MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI BILANGAN BULAT SISWA SMP MELALUI PEMBERIAN BALIKAN
|
|
- Harjanti Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI BILANGAN BULAT SISWA SMP MELALUI PEMBERIAN BALIKAN Nanang Dosen Pendidikan Matematika STKIP Garut ABSTRAK Berdasarkan pengamatan pada pembelajaran Matematika tentang cara menentukan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII SMPN 1 Cilawu, diperoleh persentase sebagai berikut: rata-rata hasil tes akhir dari 18 siswa hanya 2 siswa (10%) yang mendapat nilai sama atau di atas nilai KKM yang ditetapkan yakni 70, dan 16 siswa (90%) mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan hasil pembelajaran yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Metode Pembelajaran Pemberian Balikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII SMPN 1 Cilawu Kab. Garut. Sedangkan metode peneltian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pemberian balikan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII SMPN 1 Cilawu Kab. Garut dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari Pra-siklus 57 dan 63 pada Siklus I, meningkat menjadi 76 pada Siklus II. Kata Kunci : Operasi bilangan bulat, pemberian balikan. PENDAHULUAN Praktik-praktik pembelajaran di sekolahsekolah saat ini sudah saatnya dikaji kembali. Dunia pendidikan harus memainkan peran dalam mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat sekarang akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dikendalikan oleh sekolah-sekolah. Ada persepsi umum yang menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan, karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi. Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia, pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya. Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang
5 cocok, seperti metode pemberian balikan, juga memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran dalam penyampaian materi sehingga mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda. Khususnya dalam pembelajaran matematika, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran dengan pemberian balikan, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. Ada beberapa pandangan tentang pengertian pemberian balikan. Rustiyah (1991:23) mengemukakan tentang pengertian metode pemberian balikan sebagai berikut: 1. Cardelle dan Corno, pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan. 2. Menurut Daw dan Gage, pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada peserta didik sampai sejauh mana ia telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 3. Menurut Kulik dan Kulik, pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa seberapa jauh ia telah memahami isi pembelajaran sesuai dengan tes dan latihan yang diberikan guru kepadanya. 4. Measn, dkk, memberi defisini pemberian balikan adalah suatu komunikasi antara guru dan siswa dalam hal memudahkan siswa memperbaiki kekurangannya dalam proses pembelajaran. 5. Rochim dan Thomson, pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang pemahamannya dalam mengerjakan tes atau latihan setelah menyelesaikan suatu topik atau satu sub pokok bahasan yang diberikan guru setelah selang waktu tertentu. 6. Anderson dan Faust memberi pengertian, pemberian balikan adalah salah satu cara untuk memudahkan siswa belajar, yaitu memberi informsi kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan. 7. Menurut Hill, pemberian balikan adalah merupakan interaksi antara guru dan siswa yang digunakan sebagai korekasi terhadap jawaban siswa dalam mengerjakan tes atau latihan agar siswa tahu apakah jawabannya dalam mengerjakan tes atau latihan menjawab soal-soal itu benar atau salah. 8. Benne, menyatakan bahwa dengan pemberian balikan siswa akan mengetahui kesalahan/kekurangan dan penilain serta komentar yang diberikan oleh guru tentang tampilannya dalam mengerjakan tes atau latihan dengan maksud agar memudahkan siswa dalam memperbaikinya. 9. Skodmore, mendefinisikan pemberian balikan adalah informasi yang diberikan kepada siswa setalah ia memberikan respon atas tes atau latihan yang diberikan guru setelah melakukan proses pembelajaran sesuai dengan program yang dirancang oleh guru. Berdasarkan pendapat ahli tersebut di atas, makna pengertian pemberian balikan dalam pembelajaran, adalah informasi atau pemberitahuan guru kepada siswa, baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes
6 atau latihan, setelah selesai mengikuti program pembelajaran yang dirumuskan oleh guru dengan tujuan agar siswa terangsang atau termotivasi untuk berusaha merespon mencari pembetulan. Selanjutnya Rustiyah (1991:24) menjelaskan ada 2 cara pemberian balikan dalam proses pembelajaran, yaitu: a. Pemberian Balikan Secara Simbol Pemberian balikan secara simbol adalah pemberian informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, dengan memberikan tanda Benar (B) pada jawaban yang benar, dan memberikan tanda Salah (S) pada jawaban yang salah tanpa memberikan keterangan apapun. Tanda-tanda tersebut sebagai simbol apakah pekerjaan siswa benar atau salah. b. Pemberian Balikan Secara Ekspositorik Pemberian balikan secara ekspositorik, adalah pemberian informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, yaitu dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar, dan memberikan tanda Salah (S) pada jawaban yang salah dan sekaligus memberi penjelasan singkat/terperinci atas kesalahannya dan petunjuk perbaikan serta buku sumber acuannya agar siswa dapat memperbaiki kekurangannya dan kesalahannya yang telah diperbuatnya. Catatan yang diberikan oleh guru (pada umumnya untuk jawaban yang salah) dapat diberikan dengan jelas atau petunjuk lain yang dapat membantu siswa memperbaiki pekerjaannya yang salah. Namun perlu diingat juga bahwa seseorang belajar tidak ditentukan oleh kekuatankekuatan yang datang dari dalam dirinya, atau oleh stimulus yang datang dari dalam dirinya, atau oleh stimulus-stimulus yang datang dari lingkungan, akan tetapi merupakan interaksi timbal balik dari determinan-determinan individu dan determinan-determinan lingkungan (Bandura, 1977). Pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa. Observasi awal dilakukan pada hari Sabtu, 4 April 2016 untuk mengamati pembelajaran Matematika tentang cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII SMPN 1 Cilawu, diperoleh persentase ratarata hasil tes akhir dari 18 siswa hanya 2 siswa (10%) yang mendapat nilai sama atau di atas nilai KKM yang ditetapkan yakni 70, dan 16 siswa (90%) mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan hasil pembelajaran yang masih rendah. Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah metode pembelajaran
7 Pemberian Balikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII di SMPN 1 Cilawu Kab. Garut? Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pembelajaran Pemberian Balikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII SMPN 1 Cilawu Kab. Garut. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya dalam mata pelajaran matematika,sedangkan manfaat bagi siswa yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi penentuan Operasi Bilangan Bulat serta proses pembelajarannya menjadi aktif dan atraktif,juga diharapkan mampu memberi masukan bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman dalam rangka meningkatkan hasil belajarnya. Manfaat bagi guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas mengajar Matematika dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan edukatif. Sedangkan manfaat bagi sekolah yakni dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan metode pembelajaran, serta dapat meningkatkan prestasi pendidikan khususnya di SMPN 1 Cilawu Kab. Garut. METODE PENELITIAN Sasaran dari penelitian adalah guru dan siswa Kelas VII SMPN 1 Cilawu Kab. Garut semester II, dengan jumlah siswa 18 orang, yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Siklus I dilaksanakan 2 pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan tanggal 4 April 2016 materinya Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat. Pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 10 April 2016 materinya Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat (materi lanjutan). Tes akhir untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa terhadap materi yang telah diajarkan dilaksnakan tanggal 17 April 2016 bersamaan dengan berakhirnya pembelajaran siklus I. Siklus II dilaksanakan 2 pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan tanggal 1 Mei 2016 materinya Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat Pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 8 Mei 2016 materinya Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat (materi pendalaman). Tes dilaksanakan tanggal 15 Mei 2016 bersamaan dengan berakhirnya pembelajaran siklus II. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2008:3). Karakteristik dari PTK itu sendiri antara lain, yaitu: (1) Munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang harus diselesaikan; (2) Penelitian melalui refleksi diri; (3) Penelitian dilakukan di dalam kelas; dan (4) Penelitian bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Metode penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran
8 yang selama ini telah dilaksanakan agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efesien dengan memperhatikan perkembangan pemahaman siswa. Selain itu metode ini, dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam menangani proses belajar mengajar. PERENCANAAN PELAKSANAAN SIKLUS I REFLEKSI PENGAMATAN REFLEKSI PERENCANAAN SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN Gambar 1. Desain PTK Berdasarkan gambar di atas, model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian tindakan model Kemmis dan Mc. Taggart ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (observing), reflektif (reflecting) dan perencanaan kembali. Instrumen yang digunakan adalah: Lembar Observasi dan Tes. Lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktifan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, sedang tes digunakan untuk mengukur prestasi hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi tentang cara menentukan Operasi Bilangan Bulat. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilakukan dalam PTK ini, yaitu: (1) Perencanaan; (2) Pelaksanaan; (3) Pengamatan; dan (4) Refleksi. Adapun langkah masingmasing tahapan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tesebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara fihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamai proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrurmen. Dikarenakan pelaksana guru peneliti adalah pihak yang paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan guru peneliti, agar
9 pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis, dan dapat dikelola dengan mudah. 2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merurpakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secaraa seksama agar sinkron dengan maksud semula. 3. Pengamatan (Observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dpisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan peluang kepadaa guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. 4. Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Penelitian Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal kelas. Hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata tentang Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat masih tergolong observasi awal tersaji dalam grafik berikut: Rentang Nilai Nomor Urut Absen Gambar 2. Nilai Matematika Awal Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata-rata 63 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah adalah 45. Siswa yang motivasi dan hasil belajarnya diatas KKM pelajaran Matematika rendah. Data hasil hanya 5 orang atau sekitar 25% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini memberi gambaran bahwa hasil belajar siswa pada materi Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat pada mata pelajaran Matematika masih tergolong rendah. Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir kegiatan pembelajaran pada Siklus I dilakukan tes yang mengukur hasil belajar. Adapun hasilnya tertera pada grafik di bawah ini:
10 Rentang Nilai 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0, Nomor Urut Absen Gambar 3. Nilai Matematika Siklus I Berdasarkan tabel dan grafik di atas, terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata- 85 dan nilai rata 76 dengan nilai tertinggi terendah adalah 68. Siswa yang motivasi dan hasil belajarnya sama atau diatas KKM 17 orang atau sekitar 85% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini memberi gambaran bahwa hasil belajar siswa pada materi Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat pada mata pelajaran Matematikaa menunjukkan adanya peningkatan, jika dibanding dengan hasil observasi awal. Kemudian dapat dianalisis kekurangankekurangan tersebut antara lain guru kurang Rentang Nilai 100,0 memotovasi siswa, guru terlalu cepat menjelaskan dan kurang memotivasi siswa. Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut, maka perlu adanya perbaikan- II. Perbaikan perbaikan dalam KBM pada siklus tersebut yaitu dengan cara lebih memotivasi siswa. Selain itu guru harus lebih dapat mengondisikan siswa, sehingga siswa benar- benar terlibat dalam KBM. 80,0 60,0 40,0 20,0 0, Nomor Urut Absen Gambar 4. Nilai Matematika Siklus II Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa siswa memperoleh rata-rata 76 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 68. Siswa yang motivasi dan hasil belajarnya diatas KKM 17 orang atau sekitar 85% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini memberi gambaran bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan dari hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dalam 2 siklus yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat, terlihat pada pelaksanaan siklus pertama dan ke dua telah menunjukkan hal-hal berikut yaitu proses pembelajaran Matematikadengan menggunakan metode Pemberian Balikan di tinjau dari berbagai segi interaksi siswa dan guru pada awal pembelajaran, guruu membuka pelajaran Matematikadengan menggunakan metode Pemberian Balikan sebagai titik tolak pembelajaran. Kemudian guru mengarahkan dan menjelaskan bagaimana siswa belajar dengan baik. Lalu pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru melaksanakan KBM secara interaktif, membimbing siswa, dan memotivasi siswa untuk aktif berperan dalam kegiatan pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa
11 dari prasiklus, siklus I, dan siklus II yang tersaji dalam grafik berikut ini: Pra-siklus Pra-siklus Gambar 5. Peningkatan Nilai Tiap Siklus Gambar 6. Peningkatan Nilaii Tertinggi dan Terendah Tiap Siklus Pra-siklus Pra-siklus Gambar 7. Peningkatan Ketuntasan Tiap Siklus 63 Siklus I Siklus I 63 Siklus I 83 Siklus I 76 Siklus II Siklus II Pra-siklus Siklus I Siklus II Terendah Tertinggi 76 Siklus II Siklus II SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 1 Cilawu Kecamatan Kabupaten Garut tentang penerapan metode pemberian balikan untuk hasil belajar siswa dapat disimpulkan: 1. Penerapan Metode Pemberian Balikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VII SMPN 1 Cilawu Kab. Garut. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari Pra-siklus 57, dan 63 pada Siklus I serta meningkat menjadi 76 pada Siklus II. 2. Proses peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkan Metode Pemberian Balikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tergambar dari kenaikan nilai terendah pada Pra-siklus 45 kemudian tetap 45 pada siklus I, serta 68 pada siklus II. 3. Besar persentase KKM dengan metode pemberian balikan cukup memuaskan. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan Kriteria 4. Ketuntasan Minimal (KKM) dari 10% pada Pra-siklus menjadi 63% pada Siklus I serta menjadi 85% pada Siklus II. Saran-Saran Setelah melaksanakan PTK ini, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Variasi metode pembelajaran diperlukan oleh guru untuk menghindari kejenuhan siswa. Salah satunya mencoba menerapkan berbagai macam metode pembelajaran. 2. Perlu diadakan sosialisasi berbagai macam metode pembelajaran agar para tenaga guru
12 bisa memahami dan menerapkan secara baik di lapangan. 3. Model pembelajaran dengan memakai Metode Pemberian Balikan dapat dikembangkan dan diterapkan pada pembelajaran materi Cara Menentukan Operasi Bilangan Bulat dan materi pelajaran lainnya. DAFTAR PUSTAKA Achmadi dan Supriyanto. (1990). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta. Combs, A.W. (1984). The Profesional Education of Teachers. Boston: Allin and Bacon, Inc. Djamarah dan Bahri, S. (1994). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Banjarmasin: Fakultas Tarbiyah IAIN Antasasi.. Djamarah dan Bahri, S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Djamarah dan Bahri, S. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Hamalik, O. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. (1998). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur, M. (2001). Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya. Rustiyah. (1991). Didaktik dan Metodik Belajar. Bandung: Armico Sardiman, A.M. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Slameto, (1988). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Soetomo. (1993). Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional. Penulis: Dr. H. Nanang, Lahir di Bandung pada Tanggal 1 Juli Saat ini bekerja sebagai Dosen Pendidikan Matematika di STKIP Garut.
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan pada Siswa Kelas III.a SDN 02 Kota Bima
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan pada Siswa Kelas III.a SDN 02 Kota Bima Dahlia Abidin Sekolah Dasar Negeri 02 Kota Bima ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciKata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN PEMBERIAN BALIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD M. Najamuddin dan Mustakim Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Email:
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.
MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH Wulyaningsih Kepala SDN Bendung I Kec. Jetis Kab. Mojokerto Email: wulyaningsih@gmail.com
Lebih terperinciB. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS Sujianto SMP N 2 Kokap Kulonprogo, Indonesia Email: ayahzahra0101@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRODUKTIF TKJ DALAM PEMBAHASAN MELAKUKAN INSTALASI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)PADA SISWA KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 2 PALOPO TAHUN 2011-2012
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo 63 Abstrak : Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN Adi Apriadi Adiansha Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta e-mail: adiapriadiadiansyah@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciMutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro
MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI TEKNIK PRESENTASI DALAM KOMUNIKASI BISNIS PADA SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK NEGERI I MAGETAN Ganef Budi Wicaksono SMKN 1 Magetan esribintari@gmail.com
Lebih terperinciHerdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ( action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Suprihatin 4 Abstrak. Hasil belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 menunjukkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciKemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian ini dapat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciSITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK
131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
BAB III METODE PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat PTK. PTK adalah suatu penelitian tindakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)
Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah
Lebih terperinciInayatul Uliya
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara langsung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian
151550 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA
PENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA Intan Dinasti Septiya Rachmawati 158620600182/6/B2 /S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo intan_dinastiseptiarahmawati@yahoo.co.id
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP
Lebih terperinciErna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MEDIA BENDA ASLI Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan
Lebih terperinciPemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung
Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pendapat Winarno Surakhmad (1995:131) metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana kita ketahui bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang mampu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Matematika Sebagaimana kita ketahui bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang mampu mengembangkan proses berfikir anak dimulai dari usia dini, usia pendidikan
Lebih terperinciJeffry Gagah Satria Frigatanto
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERSTRUKTUR DENGAN PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS V MIM WUMIALO KOTA GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciAction Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017
Action Research Literate ISSN : 2613-9898 Vol. 1, No 1 Desember 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN JARINGAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa sub judul yaitu : a. Metode Penelitian b. Prosedur Penelitian c. Lokasi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Classroom Action Research 15 yang disingkat CAR atau dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK merupakan tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciNurhayati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III MI Inklusi Al-Falah Tolitoli Pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Nurhayati Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,
Lebih terperinciAnna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian
Lebih terperinciPembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima
Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima Nurrahmah STKIP Taman Siswa Bima ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinciOleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK
JRR Tahun 24, No.1, Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN CONTOH HARGA DIRI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII SLB NEGERI SURAKARTA (Metode
Lebih terperinciOleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG
Lebih terperinciPenerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan
Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan Suardin Kepala SMP Negeri 2 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BANTARKAWUNG Rahma Tisa Nurpratiwi
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciOleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek
162 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENDEKATAN KONTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SD NEGERI
Lebih terperinciFachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa
Penerapan Metode Latihan Berstruktur Pada Pembelajaran Materi Persegi Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Salumpaga Kabupaten Tolitoli Fachry Erick Mohammad, Baharuddin
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan
51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WATANGREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: EKO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa
BAB III PROSEDUR PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa 27 orang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH SALESMANSHIP MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH SALESMANSHIP MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS Raya Sulistyowati Universitas Negeri Surabaya raya_sulistyowati@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK adalah penelitian tindakan (action research)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMPN-2 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
IMPLEMENTASI METODE BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMPN-2 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Linda * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinci