BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Ini
|
|
- Susanto Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Bambu Bambu merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di Indonesia dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat kita sejak nenek moyang kita ada (Widjaja, 2000). Di Indonesia bambu hidup merumpun (symphodial), kadang-kadang ditemui berbaris membentuk suatu garis pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa. Di Jawa, penduduk sering menanam bambu disekitar rumahnya dicampur dengan tanaman lain untuk berbagai keperluan (Dransfield dan Widjaja, 2000). Tumbuhan bambu yang sering kita kenal umumnya berbentuk rumpun. Namun ada juga bambu yang tumbuh sebagai batang soliter (monopodial). Tumbuhan bambu yang tumbuh subur di Indonesia merupakan tumbuhan bambu yang simpodial, yaitu batang-batangnya cenderung mengumpul didalam rumpun karena percabangan rhizomnya di dalam tanah cenderung mengumpul (Agus dkk. 2006). Batang bambu yang lebih tua berada di tengah rumpun, sehingga menyulitkan dalam proses penebangannya. Arah pertumbuhan biasanya tegak dan batangnya mengayu. Jika sudah tinggi, batang bambu ujungnya agak menjuntai dan daun-daunnya seakan melambai. Tumbuhan ini dapat mencapai umur panjang dan biasanya mati tanpa berbunga (Berlian, 1995). 5
2 6 2.2 Morfologi Bambu 1. Akar bambu Bambu memilki serabut akar (radix fibrilla) yaitu, cabangcabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut, rambut-rambut akar (pillus radicalis) yaitu bagian akar yang sesungguhnya merupakan penonjolan sel-sel epidermis akar, tudung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, merupakan jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah (Muzayyinah, 2008). 2. Batang bambu Batang-batang yang sudah tua, keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder, memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas. Pada bagian batang terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang. Biasanya pada batang yang sudah tua pelepah batangnya mudah gugur. Pada ujung pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbetuk segi tiga dan disebut subang yang biasanya gugur terlebih dulu (Widjaja, 2001). 3. Daun Daun bambu merupakan daun lengkap karena memiliki bagianbagian seperti pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Bangun daun berbentuk lanset, ujung daunnya meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, dan daging daun seperti kertas. Pertulangan
3 7 daun bambu sejajar, yaitu mempunyai satu tulang ditengah yang besar sedangkan tulang-tulang yang lainnya lebih kecil dan tampak sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun bagian atas berbulu kasar, bagian atas daun berwarna hijau cerah sedangkan permukaan bagian bawahnya berwarna hijau gelap (Widjaja, 2001). 4. Rebung Tunas atau batang-batang bambu muda yang baru muncul dari permukaan dasar rumpun dan rimpang disebut rebung. Rebung tumbuh dari kuncup rimpang di dalam tanah atau dari pangkal buluh yang tua. Rebung dapat dipakai untuk membedakan jenis dari bambu karena menunjukkan ciri khas warna pada ujungnya dan bulu-bulu yang terdapat pada pelepahnya. Bulu pelepah rebung umumnya hitam, tetapi ada pula yang coklat atau putih misalnya bambu cangkreh (Dinochloa scandens), sementara itu pada bambu betung (Dendrocalamus asper) rebungnya tertutup oleh bulu coklat (Widjaja, 2001). 5. Pelepah Buluh Pelepah buluh merupakan hasil modifikasi daun yang menempel pada setiap ruas, yang terdiri atas daun pelepah buluh, kuping pelepah buluh dan ligulanya terdapat sambungan antara pelepah daun dan
4 8 pelepah buluh. Pelepah buluh sangat berperan penting terutama ketika masih muda. Ketika buluh tumbuh dewasa dan tinggi, pada beberapa jenis bambu pelepahnya luruh, tetapi pada jenis lain ada pula yang pelepahnya tetap menempel pada buluh tersebut, seperti pada jenis bambu talang (Schizostachyum brachycladum) (Widjaja, 2001). 2.3 Klasifikasi Bambu Klasifikasi bambu berdasarkan buku Identikit Jenis-Jenis Bambu di Jawa menurut Widjaja, 2001 adalah sebagai berikut : Kongdom Divisio Classis Ordo Familia Genera : Plantae : Spermatophyta : Monocotyledoneae : Graminales : Graminaceae : Bambusa, Fimbribambosa, Gigantochloa, Melocanna, Nastus, Neololeba, Schizostachyum. 2.4 Tipe Pertumbuhan Tumbuhan bambu menpunyai dua tipe pertumbuhan rumpun, yaitu simpodial (clump type) dan monopodial (running type). Pada tipe simpodial tunas baru keluar dari ujung rimpang dengan batang yang lebih pendek tumbuh tidak beraturan. Sistem percabangan rimpangnya di dalam tanah
5 9 cenderung mengumpul dan tumbuh membentuk rumpun. Bambu tipe simpodial tersebar di daerah tropik, seperti yang terdapat di Indonesia, Philipina, Thailand, India, Amerika Selatan, Afrika. Beberapa jenis juga tumbuh dengan merambat pada pohon yang ada disekitarnya seperti layaknya rotan (Widjaja dkk., 2001). Pada bambu tipe monopodial tunas bambu keluar dari buku-buku rimpang dan tidak membentuk rumpun dengan batang yang panjang dan lurus serta tumbuhnya sendiri-sendiri. Batang dalam satu rumpun menyebar sehingga tampak seperti tegakan pohon yang terpisah-pisah. Jenis bambu ini biasanya ditemukan di daerah yang memilki 4 musim, subtropics seperti di Jepang, Cina. Amerika dan Korea (Berlian, 1995). 2.5 Syarat Tumbuh Pertumbuhan setiap tanaman di pengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Oleh karena itu perlu memperhatikan faktor-faktor syarat tumbuh tumbuhan bambu, yaitu meliputi jenis iklim dan jenis tanah. Lingkungan yang sesuai dengan tumbuhan bambu yaitu dengan suhu sekitar 8,8-36 C. Bambu dapat tumbuh pada tanah yang bereaksi masam dengan ph 3,5 dan umumnya mendekati tanah dengan ph 5,0 sampai 6,5. Pada tanah yang subur tumbuhan bambu akan tumbuh dengan baik karena kebutuhan makanan yang terpenuhi (Berlian, 1995).
6 Pemanfaatan Tanaman Bambu Tumbuhan bambu merupakan hasil hutan non kayu potensial untuk dikembangkan menjadi sumber bahan baku industri. Di bidang kehutanan tumbuhan bambu dapat meningkatkan kualitas hutan yang selama ini menjadi bahan baku industri perkayuan nasional melalui substitusi atau keanekaragaman bahan baku, mengingat potensi hutan kayu semakin langka sedangkan industri sudah telanjur ada dengan kapasitas besar, maka tuntutan pemenuhan bahan baku industri kehutanan menjadi agenda prioritas penyelamat aset kehutanan nasional (Dransfield, and Widjaja 1995). Secara tradisional umumnya bambu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti alat-alat rumah tangga, kerajinan tangan dan bahan makanan. Sebagai bahan bangunan rumah banyak dipakai didaerah pedesaan, sedangkan di daerah perkotaan bambu merupakan bahan penting untuk rumah bangunan sementara untuk bangunan bertingkat (Widjaja dkk., 1994). Bambu merupakan tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Sampai saat ini bambu sudah dimanfaatkan sangat luas, mulai dari penggunaan teknologi yang paling sederhana sampai pemanfaatan teknologi tinggi pada skala industri. Pemanfaatan di masyarakat umumnya untuk kebutuhan rumah tangga dan dengan teknologi sederhana, sedangkan untuk industri biasanya ditujukan untuk orientasi ekspor. Pada umumnya seluruh bagian dari bambu dapat kita manfaatkan yaitu, mulai dari akar, daun, rebung sampai pada batang. Adapun pemanfaatan bambu diantaranya adalah: bambu lapis, bambu lamina, papan semen, arang bambu, pulp, kerajinan dan handicraft, supit, furniture dan perkakas rumah tangga, komponen bangunan dan rumah, sayuran dan bahan alat musik tradisional (Batubara, 2002).
7 11 Konsumen barang-barang kerajinan bambu tidak hanya di dalam negeri. Masyarakat mancanegara juga meminatinya karena kenaturalan dan kecantikannya. Hasil kerajinan bambu di Indonesia dapat dengan mudah kita peroleh karena banyak sekali dijajakan dikaki lima atau pinggir jalan. Selain itu di pasar swalayan pun, kerajinan bambu dapat ditemukan. Aneka produk Bambu Berkah misalnya, dapat dijumpai di Plaza Indonesia di jantung kota Jakarta (Bapedal, 2010). a. b. c. Gambar 1 ; a. Rumah tradisional (bahan bangunan yang digunakan dari bambu yaitu untuk dinding, usuk, dan saka), b. Rumah modern (semua dari bahan bambu dibuat lebih indah), c. Anyaman untuk dinding dan atap rumah. a. b. Gambar 2:. a. mebel (kursi modern yaitu kursi yang dibuat lebih menarik), b. Kursi yang sederhana.
8 12 a b c d Gambar 3 : Alat-alat rumah tangga, a. Piring, b. Tudung saji, c.kipas/ilir, d. Tampah. a b c Gambar 4 : Berbagai macam alat musik, a. Suling, b. Kentongan, c. Angklung Gambar 5 : arang bambu a b c d Gambar 6 : a. Keranjang angkut (biasanya digunakan dengan menaikan pada kendaraan motor/sepeda), b. Bahan pembuat kertas, c.jembatan, d. Perahu getek.
9 13 a b c d Gambar 7 : Pembuat Kerajinan, a. lampu hias, b. Perahu hias, c. Vas bunga d. Bunga hias. a b c d Gambar 8 : Berbagai macam mainan anak-anak, a. Tembakan, b. Tulup, c. Egrang, d. Layang-layang Kelebihan bambu; - Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaaan secara khusus. Untuk melakukan budidaya bambu tidak diperlukan investasi yang besar, jika tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara terus menerus tanpa menanam lagi. Budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi. - Pada masa pertumbuhan, bambu tertentu dapat tumbuh vertikal 5 cm perjam, atau 120 cm perhari. Bambu dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Berbeda dengan pohon kayu hutan yang baru siap tebang
10 14 dengan kualitas baik setelah berumur tahun, maka bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh pada umur 3-5 tahun. - Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa, rumpun bambu yang terbakar masih bisa tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman yang masih dapat bertahan hidup. - Bambu berbentuk pipa sehingga momen kelembaman tinggi, oleh karena itu bambu cukup baik untuk memikul momen lentur. Ditambah dengan sifat bambu yang elastis. Struktur bambu mempunyai ketahannan yang tinggi baik terhadap angin maupun gempa Kekurangan bambu - Bambu menpunyai durabilitas yang sangat rendah sehingga sangat potensial untuk diserang kumbang bubuk. - Kekuatan sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah karena perangkaian batang-batang struktur bambu sering kali dilakukan secara konvensional memakai paku, pasak, atau ijuk. - Sifat bambu mudah terbakar. 2.7 Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang terletak di Jawa Tengah bagian Selatan Barat. Wilayah kabupaten Cilacap bagian barat terdiri dari 24 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Desa-desa
11 15 tersebar di 24 kecamatan, sedangkan kelurahan ada ditiga kecamatan kota administratif Cilacap. Kecamatan tersebut adalah Dayehluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karang pucung, Sidareja, Gandrung mangu, Kedung reja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawungawanten, Jeruk legi, Kesugihan,Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Binangun, Nusawungu, Kampung laut, Cilacap utara, Cilacap tengah, Cilacap selatan, ibukota kabupaten Cilacap adalah Cilacap, yang terdiri atas kecamatan Cilacap utara, Cilacap tengah, Cilacap selatan. Cilacap dulunya merupakan kota administratif, namun sejak diberlakukannya undang-undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan kota administratif Cilacap kembali menjadi bagian dari wilayah kabupaten Cilacap. Diantara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di kabupaten Cilacap adalah : Sidareja, Majenang, Karangpucung dan Kroya. Majenang dan Sidareja menjadi pusat pertumbuhan kabupaten Cilacap di bagian barat. Kroya dan Sampang menjadi pusat pertumbuhan dibagian timur. Secara geografis kabupaten Cilacap terletak di antara Bujur timur dan Lintang selatan, sedangkan luas kabupaten Cilacap adalah ,840 Ha sudah termasuk pulau nusa kambangan ,552 Ha (Wikipedia, Kab cilacap 2005). 2.8 Penelitian Terdahulu Murtodo & Setyati telah melakukan penelitian di area kebun masyarakat di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten
12 16 Jember. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 11 jenis bambu yaitu; Bambusa Blumeana, Bambusa maculata, Bambusa vulgaris, Bambusa vulgaris, Dendrocalamus asper, Gigantochloa apus, Gigantochloa atter, Gigantochloa pseudoarundinaceae, Gigantochloa sp, Shizostachyum silicatum, Shizostachyum zollingeri. Dan terdiri dari 4 marga, yaitu marga Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa, dan Schisostachyum.
TINJAUAN PUSTAKA. Di seluruh dunia terdapat 75 genus dan spesies bambu. Di
TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Bambu Deskripsi tanaman Di seluruh dunia terdapat 75 genus dan 1.500 spesies bambu. Di Indonesia sendiri dikenal ada 10 genus bambu, antara lain: Arundinaria, Bambusa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. manfaat kerna batangnya kuat, kerat dan elastis sehingga membuat bambu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat 143 jenis bambu yang beranekaragam. Keanekaragaman ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan iklim, tanah, dan topografi. Tanaman bambu merupakan
Lebih terperinciPotensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya
Potensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya Pendahuluan Bambu adalah salah satu jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang potensial untuk mensubstitusi kayu bagi industri berbasis bahan baku kayu. Dengan adanya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka
TINJAUAN PUSTAKA Hutan Rakyat Hutan Tanaman Rakyat atau HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bambu termasuk salah satu tumbuh-tumbuhan anggota famili Gramineae. Tumbuhan bambu berumpun dan terdiri atas sejumlah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ciri Morfologis Bambu Bambu termasuk salah satu tumbuh-tumbuhan anggota famili Gramineae (rumput-rumputan). Tumbuhan bambu berumpun dan terdiri atas sejumlah batang (buluh) yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bambu Bambu merupakan kumpulan rumput-rumputan berbentuk pohon atau perdu yang melurus dengan buluh yang biasanya tegak, terkadang memanjat dan bercabang-cabang. Tanaman bambu
Lebih terperinciISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 KEANEKARAGAMAN DAN POPULASI BAMBU DI DESA TALANG PAUH BENGKULU TENGAH
KEANEKARAGAMAN DAN POPULASI BAMBU DI DESA TALANG PAUH BENGKULU TENGAH Ariefa Primair Yani Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu
Lebih terperinciInventarisasi Bambu di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 15 No. 2, Juli 2015: 115-121 115 Inventarisasi Bambu di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember The Inventory of Bamboo in Antirogo Village Sumbersari District
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Bambu Sembilang 2.1.1 Klasifikasi Dalam pengelompokannya, bambu termasuk kedalam salah satu jenis rumput-rumputan. Menurut Sutarno (1996) bambu adalah tumbuhan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
16 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Bambu Sembilang Bambu memiliki bagian-bagian yang menjadi ciri-ciri morfologinya sehingga dapat digunakan untuk membedakan bambu dengan tumbuhan lain maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bambu Bambu termasuk ke dalam famili Gramineae, sub famili Bambusoidae dansuku Bambuseae. Bambu biasanya mempunyai batang yang berongga, akar yang kompleks, serta daun berbentuk
Lebih terperinciBambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga. Bambu memiliki cabang-cabang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman yaitu kekayaan spesies dan kemerataan dari kelimpahan setiap
1 I. PENDAHULUAN Keanekaragaman merupakan sifat yang menunjukkan beragamnya spesies organisme yang ada dalam komunitas. Dua sifat yang mempengaruhi keanekaragaman yaitu kekayaan spesies dan kemerataan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambu tergolong keluarga Graminiae (rumput-rumputan) disebut juga Giant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bambu Bambu adalah tumbuhan yang batangnya berbentuk buluh, beruas-ruas, berbuku-buku, berongga, mempunyai cabang berimpang dan mempunyai daun buluh yang menonjol (Heyne 1987).
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Bambu banyak ditemukan di daerah tropis di benua Asia, Afrika, dan
TINJAUAN PUSTAKA Pengenalan Bambu Bambu banyak ditemukan di daerah tropis di benua Asia, Afrika, dan Amerika. Namun, beberapa spesies ditemukan pula di Australia. Benua Asia merupakan daerah penyebaran
Lebih terperinciA : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV
N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi sumber daya alam
II. TINJAUAN PUSTAKA A. DeskripsiBambuKuning Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar.salah satu sumber daya alam yang telah dikenal dan dibudidayakan secara
Lebih terperinciNo. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga
Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bambu tali (G. apus (Schult.f.) Kurz) yang terdapat di pinggiran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Bambu Tali. kayu dengan masa panen 3-6 tahun. Bahan berlignoselulosa pada umumnya dapat
TINJAUAN PUSTAKA Bambu Tali Bambu sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki kandungan lignoselulosa melimpah di Indonesia dan berpotensi besar untuk dijadikan sebagai bahan pengganti kayu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bambu merupakan tanaman dari famili rerumputan (Graminae) yang banyak dijumpai dalam kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Secara tradisional bambu dimanfaatkan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bambu merupakan keluarga rumput, dan memiliki sebutan pula sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bambu merupakan keluarga rumput, dan memiliki sebutan pula sebagai rumput raksasa The Giant Grass. Sebagai sebuah tanaman tumbuh tercepat di dunia, bambu pun memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,
Lebih terperinciA. Struktur Akar dan Fungsinya
A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri dikenal ada 10 genus bambu, antara lain: Arundinaria, Bambusa,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Bambu (Bambusa Sp) Di seluruh dunia terdapat 75 genus dan 1.500 spesies bambu. Di Indonesia sendiri dikenal ada 10 genus bambu, antara lain: Arundinaria, Bambusa,
Lebih terperinciKeanekaragaman Bambu dan Manfaatnya Di Desa Tabalagan Bengkulu Tengah
Jurnal Gradien Vol. 10 No. 2 Juli 2014 : 987-991 Keanekaragaman Bambu dan Manfaatnya Di Desa Tabalagan Bengkulu Tengah Ariefa Primair Yani Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bengkulu, Indonesia
Lebih terperinciKegunaan bambu SNI 8020:2014
Standar Nasional Indonesia Kegunaan bambu ICS 79.060.01 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bambu merupakan salah satu taksa yang sangat beragam dan mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Bambu termasuk ke dalam anak suku Bambusoideae dalam suku Poaceae. Terdapat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Termasuk dalam devisi spermatophyta, subdevisi angiospermae, klas
TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Bambu Bambu sebagai salah satu tumbuhan daerah tropis dan subtropik. Termasuk dalam devisi spermatophyta, subdevisi angiospermae, klas monocotyledonae, ordo Graminales, family
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. dikelompokkan sebagai tanaman berkayu. Bambu tersebar di beberapa belahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bambu merupakan anggota dari famili Graminae, subfamili Bambuscideae dan suku Bambuseae. Bambu memiliki sifat seperti pohon dan dapat dikelompokkan sebagai tanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BAMBU DAN FASILITAS HUNIAN
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BAMBU DAN FASILITAS HUNIAN 2.1 TINJAUAN UMUM TENTANG BAMBU 2.1.1 Tanaman Bambu Bambu merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia dan sudah menyebar di
Lebih terperinciV. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN UMUM
Wang X, Ren H, Zhang B, Fei B, Burgert I. 2011. Cell wall structure and formation of maturing fibres of moso bamboo (Phyllostachys pubescens) increase buckling resistance. J R Soc Interface. V. PEMBAHASAN
Lebih terperinci(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Taksonomi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Desa Desa Pondok Buluh, Kecamatan Dolok. Panribuan, Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Desa Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2012. Alat dan bahan
Lebih terperinci8. PEMBAHASAN UMUM DAN REKOMENDASI Pembahasan Umum
8. PEMBAHASAN UMUM DAN REKOMENDASI 8.1. Pembahasan Umum Penggunaan bambu sebagai bahan bangunan bukan merupakan hal yang baru, tetapi pemanfaatannya pada umumnya hanya dilakukan berdasarkan pengalaman
Lebih terperinciHASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.
6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Venir Bambu Lamina Venir lamina (Laminated Veneer Lumber atau LVL) adalah suatu produk yang diperoleh dengan cara menyusun sejajar serat lembaran venir yang diikat dengan perekat.
Lebih terperinciJurnal Bakti Saraswati Vol. 05 No. 02. September 2016 ISSN :
KEANEKARAGAMAN HAYATI BAMBU (Bambusa spp) DI DESA WISATA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI Ni Wayan Ekayanti Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Cilacap Selatan berada dipusat kota Cilacap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciSpermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.
AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,
Lebih terperinci6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun
LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bambu Bambu termasuk ke dalam famili Graminae, sub famili Bambusoidae dan suku Bambuseae. Bambu biasanya mempunyai batang yang berongga, akar yang kompleks, serta daun berbentuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM
IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah
Lebih terperinciSekapur Sirih. Cilacap, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kab. Cilacap. SUBIYANTO, S.Si NIP
Sekapur Sirih Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan salah satu agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan, pada tahun 2010
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi
TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Hutan dan Hutan Rakyat Menurut UU No. 41/1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU
LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah maju maupun di negara yang masih berkembang, di daerah dataran rendah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu bentuk tata guna lahan yang lazim dijumpai di mana mana, di daerah tropis maupun di daerah beriklim dingin, di negara yang sudah maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kerajinan anyam di Indonesia sudah banyak digemari oleh para turis dalam dan luar negeri. Karena kerajinan anyam ini sudah berkembang, bentuk kerajinan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Pisang Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai berikut: Regnum Divisio Classis Ordo Familya Genus : Plantae : Magnoliophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta
Lebih terperinciASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.
ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ; divisi : Spermatophyta ; subdivisi : Angiospermae ; kelas : Monocotyledoneae ; ordo : Graminales ;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Keunikan Kawasan Gunung Merapi Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena adanya interaksi yang kuat antar berbagai komponen di dalamnya,
Lebih terperinciKERAGAMAN JENIS BAMBU (Bambusa sp.) DI KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA KELURAHAN MANGGA DUA
Ecogreen Vol. 3 No. 1, April 2017 Halaman 9 16 ISSN 2407-9049 KERAGAMAN JENIS BAMBU (Bambusa sp.) DI KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA KELURAHAN MANGGA DUA Nurhayati Hadjar *, Niken Pujirahayu, Eko Fitriono Jurusan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang didominasi oleh pohon. Jhon A. Helms (1998) dalam suharjito (2000) memberi
TINJAUAN PUSTAKA Hutan Menurut Undang-Undang No. 41/1999 tentang kehutanan menyebutkan bahwa hutan adalah suatu ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) Tanaman jagung merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN BAMBU LAMINA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI KAYU
TEKNOLOGI PEMBUATAN BAMBU LAMINA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI KAYU PENDAHULUAN Pasokan kayu sebagai bahan mebel dan bangunan belum mencukupi kebutuhan yang ada Bambu (multiguna, cepat tumbuh, tersebar di seluruh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut; Kingdom : Plantae; Divisio : Spermatophyta; Sub divisi : Angiospermae; Kelas : Monocotyledonae; Ordo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili
Lebih terperinciBagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV
Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian
Lebih terperinciPOTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani
POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH Oleh : Ida Mulyani Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat beraneka ragam dan jumlahnya sangat melimpah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa
TINJAUAN PUSTAKA Produksi Biomassa dan Karbon Tanaman selama masa hidupnya membentuk biomassa yang digunakan untuk membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Partisipasi 1 Masyarakat dalam Pengurangan..., Andhip Whenda Polisa, 2015
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Cilacap adalah kabupaten dengan wilayah administrasi yang terluas di Provinsi Jawa Tengah. Luas Kabupaten Cilacap ± 6,94 % dari luas Provinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciStudi Etnobotani Bambu Oleh Masyarakat Dayak Kanayatn Di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak
Studi Etnobotani Bambu Oleh Masyarakat Dayak Kanayatn Di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Munziri 1, Riza Linda 1, Mukarlina 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciFUNGSI TANAMAN BAMBU DALAM LANSEKAP BERDASARKAN KARAKTER FISIK DAN VISUAL. Oleh : RETNO ISMURDIATI
FUNGSI TANAMAN BAMBU DALAM LANSEKAP BERDASARKAN KARAKTER FISIK DAN VISUAL Oleh : RETNO ISMURDIATI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANLAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1998 RETNO ISMURDIATI. Fungsi Tanaman
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat yang berperan sangat penting bagi kehidupan. Kerapatan hutan disebabkan oleh adanya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keputih-putihan atau kekuning-kuningan serta kehitam-hitaman. Batang tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Rotan Akar tanaman rotan mempunyai sistem perakaran serabut, berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan serta kehitam-hitaman. Batang tanaman rotan berbentuk memanjang dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Produk furnitur merupakan produk rumah tangga yang memiliki banyak fungsi dan kegunaan antara lain sebagai tempat menyimpan barang, tempat tidur, tempat duduk, dan lain sebagainya
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.
Lebih terperinciIni Dia Si Pemakan Serangga
1 Ini Dia Si Pemakan Serangga N. bicalcarata Alam masih menyembunyikan rahasia proses munculnya ratusan spesies tanaman pemakan serangga yang hidup sangat adaptif, dapat ditemukan di dataran rendah sampai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari
4 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari Menurut Kristio (2007) dalam taksonomi tumbuhan, bunga matahari dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan soal 6.4
1. Paus Langka Muncul di Samudra Atlantik SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan soal 6.4 Paus langka yang sering disebut Paus Right muncul kembali di sekitar Samudra Atlantik setelah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lignin Lignin merupakan komponen dinding sel tumbuhan berupa fenolik heteropolimer yang dihasilkan dari rangkaian oksidatif di antara tiga unit monomer penyusunnya yaitu p-coumaryl,
Lebih terperinciStudi Penggunaan Material Anyam Kulit Perkamen sebagai Material Substitusi dan Kombinasi pada Desain Furnitur Rotan
Studi Penggunaan Material Anyam Kulit Perkamen sebagai Material Substitusi dan Kombinasi pada Desain Furnitur Rotan Dody Hadiwijaya Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas Cikarang E-mail : dodydp@yahoo.com
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Fisiografi Wilayah. karakteristik kondisi sosial ekonomi daerah penelitian. Karakteristik kondisi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Fisiografi Wilayah Karakteristik daerah penelitian yang dikaji terdiri atas karakteristik kondisi fisik daerah penelitian, karakteristik kondisi demografis daerah
Lebih terperinciLili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(
Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang
Lebih terperinciPEMANFAATAN BAMBU DI INDONESIA. RIDWANTI BATUBARA, S. HUT Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara
PEMANFAATAN BAMBU DI INDONESIA RIDWANTI BATUBARA, S. HUT Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia bambu memegang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (gramineae) dan masih berkerabat dekat dengan padi dan tebu. Tanaman bambu dimasukkan ke dalam subfamili bambusoideae.
TINJAUAN PUSTAKA Pengenalan Bambu Bambu merupakan tanaman tahunan yang sering diberi julukan rumput raksasa. Tanaman penghasil rebung ini memang termasuk dalam famili rumputrumputan (gramineae) dan masih
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani
III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2013. Pemilihan tempat penelitian berdasarkan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Bambu Bambu merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Graminaeae sub-famili Bambusoideae, dari suku Bambuceae. Bambu merupakan rumputrumputan berkayu yang tumbuh
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
; PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk (Diptera) 1. Klasifikasi Kingdom Philum Sub Philum Kelas Ordo Sub ordo Familia : Animalia : Antrophoda : Mandibulata : Insecta : Diptera : Nematocera : culicidae 2. Morfologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciII. TINJAUN PUSTAKA. penghasil pisang yang terkenal diantaranya Brasil, Filipina, Panama,
II. TINJAUN PUSTAKA 2.1. Pisang Pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh
Lebih terperinci