. Jakarta: PT Bumi Aksara Sri Iswanti Mahmudi (2000). Psikologi Orang Dewasa dan Lanjut Usia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet Tri Budi W Rahardjo dkk (2014) Mekanisme Kerja Kelompok Bina Keluarga Lansia. Jakarta: Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, DIY

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, DIY PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, DIY TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, karena mengungkap data yang sedang berlangsung. Data yang terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena jenis penelitian tersebut sesuai dengan tema yang peneliti buat. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu kegiatan yang menuntut objektifitas baik dalam proses, pengukuran maupun menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian yang meningkatkan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah RW 01 Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Giriloyo Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Peneliti melakukan penelitian

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Pulau Tidung yang merupakan sebuah daya tarik wisata bahari yang berada di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, karena peneliti ingin menggambarkan Peran guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini didesain dengan penelitian kualitatif, yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan tercapainya tujuan penelitian yang tepat dan benar. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu. BAB III METODE PENELITIAN D. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Sosial Mardiwuto, Yayasan dr. Yap Prawirohusodo, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan metode ilmiah (scientific method). Metode ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan metode ilmiah (scientific method). Metode ilmiah 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara untuk memperoleh pengahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui pengumpulan data data dari latar alami dengan memanfaatkan nara sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dalam suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif memiliki kegunaan antara lain untuk memahami interaksi sosial dan memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian diperlukan metode penelitian, agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggung jawabkan, serta tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang terdapat dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian yang tujuan utamanya untuk menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang di lakukan di SMP Pondok Modern Selamat Kendal ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan pendekataan kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan pendekataan kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekataan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud unuk memahami fenomena yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Agar penelitian yang dilakukan dapat menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak dikeluarkannya surat ijin penelitian oleh STAIN Palangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 47 Seorang peneliti yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2004: 4) metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan metode penelitian kualitatif. Hadari Nawawi (2002: 63), menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Sugiyono (2011:9) adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian yang bermanfaat dan dapat di

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian yang bermanfaat dan dapat di BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode penelitian yang digunakan merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode dan pendekatan adalah satu diantara unsur yang harus ada dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif karena untuk mendapatkan yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping. Pemilihan tempat ini karena masyarakat di Dusun Modinan masih melestarikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di kawasan teluk Ciletuh yang berada pada bagian selatan Jawa Barat dan terletak Di Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti meupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif yang dilaksanakan oleh peneliti

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT MATA AKSARA BAGI PEREMPUAN DI DESA UMBULMARTANI, KECAMATAN NGEMPLAK, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan

Lebih terperinci

Penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Setting alami atau wajar, 2) Instrumen manusia (Human Instrumen).

Penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Setting alami atau wajar, 2) Instrumen manusia (Human Instrumen). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan. Penelitian lapangan merupakan penelitian dilakukan untuk memperoleh data atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada penyelidikan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Pada penelitian lapangan, peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami subyek penelitian. 2

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami subyek penelitian. 2 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkap suatu gejala (gejala alam, sosial, atau sebagainya) melalui cara tersendiri sehingga memperoleh suatu informasi. 1 A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2), sehingga dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena keadaan yang diselidiki memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Dalam mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Nasir (1988:63) Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Nasir (1988:63) Penelitian deskriptif adalah 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nasir (1988:63) Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari segi teoritis maupun praktis. Penelitian juga merupakan suatu bagian pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian field research, yaitu peneliti langsung terjun ke lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Ilmu pengetahuan tanpa penelitian tidak akan bertambah, pengetahuan merupakan dasar dari tindakan dan usaha. Penelitian mempunyai arti yang luas, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci