LAPORAN TUGAS AKHIR SEMARANG DINAS NIM Program Studi : A NUSWANTORO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TUGAS AKHIR SEMARANG DINAS NIM Program Studi : A NUSWANTORO"

Transkripsi

1 LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh NIM : A Program Studi : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 i

2 LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S1 pada fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh : Nama NIM Program Studi : Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh : A : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 ii

3 PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama Pelaksana NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir : Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh : A : Sistem Informasi : Ilmu Komputer : Sistem Pendukung Keputusan Pegawai Teladan Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, Oktober 2013 Menyetujui : Pembimbing Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Pujiono, S.Si, M.Kom. Dr. Drs. Abdul Syukur, M.M iii

4 PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama Pelaksana NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir : Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh : A : Sistem Informasi : Ilmu Komputer : Sistem Pendukung Keputusan Pegawai Teladan Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang Tugas Akhir tanggal... Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugerahan gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Semarang, 22 Oktober 2013 Dewan Penguji, (Suharnawi, M.Kom) (Karis Widyatmoko, S.Si, M.Kom) Anggota Penguji 1 Anggota Penguji 2 (Zaenal Arifin, SE, M.Kom) Ketua Penguji iv

5 PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh NIM : A Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul : Sistem Pendukung Keputusan Pegawai Teladan Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing masing telah saya jelaskan sumbernya). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai bukti bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 22 Oktober 2013 Yang menyatakan (Fitriani Yaqiyatum M) v

6 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh NIM : A Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ( Non-exclusive Royalty- Free Right) atas Karya ilmiah saya yang berjudul : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, memperbanyak, menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 22 Oktober 2013 Yang menyatakan ( Fitriani Yaqiyatum M) vi

7 UCAPAN TERIMA KASIH Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ayah dan Ibu saya, yang tidak pernah lelah mendo akan dan memberikan semangat serta nasehat kepada saya. 2. Adik saya yang pertama Aldila Putra Hakim, yang selalu memberikan dukungan terhadap tugas akhir saya. 3. Adik saya yang kedua Hana Alfi Maulida, yang selalu memberikan semangat baik berupa dukungan moril maupun spirit terhadap tugas akhir saya. 4. Bapak DR. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Dian Nuswantoro Semarang. 5. Bapak Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswatoro Semarang. 6. Bapak Sri Winarno, M.kom, selaku kaprogdi Sistem Informasi. 7. Bapak M.Y Teguh S, M.Kom, selaku koordinator Tugas Akhir. 8. Bapak Pujiono, S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan, arahan, serta kritik saran pada penulis. 9. Bapak Zaenal Arifin, SE, M.Kom, Bapak Suharnawi M.Kom, Bapak Karis Widyatmoko, S.Si, M.Kom, selaku dosen penguji tugas akhir saya. 10. Bapak Drs.Ednawan Haryono, selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian disana. 11. Ibu Endang Werdiningsih, SH, selaku pihak penyelia yang telah memberikan kritik saran pada penulis selama saya melakukan penelitian di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang maupun setelah selesai penelitian. 12. Seluruh Staf Bagian Kesekretariatan beserta seluruh Staf dan karyawan di berbagai Bidang di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. 13. Keluargaku HM SISFO Universitas Dian Nuswantoro, terimakasih atas dukungan kalian. vii

8 14. Tak lupa kepada Freza Surya Asrina, Made Radita Dama Putra, Meitti Utami, Annisa Felayatie, Anna Indah, Dyah, Alan, Bagas Dista, Wisnu Adhi, M.Zupri, yang mana sahabat saudara yang telah membantu berupa do a dan semangat selama ini. 15. Dosen dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu sehingga penulis dapat mengimplementasikannya. 16. Teman-teman serta semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, 22 Oktober 2013 (Fitriani YM) Penulis viii

9 ABSTRAK Pegawai merupakan salah satu aktor utama pelaku kelancaran bahkan factor pendorong berkembangnya suatu perusahaan. Namun tidak semua pegawai bisa melakukan pekerjaanya sesuai dengan harapan perusahaan. Hanya beberapa pegawai saja yang dapat diandalkan oleh perusahaan. Perlu adanya sesuatu yang dapat menghasilkan dan mengetahui adanya pegawai yang berprestasi atau pegawai teladan. Sistem pendukung keputusan pegawai teladan merupakan salah satu sistem yang dapat membantu dalam kepegawaian untuk mengetahui pegawai yang berprestasi atau yang biasa disebut dengan teladan. Dengan adanya suatu sistem yang dapat mengambil suatu keputusan maka akan mempermudah pegawai khususnya pada pegawai di sub bagian kepegawaian yang dapat memudahkan pekerjaannya untuk mencari pegawai berprestasi dan layak menjadi pegawai teladan. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, maka penulis mengajukan saran untuk merancang sistem pendukung keputusan agar terciptanya sebuah keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang baru diharapkan akan mudah dalam pencarian data, menghitung dalam mencari peringkat pegawai teladan serta mempermudah pengaksesan data pegawai yang berprestasi juga menjadi salah satu pendukung dari meningkatnya kinerja dan efesiensi pada bagian umum dan kepegawaian. Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini akan menggunakan metode Analytical Hierarchi Process atau yang sering disingkat dengan AHP. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) dapat mengetahui perbandingan dari nilai kriteria, setelah itu mengetahui prioritas pilihan dan alternatif pilihan. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, berprestasi, kepegawaian, pegawai teladan, AHP ix

10 DAFTAR ISI Halaman Sampul Depan... i Halaman Judul... ii Halaman Persetujuan... iii Halaman Pengesahan... iv Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi... vi Halaman Ucapan Terimakasih... vii Halaman Abstrak... ix Halaman Daftar Isi... x Halaman Daftar Tabel... xi Halaman Daftar Gambar... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Subsistem Manajemen Data Subsistem Manajemen Model Subsistem Manajemen Dialog Fase fase Pengambilan Keputusan Fase Intelegensi Fase Desain Fase Pilihan Fase Implementasi x

11 2.4 Metode AHP Pegawai Teladan Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Metode Pengembangan Aplikasi SPK Alat_alat Bantu Perancangan Aplikasi SPK Diagram Use Case Diagram Class Bagan Alir Sistem Bahasa Pemrograman Visual Basic Crystal Report Mysql Diagram Entitas Hubungan (ERD) Kamus Data BAB III METODE PENELITIAN Obyek Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Teknik Pengambilan Keputusan Tahapan Pengambilan Keputusan Tahapan Pengembangan Aplikasi SPK BAB IV PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Peraturan Menteri Visi Dan Misi Struktur Organisasi Job Description Proses Penilaian Pegawai Teladan Langkah Langkah SPK Pegawai Teladan xi

12 4.3.1 Mengidentifikasi Masalah Identifikasi Kebutuhan Sistem Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Identifikasi Kebutuhan Informasi Langkah-langkah dalam AHP Implementasi Flowchart Desain Sistem Perancangan Use Case Diagram Tabel Kamus Data ERD Desain Halaman Login Desain Halaman Utama Desain Form Kriteria Desain Form Analisa Pegawai Desain Form Loyalitas Desain Form Prakarsa Desain Form Prestasi Kerja Desain Form Hasil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Tabel 2.2 Daftar Indeks Random Konsistensi (IR ) Tabel 2.3 Simbol-simbol Bagan Alir Sistem Tabel 2.4 Simbol-simbol ERD Tabel 2.5 Simbol-simbol Kamus Data Tabel 4.1 Matrik perbandingan berpasangan Tabel 4.2 Matrik nilai kriteria Tabel 4.3 Matrik menentukan prioritas Tabel 4.4 Matrik penjumlahan per baris Tabel 4.5 Membuat Ratio Konsistensi Tabel 4.6 Matrik perbandingan berpasangan loyalitas pada pegawai Tabel 4.7 Matrik perbandingan berpasangan prioritas pada loyalitas pegawai 59 Tabel 4.8 Matrik perbandingan berpasangan prakarsa pada pegawai Tabel 4.9 Matrik perbandingan berpasangan prioritas pada prakarsa pegawai 59 Tabel 4.10 Matrik perbandingan berpasangan prestasi pada pegawai Tabel 4.11 Matrik perbandingan berpasangan prioritas pada prestasi pegawai60 Tabel 4.12 Matrik menentukan prioritas pilihan dan alternatif pada pegawai 60 Tabel 4.13 Tabel Identifikasi Actor Tabel 4.14 Tabel identifikasi Use Case Tabel 4.15 Skenario Use Case login Tabel 4.16 Skenario Use Case home Tabel 4.17 Skenario Use Case kriteria Tabel 4.18 Skenario Use Case analisis pegawai Tabel 4.19 Skenario Use Case loyalitas Tabel 4.20 Skenario Use Case prakarsa Tabel 4.21 Skenario Use Case prestasi kerja Tabel 4.22 Skenario Use Case hasil Tabel 4.23 Skenario Use Case logout Tabel 4.24 Tabel login xiii

14 Tabel 4.25 Tabel pegawai Tabel 4.26 Tabel analisis_pegawai Tabel 4.27 Tabel kriteria Tabel 4.28 Tabel loyalitas Tabel 4.29 Tabel prakarsa Tabel 4.30 Tabel prestasi_kerja Tabel 4.31 Tabel hasil xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1: Model Waterfall Gambar 2.2: Contoh Diagram Use Case Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 4.2 Flowchart Gambar 4.3 Use Case Diagram Gambar 4.4 ERD Gambar 4.5 Halaman Login Gambar 4.6 Halaman Utama xv

16 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat, yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah, maupun kesatuan kerja swasta. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi karena keahlian atau kompetensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kerja karyawan. Sumber daya manusia di dalam suatu organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas perusahaan dalam mencapai tujuan. Kenaikan jabatan merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi jabatan agar diduduki oleh seseorang yang mempunyai kriteria-kriteria yang cocok untuk menempati suatu jabatan yang diusulkan, seringkali proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada perusahaan hanya didasarkan pada factor tertentu saja Perkembangan teknologi yang semakin cepat sekarang ini, telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat dunia termasuk berpengaruh terhadap perkembangan suatu perusahaan maupun instansi pemerintah. Pemanfaatan komputer sebagai alat kerja bantu tidak diragukan lagi. Baik sebagai media penerima data, pengolah data, dan penyimpan data. Sistem Pendukung Keputusan/ decision support sistem (DSS) merupakan sistem yang mampu mengamati dan meningkatkan kualitas jalannya perusahaan atau instansi, sistem tersebut menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis sehingga proses pengambilan keputusan yang dilakukan menjadi lebih berkualitas. Salah satu contohnya adalah evaluasi atau penilaian 1

17 2 kinerja untuk kenaikan pangkat pegawai atau karyawan. Evaluasi tersebut bersifat formal. Walaupun demikian evaluasi tersebut bisa dilakukan secara informal. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan sebuah kantor dinas pemerintahan kota yang dipercaya di bidang perikanan dan kelautan.salah satu bagian yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang mengenai kepegawaian. Aktifitas utama dari bagian tersebut yaitu mengenai pengolahan maupun pendataan pegawai, baik pegawai tetap maupun pegawai honorer. Dinlutkan Kota Semarang sudah memiliki beberapa sarana guna mempermudah pengolahan data pegawai, namun sumber daya manusia yang bertugas tetap untuk mengolah data pegawai belum ada, dikarenakan pada bagian kepegawaian dan umum dan kepegawaian juga memiliki tugas selain data pegawai juga memiliki tugas umum yang ada pada bagian kesekretariatan. Setiap tugas yang menyangkut kepegawaian tersebut diantaranya melakukan perencanaan kepegawaian, identifikasi kepangkatan dan menghitung cara dalam kenaikan pangkat. Jika ingin mengetahui pegawai teladan, maka sub bagian umum dan kepegawaian harus melakukan penilaian secara berkala setiap dua tahun sekali. Salah satu hal yang dapat mendukung terciptanya aktivitas yang baik adalah perluanya suatu sistem pendukung keputusan pegawai teladan guna menjalani perolehan peringkat pegawai yang teladan. Sehubungan dengan itu maka penulis mencoba membahas hal tersebut dalam tugas akhir dengan judul SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG

18 3 2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana merancang model Sistem Pendukung Keputusan? 2. Bagaimana merancang database Sistem Pendukung Keputusan? 3. Bagaimana merancang Sistem Pendukung Keputusan? 3. Batasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi pembahasan masalah yang ada, yaitu: 1. Membuat Sistem Pendukung Keputusan Pegawai Teladan 2. Merancang sistem pendukung keputusan dengan metode AHP 3. Membuat sistem dalam mengolah peringkat pegawai yang teladan. 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian secara umum adalah memberi kesempatan pada mahasiswa untuk : 1. Membuat model Sistem Pendukung Keputusan 2. Membuat basis data Sistem Pendukung Keputusan 3. Membuat Sistem Pendukung Keputusan. 5. Manfaat Penelitian 5.1 Bagi Penulis Menerapkan ilmu dan teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan pada suatu masalah yang nyata serta juga menambah pengetahuan dan wawasan tentang hal hal baru yang belum pernah penulis ketahui. Penulis dapat mengetahui lebih jauh lagi mengenai Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang dengan menerapkan dan membandingkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar di Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan kenyataan yang ada, serta menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang teknologi komputer

19 4 5.2 Bagi Perusahaan Mempermudah dalam pekerjaan yang ada pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang khususnya untuk bagian kepegawaian sehingga kecepatan operasional menjadi lebih efektif, cepat dan akurat yang didukung dengan megelola sebaik-baiknya 5.3 Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi Universitas Dian Nuswantoro sebagai bahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan kerangka acuan dalam memahami persoalan yang sama. Dan juga sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan materi kuliah yang diberikan.

20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan Pada Pegawai antara lain sebagai berikut : Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada PT. SYSMEX Menggunakan Metode Profile Matching Peneliti : Ilman Fahma Dwijaya, Universitas Komputer Indonesia Membangun aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan kenaikan jabatan pada PT. Sysmex Indonesia menggunakan metode profile matching. Tujuan yang akan dicapai adalah membantu dalam menentukan hasil yang akurat dalam penilaian karyawan. Sedangkan manfaat yang didapat dalam pembuatan aplikasi ini yaitu dapat membantu kerja tim penyeleksi karyawan dalam proses penyeleksian karyawan, dapat mempercepat proses penyeleksian karyawan, dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan nilai karyawan. Profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Dalam penyeleksian karyawan dengan menggunakan metode Profile Matching diperlukan kriteria-kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik. Sistem yang dibangun dapat mempermudah kerja bagian Umum dan Kepegawaian dalam melakukan keputusan. Sistem yang dibangun dapat mempercepat proses kenaikan pangkat jabatan. Sistem yang dibangun dapat membantu atasan dalam menentukan keputusan. Sistem yang dibangun dapat mengurangi penumpukan dokumen. 5

21 Aplikasi Pengolahan Kenaikan Pangkat Pegawai Pada TVRI Kalimantan Timur Menggunakan Metode Agen Cerdas Peneliti : M. Irwan Ukkas dan Eko Sulisyo Utomo (STMIK Widya Cipta Dharma) Kecerdasan adalah fitur utama yang berhubungan dengan pendefinisian agen cerdas karena hal ini lah yang membuat agen cerdas berbeda dengan agen biasa. Agen cerdas mampu merasakan lingkungannya dan merespon perubahan yang muncul di dalamnya secara tepat waktu untuk memenuhi tujuan rancangannya. Agen cerdas mampu menunjukan prilaku yang mengarah ke tujuan dengan mengambil inisiatif untuk memenuhi tujuan perancangannya. Agen cerdas mampu berinteraksi dengan agen lain (dan mungkin dengan manusia) untuk memenuhi tujuan perancangannya. Sebuah program agen yang sederhana dapat didefinisikan secara matematis sebagai fungsi agen yang memetakan setiap urutan persepsi mungkin untuk tindakan yang mungkin agen dapat melakukan atau untuk suatu elemen, umpan balik koefisien, fungsi atau konstanta yang mempengaruhi tindakan akhirnya. Kelebihan pada aplikasi ini, pegawai dapat lebih mudah melakukan perubahan informasi-informasi pegawai. Termasuk menentukan kenaikan pangkat pegawai sesuai dengan waktu yang di harapkan dan tanpa harus membuka arsip yang di tumpuk dengan data lembaran pegawai lainnya. Keberhasilan melakukan proses pengolahan kenaikan pangkat pegawai dan informasi pegawai dalam mencari keputusan dalam percobaan black box dan white box yang dilakukan oleh penulis dengan parameter yaitu pendataan pegawai dapat di simpan, Kegiatan angka kredit dan absensi pegawai dapat di simpan, cari, cetak secara cepat. Nilai DP3 dapat di simpan, cari, cetak secara cepat. Keputusan kenaikan pangkat pegawai dapat di proses dengan cepat dan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat pegawai dapat di cetak dari angka kredit dan DP3.

22 Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchi Process (AHP) Rancangan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja dengan menggunakan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) digunakan untuk proses kenaikan pangkat Kerangka sistem pendukung keputusan penilaian kinerja yang dijelaskan dalam gambar 5 berisi tiga fungsi yaitu input, proses dan output. Input data pegawai merupakan sebuah inputan data seluruh pegawai yang dilakukan oleh seorang administrator, seorang administrator selain melakukan input data pegawai juga melakukan input kriteria dan sub kriteria ke dalam sistem yang selanjutnya diproses secara otomatis oleh sistem pendukung keputusan berdasarkan perhitungan AHP. Input nilai tes pegawai dilakukan oleh seorang user, nilai tes pegawai diinputkan selanjutnya kan di konversikan dengan perhitungan AHP yang datanya diinputkan oleh administrator. Manajer dan Direktur mendapatkan laporan yang sama, yaitu laporan yang berisi nilai pegawai standar penilaian dan keterangan lulus atau ditundanya proses yang dilakukan karyawan. Setelah data pegawai, kriteria dan sub kriteria diinputkan oleh administrator kemudian dilakukan proses, yang prosenya menggunakan metode AHP lalu disimpan didalam data base SPK. Selanjutnya user memasukkan nilai pegawai yang kemudian dihitung dengan hasil perhitungan AHP, hasil hitung dan konversi didapat dari proses tersebut. Keterangan lulus atau ditunda didapatkan setelah data pegawai, kriteria, nilai perbandingan dan nilai pegawai dimasukkan. Kriteria yang digunakan dalam proses penilaian kinerja sebanyak 4 kriteria, keempat kriteria yang digunakan adalah komitmen, manajemen, kerja sama dan hasil kerja. Komitmen merupakan kriteria yang berkenaan dengan sikap kerja, yang dinilai dalam kriteria komitmen adalah tingkat kejujuran pegawai dalam bekerja, tingkat loyalitas pegawai terhadap instansi, tingkat tanggung jawab pegawai dalam mengemban tugas dan disiplin pegawai dalam hal waktu bekerja. Kriteria manajemen merupakan kriteria yang berhubungan dengan manajemen dan pengorganisasian. Yang dinilai dalam kriteria manajemen adalah

23 8 tingkat kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian dan tingkat pemberian pengarahan terhadap rekan kerja atau bawahannya. Kerja sama merupakan kriteria yang berkenaan dengan baik tidaknya model komunikasi, bagaimana cara dia beradaptasi dan bagaimana cara karyawan berbagi informasi dan hasil kerja yang dinilai adalah kualitas dan kuantitas hasil kerja yang telah dilakukan dibandingkan dengan standar instansi. 2.2 Sistem Pendukung Keputusan Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kerugian luar biasa atau menhasilkan keuntungan luar biasa. Tindakan member respons terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya disebut pemecahan masalah. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan, tetapi pada konsekuensinya, yaitu apakah pemecahan masalah tersebut bias menekan sebanyak mungkin kemungkinan kerugian atau memperoleh sebesar mungkin kemungkinan keuntungan. Keputusan merupakan keguatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu itu disebut pengambilan keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan. (Turban dkk, 2005).

24 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Fishburn dalam bukunya yang berjudul Strategy for Action mendefinisikan pengambilan keputusan adalah suatu pilihan tentang suatu bagian tindakan. Burch dan Strater menambahkan definisi keputusan adalah suatu pilihan yang mengarah kepada tujuan yang diinginkan, aktivitas pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif untuk memecahkan masalah. Churman merumuskan definisi pengambilan keputusan merupakan aktivitas manajemen berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manajemen. Menurut Simon (1977), pengambilan keputusan manajerial sinonim dengan proses keseluruhan dari manajemen. Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan (diantara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. Dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kababilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. (Turban dkk, 2005). DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

25 Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Database Managemen System (DBMS). Subsistem manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan. Biasanya data disimpan atau diakses via server Web database. Database adalah kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang untuk lebihdari satu aplikasi. Aplikasi DSS akan disusun database khusus jika memang diperlukan. Beberapa database dapat digunakan pada satu aplikasi DSS, tergantung pada sumber data. Biasanya pengguna berharap dapat menggunakan sebuah browser Web untuk akses, dan server Web database. Data internal berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi organisasi. Data eksternal meliputi data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, dan data ekonomi nasional. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, perusahaan perkitaan ekonometrik, dan usahausaha yang dilakaukan sendiri oleh organisasi untuk mengumpulkan data eksternal. Data privat dapat meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik. DSS punya sebuah database terpisah. Pada dasarnya pada satu spreadsheet Excel, yang akan dipopulasikan dengan data yang diekstrak dari sebuah database legacy. Pembaruan pada database legacy berdasarkan solusi DSS akan di upload kembali. Database berorientasi objek dalam XML telah dikembangkan dan digunakan dalam DSS. Database tersebut menjadi kian penting ketika aplikasi m- commerce disebarkan, karena XML menjadi suatu standar sebuah metode translasi data yang konsiste untuk perangkat m-commerce. Format XML juga digunakan untuk akses browser Web standar kepada data. Untuk membuat sebuah database DSS atau sebuah data warehouse, sering perlu untuk men capture data dari beberapa sumber. Operasi ini disebut ekstraksi.

26 11 Pada dasarnya ekstraksi berisi file-file penting, rangkuman, filtrasi standarisasi, dan kondensasi data. Ekstraksi juga terjadi ketika pengguna menhasilkan laporanlaporan dari data di dalam database DSS. Proses ekstraksi sering dikelola oleh sebuah DBMS. Untuk mengekstrak data, harus dibuat satu query yang pasti / eksak untuk beberapa table data yang berhubungan yang dapat berupa beberapa database independen. Bagian-bagian yang diekstrak harus dikoneksikan ulang sehingga dihasilkan sebuah database DSS yang berguna. Database dibuat, diakses, dan diperbarui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan DSS dibuat dengan sebuah DBMS relasional komersial standar yang memberikan berbagai kapabilitas. Sebuah database yang efektif dan manajemennya dapat mendukung banyak kegiatan manajerial navigasi umum diantara record-record, mendukung pembuatan dan pemeliharaan sebuah kumpulan hubungan data yang berbeda-beda dan laporan merupakan hasil yang umum. Akan tetapi kekuatan riil dari sebuah DSS terjadi ketika data diitegrasikan dengan model-modelnya. Membangun dan menggunakan DSS sering memerlukan akses, manipulasi, dan query data. Tugas-tugas tersebut dilakukan oleh query facility. Fungsi penting dari sebuah sistem DSS query adalah operasi seleksi dan manipulasi. Pengguna barangkali hanya melihat sebuah layar dengan satu permintaan sederhana akan data, dan dengan klik pada sebuah tombol, pengguna mendapatkan hasilnya terformat dalam sebuah tabel dalam satu halaman HTML dinamis yang ditampilkan pada layar. Direktori data merupakan sebuah catalog dari semua data di dalam database. Ia berisi definisi data dan fungsi utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan item-item data, sumbernya, dan makna eksak dari data. Direktori seperti semua catalog lainnya mendukung penambahan entri baru, menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek-objek khusus.

27 Subsistem Manajemen Model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunakyang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model kutom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen ini dapat dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau eksternal yag ada pada model. Sistem manajemen dan metode solusi model diimplementasikan pada sistem pengembangan Web (seperti Java) untuk berjalan pada server aplikasi. Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah DSS. Kemampuan untuk invokasi, menjalankan, mengubah, menggabungkan, dan menginspeksi model merupakan suatu kapabilitas kunci dari DSS yang membedakan DSS dari CBIS lainnya. Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk menjalankan tanggung jawab perencanaan strategis. Aplikasi potensial dari model ini meliputi membentuk fentura e- commerce,mengembangkan sasaran perusahaan, perencanaan merger dan akuisisi, pemilihan lokasi pabrik, analisis pengaruh lingkunngan, dan anggaran kapital tidak rutin. Model taktis digunakan terutama oleh manajemen madya untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi. Contoh model takktis meliputi pemilihan server Web, perencanaan persyaratan tenaga kerja, perencanaan promosi penjualan, determinasi tata letak pabrik, dan anggaran kapital rutin. Model taktis biasanya dapat diterapkan hanya pada sebuah subsistem organisasional, seperti departemen akunting. Model operasional digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian pada organisasi. Keputusan-keputusan umumnya melibatkan penerimaan transaksi e-commerce, persetujuan pinjaman personal oleh suatu bank, jadwal produksi, kontrol inventori, jadwal dan perencanaan pemeliharaan, dan kontrol kualitas.

28 13 Model-model operasional terutama mendukung pengambilan keputusan para manajerial lini pertama dengan horizon waktu harian sampai bulanan. Model tersebut biasanya menggunakan hanya data internal. Model analitik digunakan untuk menganalisis data. Model ini meliputi model statistic, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya. Fondasi analitik bisnis mencakup semua model analitik tersebut. Umumnya alat analitik bisnis berbasis Web, dan itulah sebabnya istilah analitik Web digunakan. DSS berkaitan dengan masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur, karena itu sering perlu untuk mengustomasi modelmodel dengan menggunakan alat dan bahasa pemrograman. Beberapa contoh adalah C++ dan Java. Untuk DSS berukuran kecil dan sedang atau DSS yang tidak begitu rumit, biasanya digunakan sebuah spreadsheet, misalnya Excel. Peran direktori model sama dengan direktori database. Direktori model adalah catalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Ia berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model. Aktivitas berikut ini biasanya dikontrol oleh manajemen model. Eksekusi model adalah proses mengontrol jalannya model saat ini. Integrasi model mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan atau mengintegrasikan DSS dengan aplikasi lain. Command Processor model digunakan untuk menerima dan mengiterpretasika instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi.

29 Subsistem Manajemen Dialog Istilah antamuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara satu pengguna dan DSS. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga factor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan pengguna, kemampuan untuk dapat diakses, dam interaksi manusa-mesin. Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen antarmuka pengguna (UIMS). UIMS terdiri dari beberapa program yang memberikan kapabilitas. UIMS juga dikenal sebagai generasi dialog dan sistem manajemen. Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan DSS melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Beberapa kontribusi unik DSS berasal dari interaksi yang intenif antara computer dan pembuat keputusan. Browser Web memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familier dan konsisten bagi kebanyakan DSS. 2.3 Fase Proses Pengambilan Keputusan Menurut Simon (1977) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama : inteligensi, desain, dan criteria, kemudian menambhakan fase keempat yakni implementasi Fase Inteligensi Inteligensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Fase inteligensi dimulai dengan identifikasi terhadap tujuan dan sasaran organisasional yang berkaitan dengan isu yang diperhatikan dan determinasi apakah tujuan tersebut telah terpenuhi. Pada fase pertama ini seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi gejala-gejalanya, menentukan keluasannya, dan mendefinisikannya secara eksplisit. Masalah nyata biasanya konflik dengan banyak faktor yang saling terkait, maka kadang-kadang sulit untuk membedakan antara gejala dan masalah nyata.

30 Fase Desain Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisa tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Model masalah pengambilan keputusan dikonstruksi, dites, dan divalidasi. Pemodelan meliputi konseptualisasi masalah dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif dan atau kualitatif. Untuk sebuah model matematika, variable-variabel diidentifikasi dan kemudian ditentukan hubungan-hubungan diantara variable tersebut. Simplifikasi dibuat kapan saja diperlukan, yakni melalui asumsi. Keseimbangan antara tingkat simplifikasi model dan representasi realitas harus dicapai karena imbal balik manfaat atau biaya. Model yang lebih sederhana mengarah kepada biaya pengembangan yang lebih rendah, manipulasi yang lebih mudah, dan solusi yang lebih cepat, tetapi kurang representative untuk masalah riil dan dapat memberikan hasil tidak akurat. Proses pemodelan merupakan kombinasi antara seni dan ilmu. Sebagai ilmu, ada banyak kelas model standar yang tersedia, dan dengan praktik seorang analis dapat menentukan model mana yang dapat diaplikasikan pada situasi yang sedang dihadapi Fase Pilihan Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dan karena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuah solusi untuk sebuah model adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variable-variabel keputusan dalam suatu alternative yang telah dipilih. Sebuah pilihan dibuat untuk mengoreksi kesalahan data.

31 16 Memecahkan sebuah model tidak sama halnya dengan memecahkan masalah yang direpresentasikan oleh model. Solusi untuk model menghasilkan sebuah solusi yang direkomendasikan untuk masalah. Masalah dianggap dipecahkan hanya jika solusi yang direkomendasikan sukses diterapkan Fase Implementasi Menurut Machiavelli bahwa tidak ada yang lebih sulit untuk menyelesaikan, maupun yang lebih meragukan untuk sukses, yang lebih berbahaya untuk ditangani, disbanding inisiatif untuk memulai hal-hal baru. Implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru, atau pengenalanterhadap perubahan. Implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasan-batasan yang tidak jelas. Implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bias bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer. Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan. 2.4 Metode Analytical Hierarchi Process (AHP) Metode AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki.dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

32 17 AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah : 1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. 2. Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. 4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa. 5. Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. 6. Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. 7. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

33 18 8. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka. 9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. 10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan. Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah : 1. Membuat Hierarki Sistem yang kompleks bias dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki dan menggabungkannya atau mensistesisnya. 2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988) untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bias diukur menggunakan tabel analisis seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut

34 19 Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika aktivitas i mendapat satu angka Kebalikan dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan 3. Synthesis of priority (menentukan prioritas) Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan relatif berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. 4. Logical Consistency (konsistensi Logis) Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

35 20 Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permaslahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteriakriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan). Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. 2. Menentukan prioritas elemen, langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. 3. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

36 21 A. Menjumlahkan nila-nilai dari setiap kolom pada matriks. B. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. C. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting unutuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : A. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya. B. Jumlahkan setiap baris. C. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. D. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada hasilnya disebut λ maks 5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus : CI = ( λ maks n ) / n Dimana n : banyaknya elemen 6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus : CR = CI / IR Dimana CR : Consistency Ratio CI : Consistency Index IR : Index Random 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

37 22 Ukuran Matriks Nilai IR 1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1, , , ,48 Tabel 2.2 Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) 2.5 Pegawai Teladan Pemberian penghargaan sebagai PNS Teladan / Berprestasi Kerja diberikan kepada PNS jabatan staf yang menurut penilaian pimpinan yang bersangkutan memenuhi syarat secara umum yaitu disiplin, jujur dan berdedikasi tinggi, serta syarat khusus yaitu berprestasi kerja sangat baik dan bermanfaat bagi SKPD, sehingga yang bersangkutan dapat menjadi contoh/teladan. Berkas pengusulan PNS Teladan/Berprestasi Kerja tahun 2011 oleh Kepala SKPD dikirimkan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala BKD Kota Semarang, kemudian diteliti dan diseleksi lebih lanjut oleh Tim Peneliti Penghargaan Tingkat Kota Semarang. Telah ditetapkan setiap tahunnya sebanyak 3 (tiga) PNS yang memperoleh penghargaan sebagai PNS Teladan / Berprestasi Kerja.

38 Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Dalam rangka usaha untuk lebih menjamin obyektifitas dalam pembinaan PNS berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (P-3) PNS (conduite staat).hasil penilaian dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) yang memuat hasil P-3 seorang PNS selama 1 (satu) tahun yang dibuat oleh pejabat penilai. Unsur yang dinilai : 1. Kesetiaan : Kesetiaan adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila, UUD-45, Negara dan Pemerintah. Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Pengabdian adalah penyumbangan pikiran dan tenaga secara ikhlas dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan atau pribadi. 2. Prestasi Kerja : Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang PNS dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh : kecakapan, ketrampilan, pengalaman dan kesungguhan PNS yang bersangkutan. 3. Tanggungjawab : Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang PNS dalam menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya 4. Ketaatan : Ketaatan adalah kesanggupan seorang PNS untuk mentaati segala peraturan perundangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.

39 24 5. Kejujuran : Kejujuran adalah ketulusan hati seorang PNS dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya. 6. Kerjasama : Kerjasama adalah kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. 7. Prakarsa : Prakarsa adalah kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. 8. Kepemimpinan: Kepemimpinan adalah kemampuan seorang PNS untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.(khusus untuk PNS yang berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a ke atas yang memangku suatu jabatan). Tata Cara Penilaian 1. Nilai dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : a. Amat baik : b. Baik : c. Cukup : d. Sedang : e. Kurang : 51 ke bawah 2. Pedoman Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan : 3. Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979, 4. Setiap unsur penilaian harus ditentukan dulu nilainya dalam angka, kemudian ditentukan dalam sebutan. 5. Hasil penilaian dituangkan dalam DP-3

40 Metode Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi sistem pendukung keputusan yaitu model Waterfall. Nama model ini sebenarnya adalah Linear Sequential Model. Model ini sering disebut dengan classic life cycle atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Ada lima tahap dalam model waterfall, yaitu: Requirement Analysis, System Design, Implementation, Integration & Testing, Operations & Maintenance. Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya (lihat tanda anak panah). Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ke tahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Gambar 2.1 Model Waterfall Sumber : Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Agus Mulyanto (Pressman : 2001)

41 Alat Alat Bantu Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Dalam suatu proses pengembangan software, analisa dan rancangan telah merupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri dan spesifikasi dinegoisasikan, dapat dikatakan kita berada pada tahap rancangan. Merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salah atu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented adalah UML. UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software Diagram Use Case Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadiankejadian. Kejadian (scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem. Diagram Use Case berguna dalam tiga hal : a. Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements) Use Case baru selalu menghasilkan fasilitas baru ketika sistem di analisa, dan design menjadi lebih jelas. b. Komunikasi dengan klien Penggunaan notasi dan simbol dalam diagram Use Case membuat pengembang lebih mudah berkomunikasi dengan klien - kliennya. c. Membuat test dari kasus-kasus secara umum

42 27 Kumpulan dari kejadian-kejadian untuk Use Case bisa dilakukan test kasus layak untuk kejadian-kejadian tersebut. Gambar 2.2 Contoh Diagram Use Case Diagram Class Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis; menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan. Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubungan), sebagai berikut : a. Association Suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di dalam diagram, sebuah association adalah penghubung yang menghubungkan dua kelas. b. Aggregation Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian. Sebagai contoh : OrderDetail merupakan kumpulan dari Order. c. Generalization Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu superclass (kelas super) dari kelas yang lain. Generalization memiliki tingkatan yang berpusat pada superclass. Contoh : Payment adalah superclass dari Cash, Check, dan Credit. Untuk tambahan bahwa association mempunyai 2 titik. Salah satu titik bisa memiliki label untuk menjelaskan association tersebut. Contoh : OrderDetail adalah line Item untuk setiap permintaan.

43 Bagan Alir Sistem Bagan alir sistem (system Flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Simbol Dokumen Keterangan Mendefinisikan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer Pemasukan Data Digunakan untuk mendefinisikan pemasukan data umumnya melalui keyboard, tetapi juga dapat masukan lain seperti digitizer, mouse dan lainnya. Simbol Kegiatan Manual Menunjukan kegiatan manual Arsip / Dokumen Digunakan untuk mendefinisikan penyimpanan arsip; Simbol Proses Mendefinisikan proses dari kegiatan komputer Konektor Konektor Prosedur Yang Tidak Didefinisikan Kondisi Mendefinisikan penghubung kebagian lain tetapi masih di halaman yang sama Mendefinisikan penghubung kebagian lain di halaman yang berbeda. Mendefinisikan prosedur lain yang tidak termasuk sebagai bagian dari system prosedur yang dibuat. Mendefinisikan alternatife pemilihan suatu proses. Simbol Garis Alir Menunjukan arus dari proses

44 29 Tabel 2.3 Simbol-simbol Bagan Alir Sistem Sumber: Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Jogiyanto, HM, Bahasa Pemrograman Visual Basic VB memungkinkan pembuatan aplikasi Grapichal User Interface (GUI) atau Pemrograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya. Pembuatan tampilan user interface dapat dilakukan dengan meletakkan object-object grafis ke lembar (form) yang sudah disediakan oleh Visual Basic. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman Visual sehingga dapat mempermudah dalam mendesain tampilan program atau lebih dikenal dengan istilah User Interface. Bermanfaat untuk membuat program yang bekerja dalam lingkungan windows yang tampilannya lebih rumit. Visual Adalah Cara Yang Digunakan Untuk Membuat Graphical User Interface (GUI). Tidak Perlu Menuliskan Intruksi Pemrograman Dalam Kode-kode baris, Tetapi Secara Mudah Dapat Melakukan Drag Dan Drop Objek-objek Yang Aka Digunakan. VISUAL BASIC adalah sebuah aplikasi pemrograman yang basis bahasa pemrogramannya adalah BASIC. BASIC merupakan bahasa pemrograman yang telah digunakan lebih dari 35 tahun, yang sering digunakan oleh pemula yang ingin belajar bahasa pemrograman. Bahasa pemrogramman Visual Basic 6.0 telah menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang mudah penggunaannya tanpa menambah syntax program yang berbelit-belit seperti pada beberapa Bahasa pemrogramman lainnya, yang tentunya akan lebih banyak menyita waktu dan pemikiran. Visual Basic 6.0 juga memiliki kecepatan proses yang tinggi dan keunggulan dalam file eksekusi yang dihasilkan, yang mampu berdiri sendiri diluar software pembangunnya serta kecilnya file eksekusi yang dihasilkan.php adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk mengetahui siapa saja yang telah mengakses ringkasan online-nya. PHP

45 30 merupakan salah satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat diintegrasikan (embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi database (database integration layer) Crystal report Crystal Report adalah program Penbuat Laporan dari Seagate. Corp yang dibuat untuk membantu user untuk membuat laporan dengan mudah tanpa mengunakan Data Environment dan Data Report, dimana di Crystal Report tersebut bisa menggunakan fasilitas Expert untuk membantu mendesain laporan secara mudah. Pada Crystal Report dapat terdiri dari satu atau beberapa tabel, query, dan report. Sebuah Report tidak harus memiliki ketiga elemen yang disebutkan. Kita dapat menyebutkan kumpulan data kita sebuah database kendati hanya ada sebuah tabel didalamnya. Yang pasti, dalam sebuah Report haruslah terdapat sebuah tabel karena tabel atau entiti dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan para pengguna komputer. Dalam tabel tersebut merupakan source atau sumber dari item-item data yang diorganisasikan dalam bentuk Laporan MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang dapat digunakan pada berbagai platform (unix/windows) tanpa harus membayar. Untuk mendapatkan MySQL dapat di download dari atau MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management Sistem). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah table. Table terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Seperti halnya SQL engine yang lainnya, MySQL memiliki tiga sub bahasa, yaitu:

46 31 1. DDL (Data Definiton Language), berfungsi membuat pada objek SQL dan menyimpan definisinya dalam table. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DDL adalah create, alter dan drop. 2. DML (Data Manipulation Language), memiliki fungsi untuk objek table, seperti melihat, menambah, dan merubah isi tabel. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DML adalah select, update, insert, dan delete. 3. DCL (Data Control Language), digunakan untuk kepentingan database, seperti memberikan hak akses ke database dan menghapus hak tersebut dari database. Dua perintah utama di dalam DCL adalah grant dan revoke Diagram Entitas Hubungan (Entity Relationship Diagram) ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan notasi grafis dalam permodelan dan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dalam ERD (Entity Relationship Diagram) hubungan (relationship) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut dengan derajat relasi. Derajat relasi maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajat minimum disebut dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara 2 (dua) himpunan, adapun komponen komponen dalam ERD antara lain sebagai berikut :

47 32 SIMBOL Simbol Entity KETERANGAN Untuk menggambarkan obyek yang dapat diidentifikasikan kedalam lingkungan pemakai Simbol Atribut Digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari suatu entity yang menggambarkan karakter entity Simbol Hubungan Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut relationship Simbol Garis Digunakan untuk menghubungkan entity-entity dan entity dengan atribut Gambar 2.4: Simbol-simbol ERD (Tata Sutabri, 2005) 2.13 Kamus Data Kamus data menjelaskan lebih detail pada tabel data yang mencakup proses, arus data, dan tempat penyimpanan data. Simbol-simbol yang digunakan adalah : Simbol Keterangan = Terdiri dari + Dan ( ) Pilihan (boleh ada atau tidak) { } Iterasi/pengulangan [ ] Pilih salah satu pilihan Pemisah pilihan di dalam simbol [ ] Tabel 2.5 Simbol-simbol Kamus Data (Tata Sutabri, 2005)

48 BAB III METODE PENELITIAN Untuk menyusun tugas akhir, diperlukan data - data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang dihadapi. Untuk mendapatkan data yang baik diperlukan suatu metode atau cara yang sesuai dengan kebutuhan peneliti yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian yang berkaitan dengan Kepegawaian Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Dalam hal ini penulis menggunakan data kuantitatif dan kualitatif guna menunjang proses analisa penelitian sistem yang berjalan 1. Data Kualitatif Jenis data yang dapat dikategorisasikan tetapi tidak dapat dihitung. Jenis data ini tidak dapat dituliskan dalam bentuk angka-angka. Adapun data kualitatif yang akan digunakan nantinya adalah data dan informasi mengenai tinjauan umum perusahaan, diskripsi tugas dan wewenang, struktur organisasi, jenis pemeriksaan, serta alur dokumen perencanaan dan evaluasi. 2. Data Kuantitatif Jenis data yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu. Data kuantitatif yang digunakan penulis berupa biaya pemeriksaan. 33

49 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini meliputi : 1. Data Primer Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data jenis ini diperoleh dari hasil survey, dan hasil wawancara dengan pegawai bagian Kesekretariatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang mengenai kajian penelitian. 2. Data Sekunder Merupakan data pendukung yang sumbernya diperoleh secara tidak langsung catat oleh pihak lain. Data sekunder dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. 3.3 Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data-data adalah sebagai berikut : a. Wawancara (Interview) Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara dialog langsung atau mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung. b. Observasi Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan mengenai bagaimana proses kerja pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. c. Studi Pustaka Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumendokumen, buku-buku dan media referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

50 Teknik Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam melakukan pengambilan keputusan dapat disederhanakan menjadi tiga langkah, yaitu : Menelusuri Akar Permasalahan Langkah ini merupakan langkah yang paling penting dan sangat menentukan. Kesalahan dalam merumuskan permasalahan akan mempengaruhi langkah-langkah berikutnya. Dalam merumuskan permasalahan harus benar-benar dibedakan antar gejala dan akar permasalahan itu sendiri. Dalam merumuskan variable penyebab masalah, sering kali diperlukan alat ukur kuantitatif. Bila variabel penyebab masalah telah ditemukan, langkah berikutnya adalah merumuskan tingkatan pengaruh dari variabel tersebut, sehingga mengakibatkan berbagai interpretasi Perumusan Berbagai Skenario Pemecahan Masalah Termasuk didalamnya perumusan tujuan, perumusan hipotesa, serta pengembangan model. Dalam proses pengambilan keputusan yang didasarkan atas prinsip-prinsip metode keilmuan, maka rumusan tujuan selayaknya dirumuskan secara kuantitatif. Hal ini untuk menghindari pengertian ganda dan ketidakjelasan dalam merumuskan kriteria pengambilan keputusan Pemilihan (Choice) Pemilihan solusi dari alternatif yang telah disusun. Pada langkah ini peran manusia sangat penting, karena walaupun ada beberapa metode yang telah dilengkapi dengan kemampuan memilih alternatif (keputusan) seperti misalnya sistem pakar (expert system), tetap saja alat-alat tersebut memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan, diantaranya adalah sampai saat ini belum ada sistem yang memiliki insting.

51 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Menurut Simon, ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan, yaitu : Tahap Penelusuran Tahap ini merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. Langkah ini sangat menentukan tingkat ketepatan keputusan yang diambil, karena sebelum suatu tindakan diambil, tentunya persoalan yang dihadapi harus dirumuskan terlebih dahulu secara jelas Tahap Perancangan Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam membangun alternatif, dibutuhkan pengetahuan yang luas dan wawasan yang komprehensif mengenai permasalahan yang dihadapi. Semakin jernih seseorang dalam memandang permasalahan maka alternatif yang dihasilkannya pun akan semakin kaya dan baik Choice Dalam mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan, selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memiliki kuantitas tertentu.

52 Implementation Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan. 3.6 Tahapan Pengembangan Aplikasi SPK Pegawai Teladan Dalam tahap-tahap pengembangan sistem, penulis mengacu pada tahapan Model pengembangan sistem Waterfall adalah Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Ada lima tahap dalam model waterfall, yaitu: Requirement Analysis, System Design, Implementation, Integration & Testing, Operations & Maintenance. Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya (lihat tanda anak panah). Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ke tahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Adapun tahapan perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Requerement analisis and definition yaitu pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang diperlukan oleh program yang akan dibangun. 2. System and software design yaitu proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan design dikerjakan bila kebutuhan diketahui. 3. Implementation and unit testing yaitu perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit

53 38 melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya membangun program dan setelah jadi langsung diuji. 4. Integration and system testing yaitu unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, Perangkat Lunak dikirim ke User. 5. Operation and maintenance merupakan fase siklus yg paling lama (walaupun tidak seharusnya). Sistem diinstall dan di pakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem.

54 BAB IV PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan Profil Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan sebuah perusahaaan yang bergerak di bidang perikanan.pada mulanya Dinas Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu Perikanan Darat dan Perikanan Laut.Perikanan Darat pada tahun 1950 disebut juga Banner Is Ray yang berkantor di Jalan Kepodang. Pada tahun 1951 sampai dengan tahun 1960 Perikanan Darat dipimpin oleh R.Moerdoko pindah kantor di Jalan Empu Tantular No. 2 Semarang. Tahun 1961 sampai dengan tahun 1971 dipimpin oleh R.M Samiroen. Jawatan Perikanan Laut pada tahun 1950 bertempat di jalan Imam Bonjol 175 Semarang.Pada tahun 1951 sampai dengan tahun 1960 Perikanan Laut Dipimpin oleh R.W.M. Soebroto.Pada Tahun 1960 sampai tahun 1970 Jawatan Perikaan Laut dipimpin oleh Bp Soekarjo Karto Wirejo. Bapak Soekarjo Karto Wirejo Digantikan oleh Bp Soeyadi Siswohardjoyo dari tahun 1970 sampai dengan Pada tahun 1972 Perikanan darat dan Jawatan Perikanan Laut digabung dengan nama Dinas Perikanan Semarang yang di pimpin oleh Bapak Soeyadi Siswahardjoyo bertempat di Jl Imam Bonjol nomor 175 Semarang. Masa kepemimpinan Bapak. Djoko Setyajit, tepatnya tahun 2001 Dinas Perikanan Semarang mengalami perubahan nama menjadi Dinas Perikanan dan Kelautan Semarang, berdasarkan Peraturan Daerah nomor 7 tahun Sejalan dengan berputarnya waktu berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 6 Tahun 2008 Dinas Perikanan dan Kelautan Semarang mengalami perubahan nama tepatnya pada saat kepemimpinan Bapak. Ir. Galih Rasiono, M.Pi. awalnya bernama Dinas Perikanan dan Kelautan Semarang berubah 39

55 40 menjadi Dinas Kelautan dan Perikanan Semarang berkedudukan di Jl. Imam Bonjol nomor 175 Semarang Peraturan Menteri dalam Negeri tentang Tata Naskah di Lingkungan Kementerian dalam Negeri a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916) c. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035) d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2005 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2009 tentang Pembentukan Produk Hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2010 tentang Nomenklatur Kementerian Dalam Negeri h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri

56 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang a. Visi Terwujudnya Sumberdaya Kelautan dan Perikanan sebagai sumber komoditas, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. b. Misi 1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan. 2. Meningkatkan tata kelola, daya dukung lahan, dan perlindungan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan. 3. Meningkatkan produksi, produktivitas, dan saya saing usaha kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. 4. Meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan dan pelaku usaha perikanan. 5. Memberdayakan sosial ekonomi masyarakat pesisir dan perikanan. 6. Meningkatkan dan menguatkan sistem informasi kelautan dan perikanan.

57 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang

58 43 Adapun Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, terdiri dari : a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi b) Sub Bagian Keuangan c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Pengelolaan Kelautan dan Pesisir, terdiri dari : a) Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Pesisir b) Seksi Pengelolaan Lingkungan Kelautan dan Pesisir c) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir 4. Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya, terdiri dari : a) Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap b) Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya c) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan 5. Bidang Pengolahan Hasil Perikanan, terdiri dari : a) Seksi Teknologi dan Mutu Pengolahan Hasil Perikanan b) Seksi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan c) Seksi Pengembangan SDM dan Manajemen Usaha 6. Bidang Pemasaran Hasil Perikanan, terdiri dari : a) Seksi Infrastruktur dan Pengendalian Pemasaran b) Seksi Informasi dan Jaringan Pemasaran c) Seksi Pengembangan dan Pelayanan Usaha 7. UPTD Balai Benih Ikan Cangkiran 8. UPTD Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo 9. UPTD Pangkalan Pendaratn Ikan Tambak Lorok 10. Kelompok Jabatan Fungsional

59 Job description Job description dari masing-masing bagian tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kepala Dinas a. Menyusun strategi dan menentukan garis besar cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan perusahaan. b. Menyusun kebijakan umum yang dipergunakan untuk menyalurkan pikiran atau ide dan tindakan dalam pengambilan keputusan. c. Mengelola kegiatan karyawan untuk mengoptimalisasikan kerja. d. Memastikan apakah rencana, prosedur-prosedur dan aturan yang telah ditetapkan telah dipatuhi dan dijalankan dengan baik. e. Mengecek laporan dari semua bagian. 2. Sekretariat a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program, meliputi: koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Dinas. b. Sub Bagian Keuangan Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi: pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas.

60 45 c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaanan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas. 3. Bidang Pengelolaan Kelautan dan Pesisir a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Pesisir Bertugas melakukan perencanaan, pemanfaatan, penawasan dan pengendalian tata ruang perairan dalam sumberdaya kelautan dan pesisir. b. Seksi Pengelolaan Lingkungan Kelautan dan Pesisir Bertugas melakukan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan an pengendalian lingkungan kelautan dan pesisir. c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat pesisir dan jasa kelautan. 4. Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya a. Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap Bertugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan di bidang prasarana perikanan tangkap, sarana perikanan tangkap dan pengawasan dan pengelolaan sumberdaya ikan.

61 46 b. Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya Bertugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar, pengelolaan budidaya air payau dan laut, serta pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. c. Seksi Pengolahan Sumberdaya Ikan Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan dan pengelolaan sumberdaya ikan. 5. Bidang Pengolahan Hasil Perikanan a. Seksi Teknologi dan Mutu Pengolahan Hasil Perikanan Bertugas melakukan pengawasan dang mengevaluasi secara berkala pada unit usaha pengolahan hasil perikanan. b. Seksi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan Bertugas melaksanakan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pengolahan hasil perikanan. c. Seksi Pengembangan SDM dan Manajemen Usaha Bertugas melaksanakan pengembangan kemampuan pengujian sesuai tuntutan pasar, pengembangan SDM dan manajemen usaha. 6. Bidang Pemasaran Hasil Perikanan a. Seksi Infrastruktur dan Pengendalian Pemasaran Bertugas melakukan pengawasan pemasaran hasil perikanan dan pelaksanaan kebijakan kerjasama kemitraan usaha budidaya ikan. b. Seksi Informasi dan Jaringan Pemasaran Bertugas melakukan kebijakan pembangunan dan pengelolaan pusat pemasaran ikan. c. Seksi Pengembangan dan Pelayanan Usaha Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan usaha perikanan

62 47 7. UPTD Balai Benih Ikan Cangkiran Bertugas memanfaatkan sumberdaya penangkapan untuk pelestariannya dan melaksanakan fasilitas produksi dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayah Cangkiran. 8. UPTD Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo Bertugas memanfaatkan sumberdaya penangkapan untuk pelestariannya dan melaksanakan fasilitas produksi dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayah Rejomulyo. 9. UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan TambakLorok Bertugas memanfaatkan sumberdaya penangkapan untuk pelestariannya dan melaksanakan fasilitas produksi dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayah TambakLorok. 10. Kelompok Jabatan Fungsional

63 Proses Penilaian Pegawai Teladan Kaidah pembobotan menyatakan bahwa : 1. Nilai bobot kriteria berkisar 0-1 atau antara 0%-10% 2. Jumlah total bobot semua kriteria harus bernilai 0,1 (10%) 3. Tidak ada bobot yang bernilai negatif (-) 4.3 Langkah-langkah SPK Pegawai Teladan dengan AHP Mendefinisikan masalah Untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung terciptanya pegawai teladan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, ada beberapa masalah yang dihadapi. Masalah itu berasal dari faktor internal dimana adanya kepala Dinas yang kesulitan dalam mengetahui pegawai teladan, khususnya pada sub bagian umum dan kepegawaian sendiri masih merasa kesulitan dalam mengolah data-data tersebut. Selain itu, juga adanya permasalahan bagaimana mengidentifikasi pegawai yang memiliki jabatan fungsional umum Identifikasi Kebutuhan Sistem Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, nampak adanya suatu kebutuhan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pegawai Teladan yang dapat membantu Dinas Kelautan dan Perikanan khususnya pada sub bagian umum dan kepegawaian dalam mendukung aktivitas pegawai dengan efisien. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempermudah dalam meningkatkan pelayanan terhadap pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Aplikasi sistem pendukung kepuutusan pada Dinas Kelautan dan Perikanan ini yang akan dipegang oleh seorang Staff Sub Bagian Kepegawaian, yaitu pegawai di sub bagian umum dan kepegawaian. Dalam hal ini staff tersebut yang merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan seluruh pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, dimana jika staff tersebut dapat

64 49 mengetahui penilaian kinerja untuk mendapatkan pegawai yang teladan. Dalam sistem ini staff tersebut juga dapat berfungsi sebagai admin sesuai dengan ketentuan seperti mengirim pembelian untuk dikirim, staff tersebut dapat mengolah data pegawai, laporan kepegawaian, data pegawai teladan, laporan pegawai teladan Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini memerlukan spesifikasi khusus yang harus dipenuhi. Hal ini bertujuan agar program dalam sistem yang dihasilkan dapat dipresentasikan dengan maksimal. Selain itu spesifikasi ini akan berpengaruh terhadap kinerja software aplikasi yang digunakan. Untuk menjalankan aplikasi pada internet ini memang membutuhkan sebuah perangkat keras yang mendukung agar program tersebut berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Perangkat keras tersebut meliputi satu server : a. Processor Intel Core 2 Duo. b. Memory 1 GB. c. Monitor LCD. d. Keyboard dan mouse. e. Wi-Fi pada Dinas. Agar komputer bisa berfungsi sebagaimana mestinya, perlu didukung oleh perangkat SW yang memadai yaitu: 1. Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman dalam aplikasi sistem pendukung keputusan adalah Visual Basic Software aplikasi Softwre aplikasi digunakan untuk mendukung bagian bagian lain diluar penanganan apilkasi sistem pendukung keputusan, misalnya MySQL Yog, XAMPP Server, Crystal Report

65 Identifikasi Kebutuhan Informasi Informasi yang diperoleh dari aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah, a. Informasi profil perusahaan. b. Informasi pegawai. c. Informasi kriteria penilaian pegawai teladan d. Laporan kepegawaian. Identifikasi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi adalah, a. Data penilaian pegawai teladan. b. Laporan pegawai teladan Langkah-langkah dengan AHP a. Membuat Matrik perbandingan berpasangan Kriteria Loyalitas PrestasiKerja Prakarsa Loyalitas Prestasi Kerja Prakarsa Jumlah Tabel 4.1 Tabel matrik perbandingan berpasangan Angka 0.67 pada kolom Loyalitas baris Prestasi Kerja merupakan hasil perhitungan 3 / 2 nilai pada kolom Prestasi Kerja baris Loyalitas. Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama prakarsa >< loyalitas = 2 / 3 = 0.67 prakarsa >< prestasi kerja = 1 / 2 = 0.50 Loyalitas >< prestasi kerja = 3 / 2 = 1.50 loyalitas >< prakarsa = 3 / 2 = 1.50

66 51 b. Membuat matriks nilai kriteria. Matriks ini diperoleh dengan rumus berikut : nilai baris kolom baru = nilai baris-kolom lama / jumlah masing-masing kolom lama Kriteria Loyalitas Prestasi Kerja Prakarsa loyalitas prestasi kerja prakarsa Loyalitas Prestasi Kerja Prakarsa Jumlah Tabel 4.2 Tabel matrik nilai kriteria nilai 0.43 pada kolom loyalitas baris loyalitas diperoleh dari nilai kolom loyalitas baris loyalitas dibagi jumlah kolom loyalitas baris prestasi kerja kolom loyalitas >< jml kolom loyalitas = 0.67 / 2.34 = 0.29 baris prakarsa kolom loyalitas >< jml kolom loyalitas = 0.67 / 2.34 = 0.29 baris loyalitas kolom prestasi kerja >< jml kolom prestasi kerja = 1.50 / 3.00 = 0.50 baris prestasi kerja kolom prestasi kerja >< jml kolom prestasi kerja = 1.00 / 3.00 = 0.33 baris prakarsa kolom prestasi kerja >< jml kolom prestasi kerja = 0.50 / 3.00 = 0.17 baris loyalitas kolom prakarsa >< jml kolom loyalitas = 1.50 / 4.50 = 0.33 baris prestasi kerja kolom prakarsa >< jml kolom loyalitas = 2.00 / 4.50 = 0.44 baris prakarsa kolom kolom prakarsa >< jml kolom loyalitas = 1.00 / 4.50 = 0.22 c. Membuat matrik menentukan prioritas prestasi Kriteria Loyalitas prakarsa Prioritas Pilihan kerja Loyalitas Prestasi Kerja Prakarsa Jumlah Tabel 4.3 Tabel matrik menentukan prioritas

67 52 d. Membuat matrik penjumlahan per baris Kriteria loyalitas prestasi kerja prakarsa Jumlah Loyalitas Prestasi Kerja Prakarsa Tabel 4.4 Tabel matrik penjumlahan per baris e. Membuat ratio konsistensi Kriteria Jumlah Prioritas Hasil Loyalitas Prestasi Kerja Prakarsa Total 4.00 Tabel 4.5 Tabel ratio konsistensi f. Membuat matrik perbandingan berpasangan loyalitas pada pegawai Loyalitas Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3 Pegawai Pegawai Pegawai Jumlah Tabel 4.6 Tabel matrik perbandingan berpasangan loyalitas pada pegawai g. Membuat matrik perbandingan berpasangan prioritas pada loyalitas pegawai Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3 Rata-Rata Prioritas Tabel 4.7 Tabel matrik perbandingan berpasangan prioritas pada loyalitas pegawai

68 53 h. Membuat matrik perbandingan berpasangan prakarsa pada pegawai Prakarsa Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3 Pegawai Pegawai Pegawai Jumlah Tabel 4.8 Tabel matrik perbandingan berpasangan prakarsa pada pegawai i. Membuat matrik perbandingan berpasangan prioritas pada prakarsa pegawai Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3 Rata-Rata Prioritas Tabel 4.9 Tabel matrik perbandingan berpasangan prioritas pada prakarsa pegawai j. Membuat matrik perbandingan berpasangan prestasi kerja pada pegawai Prestasi Kerja Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3 Pegawai Pegawai Pegawai Jumlah Tabel 4.10 Tabel matrik perbandingan berpasangan prestasi kerja pada pegawai k. Membuat matrik perbandingan berpasangan prioritas pada prestasi kerja pegawai Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3 Rata-Rata Prioritas Tabel 4.11 Tabel matrik perbandingan berpasangan prioritas pada pretasi kerja pegawai

69 54 l. Membuat matrik menentukan prioritas pilihan dan alternative pada pegawai Kriteria Loyalitas Prakarsa Prestasi Kerja Menentukan Prioritas Alternatif Pilihan Urutan Pegawai Pegawai Pegawai Tabel 4.12 Tabel matrik menentukan prioritas pilihan dan alternatif pada pegawai

70 Implementasi Flowchart kenaikan pangkat dalam menunjang pegawai berprestasi Gambar 4.2 Flowchart kenaikan pangkat dalam menunjang pegawai berprestasi

71 Desain Sistem Setelah melihat dari analisis masalah yang telah diidentifikasi maka selanjutnya adalah tahap desain sistem. Dalam tahap ini akan dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi perancangan sistem, perancangan database, dan perancangan layout aplikasi. Alur proses aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dibangun dengan menggunakan pendekatan sistem berorientasi objek, yaitu dengan menggunakan tools Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari use case diagram dan class diagram Perancangan Use Case Diagram Use case diagram ini menggambarkan mengenai interaksi antar sistem dan user. Adapun langkah langkah dalam membuat use case diagram adalah sebagai berikut: a. Identifikasi actor b. Identifikasi use case c. Use case diagram d. Skenario use case a. Identifikasi Actor Tabel 4.13 Identifikasi Actor No. Actor Deskripsi 1. Admin Orang yang mengatur data pegawai, aplikasi sistem pendukung keputusan pegawai teladan.

72 57 b. Identifikasi Use Case Tabel 4.14 Identifikasi Use Case No. Use Case Deskripsi Actor 1. Login Use case yang Admin menggambarkan proses input data username dan password untuk dapat masuk ke dalam aplikasi sistem pendukung keputusan pegawai teladan. 2. Home Use case yang Admin menampilkan Ucapan Selamat Datang Di dalam halaman tersebut. 3. Loyalitas Use case yang Admin menggambarkan proses pengisian form tentang tambah data perbandingan pegawai terhadap penilaian loyalitas, dalam menu ini dapat juga untuk mencetak hasil perbandingan loyalitas pegawai. 4. Prakarsa Use case yang Admin menggambarkan proses pengisian form tentang

73 58 tambah data perbandingan pegawai terhadap penilaian prakarsa, dalam menu ini dapat juga untuk mencetak hasil perbandingan loyalitas pegawai. 5. Prestasi Kerja Use case yang menggambarkan proses Admin pengisian form tentang tambah data perbandingan pegawai terhadap penilaian prestasi kerja, dalam menu ini dapat juga untuk mencetak hasil perbandingan prestasi kerja 6. Hasil pegawai. Use case yang menampilkan hasil dari Admin perbdandingan karyawan terhadap loyalitas, prakarsa, dan prestasi kerja sesuai dengan peringkat,dalam menu ini dapat juga untuk mencetak hasil tersebut. 7. Logout Use case ini menggambarkan proses Admin untuk keluar dan mengakhiri dari sistem dengan klik logout.

74 59 c. Use Case Diagram Gambar 4.3 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pegawai Teladan

75 60 1. Use Case Diagram Login Use Case Name Login Actors Admin Preconditions Aktor akan membuka aplikasi spk pegawai teladan Postconditions Aktor telah login dan melihat tampilan menu aplikasi spk Description Form yang harus diisi dengan username dan password untuk mendapat hak akses ke dalam aplikasi spk pegawai teladan Admin Sistem 1. Menampilkan form login untuk diinputkan username dan password 2. Menginputkan username dan password. 3. Mengklik tombol Login 4. Eksekusi validasi user dan password yang ada di database. 5. Jika tidak sesuai muncul pesan gagal dan diminta input ulang. 6. Jika sesuai maka muncul pesan berhasil dan menampilkan home aplikasi. 7. Melakukan aktivitas dalam aplikasi tersebut. Tabel 4.15 Skenario Use Case Login

76 61 2. Use Case Diagram Home Use Case Name Home Actors Admin Preconditions Aktor akan membuka home pada aplikasi spk Postconditions Aktor telah login dan membuka tampilan home aplikasi Description Memilih menu yang akan dipilih dalam home Pengolah Data Sistem 1. Membuka Home. 2. Menampilkan halaman utama. Tabel 4.16 Skenario Use Case Home 3. Use Case Diagram Kriteria Use Case Name Kriteia Actors Admin Preconditions Aktor berada pada tampilan home aplikasi spk button mulai Postconditions Form Kriteria Description Merupakan form yang bisa diisi oleh admin untuk menambah nilai perbandingan terhadap penilaian kriteria. Admin Sistem 1. Admin menginputkan nilai perbandingan kriteria. 2. Admin mengklik tombol proses 3.menampilkan hasil perhitungan proses pada perbandingan nilai kriteria. 4. Admin mengklik tombol simpan untuk menyimpan ke database. 5. Melanjutkan ke form selanjutnya 6. masuk ke form analisis pegawai. yaitu analisis pegawai dengan menekan tombol next. Tabel 4.17 Skenario Use Case Kriteria

77 62 4. Use Case Diagram Analisis Pegawai Use Case Name Analisis Pegawai Actors Admin Preconditions Aktor berada pada tampilan form kriteria Postconditions Form analisis pegawai Description Merupakan form yang bisa diisi oleh admin untuk menambah data nip dan nam pegawai yng akan dinilai melalui perbandingan. Admin Sistem 1. Admin menginputkan nip untuk 2. Nama pegawai akan muncul secara lima pegawai. otomatis setelah mengambil nip dari database. 3. Admin mengklik tombol simpan untuk menyimpan ke database. 4. Melanjutkan ke perbandingan 10. masuk ke form penilaian pegawai pada kriteria yang perbandingan kriteria loyalitas. selanjutnya yaitu loyalitas dengan menekan tombol next. Tabel 4.18 Skenario Use Case Analisis Pegawai

78 63 5. Use Case Diagram Loyalitas Use Case Name Loyalitas Actors Admin Preconditions Aktor berada pada tampilan home aplikasi spk button mulai Postconditions Form Loyalitas Description Merupakan form yang bisa diisi oleh admin untuk menambah data perbandingan pegawai terhadap penilaian loyalitas. Admin Sistem 1. Admin menginputkan nilai perbandingan loyalitas pada kelima pegawai tersebut. 2. Admin mengklik tombol proses 3.menampilkan hasil perhitungan proses pada perbandingan nilai loyalitas kelima pegawai tersebut. 4. Admin mengklik tombol simpan untuk menyimpan ke database. 5. Melanjutkan ke kriteria yang 6. masuk ke form penilaian selanjutnya yaitu prakarsa dengan perbandingan kriteria prakarsa. menekan tombol next. Tabel 4.19 Skenario Use Case Loyalitas

79 64 6. Use Case Diagram Prakarsa Use Case Name Prakarsa Actors Admin Preconditions Aktor berada pada tampilan form loyalitas Postconditions Form Prakarsa Description Merupakan form yang bisa diisi oleh admin untuk menambah data perbandingan pegawai terhadap penilaian prakarsa. Admin Sistem 1. Admin menginputkan nilai perbandingan prakarsa pada kelima pegawai tersebut. 2. Admin mengklik tombol proses 3.menampilkan hasil perhitungan proses pada perbandingan nilai prakarsa kelima pegawai tersebut. 4. Admin mengklik tombol simpan untuk menyimpan ke database. 5. Melanjutkan ke kriteria yang 6. masuk ke form penilaian selanjutnya yaitu prestasi kerja dengan perbandingan kriteria prestasi menekan tombol next. kerja. Tabel 4.20 Skenario Use Case Prakarsa

80 65 7. Use Case Diagram Prestasi Kerja Use Case Name Prestasi Kerja Actors Admin Preconditions Aktor berada pada tampilan form prakarsa Postconditions Form Prestasi kerja Description Merupakan form yang bisa diisi oleh admin untuk menambah data perbandingan pegawai terhadap penilaian prestasi kerja. Admin Sistem 1. Admin menginputkan nilai perbandingan prestasi kerja pada kelima pegawai tersebut. 2. Admin mengklik tombol proses 3.menampilkan hasil perhitungan proses pada perbandingan nilai prestasi kerja kelima pegawai tersebut. 4. Admin mengklik tombol simpan untuk menyimpan ke database. 5. Melanjutkan proses selanjutnya 6. masuk ke form hasil yaitu untuk melihat hasil dari kelima perbandingan tersebut. pegawai tersebut terhadap ketiga kriteria tersebut dengan menekan tombol next. Tabel 4.21 Skenario Use Case Prestasi kerja

81 66 8. Use Case Diagram Hasil Use Case Name Hasil Actors Admin Preconditions Aktor berada pada tampilan form prestasi kerja Postconditions Form Hasil Description Merupakan form yang untuk menampilkan hasil dari perbandingan kelima pegawai tersebut terhadap ketiga kriteria tersebut. Admin Sistem 1. Admin mengklik tombol hasil. 2. Muncul skor pegawai pertama sampai pegawai kelima beserta sesuai dengan peringkatnya. 3. Admin mengklik tombol simpan untuk menyimpan ke database. 4. Proses telah selesai dan admin bisa 5. masuk ke halaman home. keluar dari aplikasi sistem tersebut dengan mengklik tombol keluar. Tabel 4.22 Skenario Use Case Hasil

82 67 9. Use Case Diagram Logout Use Case Name Logout Actors Admin Preconditions Aktor sedang mengakses aplikasi spk Postconditions Tampil form Login Description Merupakan menu yang digunakan untuk keluar dari aplikasi spk jika aktivitas sudah selesai Admin Sistem 1. Klik Logout 2. Memproses keluar dari aplikasi spk kenaikan pangkat 3. Menampilkan form Login Tabel 4.23 Skenario Use Case Logout

83 Tabel a) Tabel Pegawai nip nama jabatan golru alamat Tabel 4.22 Tabel pegawai b) Tabel Analisa_Pegawai Nip_ Nama_ Nip_ Nama Nip_ Nama Nip_ Nama Nip_ Nama_ peg1 peg1 peg2 _peg2 peg3 _peg3 peg4 _peg4 peg5 peg5 Tabel 4.23 analisa_pegawai c) Tabel kriteria loyalitas prakarsa Prestasi_kerja Tabel 4.24 kriteria d) Tabel loyalitas Nip_ Nama Loyalit Nip_ Nama Loyalit Nip_ Nama_ Loyalit Nip_ Nama_ Loyalit Nip_ Nama_ Loyalit peg1 _peg1 as_peg peg2 _peg2 as_peg peg3 peg3 as_peg peg4 peg4 as_peg peg5 peg5 as_peg awai1 awai2 awai3 awai4 awai5 Tabel 4.25 Tabel loyalitas e) Tabel prakarsa Nip_ Nama prakars Nip_ Nama prkarsa Nip_ Nama_ prakars Nip_ Nama_ prakars Nip_ Nama_ prakars peg1 _peg1 a_pega peg2 _peg2 _pega peg3 peg3 a_pega peg4 peg4 a_pega peg5 peg5 a_pega wai1 wai2 wai3 wai4 wai5 Tabel 4.26 Tabel prakarsa

84 69 f) Tabel prestasi_kerja Nip_ Nama prestas Nip_ Nama prestas Nip_ Nama_ prestas Nip_ Nama_ prestas Nip_ Nama_ prestas peg1 _peg1 i_pega peg2 _peg2 i_pega peg3 peg3 i_pega peg4 peg4 i_pega peg5 peg5 i_pega wai1 wai2 wai3 wai4 wai5 Tabel 4.27 Tabel prestasi_kerja g) Tabel hasil Nip_ Nama hasil_p Nip_ Nama hasil_p Nip_ Nama_ hasil_p Nip_ Nama_ hasil_p Nip_ Nama_ hasil_p peg1 _peg1 egawai peg2 _peg2 egawai peg3 peg3 egawai peg4 peg4 egawai peg5 peg5 egawai Tabel 4.28 Tabel hasil

85 Kamus Data a). Tabel Pegawai pegawai = nip + nama + jabatan + golru + alamat nip = 1 { Integer } 20 nama = 1 { Character } 30 jabatan = 1 { Character } 30 golru = 1 { Character } 10 alamat = 1 { Character } 20 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ] b). Tabel analisa_pegawai Analisa_pegawai=nip_peg1+nama_peg1+nip_peg2+nama_peg2+nip _peg3+nama_peg3+ nip_peg4 + nama_peg4 + nip_peg5 + nama_peg5 Nip_peg1 = 1 { integer } 20 nama_peg1 = 1 { Character } 30 Nip_peg2 = 1 { integer } 20 nama_peg2 = 1 { Character } 30 Nip_peg3 = 1 { integer } 20 nama_peg3 = 1 { Character } 30 Nip_peg4 = 1 { integer } 20 nama_peg4 = 1 { Character } 30 Nip_peg5 = 1 { integer } 20 nama_peg5 = 1 { Character } 30 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ]

86 71 d.) Tabel kriteria kriteria = loyalitas + prakarsa + prestasi_kerja loyalitas = 1 { Integer } 10 prakarsa = 1 { Integer } 10 prestasi_kerja = 1 { Integer } 10 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ] e.) Tabel loyalitas loyalitas = nip_peg1 + nama_peg1 + loyalitas_pegawai1 + nip_peg2 + nama_peg2 + loyalitas_pegawai2 + nip_peg3 + nama_peg3 + loyalitas_pegawai3 + nip_peg4 + nama_peg4 + loyalitas_pegawai4 + nip_peg5 +nama_peg5 + loyalitas_pegawai5 nip_peg1 = 1 { integer } 10 nama_peg1 = 1 { Character } 30 loyalitas_pegawai1 = 1 { integer } 10 nip_peg2 = 1 { integer } 10 nama_peg2 = 1 { Character } 30 loyalitas_pegawai2 = 1 { integer } 10 nip_peg3 = 1 { integer } 10 nama_peg3 = 1 { Character } 30 loyalitas_pegawai3 = 1 { integer } 10 nip_peg4 = 1 { integer } 10 nama_peg4 = 1 { Character } 30 loyalitas_pegawai4 = 1 { integer } 10 nip_peg5 = 1 { integer } 10 nama_peg5 = 1 { Character } 30 loyalitas_pegawai5 = 1 { integer } 10 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ]

87 72 c). Tabel prakarsa prakarsa = nip_peg1 + nama_peg1 + prakarsa_pegawai1 + nip_peg2 + nama_peg2 + prakarsa_pegawai2 + nip_peg3 + nama_peg3 + prakarsa_pegawai3 + nip_peg4 + nama_peg4 + prakarsa_pegawai4 + nip_peg5 +nama_peg5 + prakarsa_pegawai5 nip_peg1 = 1 { integer } 10 nama_peg1 = 1 { Character } 30 prakarsa_pegawai1 = 1 { integer } 10 nip_peg2 = 1 { integer } 10 nama_peg2 = 1 { Character } 30 prakarsa_pegawai2 = 1 { integer } 10 nip_peg3 = 1 { integer } 10 nama_peg3 = 1 { Character } 30 prakarsa_pegawai3 = 1 { integer } 10 nip_peg4 = 1 { integer } 10 nama_peg4 = 1 { Character } 30 prakarsa_pegawai4 = 1 { integer } 10 nip_peg5 = 1 { integer } 10 nama_peg5 = 1 { Character } 30 prakarsa_pegawai5 = 1 { integer } 10 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ]

88 73 d). Tabel prestasi_kerja Prestasi_kerja = nip_peg1 + nama_peg1 + prestasi_pegawai1 + nip_peg2 + nama_peg2 + prestasi_pegawai2 + nip_peg3 + nama_peg3 + prestasi_pegawai3 + nip_peg4 + nama_peg4 + prestasi_pegawai4 + nip_peg5 +nama_peg5 + prestasi_pegawai5 nip_peg1 = 1 { integer } 10 nama_peg1 = 1 { Character } 30 prestasi_pegawai1 = 1 { integer } 10 nip_peg2 = 1 { integer } 10 nama_peg2 = 1 { Character } 30 prestasi_pegawai2 = 1 { integer } 10 nip_peg3 = 1 { integer } 10 nama_peg3 = 1 { Character } 30 prestasi_pegawai3 = 1 { integer } 10 nip_peg4 = 1 { integer } 10 nama_peg4 = 1 { Character } 30 prestasi_pegawai4 = 1 { integer } 10 nip_peg5 = 1 { integer } 10 nama_peg5 = 1 { Character } 30 prestasi_pegawai5 = 1 { integer } 10 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ]

89 74 e). Tabel hasil Hasil = nip_peg1 + nama_peg1 + hasil_peg1 + nip_peg2 + nama_peg2 + hasil_peg2 + nip_peg3 + nama_peg3 + hasil_peg3 + nip_peg4 + nama_peg4 + hasil_peg4 + nip_peg5 + nama_peg5 + hasil_per5 Nip_per1 = 1 { integer } 20 nama_per1 = 1 { Character } 30 hasil_per1 = 1 { integer } 10 Nip_per2 = 1 { integer } 20 nama_per2 = 1 { Character } 30 hasil_per2 = 1 { integer } 10 Nip_per3 = 1 { integer } 20 nama_per3 = 1 { Character } 30 hasil_per3 = 1 { integer } 10 Nip_per4 = 1 { integer } 20 nama_per4 = 1 { Character } 30 hasil_per4 = 1 { integer } 10 Nip_per5 = 1 { integer } 20 nama_per5 = 1 { Character } 30 hasil_per1 = 1 { integer } 10 Character = [ A... Z a... z ] Numeric = [ ]

90 ERD Gambar 4.4 Entity Relational Diagram

91 Desain Halaman Login Gambar 4.5 Desain Halaman Login

92 Desain Halaman Utama Gambar 4.6 Desain Halaman Utama

93 Desain Form Kriteria Gambar 4.7 Desain Form Kriteria

94 Desain Form Analisa Pegawai Gambar 4.8 Desain Form Analisa Pegawai

95 Desain Form Loyalitas Gambar 4.9 Desain Form Loyalitas

96 Desain Form Prakarsa Gambar 4.10 Desain Form Prakarsa

97 Desain Form Prestasi Kerja Gambar 4.11 Desain Form Prestasi Kerja

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG ABSTRAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh Program Studi Sistem Informasi S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika p LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN Disusun Oleh : Nama : GUSTIANI ARIDIANSARI NIM : A12.2004.01805 Program Studi : Sistem Informasi S I Fakultas

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PROPOSAL TUGAS AKHIR PROPOSAL TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN KOMPUTER SECARA E-COMMERCE PADA CV. MEDIA PRIMA SEMARANG Nama N I M Program Studi Disusun Oleh : : Septia Eka Marizayanti : A12.2005.02037 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh: p LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL Nama NIM Program Studi Disusun Oleh : : Siti Aminah : A21.2007.05959 : Manajemen Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Taufik Sahaini Ashari : A12.2004.01693 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH PADA SMA N 1 PEGANDON - KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL Asep Nurhidayat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Komponen SPK Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Komponen-komponen dss Subsistem manajemen data Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika-S1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK

LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika (TI) pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG Disusun Oleh : Nama : NOVITA FEBRIANI NIM : A12.2007.02649 Program Studi : Sistem Informasi S I

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT DENGAN ALAT BANTU KOMPUTER PADA SISWA SMK KRISTEN GERGAJI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan 1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Alter (dalam Kusrini, 2007), Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PT GOLDEN MANYARAN SEMARANG. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PT GOLDEN MANYARAN SEMARANG. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PT GOLDEN MANYARAN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Wihala Sandra Y NIM : A11.2000.01486 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB. SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG Disusun oleh : Nama : AGUS SUSANTO NIM : A12.2003.01509 Program Studi : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Herry Syakti Tristiyanto NIM

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR Nama NIM Disusun Oleh : : Ari Sukma Firmanullah : A11.2009.04758 Program Studi : Teknik Informatika S-1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara 6 BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjabarkan tentang tujuan dari perancangan sistem, kriteria dan pilihan kesimpulan dalam menentukan pemilihan pegawai terbaik. Selain itu juga tahapan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Nama : Muhammad Anis NIM : A Program Studi : Teknik Informatika. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Nama : Muhammad Anis NIM : A Program Studi : Teknik Informatika. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BATIK BERBASIS WEB PADA TOKO BATIK Q-TA PEKALONGAN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR COMPANY PROFILE FRANCHISE TOKO ECOSWAY

LAPORAN PROYEK AKHIR COMPANY PROFILE FRANCHISE TOKO ECOSWAY LAPORAN PROYEK AKHIR COMPANY PROFILE FRANCHISE TOKO ECOSWAY Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Universitas Dian Nuswantoro. Di susun oleh : Nama : Farah Deba

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG).

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG). LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG). Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

Analytical hierarchy Process

Analytical hierarchy Process Analytical hierarchy Process Pengertian AHP Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. AHP menguraikan masalah multi faktor atau

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sri Subekti 1, Arni Retno Mariana 2, Andri Riswanda 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7 BAB 2 2.1. Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis

Lebih terperinci

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BEBRBASIS WEB PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI

LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BEBRBASIS WEB PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BEBRBASIS WEB PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI Nama NIM Program Studi Fakultas Disusun Oleh : : Machmudah : A22.2006.01555 : Teknik Informatika (DIII) : Ilmu

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI. (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari. Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI. (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari. Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU E-mail:smaila761@gmail.com Abstrak Dalam penentuan pegawai dan Dosen

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Literatur Berikut adalah beberapa penelitian serupa mengenai kualitas yang telah dilakukan dilakukan sebelumnya, yaitu: 1. Harwati (2013), yaitu: Model Pengukuran Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dita Monita seorang mahasiswa program studi teknik informatika dari STMIK Budi Darma Medan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK Surmayanti, S.Kom, M.Kom Email : surmayanti94@yahoo.co.id Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Padang Sumatera

Lebih terperinci

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini: Nama : Fernanda Celsiliya NIM : 155030207111048 E. KOMPONEN UTAMA DECISION SUPPORT SYSTEM Menurut Carter et. al. (1992) Decision Support System (DSS) memiliki tiga komponen utama atau subsistem utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Keputusan Keputusan (decision) yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Arfian Lakso Pradipta : A12.2004.01669 : Sistem Informasi FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION Nama N I M Program Studi Disusun Oleh : : Astuti : A12.2006.02408 : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP) Ivan Kinski (0911189) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI Sudarto STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 sudarto@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KAB. KUDUS

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KAB. KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KAB. KUDUS Laporan ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Disusun Oleh: Moh.Arifin NPM : 12.1.03.03.0318 Dibimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sistem informasi berbasis komputer yang dapat

Lebih terperinci

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK Tinjauan SPK Outline Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK Definisi Menurut Keen dan Scoot Morton : Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek, keluaran, studi kasus, kriteria yang digunakan dan bahasa pemrograman.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Profile Matching. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam teori sistem

Lebih terperinci

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Analytical Hierarchi Process Modelling Dalam Pendukung Keputusan Reward and Punishment Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Freza Surya Asrina Strata Satu

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia. Disusun Oleh: LAPORAN TUGAS AKHIR Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Rudiansyah Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI. Sistem Informasi Penerimaan Beasiswa di SMA N 1 Jekulo Berbasis WEB

LAPORAN SKRIPSI. Sistem Informasi Penerimaan Beasiswa di SMA N 1 Jekulo Berbasis WEB LAPORAN SKRIPSI Sistem Informasi Penerimaan Beasiswa di SMA N 1 Jekulo Berbasis WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON.

LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON. LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI PADA TVRI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN METODE AGEN CERDAS

APLIKASI PENGOLAHAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI PADA TVRI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN METODE AGEN CERDAS APLIKASI PENGOLAHAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI PADA TVRI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN METODE AGEN CERDAS M. Irwan Ukkas ¹, Eko Sulistyo Utomo ² 1 Jurusan Sistem Informasi STMIK Widya Cipta Dharma E-mail

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN HAND PHONE DAN VOUCHER BERBASIS WEB PADA UD. VIRGO SELL SEMARANG Laboran ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB

APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: 223-230 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA INSTANSI KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PELINDUNGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR

PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR Nama Pelaksana : Sis Haryanto NIM : A22.2009.01847 Program Studi : Teknik Informatika D-3 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Proyek Akhir : Company Profile Plat AB Cellular

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) Faris Alwanuha Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PENJUALAN PADA CV CAHAYA BERDIKARI YOGYAKARTA. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PENJUALAN PADA CV CAHAYA BERDIKARI YOGYAKARTA. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PENJUALAN PADA CV CAHAYA BERDIKARI YOGYAKARTA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian Nuswantoro, membahas pemilihan pegawai

Lebih terperinci

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya 2 Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa Irfan Dwi Jaya IMPLEMENTASI METODE AHP DALAM PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI Jakarta Imam Sunoto, Fiqih Ismawan, Ade Lukman Nulhakim,, Dosen Universitas Indraprasta PGRI Email : raidersimam@gmail.com, vq.ismaone@gmail.com,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS Nova Widyantoro Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR CD INTERAKTIF PROFILE LASKAR BAND Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK Sistem pengambilan keputusan adalah sistem yang membantu

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN UANG DI BALAI DESA DERSALAM BERBASIS DEKSTOP

SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN UANG DI BALAI DESA DERSALAM BERBASIS DEKSTOP LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN UANG DI BALAI DESA DERSALAM BERBASIS DEKSTOP Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Studi Sistem Informasi S-1 pada

Lebih terperinci

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS V.M.Eduardo Christian S A11.2008.03931 Teknik Informatika Udinus TEKNIK

Lebih terperinci

Portal E-Commerce Pemasaran Produk Kerajinan Genteng dengan metode AHP

Portal E-Commerce Pemasaran Produk Kerajinan Genteng dengan metode AHP LAPORAN SKRIPSI Portal E-Commerce Pemasaran Produk Kerajinan Genteng dengan metode AHP Disusun Oleh : Nama : Ahmad Thoriq NIM : 2008-53-248 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik PROGDI SISTEM

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PETA INFORMASI DIGITAL PARIWISATA KABUPATEN JEPARA DENGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID

LAPORAN TUGAS AKHIR PETA INFORMASI DIGITAL PARIWISATA KABUPATEN JEPARA DENGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR PETA INFORMASI DIGITAL PARIWISATA KABUPATEN JEPARA DENGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi sistem informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MURIA KUDUS KUDUS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA DANA BANTUAN UNTUK RUMAH TIDAK LAYAK HUNI PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT Disusun

Lebih terperinci