BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENLITIAN, PENDUDUK DAN INFORMAN. dan sudah termasuk daerah ibu kota Propinsi Jawa Barat.
|
|
- Widyawati Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENLITIAN, PENDUDUK DAN INFORMAN 2.1. Letak Lokasi dan Keadaan Geografis Bintara merupakan salah satu daerah yang terletak di wilayah Bekasi Barat dan sudah termasuk daerah ibu kota Propinsi Jawa Barat. Bintara merupakan daerah yang terletak tidak jauh dari Kecamatan Bekasi Barat yaitu kira-kira berjarak 8 km dari Kelurahan Bintara berjarak sekitar 1 km dari lokasi penelitian. Jarak Bintara ke ibu Kotamadya Bekasi kira-kira 15 km, sedangkan jarak Bintara ke ibu kota Propinsi Jawa Barat 160 km. Bintara juga merupakan daerah perbatasan wilayah Cakung, Jakarta Timur. Oleh karena itu, Bintara merupakan daerah maju dan daerah yang mudah dijangkau dengan transportasi. Di tahun 1990-an daerah Bintara masih merupakan areal persawahaan dan perkebunan. Adapun rumah penduduk di wilayah Bintara ini masih terbilang sedikit dan rata-rata penduduknya adalah orang etnis Betawi. Dengan berkembangnya jaman dan semakin pesatnya pembangunan maka daerah Bintara berubah menjadi daerah perumahan dan pertokoan. Data yang diperoleh dari kantor Kelurahan Bekasi Barat luas wilayah daerah Bintara sekitar 328,02 Ha. Wilayah Bintara ini dimanfaatkan sebagai Ruko (rumah toko), tempat perbelanjaan atau pasar, tempat ibadah, puskesmas, sekolah, dan selebihnya pemukiman penduduk. Hal di atas menyebabkan masyarakat asli yang ada di Bintara dalam hal ini masyarakat Betawi menjadi sedikit tersingkir
2 dari pendatang baru karena telah banyak terjadi perkembangan yang disebabkan oleh banyaknya pemabangunan yang ada. Wilayah Bintara yang luasnya sekitar 328,02 Ha dibagi menjadi delapan (8) bagian yang disebut dengan Bintara I (satu) hingga Bintara VIII (delapan). Disetiap wilayah yang ada di Bintara mempunyai 15 (lima belas) Rukun Warga (Rw) dan 142 (seratus empat puluh dua) Rukun Tetangga (RT). Masing-masing wilayah yang ada di Kelurahan Bintara dipimpin oleh kepala RW dibantu dengan kepala RT yang berfungsi mempercepat proses administrasi di daerah Kelurahan Bintara. Secara administratif Bintara berbatasan dengan wilayah lain yakni: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Kota Baru - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kel. Pondok Kopi (DKI Jakarta) - Sebelah Timur berbatasan dengan Kel. Bintara Jaya - Sebelah Barat berbatasan dengan Kel Kranji Bintara merupakan daerah yang cukup startegis, karena daerahnya yang terletak di tengah-tengah wilayah Jawa Barat dan Jakarta, dan daerah ini dibuat menjadi daerah perbatasan. Selain itu, masyarakatnya yang dulu masih hidup dari penghasilan dengan berkebun, sekarang mereka juga menghidupi dirinya sebagai pedagang dan pegawai negeri maupun swasta. Hal ini dikarenakan sudah banyak pendatang yang berdomisili di Bintara tersebut, sehingga sosialisasi masyarakat ke arah pengetahuan menjadi tambah lebih maju.
3 2.2. Keadaan Penduduk Masyarakat di daerah Bintara memiliki jumlah penduduk sebanyak jiwa, dan Kepala Keluarga. Berikut adalah tabel jumlah Kelurahan Bintara berdasarkan umur. Tabel. 1. Rekapitulasi Penduduk Bintara Berdasarkan Kelompok Umur NO. UMUR JUMLAH keatas 1600 JUMLAH jiwa Sumber : Data Kelurahan Bintara Tahun 2008 Dari data di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan masyarakat yang ada di Bintara sangat pesat terlihat dari masih banyaknya anak-anak umur usia 0-4 tahun mencapai 5969 jiwa dan 5-9 tahun mencapai 4873 jiwa. Hal ini berarti menunjukan tingkat reproduksi masyarakatnya yang sangat pesat. Selain itu, masyarakat di Bintara tersebut terlihat lebih banyak masyarakatnya yang dapat dikatakan melihat dari golongan umurnya yang masih Produktif sekitar 81% dibandingkan dengan umur yang tidak produktif lagi sekitar 19%. Oleh sebab itu,
4 dapat dikatakan masyarakat yang berada di Bintara ini seharusnya kehidupan ekonominya harus lebih baik, karena masih lebih banyak masyarakat yang produktif dibandingkan masyarakat yang tidak produktif lagi. Namun, hal tersebut lain faktanya yang terjadi bahwa masyarakat yang ada di Bintara terutama etnis Betawinya kehidupan ekonomi tidak seluruhnya baik. Hal tersebut karena, masyarakat yang masih produktif tidak semuanya mempunyai pekerjaan yang layak karena, rata-rata karyawan yang bekerja di daerah sekitar Bintara tersebut adalah masyarakat yang bukan setempat akan tetapi masyarakat yang dari daerah lain. Untuk itu mereka menghidupi dirinya sehari-hari dengan hanya berjualan kelontong atau warung dan sebagai tukang ojek (pengendara motor), sehingga untuk mencukupi kebutuhannya pun kurang. Untuk itu produktifitas masyarakat di Bintara tidak begitu baik. Masyarakat yang berada di Bintara terdiri dari beberapa suku seperti Betawi, Batak, Jawa, Sunda dan suku lainnya. Setiap suku yang ada di Bintara juga memiliki bahasa sendiri. Namun, dalam pergaulan hidup sehari-hari masyarakat yang ada yang ada di Bintara menggunakan bahasa Indonesia meskipun ada beberapa masyarakat yang menggunakan bahasa daerahnya apabila bertemu dengan orang yang sesuku dengannya. Mayoritas masyarakat Bintara pada umumnya adalah masyarakat Betawi. Betawi sendiri terbagi lagi menjadi 2 (dua) yaitu Betawi Kota dan Betawi Ora. Betawi Kota adalah masyarakat Betawi yang telah banyak menerima pengaruh dari etnis lain, sehingga cara hidup mereka dan budaya mereka pun sudah bercampur dengan tradisi di luar Betawi. Sedangkan, Betawi Ora adalah
5 masyarakat asli Kota Jakarta dan mereka secara ketat dan konsisten menyandang tradisi Betawi dan tidak banyak menerima pengaruh dari budaya di luar Betawi. Selain menurut pengertiannya Betawi juga dibedakan menurut lokasi persebarannya yaitu Betawi Tengah, Betawi Udik dan Betawi Pinggiran 3. Masyarakat Betawi yang ada di Bintara adalah masyarakat Betawi yang disebut Betawi Udik. Hal ini karena, selain masyarakatnya yang di pengaruhi oleh kebudayaan sunda dan juga karena umumnya ekonomi mereka yang rendah yang hanya bertumpu pada sektor pertanian. Selebihnya masyarakat yang tinggal di Bintara adalah etnis lain. Dengan semakin berkembangnnya daerah tersebut menyebabkan masyarakat asli (Betawi) secara otomatis interaksi antara etnis yang satu dengan etnis lain pun terjadi sehingga masyarakat Betawi sendiri mulai tergeser dari daerah mereka. Walaupun demikian sosialisasi dan interaksi mereka dengan etnis lain terjalin cukup baik hingga sekarang. Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan kelompok etnik. 3. Betawi Tengah merupakan penduduk asli Betawi dan terletak di bagian tengah kota Jakarta yang dulu merupakan keresidenan Batavia dan sekarang termasuk Jakarta Pusat. Akan tetapi, tingkat perkawinan campur mereka cukup tinggi dibandingkan dengan orang Betawi yang lain. Berdasarkan tingkat ekonomi dan pendidikannya pun mereka termasuk yang paling tinggi karena, tidak hanya dalam negeri saja mereka bersekolah bahkan banyak juga anak mereka yang bersekolah di luar negeri. Betawi Udik merupakan penduduk asli Betawi dan ada dua (2) tipe Betawi udik, yaitu mereka yang tinggal di daerah utara dan barat bagian Jakarta maupun tangerang dan mereka sangat dipengaruhi oleh kebudayaan cina dan lainnya adalah mereka yang tinggal di sebelah timur maupun selatan Jakarta. Secara ekonomi pada umumnya Betawi Udik berasal dari ekonomi bawah dibandingkan dengan Betawi Tengah dan Pinggir, dimana sebagian besar mereka bertumpu pada bidang pertanian. Dari segi tingkat pendidikan Betawi Udik masih tergolong rendah dibandingkan dengan taraf pendidikan Betawi Tengah dan Pinggir. Walaupun demikian mereka sangat menjunjung pendidikan agamanya. Betawi pinggir merupakan penduduk Betawi yang dalam beberapa aspek seperti aspek ekonomi tergolong ekonomi menengah. Namun dalam hal keagamaan, Betawi Pinggir jauh lebih mendalami bidang keagamaan dibandingkan dengan Betawi lainnya. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat dari Betawi Pinggir yang menyekolahkan anaknya ke Pesantren..
6 Tabel. 2. Rekapitulasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Etnik NO. KELOMPOK ETNIK JUMLAH JIWA 1. Betawi Jawa Batak Sunda Dll 8469 JUMLAH ETNIS Jiwa Sumber : Data Kelurahan Bintara Tahun Tingkat Pendidikan Secara Umum Tingkat pendidikan di Bintara ini sudah dapat dikatakan baik. Hal ini dikarenakan sudah banyak kemajuan teknologi yang terjadi di daerah Bintara tersebut. Dari data yang di dapat dari Kelurahan Bintara bahwa tingkat pendidikan di daerah ini rata-rata mengenyam pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga Perguruan Tinggi sudah lebih banyak hingga mencapai 98 % di bandingkan dengan yang belum mengenyam pendidikan yaitu sekitar 2 %. Hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sudah semakin meningkat. Selain itu juga untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan juga status sosial yang lebih baik di masyarakat. Tabel. 3
7 Rekapitulasi Keluarga Menurut Status Pendidikan RUKUN JUMLAH KELUARGA MENURUT STATUS PENDIDIKAN NO WARGA Belum Tamat SD- Tamat Tamat Jumlah (RW) Sekolah SLTP SLTA AK/PT JUMLAH Sumber: Data Kelurahan Bintara Tahun 2008 Secara Khusus. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan mengenai tingkat pendidikan para informan khusus dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan dikalangan informan masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah keseluruhan dari informan yang mengenyam pendidikan sampai tingkat SLTP hanya mencapai sekitar 30 % dari keseluruhan informan. Dengan demikian persentase tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan bukanlah menjadi sesuatu yang sangat penting di kalangan informan. Adapun yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor ekonomi, karena kurangnnya dana untuk membiayai anak sekolah yang disebabkan mata pencaharian yang
8 sangat minim yang hanya bekerja sebagai buruh atau pun pedagang yang menjual sayur-sayuran ataupun buah-buahan. Selain itu faktor gender juga sangat memberi pengaruh yang cukup kuat, dimana sebagian dari para informan berpikir bahwa seorang wanita tidak perlu sekolah tinggi karena setelah lulus mereka tetap akan menjadi seorang ibu rumah tangga yang bekerja hanya di rumah saja. Oleh karena itu pendidikan yang sangat minim dikalangan informan sangat mempengaruhi pengetahuan mereka juga Mata Pencaharian dan Pendapatan Secara Umum Adapun mata pencaharian masyarakat di kelurahan Bintara pada umumnya adalah pegawai baik negeri maupun swasta, buruh lepas, wiraswasta serta pedagang. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tentang keadaan mata pencaharian penduduk di Kelurahan Bintara. Pada tabel di bawah menunjukkan bahwa produktifitas masyarakat yang bekerja di daerah Bintara sangat banyak sekitar 95 % di bandingkan dengan masyarakat yang tidak bekerja sekitar 5 % dari total seluruh masyarakat yang ada di Bintara. Hal ini disebabkan karena pembangunan daerah atau pun lapangan pekerjaan yang ada di daerah tersebut sangat berkembang pesat, sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Bintara. Tabel. 4
9 Rekapitulasi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian NO JENIS MATA PENCAHARIAN JUMLAH JIWA 1. Buruh Pegawai negeri Pegawai swasta Wiraswasta Pedagang 9725 JUMLAH Jiwa Sumber: Data Kelurahan Bintara Tahun 2008 Secara Khusus Secara khusus mata pencaharian para informan khusus yang ada di Bintara adalah didominasi oleh buruh dan pedagang. Namun disamping itu ada sebagian kecil dari mereka yang bekerja sebagai pegawai baik negeri maupun swasta. Hal yang menyebabkan pekerjaan mereka yang paling mendimonasi adalah berdagang atau buruh karena pengetahuan mereka tentang teknologi yang mereka tahu masih minim. Adapun informan khusus yang menjadi perhatian penulis adalah masyarakat pribumi dalam hal ini masyarakat Betawi yang ada di Bintara Pola Pemukiman Pola pemukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan melakukan kegiatan atau pun aktivitas sehari-harinya. Permukiman dapat diartikan sebagai suatu tempat (ruang) atau suatu daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan hidup bersama menggunakan lingkungan
10 setempat, untuk mempertahankan, melangsungkan, dan mengembangkan hidupnya. Pola pemukiman merupakan sifat persebaran, dan lebih banyak berkaitan dengan akibat faktor-faktor ekonomi, sejarah dan faktor budaya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola pemukiman penduduk adalah bentuk persebaran tempat tinggal penduduk berdasarkan kondisi alam dan aktivitas penduduknya. Selain berdasarkan kondisi alam dan aktivitas penduduknya pola pemukiman yang ada di Bintara sudah menjadi ciri khas masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Secara umum masyarakat yang berada di Bintara mempunyai pola pemukiman yang berkelompok dimana pada masyarakat dahulu lebih cenderung rumah mereka berdekatan dengan keluarga mereka sendiri, dan selebihnya lahan kosong di daerah lainnya dan 10 meter hingga lebih adalah lahan kosong, sehingga hal ini masih membuat pola pemukiman mereka berkelompok. Seiring berkembangnya jaman di daerah pemukiman mereka pun semakin banyak berubah. Hal ini disebabkan karena telah banyak terjadi pembangunan seperti ruko (rumah toko), perumahan elite, jalan-jalan alternatif atau jalan tol, tempat perbelanjaan (supermarket dan mall). Oleh karena itu, pola pemukiman yang berada di Bintara berubah menjadi pola pemukiman yang menyebar dan pola pemukimannya pun mengikuti jalan raya, rel kereta api, dan lainnya. Namun semenjak semakin sulitnya dan meningkatnya taraf kehidupan di kota besar sepeti di Bintara menyebabkan banyaknya rumah-rumah liar dibangun
11 di atas tanah pemerintah yang seharus bukan untuk dibangun menjadi tempat tinggal. Dapat dilihat di bawah jembatan jalan tol (jalan alternative) yang berada di Bintara banyak sekali terdapat rumah-rumah kumuh yang dibangun dan warung-warung nasi atau warung kelontong. Dengan demikian, pola pemukiman yang ada di Bintara menjadi berubah tidak tertata rapi yang diakibatkan karena total Gambar 1. Pola Pemukiman di Bintara dulunya Berkelompok Pola pemukiman berkelompok biasanya terdapat di dataran rendah dah biasanya terdapat di daerah-daerah pedesaan. Kondisi ini berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah dan kondisi alam daerah tersebut. Selain itu kondisi ini akan berpengaruh pada pola pemukiman penduduk di daerah itu, sperti di daerah panas pemukiman penduduknya cenderung lebih terbuka dan agak terpencar.
12 Gambar 2. Pola Pemukiman Saat Ini Mengikuti Jalan dan Rel Kereta Api Sistem Religi Masyarakat Betawi umumnya mayoritas beragama Islam. Pengaruh Islam yang kuat ini disebabkan oleh sejarah kota Jakarta yang dulunya merupakan pelabuhan yang banyak didatangi oleh pedagang dari Arab dan Gujarat yang membawa agama Islam. Hal ini juga terlihat pada masyarakat Betawi di Bintara umumnya mayoritas beragama Islam sebagian kecil lainnya beragama Kristen. Adapun suku Betawi yang beragama Kristen dan katholik mereka menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Di wilayah Bintara terdapat bangunan tempat ibadah yaitu mesjid sebanyak 18 buah dan mushola sebanyak 48 buah. Gereja terdapat 1 buah saja, sedangkan tempat ibadah umat Budha yaitu vihara tidak ada sama sekali. Berikut ini tabel penduduk Bintara menurut agama yang dianutnya.
13 Tabel 5 Rekapitulasi Penduduk Berdasarkan Agama NO. AGAMA JUMLAH 1. ISLAM KRISTEN PROTESTAN KATHOLIK BUDHA HINDU 1237 JUMLAH Jiwa Sumber: Data Kelurahan Bintara Tahun 2008 Masyarakat Bintara ini hidup rukun beragama dengan toleransi yang cukup tinggi, mereka tidak mengindahkan perbedaan agama. Masyarakat lebih cenderung pada hubungan saling membantu dan akrab satu sama lain mereka pun saling tolong menolong jika ada diantara umat beragama tersebut mengadakan sebuah acara keagamaan atau hari-hari besar agama. Mereka juga menjaga keamanan dan kenyamanan bersama dan saling bertenggang rasa jika ada salah satu agama sedang beribadah. Di samping itu, pada hari-hari besar seperti hari Raya Idul Fitri, umat Islam memberikan kue kepada tetangganya yang beragama lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat juga organisasi pemuda-pemudi dari berbagai agama yang ada di daerah tersebut seperti Karang Taruna. Selain itu juga, pada acara-acara seperti pernikahan, kematian, sunatan, ulang tahun dan lain sebagainya masyarakat di Bintara juga saling membantu dan saling mengundang tanpa ada membedakan agama. Organisasi yang dijalankan oleh pemuda-pemudi dari berbagai agama yaitu Karang Taruna yang terdapat di Bintara setiap setahun sekali pada saat acara
14 17 Agustus mereka beramai-ramai bekerja sama untuk membuat acara ataupun menghiasi wilayah yang ada di Bintara seperti membuat bendera di sepanjang jalanan umum atau pun bergotong royong membersihkan lingkungannya masingmasing. Tidak hanya dalam acara hari-hari kenegaraan atau pun acara hari-hari besar keagamaan saja, tetapi mereka juga bergerak dalam bidang kemanusiaan seperti jika terjadi banjir atau pun ada salah satu masyarakat yang mengadakan hajatan atau dirundung kesedihan (kematian). Organisasi yang di gerakkan oleh pemuda/pemudi karang taruna ini sangat bermanfaat untuk melatih generasi baru dalam melatih kreatifitas mereka sendiri. Dapat terlihat pada masyarakat di wilayah Bintara di RW 06 mereka menamai karang taruna mereka dengan nama Rhumba. Mereka membuat tempat untuk pencuci mobil dan motor yang terbuka untuk umum, dan dana yang mereka dapatkan nanti digunakan untuk kegiatan mereka seperti membuat parade musik atau pun kegiatan lainnya Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial. Kesatuan kekerabatan yang terkenal pada masyarakat Betawi adalah keluarga batih 4, yang terdiri dari suami dan isteri, serta anak-anak yang di dapat dari perkawinan atau adopsi. Dalam keluarga ini sering juga terdapat anggota keluarga lain seperti ibu mertua atau keponakan pihak laki-laki atau pun perempuan. Keluarga batih ini terbentuk melalui perkawinan, dimana setiap pengantin yang baru menikah biasanya sementara waktu menetap di kediaman si 4 Keluarga batih merupakan nama lain dari keluarga inti, yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya tanpa keluarga yang lainnya
15 suami atau sering disebut dengan virilokal 5. Selanjutnya, mereka pindah dan menetap di tempat tinggal yang baru atau disebut dengan neolokal 6, tidak ke pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Lain hal dengan masyarakat Betawi yang berada di Bintara kebanyakan dari meraka menetap atau bertempat tinggal dengan keluarga laki-laki meskipun kehidupan ekonomi mereka berkecukupan. Hal ini dikarenakan menurut mereka kebersamaan dengan keluarga lebih baik dan mereka dapat saling tolong menolong satu sama lain dan dapat lebih erat lagi hubungan persaudaraan mereka. Selain itu, disebabkan karena tanah yang mereka tempati masih tanah warisan nenek moyang mereka atau pun orang tua mereka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh salah satu informan masyarakat asli Betawi yang dijumpai di Bintara yakni ; Saya tinggal bersebelahan dengan orang tua saya biar bisa bantu-bantu orang tua dan saudara saya karena orang tua saya sudah tua dan juga lebih enak dekat dengan orang yang sudah lama kita kenal. Selain itu juga, karena wilayah yang kami tempati juga masih tanah warisan nenek moyang kami (Wawancara tanggal 10 Januari 2009). Masyarakat Betawi juga merupakan salah satu dari sekian banyak suku bangsa di Indonesia yang manganut sistem kekerabatan bilineal. Asas bilateral menunjukan bahwa hubungan kekerabatan disusun berdasarkan garis keturunan dihitung dari dua belah pihak ayah dan ibu atau dihitung melalui orang tua lakilaki maupun wanita. Namun adat Betawi tidak membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan. 5 Virilokal yang dipraktikkan berulang-ulang generasi demi generasi menciptakan kelompok kerabat patrilineal lokal yang berpusat pada laki. Untuk itu peneliti menganalisa bahwa hal ini juga salah satu faktor adanya garis keturunan yang diambil dari laki-laki. 6 Neolokal merupakan tempat tinggal baru pada pasangan baru yang dimana dia tidak lagi dalam lingkungan keluarganya.
16 Dalam sistem kekerabatan masyarakat Betawi tidak ada klen/marga (seperti pada masyarakat Batak Toba). Sistem kekerabatan orang Betawi dipengaruhi oleh adat dan agama Islam. Perkawinan pada masyarakat Betawi umumnya dilakukan secara adat dan agama Islam, tampak sekali ketika upacara akad nikah atau ijab kabul dilakukan. Namun ada juga yang melakukan upacara perkawinan secara agama Kristen karena ada juga sebagian kecil dari masyarakat Betawi yang beragama Kristen. Masyarakat Betawi yang beragama Kristen tersebut adalah merupakan campuran dari penduduk lokal dan keturunan Portugis. Bagan di bawah ini menujukkan bahwa masyarakat Betawi garis keturunannya berdasarkan dari dua garis keturunan dari ayah dan ibu dan garis keturunan mereka ini sama dengan garis keturunan etnis Jawa. Di bawah ini adalah bagan garis keturunan bilateral menurut masyarakat Betawi.
17 Bagan 1 Bagan Garis Keturunan Bilateral = Laki-laki = Perempuan = Garis Keturunan = Ego Sumber : Buku Pengantar Antropologi Koentjaraningrat. Dalam mencari jodoh, baik pemuda maupun pemudi bebas memilih teman hidup mereka sendiri. Kesempatan untuk bertemu dengan calon kawan hidup itu tidak terbatas dalam desanya, maka banyak perkawinan pemuda pemudi desa tersebut dengan orang dari lain desa. Namun demikian, persetujuan orang tua kedua belah pihak sangat penting, karena orang tualah yang akan membantu terlaksananya perkawinan tersebut. Adat masyarakat Betawi pun tidak ada perkawinan yang dilarang (tabu) atau incest taboo, karena dalam masyarakat Betawi mereka tidak mengenal klen atau marga dalam sistem kekerabatan mereka sehingga dalam pencarian jodoh pun bebas kecuali perkawinan sedarah, adik dengan kakak kandung dengan satu orang tua yang sama.
18 Dalam masyarakat Betawi sendiri yang berada di Bintara maupun di wilayah lain memiliki satu sistem organisasi yang dinamakan dengan Forum Betawi Rempug (FBR) yang didirikan pada tanggal 29 Juli Organisasi ini merupakan sebuah perkumpulan bukan hanya untuk para pemuda-pemudi Betawi tetapi juga seluruh masyarakat yang asli orang Betawi. Organisasi ini dibangun untuk mempererat kekerabatan dan terjalinnya silahturahmi satu sama lain antara masyarakat Betawi sendiri. Selain itu, tujuan didirikannya FBR tersebut adalah untuk memajukan masyarakat Betawi sendiri agar mereka tidak tersingkir dari pesatnya pembangunan di ibu kota. Organisasi ini memiliki asas yang berlandaskan pada hukum Islam sehingga mereka kadang kala membuat suatu acara akbar seperti pengajian yang dibuat di tempat terbuka atau pun di tempat yang telah ditentukan. Selain itu juga tujuan dari dibuatnya lembaga FBR tersebut adalah untuk menggambarkan secara lengkap gambaran dari etnis Betawi tersebut Nilai-Nilai Budaya di Masyarakat Betawi Pada masyarakat Betawi nilai-nilai budaya sangat mereka jaga dan dihargai terutama pluralisme, saling toleransi antar masyarakat dan melestarikan kebudayaan yang mereka miliki. Sebagai contoh apabila di etnis Betawi mengadakan suatu acara seperti perkawinan, khitanan dan lain sebagainya, sangat terlihat rasa toleransi dan kerjasama yang kuat antara sesama masyarakat Betawi. mereka juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai hukum-hukum keagamaan yang mereka anut.
19 Sejalan dengan berkembangnya jaman dan terjadinya banyak interaksi dengan masyarakat dari suku yang berbeda maka nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat kebudayaan masyarakat Betawi lambat laun mengalami banyak perubahan. Hal-hal yang berubah dapat kita lihat seperti dalam bidang kesenian maupun dalam upacara perkawinan. Namun dalam menyikapi hal tersebut masyarakat Betawi juga menyadari bahwa, lambat laun seiring dengan berkembangnya jaman maka tidak menutup kemungkinan nilai-nilai budaya Betawi semakin lama semakin pudar. Untuk itu, masyarakat Betawi membuat suatu komunitas dengan nama FBR (Forum Betawi Rempug) yang diharapkan dapat menjadi suatu wadah guna pelestarian budaya Betawi. Hal ini juga dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa asumsi-asumsi yang timbul tentang etnis Betawi yang negatif dapat dirubah.
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja
13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG
24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas
Lebih terperinciBAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten
BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari
15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI
33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciKeseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada
BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK
12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA
27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI
BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Desa Muara Jalai merupakan salah satu dari Desa yang berada di Kecamatan Kampar utara Kabupaten Kampar sekitar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita
BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan
20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna 1. Geografis Desa Balam Sempurna Desa Balam Sempurna merupakan salah satu Desa dari sekian banyak desa yang ada di
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02
19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong
18 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi Desa laksamana merupakan desa yang ada di kecamatan Sabak Auh yang ibu kota nya Kabupaten Siak dengan luas wilayah lebih kurang 918,44 km2. jarak antara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Tampan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kota Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat
28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Asal-Usul Desa Hajimena Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung).
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN
BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Cipete Kec. Pinang Kota Tangerang Banten Desa Cipete merupakan bagian dari Kota Tangerang Provinsi Banten,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan adalahsalah satu dari 12 Kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU
V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri bagi kelompok sukunya. Setiap suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Setiap suku biasanya memiliki tradisi yang menjadi keunikan tersendiri yang menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri bagi kelompok sukunya. Setiap suku bangsa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Koto Tuo Barat adalah Desa yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan
14 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. LetakGeografisdanDemografis KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan yang ada di kotapekanbaru, yang padamulanyamerupakanwilayahdarikabupaten
Lebih terperinciPETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN
35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Desa Simpang Gaung merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil. penduduk Desa Simpang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis 1. Letak Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Tampan Panam Pekanbaru.
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tasik Putri Puyu Kecamatan Tasik Putri Puyu merupakan Kecamatan yang dibentuk pada tanggal 24 juli tahun 2012. Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah
Lebih terperinciBAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN
BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI
23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa di dunia yang mendiami suatu daerah tertentu memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, setiap bangsa memiliki
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA BANJARWARU
BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai
31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS
13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena
BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan Nawawi (1990:64) bahwa metode
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah
10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang berbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman
50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri
Lebih terperinciBAB II KONDISI MASYARAKAT DESA BALONGDOWO
BAB II KONDISI MASYARAKAT DESA BALONGDOWO A. Letak Geografis Desa Balongdowo Desa Balongdowo merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Desa Balongdowo Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)
38 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Geografis. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung) yang terletak di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Sejarah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Desa Sumberagung merupakan desa terbesar sekecamatan
Lebih terperinciPROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi
23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang
79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru
BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 2.1.1 Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru Kelurahan Titi Rante yang menjadi lokasi penelitian berada dibawah wewenang Kecamatan
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas
BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT,
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi DesaTualang merupakan salah satu Desa dari sembilan Desa yang terdapat di KecamatanTualang Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Sawah 1. Geografis Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu Desa yang ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap suku bangsa memiliki kekhasan pada budayanya masing-masing. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku bangsa. Unsur unsur
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Desa Dolok Margu Desa Dolok Margu merupakan salah satu bagian dari wilayah kecamatan Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA RANAH SUNGKAI. yang terbagi karena pembuatan Listrik Tenaga Air (PLTA ) Koto Panjang.
19 BAB II GAMBARAN UMUM DESA RANAH SUNGKAI A. Sejarah Desa Desa Ranah Sungkai adalah pecahan dari Kelurahan Batu Bersurat, yang terbagi karena pembuatan Listrik Tenaga Air (PLTA ) Koto Panjang. Nama Ranah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG
BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan
BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN 2.1. Letak dan Lokasi Desa Bangun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jarak Desa Bangun ke Ibukota kecamatan sekitar 7 km,
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN
BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah negara yang besar berdiri dalam sebuah kemajemukan komunitas. Beranekaragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya yang masingmasing mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 sub etnis yaitu : Batak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing,
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.
23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan
77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan seorang diri, tetapi manusia adalah makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup bermasyarakat
Lebih terperinciIV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN
16 IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 4.1 Administrasi dan Geografis Secara administratif Pit Ata terletak di tiga desa yaitu Desa Batuharang, Desa Gunung Raya dan Desa Produksi. Ketiga desa ini terdaftar
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.
42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian aras mikro yang hanya meliput sejumlah kecil
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan
BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki
65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK TRADISI PENGEMBALIAN HUTANG BERAS DI KELURAHAN SIMOLAWANG KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA
BAB III PRAKTIK TRADISI PENGEMBALIAN HUTANG BERAS DI KELURAHAN SIMOLAWANG KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA A. Gambaran umum Kelurahan Simolawang Kecamatan Simokerto Surabaya Kelurahan Simolawang merupakan
Lebih terperinciBAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa
17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh
15 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh 1. Keadaan Geografis Jalur ke Ibu kota Kecamatan 4 km, Ke Ibu Kota Payakumbuh 5 km, dan Ke Ibu Kota Provinsi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,
35 VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pada bab ini akan disajikan hasil temuan data yang didapat dari lapangan dengan mendeskripsikan profil lokasi penelitian. Adapun
Lebih terperinciBAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN
36 BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN A. Sejarah Desa Pamiritan Sejarah Desa Pamiritan tidak diketahui secara jelas awal kemunculan dan perkembanganya. Menurut cerita tutur dari generasi ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Indonesia terdiri dari beragam etnis, seperti etnis Jawa, etnis Melayu, etnis Minang, serta etnis Batak. Setiap etnis ini memiliki budaya dan sistem kekerabatan
Lebih terperinci