BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Ratna Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma yang peneliti gunakan adalah Kritis dengan tipe atau jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Paradigma Kritis ditujukan untuk mengkoreksi pandangan kontruktivisme yang kurang sensitive pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun instituisonal. 1 Pandangan Kritis selalu melihat bahwa bahsa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam pembentukan subjek, dan berabgi tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat. Hal inilah yang melahirkan paradighma kritis analisis wacam krisiti (Critical Discourse Analysis). 2 Karakterstik utama dari kritis adalah sebagimana Eryanto 3 mengutipnya dari Teub A.Van Dijk, Fairclough dan Wodak adalah sebagai berikut: (1) tindakan; (2)konteks; (3)historis; (4)kekuasaan; (5)ideology A. Tindakan Wacana dipahami sebgai sebuah tindakan (action), dimana wacana dipadankan sebagai bentuk interaksi, wacana bukan berada dalam ruang tertutup dan internal. Orang berbicara atau menulis bukan ditafsirkan sebagai ia menulis atau berbicara untuk dirinya sendiri, namun bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dan 1 Eryanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKIS,2001,hlm.4-6. (Dalam buku Burhan Bungin, Metode Analisis Data Kualitatif, Jakarta: KDT,2007,hlm 198.) 2 Burhan Bungin, Metode Analisis Data Kualitatif, Jakarta: KDT,2007,hlm Eryanto, Loc.cit.,
2 berhubungan dengan orang lain. Karena itu adalah sebuah tujuan untuk mempengaruhi,mendebat,membujuk, menyangga, bereaksi dan sebagainya. B. Konteks Paradigma Kritis mempertimbangkan konteks dari wacana seperti latar, situasi,peristiwa dan kondisi. Paradigma disini dipandang diproduksi,dimengerti dan dianalisis pada suatu jontes tertentu. Dalam konteks komunikasi, paradigm harus juga mempertimbangkan siapa yang mengkonsumsi sesuatu dengan siapa dan mengapa komunikasi itu dilakukan; dalam jenis khalyak apa; melalui medium apa; bagaimana perbedaan tipe komunikasi; dan hubungan untuk setiap pihak. 4 Menurut analisis paradigm kritis bahwa bahasa tidak bisa dimengerti sebagai mekanisme internal dari linguistic semata, bukan suatu objek yang diisolasi dalam ruang tertutup. Bahasa di sini dipahami dalam konteks secara keseluruhan. C. Historis Menempatkan wacana dalam konteks social tertentu, berarti wacana diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks yang menyertainya. Misalnya, kita melakukan analisi wacana teks selebararan mahasiswa menentang soeharto. Pemahaman mengenai wacana teks ini faktanya akan diperoleh kalau kita bisa memberikan konteks historis dimana teks itu diciptakan. 5 4 Burhan Bungin, Metode Analisis Data Kualitatif, Jakarta: KDT,2007,hlm Eryanto, Op. cit., hlm 10
3 D. Kekuasaan Analisis Wacana kritis juga mempertimbangkan elemen kekuasaan (power) dalam analisisnya. Disini, setiap wacana yang muncul, dalam bentuk teks, percakapan, atau apapun tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan. Konsep kekuasaan adalah salah satu kunci hubungan antara wacana dengan masyarakat. Seperti kekuasaan kulit putih terhadap kulit hitam dalam wacana mengenal realisme, kekukasaan perusahaan berbentuk dominasi pengusaha kelas atas kepada bawahan. 6 E. Ideologi Sebagaimana yang dijelaskan oleh Eryanto 7 bahwa teori-teori klasik tentang ideology mengatakan bahwa ideology dibangun oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk memproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strategi utamanya adalah denga membuat kesadaran kepada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Paradigma dalam pendekatan semacam ini dipandang sebagai medium melalui manan kelompok yang dominan mempersuasi dan mengkomunikasikan kepada khalayak produksi kekuasaan dan dominasi yang dimiliki, sehingga tampak absah dan benar. 8 6 Burhan Bungin, Op.Cit., hlm Eryanto, Op. Cit., hlm 13 8 Burhan Bungin, Loc.Cit.,
4 3.2 Tipe Penelitian Tipe Penelitian adalah Deskriptif dengan metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang ditimbulkan oleh subjek penelitian,misalnya perilaku,tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata kata bahasa pada suatu kinteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 9 Sedangkan deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk berbagi variable yang timbul di masyarakat yang menjadi objek dari penelitian itu. Pendekatan kualitatif adalah suatau proses penelitian dan pemahama yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan meneliti katakata, laporan terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. 10 Penelitian ini merupakan upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip prinsip umum yang juga berarti upaya pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Penelitian pada hakikatnya merupakan wahana untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. 11 Dalam pendekatan kualitatif ini, mendekati makna dan ketajaman analisis logis dan juga dengan cara menjauhi statistik. Penelitian kualitatif merupakan cara andal dan relevan untuk bisa memahami fenomena sosial. Dengan ini penelitian kualitatif dapat terfokus menemukan tema atau nilai budaya semacam apa yang terpendam dibalik suatu 9 Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Ramadja Karya. 10 Craswell,1998: Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, Graha Ilmu, 2011 : hal. 29.
5 fenomena sosial, serta menemukan rasionalitas seperti apa yang bersemayan dibalik suatu fenomena sosial. 12 Fenomena ini ingin mendalami suatu fenomena sosial dalam masyarakat. Dengan strategi penelitian kualitatif fenomena sosial dalam penelitian ini dapat dipaparkan secara gambling. Karena penelitian kualitatif dituntut memiliki startegi penyelidikan yang handal sehingga hasil (temuannya) bsa dipertanggung jawabkan keterpercayaannya dan kejituannya Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah metode semiotika yaitu studi tentang tanda dan segala yang berhubingan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dengan penerimanya oleh mereka yang menggunakannya. Penelitian yang dipakai oleh metode penelitian kualitatif, kegiatan penelitian kulitatif banyak mencandra dan mendeskripsikan bagaimana subjek dalam berinteraksi dengan sekelilingnya dan mendeskirpsikan bagaimana subjek dalam berinteraksi dengan sekelilingnya terkait dengan tema penelitian. Dengan begitu, segala aktivitas gerak,perilaku, sikap, ungkapan verbal dan non verbal menjadi focus peneliti. Pada sisi ini pendekatan kesejarahan tidak dapat di pisahkan dari penelitian kualitatif. Data penelitian kualitatif diproses dari apa yang diamati, didengar, dirasa dan dipikirkan oleh peneliti. Informasi-infromasi itu terkait dengan fokus penelitiannya. 12 Burhan Bunguin. Metode Penelitian Kualitatif (aktualisasi metodologis kea rah ragam warisan kontemporer). Raja Grafindo Persada : Jakarta 2008 Hal Ibid Burhan Bungin, Hal 53
6 Sifat penelitain ini adalah deskriptif, yaitu penggambaran secara mendalam tentang situasi, atau proses yang diterliti. Mengingat sifatnya ini maka penelitian kualitatif tidak berusaha untuk menguji hipotesis. Meski demikian bukan berarti penelitain ini tidak memiliki asumsi awal yang menjadi permasalahan penelitian. 14 Metode yang digunakan dalam analisis semiotika ini adalah kualitatif-interpretantif. Metode semiotika kualitatifinterpretatif (interpretation), yaitu sebiah metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan memahami kode (decoding) dibalik tanda dan teks tersebut. i Penelitian dilakukan dengan menggunakan teori kritis, teori kritis adalah bahwa tidak ada sebuah kebetulan dalam teks-dalam pengertian teks sebagai produksi. Setiap indikasi atas apa yang tersembunyi, direpresi atau diganti dalam strukturnya dapat dilacak kembali pada ketidaksadaran tekstual Peneliti melalukan penelitian secara kualitatif dan dilakukan dengan fokus penelitian kepada bidang studi smiotika, studi tentang tanda dan cara tanda yaitu bekerja dinamakan semiologi, semiotika mempunyai tiga bidang studi utama 15 : 1. Tanda itu sendiri, hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu tekrait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dana hanya bisa difahami dalam artian manusia yang menggunakannya. 14 Ibid hal John Fiske,. Cultural and Communication Studie: Sebuah Pengantar Paling Komperhensif. (Yogyakarta : Jalasutra,.2007), hal. 60.
7 2. Kode atau system yang mengorganisasikan tanda, studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk menstransmisikannya. 3. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja, ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaaan dan bentuknya sendiri. Bagi Semiotika pada sisi yang lain, pesan merupakan suatu konstruksi tanda yang melalui interkasinya dengan penerima, menghasilkan makna. 16 Penelitian ini menggunkan metode semiotika dari Roland Barthes, dengan teori system pertandaan bertingkat yang disebut sistem debotasi dan konotasi. Roland Barthes dengan teori sistem pertandaan bertingkat yang disebut sistem denotasi dan konotasi. Menyatakan bahwa apapun bentuk pertandaan denotatif, ia pada akhirnya harus mengandung didalam dirinya rantai pertandaan dan makna makna ideologi. 3.4 Unit Analisis Dalam sebuah penelitian, menentukan unit analisis diperlukan agar peneliti dapat mengetahui dan menentukan masalah dari penelitian tersebut. Oleh karena itu peneliti harus dapat menentukan apakah unit analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah individu, kelompok, pasangan, perusahaan, atau budaya. Unit Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah film The Raid 2; Berandal. Adapun film The Raid 2; Berandal sebagai unit analisis adalah karena penulis merasa alur cerita dan sinematografi dari film tersebut merepresentasikan tanda tanda kekerasan premanisme pada 16 Ibid. 10
8 film, baik kekerasan secara verbal maupun nonverbal. Serta peneliti merasa dapat dengan mudah menganalisis jenis kekerasan yang dilakukan dari film sebagai gaya hidup. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data menurut Moh Nasir: Tekhnik Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara teknik pengumpulan data dengan perumusan masalah penelitian dan tekhnik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data dengan satuan satuan pengamatan tertentu. Penetuan metode pengumpulan data ini tegantung pada permasalahan penelitian yang diangkat sehingga penelitian dapat menentukan teknik pengumpulan data sesuai untuk digunakan dalam penelitian Data Primer Data Primer diperoleh dari proses pengambilan data berupa film The raid. Karya sutradara Garteh Evans yang diproduksi Maret Data primer berupa film layar lebar. Pengambilan data film ini (baik audio maupun visual) menggunakan media bioskop layar lebar. Kemudian data yang diolah, dijadikan lampiran peneletian ini dalam bentuk cetak (foto/print) dan elektronik (CD) Data Sekunder Data Sekunder merupakan data untuk mendukung data primer sebagai tambahan, berupa data mengenai studi kepustakaan, membaca literature berupa buku buku, jurnal, website atau sumber lainnya yang berhubungan dan dibutuhkan untuk melengkapi data dalam proses penelitian ini Pawoto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta:LKIS Hal 70.
9 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisi semiotika Rolland Barthes yang difokuskan pada film The Raid 2: Berandal. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan tahap pertama yaitu menguraikan makna denotasi identifikasi dan klasifikasi terhadap tanda-tanda yang terdapat pada objek audio (verbal) dan visual (non verbal). Selanjutnya peneliti melakukan pemaknaan pada tingkat konotasi merupakan nilai yang bermain dibalik sistem tanda tingkat pertama atau denotasi yang dipaparkan oleh Barthes Rolland yang dikatakan sebagai Mitos. Penelitian ini tidak hanya mendeskripsikan nilai persahabatan, naum juga melihat simbol yang ada pada tayangan. Semua data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif melalui analisis semiotika Rolland Barthes. Berikut ini adalah peta tanda Rolland Barthes Alex Sobur, Semiotika Komunikasi PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2004, Hal 69
10 TABEL 2 : Peta Tanda Roland Barthes 19 (1) Signifer (Penanda) (2) Signified (pertanda) (3) Denotative Sign (tanda denotative) (4) Conotative Signifier (Penanda Konotatif) (5) Conotative Signifed (Pertanda Konotatif) (6) Conotative Sign (Tanda Konotatif) Melalui peta tanda tersebut, dapat dipilih bahwa tanda denotative (3) terdiri atas penanda (1) dan pertanda (2). Akan tetapi pada saat bersamaan, tanda denotative adalah pertanda konotatif (4) 20. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsure material jika anda mengenal tanda sign, barulah konotasi seperti harga diri, keterangan dan keberanian menjadi mungkin. Makna Denotatif adalah makna yang tampak secara langsung (makna asli dari tanda), sementara makna kontatif adalah makna yang merupakan turunan dari makna 19 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal Ibid 69.
11 denotatif yang kemudian dimaknakan secara konotatif, untuk langkah terakhir adalah memaparkan penggambaran yang tersirat dalam pembungkus tanda. Tabel 3 : Table Kerja Analisis 21 VISUAL Gambar yang mewakili makna Penanda Pertanda Jenis shot Tanda verbal dan Nonverbal Penjelasan Gambar Denotasi Konotasi Makna Realitas Makna Perumpamaan Setelah semua itu dkatakan maka dapat diketahui penggambaran nilai kekerasan yang sesuia dengan perumusan masalah yang ada untuk mencapai tujuan penelitian yaitu menyampaikan gamabran menyeluruh mengenai makna-makna dari data yang selanjutnya disajikan dan dideskripsikan secara kualitatif. 21 Alex Sobur, Op,cit., Hlm 65.
12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out Indonesia menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra fundamental
Lebih terperinci40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan paradigma kritis, gagasan utama teori kritis ialah bahwa tidak ada sebuah kebetulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pengertian paradigma menurut Dedy Mulyana adalah suatu kerangka berfikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Membahas mengenai pengertian tentang paradigma, yang dimaksud paradigma penelitian adalah dasar kepercayaan seseorang dalam melakukan penelitian baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum, cara memecah kompleksitas dunia nyata. Dengan demikian, paradigma yang tertanam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Patton dalam Tahir 1 Paradigma adalah sebuah pandangan dunia, perspektif umum, cara memecah kompleksitas dunia nyata. Dengan demikian, paradigma
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma ialah bagaimana kita memandang dunia. Dalam penelitian komunikasi, paradigma digunakan untuk melihat gambaran umum bagaimana komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kritis Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimana penelitian kualitatif merupakan proses penelitian dan ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. Untuk mempermudah penelitian, maka objek kajian tersebut akan ditelisik dan dianalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu untuk mengetahui bagaimana film 9 Summers 10 Autumns mendeskripsikan makna keluarga dan reproduksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ 1.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada teori yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Paradigma Penelitian Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis (critical theory). Aliran pemikiran paradigma ini lebih senang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Sebagai salah satu pendekatan yang baru, maka pendekatan konstruktivis (intepretatif) ini sebenarnya masih kurang besar gaungnya di bandingkan dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti
BAB III METODE PENELITIAN Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan metode analisa semiotika. Analisa semiotika merupakan suatu teknik analisa yang menarik sebuah tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ini memandang bahwa ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, kita menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang diambil dari pendapat orang-orang serta perilakunya yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digali sedalam-dalamnya serta tidak mengutamakan jumlah populasi atau sampling.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis akan mengarah pada penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori semiotika. Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifik. Paradigma ini meliputi asumsi asumsi tentang berbagai hal dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Thomas Kuhn memaparkan paradigma merupakan konsep yang didalamnya mengungkapkan pandangan umum arus perkembangan ilmu pengetahuan. Paradigma ini merupakan cara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Menerut Basrowi Sadakin penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metodologi penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah- langkah sistematik dan logis tentang pencarian data yang berkenaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. Universitas Frankfurt Jerman yang digawangi oleh kalangan neo-marxis Jerman.
BAB III Metode Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, paradigma kritis adalah paradigma yang berusaha melakukan analisa secara tajam dan teliti terhadap realitas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma Teori Konstruktivis. Dalam jurnal yang ditulis oleh Emel Ultanir berjudul An Epistemological
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Logo merupakan bagian yang penting untuk menunjukan keberadaan sesuatu. Logo menjadi sebuah pengakuan, kebanggaan, inspirasi, kepercayaan, kehormatan, kesuksesan,
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menentukan kebenaran atau lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif menggunakan pendekatan kualitatif, metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jeni s Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam program televisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kirk dan Miller (1986:9), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitiian ini menggunakan sifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986:9), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang atas dasar konvensi sosial yang terhubung sebelumnya - dapat
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Analisis Semiotik Secara etimologis istilah semiotika berasal dari kata Yunani Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefisinikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah
Lebih terperincidalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal
63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan keilmuan, dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun
Lebih terperinci13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi
semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah analisis semiotika dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan studi wacana media massa. Pendekatan kualitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1998), pendekatan merupakan suatu usaha/ proses yang dilakukan dalam rangka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis adalah paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial bersifat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.
93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian untuk Film Hiphopdinigrat dari JHF ini adalah metode penelitian kualitatif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian untuk Film Hiphopdinigrat dari JHF ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut (Sugiyono,2005:6),metode penelitian kualitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sederetan luar objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Alasan mengapa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa, sampai
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA
ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA Subur Ismail Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan menggunakan ketrampilan kreatif, seperti copywriting, layout, ilustrasi, tipografi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan tipe penelitian ini adalah untuk menganalisis lapisan makna yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu bagaimana komunikasi narsisme agnezmo direpresentasikan dalam akun instagram @Agnezmo. Maka penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan periklanan sangat lekat dalam kehidupan masyarakat terutama di kota kota besar. Dalam satu hari, masyarakat kota selalu berhadapan dengan iklan, dalam tampilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan
25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan
38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,
58 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau bisa disebut juga metode riset ini memiliki makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang menerangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam komunikasi, manusia menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam komunikasi, manusia menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesan. Studi media massa mencakup pencarian pesan dan makna-makna dalam materinya, karena sesungguhnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah. Penelitian kualitatif itu bertumpu secara mendasar pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Menurut Harmon (1970) mendefinisikan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan paradigma
BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan paradigma kontruktivist sebagai interpretatif menolak obyektifitas. Obyektifitas sebagaimana
Lebih terperinci