BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Data perancangan untuk proses pemilihan pompa didapatkaan dari kebutuhan yang diinginkan perusahaan pengolahan gula. Data ini bisanya dibuat oleh process engineer. Data-data yang dibutuhkan untuk pemilihan pompa progressive cavity adalah sebagai berikut: Customer Data sheet / Operating condition: Parameter 1 2 Unit Boiling Pan Station Boiling Pan Station Medium Massecuite Molasses Viscosity (cps) 110, , S.G Capacity 21 m3/hr 11 m3/hr 26

2 27 Suction Min ; Max Min ; Max Pressure Discharge 7.5 Bar 4.2 Bar Pressure Differential 7.97 Bar 4.49 Bar Pressure Temperature degc 80 degc NPSHa 3.7 m 3.4 m Tabel 4.1 Operation data sheet (sumber: Produksi Pabrik Gula XXXX, Indonesia, 2014) 4.2. NEMO Progressive Cavity pump Dalam pemilihan pompa untuk industri pengolahan gula kali ini, pompa yang digunakan adalah merek NEMO Progressive cavity pump, produksi dari Netzsch pumpen & Systeme GmbH, Jerman. Berikut adalah ketentuan untuk memilih jenis pompa yang digunakan untuk molasses dan massecuite: 1. Untuk Massecuite - Maksimal putaran pompa rpm - Menggunakan jenis pompa positive displacement dengan tambahan aksesoris screw pada coupling rood nya. Bertujuan untuk membantu proses mengalirnya cairan kedalam ruang

3 28 pompa. Ini dikarenakan kekentalan yang sangat tinggi sehingga cairan sukar untuk mengalir dengan sendiri - Material rotor harus diperkeras dengan melakukan perlakuan permukaan rotor, karena sifat massecuite yang abrasive 2. Untuk pompa molasses - Maksimal putaran pompa 350 rpm, - Jenis pompa yang digunakan adalah standar positive displacement pump. - Material rotor harus diperkeras dengan melakukan perlakuan permukaan rotor, karena sifat molasses yang abrasive 4.3. Pemilihan Pompa Dalam proses pemilihan pompa untuk kebutuhan diatas, kita dapat menggunakan kurva kerja pompa Progressive cavity yang ada. Untuk kali ini kita akan menggunakan pompa NEMO. Parameter pemilihan adalah kapasitas dan tekanan dan dengan mempertimbangkan aspek aspek pemilihan pompa diatas Pemilihan Pompa Massecuite Parameter 1 Unit Boiling Pan Station

4 29 Medium Massecuite Viscosity (cps) 110, ,000 S.G Capacity Normal : 21 m3/hr Minimal: 11 m3/h Maksimal: 31 m3/h Suction Pressure Min ; Max Discharge Pressure 7.5 Bar Differential Pressure 7.97 Bar Temperature degc NPSHa 3.7 m Tabel 4.2 Operation Condition Massecuite (sumber: Data Produksi Pabrik Gula XXXX, Indonesia) Pemilihan Pompa Massecuite yang sesuai Pilih pompa yang sesuai, gunakan pompa yang paling tepat dengan kriteria yang telah ditentukan. digunakan: Kurva berikut adalah Kurva kerja pompa Progressive Cavity yang akan

5 30 Gambar 4.1. Kurva kerja pompa Massecuite (Sumber: Kurva kerja pompa NM125_02S NEMO pump, Netzsch, 2014)

6 31 Dari Kurva kerja diatas, didapatkan parameter pompa seperti berikut: Parameter Minumum Kapasitas Normal Maksimal Kapasitas Kapasitas Kapasitas 11 m3/h 21m3/h 31 m3/h Tekanan (bar) Putarann (rpm) Frekuensi Operasi 25 Hz 50 Hz 67 Hz Pot (minimum 4.72 kw 7.12 kw 9.52 kw Daya yang dibutuhkan) Torsi Saat Operasi 966 Nm 1000 Nm 1018 Nm Torsi awal operasi 1350 Nm 1350 Nm 1350 Nm Tabel 4.3. Parameter pompa dari Kurva kerja NM125_02S Pemililihan type pompa untuk cairan massecuite sangat berbeda dengan pemilihan pompa pada umumnya, karena sifat dari cairan massecuite memiliki kekentalan sangat tinggi yaitu 150,000 cps. Dengan kekentalan sebesar itu sudah dapat dipastikan bahwa cairan tersebut sangat sulit untuk mengalir. Diperlukan adanya mekanisme tambahan didalam pompa agar mempermudah cairan masuk kedalam ruang pompa. Mekanisme tersebut adalah, 1. Lubang inlet / suction harus diperbesar, 2. Menambahkan mekanisme screw pada coupling rod

7 32 Dengan demikian, diharapkan fluida dapat dengan mengalir ke ruang pompa. Sebagai contoh nya adalah seperti gambar berikut: Gambar 4.2. Pompa Massecuite Brand NEMO (Sumber: Netzsch pump hand book, 2012) Gambar 4.3. Pembesaran lubang inlet / suction dan mekanisme screw pada pompa Massecuite. (sumber : Sugar Pump Selection, Nemo pump, 2012)

8 Check NPSH 3,5 NPSHr values vs. Speed n for NM series 3 2,5 NPSHr (m) 2 1, NM090-02S NM105-02S NM125-02S 0, Drehzahl / speed n (min-1) Gambar 4.4. NPSHr pompa Progressive Cavity (sumber: Kurva NPSHr Nemo, NETZSCH, 2014) Nilai dari NPSHr pompa NM125_02S adalah sebesar 1.23 m NPSHa sistem adalah sebesar 3.7 m Syarat agar tidak terjadi kavitasi adalah NPSHa > NPSHr Sehingga 3.7 m > 1.23 m Hasil : Pompa ini tidak akan terjadi Kavitasi

9 Perhitungan Daya dan Torsi pompa Massecuite Data yang diatas didapat dari program pemilihan pompa tersebut diambil dari parameter cairan air yang memiliki kekentalan 1 cps. Power requirement, Operating torque, serta starting torque adalah untuk cairan jenis air. Sehingga kita perlu menghitung lagi berapa power requirement, operating torque dan starting torque yang diperlukan untuk cairan massecuite dengan kekentalan 110, ,000 cps Untuk itu diperlukan adanya faktor pengali untuk mendapatkan power requirement, operating torque, dan starting torque yang dibutuhkan. Gambar 4.5. Service Factor for Viscosity (sumber: Selection pump Guide, Netzsch, 2014) Dari gambar diatas didapatkan faktor pengali untuk kekentalan 110, ,000 cps adalah maksimal 2 kali.

10 35 Jadi perhitunggan aktual untuk kebutuhan massecuite adalah sebagai berikut: Data perhitungan awal yang digunakan adalah data operasi normal. Karena operasi normal yang menggunakan frekuensi 50 Hz yaitu Frekuensi standar yang berlaku di Indonesia. pot (power requirement) : 7.12 kw x 2 = kw Tn (operating torque) : 1000 Nm x 2 = 2000 Nm Tp (starting torque) : 1350 Nm x 2 = 2700 Nm Pemilihan Motor Listrik pompa Massecuite diatas. Dari hasil data diatas maka harus dicari motor yang memenuhi kriteria Dengan melihat data dari pembuat motor listrik, kali ini akan menggunakan motor dengan merek Nord. Sesuai dengan ATEX standar, bahwa perlu adanya service factor untuk memilih Daya motor untuk kebutuhan pompa. Yaitu sebagai berikut: A. Operasi Terus Menerus (Continuous Operation) Waktu Operasi Service Factor 8 jam / hari jam/hari jam/hari 1.0

11 36 24 jam / hari 1.2 Tabel 4.4. Service Factor / Faktor pengali untuk Daya motor dengan pengoperasian terus menerus (sumber: Power Service Factor for Helical and Bevel Geared Motor, Netzsch 2010) B. Operasi tidak terus menerus (Intermittent Operation) Waktu Operasi Servise Factor 8 jam / hari jam / hari jam / hari jam / hari 1.4 Tabel 4.5. Service Factor / Faktor pengali untuk Daya motor dengan pengoperasian tidak terus menerus (sumber: Power Service Factor for Helical and Bevel Geared Motor, Netzsch 2010) Dari data ketentuan diatas, maka karena pompa dijalankan secara terus menerus dan hanya dijalankan selama 8 jam/ hari maka kita menggunakan service factor 1.0 Tetapi karena ketentuan ATEX, bahwa service factor harus lebih dari 1.0, dikarenakan memperhatikan rugi-rugi yang mungkin terjadi dalam penggunaan daya. Maka disarankan menggunaka service factor satu tingkat diatas yaitu 1.2 sehingga didapatkan Daya motor sebagai berikut:

12 37 Daya pada cairan Massecuite operasi pada 50 Hz, 21 m3/h adalah: Daya hasil perhitungan x 1.2 Daya yang dibutuhkan minimum = x 1.2 = kw Karena pada umumnya tidak ada Daya sesuai dengan yang diatas, maka digunakan yang mendekati diatas daya tersebut yaitu 18.5 kw Daya Motor Brand MODEL GEAR Rated RATIO Rated Starting Rated Power at Speed at Torque Running 50 Hz 50 Hz Torque Nord SK72-180M/ Tabel 4.6 Spesifikasi Motor 18.5 kw (sumber : NORD hand book, edisi X) Menggunakan Motor Nord dengan Model SK72-180M/4 dengan Power 18.5 kw, Output speed 67 rpm, Starting torque: 5538 Nm, Running Torque: 2637 Nm. Sepesifikasi motor ini sudah dapat digunakan untuk kebutuhan pompa massecuite yang dirancang. Karena semua nilainya lebih dari sepesifikasi data minimal yang kita butuhkan Optimasi Pompa dengan mengunaan Variable Speed Motor Menghitung optimasi pompa Massecuite adalah dengan membandingkan proses kerja pompa dengan menggunakan Variable Speed Drive dibandingkan

13 38 dengan proses kerja pompa tanpa Variable Speed Drive. Perbandingan ini digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan Variable Speed Drive diperlukan dan dapat mengoptimalkan kerja pada kebutuhan pompa Massecuite. Pompa Massecuite membutuhkan kapasitas yang dapat dirubah-rubah sesuai dengan kapasitas produksi, berikut adalah asumsi penghematan energi dari penggunaan Variable Speed Drive. Berikut adalah perbandingan dan perhitungan total energi yang digunakan: A. Menggunakan Variable Speed Drive 1. Pada kondisi normal dengan kapasitas 21m3/h, kondisi pengoperasiannya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 21m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 5040 m3/ bulan Kapasitas per hari : Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 5040 m3/bulan 30 hari 168m3/hari Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Waktu Operasional = 8 jam/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 168 m3/h 21m3/h

14 39 Sehingga Waktu operasional per bulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 50 Hz (kondisi normal) Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 7.12 x 2 x 1.2 = kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = x 240 = kwh / bulan 2. Pada Kondisi kapasitas terendah dengan Kapasitas 11m3/h, kondisi Pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 11m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 2640 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 2640 m3/bulan 30 hari 88m3/hari

15 40 Waktu Operasional perhari = Waktu Operadiona perhari = Kapasitas harian Kapasitas Pompa 88 m3/h 11m3/h Waktu Operasional = 8 jam/hari Sehingga Waktu operasional perbulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 25 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 4.72 x 2 x 1.2 = kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = x 240 = kwh / bulan 3. Pada Kondisi kapasitas tertinggi dengan Kapasitas 31 m3/h, kondisi Pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 31m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 7440 m3/ bulan Kapasitas per hari :

16 41 Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 7440 m3/bulan 30 hari 248m3/hari Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Waktu Operasional = 8 jam/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 248 m3/h 31m3/h Sehingga Waktu operasional per bulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 67 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 9.52 x 2 x 1.2 = kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = x 240 = kwh / bulan

17 42 B. Tanpa menggunakan Variable Speed Drive Dikarenakan tidak menggunakanya Variable Speed Drive maka aplikasi ini menggunakan Fix Speed Drive motor, yaitu dengan kondisi normal 50 Hz. Target yang harus dicapai harus sama dengan pompa yang menggunakan Variable Speed Drive yaitu, Kapaitas Normal Kapasitas terkecil Kapasitas tertinggi : 5040 m3/bulan : 2640 m3/bulan : 7440 m3/bulan 1. Pada kondisi normal dengan kapasitas 21m3/h, kondisi pengoperasian sama dengan kondisi pengoperasian yang menggunakan Variable Speed Drive. Karena frekuensi yang digunakan adalah frekuensi normal yaitu 50 Hz. Sehingga perhitungan Daya yang dibutuhkan perbulan juga sama. Sehingga: Total daya per bulan = x 240 = kwh / bulan 2. Pada kondisi kapasitas terendah dengan kapasitas target 2640 m3/bulan, kondisi pengoperasian nya adalah sebagai berikut: karena menggunakan Fix Speed Motor maka Putaran motor tetap sama yaitu pada 67 rpm. Menurunkan kapasitas dengan menggunakan putaran motor yang sama mengakibatkan Tekanan pompa naik dan Daya konsumsi juga naik.

18 43 Hal ini dikarenakan untuk menurunkan kapasitas dibutuhkan adanya Valve yang tidak dibuka penuh. Sehingga total Head juga naik yang mempengaruhi Daya konsumsinya. Berikut adalah kurva kerjanya: Gambar 4.6. Kurva kerja pompa NM125-02S tanpa Variable Speed Drive (Sumber: Kurva kerja pompa NM125_02S NEMO pump, Netzsch, 2014) Pada kondisi kapasitas terendah dengan kapasitas 11m3/h, kondisi Pengoperasian nya adalah sebagai berikut:

19 44 Kapasitas : 11m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 2640 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 2640 m3/bulan 30 hari 88m3/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 88 m3/h 11m3/h Waktu Operasional = 8 jam/hari Sehingga waktu operasional per bulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 50 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 9.31 x 2 x 1.2 = kw Kebutuhan daya lebih besar dari daya motor, sehingga motor yang kita pilih tidak bisa menggunakan daya motor 18.5 kw lagi, harus dinaikkan sampai 25 kw.

20 45 Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = x 240 = kwh / bulan 3. Pada kondisi kapasitas tertinggi dengan kapasitas target 7440 m3/bulan, kondisi Pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas pompa : 21m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 7440 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 7440 m3/bulan 30 hari 248m3/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 248 m3/h 21m3/h Waktu Operasional = 11.8 jam/hari Dibulatkan 12 jam/hari, dikarenakan kapasitas target yang lebih besar dibanding kapasitas yang dimiliki pompa, sehingga waktu operasional juga semakin lama.

21 46 Sehingga waktu operasi per bulan adalah: 12 x 30 hari = 360 jam/ bulan Frekuensi : 50 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 7.12 x 2 x 1.2 = kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = x 360 = kwh / bulan

22 Pemilihan pompa Molasses Parameter 2 Unit Boiling Pan Station Medium Molasses Viscosity (cps) S.G Capacity Normal : 11 m3/hr Minimal : 7 m3/h Maksimal : 15 m3/h Suction Pressure Min ; Max Discharge Pressure 4.2 Bar Differential Pressure 4.49 Bar Temperature 80 degc NPSHa 3.4 m Tabel 4.7 Operation Condition Molasses (sumber: Data Produksi Pabrik Gula XXXX, Indonesia) Pemilihan Pompa Molasses yang Sesuai Pilih pompa yang sesuai, gunakan pompa yang paling tepat dengan kriteria yang ditentukan.

23 48 Kurva berikut adalah kurva kerja pompa Progressive Cavity yang akan digunakan untuk aplikasi ini: Gambar 4.7. Kurva kerja Pompa Molasses (sumber : Kurva kerja pompa NM90_02S NEMO pump, Netzsch, 2014)

24 49 Didapatkan parameter pompa seperti berikut: Parameter Q Terendah Q Normal Q Tertinggi Kapasitas 7 m3/h 11 m3/h 15 m3/h Tekanan (bar) Putaran (rpm) Frekuensi Operasi 34 Hz 50 Hz 68 Hz Pot (minimum 1.52 kw 2.2 kw 3 kw Daya yang dibutuhkan Torsi saat operasi 292 Nm 290 Nm 288 Nm Torsi operasi awal 610 Nm 610 Nm 610 Nm Tabel 4.8. Parameter pompa dari kurva kerja NM090_02S

25 Check NPSH 3,5 NPSHr values vs. Speed n for NM series 3 2,5 NPSHr (m) 2 1, NM090-02S NM105-02S NM125-02S 0, Drehzahl / speed n (min-1) Gambar 4.4. NPSHr pompa Progressive Cavity (sumber: Kurva NPSHr Nemo, NETZSCH, 2014) Nilai dari NPSHr pompa NM090_02S adalah sebesar 1.15 m NPSHa sistem adalah sebesar 3.4 m Syarat agar tidak terjadi kavitasi adalah NPSHa > NPSHr Sehingga 3.4 m > 1.15 m Hasil : Pompa ini tidak akan terjadi Kavitasi

26 Perhitungan Daya Torsi pompa Molasses Data yang didapat dari program pemilihan pompa tersebut diambil dari parameter cairan air yang memiliki kekentalan 1 cps. Power requirement, Operating torque, serta starting torque adalah untuk liquid jenis air. Sehingga kita perlu menghitung lagi berapa power requirement, operating torque dan starting torque yang diperlukan untuk fluida molasses dengan kekentalan cps Untuk itu diperlukan adanya faktor pengali untuk mendapatkan power requirement, operating torque, dan starting torque yang dibutuhkan. Tabel faktor pengali terhadap kekentalan / viscosity sama seperti pada Gambar 4.4. Service Factor for Viscosity. Dari gambar 4.4 didapatkan faktor pengali untuk kekentalan cps adalah maksimal 1.5 kali. Jadi perhitunggan aktual untuk aplikasi molasses adalah sebagai berikut: pot (power requirement) : 2.25 kw X 1.5 : kw Tn (operating torque) : 290 Nm X 1.5 : 435 Nm Tp (starting torque) : 610 Nm X 1.5 : 915 Nm Pemilihan Motor Listrik pompa Molasses diatas. Dari hasil data diatas maka harus dicari motor yang memenuhi kriteria

27 52 Dengan melihat data dari pembuat motor listrik, kali ini akan menggunakan Motor dengan merek Nord. Data servis faktor untuk waktu operasinya juga mengacu pada standar ATEX. Pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 Dari data ketentuan ATEX, ditentukan servis faktor 1.2 Sehingga data yang dibutuhkan minimum = x 1,2 = 4.01 kw Pemilihan motor mengunakan Daya sebesar 5.5 kw. MAKE MODEL GEAR Rated RATIO Rated Starting Rated Power at Speed at Torque Running 50 Hz 50 Hz Torque Nord SK42-132S/ Tabel 4.9. Spesifikasi motor 5.5 kw (sumber : Nord hand book, edisi X) Menggunakan Motor Nord dengan SK S/4 dengan Power 5.5 kw, Output speed 67 rpm, Starting torque: 1646 Nm, Running Torque: 784 Nm Pemililihan type pompa untuk cairan molasses sama dengan pemilihan pompa progressive cavity seperti umumnya, karena kekentalan molasses tidak terlalu tinggi yaitu berkisar cps, Hal yang harus diperhatikan adalah pompa harus running pada putaran yang rendah.

28 Optimasi Pompa dengan menggunakan Variable Speed Motor Menghitung optimasi pompa molases sama dengan pompa massecuite, berikut adalah perbandingan dan perhitungan total energi yang digunakan: A. Menggunakan Variable Speed Drive 1. Pada kondisi normal dengan kapasitas 11m3/h, kondisi pengoperasiannya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 11m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 2640 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 2640 m3/bulan 30 hari 88m3/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 88 m3/h 11m3/h Waktu Operasional = 8 jam/hari Sehingga Waktu operasional per bulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 50 Hz (kondisi normal)

29 54 Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 2.2 x 1.5 x 1.2 = 3.96 kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = 3.96 x 240 = kwh / bulan 2. Pada kondisi kapasitas terendah dengan kapasitas 7 m3/h, kondisi pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 7 m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 1680 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu Operadiona perhari = Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 1680 m3/bulan 30 hari 56m3/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 56 m3/h 7m3/h

30 55 Waktu Operasional = 8 jam/hari Sehingga waktu operasional perbulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 34 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 1.52 x 1.5 x 1.2 = kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = 2.736x 240 = kwh / bulan 3. Pada kondisi kapasitas tertinggi dengan kapasitas 15 m3/h, kondisi pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 15 m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 3600 m3/ bulan Kapasitas per hari : Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 3600 m3/bulan 30 hari 120 m3/hari

31 56 Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Waktu Operasional = 8 jam/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 120 m3/h 15m3/h Sehingga waktu operasional per bulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 68 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 3 X 1.5 X 1.2 = 5.4 kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = 5.4 X 240 = 1296 kwh / bulan B. Tanpa menggunakan Variable Speed Drive Dikarenakan tidak menggunakanya Variable Speed Drive maka aplikasi ini menggunakan Fix Speed Drive motor, yaitu dengan kondisi normal 50 Hz. Target yang harus dicapai harus sama dengan pompa yang menggunakan Variable Speed Drive yaitu,

32 57 Kapaitas Normal Kapasitas terkecil Kapasitas tertinggi : 2640 m3/bulan : 1680 m3/bulan : 3600 m3/bulan 1. Pada kondisi normal dengan kapasitas 11m3/h, kondisi pengoperasian sama dengan kondisi pengoperasian yang menggunakan Variable Speed Drive. Karena frekuensi yang digunakan adalah frekuensi normal yaitu 50 Hz. Sehingga perhitungan Daya yang dibutuhkan perbulan juga sama. Sehingga: Total daya per bulan = 3.96 x 240 = kwh / bulan 2. Pada kondisi kapasitas terendah dengan kapasitas target 1680 m3/bulan, kondisi Pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Karena menggunakan Fix Speed Motor maka Putaran motor tetap sama yaitu pada 73 rpm. Menurunkan kapasitas dengan menggunakan putaran motor yang sama mengakibatkan Tekanan pompa naik dan Daya konsumsi juga naik. Hal ini dikarenakan untuk menurunkan kapasitas dibutuhkan adanya Valve yang tidak dibuka penuh. Sehingga total Head juga naik yang mempengaruhi Daya konsumsinya. Berikut adalah kurva kerjanya:

33 58 Gambar 4.8. Kurva Kerja pompa NM090_02S tanpa Variable Speed Drive (Sumber: Kurva kerja pompa NM090_02S NEMO pump, Netzsch, 2014) Pada kondisi kapasitas terendah dengan kapasitas 7 m3/h, kondisi pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas : 7 m3/h (dikondisikan dengan valve)

34 59 Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 1680 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 1680 m3/bulan 30 hari 56 m3/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 56 m3/h 7 m3/h Waktu Operasional = 8 jam/hari Sehingga waktu operasional per bulan adalah: 8 x 30 hari = 240 jam/ bulan Frekuensi : 50 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerja X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 4.1 X 1.5 X 1.2 = 7.38 kw Kebutuhan daya lebih besar dari daya motor, sehingga motor yang kita pilih tidak bisa menggunakan daya motor 5.5 kw lagi, harus dinaikkan sampai 7.5 kw.

35 60 Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = 7.38 x 240 = kwh / bulan 3. Pada kondisi kapasitas tertinggi dengan kapasitas target 3600 m3/bulan, kondisi pengoperasian nya adalah sebagai berikut: Kapasitas pompa : 11 m3/h Total Hari Kerja : 30 hari / bulan Target Kapasitas per Bulan : 3600 m3/ bulan Kapasitas per hari : Waktu Operasional: Waktu Operasional perhari = Waktu operasional perhari = Q /bulan Jumlah hari kerja /bulan 3600 m3/bulan 30 hari 120 m3/hari Kapasitas harian Kapasitas Pompa 120 m3/h 11m3/h Waktu Operasional = 10.9 jam/hari Dibulatkan 11 jam/hari, dikarenakan kapasitas target yang lebih besar dibanding kapasitas yang dimiliki pompa, sehingga waktu operasional juga semakin lama.

36 61 Sehingga waktu operasi per bulan adalah: 11 x 30 hari = 330 jam/ bulan Frekuensi : 50 Hz Daya yang dibutuhkan: Total Daya yang dibutuhkan/jam = Daya pada Kurva kerj X Sf. kekentalan X Sf. Operasi = 2.2 x 1.5 x 1.2 = 3.96 kw Total Daya yang dipakai selama 1 bulan = Total Daya dibutuhkan perjam X total jam operasi per bulan Total daya per bulan = 3.96 x 330 = kwh / bulan 4.4. Perbandin Hasil Pompa Massecuite Dengan VSD Kapasitas Operasi Normal Terendah Tertinggi Kapasitas pompa (m3/h) Kapasitas target m3/bulan Waktu Operasi Harian (jam/hari) Waktu Operasi perbulan (jam/bulan) Tekanan (bar) Frekuensi (Hz) Output speed (rpm) Running Torque (N.m) Starting Torque Daya Motor (kw) Kebutuhan Daya perjam (kwh) Kebutuhan Daya perbulan (kwh)

37 62 Pompa Massecuite Tanpa VSD Kapasitas Operasi Normal Terendah Tertinggi Kapasitas pompa (m3/h) Kapasitas target m3/bulan Waktu Operasi Harian (jam/hari) Waktu Operasi perbulan (jam/bulan) Tekanan (bar) 7,97 9,31 7,97 Frekuensi (Hz) Output speed (rpm) Running Torque (N.m) Starting Torque Daya Motor (kw) 18,5 18,5 18,5 Kebutuhan Daya perjam (kwh) 17,088 22,344 17,088 Kebutuhan Daya perbulan (kwh) 4101, , ,68 Pompa Molasses Dengan VSD Kapasitas Operasi Normal Terendah Tertinggi Kapasitas pompa (m3/h) Kapasitas target m3/bulan Waktu Operasi Harian (jam/hari) Waktu Operasi perbulan (jam/bulan) Tekanan (bar) Frekuensi (Hz) Output speed (rpm) Running Torque (N.m) Starting Torque Daya Motor (kw) Kebutuhan Daya perjam (kwh) Kebutuhan Daya perbulan (kwh) ,296.00

38 63 Pompa Molasses Tanpa VSD Kapasitas Operasi Normal Terendah Tertinggi Kapasitas pompa (m3/h) Kapasitas target m3/bulan Waktu Operasi Harian (jam/hari) Waktu Operasi perbulan (jam/bulan) Tekanan (bar) 4,49 4,49 4,49 Frekuensi (Hz) Output speed (rpm) Running Torque (N.m) Starting Torque Daya Motor (kw) 5,5 5,5 5,5 Kebutuhan Daya perjam (kwh) 3,96 7,38 3,96 Kebutuhan Daya perbulan (kwh) 950,4 1771,2 1306,8

TUGAS AKHIR OPTIMASI POMPA PROGRESSIVE CAVITY DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE UNTUK KEBUTUHAN TRANSFER MASSECUITE DAN MOLASSES

TUGAS AKHIR OPTIMASI POMPA PROGRESSIVE CAVITY DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE UNTUK KEBUTUHAN TRANSFER MASSECUITE DAN MOLASSES TUGAS AKHIR OPTIMASI POMPA PROGRESSIVE CAVITY DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE UNTUK KEBUTUHAN TRANSFER MASSECUITE DAN MOLASSES Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada

Lebih terperinci

BAB IV BAHASAN UTAMA

BAB IV BAHASAN UTAMA 42 BAB IV BAHASAN UTAMA Pada bagian ini akan diuraikan mengenai analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan mulai dari perhitungan torsi motor yang digunakan, optimasi dari motor yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digerakkan oleh tenaga penggerak dan digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak gedung maupun pabrik menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Penggunaan motor motor listrik ini membutuhkan energi listrik yang cukup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating.

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating. Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating Santoso_ilham@yahoo.com Ilhambudi.santoso@se1.bp.com Definisi Pompa : peralatan yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan cara menaikkan tingkat energi cairan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Evaluasi performansi efesiensi pompa dilakukan untuk mengetahui efisiensi sebuah sistim pemompaan sehingga bisa dilakukan penghematan energi. 4.2 Pemasangan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP Suhariyanto, Joko Sarsetyanto, Budi L Sanjoto, Atria Pradityana Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Email : - ABSTRACT - ABSTRAK

Lebih terperinci

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( ) POMPA 1. Anindya Fatmadini (03121403041) 2. Debi Putri Suprapto (03121403045) 3. M. Ronal Afrido (03101403068) DEFINISI(Terminologi) Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK Putra Aditiawan 2108030043 Dosen pembinmbing: Dr.Ir.Heru Mirmanto,MT GAMBAR INSTALASI

Lebih terperinci

Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT

Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT Email: evi_kurniati@yahoo.com SEJARAH Diawali, kebutuhan untuk membawa air dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus susah payah mengangkut.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabel 5.1 Hasil perhitungan data NO Penjelasan Nilai 1 Head kerugian mayor sisi isap 0,14 m 2 Head kerugian mayor sisi tekan 3,423 m 3 Head kerugian minor pada

Lebih terperinci

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Oleh : Dunung Sarwo Jatikusumo 2110 038 017 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT Latar

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK *Eflita Yohana, Ari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HEAT GENERATION MECHANICAL SEAL PADA POMPA SENTRIFUGAL 019P111A JENIS OVERHUNG DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP

PERHITUNGAN HEAT GENERATION MECHANICAL SEAL PADA POMPA SENTRIFUGAL 019P111A JENIS OVERHUNG DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP PERHITUNGAN HEAT GENERATION MECHANICAL SEAL PADA POMPA SENTRIFUGAL 019P111A JENIS OVERHUNG DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP Nama : Abdi Pangestu NPM : 20411009 Jurusan : Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah

Lebih terperinci

:... (m) / (bar) vacuum. Viscocity :...(mm 2 /s) Chemical Material Pompa Mech.Seal Design Konsentrasi Media :...(%)

:... (m) / (bar) vacuum. Viscocity :...(mm 2 /s) Chemical Material Pompa Mech.Seal Design Konsentrasi Media :...(%) SIZING PUMP (CENTRIFUGAL PUMP) Specification 1 Kapasitas Pompa Tot. Head/Tekanan Suction Pressure :... (M 3 /hr) :... (m) / (bar) :... (m) / (bar) vacuum Material Pipa :...? Liquid/Media :...? Temperatur

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1 Perhitungan Therminol dari HM Tank (Heat-Medium) di pompakan oleh pompa nonseal kemudian dialirkan melalui pipa melewati dinding-dinding DVD (dowtherm Vacuum Dryer) kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3

BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 3.1 Sistem Proteksi Kelistrikan pada Motor Control Center (MCC) Sistem proteksi kelistrikan pada motor control center

Lebih terperinci

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe SPESIFIKASI PERALATAN Specification Equipment CAR LIFTING 1. HIDROLIS PLATFOR H West Model Piston : Standart Chrome 20 Mikron ( Hard Chrome Process ) Kapasitas angkat : 4000 Kg ( syarat dan ketentuan )*

Lebih terperinci

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1. Skema proses injeksi

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1. Skema proses injeksi BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Studi Kasus 4.1.1 Proses Sistem Injeksi di Instalasi WIP Gambar 4.1. Skema proses injeksi Pada gambar 4.1 di atas menjelaskan tentang proses injeksi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Salah satunya adalah pompa sentrifugal. Pompa irigasi ini dipakai untuk memompa air dari sungai maupun

Lebih terperinci

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS 417 LITER/MENIT, HEAD 28,5 METER UNTUK MENGISI RESERVOAR II POLITEKNIK NEGERI MEDAN

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS 417 LITER/MENIT, HEAD 28,5 METER UNTUK MENGISI RESERVOAR II POLITEKNIK NEGERI MEDAN ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS 417 LITER/MENIT, HEAD 28,5 METER UNTUK MENGISI RESERVOAR II POLITEKNIK NEGERI MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaiakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI STUDI KASUS. Mulai. Studi literatur dan kajian pustaka

BAB III METODELOGI STUDI KASUS. Mulai. Studi literatur dan kajian pustaka BAB III METODELOGI STUDI KASUS 3.1 Diagram Alir Studi Kasus Mulai Studi literatur dan kajian pustaka Pengumpulan data Pengamatan di lapangan Pengamatan daily report Interview Dokumentasi Data input: Tekanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada tiga jenis zat, zat padat, zat cair dan gas. Yang memiliki sifat, wujud dan cara transfortasi yang berbeda-beda. Dalam materi yang akan kita bahas kali ini adalah

Lebih terperinci

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan J. Tek. Ling. Vol. 10 No. 1 Hal. 62-68 Jakarta, Januari 2009 ISSN 1441-318X PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan Teguh Prayudi Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG FIRE PROTECTION SYSTEM

PERANCANGAN ULANG FIRE PROTECTION SYSTEM PERANCANGAN ULANG FIRE PROTECTION SYSTEM PADA FUEL SUPPLY SYSTEM UTILITY WORK MENGGUNAKAN SOFTWARE PIPE FLOW EXPERT (STUDY KASUS PT. PERTAMINA DPPU JUANDA) Bagus Faisal Darma Arif NRP. 2112 105 022 Dosen

Lebih terperinci

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP Abstrak Electric Submersible Pump sebagai salah satu dari alat pengangkat buatan mempunyai beberapa keuntungan seperti

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4. 1. Perhitungan Pompa yang akan di pilih digunakan untuk memindahkan air bersih dari tangki utama ke reservoar. Dari data survei diketahui : 1. Kapasitas aliran (Q)

Lebih terperinci

RANGKAIAN POMPA (POM)

RANGKAIAN POMPA (POM) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA RANGKAIAN POMPA (POM) Disusun oleh: Listiani Artha Kevin Timothius C Dr. Tirto Prakoso Meiti Pratiwi, S.T, M.T. Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA

PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA Abstrak PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

RANGKAIAN POMPA (POM)

RANGKAIAN POMPA (POM) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA RANGKAIAN POMPA Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Tirto Prakoso,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN 1 ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN Puji Saksono Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Balikpapan ABSTRAK Dengan kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc Untuk mendapatkan hasil torsi motor dilakukan pengujian menggunakan metode dynotest atau dynamometer. Setelah dilakukan

Lebih terperinci

COOLING WATER SYSTEM

COOLING WATER SYSTEM 2.8. Pengertian Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara pendingin generator. Cooling Water System menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1 Kapasitas Pompa 3.1.1 Kebutuhan air water cooled packaged (WCP) Kapasitas pompa di tentukan kebutuhan air seluruh unit water cooled packaged (WCP)/penyegar udara model

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DATA. berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut : BAB IV ANALISA DATA Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menganalisa perhitungan efisiensi chiller dan kapasitas yang diperlukan pada sistem pendinginan terhadap chiller di gedung Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Uji Impeller Terhadap Kinerja Pompa Sentrifugal UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Dimas Alief Pratama S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN T u g a s A k h i r BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Observasi Study pustaka Pemilihan bahan dan alat Prosedur pambongkaran alat 1.Pengenalan Excavator Halla HE 280. 2.Pengenalan

Lebih terperinci

Penghematan Energi pada Kompresor Menggunakan Variable Speed Drive (VSD)

Penghematan Energi pada Kompresor Menggunakan Variable Speed Drive (VSD) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Penghematan Energi pada Kompresor Menggunakan Variable Speed Drive (VSD) Aldi Huda Irawan, Dedet Candra Riawan 1), dan Teguh Yuwono 2) Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

LABORATORIUM SATUAN OPERASI LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA 4. 1. Perhitungan Kapasitas Aliran Air Bersih Berdasarkan acuan dari hasil pengkajian Puslitbang Permukiman Dep. Kimpraswil tahun 2010 dan Permen Kesehatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT.

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT. TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT. KALTIM PRIMA COAL Chairul Anwar 2107100021 Dosen Pembimbing : NUR IKHWAN, ST., M. Eng.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA 42 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA Sebelum melakukan perhitungan maka alangkah baiknya kita mengetahui dulu ketersediaan debit air di situ Cileunca

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head BAB III TEORI DASAR POMPA 3.1 Pengkajian Pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak

Lebih terperinci

Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi

Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi Khairil Anwar1, a *, Basri2,b dan Syahrir3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Univeristas Tadulako, Palu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air. 3.2. Alat Penelitian Sling pump skala laboratorium terdiri dari motor listrik, reducer, rangka sling

Lebih terperinci

: atmospheric air. : 1013 mbar abs. : mbar. : 3000 rpm (4800 rpm) : Max. 45 kw : 380 v, 50 Hz, 3 phase

: atmospheric air. : 1013 mbar abs. : mbar. : 3000 rpm (4800 rpm) : Max. 45 kw : 380 v, 50 Hz, 3 phase TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7 I. Maksud dan Tujuan Term of reference (TOR) ini dibuat untuk menjadi acuan dalam proses pengadaan berikut pemasangan Economizer Ash blower type lobe positive

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL Norman Iskandar a, *Restu Bagas Pangestu b a Dosen Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat

Lebih terperinci

KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT

KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT Marliyadi Pancoko 1, Abdul Jami 2 1,2 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL) BAB III METODE STARTING MOTOR INDUKSI 3.1 Metode Starting Motor Induksi Pada motor induksi terdapat beberapa jenis metoda starting motor induksi diantaranya adalah Metode DOL (Direct Online starter), Start

Lebih terperinci

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang

Lebih terperinci

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Muhammad Qahhar 2209 100 104 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.

Lebih terperinci

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasihnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah. BAB IV ANALISA DATA 4.1 Umum Pada bab ini menguraikan langkah-langkah dalam pengolahan data-data yang telah didapatkan sebelumnya. Data yang didapatkan, mewakili keseluruhan data sistem yang digunakan

Lebih terperinci

KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT

KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT Marliyadi Pancoko, Abdul Jami PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek Gd.71, Serpong,

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA 28 BAB IV DATA DAN ANALISA Penelitian tentang pengaruh jumlah sudu terhadap unjuk kerja dan kavitasi pada pompa sentrifugal dilakukan dengan memakai impeler semi-opened. Variasi impeler yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi potensial dan sebaliknya, merubah energi mekanik dalam bentuk fluida, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian terhadap aliran campuran air crude oil yang mengalir pada pipa pengecilan mendadak ini dilakukan di Laboratorium Thermofluid Jurusan Teknik Mesin. 3.1 Diagram Alir

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK.1. Perhitungan Silinder-silinder Hidraulik.1.1. Kecepatan Rata-rata Menurut Audel Pumps dan Compressor Hand Book by Frank D. Graha dan Tara Poreula, kecepatan piston dipilih

Lebih terperinci

REDESIGN SISTEM HIDROLIK LIR BURITAN KRI SLAMET RIYADI 352

REDESIGN SISTEM HIDROLIK LIR BURITAN KRI SLAMET RIYADI 352 REDESIGN SISTEM HIDROLIK LIR BURITAN KRI SLAMET RIYADI 352 Ir. ARINO ANZIP MENG. SC Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Ir. SUTRISNO M.T. Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut JAJANG AMIR HIDAYAT Sekolah

Lebih terperinci

Permasalahan. - Kapasitas terpasang 7,10 MW - Daya mampu 4,92 MW - Beban puncak 31,75 MW - Defisit daya listrik 26,83 MW - BPP sebesar Rp. 1.

Permasalahan. - Kapasitas terpasang 7,10 MW - Daya mampu 4,92 MW - Beban puncak 31,75 MW - Defisit daya listrik 26,83 MW - BPP sebesar Rp. 1. STUDI PEMBANGUNAN PLTU MAMUJU 2X7 MW DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS, EKONOMI DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL SULAWESI BARAT Yanuar Teguh Pribadi NRP: 2208100654 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan sparepart mesin produksi kelapa sawit.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA a. EHP (dinas) = RT (dinas) x Vs = 178,97 Kn x 6,172 m/s = Kw = Hp

PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA a. EHP (dinas) = RT (dinas) x Vs = 178,97 Kn x 6,172 m/s = Kw = Hp PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA a. EHP (dinas) = RT (dinas) x Vs = 178,97 Kn x 6,172 m/s = 1104.631 Kw = 1502.90 Hp b. Menghitung Wake Friction (W) Pada perencanaan ini digunakan tipe single screw

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: electromagnetic Pump, Discharge, pressure, Flow and Power of the pump. ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: electromagnetic Pump, Discharge, pressure, Flow and Power of the pump. ABSTRAK EXPERIMENT ALAT SIMULATOR RADIATOR UNTUK PERHITUNGAN DAYA PENGGERAK POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP LAJU ALIRAN FLUIDA Oleh Fajar Fransiskus Simatupang (43090002) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

POMPA. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2016

POMPA. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2016 POMPA Perancangan Alat Proses Abdul Wahid Surhim 2016 Rujukan 1. Jacques Chaurette. 2005. TUTORIAL CENTRIFUGAL PUMP SYSTEMS. Fluid Design inc. Canada 2. Towler and Sinnot. Chapter 5 Piping and Instrumentation.

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Seperti kita ketahui bahwa dalam instalasi suatu motor listrik harus mempunyai pengetahuan dasar yang baik mengenai cara instalasi itu sendiri. Hal Ini akan sangat

Lebih terperinci

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS ANDITYA YUDISTIRA 2107100124 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H D Sungkono K, M.Eng.Sc Kemajuan

Lebih terperinci

OPTIMISASI KONSUMSI DAYA MULTI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PENGGERAK POMPA AIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMISASI KONSUMSI DAYA MULTI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PENGGERAK POMPA AIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMISASI KONSUMSI DAYA MULTI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PENGGERAK POMPA AIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA ACHMAD SYAHID 220920 1 0 03 Dosen Pembimbing Prof. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng, PhD. Heri Suryoatmojo,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III ANALISA POMPA SENTRIFUGAL PENDISTRIBUSIAN AIR DARI WATER TANK KE DEARATOR PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 160 M 3 /JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Pengujian Pompa Reciprocating Pengujian kinerja pompa ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pompa setelah proses modifikasi, yang meliputi ketangguhan sistem

Lebih terperinci

Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2013 PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT

Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2013 PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALUOLEO

Lebih terperinci

BAB III LOW PRESSURE DRAIN PUMP

BAB III LOW PRESSURE DRAIN PUMP BAB III LOW PRESSURE DRAIN PUMP 3.1 Pengaruh LP drain pump terhadap effisiensi thermal Low Pressure drain pump (LP drain pump) merupakan jenis pompa sentrifugal yang digunakan untuk memindahkan fluida

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah

Lebih terperinci

KONSERVASI ENERGI DENGAN KENDALI SISTEM PEMOMPAAN AIR MENGGUNAKAN VARIABLE FREQUENCY DRIVE

KONSERVASI ENERGI DENGAN KENDALI SISTEM PEMOMPAAN AIR MENGGUNAKAN VARIABLE FREQUENCY DRIVE Al Ulum Sains dan Teknologi Vol 3 No 1 Nopember 2017 14 KONSERVASI ENERGI DENGAN KENDALI SISTEM PEMOMPAAN AIR MENGGUNAKAN VARIABLE FREQUENCY DRIVE Sofyar 1) 1 Jurusan Teknologi Listrik Akademi Teknik Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. Material dalam bentuk cair sendiri misalnya saja pada industri minuman, tentunya

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM

CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM Oleh: Cahyo Hardo Priyoasmoro Moderator Milis Migas Indonesia Bidang Keahlian Process Engineering PENDAHULUAN Menurut hemat saya, selama bekerja di operasi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL NASKAH PUBLIKASI ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL Naskah Publikasi ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 5.1.1. Distribusi air bersih Hasil perhitungan di gedung Robotika ITS Surabaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompressor dan Klasifikasinya Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya menghisap udara dari atmosfer. Namun ada pula yang menghisap udara

Lebih terperinci