Limbah Elektronik (E-Waste) DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA 2017
|
|
- Surya Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Limbah Elektronik (E-Waste) DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA 2017
2 Dasar Hukum Pengelolaan Limbah Elektronik UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Kerpres 61/1993 tentang Ratifikasi Konvensi Basel Perpres 47/2005 tentang Ratifikasi Ban Ammendement PP Nomor 101 /2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
3 PENGERTIAN LIMBAH ELEKTRONIK Limbah elektronik (e-waste) adalah sampah atau limbah yang berasal dari peralatan elektronik. Seperti umumnya limbah, e-waste juga bisa menjadi berbahaya bagi lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Banyak komponenkomponen peralatan elektronik yang mengandung bahan berbahaya seperti logam berat. Limbah elektronik mengandung berbagai macam material yang sebagian besar diklasifikasi sebagai bahan berbahaya dan beracun, seperti logam berat, PVC, PcB, dll sehingga membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Oleh karena itu limbah elektronik tidak boleh bercampur dengan sampah domestik dan pengelolaannya harus dilakukan secara tepat. Hal ini memerlukan penanganan khusus bukan hanya menghindari dampak bahayanya bagi lingkungan tapi juga agar e-waste dapat dikelola agar bisa didaur ulang sehingga bias bermanfaat lagi.
4 Limbah elektronik (e-waste) adalah sampah atau limbah yang berasal dari peralatan elektronik.
5 Komputer/Lapto p Printer/Mesin Fax Hp Jenis-Jenis E-Waste TV Charger Hp,Laptop,dll VCD/DVD Player Camera digital/handycamp Powerbank,mp3player, dan peralatan elektronik lainnya
6 Contoh limbah elektronik
7 LIMBAH ELEKTRONIK LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN
8 PENGELOLAAN LIMBAH ELEKTRONIK
9 Dampak Limbah Elektronik Dalam PengelolaanYang Salah Terhadap Lingkungan Mencemari Air Tanah Menimbulkan Pencemaran Udara Asidifikasi tanah Terhadap Kesehatan Manusia Kerusakan DNA Kanker Kerusakan jantung, hati, dan limpa Kerusakan otak kronis Bronkhitis
10 Dampak Pencemaran Limbah B3 terhadap Lingkungan Ketika Limbah B3 masuk ke lingkungan (udara, air, ataupun tanah) maka akan mencemari lingkungan yang nantinya akan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Ketika hujan dan air hujan mengandung zat berbahaya (akibat pencemaran limbah b3 ke udara) turun maka akan mencemari tanah dan air sungai sehingga air tanah nantinya akan berdampak negatif kepada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Limbah B3 bisa juga merusak tanah sehingga tanah tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam dan dijadikan tempat hunian manusia atau tempat hidup hewan.
11 Dampak Pencemaran Limbah B3 terhadap Kesehatan Secara Langsung Mencelakanan manusia (akibat Ledakan, Kebakaran, Reaktif dan Korosif) Secara Tidak Langsung (Toksik dan Akut terhadap Manusia): a. Efek Akut Dapat menimbulkan akibat: kerusakan susunan syaraf, kerusakan system pencernaan, kerusakan system kardiovasculer, kerusakan system pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. b. Efek Kronis - efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker) - efekmutagenik (pendorong mutasi sel tubuh) - efekteratogenik (pendorong terjadinya cacat bawaan) - kerusakan system reproduksi.
12 Fakta saat ini tentang limbah elektronik : Masih minimnya informasi mengenai limbah elektronik (e-waste) kepada publik Belum adanya kesadaran publik dalam mengelola limbah elektronik untuk penggunaan skala rumah tangga (Home Appliances) Belum tesedianya data yang akurat untuk jumlah penggunaan barang2 elektronik, sehingga belum diketahui potensi limbah elektronik di Jakarta Belum tersedianya ketentuan teknis lainnya : misalkan umur barang yang dapat diolah kembali Daur ulang dilakukan tidak sesuai ketentuan sehingga memberi dampak buruk kepada kesehatan manusia dan lingkungan (oleh sector informal)
13 Gerakan Pengumpulan Limbah Elektronik 1) Tempat dan waktu pengumpulan: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Hari Jumat jam Acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Bundaran HI, Hari Minggu jam ) Jenis limbah elektronik yang dikumpulkan: Hp, tablet, laptop, computer, power bank, charger, kamera digital, radio tape, VCD/DVD player, dan limbah barang elektronik lainnya. Selanjutnya limbah elektronik akan diproses lebih lanjut oleh pihak ke 3 yang sesuai agar tidak mencemari lingkungan dan/atau didaur ulang
14 Tujuan Gerakan Pengumpulan Limbah Elektronik untuk mengurangi dampak buruk dari limbah terhadap kesehatan dan Lingkungan. Rencana pengembangan Gerakan Pengumpulan Limbah Elektronik, pengumpulan dilakukan di: Kantor-kantor Kecamatan dan Kelurahan Sekolah-sekolah negeri dan swasta Rumah Susun milik Pemda Kampung Iklim Kantor Walikota dan SKPD
15 Mekanisme Pengumpulan Limbah Elektronik di Kantor Kecamatan dan Kelurahan Kantor Kecamatan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kantor Kelurahan
16 Mekanisme Pengumpulan Limbah Elektronik di Sekolah Sekolah Adiwiyata Mandiri Kecamatan Sekolah Binaan Dinas Lingkungan Hidup ALTERNATIF 1
17 Mekanisme Pengumpulan Limbah Elektronik di Sekolah Acara HBKB Bundaran HI Jam Dinas Lingkungan Hidup Sekolah ALTERNATIF 2
18 Tindak Lanjut: Sosialisasi kepada sekolah-sekolah Adiwiyata Mandiri, Provinsi dan Kota, serta sekolah binaan, Selasa tgl 9 Mei 2017 Target awal pengumpulan limbah elektronik tanggal 12 dan 14 Mei 2017
19 Terima Kasih
LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.
LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Lebih terperinciBAB III STUDI LITERATUR
BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka
Lebih terperinciFAKTOR PENENTU KETERLANJUTAN PEMBANGUNAN : 1. FAKTOR BIOFISIK 2. FAKTOR SOSIAL BUDAYA
INDUSTRIALISASI & E-WASTE Dosen pengampu : Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng IMPLIKASI Peningkatan yang cukup besar dalam pembangunan dan bahan baku (yang didapat dari sumber daya alam) Resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
Lebih terperinciBAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA 1417031006 Tabel Bahan Kimia Berbahaya No Nama Bahan Kimia Simbol Keterangan 1 Natrium Peroxide Oksidasi Korosif 2 Acrylamide 3 Sodium Hidroxide Korosif 4 Napthalene
Lebih terperinciPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan Arsitektur Ekologi dan Berkelanjutan Minggu ke 4 By : Dian P.E. Laksmiyanti, St, MT Email : dianpramita@itats.ac.id http://dosen.itats.ac.id/pramitazone Ini yang sering nampak Pencemaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3
PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran adalah suatu hal yang telah lama menjadi permasalahan bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan dapat menyebabkan dampak
Lebih terperinciPROSEDUR PENANGANAN LIMBAH
Halaman : 2 dari 6 1. TUJUAN 1.1 Memberikan panduan dalam hal penanganan Limbah yang dihasilkan dari kegiatan PT Cipta Kridatama. 1.2 Memastikan bahwa semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan PT Cipta
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk mengurangi sampah masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SISDIKNAS (2009: ) bab 1 pasal 1 bahwa wajib belajar adalah program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara berhak untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tercantum dalam UU RI Guru dan Dosen SISDIKNAS (2009: 391-392)
Lebih terperinciSKPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA DATA : Rincian Program dan Kegiatan TAHUN : 2018
SKPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA DATA : Rincian Program dan Kegiatan TAHUN : 2018 Kode Program Nama Program Kode Kegiatan Nama Kegiatan Anggaran Bidang Seksi/Subbag (1) (2) (3) (4) (5)
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yang optimal yang setinggi-tingginya sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal yang setinggi-tingginya sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif
Lebih terperinciSTUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ 3306 100 086 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka berkembang pula dengan pesat bidang industri yang berdampak positif guna untuk peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila telah terjadi
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA
Lebih terperinciRancangan Peraturan Pemerintah Pengelolaan Sampah Spesifik
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Rancangan Peraturan Pemerintah Pengelolaan Sampah Spesifik Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan Sosialisasi
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2
1. Rhodamin-B termasuk bahan kimia yang bersifat... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2 Korosif Beracun Karsingenik Radioaktif Rhodamin B termasuk bahan kimia yang bersifat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidupnya.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas hidup manusia, tidak dapat diukur dari sudut pandang ekonomis saja, tapi
Lebih terperinciKajian tentang Pengelolaan Limbah Elektronik
Kajian tentang Pengelolaan Limbah Elektronik Nama Mahasiswa: Ayu Nindyapuspa 3309 100 017 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum., MAppSc Latar Belakang Populasi Penduduk Daya Beli Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air adalah salah satu kekayaan alam yang ada di bumi. Air merupakan salah satu material pembentuk kehidupan di bumi. Tidak ada satu pun planet di jagad raya ini yang
Lebih terperinciTENTANG LIMBAH PADAT
MAKALAH TENTANG LIMBAH PADAT Galih Pranowo Jurusan Matematika Ilmu Komputer FAKULTAS SAINS TERAPAN INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban
Lebih terperinciPemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga
Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 Bidakara, 20 November 2014 Penyimpanan & Pengumpulan LB3 Kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Limbah komputer telah menjadi salah satu isu lingkungan penting pada dekade ini, seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciSampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan
Lebih terperinciI. PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. baterai, lampu neon (fluorescent), insektisida, korek api gas, cat semprot (aerosol),
1 I. PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Produk-produk yang mengandung Bahan Berbahaya Beracun (B3) seperti baterai, lampu neon (fluorescent), insektisida, korek api gas, cat semprot (aerosol), disinfektan, obat-obatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas manusia yang semakin beragam di berbagai sektor sekarang ini sehingga menimbulkan dampak positif dan dampak negatif, salah satu dampak negatif dari aktivitas
Lebih terperinciDampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia
Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia Dengan semakin meluasnya kawasan pemukiman penduduk, semakin meningkatnya produk industri rumah tangga, serta semakin berkembangnya Kawasan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinciPRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS
PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PEMERINTAH PEMILIK USAHA SEHAT, merupakan suatu keadaan sejahtera (badan, jiwa,dan sosial). Hidup Produktif - Sosial - Ekonomi
Lebih terperinciPAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA
PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA Penjelasan gambar Zat aktif + pencampur Pestisida Sebagian besar pestisida digunakan di pertanian,perkebunan tetapi bisa digunakan di rumah tangga Kegunaan : - Mencegah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air, dan
Lebih terperinciTEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Keterangan: A = Agen (Agent) P = Pejamu (Host) L = Lingkungan
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah
Lebih terperinciKEBIJAKAN BERSIH BENSIN TANPA TIMBEL MENYENYELAMATKAN GENERASI BANGSA. Prof. Dr.-Ing.K. Tunggul Sirait
KEBIJAKAN BERSIH BENSIN TANPA TIMBEL MENYENYELAMATKAN GENERASI BANGSA Prof. Dr.-Ing.K. Tunggul Sirait 1. Umum Kepedulian terhadap lingkungan, khususnya pencemaran udara sudah menjadi keharusan bagi semua
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan kota. Angka pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota yang semakin meningkat secara
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5 1. Zat berikut yang merangsang berkembangnya sel kanker adalah... Alkohol Formalin Rhodamin-B Kunci Jawaban : D Rhodamin-B
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang dibangun di atas lahan seluas 27 Ha di Dusun Betiting, Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK I. UMUM Berbeda dengan jenis sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Tentang : Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor :
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang ABSTRAK Pengelolaan sampah merupakan suatu pendekatan pengelolaan sampah
Lebih terperinciBIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013
Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran
Lebih terperinciBAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan
Lebih terperinciAUDIT LIMBAH B3 Bahan Berbahaya dan Beracun
AUDIT LIMBAH B3 Bahan Berbahaya dan Beracun Limbah Sisa suatu usaha dan atau kegiatan Limbah B3 Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun Sifat, konsentrasi, dan
Lebih terperinciPengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG
Pengolahan Sampah Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang: Penanganan sampah/problem tentang sampah khususnya di daerah perkotaan belum bisa teratasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999).
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Limbah a. Definisi Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dalam/ atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999). Limbah adalah bahan atau sisa buangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di Yogyakarta Kampung Ngampilan RW I secara geografis terletak di daerah strategis Kota Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama tanaman. Penggunaannya yang sesuai aturan dan dengan cara yang tepat adalah hal mutlak yang
Lebih terperinciKUALITAS LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012
LOGO KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012 UUD 1945 Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan LH Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 18 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 18 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 8 AGUSTUS 2012 NOMOR : 18 TAHUN 2012 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG
Lebih terperinciI.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Gianyar. Sektor pariwisata memberikan dampak
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan sebagai tempat merumputnya sapi, maka banyak peternak mencari alternatif lain termasuk melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah
Lebih terperinciBagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian yang dilakukan, pokok permasalahan yang diangkat, pembatasan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan penelitian seperti latar belakang masalah dari penelitian yang dilakukan, pokok permasalahan yang diangkat, pembatasan masalah yang digunakan, tujuan penelitian
Lebih terperinciPENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup memerlukan udara, udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan. Udara yang ada disekitar kita tidak sepenuhnya bersih. Pada saat ini,
Lebih terperinciPersyaratan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Yulinah Trihadiningrum 11 Nopember 2009
Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Yulinah Trihadiningrum 11 Nopember 2009 Sumber pencemar di perkotaan Hazardous waste storage Acuan Permen LH no. 30/2009 tentang Tentang Tata Laksana
Lebih terperinciLAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT
LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT AIR LIMBAH Analisa SWOT sub sektor air limbah domestik Lingkungan Mendukung (+), O Internal Lemah (-) W Internal Kuat (+) S Diversifikasi Terpusat (+2, -5) Lingkungan tidak
Lebih terperinciINDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat
INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat Tahun 217 1. Kawasan Permukiman Sarana & Prasarana Sehat (59) 59 UDARA BERSIH Adanya program udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya pertambahan penduduk dan pola konsumsi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.39, 2014 KEMEN LH. Limbah. Bahan Berbahaya. Beracun. Simbol. Label PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Sebagian besar bumi terdiri atas air karena luas daratan lebih kecil dibandingkan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 1. Cara mengurangi pencemaran lingkungan akibat rumah tangga adalah... Membakar sampah plastik dan kertas satu minggu
Lebih terperinciEVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)
EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Di Indonesia, pengaturan lingkungan
Lebih terperinciKERUSAKAN LINGKUNGAN
bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa
Lebih terperinciPENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd
PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan. Banyak laporan yang memberikan fakta betapa berbahayanya pencemaran lingkungan terutama oleh logam berat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat
Keterp aparan 1. La BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd. Adalah: sisa dari segala macam kegiatan manusia yang fungsinya sudah berubah dari keadaan awal. Karakteristik limbah: a) Fisik: bau tidak sedap, warnanya
Lebih terperinciSeminar Nasional. Basri. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau ABSTRAK
TINGKAT KEPATUHAN PEMILIK USAHA DAN ATAU KEGIATAN DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU. JURUSAN SOSIOLOGI, UNIVERSITAS RIAU. Basri Jurusan Sosiologi Fakultas
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH B3
PENGELOLAAN LIMBAH B3 Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat Oleh : Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.Hum Yogyakarta, 21 Maret 2016 Limbah Bahan Berbahaya
Lebih terperinciFasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang Dosen Pembimbing
Lebih terperinciINVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi
INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan
Lebih terperincikuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Sungai juga menjadi jalan air alami untuk dapat mengalir dari mata air melewati
Lebih terperinciE-WASTE MANAGEMENT. Prepared by Hanna Lestari, M.Eng
E-WASTE MANAGEMENT Prepared by Hanna Lestari, M.Eng MASALAH Sampah elektronik merupakan kumpulan barangbarang elektronik yang sudah rusak atau tidak dipakai lagi oleh pemiliknya Hampir semua aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa penting yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa penting yang diperlukan bagi kelangsungan hidup organisme. Akan tetapi, pada kenyataannya sumber-sumber air mengalami penurunan kualitas. Kualitas
Lebih terperinciInfrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat
Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014
Lebih terperinciBAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi
BAB IV Strategi Pengembangan Sanitasi Program pengembangan sanitasi untuk jangka pendek dan menengah untuk sektor air limbah domestik, persampahan dan drainase di Kabupaten Aceh Jaya merupakan rencana
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DISPARPERINDAGKOP & UMKM Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 PARIWISATA Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Pariwisata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) merupakan salah satu. rumahan. Peranan UMKM sejak krisis moneter tahun 1998 dipandang sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan UMKM kebanyakan adalah pengusaha
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,
PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU, Menimbang : a. bahwa kebersihan merupakan salah satu segi kehidupan yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992
LAMPIRAN III UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pasal 1 (1.1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM PADA ACARA KNOWLEDGE MANAGEMEN FORUM 2015 (ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA)
Lebih terperinci