Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :"

Transkripsi

1 SCIENTIA SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website : 7 (2) ; , 2017 VALIDASI METODE DAN PENETAPAN KADAR NITRIT (NO 2 - ) PADA SOSIS SAPI CURAH DAN SOSIS SAPI KALENG YANG DIJUAL DI SWALAYAN KOTA PALEMBANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Romsiah, Sintya Lara Marista, dan Ahmad Fatoni Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi romsiahchan@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian validasi metode dan penetapan kadar nitrit pada sosis sapi curah dan sosis sapi kaleng yang dijual di swalayan kota Palembang secara spektrofotometri UV-Vis. Metode ini menggunakan pereaksi Griess yang didasarkan pada reaksi diazotasi antara asam sulfanilat oleh asam nitrit yang diikuti reaksi pengikat dengan naftilendiamin membentuk suatu senyawa berwarna dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm. Hasil identifikasi nitrit menunjukan semua sampel positif mengandung nitrit. Hasil validasi metode analisis yang dilakukan diperoleh nilai koefisien korelasi 0,999; batas deteksi dan batas kuantitas masing-masing 0,0170 ppm dan 0,0568 ppm; nilai perolehan kembali 98,55%; nilai standar deviasi, koefisien variasi dan ketelitian alat pada uji presisi masing-masing sebesar 0,0174; 1,25% dan 98,75%.Hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat 2 sampel (B = 77,36mg/kg dan C = 82,38 mg/kg) melebihi batas maksimum penggunaan nitrit yang ditetapkan oleh BPOM tahun 2013 tentang bahan tambahan makanan yaitu sebesar 30 mg/kg. Kata Kunci : Nitrit, validasi metode, sosis sapi curah, sosis sapi kaleng ABSTRACT A research has been done about method validation and determination of nitrites in bulk beef sausage and beef sausage cans that sold in supermarkets in Palembang city by using UV-Vis spectrophotometry. The method used the reagent Griess based on diazotation reaction between sulfanilamide acid followed by coupling reactions with naftilendiamin formed colored compounds and the absorbance was measured at wavelength of 540 nm. Qualitative analysis of nitrite showed positive result in all samples. The validation of analysis method resulted values of correlation coefficient at 0.999; limit of detection (LOD) and limit of quantitation (LOQ) each at ppm and ppm; the average recovery at 98.55%; value of standard deviation, coefficient of variation and correctness of appliance at precision test each at ; 1.25 % and % respectively. Test result showed that two samples (B = 77,36mg/kg and C = 82,38 mg/kg) exceeded the maximum limit of nitrite set by BPOM in 2013 which was 30 mg/kg. Keywords: Nitrite, method validation, beef sausage bulk, beef sausage cans p-issn : e-issn :

2 PENDAHULUAN Era globalisasi sekarang ini, banyak masyarakat yang menginginkan sesuatu secara instan, contohnya makanan siap saji. Makanan siap saji yang saat ini digemari masyarakat, salah satunya sosis. Sosis merupakan produk olahan daging yang mempunyai nilai gizi tinggi, berbentuk silindris dengan panjang kira-kira 8-10 cm, bukan hanya digemari oleh anak-anak dan remaja bahkan orang tua juga menyukai sosis (Nur, 2012). Menurut Cahyadi (2012), pada tahap pembuatan sosis sering ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP) seperti pengawet. Bahan pengawet yang ditambahkan pada sosis berfungsi untuk memperpanjang masa simpan dan mencegah ketengikan pada daging atau memperbaiki tekstur produk pangan. Nitrit merupakan salah satu pengawet yang digunakan dalam proses pengolahan daging untuk memperoleh warna yang baik dan mencegah pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Penggunaan nitrit sebagai pengawet diizinkan, akan tetapi perlu diperhatikan penggunaannya dalam makanan agar tidak melampaui batas, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia (Lestari dkk, 2011). Senyawa nitrit dapat bereaksi dengan amina sekunder dalam produk makanan atau dalam sistem pencernaan yang membentuk turunan nitrosamin yang bersifat toksis. Efek samping utama dari nitrit adalah dapat menimbulkan kanker. Efek lain yang diketahui adalah menurunkan transport oksigen pada aliran darah melalui mekanisme oksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin yaitu hemoglobin yang tidak berdaya lagi mengangkut oksigen, efek pada bayi dapat menyebabkan wajah bayi menjadi biru disebut syndrom baby blues (Zahran, 2011). Berdasarkan Permenkes RI No.1168/Menkes/Per/X/1999 tentang bahan tambahan makanan, membatasi penggunaan maksimum pengawet natrium nitrit di dalam produk daging olahan yaitu sebesar 125 mg/kg (Cahyadi, 2012). Pada peraturan terbaru yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.36 Tahun 2013 tentang pengawet nitrit di dalam produk olahan daging yaitu sebesar 30 mg/kg. Pada penelitian Nur dan Suryani (2011), tentang analisis kandungan nitrit dalam sosis pada distributor sosis di kota Yogyakarta, berdasarkan 5 sampel yang diuji secara uji kualitatif, semua sampel mengandung nitrit, sedangkan kadar nitrit pada semua sampel merk sosis bervariasi. Rentang kadar nitrit terendah pada sosis merk C yaitu sebesar 83,354 mg/kg dan rentang kadar nitrit tertinggi pada sosis merk E yaitu sebesar 211,294 mg/kg. Walaupun kadar nitrit pada beberapa sampel sosis yang diteliti masih berada dibawah batas maksimum yang telah ditetapkan Permenkes RI No.1168/Menkes/Per/X/1999, namun mengkonsumsi sosis yang beredar di pasaran tetap perlu diperhatikan karena nitrit bersifat kumulatif dalam tubuh. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui kadar nitrit pada sosis sapi curah dan sosis sapi kaleng dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis yang telah di validasi sebelumnya. METODE PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer UV- Vis (1700 Shimadzu), blender, neraca analitik, pipet gondok, pipet volumetri, pipet tetes, alat mikropipet, erlenmeyer (Pyrex), beaker glass (Pyrex), labu ukur (Pyrex), gelas ukur (Pyrex), penyaring (milipore), pengaduk kaca, corong kaca, kertas saring (Whatman), stopwatch dan tabung reaksi. p-issn : e-issn :

3 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah baku standar nitrit, sulfanilamid (Pro analyse Merck), N- (1naftil) etilendiamindihidroklorida (NED) (Pro analyse Merck), asam asetat (glasial), merkuri(ii) klorida (HgCl 2 ) (Pro analyse Merck), aquabidestilata, sosis sapi curah merk A, B, C dan sosis sapi kaleng merk 1, 2, 3. METODE PENELITIAN Pembuatan Larutan Pereaksi Griess Larutan I disiapkan dengan melarutkan 0,5 g asam sulfanilat dalam 150 ml asam asetat 30% v/v. Larutan II disiapkan dengan cara dididihkan 0,1 g naftiletilendiamin dalam 20 ml aquabidest sampai larut dan dituangkan dalam keadaan panas ke dalam 150 ml asam asetat 30% v/v. Dicampurkan larutan I dan larutan II dalam wadah botol berwarna coklat (Cahyadi, 2012). Analisis Kualitatif Nitrit Ditimbang sebanyak 5 gram sampel yang telah dihaluskan kemudian ditambah aquabidest 25 ml aduk hingga homogen, kemudian disaring dengan kertas saring. Diambil filtrat sebanyak 5 ml, kemudian ditambahkan 1 ml pereaksi Griess. Diamati perubahan warna yang terjadi, perubahan warna dari bening menjadi merah atau rose menunjukan bahwa sampel mengandung nitrit (Lestari dkk, 2011). Pembuatan Larutan Baku Nitrit Dipipet sebanyak 10 ml larutan baku standar nitrit 1000 ppm, larutkan dengan aquabidest sampai volumenya tepat 100 ml hingga diperoleh konsentrasi 100 ppm. Dari konsentrasi 100 ppm diambil 5 ml dilarutkan dalam 100 ml aquabidest hingga diperoleh konsentrasi 5 ppm. Dari larutan baku 5 ppm dipipet 4, 6, 8, 10, 12, 14 ml dan diencerkan dengan aquabidest sampai volumenya tepat 50 ml sehingga diperoleh seri konsentrasi 0,4 0,6 0,8 1,0, 1,2 dan 1,4 ppm (Lestari dkk, 2011). Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan baku nitrit konsentrasi 1,4 ppm diambil 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi Griess selanjutnya dibaca absorbansinya pada λ nm diperoleh panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimum (Lestari dkk, 2011). Penentuan Operating Time Larutan baku nitrit konsentrasi 1,4 ppm diambil 10 ml dan dimasukkan dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi Griess selanjutnya dibaca absorbansinya pada λ max setiap 6, 9, 12, 15, 18 dan 21 menit. Ditentukan operating time-nya (Lestari dkk, 2011). Validasi Metode Pembuatan Kurva Baku (Linearitas) Larutan baku nitrit dengan konsentrasi 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2; dan 1,4 ppm, masing-masing diambil 10 ml dan ditambahkan 2 ml pereaksi Griess. Larutan dibiarkan selama operating time kemudian dibaca absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada λ max. Persamaan yang di dapat digunakan untuk menentukan kadar nitrit dalam sosis sapi curah dan sosis sapi kaleng. Data hasil absorbansi selanjutnya dibuat kurva baku sehingga diperoleh persamaan garis y = bx + a. Dari kurva hubungan antara konsentrasi natrium nitrit dengan absorbansi, diperoleh nilai koefisien korelasi tersebut dapat ditentukan linearitasnya baik atau tidak (Lestari dkk, 2011). Ketelitian (Precision) Larutan baku nitrit dengan konsentrasi 1,4 ppm, diambil 10 ml sebanyak enam kali, dimasukkan dalam enam tabung reaksi dan masing-masing ditambah 2 ml pereaksi Griess. Larutan di biarkan selama operating time dan dibaca absorbansinya pada λ max, kemudian dihitung nilai RSD (Lestari dkk, 2011). p-issn : e-issn :

4 Ketepatan (Accuracy) Diambil salah satu sampel sebanyak 5 g sampel yang telah halus ditimbang secara seksama, dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml. Sampel selanjutnya ditambah dengan 40 ml aquabidest yang telah dipanaskan sampai suhu 80 o C lalu diaduk dengan pengaduk kaca, ditambahkan air panas hingga 250 ml, dipanaskan selama 2 jam dengan hotplate sambil digoyang-goyang. Ditambahkan 5 ml HgCl 2, digoyangkan dalam suhu kamar, dikocok dan disaring dengan kertas saring, Selanjutnya disaring dengan penyaring millipore. Penyaringan dilakukan dengan menyaring 2 kali dengan erlenmeyer terpisah. Untuk penambahan larutan standar 20 ppm, ambil sebanyak 9,9 ml filtrat dengan pipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, tambahkan 0,1 ml larutan standar 20 ppm dengan menggunakan alat mikropipet, lalu tambahkan 2 ml pereaksi Griess. Larutan dibiarkan selama operating time dan dibaca absorbansinya pada λ max dan dihitung presentase perolehan kembali dengan rumus (Harmita, 2004). % Perolehan Kembali = X 100% Penentuan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitas (LOQ) Batas deteksi dan batas kuantitas dapat dihitung secara statistika melalui persamaan garis linear dari kurva baku. Nilai pengukuran akan sama dengan b pada persamaan garis linear y = bx + a, sedangkan simpangan baku residual (Sy/x) (Lestari dkk, 2011). Preparasi Nitrit pada Sampel a. Sosis sapi curah Sebanyak 5 g sampel yang telah halus ditimbang secara seksama, dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml. Sampel selanjutnya ditambah dengan 40 ml aqua bidest yang telah dipanaskan sampai suhu 80 o C lalu diaduk dengan pengaduk kaca, kemudian ditambahkan air panas hingga 250 ml dan dipanaskan selama 2 jam dengan hotplate sambil digoyanggoyang. Ditambahkan 5 ml HgCl2, digoyangkan dalam suhu kamar, dikocok dan disaring dengan kertas saring, Selanjutnya disaring dengan penyaring millipore. Penyaringan dilakukan dengan menyaring 2 kali dengan erlenmeyer terpisah. Diambil sebanyak 10 ml filtrat kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, dan ditambahkan 2 ml pereaksi Griess. Larutan di biarkan selama operating time dan di baca absorbansinya pada λ max (SNI, ). b. Sosis sapi kaleng Sebanyak 20 g sampel yang telah halus ditimbang secara seksama, dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml. Sampel selanjutnya ditambah dengan 40 ml aquabidest yang telah dipanaskan sampai suhu 80 o C lalu diaduk dengan pengaduk kaca, kemudian ditambahkan air panas hingga 250 ml dan panaskan selama 2 jam dengan hotplate sambil digoyang-goyang. Ditambahkan 5 ml HgCl 2, digoyangkan dalam suhu kamar, dikocok dan disaring dengan kertas saring, Selanjutnya disaring dengan penyaring millipore. Penyaringan dilakukan dengan menyaring 2 kali dengan erlenmeyer terpisah. Diambil sebanyak 10 ml filtrat kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, dan ditambahkan 2 ml pereaksi Griess. Larutan di biarkan selama operating time dan di baca absorbansinya pada λ max (SNI, ). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Kualitatif Nitrit Pemeriksaan nitrit dengan pereaksi Griess digunakan untuk uji kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan nitrit pada sampel uji menggunakan metode Griess yang didasarkan pada reaksi diazotasi oleh asam nitrit yang diikuti reaksi pengikat dengan naftilendiamin yang membentuk suatu zat pewarna azo yang berwarna merah/ rose (Vogel, 1990). Analisis kualitatif harus dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penetapan kadar sampel uji. Berdasarkan hasil analisis kualitatif pada 3 sampel sosis sapi curah dan 3 sampel sosis sapi kaleng diketahui bahwa semua sampel uji positif mengandung nitrit sebagai pengawet sehingga dapat dilanjutkan untuk menetapkan kadar sampel uji. p-issn : e-issn :

5 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Nitrit Pada penelitian ini penentuan panjang gelombang serapan maksimum dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang antara nm, diperoleh panjang gelombang maksimum 540 nm pada konsentrasi 1,4 ppm sebagai konsentrasi tertinggi pada larutan seri standar nitrit yang memberikan puncak yang baik dan hampir sesuai dengan literatur yang ada. Hasil panjang gelombang yang diperoleh mengalami sedikit pergeseran dari panjang gelombang literatur yaitu 543 nm. Penentuan Operating Time Setelah penentuan panjang gelombang maksimum perlu dilakukan Operating time untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh suatu larutan untuk mencapai absorbansi yang konstan (Lestari dkk, 2011). Penentuan operating time ditentukan dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang yang terlebih dahulu ditentukan yaitu 540 nm pada konsentrasi 1,4 ppm dengan rentang waktu 6, 9, 12, 15, 18, dan 21 menit. Berdasarkan (Tabel I) diperoleh absorbansi konstan pada menit ke-15 dengan hasil absorbansi 0,792 yang memiliki selisih absorbansi yang kecil dibandingkan menit yang lain. Tabel I : Data Operating Time larutan standar nitrit konsentrasi 1,4 ppm Validasi Metode Validasi metode analisa yang dilakukan bertujuan untuk membuktikan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sesuai dengan tujuan penggunaannya, sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan merupakan hasil yang baik dan dapat di percaya (Harmita, 2004). Pembuatan Kurva Kalibrasi (Linearitas) Persamaan kurva kalibrasi (linearitas) menunjukan hubungan antara absorbansi dan konsentrasi larutan standar. Pengukuran kurva kalibrasi (linearitas) diukur dengan konsentrasi 0,4 ppm, 0,6 ppm, 0,8 ppm, 1,0 ppm, 1,2 ppm, dan 1,4 ppm dibuat dari larutan baku nitrit 5 ppm. Dalam pemipetan larutan baku nitrit harus dilakukan dengan tepat sehingga memberikan hasil serapan absorbansi yang baik. Dari hasil kurva kalibrasi (linearitas) diperoleh persamaan regresi linear yaitu y = 0,5579 x + 0,0064 dengan nilai r = 0,999 (Gambar 1). Gambar 1 : Kurva kalibrasi (linearitas) larutan standar nitrit Aturan umum, nilai 0,90 < r < 0,95 menunjukan kurva yang cukup baik, nilai 0,95 < r < 0,99 menunjukan kurva yang baik dan nilai r > 0,99 menunjukan linearitas yang sangat baik. Nilai maksimum dari r adalah 1 yang menunjukan adanya koefisien korelasi yang tepat antara konsentrasi dan absorbansi. Berdasarkan data yang diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,999 yang artinya menunjukan linearitas yang sangat baik (Lestari dkk, 2011). Presisi (precision) Pengukuran uji presisi dilakukan pada salah satu konsentrasi. Presisi merupakan parameter yang menunjukan bahwa hasil yang didapat dalam pengukuran tidak memiliki perbedaan yang jauh dari hasil sebenarnya. Untuk menentukan presisi diukur dari simpangan p-issn : e-issn :

6 baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi). Uji presisi dinyatakan memenuhi persyaratan atau kriteria apabila nilai % RSD-nya kurang atau sama dengan 5 % dan ketelitian alat mendekati 100 % (Rahman, 2007). Dari hasil pengukuran uji presisi pada salah satu larutan standar nitrit pada konsentrasi 1,4 ppm dengan 6 kali pengulangan kemudian dibaca absorbansinya. Dari hasil perhitungan simpangan baku (SD) sebesar 0,0174, nilai % RSD-nya yaitu sebesar 1,25% dengan ketelitian alat sebesar 98,75 % sehingga uji presisi yang diukur pada salah satu larutan standar nitrit telah memenuhi persyaratan atau kriteria yaitu nilai % RSD-nya kurang dari 5 % dan ketelitian alat mendekati 100%. Akurasi (accuracy) Pada parameter validasi selanjutnya yaitu akurasi yang dinyatakan sebagai persen perolehan kembali atau (% recovery) analit yang di tambahkan. Akurasi dapat ditentukan dengan 2 cara yaitu, metode simulasi (spiked-placebo recovery) atau metode penambahan bahan baku (standart addition method) (Harmita, 2004). Dalam penelitian ini mengunakan metode simulasi (spiked-placebo recovery) yaitu menambahkan sejumlah analit kedalam larutan sampel lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang sebenarnya. Hasil perhitungan nilai % recovery yang diperoleh sebesar 98,55 % dimana persen perolehan kembali ini menunjukan bahwa metode yang digunakan memenuhi syarat akurasi yang baik yaitu % (Harmita, 2004). Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitas (LOQ) Setelah didapatkan kurva kalibrasi (linearitas) yang telah memenuhi persyaratan, selanjutnya diolah untuk menentukan batas deteksi dan batas kuantitas. Batas deteksi (LOD) digunakan untuk mengetahui konsentrasi analit terendah dalam suatu sampel yang masih dapat dideteksi. Batas kuantitas (LOQ) digunakan untuk mengetahui kuantitas analit terkecil yang masih dapat menghasilkan pengukuran yang teliti dan saksama (Harmita, 2004). Persamaan regresi dari kurva baku (linearitas) diketahui batas deteksi yang diperoleh sebesar 0,0170 ppm dan batas kuantitas yang diperoleh sebesar 0,0568 ppm. Menurut Lestari dkk (2011), menyatakan apabila pengukuran dilakukan dan mendapatkan absorbansi melebihi batas LOD dan LOQ berarti seluruh sampel terdeteksi dan masih dapat memberikan kecermatan analisis. Penetapan Kadar Nitrit Pada Sosis Pereaksi Griess yang ditambahkan bertujuan untuk memperpanjang ikatan rangkap terkonjugasi, yang mana asam nitrit mereaksikan sulfanilamid dan naftilendiamin yang menghasilkan senyawa berwarna merah/ rose. Penambahan HgCl 2 pada preparasi nitrit pada sampel bertujuan untuk mengendapkan protein yang terdapat pada sosis. Pelarut yang digunakan adalah aquabidestilata dengan tujuan agar pelarut tidak mengandung mineral terutama nitrit, keuntungan aquabidestilata tidak berwarna dan tidak memiliki sistem rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya (Lestari dkk, 2011). Nitrit yang terdapat pada masingmasing sampel sosis (Tabel II dan III) berbeda-beda, dilihat dari karateristiknya dimana harga menentukan kualitas yaitu sampel yang memiliki harga yang murah mengandung kadar nitrit yang tinggi, ada yang hampir dan bahkan melebihi batas yang telah ditetapkan sedangkan sampel yang memiliki harga yang cukup mahal mengandung kadar nitrit yang rendah dan masih dibawah batas maksimum yang telah ditetapkan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari BPOM dan Depkes terkait dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa kadar nitrit pada sampel A dan B yang melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 36 tahun p-issn : e-issn :

7 Tabel II : Hasil Pengukuran kadar nitrit sosis sapi curah Tabel III : Hasil Pengukuran kadar nitrit sosis sapi kaleng Walaupun sampel masih ada dibawah batas maksimum, akan tetapi mengkonsumsi makanan yang mengandung nitrit harus tetap dibatasi karena bersifat kumulatif didalam tubuh manusia dan apabila dalam jangka waktu yang panjang dapat berpotensi menimbulkan kanker (Nur dan Suryani, 2012). Oleh karena itu masyarakat harus mengurangi makanan yang mengandung nitrit karena berbahaya apabila dikonsumsi terlalu banyak. KESIMPULAN 1. Uji validasi metode analisis dengan spektrofotometri UV-Vis menunjukan semua parameter metode memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. 2. Kadar nitrit pada sampel sosis sapi curah A, B, dan C diperoleh sebesar 77,36 mg/ kg, 82,38 mg/ kg dan 26,76 mg/kg. Sedangkan pada sampel sosis sapi kaleng I, II, dan III diperoleh sebesar 5,81 mg/kg, 5,03 mg/kg dan 6,91 mg/kg. 3. Terdapat 2 sampel sosis sapi curah merk A dan B yang melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas obat dan makanan No. 36 Tahun 2013 yaitu 30 mg/kg. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional (BSN), 1992, Standar Nasional Indonesia No Tentang Cara Uji Bahan Pengawet Makanan Dan Bahan Tambahan Yang Dilarang Untuk Dimakan, BSN, Jakarta. BPOM RI, 2013, Peraturan Kepala BPOM RI No 36 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet, Menkumham RI, Jakarta. Cahyadi, W., 2012, Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, (Edisi III), Bumi Aksara, Jakarta. Harmita, 2004, Petunjuk Validasi Metode dan Cara Perhitungan, Jurnal Majalah Ilmu Kefarmasian, 1 (3), Lestari, P., Sabilkis, dan Utami, P.I., 2011, Analisis Natrium Nitrit Secara Spektrofotometri Visibel Dalam Daging Burger Yang Beredar Di Swalayan Purwokerto. Jurnal Pharmacy, 8 (3), MenKes RI., 1999, PerMenKes RI No.1168/Menkes/Per/X/1999 Tentang Sediaan BTP Pengawet Dan Pangan Mengandung Pengawet. DepKes RI, Jakarta. Nur, H. Hayati dan Suryani D., 2012, Analisis Kandungan Nitrit Dalam Sosis Pada Distributor Sosis Dikota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (1), Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis. (Edisi I), Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Vogel, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semi Mikro, Edisi V, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta. Zahran, Dalia A., and Gehan M.A.K., 2011, Residual Nitrite In Some Egyptian Meat Products And The Reduction Effect Of Electron Beam Irradiation, Journal Of Food Science And Tecnology, 3 (5), p-issn : e-issn :

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN ANALISIS NATRIUM NITRIT SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DALAM DAGING BURGER YANG BEREDAR DI SWALAYAN PURWOKERTO Pudji Lestari, Sabikis, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experiment research) (Notoatmodjo, 2002).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam klorida pekat 37% (Merck KG aa), akuadestilata, sampel hand body lotion, standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nitrit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nitrit digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nitrit dan juga untuk menetapkan kadar nitrit dalam sosis bermerek yang beredar di Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA SIMPLISIA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Dwi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN NATRIUM NITRIT PADA AYAM CRISPY DI KOTA MANADO

ANALISIS KANDUNGAN NATRIUM NITRIT PADA AYAM CRISPY DI KOTA MANADO ANALISIS KANDUNGAN NATRIUM NITRIT PADA AYAM CRISPY DI KOTA MANADO Joe Armando Lukas 1), Jemmy Abidjulu 2), Paulina Yamlean 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) Jurusan Kimia FMIPA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN VALIDASI METODE UNTUK PENETAPAN KADAR CIPROFLOXACIN DALAM SEDIAAN TABLET DENGAN NAMA DAGANG DAN GENERIK SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Herlinda I.P Tjaboali 1), Fatimawali 1), Defny S. Wewengkang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan pengujiannya di laksanakan di Labaoratorium Kimia

Lebih terperinci

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Lebih terperinci

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu*, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Devi Ratnawati Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN ANALISIS MERKURI DALAM SEDIAAN KOSMETIK BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Agung Dimas Jatmiko, Tjiptasurasa, Wiranti Sri Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada makanan terdapat senyawa-senyawa yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan dapat memulihkan

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1

ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1 ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

Analisa Kimia Kandungan Nitrit pada Daging Burger yang Beredar di Pasar Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur

Analisa Kimia Kandungan Nitrit pada Daging Burger yang Beredar di Pasar Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 43 Analisa Kimia Kandungan Nitrit pada Daging Burger yang Beredar di Pasar Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Ika Agustina 1, Indri Astuti 2, &Yulia Sopina 2 1,2 Akademi Farmasi IKIFA E-mail: ika.agustina89.kai@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survai yang bersifat deskriptif yaitu untuk menganalisa kandungan bahan pengawet nitrit dan yang terdapat di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2 Alat

Lebih terperinci

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 PENENTUAN KADAR NITRIT DAN NITRAT DALAM KORNET DAGING SAPI DAN DAGING SAPI ASAP SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK SKRIPSI OLEH: NIA SYOFYASTI MATONDANG NIM 121524046 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

Lebih terperinci

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wiranti Sri Rahayu, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Fauziah Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA DETERMINATION OF COPPER CONTENT IN MEATBALLS AND BEEF BURGERS DISTRIBUTED IN SURAKARTA Endang Sri Rejeki 1)

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK, Riza Alfian Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin E-mail : siska.musiam@gmail.com ABSTRAK Pengawasan

Lebih terperinci

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Noviny Ramayany Uno 1), Sri Sudewi 1), Widya Astuty Lolo 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO Rifani Hutami Supardi 1), Sri Sudewi 1), Defny S. Wewengkang 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH UJI SENSITIVITAS PEREAKSI PENDETEKSI KUNING METANIL DI DALAM SIRUP SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAK Oleh: Novi Yantih

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA SIMPLISIA TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti, Handoyo Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STRIP TES BERBASIS REAGEN ASAM SULFANILAT DAN 1-NAFTOL UNTUK DETEKSI PENGAWET NITRIT PADA SAMPEL KORNET DAGING SAPI SKRIPSI

PENGEMBANGAN STRIP TES BERBASIS REAGEN ASAM SULFANILAT DAN 1-NAFTOL UNTUK DETEKSI PENGAWET NITRIT PADA SAMPEL KORNET DAGING SAPI SKRIPSI PENGEMBANGAN STRIP TES BERBASIS REAGEN ASAM SULFANILAT DAN 1-NAFTOL UNTUK DETEKSI PENGAWET NITRIT PADA SAMPEL KORNET DAGING SAPI SKRIPSI Oleh: Nandari Dwi Pratiwi NIM 092210101078 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN KURKUMINOID, PENETAPAN KADARNYA PADA JAMU SERBUK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Tjiptasurasa, Dewi Indriyani Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR INTISARI ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Fajar azhar 1 ; Amaliah Wahyuni 2 ; Dwi Rizki Febrianti 3 Nitrit dalam dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

STABILITAS DAN KADAR LAMIVUDIN DALAM SEDIAAN RACIKAN PUYER PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

STABILITAS DAN KADAR LAMIVUDIN DALAM SEDIAAN RACIKAN PUYER PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS STABILITAS DAN KADAR LAMIVUDIN DALAM SEDIAAN RACIKAN PUYER PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Dewa Ayu Ika Pramitha, Ni Made Suaniti, dan I Wayan Suarsa Jurusan Kimia FMIPA

Lebih terperinci

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM ANALYSIS OF LEAD, COPPER, AND ZINC IN FRESH COW S MILKS COMMERCIAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Bahan Makanan Fakultas Farmasi USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. 3.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml Lampiran 1. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Spektrum serapan derivat kedua deksametason 5 mcg/ml Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml 45 Lampiran 1. (lanjutan)

Lebih terperinci

VALIDASI METODE ANALISIS FORMALIN DALAM DAGING PAHA AYAM DI KOTA MANADO

VALIDASI METODE ANALISIS FORMALIN DALAM DAGING PAHA AYAM DI KOTA MANADO VALIDASI METODE ANALISIS FORMALIN DALAM DAGING PAHA AYAM DI KOTA MANADO Silvana Chichilia Umbingo 1), Sri Sudewi 1), Defny Silvia Wewengkang 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN ANALISIS CEMARAN TEMBAGA DALAM AIR SUMUR INDUSTRI PELAPISAN EMAS DI KOTA TEGAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Listiowati, Wiranti Sri Rahayu, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA A. ALAT Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang dilengkapi dengan detektor UV-Vis (SPD-10A VP, Shimadzu), kolom Kromasil LC-18 dengan dimensi kolom

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Gambar 1. Gambar krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol 48 Lampiran 2. Komposisi krim merek X Contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food additive) saat ini sering ditemui pada makanan dan minuman. Salah satu bahan tambahan pada makanan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Gambar 1 Krim merek Klorfeson Gambar 2 Krim merek Chloramfecort-H 48 Lampiran 2. Komposisi krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Daftar Spesifikasi krim 1. Klorfeson

Lebih terperinci

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Mata Kuliah Topik Smt / Kelas Beban Kredit Dosen Pengampu Batas Pengumpulan : Kimia Analitik II : Spektrofotometri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada

Lebih terperinci

PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR

PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) SECARA M SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti, Agus Mulyono Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari 2018 11 ANALISIS RESIDU PESTISIDA DIAZINON PADA JAMU SEDIAAN SERBUK SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL Yulia Mila Sari 1, Gusti Ayu Rai Saputri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian eksperimental sederhana (posttest only control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan sampel, tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit

Lebih terperinci

Keyword: betamethasone; absorbance method; method of area under the curve.

Keyword: betamethasone; absorbance method; method of area under the curve. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Betametason dalam Tablet dengan Metode Absorbansi dan Luas Daerah di Bawah Kurva Secara Spektrofotometri

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Oleh: Sri Wahyuni 081115071 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran Diketahui: Nilai Absorptivitas spesifik (A 1 1 = 351b) λ= 276 nm Tebal sel (b) = 1 cm A = A 1 1 x b x c c = c = c = 0,001237 g/100ml c = 12,37 µg/ml Konsentrasi

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami* PENETAPAN KADAR KLORAMFENIKOL DALAM TETES MATA PADA SEDIAAN GENERIK DAN MERK DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami* Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet 50 Lampiran 2. Komposisi Tablet Pulna Forte Daftar Spesifikasi Sampel 1. Pulna Forte No. Reg : DKL 0319609209A1 ExpireDate :Agustus 2017 Komposisi : Ethambutol HCL...

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2011, bertempat di Laboratorium Pangan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan POM RI,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang mengarah pada pengembangan metode dengan tujuan mengembangkan spektrofotometri ultraviolet secara adisi standar

Lebih terperinci

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017 Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Betametason Tablet dengan Metode Absorbansi dan Luas Daerah di Bawah Kurva Secara Spektrofotometri Ultraviolet Ridho Asra 1), Harrizul Rivai 2), Widya Astuty 1)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK Ika Yuni Astuti *, Wiranti Sri Rahayu, Dian Pratiwi Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat

Lebih terperinci