System of Profound Knowledge
|
|
- Dewi Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 System of Profound Knowledge Apresiasi akan sistem Interdependensi pada sub sistem Proses dan interaksi Sistem harus memiliki tujuan dan rencana untuk perbaikan Seluruh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya Teori variasi Variasi akan selalu terjadi dalam suatu sistem. Teori pengetahuan Pengetahuan untuk memprediksi masa depan secara layak. Pengertian akan psikologi Motivasi Intrinsik Motivasi dari diri sendiri Motivasi Ekstrinsik Motivasi dari luar Over-justification Motivasi berlebihan
2 System of Profound Knowledge Sebuah apresiasi untuk sistem, Penjelasan bahwa sistem ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang belajar dan psikologi mereka, Dan gagasan bahwa ada variasi dalam segala hal: variasi pada bagaimana semua proses dan sistem kerja, variasi dalam psikologi orang, dan variasi dalam bagaimana semua itu berinteraksi.
3 Dr. Deming 14 OBLIGASI DEMING
4 Day One Obligasi 1-5
5 Metode Manajemen Dr. Deming Dr. Deming mengajukan 14 obligasi yang harus diterapkan untuk menjamin keberhasilam manajemen suatu sistem industri. 1. Konsistensi tujuan 2. Menerima fisosofi baru 3. Menghilangkan ketergantungan akan inspeksi massal 4. Hilangkan kebiasaan menilai berdasarkan harga 5. Perbaikan berkesinambungan 6. Pelatihan untuk suatu keahlian 7. Kepemimpinan 8. Hilangkan Ketakutan 9. Hilangkan penghalang antar komponen organisasi 10. Hilangkan slogan atau visi yang muluk 11. Hilangkan prinsip kuota kerja 12. Hilangkan penghalang kebanggaan bekerja -- sistem merit 13. Pendidikan dan Pertumbuhan 14. Ambil tindakan untuk mencapai transformasi
6 Obligasi 1: Konsistensi tujuan Manajemen harus menyatakan tujuan jangka panjang organisasi yang konsisten. Semua individu harus mengetahui tujuan tersebut tidak terkecuali sehingga semua individu dapat merencanakan masa depan.
7 Obligasi 1: Konsistensi tujuan Mebuat keteguhan tujuan terhadap peningkatan produk dan layanan, dengan tujuan untuk menjadi kompetitif, tetap berada dalam bisnis dan menyediakan pekerjaan.
8 Obligasi 2: Mengadopsi Filosofi Baru Meningkatkan kualitas adalah langkah lebih murah untuk meningkatkan produktivitas. PRODUCTIVITY = OUTPUT INPUT Hal. 47
9 Obligasi 3: Hilangkan Ketergantungan Terhadap Inspeksi Massal Kualitas jangan bergantung dari inspeksi tapi harus ada pada produk tersebut. Inspeksi tidak menjamin perbaikan proses Pengertian akan sistem suatu industri akan mengurangi kebutuhan akan inspeksi Inspeksi prosesnya bukan produknya Hal. 50
10 Obligasi 3: Hilangkan Ketergantungan Terhadap Inspeksi Massal Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. Menghilangkan kebutuhan untuk diperiksa secara massal dengan membangun kualitas ke dalam produk di tempat pertama.
11 Obligasi 4: Jangan Menilai Berdasarkan Nilai Terendah Nilai sesungguhnya bukan dilihat dari harga yang tertera tapi dari nilai terhadap harga tersebut. Kurangi variasi melalui hubungan jangka panjang, Single Supplier konsep. Hal. 57
12 Obligasi 4: Jangan Menilai Berdasarkan Nilai Terendah Akhiri praktek pemberian bisnis atas dasar harga. Sebaliknya, meminimalkan total biaya. Bergerak ke arah pemasok tunggal untuk setiap item satu pada hubungan jangka panjang kesetiaan dan kepercayaan.
13 Obligasi 5: Perbaikan Berkesinambungan Tugas manajemen untuk: 1. Inovasi produk dan layanan. 2. Inovasi proses. 3. Perbaikan terhadap produk dan layanan yang ada. 4. Perbaikan proses yang ada. Kebebasan ekonomi menumbuhkan inovasi. Kepercayaan dirilah yang menumbuhkan inovasi. Kepercayaan diri ini dihancurkan oleh sistem merit dan MBO, karena individu maju dengan menjatuhkan individu lain.
14 Obligasi 5: Perbaikan Berkesinambungan Meningkatkan terusmenerus dan selamanya sistem produksi dan pelayanan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dan dengan demikian terus-menerus mengurangi biaya.
15 Shewhart Cycle 4. Adopsi Perubahan atau jalankan beberapa lingkungan berbeda ACT PLAN 1. Rencanakan Perubahan DO STUDY 3. Pelajari Hasilnya. Shewhart Cycle merupakan garis besar pendekatan untuk menjamin continuous improvement 2. Coba Perubahan Tersebut Hal. 65
16 Shewhart Cycle Shewhart Cycle merupakan garis besar pendekatan untuk menjamin continuous improvement Alat yang digunakan dalam hal ini dikenal dengan nama Shewhart Chart yang merupakan sebuah pendekatan statistik dalam mempelajari suatu proses.
17 Shewhart Cycle: Learning & Improvement Act Plan a Change Study Do It BAHAYA terbesar adalah jalan pintas Perencanaan
18 Shewhart Cycle vs. System Development Lifecycle vs.
19 Dr. Deming s 14 Obligations 1. Konsistensi tujuan 2. Menerima fisosofi baru 3. Menghilangkan ketergantungan akan inspeksi massal 4. Hilangkan kebiasaan menilai berdasarkan harga 5. Perbaikan berkesinambungan 6. Pelatihanuntuk suatu keahlian 7. Kepemimpinan 8. Hilangkan Ketakutan 9. Hilangkan penghalang antar komponen organisasi 10. Hilangkan slogan atau visi yang muluk 11. Hilangkan prinsip kuota kerja 12. Hilangkan sistem merit 13. Pendidikan dan Pertumbuhan 14. Ambil tindakan untuk mencapai transformasi
System of Profound Knowledge
System of Profound Knowledge Apresiasi akan sistem Interdependensi pada sub sistem Proses dan interaksi Sistem harus memiliki tujuan dan rencana untuk perbaikan Seluruh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya
Lebih terperinci302UI2 Manajemen Industri dan Teknologi. Adi Chandra Sjarif, MSc.
302UI2 Manajemen Industri dan Teknologi Adi Chandra Sjarif, MSc. Ketentuan Bagi Siswa 1. Wajib memenuhi persyaratan minimal 90% total kehadiran. 2. Wajib mengenakan sepatu, tertutup depan dan belakang,
Lebih terperinciJAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.
JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. Sumarto, MSIE 2.Prof. Dr. H. Mukhidin oleh : Nama : Aprianto NIM :
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Total Quality Management 2.1.1.1 Pengertian Total Quality Management Pendefinisian total quality management mengacu
Lebih terperinciKonsep Mutu Dan Akreditasi PUSKESMAS & FKTP (#4) posted by admin on August 28, SYNCORE - always deliver value
Konsep Mutu Dan Akreditasi PUSKESMAS & FKTP (#4) posted by admin on August 28, 2016 SYNCORE - always deliver value Konsep mutu telah berkembang pesat selama beberapa dekade belakang ini. Saat ini konsep
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MANAJEMEN MUTU TERPADU DIKLAT TEKNIS PELAYANAN PRIMA TURWELIS Widyaiswara Madya Badikltda Jabar www.themegallery.com Nama : Dra. Turwelis, S.Pd Tempat/tgl Lahir : Bandung, 26 Pebruari 1964 Jabatan : Widyaiswara
Lebih terperinciBAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Plastik Plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Bahan
Lebih terperinciNama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian
PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem
Lebih terperinciBAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA
BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat
Lebih terperinciKomisi PHK DPT Dikti
Siklus Perencanaan disusun oleh Komisi PHK DPT Dikti Untuk keperluan sosialisasi PHK-I Tahun Anggaran 2010 (Proses Seleksi Tahun 2009) Senin, 09 Februari 2009 Komisi PHK DPT Dikti 1 Perencanaan Institusi
Lebih terperinciContinuous Improvement. Quality Control Shewhart Chart Statistical Process Control
Continuous Improvement Quality Control Shewhart Chart Statistical Process Control Apa itu Kualitas? W. Edwards Deming: Memenuhi kebutuhan + keinginan pelanggan = kualitas Kualitas meningkatkan produk/layanan
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN MUTU DI SEKOLAH
28 PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DI SEKOLAH Awan Setiawan STKIP Bina Mutiara Sukabumi Jl. Pembangunan (Salakaso) Desa Pasir Halang Kotak Pos 01 Kec. Sukaraja Sukabumi Telp: (0266) 6243531 awans_mutiara@yahoo.com
Lebih terperinciMENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL
MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL Oleh Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Email : asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri,ac,id Disampaikan pada: Workshop Pengembangan Profesi Guru Pekanbaru,
Lebih terperinciLast But Not Least - Nilai Kesempurnaan
Last But Not Least - Nilai Kesempurnaan Oleh: Iqbal Islami *) Pendahuluan Sebagai bagian akhir dari serial tulisan dari penulis tentang nilai-nilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), berikut ini penulis
Lebih terperinciMakalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)
Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) DENNY HARIANTO NIM : 1401026015123456798900- KELAS : XXXIII - D MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS
Lebih terperinciDefinisi Taufiqur Rachman 1
Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini dikemukakan teori-teori dan penjelasan-penjelasan yang digunakan untuk pengolahan data dan proses analisa terhadap permasalahan yang dihadapi. 2.1. PENGERTIAN TQM/ MANAJEMEN
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 TQM Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya. Menandakan terjadinya
Lebih terperinciLanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.
STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar
Lebih terperinciLean Thinking dan Lean Manufacturing
Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI EFEKTIVITAS ORGANISASI. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BUDAYA ORGANISASI EFEKTIVITAS ORGANISASI Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN BUDAYA ORGANISASI EFEKTIVITAS
Lebih terperinciINFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT
INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT 06PEM Kelompok 8 Hari Cahya Nugraha 1501203064 Ratu Dewi Ayu M 1501201885 Alena Rizki 1501185534 Teddy Marzen S 1501185673 Zuageri Adhirahmana 1501187016 APA ITU
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN #2 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menerapkan
Lebih terperinciTIPE MANUSIA Berdasarkan Karakternya
MEMBANGUN MANUSIA BERKARAKTER MELALUI PENERAPAN MANEJEMEN MUTU Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Email: almasdi.syahza@lecturer.unri.ac.id syahza.almasdi@gmail.com
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Total quality management secara harafiah berasal dari kata total yang
8 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Total Quality Management Total quality management secara harafiah berasal dari kata total yang berarti keseluruhan atau terpadu, quality yang berarti
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS PROYEK
MANAJEMEN KUALITAS PROYEK 1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN KEASLIAN... SURAT KETERANGAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN #7 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merumuskan program pelaksanaan
Lebih terperinciPenjelasan Aspek TQM
1 EMA503 Manajemen Kualitas Penjelasan Aspek TQM 2 Total Quality Management Menandakan bahwa setiap orang diperusahaan harus dilibatkan (termasuk pelanggan dan para pemasok). Mengidentifikasi bahwa keperluankeperluan
Lebih terperinciPedagogik Kepribadian Profesional Sosial
MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL Oleh Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email : asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.staff.unri.ac.id Disampaikan pada: Pekanbaru, 2012 1 GURU YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciMENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL GURU YANG DIHARAPKAN (Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005) Oleh Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email : asyahza@yahoo.co.id
Lebih terperinciTESIS. Oleh: SUGIYARMASTO P PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANALISIS PERSEPSI PENGELOLA AKADEMIK DITINJAU DARI FAKTOR-FAKTOR KRITIS TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN INTEGRASINYA KE DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SWASTA DI SURAKARTA TESIS Oleh: SUGIYARMASTO P 100040068
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay
Lebih terperinci7 Deadly Sins. Obstacle To Improvement
7 Deadly Sins Obstacle To Improvement 7 Deadly Diseases 1. Tujuan yang tidak konsisten 2. Penekanan pada keuntungan jangka pendek. 3. Pengevaluasian kinerja, merit, atau review tahunan. 4. Manajemen bergerak.
Lebih terperinciPeranan Informasi Dalam Kualitas Produk Dan Jasa Layanan
Peranan Informasi Dalam Kualitas Produk Dan Jasa Layanan N. Tri Suswanto Saptadi 1 Tujuan Pembahasan Menunjukan dimensi kualitas produk dan jasa layanan. Menjelaskan mengenai manajemen kualitas, konsep
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode Fish bone untuk mencari akar masalah, berikutnya digunakan metode 5W-1H untuk menganalisa lebih lanjut dan dilanjutkan dengan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk memperoleh laba
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciMinggu 3: Manajemen Modern
Minggu 3: Manajemen Modern TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan Pembelajaran Mempelajari dasar-dasar yang menjadi pemikiran manajemen moderen Mengetahui arah pengembangan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CONTINUOUS IMPROVEMENT DALAM ORGANISASI
IMPLEMENTASI CONTINUOUS IMPROVEMENT DALAM ORGANISASI Anita Yus Dosen FIP dan Dikdas PPs Unimen Abstrak: Continuous improvement keluaran dari learning organization yang diartikan sebagai proses tanpa henti.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini telah merambah ke seluruh sektor salah satunya juga sektor jasa dan pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit. Berdirinya rumah sakit yang bertaraf
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 1. Sistem Manajemen Mutu Saat ini lembaga pendidikan termasuk sekolah perlu mengembangkan sistem mutunya, agar dapat membuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya
Lebih terperinciJUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PERSADA BUNDA MENUJU MANUSIA BERKUALITAS Pekanbaru, 27 April 2013 PENDIDIKAN BERKARAKTER MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI DI MASA DEPAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam barang atau produk baru yang diharapkan dapat terjual di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini para produsen saling bersaing dalam memproduksi berbagai macam barang atau produk baru yang diharapkan dapat terjual di pasaran sehingga pendapatan
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Defenisi TQM Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan pelanggan (Ishikawa
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinci03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional
Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman
Lebih terperinciDWI PURNOMO FTIP - UNPAD
Manajemen Mutu Terpadu DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Biaya dan Pangsa Pasar Hasil yang diperoleh dari Pasar Perbaikan reputasi Peningkatan volume Peningkatan harga Perbaikan Mutu Peningkatan Laba Biaya yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS Bab ini akan memberikan gambaran ikhtisar berbagai pendapat yang berkaitan dengan evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Fokus pembahasannya mencakup Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Observasi yang dilakukan pada PT Artistika Kreasi Mandiri berfokus mengenai penanganan masalah keselamatan dan kesehatan kerja serta sistem informasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar di segala aspek perpajakan. Reformasi perpajakan yang sekarang menjadi prioritas menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Biaya Kualitas a. Pengertian Biaya Kualitas Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk. Menurut Blocher,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dalam perkembangan dunia perindustrian di Indonesia. Inovasi tiada henti dan berkelanjutan yang dilakukan
Lebih terperinciPENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3
PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU Bahan Ajar Materi ke-3 DELAPAN PRINSIP MANAJEMEN MUTU Terdapat delapan prinsip manajemen mutu yang merupakan dasar dalam ISO 9000, yang dapat dipakai oleh pimpinan puncak
Lebih terperinciMUTU. Disusun: Ida Yustina
MUTU Disusun: Ida Yustina 1 PERUBAHAN PARADIGMA DALAM MANAJEMEN (DAFT) Paradigma Lama Organisasi Vertikal Paradigma baru Organisasi Pembelajar Kekuatan-kekuatan Organisasi Pasar Tenaga Kerja Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetisi. Manajemen pengetahuan berorientasi pada knowledge-based
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan manajemen pengetahuan kini sudah banyak dilakukan pada industri kreatif termasuk di dunia pendidikan dan organisasi yang berbasis kompetisi. Manajemen
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Menurut Fandy Tjiptono & Gregorius (2007:308), Mutu suatu produk
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Konsep Mutu 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Fandy Tjiptono & Gregorius (2007:308), Mutu suatu produk adalah kondisi fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat memberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemasan, hingga produk jadi. Proses tersebut dilakukan di laboratorium quality
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Departemen Quality Control merupakan salah satu bagian dari perusahaan yang peranannya sangat menentukan dalam proses pengendalian mutu dan kualitas dari produk yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, konsumen semakin banyak menuntut kemampuan perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang berkualitas tinggi. Tuntutan
Lebih terperinciThe McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
17-1 17-2 Bab 17 Mengelola Perubahan dan Inovasi Pengantar 17-3 Manajer yang efektif harus memandang pengelolaan perubahan sebagai tanggung jawab yang utuh Organisasi yang gagal merencanakan, mengantisipasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi, teknologi yang semakin maju, persaingan dalam dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan efektivitas memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Kualitas/Mutu Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dengan penilaian atas biaya, mutu dan waktu. Kualitas menurut ISO 8402 adalah keseluruhan ciri dan karakteristik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis
Lebih terperinciMateri #4 EMA503 Manajemen Kualitas 2013 BUDAYA MUTU
#4 BUDAYA MUTU Pengertian Budaya Mutu Untuk memahami budaya mutu, terlebih dahulu harus memahami budaya organisasi, yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut: Peningkatan terhadap bisnis/usaha Nilai organisasi
Lebih terperinciPerencanaan Kontrol Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident Pada Industri Pabrik Gula NBH
Perencanaan Kontrol Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident Pada Industri Pabrik Gula NBH Danar Rahadian 1, Ellysa Nursanti 2, Dayal Gustopo 3 1) Pengawas Spesialis K3 Lingkungan Kerja, Dinas Tenaga Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melayani warga negaranya. Pelayanan publik tidaklah mudah dilakukan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pelayanan publik merupakan suatu keharusan bagi suatu negara/pemerintahan untuk melayani warga negaranya. Pelayanan publik tidaklah mudah dilakukan. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi, penyampaian dan distribusi data. Danelly (dalam Husein, 2001)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dalam kaitannya dengan organisasi perusahaan, telah membawa perubahan yang besar dalam proses dan pengolahan informasi, penyampaian
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)
PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) Garis Besar Topik : 1. Sejarah Konsep Mutu 2. Mutu Menurut Para Ahli 3. Pengertian Pengendalian Mutu 4. Tujuan dan Manfaat Pengendalian Mutu 5. Prinsip-Prinsip Pengendalian
Lebih terperinciPengertian Total Quality Management (TQM)
Pengertian Total Quality Management (TQM) Untuk memahami Total Quality Management, terlebih dahulu perlu dijabarkan pengertian kualitas (quality), dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan
Lebih terperinciFarah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi?
Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi? Destia: Biaya litbang, apakah dianggarkan terlebih dahulu?
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis Persaingan di dunia usaha yang sangat ketat dewasa ini terjadi karena setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciKRITERIA SNI AWARD 2015
Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Organisasi perusahaan pengiriman barang (EMKL) merupakan salah satu mata rantai dari sitem perekonomian, karena ia mendistribusikan (barang atau jasa). distribusi atau pengiriman merupakan
Lebih terperinciVisi, Misi, Strategi dan Nilai
Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi Kami Menjadi perusahaan coating terkemuka di dunia dengan memberikan secara konsisten solusi berkualitas tinggi, inovatif, dan berkesinambungan yang dipercaya pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik persaingan dengan kompetitor lokal maupun asing. Hal tersebut dapat dilihat dengan ada-nya
Lebih terperinci8/1/2012 PM-RB Setjen DPRRI
1 1. Fokus Penilaian Penilaian thd langkah-langkah RB dikaitkan dg Hasil Yang Diharapkan 2 3 4 5 2. Model PMPRB 6 7 8 Mekanisme penilaian dilakukan secara self assesment atau Penilaian Mandiri Dalam melakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prestasi Kerja Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil
147 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TQM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510, Telepon:
IMPLEMENTASI TQM Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : EMA 503 Nama Mata Kuliah : Manajemen Kualitas Pertemuan : #12 (On-Line #5)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kualitas layanan (Stemvelt 2004) menyatakan bahwa konsep kualitas layanan adalah suatu persepsi tentang revolusi kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan bahwa akreditasi sekolah berkontribusi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting bagi sebagian besar
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Mutu Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting bagi sebagian besar organisasi mengingat mutu ini menyangkut organisasi secara keseluruhan
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciMEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia
EMPLOYEE ENGAGEMENT Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia 1 MENINGKATKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT Beberapa pakar organisasi menjelaskan bahwa level keterikatan karyawan (employee engagement)
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KATEGORI ORGANISASI KECIL BARANG DAN JASA Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Gedung l BPPT Lantai 10 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp :
Lebih terperinciRANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS BENANG POLYESTHER MENGGUNAKAN DEMING CYCLE USE PDSA PADA PT.PERUSAHAAN BENANG SAMUDRA DI SEMARANG
RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS BENANG POLYESTHER MENGGUNAKAN DEMING CYCLE USE PDSA PADA PT.PERUSAHAAN BENANG SAMUDRA DI SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MUTU? Expectation & Importance MANAJEMEN MUTU TERPADU Standard & Performance KONSEP MUTU Menurut Tjiptono dan Diana (2003): Unjuk kerja terhadap standar yang diharapkan pelanggan Menemukan kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciManajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng
1 Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 5. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL 1. Strategi Functional Level adalah: Upaya untuk meningkalkan efektivitas
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Jurnal Kesehatan STUDI Masyarakat, LITERATUR Maret 2008 - September 2008, II (2) MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Rizanda Machmud* Pendahuluan Saat ini mutu layanan kesehatan merupakan fokus utama bagi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
108 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil analisis dari penelitian yang berjudul Pengaruh Kemampuan Komunikasi Kepala Sekolah terhadap
Lebih terperinci