LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT
|
|
- Herman Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT DISUSUN OLEH : Nama : Abellio N. Sitompul NIM ` : Kelas : 3 EGB Dosen Pembimbing : Yuniar, S.T., M.Si. JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
2 KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT I. TUJUAN PERCOBAAN Mengetahui dan mempelajari perubahan derajat Celcius ke satuan tegangan dan ke satuan arus. II. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan : Satu set Temperature Measurement Termometer Pt 100, termokopel dan termistor Termometer air raksa Tester Botol aquadest Stopwatch Bahan yang digunakan : Aquadest Es III. DASAR TEORI Thermocouple adalah perangkat yang terdiri dari dua konduktor yang berbeda, biasanya paduan-paduan logam (metal-alloys), yang menghasilkan tegangan yang berbanding lurus dengan perbedaan suhu antara kedua ujung pasangan konduktor. Thermocouple adalah jenis sensor suhu yang banyak digunakan uktuk pengukuran dan control, dan juga dapat digunakan untuk mengubah gradient panas menjadi listrik. Keterbatasan utama dengan termokopel adalah akurasi dan kesalahan sistem kurang dari satu derajat Celcius bisa sulit untuk tercapai. Pada 1821, fisikawan Jerman-Estonia Thomas Johann Seebeck menemukan prinsip efek Seebeck bahwa ketika konduktor apapun dikenakan gradient termal, maka akan menghasilakn tegangan, fenomena ini sekarang dikenal sebagai efek termoelektrik atau efek Seebeck. Untuk mengukur tegangan ini selalu melibatkan atau menghubungkan konduktor lain dengan ujung hot (panas). Konduktor tambahan ini kemudian akan juga mengalami gradien suhu, dan menimbulkan tegangan sendiri yang berlawanan dengan
3 tegangan yang asli. Untungnya, besarnya efek tergantung pada logam yang digunakan. Dengan menggunakan logam yang berlainan untuk melengkapi rangkaian membentuk rangkaian dimana kedua ujungnya menghasilakan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan tegangan kecil yang tersedia untuk pengukuran. Perbedaan tegangan semakin besar mengikuti kenaikan suhu, dan perbedaan tegangan itu sebesar 1 dan 70 microvolts per derajat Celcius untuk kombinasi logam standar. Tegangan itu tidak dihasilkan pada junction dari dua logam dari termokopel melainkan pada sebagian dari panjang dua logam berlainan yang dikenakan gradient suhu. Karena kedua panjang logam yang berlainan itu mengalami gradient suhu yang sama, hasil akhirnya adalah pengukuran suhu pada junction dari termokopel seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Metal A e AB + Metal B e AB SEEBECK VOLTAGE Hubungan antara tegangan dan pengaruhnya terhadap suhu masingmasing titik pertemuan dua buah kawat adalah linear. Walaupun begitu, untuk perubahan suhu yang sangat kecil, tegangan pun akan terpengaruh secara linear, atau dirumuskan sebagai berikut : V =S T Dengan dan T V adalah perubahan tegangan, S adalah koefisien seebeck, adalah perubahan suhu. Nilai S akan berubah dengan perubahan suhu, yang berdampak pada nilai keluaran berupa tegangan termokopel tersebut, dan nilai S akan bersifat non-linear di atas rentang tegangan dari termokopel tersebut. Termokopel diberi tanda dengan huruf besar yang mengindikasikan komposisinya berdasarkan aturan American Standard Institude (ANSI), seperti di bawah ini :
4 Tipe Material (+ dan -) Temperature kerja (⁰C) Sensitivitas ( μ V/⁰C) E Ni-Cr dan Cu-Ni J Fe dan Cu-Ni K Ni-Cr dan Ni-Al T Cu dan Cu-Ni R Pt dan Pt(87%)-Rh(13%) S Pt dan Pt(90%)-Rh(10%) B Pt(70%)-Rh(30%) dan Pt(94%)-Rh(6%) Sensor merupakan piranti yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur magnitude sesuatu. Sensor merupakan tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor dikategorikan sebagai pengukur dan mempunyai peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi otomatis. Termokopel merupakan sensor suhu yang terdiri atas sepasang penghantar yang berbeda disambung las atau dileburkan bersama pada satu sisi membentuk penghantar hot atau sambungan pengukuran yang ada ujung ujung bebasnya untuk menghubungkan dengan penghantar cold atau sambungan referensi. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dan sambungan referensi alat ini berfungsi sebagai termokopel dan bisa membangkitkan tegangan dc yang kecil. Tegangan output termokopel hampir berbanding
5 lurus dengan perbedaan suhu antara sambungan pengukuran (hot) dan sambungan referensi (cold). Perbandingan yang konstan dinamakan Koefisien Seeback dan berkisar antara 5 sampai 50 V per derajat celcius. Tipe-Tipe dan Jenis Termokopel Ketika memilih termokopel kita harus juga mempertimbangankan jenis pengisolasian dan konstruksi probenya. Karena semua ini akan memiliki efek pada suhu kisaran, akurasi suhu terukur, dan keandalan pembacaannya. Di bawah ini dapat dilihat jenis-jenis termokopel yang secara umum dipakai dikalangan industri. Tipe K (Chromel / Alumel) Tipe K adalah termokopel yang berbiaya murah dan umum digunakan, karena popularitasnya itu termokopel jenis ini tersedia dalam berbagai macam probe.termokopel tersedia untuk rentang suhu di -200 C sampai C. Sensitivitasnya adalah kira-kira 41 v / C. Tipe E (Chromel / konstanta) Tipe E memiliki output yang tinggi (68 v / C) yang membuatnya cocok untuk digunakan pada suhu rendah (cryogenic). Properti lainnya dari tipe E ini adalah tipe non magnetik. Tipe J (Iron / konstanta) Jangkauan pengukurnnya terbatas, hanya -40 hingga 750 C membuat termokopel jenis ini kurang populer dibandingkan dengan tipe K. Termokopel tipe J ini tidak boleh digunakan di atas 760 C. Tipe N (Nicrosil / Nisil) Stabilitas tinggi dan ketahanannya terhadap oksidasi suhu tinggi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 C. Sensitifitasnya sekitar 39 µv/ C pada 900 C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan dari tipe K
6 Termokopel tipe B, R dan S adalah termokopel 'logam mulia'. Semuanya (tipe B,R,S) adalah yang paling stabil dari semua termokopel yang ada, namun karena sensitivitasnya yang rendah (kira-kira 10 v / C), mereka biasanya hanya digunakan untuk pengukuran suhu tinggi (> 300 C). Tipe B (Platinum / Rhodium) Cocok untuk pengukuran suhu tinggi hingga 1800 C. Disebut termokopel "B" karena bentuk suhu / tegangan kurva mereka yang menyerupai huruf "B", dan memberikan output yang sama pada 0 C dan 42 C. Hal ini membuat mereka tidak bisa ddigunakan pada suhu di bawah 50 C. Type R (Platinum / Rhodium) Cocok untuk pengukuran suhu tinggi hingga 1600 C. Sensitivitasnya yang rendah (10 v / C) dan biayanya yang tinggi, membuat termokopel ini tidak cocok untuk digunakan pada pengukuran umum. Type S (Platinum / Rhodium) Cocok untuk pengukuran suhu tinggi hingga 1600 C. Sensitivitasnya yang rendah (10 v / C) dan biayanya yang tinggi membuat mereka tidak cocok untuk digunakan pada pengukuran umum. Karena tipe S sangat tinggi stabilitasnya, maka sering digunakan sebagai standar kalibrasi untuk titik leleh emas ( C). Type T (Copper / Constantan) Cocok untuk pengukuran antara 200 to 350 C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µv/ C Ketika memilih jenis termokopel, anda harus memastikan bahwa peralatan ukur anda tidak membatasi rentang suhu yang dapat diukur. Kisaran suhu yang dapat diukur adalah 8 channel Pico TC-08. Perhatikan
7 juga bahwa termokopel dengan sensitivitas rendah (B, R dan S), memiliki resolusi yang lebih rendah. Hubungan Tegangan dan Suhu Hubungan antara perbedaan suhu dengan tegangan yang dihasilkan termokopel bukan merupakan fungsi linier melainkan fungsi interpolasi polynomial. Penggunaan Termokopel Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300 C. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu C dengan keakuratan 0.1 C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain : Industri besi dan baja Pengaman pada alat-alat pemanas Untuk termopile sensor radiasi Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
8 IV. PROSEDUR PERCOBAAN a. Pemanasan air 1. Mengisi air pada water bath (aquadest). 2. Meletakkan thermometer air raksa, platinum, bimetal,termokopel dan thermometer transmitor pada tutup water bath. 3. Menghubungkan kabel pada Temperature Measurement ke stop kontak. 4. Memutar Main Suplay pada posisi on, lampu indicator main on akan menyala. 5. Memutar tombol merah pada Water bath pada skala 100⁰C. 6. Menekan tombol hijau pada Water bath bersamaan dengan menghidupkan Stop watch. 7. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke merah secara bergantian pada termokopel, platinum dan termistor. 8. Mencatat kenaikan volt dan arus. 9. Bila thermometer air raksa telah menunjukkan 100⁰C, menekan tombol hijau pada water bath. 10. Mematikan alat dengan cara memutar Main suplay pada posisi off. 11. Mencabut kabel dari stop kontak. b. Isotherm 1. Mengisi termos isotherm dengan air es. 2. Meletakkan thermometer air raksa, platinum, bimetal, termokopel dan thermometer transmitor pada tutup termos es. 3. Menghubungkan kabel pada Temperature Measurement ke stop kontak. 4. Memutar Main Suplay pada posisi on, lampu indicator main on akan menyala. 5. Pada saat memutar Main Supplay pada posisi on, menghidupkan stopwatch. 6. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke merah secara bergantian pada termokopel, platinum dan termistor. 7. Mencatat kenaikan volt dan arus setiap satu menit sampai waktu 15 menit. 8. Mematikan alat dengan cara memutar Main Suply pada posisi off. 9. Mencabut kabel dari stop kontak.
9 c. Pemanasan udara 1. Meletakkan thermometer air raksa, platinum, bimetal,termokopel dan thermometer transmitor pada alat di atas blower. 2. Memutar tombol pada electronic pada 30⁰C. 3. Menghubungkan kabel pada Temperatur measurement ke stop kontak. 4. Memutar Main Suply pada posisi on, lampu indicator main on akan menyala. 5. Menekan tombol Stand by dan tombol warna hijau pada blower bersamaan dengan menghidupkan stop watch. 6. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke merah secara bergantian pada termokopel, platinum dan termistor. 7. Mencatat kenaikan volt dan arus setiap 1 menit. 8. Mematikan stop watch bila thermometer air raksa menunjukkan temperature 30⁰C. 9. Menekan tombol warna hijau dan tombol Stand by. 10. Mematikan alat dengan cara memutar Main Suply pada posisi off. 11. Mencabut kabel dari stop kontak. V. DATA PENGAMATAN Pengukuran tegangan a. Pemanasan Air Waktu (menit Voltmeter (mv) Pt 100 Termokopel Termistor
10 ) 1-0,009 0,115-0, ,009 0,229-0, ,012 0,473-0, ,013 0,770-0, ,015 0,983-0, ,017 1,272-0, ,018 1,532-0, ,018 1,788-0, ,018 2,254-0, ,015 2,429-0, ,014 2,579-0, ,011 2,806-0,007 b. Pendinginan air Waktu (menit ) Voltmeter (mv) Pt 100 Termokopel Termistor 0-0,005-0,760-0, ,005-0,831-0, ,001-0,864-0, ,001-0,874-0, ,003-0,888-0, ,004-0,899-0, ,005-0,905-0, ,005-0,914-0, ,005-0,920-0, ,005-0,928-0, ,004-0,934-0, ,005-0,939-0, ,005-0,941-0, ,005-0,942-0, ,005-0,943-0, ,005-0,944-0,007 c. Pemanasan udara Waktu (menit ) Voltmeter (mv) Pt 100 Termokopel Termistor
11 1-0,004-0,198-0, ,001 1,156-0,007 Pengukuran arus a. Pemanasan Air Waktu (menit ) Arus (ma) Pt 100 Termokopel Termistor 0 0,001 0,025 0, ,001 0,047 0, ,001 0,077 0, ,001 0,109 0, ,000 0,134 0, ,001 0,167 0, ,001 0,196 0, ,001 0,220 0, ,001 0,253 0, ,001 0,279 0, ,001 0,316 0,001 b. Pendinginan air Waktu (menit ) Arus (ma) Pt 100 Termokopel Termistor 0 0,000-0,015 0, ,001-0,055-0, ,001-0,066-0, ,001-0,072-0, ,001-0,077-0, ,001-0,078-0, ,001-0,081-0, ,001-0,083-0, ,001-0,084-0, ,001-0,084-0, ,001-0,085-0, ,001-0,086-0, ,001-0,084-0, ,001-0,086-0, ,000-0,086-0,001
12 15 0,001-0,086-0,001 c. Pemanasan udara Waktu (menit ) Arus (ma) Pt 100 Termokopel Termistor 1 0,001-0,008 0, ,001 0,308 0,000 VI. ANALISA DATA
13 Pada percobaan ini, dilakukan pengkonversian dari satuan suhu menjadi satuan arus listrik (ampere) dan beda potensial listrik (volt). Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah temperature measurement dengan berbagai jenis alat ukur suhu yang ada, seperti termokopel, termistor, dan pt-100 (RTD). Termometer tersebut mengukur perubahan suhu dengan perubahan efek listrik. Efek listrik yang disebutkan dapat berdasarkan perubahan resistansi dan timbulnya electro motive force yang disebabkan oleh gradien suhu. Pada pengkonversian temperatur terhadap perubahan efek listrik, dilakukan pengukuran beda potensial dan arus listrik pada setiap socket-socket yang terhubung dengan termometer yang ada. Hasilnya sangat beragam dan terlihat sangat jauh berbeda pada hasil pengukuran temperatur pada praktikum sebelumnya. Pada pengukuran sebelumnya, pt-100 merupakan termometer yang sangat akurat dan sangat cepat merespon perubahan suhu. Namun dalam pengkonversian suhu ke beda potensial dan arus listrik, termometer pt-100 tidak merespon sangat baik bahkan pada hasil pembacaan pada multimeter terlihat tidak bergerak. Pada alat temperatur measurement, terdapat 1 socket hitam dan 2 socket merah yang merupakan jalan masuk informasi perubahan suhu yang berupa voltase dan akan disalurkan ketransduser dan mengubah nilai tersebut menjadi nilai yang dapat dibaca. Pada pengukuran beda potensial dan arus listrik, socket yang digunakan hanya 2 yaitu socket hitam dan socket merah. Inilah yang menyebabkan nilai pengukuran arus dan beda potensial tidak sebagus pengukuran suhu pada minggu lalu. Prinsip kerja pt-100 adalah membandingkan arus yang diketahui dengan arus yang sudah melalui hambatan yang berubah akibat perubahan suhu, mungkin socket merah yang digunakan merupakan socket arus yang diketahui atau arus yang telah melewati hambatan dan tidak menggambarkan perubahan suhu yang terjadi. Pada pengukuran termometer termistor, hasil yang didapatkan juga terlihat tidak bergerak. Prinsip kerja termistor yaitu dengan terjadinya kenaikan suhu maka hambatan pada termistor akan naik atau turun tergantung jenis termistornya. Pengaruh nilai hambatan terhadap arus dapat dihubungkan namun pada hasil praktikum tidak. Pada pengukuran termistor sendiri, nilai hambatan langsung dikonversi menjadi nilai yang
14 dapat dibaca. Itulah sebabnya arus dan beda potensial tidak menunjukkan adanya perubahan suhu yang besar. Termokopel memiliki hasil paling baik diantara termometer lain. Termokopel terdiri dari 2 logam yang disatukan. Apabila ujung logam tersebut dipanaskan maka terjadi gradien suhu dan menghasilkan electro motive force (emf) sesuai dengan efek Seeback dan efek Peltier. Seiring bertambahnya suhu maka nilai electro motive force semakin tinggi dan begitu pula saat terjadinya pendinginan. Dengan prinsip yang sederhana, termokopel sangat mudah di konversikan. Elektro motive force akan diteruskan dan menghasilkan tegangan dan arus. Itulah alasan mengapa hasil pengukuran arus dan tegangan berbanding lurus dengan perubahan suhu.
15 VII. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : Konversi temperature ke arus dan tegangan diukur menggunakan suatu sensor dan transduser yang dapat mengubah suatu besaran fisik atau kimia ke besaran listrik yaitu temperature measurement dan tester. Sensor dan transduser yang digunakan bekerja berdasarkan prinsip Termoelektris (efek Seeback, efek Thomson atau efek Peltier). Tegangan dan arus yang ditimbulkan berbanding lurus dengan suhu. DAFTAR PUSTAKA
16 Lestari, Sutini Pujiastuti, 2014.Penuntun Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran TI Palembang:POLSRI. Kartika, Dorie, 2014.Laporan Tetap Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran Pengukuran Temperatur Efeek Seebeck (2), (online). ( diakses pada 10 November 2014). Wardhi, azharul, Pengukuran Temperatur Efeek Seebeck (2), (online). ( TM2, diakses tanggal 10 November 2014). Bocah,2009. Laporan Akhir Lab Konversi Tegangan dan Temperatur Kerja Kalor. (online). (http :// nulisnulisnulis. wordpress.com / 2009/07/01/ laporan-akhir-lab-konversi-tegangan-dan-temperaturkerja-kalor, diakses tanggal 10 November 2014). Nika,2012. elektronika dasar. (online). ( - dasar. web.id/teori- elektronika/teori-sensor- dan-transduser-elektronika/, diakses tanggal 10 November 2014)
PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASI
PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASI ABDILLAH SETYO PAMBUDI 1611069 TEKNIK MESIN S1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN
Lebih terperinciGambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect
D = Konstanta ketebalan Gambar 2.19 Cara kerja Hall-Effect Sensor Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect Dari persamaan terlihat V H berbanding lurus dengan I dan B. Jika I dipertahankan konstan maka
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL
RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL Oleh: Yusman Wiyatmo dan Budi Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan yang akan dicapai melaui penelitian ini adalah: 1) membuat
Lebih terperinci4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri
bath, responnya adalah 0.5 detik. Termistor yang sama pada udara mempunyai waktu respon 10 detik. Ketika dilindungi dalam teflon atau bahan yang lain untuk perlindungan melawan keadaaa lingkungan, waktu
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip RTD. Menjelaskan dengan benar mengenai
Lebih terperinciAnalisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel
Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel Annisa Diasyari 1,*, Bidayatul Armynah 1, Bannu 1 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin 1 Email:
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Gambar 2.2. Pengukuran EMF
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari Termokopel,
Lebih terperinciLAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PENGUKURAN TERMOMETER
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PENGUKURAN TERMOMETER I. TUJUAN 1.Mahasiswa mengenal dan mengetahui penggunaan termometer digital dan analog. 2.Mahasiswa mampu mengukur suhu dengan menggunakan termometer digital
Lebih terperinciBAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR 2. 1. Konsep Thermoelectric Modul thermoelectric yaitu alat yang mengubah energi panas dari gradien temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian.
Lebih terperinciCHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY
CHAPTER I PREFACE 1.1 Historical- Background Pada 1.2 Problem Identification 1.3 Objective 2.1 Historical of Thermoelectric CHAPTER II BASE OF THEORY Termoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1821,
Lebih terperinciSistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler
Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler Mytha Arena 1, Arif Basuki 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Jln. Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281. mytha98@yahoo.com
Lebih terperinciKONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K
KONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K Muklis Adi Saputra 1), Mulya Juarsa 2), Yogi sirodz Gaos 2), Muhammad Yulianto 2), Edi Marzuki 2) 2 Laboratorium Riset Engineering Development for Energy Conversion
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori Pengukuran Temperatur Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan
Lebih terperinciPENGUKURAN TEMPERATUR
PENGUKURAN TEMPERATUR CONTENTS PENDAHULUAN RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR (RTD) THERMISTOR TERMOKOPEL METODE KALIBRASI INTRODUCTION TEMPERATUR TIDAK SEPERTI BESARAN LAIN (PANJANG, WAKTU, MASSA) ADALAH
Lebih terperinciTERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI 1413100109 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 ABSTRAK Telah dilakukan percobaan termokopel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.
BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena termoelektrik menunjukan adanya hubungan antara perbedaan temperatur (temperature gradient) pada kedua ujung suatu konduktor atau semikonduktor dan munculnya
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP MODUL 4.2 PENGUKURAN TEMPERATUR : TERMOKOPEL (APLIKASI : KALORIMETER JOULE) & PENENTUAN PANAS PELARUTAN
TK2102 METODE PENGUKURAN DAN ANALISIS LAPORAN LENGKAP MODUL 4.2 PENGUKURAN TEMPERATUR : TERMOKOPEL (APLIKASI : KALORIMETER JOULE) & PENENTUAN PANAS PELARUTAN KELOMPOK A2.1516.05 Nudiya Salsabila /13014009
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Instrumentasi Pengukuran Dalam hal ini, instrumentasi merupakan alat bantu yang digunakan dalam pengukuran dan kontrol pada proses industri. Sedangkan pengukuran merupakan suatu
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMINOLOGY TEMPERATURE / SUHU
THERMINOLOGY PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMAL SENSOR TEMPERATURE / SUHU 1) The degree of hotness or coldness of a body or environment. 2) A measure of the average kinetic energy of the particles in
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Sensor dan Tranduser Contoh Soal Ringkasan Latihan Assessment Pada sistem pengendalian loop tertutup, terkadang bentuk energi dari sinyal keluaran plant
Lebih terperinciSENSOR DAN TRANDUSER. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser
SENSOR DAN TRANDUSER PENGANTAR Pada sistem pengaturan loop tertutup, terkadang bentuk energi dari sinyal keluaran plant tidak sama dengan bentuk energi dari sinyal masukan sehingga tidak dapat dibandingkan,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciKALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K DENGAN HEAD BERDASARKAN SUHU PANAS KE DINGIN
KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K DENGAN HEAD BERDASARKAN SUHU PANAS KE DINGIN Hendra Andriyani, Mulya Juarsa, Edi Marzuki, Yogi sirodz Gaos Muhammad Yulianto Laboratorium Riset Engineering Development for Energy
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan peralisasian pemanfaatkan modul termoelektrik generator untuk mengisi baterai ponsel. Teori teori yang
Lebih terperinciSensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University
Sensor Thermal Sensor Thermal Pada aplikasi pendeteksian atau pengukuran tertentu, dapat dipilih salah satu tipe sensor dengan pertimbangan : 1. Penampilan (Performance) 2. Kehandalan (Reliable) dan 3.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENGUJIAN
15 BAB 3 METODE PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang dilakukan dalam pengujian resistansi konduktor pada kabel inti ganda NYM 2 x 1.5 mm 2, peralatan dan rangkaian yang digunakan
Lebih terperinciBAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat
BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Temperatur Temperatur adalah suatu penunjukan nilai panas atau nilai dingin yang dapat diperoleh/diketahui dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan termometer. Termometer
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C
ANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C Dede Sutarya Bidang Bahan Bakar Nuklir - PTBN ABSTRAK ANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C. Untuk
Lebih terperinciBAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR 3.1 INSTALASI ALAT PENGUJIAN berikut: Instalasi alat pengujian yang dilakukan terlampir dengan gambar sebagai Gambar 3.1 Skema instalasi alat penguji Urutan
Lebih terperinciBAB II ISI 2.1 Termometer Bimetal 2.2 Prinsip Kerja Termometer Bimetal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Termometer Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. 1.2 Jenis-jenis Termometer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Pengenalan Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh seorang ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperinciLVDT (Linear Variable Differensial Transformer)
LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam era globalisasi setiap harinya mengalami perkembangan yang dinamis, salah satu bentuk dari perkembangan teknologi tersebut terutama di bidang industri
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENGUJIAN
28 BAB 3 METODE PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang dilakukan dalam pengujian, peralatan dan rangkaian yang digunakan dalam pengujian, serta jalannya pengujian. 3.1 Peralatan dan
Lebih terperinciSensor dan Tranduser
KODE MODUL EL.007 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Sensor dan Tranduser BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciResistor. Gambar Resistor
Resistor Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
Lebih terperinciMODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM
MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengukur nilai tahan suatu resistor menggunakan ohmmeter dan pembacaan kode warna resistor 2. Menentukan tahanan dalam dari voltmeter dan amperemeter 3.
Lebih terperincimenunjukkan angka tertentu yang merupakan besaran suhu benda yang di ukur.
Suhu 1. Indra peraba tidak dapat digunakan dalam pengukuran suhu Tentunya kamu pernah melihat seorang ibu meletakkan tangannya d kening anaknya yang sedang demam. Beliau mengatakan: Badannya panas, berarti
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK. PENGAMAN BEBAN LEBIH (Thermal Over Load Relay / TOLR)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK PENGAMAN BEBAN LEBIH (Thermal Over Load Relay / TOLR) Disusun oleh: Kelompok 2C2 1. Apriliya Afitasari NIM 3.31.13.2.04 2. Ardyanto Suryo D NIM 3.31.13.2.05 3. Arighi
Lebih terperinciOleh. SAEFUL KARIM and SUNARDI
Penentuan Elektromotansi Termal Beberapa Jenis Termokopel Dengan Pasangan Logam Yang Bervariasi (Upaya Untuk Mendapatkan Pasangan Logam Yang Terbaik Untuk Termokopel) Oleh SAEFUL KARIM and SUNARDI Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1
LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciUJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL
UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL Saminto, Untung Margono, Ihwanul Aziz, Sugeng Riyanto - BATAN Yogyakarta ptapb@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI PENGENDALI
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)
JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui pengertian rangkaian Sensor Suhu LM 35, PTC dan NTC terhadap besaran fisis. 2.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sejarah Singkat Termoelektrik. mempunyai peranan penting dalam aplikasi praktik.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Termoelektrik 2.1.1 Sejarah Singkat Termoelektrik Efek termoelektrik merupakan subjek paling penting dalam ilmu fisika di bidang benda padat. Efek utama yang digunakan adalah efek
Lebih terperinciFisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S, M.Kom
Fisika Panas 2 SKS Adhi Harmoko S, M.Kom Apa yang dapat diterangkan dari fenomena ini? Mengapa? Ban atau balon dapat meletus bila panas? Mengapa? Gelas menjadi panas setelah dituangi kopi panas? Pertanyaan?
Lebih terperinciDAN TEGANGAN LISTRIK
1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan berlangsung selama
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Termokopel, ATmega16, Data Logger, Temperature.
ABSTRAK PLTD Pilang merupakan bagian dari PLN Unit layanan Tanjung Pandan, yang mempunyai peran sangat penting dalam hal ketersediaan daya listrik di Pulau Belitung. Salah satu mesin yang beroperasi di
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)
RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT) Wildian dan Irza Nelvi Kartika Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com
Lebih terperinciSession 10 Steam Turbine Instrumentation
Session 10 Steam Turbine Instrumentation Pendahuluan Pengoperasian turbin yang terus menerus dan kondisi yang abnormal mempengaruhi kondisi turbin. Instrumen dibutuhkan untuk memantau kondisi turbin dan
Lebih terperinciOleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama
Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama Sensor Sensor merupakan suatu alat/device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik (kecepatan,suhu,intensitas cahaya) dan besaran kimia (molaritas, mol)
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang
PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL Fajar Sidik Irianto 1*, M.Dzulfikar 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA
BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI
STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI Oleh : La Ode Torega Palinta (2108100524) Dosen Pembimbing : Dr.Eng Harus L.G, ST, M.Eng PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Nyoman Wendri, I Wayan Supardi, K N Suarbawa, Ni Made Yuliantini 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...
1. Perhatikan skala termometer berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-8.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8 Berdasarkan gambar di atas skala
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciPENGUKURAN SUHU. 1. Termometer skala Celcius Merupakan termometer yang menggunakan skala Celcius (C).
PENGUKURAN SUHU Suhu dapat didefinisikan sebagai derajat panas satu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Sebenarnya alat indera (kulit)tidak dapat menentukan
Lebih terperinciPengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah
TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah Disusun : MT ERRY DANIS NIM : D.200.01.0055 NIRM : 01.6.106.03030.50055
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan kebutuhan energi listrik semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi masih belum memenuhi
Lebih terperinciArus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
Arus listrik Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
Lebih terperinciELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd
ELEKTRONIKA DASAR Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif menggunakan
Lebih terperinciARUS SEARAH (ARUS DC)
ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian (flow chat) Mulai Pengambilan Data Thi,Tho,Tci,Tco Pengolahan data, TLMTD Analisa Grafik Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Lebih terperinciRudi Susanto
LISTIK DINAMIS udi Susanto http://rudist.wordpress.com 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan
Lebih terperinciPenghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim
KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciLISTRIK DINAMIS B A B B A B
Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI
No.LST/TE/EKA5228/06 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2015 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik dan kalibrasi rangkaian sensor suhu LM 335 2. Sub Kompetensi : 1) Menggambarkan kurva karakteristik
Lebih terperinciKARAKTERISASI THERMOCOUPLE DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB SIMULINK
Popong, Gatot, Hari, Karakterisasi Thermocouple, Hal 133-145 KARAKTERISASI THERMOCOUPLE DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB SIMULINK Popong Effendrik 1, Gatot Joelianto 2, Hari Sucipto 3 Abstrak
Lebih terperinciPengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah
TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah Disusun : HENDRA ADHI NAGARA NIM : D.200.01.0173 NIRM : 01.6.106.03030.50173
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang
Lebih terperinciGelas menjadi panas setelah dituangi air panas
BAB- 11 TERMODINAMIKA Apa yang dapat Anda terangkan dari fenomena ini? Mengapa? Gelas menjadi panas setelah dituangi air panas Mengapa? Bongkahan es mengecil lalu bertahan pada ukurannya Es Batu Apa yang
Lebih terperinciMODUL 6 APLIKASI TERMOMETER DENGAN SENSOR LM35 PADA CPU1215C AC/DC/RELAY
MODUL 6 APLIKASI TERMOMETER DENGAN SENSOR LM35 PADA CPU1215C AC/DC/RELAY 1. Tujuan Percobaan Memahami Cara Membaca Data Sensor LM35 dengan PLC Siemens CPU1215C AC/DC/Relay Memahami Proses Modifikasi Data
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)
MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)
JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) A. TUJUAN. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor cahaya LDR, phototransistor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangan teknologi saat ini, panel atau switchboard adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi saat ini, panel atau switchboard adalah merupakan bagian penting untuk system pendistribusian energi listrik dimulai dari pembangkit,
Lebih terperinciBab III. Metodelogi Penelitian
Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan
Lebih terperinciPENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR
PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR Ardhi Kamal Haq 1*, Juhri Hendrawan 1, Ahmad Hasan Asyari 1, 1 Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada Sekip Utara,
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE)
JOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sensor strain gauge 2. Mahasiswa dapat menjelaskan rangkaian sensor strain gauge 3. Mahasiswa dapat mempraktekkan
Lebih terperinciTermokopel Oleh : Ardhiansyah, MT. Seorang praktisi kalibrasi
Pendahuluan Termokopel Oleh : Ardhiansyah, MT. Seorang praktisi kalibrasi Termokopel adalah sensor temperatur yang paling banyak digunakan dalam industri disebabkan kesederhanaan dan kehandalannya. Termokopel
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui
Lebih terperinciSMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6
SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciDESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT
DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA Rohmad Salam Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir ABSTRAK DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rapsberry Pi Rapsberry pi sering juga disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal (Single Board Circuit /SBC)yang memiliki ukuran sebesar kartu kredit. Raspberry
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam merancang bangun, yaitu : 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam perancangan Variable
Lebih terperinciJurnal Pengajaran MIPA, Vol. 8 No. 2 Desember 2006
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 8 No. 2 Desember 2006 PENENTUAN ELEKTROMOTANSI TERMAL BEBERAPA JENIS TERMOKOPEL DENGAN PASANGAN LOGAM YANG BERVARIASI (Upaya untuk Mendapatkan Pasangan Logam
Lebih terperinciMODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas
1 MODUL I SENSOR SUHU 1. Pendahuluan Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,
BAB III METODE PENELITIAN Bab ketiga ini akan dijelaskan metode penelitiannya, antara lain tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, bahan dan alat yang digunakan saat penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciUSER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI
USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI SISWA KELAS XII TEI2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW 11268/130.EI Suryo Hadi Sampurno
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinci