Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi

1 Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan sektor consumer goods periode , maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian JENIS PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijabarkan, penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menganalisa hubungan sebabakibat dari variabel-variabel yang diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas, yang terdiri dari Net profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, dan Earning Per Share. 32

3 Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.pada perusahaan sektor industri consumer goods DEFINISI OPERASIONAL Tingkat Pengembalian Saham Tingkat pengembalian saham diperoleh dari harga saham pada periode (t) dikurangi dengan harga saham pada periode (t-1), dan dibagi dengan harga saham pada periode (t-1). Tingkat pengembalian saham secara matematis dirumuskan sebagai berikut: Net profit Margin Net Profit Margin digunakan untuk mengukur presentase keuntungan dari setiap dollar penjualan setelah dikurangi dengan semua biaya dan beban (expenses), termasuk interest, taxes, dan preferred stock dividend. (Gitman, 2012:80). Net Profit Margin secara matematis dirumuskan sebagai berikut : 33

4 Semakin tinggi nilai Net Profit Margin, maka semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasi perusahaan setelah melunasi semua expenses juga meningkat Return on Asset Return on Asset sering juga disebut sebagai Return On Investment (ROI) yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. (Gitman, 2012:80). Return on Asset secara matematis dirumuskan sebagai berikut : Semakin tinggi nilai Return on Asset, maka semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva perusahaan semakin meningkat Return on Equity Return on Equity digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Return on Equity secara matematis dirumuskan sebagai berikut : 34

5 Semakin tinggi nilai Return on Equity, maka kemampuan perusahaan dalam memberikan pengembalian atau return kepada investor juga akan meningkat Earning Per Share Earning Per Share menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Earning Per Share secara matematis dirumuskan sebagai berikut : Semakin tinggi Earning Per Share maka semakin tinggi keuntungan yang didapat dari settiap lembar saham biasa. Sebaliknya, semakin kecil nilai Earning Per Share, maka semakin rendah keuntungan yang didapat dari setiap lembar saham biasa. 35

6 3.4. SUMBER DATA Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau merupakan data keuangan yang telah dipublikasikan. Data yang yang dikumpulkan untuk penelitian ini terdiri atas : 1. Daftar perusahaan sektor consumer goods yang diambil dari 2. Laporan keuangan tahunan dari masing-masing perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode , yang diambil dari 3. Harga saham masing-masing perusahaan sektor consumer goods yang digunakan untuk menghitung return saham. Data ini diambil dari POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar dalam Busra Efek Indonesia.selama periode Metode pangambilan sampel yang diadopsi peneliti dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang memberi kebebasan kepada peneliti untuk menentukkan sampel dengan kriteria tertentu yang telah ditentukkan dan dipertimbangkan oleh peneliti. 36

7 Sampel yang dipilih adalah saham-saham yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan sektor consumer goods yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode Perusahaan sektor consumer goods yang mem-publish data laporan keuangannya selama periode Perusahaan sektor consumer goods yang memiliki harga penutupan (closing price) saham mingguan lengkap periode Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, dari 35 perusahaan yang terdaftar dalam sektor consumer goods didapat 24 perusahaan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Perusahaan yang tidak masuk dalam penelitian adalah ALTO, AISA, DAVO, PSDN, INAF, KICI, SQBB, ICBP, ROTI, AQUA, dan WIIM. NO. KODE ALASAN 1 ALTO Perusahaan IPO tahun AISA Laporan keuangan tidak lengkap 3 AQUA Menjadi Perusahaan tertutup tahun DAVO Laporan keuangan tidak lengkap 5 ICBP Perusahaan IPO tahun INAF Laporan keuangan tidak lengkap 7 KICI Laporan keuangan tidak lengkap 8 PSDN Laporan keuangan tidak lengkap 9 ROTI Perusahaan IPO tahun SQBB Laporan keuangan tidak lengkap 11 WIIM Perusahaan IPO tahun

8 Berikut adalah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian : Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1 ADES Akasha Wira International Tbk. 2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk. 3 DLTA Delta Djakarta Tbk. 4 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 5 GGRM Gudang Garam Tbk. 6 HMSP HM Sampoerna Tbk. 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 8 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk. 9 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. 10 KLBF Kalbe Farma Tbk. 11 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk. 12 MERK Merck Tbk. 13 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 14 MRAT Mustika Ratu Tbk. 15 MYOR Mayora Indah Tbk. 16 PYFA Pyridam Farma Tbk. 17 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk. 18 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk 19 SKLT Sekar Laut Tbk. 20 STTP Siantar Top Tbk. 21 TCID Mandom Indonesia Tbk. 22 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. 23 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk. 24 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sehingga jumlah data yang akan diolah adalah perkalian antara jumlah sampel perusahaan yaitu 24 dengan periode pengamatan selama 4 periode (Tahun )). Jadi jumlah sampel menjadi 96 data. 38

9 3.6. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencatat data sekunder yang dibutuhkan dari dan Data sekunder yang diperoleh berupa daftar perusahaan sektor consumer goods, laporan keuangan perusahaan dan harga saham selama periode Setelah terkumpul, data tersebut diperiksa dan ditabulasikan sesuai dengan kebutuhan analisis agar diperoleh analisa yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan METODE PENGOLAHAN DATA Uji Asumsi Klasik Pengujian asusmsi klasik dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Hal ini dilakukan agar menghasilkan nilai parameter yang baik. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskadestisitas Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisa grafik dan analisa statistik (Ghozali: 2011, 160): 39

10 a) Analisa Grafik Untuk melihat normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka menunjukkan pola distribusi yang normal. b) Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik terlihat berbeda. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis yang digunakan untuk menentukan apakah data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal 40

11 Dengan tingkat kepercayaan 95%, Ho ditolak jika nilai signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya data dikatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0, Uji Multikolonieritas Uji miltikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. (Ghozali: 2011, 105) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik Durbin Watson (DW test). Durbin Watson test dilakukan dengan membuat hipotesis : 41

12 Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : ada autokorelasi ( r 0) Berikut adalah syarat pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi : Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d< dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du d 4-dl Tidak ada autokorelasi positif dan negatif Tidak ditolak Du < d < 4-du Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi keidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitisitas. Dengan bantuan software SPSS, penelitian ini menggunakan grafik scatterplot untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedasitisitas dalam model regresi. Jika data (titik titik) menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di 42

13 bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka dapat disimpukan bahwa tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dalam menganalisis data. Model ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variabel dependen yaitu NPM, ROA, ROE, dan EPS terhadap tingkat pengembalian saham perusahaan sector industry consumer goods. Secara sistematis, model penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y : Tingkat pengembalian saham 0 : Konstanta b 1, b 2, b 3, b 4 : Koefisien regresi linier X 1 X 2 X 3 X 4 e : Net Profit Margin (NPM) : Return on Asset (ROA) : Return in Equity (ROE) : Earning Per Share (EPS) : Standart Errorj 43

14 Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik, setidaknya dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik T Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.besaran koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang menjauhi 1 berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen sangat terbatas, sedangkan nilai R² yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi untuk memprediksi varian variabel independen. Penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan yang cukup mendasar yaitu terdapat bias pada jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model sehingga banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan adjusted R² pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. 44

15 Uji T Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut : Ho : Variabel independen secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Ha : Variabel independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Jika hasil nilai sig t (ρ value) 0.05 dengan nilai signifikansi 95%, maka Ho diterima. Sebaliknya, jika nilai sig t (ρ value) < 0.05, maka Ha diterima Uji F Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut : Ho : Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel independen. 45

16 Ha : Variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel independen. Penelitian ini menggunakan α sebesar 5% atau tingkat keyakinan sebesar 96%. Jika hasil nilai sig F (ρ value) 0.05, maka Ho diterima. Sebaliknya, jika nilai sig F (ρ value) < 0.05, maka Ha diterima. 46