BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Rata-rata gain score hasil belajar siswa dengan menggunakan model TGT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Rata-rata gain score hasil belajar siswa dengan menggunakan model TGT"

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:. Ratarata gain score hasil belajar siswa dengan menggunakan model TGT yaitu sebesar, lebih tinggi dibanding PBL yaitu sebesar, dengan p =, <, berarti ada perbedaan yang signifikan antara ratarata gain score hasil belajar metode TGT dengan metode PBL. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar geografi dengan menggunakan model TGT lebih efektif dibanding PBL.. Ratarata gain score hasil belajar antara model TGT yaitu sebesar, lebih tinggi dibanding PBL yaitu sebesar, pada kategori motivasi belajar tinggi dengan p =, <, berarti pada kelompok motivasi tinggi, ada perbedaan yang signifikan antara gain score hasil belajar siswa dengan menggunakan metode TGT dengan metode PBL. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada kelompok motivasi tinggi, model TGT lebih efektif dari model PBL.. Ratarata gain score hasil belajar antara model PBL yaitu sebesar, lebih tinggi dibanding TGT yaitu sebesar, pada kategori motivasi belajar rendah dengan p =, <, berarti pada kelompok motivasi rendah, ada perbedaan yang signifikan antara ratarata gain score hasil

2 belajar PBL dengan TGT. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada kelompok motivasi rendah, meodel PBL lebih efektif dari model TGT.. Hasil analisis anova dua jalan menunjukkan nilai p =, <, bahwa ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar. B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Team Gamen Tournament untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Perlunya inovasi yang dikembangkan oleh guru untuk memperbanyak variasi dalam menyusun strategi pembelajaran, salah satunya dengan model PBL. Guru sebaiknya tetap memperhatikan aspek motivasi belajar siswa karena siswa dapat mengalami fluktuasi motivasi dan dikorelasikan dengan model pembelajaran yang akan digunakan agar kebutuhan belajar siswa dapat terpenuhi.

3 DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufiq.. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning : Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Arikunto, Suharsumi.. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Emzir.. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ernawati, Dwi.. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Kelas XI IS SMA N Surakarta). Skripsi. Universitas Sebelas Maret dari pada tanggal November Gafur, Abdul.. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak. Hartaji, R. Damar Adi. Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Berkuliah dengan Jurusan Pilihan Orang Tua. Artikel. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma Harumusrtati, Yustiana W. & Herman Yosep Sunu Endrayanto.. Penilaian Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI). Kompri.. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kurniadin, Didin & Imam Machali.. Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: ArRuzz Media.

4 Muhammad Fadlillah. Implementasi Kurikulum dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: ArRuzz Media. Majid, Abdul.. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nara, Hartati & Eveline Siregar.. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Nugroho, Aditya.. Pengaruh Motivasi dan Minat Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Diklat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di SMK Negeri Sedayu. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta dari Nugroho, Djawadi Hadi.. Strategi Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Ombak. Permendikbud Nomor Tahun tentang Standar Proses Permendikbud Nomor Tahun tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Purwanto.. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Prasetya, Sukma Perdana.. Media Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Ombak.

5 Rukmini, Elisabeth ( Oktober ). Deskripsi Singkat revisi Taksonomi Bloom, Majalah Ilmiah Pembelajaran. Diambil pada tanggal Juli, dari > article > viewfile Slavin, Robert E... Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. (Terjemah dari Cooperative Learning: Theory, Research and Practice, nd Edition terbitan ). Bandung: Nusa Media. Sugiyono.. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumarmi.. Modelmodel Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing. Sunariah, Nia S. & Kasmadi.. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Supardi.. Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suparmini & Bambang Syaeful Hadi.. Dasardasar Geografi. Yogyakarta: UNY. Uno, Hamzah B.. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Triani, Wina, Zulkarnain dan Rahma Kurnia.. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Geografi. Jurnal. Universitas Negeri Lampung dari jurnal.fkip.unila.ac.ic/index.php/jpg pada tanggal November

6 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMA N Ngaglik : Geografi : X IIS / (Dua) : Karakteristik lapisanlapisan atmosfer Bumi : x menit ( JP) untuk kali pertemuan A. Kompetensi Inti (KI). Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

7 B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut Kompetensi dasar Indikator. Menganalisis dinamika atmosfer dan.. Mengidentifikasi ciriciri dampaknya terhadap kehidupan atmosfer. Menyajikan proses dinamika atmosfer Dapat memberikan contoh menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atauanimasi mengenai proses dinamika atmosfer pada kehidupan seharihari C. Materi Pembelajaran (Dapat dikembangkan sesuai harapan Kompetensi Dasar) Pertemuan pertama. Pengertian Atmosfer Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratesratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar km dari atas permukaan bumi. Atmosfer terdiri atas bermacammacam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan meteormeteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat

8 banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.. Lapisan Atmosfer. Troposfer Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata ± km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar km dengan temperatur ratarata C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar km dengan temperatur ratarata C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar km dengan temperature ratarata C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selainterjadi peristiwaperistiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kirakira % dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.. Stratosfer Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar C.

9 . Mesosfer Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau bendabenda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.. Termosfer Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar km. Termosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikelpartikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.. Eksosfer Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atomatom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian. km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang

10 antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.. Pemanfaatan Penyelidikan Atmosfer Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di atmosfer, sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu ratarata di permukaan bumi naik C lebih tinggi menjadi C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca ( C), suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gasgas rumah kaca. Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar C di bawah nol. Selain atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet ini. Radiasi yang terusmenerus dipancarkan oleh matahari dan bintangbintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkaliberkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

11 . Sifat atmosfer. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian km dari permukaan bumi.. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin).. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.. Mempunyai berat ( x ton) dan dapat memberikan tekanan. % dari beratnya berada sampai ketinggian km, dan separuhnya berada di bawah m.. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari, C dan pada malam hari, C. Pertemuan kedua Cuaca dan iklim Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta setiap jam.

12 Iklim adalah keadaan cuaca ratarata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan.. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan. Unsur cuaca dan iklim. Suhu atau temperatur Perbedaan suhu udara yang diterima oleh setiap tempat di permukaan bumi, dipengaruhi faktor berikut. a. Lamanya Penyinaran Matahari Semakin lama matahari memberikan sinarnya pada suatu tempat di permukaan bumi, makin banyak panas yang diterima, dan suhunya semakin tinggi. Wilayah yang beriklim tropis memiliki suhu udara paling tinggi dibandingkan dengan wilayahwilayah lainnya di permukaan bumi, karena wilayah ini mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun. b. Ketinggian Tempat Semakin tinggi suatu tempat di permukaan bumi, suhunya semakin dingin. Penurunan suhu ini diperkirakan sebesar,, C setiap kenaikan tempat meter. Hubungan perbandingan antara kenaikan dan penurunan suhu dengan ketinggian tempat, disebut sebagai gejala gradien ketinggian. Untuk dapat mengetahui

13 suhu udara di suatu tempat, maka kita harus tahu dulu suhu ratarata dan ketinggian tempatnya. c. Letak Lintang Tempat Sudut datang pancaran sinar matahari dapat mempengaruhi tingkat pemanasan permukaan bumi. Semakin tegak cahaya matahari datang di suatu daerah, semakin besar pula efek panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi di daerah itu, sehingga menyebabkan kondisi suhunya semakin tinggi. Daerah di permukaan bumi yang menerima pemanasan sinar matahari secara tegak, yaitu dengan sudut datang, adalah daerahdaerah yang terletak di lintang tinggi. Daerahdaerah yang termasuk lintang tinggi, yaitu tempattempat yang terletak di sekitar wilayah khatulistiwa. d. Derajat Keawanan Awan mempunyai fungsi mengurangi radiasi dari matahari ke bumi dan mengurangi panas yang berasal dari bumi ke atmosfer. Awan mempunyai efek seperti rumah kaca (green house effect). Artinya, awan dapat menahan panas yang dipancarkan bumi. Oleh karena itu, daerah yang selalu berawan, suhunya rendah. Sebaliknya, daerah yang selalu cerah, suhunya tinggi. e. Bentuk Permukaan Bumi Bentukbentuk muka bumi memiliki sifat yang berbedabeda dalam menerima panas sinar matahari. Sifat permukaan bumi daratan lebih cepat menerima panas dan memancarkan kembali panas itu dengan cepat, jika dibandingkan dengan permukaan laut. Oleh karena itu, daerah yang terletak di pedalaman yang jauh dari pengaruh angin laut (gurun pasir) pada siang hari suhunya sangat tinggi.

14 . Tekanan Udara Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara pada suatu titik daerah di permukaan bumi. Mengapa udara memberikan tekanan kepada permukaan bumi? Karena udara tersebut memiliki massa dan menempati ruang. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer. Barometer ini ada yang menggunakan zat cair, disebut barometer air raksa, dan ada pula yang tanpa zat cair, disebut barometer aneroid. Tekanan udara sangat dipengaruhi oleh kondisi suhunya. Bila kondisi suhunya rendah, maka tekanan udaranya tinggi. Sebaliknya, bila suhunya tinggi, kondisi tekanan udaranya rendah. Naik turunnya tekanan udara akan tergambar pada barometer dalam bentuk barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah bar, dimana bar = milibar (mb) atau setara dengan satu atmosfer ( atm = mb).. Kelembapan Udara Kelembapan udara, adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat dalam udara. Kelembapan udara sering disebut juga dengan istilah kelengasan udara atau kebasahan udara. Udara dikatakan lembap jika kandungan uap airnya banyak, dan sebaliknya, udara dikatakan kurang lembap jika kandungan airnya kurang. Kelembapan udara dapat diukur dengan menggunakan alat higrometer atau higrograf. Untuk menyatakan kelembapan udara, dapat digunakan dua cara, yaitu kelembapan udara mutlak atau absolut dan kelembapan udara nisbi atau relatif. Kelembapan Mutlak atau absolut, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan berat uap air dalam tiap volume udara. Berat uap air dinyatakan dalam gram dan volumenya dinyatakan dalam liter atau m³, sehingga satuannya dinyatakan dalam gram/liter atau gram/m³. Jadi, jika dalam satu m³ udara terdapat gram uap air, artinya kelembapan mutlaknya adalah gram/m³. Daerah yang

15 mempunyai kelembapan mutlak tertinggi terletak di sekitar pantai yang berdekatan dengan lautan. Kelembapan mutlak terendah di wilayah gurun pasir. Kelembapan nisbi atau relatif, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benarbenar terdapat dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada suhu yang sama. Kelembapan ini dinyatakan dalam persen (%).. Angin Pergerakan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu udara sebagai akibat dari perbedaan pemanasan matahari di permukaan bumi. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, makin besar pula anginnya. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan anemometer. Sedangkan untuk melihat arah angin, dapat menggunakan sisip angin atau windsock. Pemberian namanama angin, biasanya menurut asal datangnya, seperti angin barat, yaitu angin yang berasal dari arah barat menuju ke timur.. Hujan Hujan merupakan salah satu unsur pembentuk cuaca dan iklim yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Hujan terjadi akibat adanya penguapan, yang kemudian terjadi pengembunan dan membentuk kumpulan titiktitik air di udara (awan). Setelah kandungan titiktitik air di awan tadi makin banyak dan semakin berat, maka turunlah hujan. Besarnya curah hujan dapat diukur dengan menggunakan rain gage, ombrometer atau ombrograf.

16 Berdasarkan cara terjadinya, hujan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: ) Hujan Zenithal Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya massa udara secara vertikal (massa udara bergerak secara konveksi). Sebagaimana diketahui, semakin tinggi suatu tempat suhunya makin dingin, sehingga pada ketinggian tertentu terbentuklah awan dan menurunkan hujan zenithal. Oleh karena awan terbentuk akibat gerakan udara secara konveksi, maka hujan ini disebut juga hujan konveksi. ) Hujan Orografis Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Akibat gerakan udara secara horizontal terhalang oleh adanya pegunungan, menyebabkan massa udara ini dipaksa naik lereng pegunungan. Semakin tinggi pegunungan tersebut, makin rendah pula suhunya, sehingga terbentuklah awan dan menurunkan hujan di lereng pegunungan tersebut. ) Hujan Frontal Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front. Daerah front merupakan daerah tempat pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin. Pertemuan kedua massa udara tersebut menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga terbentuk awan yang menurunkan hujan. Awan Awan merupakan fenomena yang sering kita lihat sebelum terjadinya hujan. Awan yang tebal dan hitam menunjukkan dalam waktu yang tidak lama lagi hujan akan turun. Awan terdiri atas kumpulan titiktitik air dalam udara akibat adanya pengembunan (kondensasi). Pada awan terdapat muatan listrik bertegangan tinggi. Jika terjadi pertemuan dua muatan listrik yang berlawan kutub, akan terjadi sebuah kilatan di angkasa (kilat) yang disertai dengan suara menggelegar (guntur/petir).

17 Pertemuan ketiga Beberapa metode penentuan Klasifikasi Iklim di Indonesia antara lain :. Klasifikasi Iklim Mohr Klasifikasi iklim yang didasarkan curah hujan diajukan Mohr pada tahun. Klasifikasi iklim ini didasarkan pada jumlah Bulan Kering (BK) dan jumlah Bulan Basah (BB) yang dihitung sebagai harga ratarata dalam waktu yang lama. Bulan Basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan lebih dari mm (jumlah curah hujan bulanan melebihi angka evaporasi). Bulan Kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan kurang dari mm ( jumlah curah hujan lebih kecil dari jumlah penguapan).. Klasifikasi Iklim SchmidtFerguson Klasifikasi Iklim menurut SchmidtFerguson () didasarkan kepada perbandingan antara Bulan Kering (BK) dan Bulan Basah (BB). Kriteria BK dan BB yang digunakan dalam klasifikasi SchmidtFerguson sama dengan kriteria BK dan BB oleh Mohr, namun perbedaannya dalam cara perhitungan BK dan BB akhir selama jangka waktu data curah hujan itu dihitung. Ketentuan penetapan bulan basah dan bulan kering mengikuti aturan sebagai berikut: Bulan Kering: bulan dengan curah hujan lebih kecil dari mm. Bulan Basah: bulan dengan curah hujan lebih besar dari mm. Bulan Lembab: bulan dengan curah hujan antara mm. Bulan Lembab (BL) tidak dimasukkan dalam rumus. Penentuan tipe curah hujan yang dinyatakan dalam nilai Q, yang dihitung dengan persamaan berikut : Ratarata jumlah BK Q = x %

18 Ratarata jumlah bulan basah adalah banyaknya bulan basah dari seluruh data pengamatan dibagi jumlah tahun data pengamatan, demikian pula ratarata jumlah bulan kering adalah banyaknya bulan kering dari seluruh data pengamatan dibagi jumlah tahun data pengamatan. Dari besarnya nilai Q ini selanjutnya ditentukan tipe curah hujan suatu tempat atau daerah dengan menggunakan tabel Q atau diagram segitiga kriteria klasifikasi tipe hujan menurut SchmidtFerguson.. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman Klasifikasi iklim menurut Oldeman () disebut juga dengan klasifikasi agroklimat. Peta cuaca pertanian ditampilkan sebagai peta agroklimat. Klasifikasi iklim ini terutama ditujukan kepada komodii pertanian tanaman pangan utama seperti padi, jagung, kedelai dan tanaman palawija lainnya. Karena penggunaan air bagi tanamantanaman utama merupakan hal yang penting di lahanlahan tadah hujan, maka dengan data curah hujan dalam jangka lama, peta agroklimat didasarkan pada periode kering. Curah hujan melebihi mm sebulan dianggap cukup untuk padi sawah, sedangkan curah hujan paling sedikit mm per bulan diperlukan untuk bertanaman di lahan kering. Dasar klasifikasi agroklimat ini ialah kriteria Bulan Basah dan Bulan Kering. Bulan Basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan sama atau lebih besar dari mm. Bulan Kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan lebih kecil dari mm. Kriteria penentuan BB dan BK ini didasarkan pada besarnya evapotranspirasi, yaitu penguapan air melalui tanah dan tajuk tanaman. Evapotranspirasi dianggap sebagai banyaknya air yang yang dibutuhkan oleh tanaman.

19 D. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Problem Based Learning Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan presentasi E. LangkahLangkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama: (JP) Alokasi Tahap Kegiatan Belajar Waktu Pendahuluan Guru membuka pertemuan dengan salam menit Guru dan peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran Guru melakukan presensi peserta didik Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM Guru menjelaskan topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan ini Apersepsi: materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Memberikan motivasi mengenai materi yang akan diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

20 Kegiatan Inti Mengamati Memahami pengertian atmosfer menggunakan buku Geografi SMA/MA Kelas X Penerbit: Erlangga Mengidentifikasi mengenai lapisan atmosfer berdasarkan teori. menit Menanya Setiap kelompok diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang belum dipahami dari buku pelajaran geografi yang telah tersedia dan diperbolehkan mencari lewat media internet dan lainlain Tanya jawab antar kelompok yang telah dibentuk, berdasarkan hasil temuan dari buku dan media internet mengenai ilmu geografi Mengidentifikasi tentang lapisan Atmosfer berdasarkan teori. menit Mengumpulan data Setiap kelompok mengumpulkan data tambahan yang diperoleh dari kelompok lain tentang definisi dan karakteristik lapisan atmosfer Membandingkan data yang ada di kelompok dengan data kelompok lain. menit Mengasosiasi

21 Menyimpulkan dengan pendapat sendiri definisi dan karakteristik lapisan atmosfer Membuat pertanyaan sendiri tentang pengertian atmosfer dan karakteristik lapisan atmosfer. menit Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil tanya jawab dalam bentuk laporan dan membacakan menit laporannya Memberikan penegasan pada materi perkembangan geografi dan meluruskan jika terjadi salah konsep. Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi tentang karakteristik lapisanlapisan menit atmosfer bumi Guru memberikan tugas untuk mengamati karakteristik lapisanlapisan atmosfer Bumi untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya Melakukan evaluasi. Jumlah menit. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Teknik Penilaian

22 a. Sikap: observasi b. Pengetahuan: tugas berkelompok c. Keterampilan: unjuk kerja. Instrumen Penilaian a. Pertemuan pertama: ) Sikap: lembar observasi Tema No : Dinamika atmosfer Nama Peserta didik.... Aspek perilaku yang dinilai Rasa Ingin Peduli Bekerjasama tahu Disipilin lingkungan Keterangan Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. = sangat baik =baik =cukup =kurang ) Pengetahuan: lembar observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan Nama peserta didik Pengungkapan konsep litosfer secara tepat Ya Tidak Pernyataan Kebenaran konsepkonsep pendukung Ya Tidak Ketepatan penggunaaan istilah Ya Tidak Menjawab dengan tepat Ya Tidak. Keterangan: Kolom pernyataan diisi dengan ceklis ( )

23 ) Keterampilan : lembar unjuk kerja Petunjuk: Berilah tanda ceklis ( )pada angka yang sesuai untuk setiap kemampuan yang teramati pada waktu peserta didik selama presentasi mengenai konsep esensial geografi :. bila tidak pernah,. bila jarang,. bila kadangkadang,. bila siswa selalu melakukan. Nama peserta didik Keterampilan yang dinilai Menjelaskan materi Menjawab pertanyaan Penambahan argumentasi Penggunaaan bahasa Ketepatan waktu presentasi. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Remedial Apabila hasil penilaian kognitif dan psikomotor belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal maka dilakukan remedial dengan kriteria sebagai berikut: ). Remedial individual dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM <% ). Remedial kelompok dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM % % ). Remedial Klasikal dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM > % b. Pengayaan Apabila hasil penilaian kognitif dan psikomotor telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal maka dilakukan pengayaan terkait perluasan materi terkait

24 F. Media/Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran. Media a. Power Point tentang dinamika atmosfer dan pengaruhnya terhada kehidupan b. Video lapisan atmosfer (fungsi dan manfaat lapisan) c. Video dampak atau pengaruh lapisan atmosfer.. Alat/Bahan a. Alat. Laptop. LCD. Papan tulis. Spidol. Speaker. Lembar kegiatan siswa b. Media. Power point. Video c. Bahan Buku geografi kelas X kurikulum. Sumber Belajar a. Harmanto, Gatot.. Geografi untuk SMA/MA Kelas X (Peminatan). Bandung: Yrama Widya b. Suhandini, Purwadi dan Bambang Nianto Mulyo.. Geografi untuk kelas X SMA dan MA kelompok peminatan ilmuilmu social. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari c. Suparmini.. Dasardasar Geografi. Yogyakarta: UNY

25 Mengetahui, Guru Pembimbing SMA N Ngaglik Ngaglik, Maret Mahasiswa Kartijono S.Pd Sartika Apriyani NIP. NIM

26 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMA N Mlati : Geografi : X MIPA / (Dua) : Karakteristik lapisanlapisan atmosfer Bumi : x menit ( JP) untuk kali pertemuan G. Kompetensi Inti (KI). Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

27 H. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut Kompetensi dasar Indikator. Menganalisis dinamika atmosfer dan.. Mengidentifikasi ciriciri dampaknya terhadap kehidupan atmosfer. Menyajikan proses dinamika atmosfer Dapat memberikan contoh menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atauanimasi mengenai proses dinamika atmosfer pada kehidupan seharihari I. Materi Pembelajaran (Dapat dikembangkan sesuai harapan Kompetensi Dasar) Pertemuan pertama. Pengertian Atmosfer Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratesratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar km dari atas permukaan bumi. Atmosfer terdiri atas bermacammacam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan meteormeteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat

28 banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.. Lapisan Atmosfer. Troposfer Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer ratarata ± km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar km dengan temperatur ratarata C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar km dengan temperatur ratarata C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar km dengan temperature ratarata C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selainterjadi peristiwaperistiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kirakira % dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.. Stratosfer Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar C.

29 . Mesosfer Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau bendabenda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.. Termosfer Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar km. Termosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikelpartikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.. Eksosfer Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atomatom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian. km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang

30 antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.. Pemanfaatan Penyelidikan Atmosfer Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di atmosfer, sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu ratarata di permukaan bumi naik C lebih tinggi menjadi C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca ( C), suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gasgas rumah kaca. Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar C di bawah nol. Selain atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet ini. Radiasi yang terusmenerus dipancarkan oleh matahari dan bintangbintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkaliberkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

31 . Sifat atmosfer. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian km dari permukaan bumi.. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin).. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.. Mempunyai berat ( x ton) dan dapat memberikan tekanan. % dari beratnya berada sampai ketinggian km, dan separuhnya berada di bawah m.. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari, C dan pada malam hari, C. Pertemuan kedua Cuaca dan iklim Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta setiap jam.

32 Iklim adalah keadaan cuaca ratarata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan.. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan. Unsur cuaca dan iklim. Suhu atau temperatur Perbedaan suhu udara yang diterima oleh setiap tempat di permukaan bumi, dipengaruhi faktor berikut. f. Lamanya Penyinaran Matahari Semakin lama matahari memberikan sinarnya pada suatu tempat di permukaan bumi, makin banyak panas yang diterima, dan suhunya semakin tinggi. Wilayah yang beriklim tropis memiliki suhu udara paling tinggi dibandingkan dengan wilayahwilayah lainnya di permukaan bumi, karena wilayah ini mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun. g. Ketinggian Tempat Semakin tinggi suatu tempat di permukaan bumi, suhunya semakin dingin. Penurunan suhu ini diperkirakan sebesar,, C setiap kenaikan tempat meter. Hubungan perbandingan antara kenaikan dan penurunan suhu dengan ketinggian tempat, disebut sebagai gejala gradien ketinggian. Untuk dapat mengetahui

33 suhu udara di suatu tempat, maka kita harus tahu dulu suhu ratarata dan ketinggian tempatnya. h. Letak Lintang Tempat Sudut datang pancaran sinar matahari dapat mempengaruhi tingkat pemanasan permukaan bumi. Semakin tegak cahaya matahari datang di suatu daerah, semakin besar pula efek panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi di daerah itu, sehingga menyebabkan kondisi suhunya semakin tinggi. Daerah di permukaan bumi yang menerima pemanasan sinar matahari secara tegak, yaitu dengan sudut datang, adalah daerahdaerah yang terletak di lintang tinggi. Daerahdaerah yang termasuk lintang tinggi, yaitu tempattempat yang terletak di sekitar wilayah khatulistiwa. i. Derajat Keawanan Awan mempunyai fungsi mengurangi radiasi dari matahari ke bumi dan mengurangi panas yang berasal dari bumi ke atmosfer. Awan mempunyai efek seperti rumah kaca (green house effect). Artinya, awan dapat menahan panas yang dipancarkan bumi. Oleh karena itu, daerah yang selalu berawan, suhunya rendah. Sebaliknya, daerah yang selalu cerah, suhunya tinggi. j. Bentuk Permukaan Bumi Bentukbentuk muka bumi memiliki sifat yang berbedabeda dalam menerima panas sinar matahari. Sifat permukaan bumi daratan lebih cepat menerima panas dan memancarkan kembali panas itu dengan cepat, jika dibandingkan dengan permukaan laut. Oleh karena itu, daerah yang terletak di pedalaman yang jauh dari pengaruh angin laut (gurun pasir) pada siang hari suhunya sangat tinggi.

34 . Tekanan Udara Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara pada suatu titik daerah di permukaan bumi. Mengapa udara memberikan tekanan kepada permukaan bumi? Karena udara tersebut memiliki massa dan menempati ruang. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer. Barometer ini ada yang menggunakan zat cair, disebut barometer air raksa, dan ada pula yang tanpa zat cair, disebut barometer aneroid. Tekanan udara sangat dipengaruhi oleh kondisi suhunya. Bila kondisi suhunya rendah, maka tekanan udaranya tinggi. Sebaliknya, bila suhunya tinggi, kondisi tekanan udaranya rendah. Naik turunnya tekanan udara akan tergambar pada barometer dalam bentuk barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah bar, dimana bar = milibar (mb) atau setara dengan satu atmosfer ( atm = mb).. Kelembapan Udara Kelembapan udara, adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat dalam udara. Kelembapan udara sering disebut juga dengan istilah kelengasan udara atau kebasahan udara. Udara dikatakan lembap jika kandungan uap airnya banyak, dan sebaliknya, udara dikatakan kurang lembap jika kandungan airnya kurang. Kelembapan udara dapat diukur dengan menggunakan alat higrometer atau higrograf. Untuk menyatakan kelembapan udara, dapat digunakan dua cara, yaitu kelembapan udara mutlak atau absolut dan kelembapan udara nisbi atau relatif. Kelembapan Mutlak atau absolut, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan berat uap air dalam tiap volume udara. Berat uap air dinyatakan dalam gram dan volumenya dinyatakan dalam liter atau m³, sehingga satuannya dinyatakan dalam gram/liter atau gram/m³. Jadi, jika dalam satu m³ udara terdapat gram uap air, artinya kelembapan mutlaknya adalah gram/m³. Daerah yang

35 mempunyai kelembapan mutlak tertinggi terletak di sekitar pantai yang berdekatan dengan lautan. Kelembapan mutlak terendah di wilayah gurun pasir. Kelembapan nisbi atau relatif, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benarbenar terdapat dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada suhu yang sama. Kelembapan ini dinyatakan dalam persen (%).. Angin Pergerakan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu udara sebagai akibat dari perbedaan pemanasan matahari di permukaan bumi. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, makin besar pula anginnya. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan anemometer. Sedangkan untuk melihat arah angin, dapat menggunakan sisip angin atau windsock. Pemberian namanama angin, biasanya menurut asal datangnya, seperti angin barat, yaitu angin yang berasal dari arah barat menuju ke timur.. Hujan Hujan merupakan salah satu unsur pembentuk cuaca dan iklim yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Hujan terjadi akibat adanya penguapan, yang kemudian terjadi pengembunan dan membentuk kumpulan titiktitik air di udara (awan). Setelah kandungan titiktitik air di awan tadi makin banyak dan semakin berat, maka turunlah hujan. Besarnya curah hujan dapat diukur dengan menggunakan rain gage, ombrometer atau ombrograf.

36 Berdasarkan cara terjadinya, hujan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: ) Hujan Zenithal Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya massa udara secara vertikal (massa udara bergerak secara konveksi). Sebagaimana diketahui, semakin tinggi suatu tempat suhunya makin dingin, sehingga pada ketinggian tertentu terbentuklah awan dan menurunkan hujan zenithal. Oleh karena awan terbentuk akibat gerakan udara secara konveksi, maka hujan ini disebut juga hujan konveksi. ) Hujan Orografis Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Akibat gerakan udara secara horizontal terhalang oleh adanya pegunungan, menyebabkan massa udara ini dipaksa naik lereng pegunungan. Semakin tinggi pegunungan tersebut, makin rendah pula suhunya, sehingga terbentuklah awan dan menurunkan hujan di lereng pegunungan tersebut. ) Hujan Frontal Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front. Daerah front merupakan daerah tempat pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin. Pertemuan kedua massa udara tersebut menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga terbentuk awan yang menurunkan hujan. Awan Awan merupakan fenomena yang sering kita lihat sebelum terjadinya hujan. Awan yang tebal dan hitam menunjukkan dalam waktu yang tidak lama lagi hujan akan turun. Awan terdiri atas kumpulan titiktitik air dalam udara akibat adanya pengembunan (kondensasi). Pada awan terdapat muatan listrik bertegangan tinggi. Jika terjadi pertemuan dua muatan listrik yang berlawan kutub, akan terjadi sebuah kilatan di angkasa (kilat) yang disertai dengan suara menggelegar (guntur/petir).

37 Pertemuan ketiga Beberapa metode penentuan Klasifikasi Iklim di Indonesia antara lain :. Klasifikasi Iklim Mohr Klasifikasi iklim yang didasarkan curah hujan diajukan Mohr pada tahun. Klasifikasi iklim ini didasarkan pada jumlah Bulan Kering (BK) dan jumlah Bulan Basah (BB) yang dihitung sebagai harga ratarata dalam waktu yang lama. Bulan Basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan lebih dari mm (jumlah curah hujan bulanan melebihi angka evaporasi). Bulan Kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan kurang dari mm ( jumlah curah hujan lebih kecil dari jumlah penguapan).. Klasifikasi Iklim SchmidtFerguson Klasifikasi Iklim menurut SchmidtFerguson () didasarkan kepada perbandingan antara Bulan Kering (BK) dan Bulan Basah (BB). Kriteria BK dan BB yang digunakan dalam klasifikasi SchmidtFerguson sama dengan kriteria BK dan BB oleh Mohr, namun perbedaannya dalam cara perhitungan BK dan BB akhir selama jangka waktu data curah hujan itu dihitung. Ketentuan penetapan bulan basah dan bulan kering mengikuti aturan sebagai berikut: Bulan Kering: bulan dengan curah hujan lebih kecil dari mm. Bulan Basah: bulan dengan curah hujan lebih besar dari mm. Bulan Lembab: bulan dengan curah hujan antara mm. Bulan Lembab (BL) tidak dimasukkan dalam rumus. Penentuan tipe curah hujan yang dinyatakan dalam nilai Q, yang dihitung dengan persamaan berikut : Ratarata jumlah BK Q = x %

38 Ratarata jumlah bulan basah adalah banyaknya bulan basah dari seluruh data pengamatan dibagi jumlah tahun data pengamatan, demikian pula ratarata jumlah bulan kering adalah banyaknya bulan kering dari seluruh data pengamatan dibagi jumlah tahun data pengamatan. Dari besarnya nilai Q ini selanjutnya ditentukan tipe curah hujan suatu tempat atau daerah dengan menggunakan tabel Q atau diagram segitiga kriteria klasifikasi tipe hujan menurut SchmidtFerguson.. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman Klasifikasi iklim menurut Oldeman () disebut juga dengan klasifikasi agroklimat. Peta cuaca pertanian ditampilkan sebagai peta agroklimat. Klasifikasi iklim ini terutama ditujukan kepada komodii pertanian tanaman pangan utama seperti padi, jagung, kedelai dan tanaman palawija lainnya. Karena penggunaan air bagi tanamantanaman utama merupakan hal yang penting di lahanlahan tadah hujan, maka dengan data curah hujan dalam jangka lama, peta agroklimat didasarkan pada periode kering. Curah hujan melebihi mm sebulan dianggap cukup untuk padi sawah, sedangkan curah hujan paling sedikit mm per bulan diperlukan untuk bertanaman di lahan kering. Dasar klasifikasi agroklimat ini ialah kriteria Bulan Basah dan Bulan Kering. Bulan Basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan sama atau lebih besar dari mm. Bulan Kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan lebih kecil dari mm. Kriteria penentuan BB dan BK ini didasarkan pada besarnya evapotranspirasi, yaitu penguapan air melalui tanah dan tajuk tanaman. Evapotranspirasi dianggap sebagai banyaknya air yang yang dibutuhkan oleh tanaman.

39 J. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Team Game Tournament Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan turnamen K. LangkahLangkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama: (JP) Alokasi Tahap Kegiatan Belajar Waktu Pendahuluan Guru membuka pertemuan dengan salam menit Guru dan peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran Guru melakukan presensi peserta didik Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM Guru menjelaskan topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan ini Apersepsi: materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Memberikan motivasi mengenai materi yang akan diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

40 Kegiatan Inti Mengamati Memahami pengertian atmosfer menggunakan buku Geografi SMA/MA Kelas X Penerbit: Erlangga Mengidentifikasi mengenai lapisan atmosfer berdasarkan teori. menit Menanya Setiap kelompok diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang belum dipahami dari buku pelajaran geografi yang telah tersedia dan diperbolehkan mencari lewat media internet dan lainlain Tanya jawab antar kelompok yang telah dibentuk, berdasarkan hasil temuan dari buku dan media internet mengenai ilmu geografi Mengidentifikasi tentang lapisan Atmosfer berdasarkan teori. menit Mengumpulan data Setiap kelompok mengumpulkan data tambahan yang diperoleh dari kelompok lain tentang definisi dan karakteristik lapisan atmosfer Membandingkan data yang ada di kelompok dengan data kelompok lain. menit Mengasosiasi

41 Menyimpulkan dengan pendapat sendiri definisi dan karakteristik lapisan atmosfer Membuat pertanyaan sendiri tentang pengertian atmosfer dan karakteristik lapisan atmosfer. menit Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil tanya jawab dalam bentuk laporan dan membacakan menit laporannya Memberikan penegasan pada materi perkembangan geografi dan meluruskan jika terjadi salah konsep. Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi tentang karakteristik lapisanlapisan menit atmosfer bumi Guru memberikan tugas untuk mengamati karakteristik lapisanlapisan atmosfer Bumi untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya Melakukan evaluasi. Jumlah menit. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Teknik Penilaian

42 d. Sikap: observasi e. Pengetahuan: tugas berkelompok f. Keterampilan: unjuk kerja. Instrumen Penilaian a. Pertemuan pertama: ) Sikap: lembar observasi Tema No : Dinamika atmosfer Nama Peserta didik.... Aspek perilaku yang dinilai Rasa Ingin Peduli Bekerjasama tahu Disipilin lingkungan Keterangan Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. = sangat baik =baik =cukup =kurang ) Pengetahuan: lembar observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan Nama peserta didik Pengungkapan konsep litosfer secara tepat Ya Tidak Pernyataan Kebenaran konsepkonsep pendukung Ya Tidak Ketepatan penggunaaan istilah Ya Tidak Menjawab dengan tepat Ya Tidak. Keterangan: Kolom pernyataan diisi dengan ceklis ( )

43 ) Keterampilan : lembar unjuk kerja Petunjuk: Berilah tanda ceklis ( )pada angka yang sesuai untuk setiap kemampuan yang teramati pada waktu peserta didik selama presentasi mengenai konsep esensial geografi :. bila tidak pernah,. bila jarang,. bila kadangkadang,. bila siswa selalu melakukan. Nama peserta didik Keterampilan yang dinilai Menjelaskan materi Menjawab pertanyaan Penambahan argumentasi Penggunaaan bahasa Ketepatan waktu presentasi. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan c. Remedial Apabila hasil penilaian kognitif dan psikomotor belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal maka dilakukan remedial dengan kriteria sebagai berikut: ). Remedial individual dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM <% ). Remedial kelompok dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM % % ). Remedial Klasikal dilakukan apabila peserta didik tidak mencapai KKM > % d. Pengayaan Apabila hasil penilaian kognitif dan psikomotor telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal maka dilakukan pengayaan terkait perluasan materi terkait

44 L. Media/Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran. Media a. Power Point tentang dinamika atmosfer dan pengaruhnya terhada kehidupan b. Video lapisan atmosfer (fungsi dan manfaat lapisan) c. Video dampak atau pengaruh lapisan atmosfer.. Alat/Bahan d. Alat. Laptop. LCD. Papan tulis. Spidol. Speaker. Lembar kegiatan siswa e. Media. Power point. Video f. Bahan Buku geografi kelas X kurikulum. Sumber Belajar a. Harmanto, Gatot.. Geografi untuk SMA/MA Kelas X (Peminatan). Bandung: Yrama Widya b. Suhandini, Purwadi dan Bambang Nianto Mulyo.. Geografi untuk kelas X SMA dan MA kelompok peminatan ilmuilmu social. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari c. Suparmini.. Dasardasar Geografi. Yogyakarta: UNY

45 Mengetahui, Guru Pembimbing SMA N Mlati Mlati, Maret Mahasiswa Sukarni S.Pd Sartika Apriyani NIP NIM

46 Lampiran LEMBAR KEGIATAN PROBLEM BASED LEARNING Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X IIS /II (Genap) Alokasi : x menit Kompetensi Dasar :. Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Petunjuk. Gambarkan lapisan atmosfer beserta keterangannya. Amatilah lapisanlapisan atmosfer yang sudah Anda pelajari dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.. Diskusikanlah dalam kelompok untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut : a. Apa yang dimaksud dengan kutub panas kota? b. Bagaimana kutub panas itu bisa terjadi? c. Bagaimana cara mengurangi pengaruh kutub panas? d. Bagaimana usaha meningkatkan RTH untuk mengurangi kutub panas?. Buatlah makalah dan presentasikanlah hasil diskusi kelompok sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

47 LEMBAR KEGIATAN PROBLEM BASED LEARNING Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/II (Genap) Alokasi : x menit Kompetensi Dasar :. Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Petunjuk. Pelajari buku paket geografi dan buku dari sumber lain yang relevan.. Amatilah iklim yang terjadi baik di Indonesia maupun di Dunia.. Diskusikanlah dalam kelompok untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut: a. Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim? b. Mengapa perubahan iklim itu bisa terjadi? c. Bagaimana cara mengurangi pengaruh perubahan iklim?. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

48 Bacalah artikel dibawah ini Fenomena GLOBAL WARMING (PEMANASAN GLOBAL) Bumi merupakan salah satu planet dalam gugusan tata surya Bimasakti yang terlindungi oleh lapisan atmosfer yang tersusun dari berbagai jenis gas. Keberadaan atmosfer sangatlah penting bagi kehidupan di bumi karena fungsinya yang melindungi bumi dari berbagai benda langit serta radiasi sinar matahari yang berbahaya sehingga suhu bumi dapat terjaga agar cukup stabil dan aman untuk dapat ditinggali oleh makhluk hidup di dalamnya. Betapa pentingnya permasalahan atmosfer ini hingga kemudian kini menjadi perbincangan oleh banyak kalangan, khususnya para pemerhati lingkungan. Hal tersebut terjadi dikarenakan munculnya beberapa fenomena alam yang terjadi dalam beberapa decade ini. Beberpa contoh kasus terkait dengan atmosfer adalah fenomena global warming (pemanasan global) yang terjadi hampir merata di seluruh dunia. Pemanasan global atau Global Warming adalah proses peningkatan suhu ratarata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan Global terjadi karena diakibatkan oleh aktivitas manusia yang berlebihan sehingga menyebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (gas dalam atmosfer) yang menimbulkan efek rumah kaca. Ternyata permasalahan tidak hanya sampai di sini saja, sebab efek rumah kaca juga menyebabkan suatu efek domino yang dapat diamati melalui fenomena alam akan pencairan gletsergletser di kutub secara besarbesaran. Pencairan gletser ternyata menimbulkan kenaikan muka air laut (sea level rise) sehingga mengancam kehidupan pesisir dan pulaupulau kecil termasuk kehidupan terumbu karang di perairan pesisir. Fenomena CORAL BLEACHING (PEMUTIHAN KARANG) TEMPO.CO, Jakarta Pemutihan karang atau coral bleaching melanda koloni koral di beberapa lokasi perairan Indonesia. Terumbu karang di perairan Pulau Sironjong Gadang, Sumatera Selatan, yang masuk wilayah wisata bawah laut Mandeh, memutih. Fenomena ini diduga akibat kenaikan suhu air laut. Di perairan Mandeh baru pertama kali terjadi, kata Indrawadi, peneliti terumbu karang dari Universitas Bung Hatta, Padang, Selasa pekan lalu. Pemutihan karang di perairan Mandeh pertama kali terpantau pada Februari. Sebelumnya, pada dan, pemutihan karang pernah terjadi di kawasan Pulau Pandan dan Pulau Pieh di Pariaman. Di perairan Kasiak, Pariaman, pemutihan sudah terjadi sejak Mei. Koloni karang di perairan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, juga mengalami hal serupa. Fenomena ini sudah diprediksi sejak akhir tahun lalu. Reef Check Indonesia sudah mengeluarkan peringatan akan terjadinya pemutihan karang. Hal ini berkaitan dengan kenaikan suhu air laut yang dipengaruhi oleh perubahan iklim. Puncaknya diperkirakan terjadi pada April ini.

49 Data National Ocean Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan suhu air laut di sebagian wilayah Indonesia akan meningkat di atas ratarata hingga pertengahan. Tekanan panas dapat merusak kloroplas yang merupakan perangkat tumbuhan melakukan proses fotosintesis. LEMBAR KEGIATAN PROBLEM BASED LEARNING Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/II (Genap) Alokasi : x menit Kompetensi Dasar :. Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Petunjuk. Pelajari buku paket geografi dan buku dari sumber lain yang relevan.. Bacalah artikel yang kalian dapatkan, jadikan sebagai acuan pemecahan pokokpokok permasalahan.. Diskusikanlah dalam kelompok untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana hubungan antara fenomena global warming dan coral bleaching? b. Mengapa fenomena tersebut itu bisa terjadi? c. Bagaimana cara mengurangi pengaruh fenomena tersebut?. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok sedangkan kelompok yang lain menanggapi

50 Lampiran LEMBAR SOAL TURNAMEN. Lapisan atmosfer yang memiliki banyak peristiwa ionisasi adalah.. Peristiwa seperti hujan, awan, halilintar, dan kabut terjadi pada lapisan yang mempunyai ketebalan antara km merupakan lapisan.. Agar sebuah pesawat dapat menghindari dari gangguan cuaca maka pesawat udara bermesin jet biasanya diterbangkan pada lapisan.. Pernyataan yang benar tentang lapisan stratosfer adalah.. Fenomena gas rumah kaca yang terjadi karena perusakan ozon yang terdapat di lapisan.. Hujan yang terjadi karena kenaikan massa panas dan pembentukan awan cumulus disebut juga dengan hujan.. Angin yang bergerak dari daerah subtropik menuju daerah tropik disebut juga angin.. Awan yang mencerminkan proses kondensasi sehingga awan tersebut dihindari pilot saat menerbangkan pesawat adalah awan.. Alat penakar hujan secara otomatis sehingga dapat merekam jumlah curah hujan disebut.. Kota Palu curah hujan tahunannya sedikit, hal ini dikarenakan.. Klasifikasi iklim atas dasar ketinggian tempat dirumuskan oleh.. Tipe iklim yang menggunakan rumus umum merupakan iklim yang disusun oleh.. Tanaman teh, kopi, kina, dan karet menurut iklim Junghun

51 tumbuh baik pada wilayah dengan ketinggian.. Angin bahorok di Sumatera Utara adalah angin yang.. Wilayah hutan di Pulau Kalimantan Barat sering sekali terbakar, meurut Koppen termasuk iklim.. Seorang petani akan mengembangkan suatu jenis tanaman di wilayah Lombok, maka petani tersebut menentukan curah hujan ratarata sebagai berikut: Jan=mm Feb=mm Maret=m April=m Mei=mm Juni= mm Juli= mm Agus=mm Sep= mm Okt=mm Nov=mm Des=mm Menurut pembagian iklim SchmidtFerguson, wilayah tersebut termasuk pada tipe.. Daerah pedalaman Afrika bagian Selatan mempunyai curah hujan relatif kecil. Hal ini terjadi karena.. Jenis awan altocumulus dan altostratus terdapat pada ketinggian.. Barometer di suatu tempat menunjukkan tekanan udara sebesar, mb. Ketinggian tempat tersebut dari atas permukaan laut adalah.. Awan seperti gambar dibawah ini sangat tinggi dan terdiri dari Kristalkristal es yaitu awan.. Menurut Junghun, wilayah yang terletak di ketinggian m diata permukaan laut termasuk dalam wilayah.. Pemanasan oleh gerakan udara dengan arah mendatar adalah.. Nelayan tradisional menjelang malam hari berangkat mencari ikan dilaut dengan dibantu oleh tiupan angina yang terjadi karena.

52 . Hujan konveksi di daratan Jakarta terjadi karena.. Pembagian iklim menurut Koppen berdasarkan.. Tumbuhan karet, teh dan kina di Indonesia paling cocok di tanam pada wilayah ketinggian.. Daerah memiliki ratarata curah hujan lebih dari. mm/tahun dan mempunyai tipe iklim Af. Bioma yang berkembang di daerah ini adalah hutan. Kunci Jawaban:. Jika pada siang hari di langit di jumpai awan cumulonimbus, maka kondisi cuaca di daerah tersebut akan.. Pada bulan OktoberApril, sering terjadi atau mengalami hujan cukup deras, disertai dengan adanya petir di langit. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya awan.. Daerah yang mempunyai bulan kering dan bulan basah dalam satu tahun berdasarkan klasifikasi iklim SchmidtFerguson tergolong tipe.. termosfer. troposfer. troposfer. lapisan yang mengandung ozon. stratosfer. udara panas naik ke udara dingin. perbedaan tekanan udara. cumulonimbus. mengetahui banyaknya curah hujan dalam sehari. daerah bayangan hujan. ketinggian tempat dan jenis tumbuhan.. m. Af. C agak basah. dua kali dalam setahun. bayangan hujan. turun, kering dan panas. m.. cirrus. sedang. adveksi. tekanan maksimum di daratan

53 . pemanasan intensif.. m. nimbostratus dan stratocumulus. cumulonimbus. basah. suhu dan curah hujan. hujan tropis

54 Lampiran DAFTAR HADIR KELAS EKSPERIMEN (PROBLEM BASED LEARNING) No NIS Nama Kehadiran Maret April April AGUNG KURNIAWAN ALFIANI NUR PRASMAWATI ANGGER BAGUS WICAKSONO ANNISA FITRI HANI I ASRI ANGGRAINI GUSMINARTI BELTSAZAR OBIWAN KENOBI DEDE HANIFAH DENDRITO TRI NOVIANTO DEVARZA MUFTIANI ROFIAH DIMAS PUTRA HARJA ADIYATMA DINA PARISYA WIDYA LESMANA DISNA FITRA ATRYA EGAR SHAKTYANTYA W. HARLI FAKHRIAN BAGUS SAPUTRA FIONNY CAHYA DHIANI HANNA PRAMESTI HARIS ARRASYID NUSANTARA HERLIN RATNASARI KLARANYDIA AMANDITA KRISHNA PUTRA NATIO MAY ADIATI MUHAMMAD DAFFA YURINDA P. MUHAMMAD LAVIN ALVIANSYAH RAMADHANTI PUSPITA SARI REZIKA ARDIA DINDA ARRINI RISKI ADI WIBOWO SALSA ASROR PUTRA SAUDA KHOIRUNNISA SHAFANISSA AULIA RIZKA PUTRI WULAN PUTERI KUSUMANINGTYAS YUSTISIA MELIANASARI Elriza

55 Lampiran DAFTAR HADIR KELAS EKSPERIMEN (TEAM GAME TOURNAMENT) No NIS Nama Kehadiran April Mei ADE YAMASITA AFTIN MEGANAFI NURAINI ANNISA KUSUMAWATI ARIFATUN NOR HIDAYATI ASTRIN ANADANTOROPUTRI DEVIKA KHOIRUL HAFIFAH DEWI PRIHATINI DIYAS YUNITA ANGGRAENI ERIKA PURNAMA SARI FAJRI YOGIE MUSTAQIM FERIAN YUSIYANTO HANIF NUR ROCHMAT SARJIYONO LATIFAH NUR ISTIQOMAH LUBNA ROISATI NABILA MEILANI PUTRI INSANI MUHAMMAD NOOR ROCHIM MUHAMMAD RIZAL SETIAWAN NURUL RAHMAH WATI OKTAVIA SINTA YUSMADINDA PUSPARANI PUAN PRIHASTUTI REGINA PUSPA ARINTA RIO TIRTA AHMADI RIZKI EDI NUGROHO RIZKY ARYA SAPUTRA SEKAR ARUM KINASIH SEPTI NUR WAHYUNINGRUM SHALMA ALIFA ZALFAYA SITI SUHARYANTI ULIMA KHOIRUL AZAH UMI SHALIHAH PUTRI PURWATI USWATUN KHASANAH WAFA SHOLIHATUN NISA

56 Lampiran KISIKISI TES HASIL BELAJAR No. Kompetensi Dasar Indikator No item jumlah C C C C C C.. Menganalisis dinamika atmosfer Mengidentifikasi dinamika,, dan dampaknya atmosfer dan terhadap kehidupan pengaruhnya terhadap kehidupan Menjelaskan unsurunsur cuaca dan iklim terhadap kehidupan seharihari,,,,,,,,,, Menjelaskan,, pembagian iklim,, menurut ahli,,,,

57 Lampiran SOAL PILIHAN GANDA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/ (Genap) Alokasi Waktu : Menit Kompetensi Dasar :. Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Petunjuk Umum:. Berdoalah sebelum dan setelah mengerjakan soal!. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi pada lembar jawab yang telah disediakan!. Bacalah soal dengan teliti! Petunjuk Khusus Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e!. Lapisan atmosfer yang memiliki banyak peristiwa ionisasi adalah. a. atmosfer b. troposfer c. statosfer d. mesosfer e. termosfer. Peristiwa seperti hujan, awan, halilintar, dan kabut terjadi pada lapisan yang mempunyai ketebalan antara km merupakan lapisan. a. termosfer b. eksosfer c. stratosfer d. troposfer e. mesosfer. Agar sebuah pesawat dapat menghindari dari gangguan cuaca maka pesawat udara bermesin jet biasanya terbang pada lapisan. a. troposfer b. eksosfer c. mesosfer d. termosfer e. stratosfer

58 . Pernyataan yang benar tentang lapisan stratosfer adalah. a. tempat terjadinya cuaca, pelangi dan lainlain b. melindungi bumi dari hujan meteor c. dapat memantulkan gelombang radio d. lapisan yang mengandung ozon e. merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Fenomena gas rumah kaca yang terjadi karena perusakan ozon terdapat di lapisan. a. stratosfer b. troposfer c. mesosfer d. termosfer e. ionosfer. Hujan orografis terjadi karena. a. pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara dan membenruk gumpalan awan di sekitar ekuator b. massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas kemudian terjadi kondensasi akhirnya hujan c. udara panas yang mengandung uap air naik ke udara dingin kemudian terjadi kondensasi akhirnya turun sebagai hujan d. adanya gerakan udara secara vertikal kemudian terjadi kondensasi akhirnya turun sebagai hujan e. pertemuan dua massa yang terjadi di daerah lintang tengah kemudian membentuk gumpalan awan akhirnya hujan. Indonesia mengalami dua perubahan musim selama periode tahun. Hal ini disebabkan karena adanya pergerakan angina muson. Proses terjadinya angin muson adalah. a. adanya gerakan massa udara karena perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan lautan b. adanya pengaruh dari pergerakan rotasi bumi sehingga angina bergerak tetap sepanjang tahun c. adanya gerakan udara di atas daerah equador mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah subtropik d. adanya daratan yang bertekanan lebih tinggi dari pada daerah laut sehingga angin bergerak dari darat ke laut e. adanya angin yang bersifat panas dan kering yang turun dari daerah lereng pegunungan

59 . Awan yang mencerminkan proses kondensasi sehingga awan tersebut dihindari pilot saat menerbangkan pesawat adalah awan. a. stratus b. cumulus c. stratocumulus d. cumulonimbus e. altostratus. Salah satu alat yang terdapat di Stasiun BMKG Indonesia adalah Ombrometer. Manfaat alat ombrometer adalah. a. untuk menghitung banyaknya hujan dalam satu hari b. untuk mengetahui banyaknya curah hujan dalam sehari c. untuk menghitung jumlah air hujan secara otomatis d. untuk merekam jumlah curah hujan secara otomatis e. untuk mengetahui banyaknya curah hujan secara otomatis. Kota Palu curah hujan tahunannya sedikit, hal ini dikarenakan. a. semakin ke arah timur maka curah hujan semakin sedikit b. angin sejajar garis pantai c. berkurangnya uap air dibawa yang dibawa oleh angin d. amplitudo harian yang besar e. merupakan daerah bayangan hujan. Berdasarkan klasifikasi Junghun, iklim dibagi atas dasar. a. suhu udara dan curah hujan b. suhu udara dan letak lintang c. curah hujan dan ketinggian tempat d. ketinggian tempat dan jenis tumbuhan e. kebutuhan air untuk tanaman pertanian. Tanaman teh, kopi, kina, dan karet menurut iklim Junghun tumbuh baik pada wilayah dengan ketinggian. a. m b.. m c.. m d.. m e. >. m. Menurut Koppen, wilayah hutan di Pulau Kalimantan termasuk iklim. a. Am b. As c. Aw d. Af e. Cf

60 . Data curah hujan di Kbaupaten X tahun sebagai berikut: Bulan Curah Hujan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Menurut pembagian iklim SchmidtFerguson, wilayah tersebut termasuk pada tipe iklim. a. A (sangat basah) b. B (basah) c. C (agak basah) d. E (sedang) e. F (sedang kering). Berdasarkan data No. menurut Oldeman pada tahun tersebut, seorang petani dapat menanam. Untuk budi daya padi. a. satu kali tanam dalam setahun b. dua kali tanam dalam setahun c. tiga kali tanam dalam setahun d. empat kali tanam dalam setahun e. tidak ada musim tanam. Daerah pedalaman Afrika bagian Selatan mempunyai curah hujan relatif kecil. Hal ini terjadi karena. a. daerah dataran rendah b. daerah pegunungan c. daerah dataran luas d. daerah padang pasir e. daerah bayangan hujan

61 . Proses terjadinya angin bahorok di Sumatera Utara adalah. a. turun,kering dan panas b. turun, kering dan basah c. naik, basah dan panas d. naik, kering dan dingin e. turun, basah dan panas. Jenis awan altocumulus dan altostratus terdapat pada ketinggian. a. > m b. m c. m d. m e. < m. Barometer di suatu tempat menunjukkan tekanan udara sebesar, mb. Ketinggian tempat tersebut dari atas permukaan laut adalah. a. m b. m c. m d. m e. m. Awan seperti gambar dibawah ini sangat tinggi, terdiri dari kristalkristal es berbentuk seperti bulu burung yaitu awan. a. stratus b. nimbo c. nimbus d. cumulus e. cirrus. Menurut Junghun, wilayah yang terletak di ketinggian m diatas permukaan laut termasuk dalam zona. a. panas b. sejuk c. sedang d. dingin e. gurun

62 . Pemanasan oleh gerakan udara dengan arah mendatar adalah. a. konveksi b. radiasi c. difusi d. adveksi e. evaporasi. Tiupan angin darat yang dimanfaatkan oleh nelayan tradisional untuk berangkat mencari ikan ke laut menjelang malam hari terjadi karena. a. tekanan maksimum di daratan b. laut cepat menjadi panas c. laut lebih cepat melepas panas d. daratan cepat menjadi panas e. daratan lambat melepas panas. Hujan konveksi di daratan Jakarta terjadi karena. a. proses kondensasi uap air di teluk jakarta b. pertemuan dua massa udara di daerah front c. proses kondensasi uap air di daerah bayangan hujan d. pertemuan dua massa udara di daerah bertekanan tinggi e. pemanasan yang intensif oleh matahari. Tumbuhan karet, the, dan kina paling cocok di tanam pada wilayah ketinggian. a. < m b. m. m c.. m. m d.. m m e. >. m. Jenis awan yang termasuk dalam kategori awan rendah adalah. a. cumulonimbus dan cirrostratus b. cirrocumulus dan nimbostratus c. nimbostratus dan stratocumulus d. stratocumulus dan cumulonimbus e. cirrostratus dan cirrocumulus. Pada bulan OktoberApril, sering terjadi atau mengalami hujan cukup deras, disertai dengan adanya petir di langit. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya awan. a. stratus b. cumulonimbus c. cumulus d. cirrusstratus e. nimbus

63 . Daerah yang mempunyai bulan kering dan bulan basah dalam satu tahun berdasarkan klasifikasi iklim SchmidtFerguson tergolong tipe. a. A (sangat basah) b. B (basah) c. C (agak basah) d. D (sedang) e. E (agak kering). Pembagian iklim menurut Koppen didasarkan pada. a. suhu dan ketinggian tempat b. suhu dan variasi vegetasi c. suhu dan curah hujan d. suhu dan relief daratan e. suhu dan kebutuhan air bagi tanaman. Daerah memiliki ratarata curah hujan lebih dari. mm/tahun dan mempunyai tipe iklim Af. Bioma yang berkembang di daerah ini adalah hutan. a. hujan musim b. hutan gugur c. berdaun jarum d. hutan basah e. hujan tropis

64 . e. d. a. d. a. c. a. d. b. e. d. b. d. c. b. e. a. c. a. e. c. d. a. e. b. c. b. b. c. e kunci jawaban

65 Lampiran KISIKISI INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR Konsep Aspek Indikator No Item Total Dorongan internal dan eksternal pada siswasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Hamzah B. Uno, :) Dorongan internal. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Adanya harapan dan cita cita masa depan (+) (),,,,,,,,,, Dorongan eksternal. Adanya penghargaan dalam belajar. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,,,,,,,,. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik., total

66 Lampiran Angket motivasi belajar siswa EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN TEAM GAME TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI KABUPATEN SLEMAN Nama : No. Presensi : Kelas : Hari/tanggal : Aturan menjawab angket. Pada angket ini terdiri dari butir pertanyaan. Berilah jawaban yang sesuai dengan pilihanmu/pendapatmu. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban pernyataan lain maupun teman lain.. Berilah tanda check ( ) sesuai dengan alternatif pilihan jawaban sebagai berikut: Keterangan pilihan jawaban: SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No Pernyataan SS S KS TS STS Bagaimana pendapat anda jika belajar geografi dilakukan saat akan ulangan saja? Apakah Anda menyetujui jika bertanya kepada guru atau teman mengenai

67 materi yang belum dipahami akan membuat kurang percaya diri? Saya menyetujui jika pembelajaran geografi sangat membosankan ketika dilaksanakan dengan metode ceramah saja. Apakah Anda menyetujui jika belajar geografi dapat mengembangkan potensi yang Anda dimiliki? Bagaimana pendapat Anda bila belajar geografi dapat memenuhi rasa ingin tahu Anda mengenai ilmu pengetahuan dan kehidupan? Apa Anda menyetujui jika belajar geografi cukup materi yang diberikan dari guru? Apakah Anda menyetuhui apabila perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh guru di rumah? Bagaimana pendapat anda ketika guru geografi tidak hadir mengajar dan tidak memberikan tugas.? Apakah Anda menyetujui ketika Anda merasa malas mengerjakan tugas geografi walaupun tugas yang diberikan guru mudah? Apa Anda menyetujui bahwa tugas geografi yang diberikan guru mengurangi waktu bermain Anda? Saya menyetujui bahwa geografi pelajaran yang membosankan karena materinya banyak dan menghafal. Saya tidak berminat mempelajari geografi dengan ataupun tanpa penghargaan yang diberikan guru. Apa Anda menyetujui jika mengerjakan tugas geografi dengan maksimal agar memperoleh nilai yang baik? Saya mengumpulkan tugas geografi terlambat jika ada tugas mata pelajaran lain yang juga harus dikumpulkan.

68 Apakah Anda menyetujui ketika menggunakan waktu luang untuk belajar geografi? Bagaimana pendapat Anda jika bekerja sama dengan kelompok menyelesaikan tugas geografi agar memperoleh nilai yang baik? Apakah Anda menyetujui jika pujian yang diberikan oleh guru dapat membuat Anda takut melakukan kesalahan? Apakah Anda menyetujui bahwa kegiatan diskusi menyita banyak waktu dan pikiran sedang materi yang didapat hanya sedikit? Apa Anda menyetujui jika Anda mengantuk ketika guru menyampaikan materi geografi di dalam kelas? Apa Anda menyetujui walaupun nilai geografi Anda lebih rendah dari temanteman, Anda tetap bersemangat belajar untuk mendapatkan nilai yang lebih baik? Anda menyetujui bahwa target untuk mendapatkan nilai asal lulus KKM saja? Anda menyetujui jika latihan mengerjakan soalsoal geografi menyita waktu Anda? Bagaimana pendapat Anda ketika mengikuti pelajaran geografi dari awal sampai akhir dengan penuh konsentrasi agar dapat membantu teman yang kesulitan memahami materi geografi? Anda menyetujui ketika merasa biasa saat nilai ulangan geografi dibawah KKM karena tidak bisa mengerjakan soal? Bagaimana pendapat Anda jika belajar geografi di rumah tidak efektif karena tidak kondusif?

69 Lampiran Uji Validitas Instrumen Soal soal soal soal soal soal Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) so soa al l. so al. so al. soa l. soa l. soa l. soa l. soa l. soal. soal. * soal. soal. soal. soal N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) **.... *.... * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) **. * N soal..... ** soal... *.. soal..... ** soal..... soal.. *... ** soal..... soa... *.. ** soal..... soal..... * soal. *.... soal.. *... ** soal... *.. * soal..... ** soal..... ** soal..... tot al.. **. *.. **

70 soal soal soal soal soal soal Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed).. **..... * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) *... *. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)..... ** N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed).... *. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed). *. * * N.. *. **. *.. **... * * **.. *... **... *.. *.... **... *. **..... **. *.. * *.. **. **... **... **..... *... *.. **.. * *. **. **. *. *. **

71 soal soal soal soal soal soal Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed).. * *. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)..... **.. *. **. *.. **. *. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)... *..... *..... ** N. **.. **... **... *.. **... *... **. *. **. *.. **. **.. *.... **. *.. *... **. **.. *... *.. *. **. **. *. **. * *. *.. **. **..... *..... *... **. **. **.. ** **. **. *. *. **. **

72 soal soal soal soal soa soal Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)..... **... * * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) **.. *.. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed).. *... **... **... *. **. *.. ** N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) *.... **. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)... *.. **... *. **.... * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) **. *.. *.. * N. **. **. **. **. **. *.. *.. *. ** **... *. *. **. *. **.. **... *. **. **. *. *..... **. **.. *. *... **. * **. **. **. **. **. **. *.. **.. **. **... *.. *.. *. *. **.. **. * **. **. **. **. **. **

73 soal soal soal soal soal soal Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)..... * *. **. **. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed). * * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed).. *... **.. **. **... **.. *. * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)... *.. *... ** N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)..... **.. *... *..... * N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed)..... **. **.. *.... **. **. ** N. **.. **. *.. **. *.. ** **. *.. *... **... *. **.. **. **. *. **. *.. ** **. **. *. **... **. **.. *.. **.... **. **. *. *.... **... **. *. **... *... **. **.. **. **.... *..... **.. **. **. *. **

74 soal tot al Pearso n Correl ation Sig. ( tailed) N Pearso n Correl ation Sig. ( tailed).. **. *.. **. *. **. **. *. *. **. **. **. *. * N.. **.. **.. **.. **.. **.. **.. **.. **.. **. *... **.. **.. *.. **. *. * *. Correlation is significant at the level (tailed). **. Correlation is significant at the level (tailed). Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a. Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.

75 LAMPIRAN UJI VALIDITAS ANGKET total VAR VAR VAR VAR Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *. **. **. *. **. *. *. * N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d) N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d).. **.. **. *. **. N Pear son Corr elati on. *. *. **. **. **. *.. **. **.... *... ** *. *. **. *... **.. *. **.. *. **... *.... **. *. **

76 VAR VAR VAR VAR Sig. ( taile d)... N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). **. **. **.. N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *.... **.... N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *.. **. *. **. *. **. **. * N Pear son Corr elati on. **. *... *... **.. *. **. *... *... *. **. *. *.... *. **... **..... **. *... *. **. **. *

77 VAR VAR VAR VAR Sig. ( taile d).... N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *.. *. **. **. *. **.. ** N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d) * N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *. **. **.. **. *.. N Pear son Corr elati on. *. *.. **. *.. *. *.. *... *.. **. **... *.. **. *.. **. **. **. *

78 VAR VAR VAR VAR Sig. ( taile d) N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *. **... **. *. * N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d) N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *.. **.. *. **. *. *. N Pear son Corr elati on. *. *.... **.. *... * *. * *. **.. **... **... *. *.... **. *. *. **. **

79 VAR VAR VAR VAR Sig. ( taile d) N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *... **.. **. **. *. **. *. *. *.. **. ** N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *.. *.. **. *. *. N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d).... *. **.. N Pear son Corr elati on. * *. *. *. *. *. **. *. **. *. *. *. *. **. *. *. *.. *. **. **. **.. *. **.. *. *. **... *. **. **. *. **

80 VAR VAR VAR VAR Sig. ( taile d).. N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d) *..... N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d).... *. *.... * N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *. *. **. **. *. *.. *.. N Pear son Corr elati on. *. *. *. *. *. *. *. **. *.. **. *.. *.... * *... *. *. *. *.. **. **

81 VAR VAR VAR VAR Sig. ( taile d) N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *.. *. *. **. **. **. ** N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *.... N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *.. **. *.. **.. ** N Pear son Corr elati on. * *. **. *.. *. **. **.. ** *. *... *. *.... **. *.. **. **. **. *. **. *

82 VAR VAR total Sig. ( taile d) N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). *..... **. *. *.. **.. *. *. **. *.. *. **.. *.. *.. **... *.. **. ** N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d) **. *... *. **. *... **. **.. **. ** N Pear son Corr elati on Sig. ( taile d). * *. *. **. *. **. **. *. **. **. *. * N *. Correlation is significant at the level (tailed).. **. **. **. **. *. **. **. **. **. *. **. *. **. **

83 Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a. Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.

84 Lampiran UJI NORMALITAS Tests of Normality model pembelajar an Kolmogorov Smirnov a Statisti c df Sig. Statisti c ShapiroWilk df Sig. gain score hasil belajar (%) PBL.. *.. TGT.... *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

85 Lampiran UJI HOMOGENITAS Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df df Sig. Gain_Score Based on Mean.. Based on Median.. Based on Median and with adjusted df... Based on trimmed mean..

86 Lampiran DATA HASIL PENELITIAN DATA model motivasi kelompok pre test hasil post test hasil gain score hasil pembelajaran motivasi belajar belajar belajar (%) PBL tinggi... PBL tinggi. PBL tinggi... PBL rendah... PBL tinggi.. PBL tinggi.. PBL tinggi... PBL rendah.. PBL tinggi.. PBL tinggi.. PBL tinggi.. PBL tinggi... PBL rendah.. PBL rendah. PBL tinggi.. PBL tinggi. PBL rendah... PBL tinggi.. PBL tinggi.. PBL tinggi.. PBL tinggi..

87 PBL tinggi... PBL tinggi.. PBL tinggi. PBL tinggi.. PBL tinggi... PBL tinggi... PBL tinggi.. PBL tinggi. PBL tinggi.. PBL tinggi.. PBL rendah.. TGT tinggi... TGT rendah... TGT tinggi.. TGT tinggi... TGT rendah... TGT rendah.. TGT tinggi.. TGT tinggi.. TGT rendah.. TGT tinggi.. TGT rendah... TGT tinggi.. TGT tinggi.. TGT tinggi.. TGT tinggi..

88 TGT tinggi... TGT tinggi... TGT tinggi... TGT tinggi... TGT rendah.. TGT tinggi TGT tinggi... TGT tinggi... TGT tinggi.. TGT tinggi.. TGT tinggi... TGT tinggi.. TGT tinggi.. TGT rendah.. TGT rendah. TGT rendah... TGT tinggi...

89 Lampiran STATISTIK DESKRIPTIF Statistics motivasi PBL motivasi TGT pre test hasil pre test hasil post test hasil post test hasil belajar PBL belajar TGT belajar PBL belajar TGT N Valid Missing Mean Median Mode... a. a. Std. Deviation Variance..... Minimum.... Maximum Sum a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

90 pre test hasil belajar PBL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

91 pre test hasil belajar TGT Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

92 model pembelajaran * kelompok motivasi Crosstabulation kelompok motivasi Total rendah tinggi Count PBL % within model pembelajaran.%.% % % within kelompok motivasi %.% % model pembelajaran % of Total.%.% % Count TGT % within model pembelajaran.%.% % % within kelompok motivasi %.% % % of Total.%.% % Count Total % within model pembelajaran.%.% % % within kelompok motivasi % % % % of Total.%.% %

93 post test hasil belajar PBL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

94 post test hasil belajar TGT Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

95 post test hasil belajar kelompok motivasi tinggi PBL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

96 Statistics pre test hasil belajar kelompok motivasi tinggi PBL post test hasil belajar kelompok motivasi tinggi PBL N Valid Missing Mean.. Median. Mode. Std. Deviation.. Variance.. Minimum.. Maximum.. Sum..

97 post test hasil belajar kelompok motivasi tinggi TGT Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

98 Statistics pre test hasil belajar kelompok motivasi tinggi TGT post test hasil belajar kelompok motivasi tinggi TGT N Valid Missing Mean.. Median. Mode. a. Std. Deviation.. Variance.. Minimum.. Maximum.. Sum.. a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

99 post test hasil belajar kelompok motivasi rendah PBL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Statistics pre test hasil belajar kelompok motivasi rendah PBL post test hasil belajar kelompok motivasi rendah PBL N Valid Missing Mean.. Median.. Mode.. a Std. Deviation. Variance.. Minimum. Maximum Sum.. a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

100 post test hasil belajar kelompok motivasi rendah TGT Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

101 Statistics pre test hasil belajar kelompok motivasi rendah TGT post test hasil belajar kelompok motivasi rendah TGT N Valid Missing Mean.. Median. Mode.. Std. Deviation.. Variance.. Minimum Maximum. Sum..

102 UJI HIPOTESIS TTest Group Statistics model pembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error Mean gain score hasil belajar (%) TGT... PBL.. Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances ttest for Equality of Means F Sig. t df Sig. ( Mean Std. Error % Confidence tailed) Difference Difference Interval of the Difference Lower Upper gain score hasil belajar (%) Equal variances assumed Equal variances not assumed

103 UJI HIPOTESIS TTest Group Statistics model pembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error Mean gain score hasil belajar (%) kelompok motivasi tinggi TGT... PBL... Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances ttest for Equality of Means F Sig. t df Sig. ( Mean Std. Error % Confidence tailed) Difference Difference Interval of the Difference Lower Upper gain score hasil belajar (%) kelompok motivasi tinggi Equal variances assumed Equal variances not assumed

104 UJI HIPOTESIS TTest Group Statistics model pembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error Mean gain score hasil belajar (%) kelompok motivasi rendah PBL... TGT... Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances ttest for Equality of Means F Sig. t df Sig. ( Mean Std. Error % Confidence tailed) Difference Difference Interval of the Difference Lower Upper gain score hasil belajar (%) kelompok motivasi rendah Equal variances assumed Equal variances not assumed

105 Univariate Analysis of Variance UJI HIPOTESIS BetweenSubjects Factors Value Label N model pembelajaran kelompok motivasi PBL TGT rendah tinggi Descriptive Statistics Dependent Variable: gain score hasil belajar (%) model pembelajaran kelompok motivasi Mean Std. Deviation N rendah.. PBL tinggi.. Total. rendah.. TGT tinggi.. Total.. rendah. Total tinggi.. Total..

106 Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable: gain score hasil belajar (%) F df df Sig... Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + metode_pembelajaran + kelompok_motivasi + metode_pembelajaran * kelompok_motivasi

107 UJI HIPOTESIS Dependent Variable: gain score hasil belajar (%) Tests of BetweenSubjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model. a... Intercept.... metode_pembelajaran.... kelompok_motivasi... metode_pembelajaran * kelompok_motivasi.. Error.. Total. Corrected Total. a. R Squared =. (Adjusted R Squared =.) Profile Plots

108 Lampiran Dokumentasi Kelas PBL

109 Kelas TGT

110

111

112

113

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

50. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI SMA/MA

50. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI SMA/MA 50. KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 2 (dua) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 3 (tiga) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 KOMPETENSI INTI: KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gejala Pemanasan Global Sub Materi Pokok : Penyebab, Dampak dan Upaya untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi Waktu : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / Satu Peminatan : IPA Alokasi Waktu : 2 x 3 JP KOMPETENSI INTI: KI -1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Umum : Hubungan

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMA Negeri 5 Watampone : KINEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMA Negeri 5 Watampone : KINEMATIKA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Tema Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi waktu : SMA Negeri 5 Watampone : FISIKA : KINEMATIKA : X (sepuluh) / Semester I : Gerak Lurus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 4 (empat) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK AMSIR I Parepare Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / 1 Materi Pokok : Listrik Statis Pertemuan : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Geometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 2016 RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu : SMA NEGERI 1 PALLANGGA : FISIKA : X : 3 X 45 Menit

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 6 (enam) A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Materi Pokok : Turunan

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Alokasi Waktu : Fisika : XI/Dua : Gejala Pemanasan Global : 2 Pertemuan Pertemuan Pertama, @ 2 X 45 menit Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi Waktu : 1 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Transformasi 1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/Genap Pokok Bahasan : Gelombang Berjalan Alokasi : 2 x 45 (Menit) JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Semester : Kelas XI/ GENAP Materi Pokok : Efek Pemanasan Global Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 1 X Pertemuan ) A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Umum : Program

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Lingkaran 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/2 : 16 JP (4 x 4 JP) A. Kompetensi Inti (KI) 1. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 1 (satu) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Kedua A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/Genap Pokok Bahasan : Gelombang Stasioner Alokasi : 2 x 45 (Menit) JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 14 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pokok : Elips (Ellipse) A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA... Matapelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan Kelas/Semester : X Rekayasa/Ganjil Materi Pokok : Alat Pengatur Gerak Sederhana Alokasi Waktu : 2 x 45

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 2) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : MIPA Materi Pokok : Lingkaran 2 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / IV Peminatan : MIA Materi Pokok : Teori Kinetik Gas Alokasi Waktu : 8 x 2 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 3) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Integral 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 1 (satu) : Matematika : Umum : Komposisi

Lebih terperinci

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR I. IDENTIFIKASI Nama Sekolah : SMA Kristen Eben Haezar Manado Kelas / Semester : X / Ganjil Mata Pelajaran : Fisika Topik : Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah Alokasi Waktu : 6 45 menit Hari / Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Materi Pokok Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : MIPA : Irisan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Geometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Integral 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Konsep Pasar dan terbentuknya Harga Pasar dalam Perekonomian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Konsep Pasar dan terbentuknya Harga Pasar dalam Perekonomian RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas / semester Materi Pokok Alokasi waktu : MAN YOGYAKARTA III : Ekonomi : X / Satu : Konsep Pasar dan terbentuknya Harga Pasar dalam

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

KALOR DAN PERPINDAHANNYA LEMBAR KERJA SISWA Berbasis Scientific Approach KALOR DAN PERPINDAHANNYA FISIKA KELAS X SMA / MA ZURNIATI RSA1C312012 UNIVERSITAS JAMBI NAMA KELAS NIS ALAMAT Lembar Kerja Siswa KALOR DAN PERPINDAHANNYA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi

Lebih terperinci

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA 12. KOMPETENSI INTI DAN EKONOMI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Matematika - Wajib Kelas/Semester X MIPA/Ganjil Alokasi Waktu 4 x 40 menit (1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 KI-2 KI- Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/2 Materi Pokok : OPTIK GEOMETRI Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Turunan Fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Integral

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Geometri Ruang 1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Geometri Ruang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Turunan Fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Integral

Lebih terperinci

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik

Lebih terperinci

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari.

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : SMA Negeri 1 Mertoyudan : Geografi : X IPS / I : Pengetahuan Dasar Geografi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Trigonometri 4

Lebih terperinci