MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA"

Transkripsi

1 MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA A. PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA 1. Pokok pikiran mempersiapkan pendirian usaha: a. Nama Perusahaan b. Lokasi Perusahaan c. Komiditi yang akan diusahakan d. Konsumen yang akan dituju e. Pasar yang akan dituju f. Patner untuk kerjasama g. Personil yang dipercaya h. jumlah modal yang dibutuhkan i. Perlatanan yang perlu disediakan j. Penyebaran promosi 2. Faktor pendirian usaha : a. Alam b. Modal usaha c. Keterampilan usaha d. Tenaga Kerja e. Faktor internal (sumber daya financial, sasaran/tujuan, manajemen usaha dan pemasok ) f. Factor lingkungan eksternal( Kebudayaan, hokum, perekonomian, teknologi, persaingan, permintaan bahan mentah/baku) 3. Situasi lingkungan usaha Situasi lingkungan usaha harus diperhatikan oleh calon wirausaha dalam pendirian usaha; 1. Alam disekitar rempat usha 2. Lingkungan masyarakat (adat-istiadat, kegemaran masyarakat) Situasi fasilitas usaha yang harus diperhatikan oleh calon wirausaha : 1. Peraturan pemerintah 2. Perkreditan 3. Sarana Usaha 4. Pembinaan Usaha (lembaga-lembaga yang membantu dalam pembinaan usaha) 4. Faktor pertimbangan khusus: 1. Perencanaan pasar : Meneliti kebutuhan yang diinginkan pasar 2. Perencanaan okok usha (perencanaan produksi, keuangan, penjualan) Proses perencanaan pendirian usaha : Langkah-langkah: 1. Merumuskan tujuan 2. Mengumpulkan fakta,data, informasi, mengenai kondisi usaaha 3. Mengadakan pembahasan/analisis 4. Merumuskan sasaran usaha 5. Merumuskan berbagai macam alternative 6. Merumuskan rencana strategis 7. Merumuskan rencana taktis pendirian usaha jangka panjang 8. Menyusun anggaran belanja dalam rangka pendirian usaha 5. Kegiatan memulai usaha : 1. Pengamatan pasar ( jenis produk, kapan produk diperlukan, jumlahnya, konsumen) 2. Menentukan jenis usaha ( Jenis yang sesuai dengan kebutuhan pasar) 3. Pengaturan produksi ( Kapan produk diedarkan, menjaga kondisi produk, mengatur jumlah produk) 4. Penentuan harga jual pokok produk ( keuntungan usaha,daya beli konsumen. Harga poko umumnya, komisi agen/penyalur, cara pembayaran ) 5. Membuat produk ( Membuat sendiri, mempercayai pembuatan pada orang lain) 6. tempat usaha (letak tempat usaha, tanah tempat usaha) 7. Rencana anggaran pendapatan dan belanja usaha (RAPB) B. MENGURUS SURAT IZIN USAHA 1. Teknis mengurus surat izin usaha Surat izin yang diperlukan pada usaha industri seperti: a. Izin Prinsip (IP) yaitu suatu persetujuan yang dikeluarkan oleh Pemda setempat setelah izin pembebasan tanah dimiliki. Izin pembebasan tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) b. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dikeluarkan oleh Pemda melalui dinas Pengawasan Pembangunan Kota (DPPK).

2 c. Izin Gangguan dikeluarkan oleh Bagian Undang-Undang Gangguan Pembda setempat). 2. Pelaksanaan Iengurusan Izin Usaha Calon wirausaha harus mengisi formulir yang disediakan oleh pemda stempat yang telah ditunjuk. Keterangan isian izin formulir : a. Nama perusahaan b. Bentuk usaha c. Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP) d. Alamt kantor e. Identitas pemilik dan pengurus perusahaan f. Akta Pendirian Usaha g. Jenis usaha h. ketenagakerjaan i. Golongan usaha j. Mesin peralatan usaha k. Permodalan Usaha 3. Persyaratan perizinan Usaha : A. SITU (surat Izin Tempat Usaha ) Prosedur pengurusan SITU: 1. Meminta izin para tetangga sekitarnya diketahui oleh RT/RW diteruskan ke Kelurhan dan Kecamatan 2. Surat Izin dari tetangga tersebut dilanjutkan ke Kotamadya untuk memperoleh SITU 3. Membaya Biaya Izin Syarat-syarat yang tertuang dalam SITU : a. Keamanan b. Kesehatan c. Ketertiban d. Mengutamakan penerimaan tenaga kerja dari penduduk setempat B. SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan 1. Ketentuan Umum SIUP: SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh Mentri/pejabat yang dtujukan kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada Pengusaha Perorangan, firma, CV, PT, Koperasi dan BUMN dan lain-lain. Perusahaan melakukan kegiatan perdagangan dapat dibedakan : a. Perusahaan Kecil dengan modal dan kekayaan bersih dibawah Rp b. Perusahaan menengah dengan modal dan kekayaan bersih Rp s/d Rp c. Perusahaan Besar dengan modal dan kekayaan bersih diatas Rp Kewajiban Pemilik SIUP a. Melaporkan ke Kanwil Perdagangan yang menerbitkan SIUP b. Pengusaha wajib memberikan informasi tentang perusahaan c. Perusahaan wajib membayar uang jaminan dan adm ketentuan yang berlaku C. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Pihak yang wajib mendapatkan wajib pajak /NPWP : 1. Setiap badan yang menjadi subjek pajak penghasilan (PT,CV, Firma, BUMN/BUMD, Persekutuan/Perorangan,dan lain-lain) 2. Setiap Perorang/Pribadi dengan penghasilan bersih ; a. Rp /tahun untuk diri wajib pajak b. Rp /tahun untuk wajib pajak yang telah kawin 3. Mengisi surat pemberitahuan (SPT ) untuk disampaikan ke Dirjen Pajak/Kantor Pelayanan Pajak setempat. 4. Wajib Pajak harus mengambil sendiri SPT yang telah disediakan Dirjend Pajak D. NRP (Nomor Register Perusahaan) atau Tanda Daftar Perusahaan(TDP) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang. Setiap perusahaan wajib memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) baik berbentuk badan hukum, koperasi, perorangan, dll. Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan, atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan memberi surat kuasa. Tanda Daftar Perusahaan berlaku selama Perusahaan tersebut masih beroperasi dan wajib didaftarkan ulang setiap 5 (lima) tahun.

3 Perusahaan yang dikecualikan dari Wajib Daftar Perusahaan adalah : 1. Setiap perusahaan yang berbentuk jawatan (Perjan). 2. Perusahaan kecil perorangan yang tidak memerlukan izin usaha Syarat-syarat yang harus dipenuhi: 1. Akta pendirian perusahaan yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang 2. Ijin Gangguan (HO) 3. KTP atau paspor Pemilik Penanggung Jawab Perusahaan 4. Legalitas usaha dari instansi teknis 5. NPWP E. NRB ( Nomor Rekening Bank) Persyaratan untuk mendapatkan Nomor Rekening Bank ; 1. Foto Copy KTp/SIM 2. Mengisi formulir kartu Contoh Tanda Tangan 3. Nomor Rekening Bank untuk perusahaan minimal 2 orang (Bendahara/Manajer) F. AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) Adalah Keseljuruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan bagi berbagai usaha : Dampak Penting : 1. Jumlah manusia yang akan kena dampak 2. Luas wilayah persebaran Dampak 3. lama Dampak berlangsung 4. Intetesitas Dampak 5. Banyak komponen lingkungan yang kena dampak 6. Sifat komulatif dampak 7. Berbalik dampak /tidak berbalik A. MASALAH PERMODALAN USAHA PERMODALAN USAHA 1. Pengertian dan Penggunaan modal usaha Modal usaha adalah : Kolektivitas dari barang-barang yang masih ada dalam proses produksi. barang-barang modal merupakan semua barang yang ada di dalam rumah tangga perusahaan yang berfungsi secara produktif untuk membentuk pendapatan. Dampak usaha yang kekurangan modal ; 1. Kekurangan biaya untuk penelitian padsar, mem[produksi barang, dll 2. Kurangnya dan untuk pembalian mesin-mesin produksi 3. Kurangnya untuk promosi 4. Kekurangan untuk biaya ekstensifikasi 5. Kekurangan spartarts modal mesin-mesin produksi Masalah permodalan akan menyangkut keseimbangan di dalam modal usaha yang meliputi : 1. Keseimbangan modal Intern(Keseimbangan antar modal yang ditarik dengan yang tersedia di dalam perusahaan) 2. Keseimbangan modal ekstern (keseimbangan modal yang dibutuhkan dengan modal yang tersedia pada masyarakat) 3. Keseimbangan modal kuantitatif( Keseimbangan modal yang dibutuhkan di satu pihak dengan jumlah yang akan ditarik) Untuk mendapatkan perambahan modal dapat dilakukan dengan pengajuan pinjaman ke Bank, namun sebelumnya bank akan meninjau pihak perusahaan yang akan mengajukan pinjaman dengan memperhatikan : 1. Solvabilitas yaitu Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila dibubarkan 2. Likuiditas adalah Kemampuan perusahaan untuk membaya utang-utang yang telah jatuh tempo 3. Rehabilitas adalah Kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan 2. Penggolongan Modal a. Modal Sendiri dan Modal Pinjaman b. Harta tetap dan harta lancar Harta tetap adalah Barang yang dibeli berniali tinggi dan tidak bergerak (tanah, bangunan mesin-mesin dan lain-lain)

4 harta Lancar ( Uang tunai, piutangan/tagihan, persediaan barang jadi, setengah jadi, mentah) c. Modal aktif dan modal pasif Modal aktif adalah modal yang berbentuk aktiva/harta yang menunjukan bentuk modal usaha yang ditanamkan di perusahaan, modal aktif dapat dibagi berdasarkan masa pakainya : a. Modal lancar adalah keseluruhan harta perusahaan yang masa pakainya atau pen ggunaannya kurang dari setahun. Contoh kas, barang, wesel suratberharga, dll. b. Modal tetap adalah keseluruhan harta perusahaan yang masa pakai atau penggunaannya lebih dari satu tahun. Contoh harta berwujud tanah, bangunan, dll harta yang tidak berwujud seperti hak cipta, hak paten dll) Berdasarkan wujudnya ; 1. Modal barang (modal berupa aktiva berwujud ) 2. Modal tunai ( modal berbentuk uang tunai ) Modal Pasif adalah modal yang menunjukan dari mana asalnya dan merupakan suatu jumlah yang abstrak. Modal pasif dapat dibedakan : 1. Modal Pasif atas dasar sumbernya (modal sendiri dan modal asing0 2. Modal pasif atas dasar lama penggunaannya (modal jangka pendek dan jangka panjang ) 3. Manfaat dan cara Menyimpan Modal Usaha : Cara melaksanakan simpanan modala usha : a. Simpanan dapat dilakukan dari keuntungan bersih (netto) pendapatan usaha. b. Simpanan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif c. Simpanan dapat dilakukan tanpa pengorbanan usaha d. Simpanan dapat dilakukan dengan hasrat yang baik karena ada masalah dalam permodalan usaha Manfaat simpanan modal bagi wirausaha : 1. Sebagai cadangan perbaikan usaha perusahaan 2. Sebagai cadangan stabilitas perusahaan 3. Sebagai cadangan untuk ekspansi perusahaan B. Peminjaman Modal usaha Tambahan 1. Tujuan Peminjaman dan cara penataan Perusahaan a. Secara Umum 1. Menguasai tatalaksana usaha secara umum 2. Menguasai dan menerapkan manajemen usaha 3. Menguasai pengurusan dan penggunaan keuangan usaha 4. Menguasai cara memproduksi barang 5. Menguasai cara pemasarandan penjualan barang b. Secara Khusus ; Penataan perusahaan secara khusus adalah dengan membina dan memupuk hubungan baik dengan lembag-lembaga keuangan. Tujuan tambahan permodalan perusahaan : a. Meningkatkan keuntungan usaha b. Menambah modal usaha c. Memperluas dan mengembangkan usaha 2. Permodalan Pinjaman Modal Usaha Pihak perbankan akan melihat kondisi keuangan perusahaan dan mempertimbangkan untuk diberikan pinjaman, dan bank selalu melihat dari sudut likuiditasnya. Likuiditas adalah kemampuan perushaan untuk memnuhi kewajiban membayar kembali pinjaman tepat waktu. 3. Cara memohon pinjaman modal usaha a. Diajukan langsung kepada Kantor Cabang Bank Pelaksana b. Mengisi dafta isin yang telah diseduakan Bank tersebut c. Memberikan keterangan lengkap dan benar tentang perusahaan

5 PENGAJUAN KREDIT USAHA A. KREDIT INVESTASI 1. Pengertian, tujuan dan Fungsi Kredit Kredit adalah pemberian prestasi dari satu pihak kepihak lain yang akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu dengan suatu kontraprestasi berupa bunga. Pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (debitur) a. Pengertian dan tujuan Kredit Investasi Kredit investasi adalah Kredit yang diberikan oleh bank untuk keperluan pertambahan modal, guna mengadadkan rehabilitasi, dan mendirikan suatu proyek baru. Ciri-ciri kredit investasi: 1. Mempunyai perencanaan yang terarah dan matang 2. Waktu penyelesaian kredit berjangka menegah dan panjang 3. Diperlukan untuk penanaman modal b. Cash flow adalah Perputaran keuangan perusahaan yang mencakup segala komponen, biaya dan pendapatan. 2. Fungsi Kredit Investasi 1. Untuk meningkatkan daya guna dari modal/uang 2. Untuk menstabilkan perekonomian 3. Untuk menimbulkan kegairahan dalam berusaha atau berisnis 4. Untuk meningkatkan peredaran dan lalulintas uang 5. Untuk meningkatkan dayaguna suatu barang 3. Unsur-unsur Kredit a. Kepercayaan b. Waktu c. Degree of Risk / tingkat risiko d. Prestasi 5. Persyaratan memperoleh Kredit Persyaratan memperoleh kredit pada umumnya a. Character, yaitu sifat atau watak pribadi debitur untuk memperoleh kredit, misalnya kejujuran, sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya. b. Capital, adalah kemampuan modal yang dimiliki dalam rangka untuk memenuhi kewajiban tepat pada waktunya, terutama dalam hal likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditasnya. c. Capacity, adalah kemampuan debitur untuk melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan dana/kredit dan mengembalikannya. d. Collateral, adalah jaminan yang harus disediakan sebagai pertanggungjawaban bila debitur tidak dapat melunasi utangnya. e. Condition of economic, adalah keadaan ekonomi suatu Negara secara keseluruhan yang memengaruhi kebijakan pemerintah di bidang moneter, khususnya berhubungan dengan kredit perbankan. Jenis-Jenis Kredit 1. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Berdasarkan jangka waktu, jenis kredit dibedakan menjadi: a. Jangka Pendek, apabila tenggang waktu yang diberikan bank kepada nasabahnya untuk melunasi pinjaman tidak lebih dari satu tahun. Contoh : Kredit modal kerja perdagangan, industri dan sektor lainnya. b. Jangka menengah, apabila kredit yang diberikan berjangka waktu lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun. Contoh : Kredit Investasi untuk pembelian kendaraan, KMK untuk kontruksi c. Jangka Panjang, apabila jangka waktu pengembalian pinjaman yang diberikan lebih dari 3 tahun Contoh : Kredit Investasi untuk pembangunan pabrik hotel, dan jalan tol 2. Jenis Pinjaman berdasarkan sifat penggunaannya Berdasarkan sifat penggunaannya, jenis Pinjaman dibedakan menjadi: a. Pinjaman konsumtif apabila pinjaman yang diberikan tersebut oleh nasabahnya (biasanya perorangan) dipergunakan untuk membiayai barang barang konsumtif.contohnya pembelian mobil untuk keperluan pribadi. Sumber pembayarannya berasal dari gaji atau pendapatan lainnyabukan dari obyek yang dibiayai.

6 Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit konsumtif antara lain: 1. Kartu Kredit, yaitu: fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu setelah aplikasi permohonan kartu kreditnya disetujui oleh bank yang bersangkutan. 2. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), yaitu fasilitas pinjaman untuk pembelian/pembangunan/renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan, apartemen, dan villa atau untuk pembelian kavling/tanah matang atau untuk refinancing, dengan jaminan berupa obyek yang dibiayai. 3. Kredit Mobil, yaitu fasilitas pinjaman bank untuk pembelian kendaraan bermotor roda 2 baru, atau ronda 4 baru atau refinancing roda 4, dengan jaminan berupa kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut. 4. Kredit Multiguna, yaitu fasilitas pinjaman bank untuk segala keperluan yang bersifat konsumtif dengan jaminan berupa tanah dan bangunan milik debitur. b. Pinjaman Komersial, merupakan pinjaman yang oleh nasabahnya (perorangan atau badan usaha) dipergunakan untuk membiayai kegiatan usaha. Sumber pembayaran berasal dari usaha yang dibiayainya itu. Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit komersial adalah: 1. Kredit mikro, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha mikro 2. Kredit usaha kecil, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha kecil 3. Kredit usaha menengah, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha menengah 4. Kredit Korporasi, yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai korporasi atau perusahaan 5. Penentuan besar kecilnya kredit miktor, kecil dan menengah ditentukan oleh kebijakan masing-masing bank 3. Berdasarkan Keperluannya Berdasarkan keperluannya, jenis pinjaman dibedakan menjadi : 1. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang dipergunakan untuk menambah modal kerja suatu perusahaan, seperti pembelian bahan baku, biaya-biaya produksi, pemasaran, dan modal kerja untuk operasional lainnya. 2. Kredit Investasi, yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barangbarang modal beserta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, maupun ekxpansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek yang akan ada. 3. Kredit pembiayaan proyek (Project Financial), yaitu: kredit yang digunakan untuk pembiayaan investasi maupun modal kerja untuk projek baru. 4. Berdasarkan sifat penarikannya Berdasarkan sifat penarikannya, dapat dibedakan menjadi: 1. Kredit langsung (Cash Loan), yaitu kredit yang langsung menggunakan dana bank dan secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank. Kredit langsung ini meliputi kredit investasi maupun kredit modal kerja. 2. Kredit tidak langsung Non-Cash Loan), yaitu kredit yang tidak langsung menggunakan dana bank dan belum secra efektif merupakan hutang nasabah kepada bank. Kredit tidak langsung ini meliputi Bank Garansi dan Letter of Credit 5. Berdasarkan sifat pelunasannya Berdasarkan sifat pelunasannya, krredit dibedakan menjadi: Kredit dengan angsuran, yaitu: Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya diatur secara bertahap menurut jadwal yang telah ditetapkan di dalamperjanjian kredit. Kredit dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo, yaitu kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamnnya tidak diatur secara bertahap melainkan harus dikembalikan secara sekaligus pada saat tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam perjanjian kredit. Kredit yang masih diberlakukan sampai dengan saat ini di antaranya adalah sebagai berikut. a. Kredit likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah kredit yangdiberikan oleh Bank Indonesia kepada bank-bank dalam rangka menunjang pembiayaan usaha suatu bidang yang sudah ditentukan, di antaranya ialah: 1) Kredit Usaha Tani (KUT), 2) kredit kepada Koperasi Unit Desa (KUD), 3) kredit kepada Bulog untuk pengadaan pangan dan gula, 4) kredit investasi yang diberikan oleh bank-bank pembangunan dan LKBB. b. Kredit yang tidak ditunjang oleh kredit likuiditas Bank Indonesia, di antaranya: 1) Kredit Usaha Kecil (KUK), 2) kredit ekspor, 3) kredit kepada kontraktor nasional, 4) kredit produksi, impor dan penyaluran pupuk, serta obat hama untuk bimas, 5) kredit investasi kecil (kredit modal kerja permanen), 6) kredit investasi (kredit modal kerja sampai dengan Rp ,00),

7 7) kredit kepada guru, 8) kredit mahasiswa Indonesia, 9) kredit asrama mahasiswa. c. Peranan Kredit dalam Perekonomian Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian karena dapat membantu seseorang atau badan usaha yang sedang mengalami kesulitan keuangan untuk mengembangkan usahanya. Dengan adanya kredit yang diberikan, diharapkan akan dapat memajukan kegiatan ekonomi serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peranan kredit dalam perekonomian antara lain sebagai berikut. a. Meningkatkan produksi atau produktivitas. b. Meningkatkan daya guna barang. c. Memajukan perkembangan dunia keuangan. d. Memperlancar pemasaran barang. e. Sebagai alat hubungan internasional. f. Memajukan lalu lintas peredaran uang. g. Membuka lapangan kerja baru. h. Sebagai salah satu alat untuk menjaga kestabilan ekonomi. Kebaikan dan Keburukan Kredit a. Kredit mempunyai beberapa kebaikan, di antaranya sebagai berikut. 1) Meningkatkan produktivitas. 2) Memperlancar konsumsi barang atau jasa. 3) Memperlancar tukar-menukar atau perdagangan. 4) Memperlancar arus peredaran uang dan barang. b. Keburukan kredit antara lain sebagai berikut. 1) Produk yang dihasilkan akan mengalami kelebihan (over production), sehingga dapat menjatuhkan harga barang. 2) Timbul spekulasi dalam perdagangan, sehingga membawa akibat yang tidak baik. 3) Dapat menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang), karena meningkatkan jumlah uang yang beredar. 4) Kredit konsumtif dapat mendorong masyarakat untuk hidup melebihi kemampuannya. 5) Kredit produktif memberi kesempatan kepada orangorang atau badan mendirikan badan usaha untuk mencoba-coba atau secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga mengakibatkan kegagalan atau jatuh pailit. 5. Pemberian Kredit Untuk pemberian kredit biasanya ada beberapa formulasi yang lazim digunakan bank (P4) ; a. Personality tentang data kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, keluarga b. Purpose tentang tujuan penggunaan kredit c. Prospec tentang harapan masa depan dari usah atau bisnis d. Payment tentang bagaimana pembayaran pengembalian pinjaman B. KREDIT MODAL KERJA 1. Pengertian dan Kegunaan Kredit Modal Kerja Kredit Modal Kerja disebut juga kredit produksi atau eksploitasi karena digunakan untuk membiayai eksploitasi perusahaan seperti pembelian bahan baku dan biaya produksi. 2. Pengelolaan Kredit Modal Kerja Modal Kerja adalah Jumlah uang yang tergabung kedlam aktiva lancar perusahaan, aktiva lancar adalah harta perusahaan dalam jangka paling lama satu tahun dan dapat dicairkan menjadi uang kas. 3. Pengaturan Kredit Modal Kerja a. Modal kerja selalu dibutuhkan selama usaha perusahaan masih beroperasi b. Kredit modal kerja merupakan alat untuk mengukur likuiditas usaha perushaan c. Modal sebagai sarana penyusunan rencana usaha 4. Perputaran Modal Kerja Unsur-unsur modal kerja : a. uang kas b. surat-surat berharga c. Piutang-piutang dagang d. Persediaan barang dagangan 5. Besarnya kebutuhan kredit Modal Kerja a. Periode terikatnya modal kerja b. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari

8 C. PROSEDUR MENDAPATKAN KREDIT INVESTASI DAN KREDIT MODAL KERJA 1. Cara memohon kredit investasi dan kredit modal kerja a. Diajukan kepada Kantor Cabang Bank Pelaksana b. Mengisi daftar isian c. Memeberikan keterangan lengkap tentang perusahaan 2. Dokumen-dokumen Permohonan Kredit a. Akte Pendirian Perusahaan b. Kartu Tanda Penduduk c. SITU,SIUP, dan AMDAL d. Neraca dalam perincian rugi laba e. NPWP f. Proposal Usaha 3. Praktek Lapangan 1. Penelitian Pendahuluan yaitu penelitian kelengkapan permohonannkredit dan keberadaan nasabah 2. Wawancara 3. Pemeriksaan ke tempat usaha 4. Meminta informasi mengenai pemohon kredit dari bank lain Penilaian/analisis permohonan kredit a. Penilaian untuk menghadapi risiko kredit : 1. Watak (character) 2. Kemampuan (capacity) 3. Modal (capital) 4. Kondisi usaha 5. Jaminan (collateral) b. Analisis Permohonan kredit 1. Aspek Umum (izin, pemilik modal, pengalaman usaha, informasi pihak ketiga ) 2. aspek manajemen ( Pengurus, Jumlah personalia, jabatan rangkap diluar perusahaan, kerapian adm, kebenaran data yang disampaikan) 3. Aspek pemasaran ( Jenis barang, saluran distribusi, posisi pemohon terhadap perantara, Cara pembayaran, rata-rta penjualan, rencana penjualan,dll) 4. Aspek teknik dan produksi pembelian 5. Aspek Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Hal tersebut tercermin pada UU RI no. 10

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical), BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Usaha Mikro Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Kredit 2.1.1. Pengertian Kredit Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1 Pengertian UMKM Ada beberapa pengertian UMKM menurut para ahli atau pihak yang langsung berhubungan dengan UMKM, antara lain: 1.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Dalam arti luas kredit diartikan sebagai sebagai kepercayaan. Begitu pula dengan bahasa latin kredit berarti credere yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Menurut UU No 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 mengatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara bisa dilihat dari minimalnya dua sisi, yaitu ciri perekonomian negara tersebut, seperti pertanian atau industri dengan sektor perbankan.

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang 24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi mayarakat kita. Perkataan kredit tidak saja dikenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang. digilib.uns.ac.id 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Definisi Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG A. PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG A. PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG A. PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK INDONESIA Kata Bank berasal dari bahasa Italy Banca yang berarti bence, yaitu suatu bangku tempat duduk. Sebab, pada zaman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetian Deposito Berjangka Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account dimana artinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh faktor suku bunga kredit, dana pihak ketiga, nilai tukar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit Menurut Hasibuan (87: 2008) kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia seperti sektor perdagangan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kuncoro (2002:68), Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Dalam dunia modern ini, peranan perbankan dalam kemajuan perekonomian suatu Negara sangatlah besar.begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja praktek dan menuangkannya dengan judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin tingginya tingkat persaingan antar bank dan resiko perkreditan, menyebabkan pihak manajemen Bank perlu menerapkan suatu pengendalian yang memadai. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berhasil maka diperlukan

Lebih terperinci

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Materi 3 Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Subpokok bahasan : Pengertian Kredit & Pembiayaan (Produk Lending) Jenis-jenis kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit Jenis-jenis pembebanan suku

Lebih terperinci

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN 1 KREDIT MENURUT UU NO. 10/1998 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

Lebih terperinci

MODUL KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SEMEESTER 5. SMK NEGERI 1 SUKASADA Jalan Srikandi, Sambangan, Sukasada

MODUL KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SEMEESTER 5. SMK NEGERI 1 SUKASADA Jalan Srikandi, Sambangan, Sukasada MODUL KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SEMEESTER 5 SMK NEGERI 1 SUKASADA Jalan Srikandi, Sambangan, Sukasada BAB I MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA A. PEMBENTUKAN BADAN USAHA Dalam pembentuan badan usaha, ada beberapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian atau langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA A. Pengertian Pengalokasian Dana Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk tabungan, simpanan giro dan deposito adalah menyalurkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembiayaan atau Kredit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi Pembiayaan dan Kredit Menurut Hasibuan (2007:87) pengertian pembiayaan adalah jenis-jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Mata Pelajaran : EKONOMI Hari / Tanggal : 8 Desember 2016 Kelas : XII IPS I. PILIHAN GANDA PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN ULANGAN AKHIR SEMESTER Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian sekarang ini, dimana setiap perusahaan baik itu yang bergerak dibidang industri perdagangan maupun jasa dituntut tidak hanya bertahan tetapi juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit menurut Undang-undang RI No. 10 tentang perbankan (1998) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan

Lebih terperinci

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 685/XIV Pada nomor yang lalu, kita telah berkenalan sekilas dengan produk kredit di bank. Sekarang, kita akan berbicara

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Kredit Istilah kredit bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang menjual dan membeli barang-barang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Kata Prosedur Kredit terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Prosedur dan Kredit. Menurut Ardiyos (2004:73) arti dari Prosedur adalah suatu bagian

Lebih terperinci

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Aspek Keuangan dan Pembiayaan Bisnis Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Manajemen Kas Lingkup Kas adalah aset yang paling penting namun yang paling tidak produktif yang dimiliki suatu bisnis.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah 1. Proses pengajuan - Persyaratan Administratif 66 1) Foto Copy KTP dan Menunjukkan Aslinya. 2) Foto Copy Kartu Keluarga dan Menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Suatu penelitian kaitan antara landasan teori dan fakta empirik sangat penting. Menghindari kesalahan pengertian dalam pemahaman dan untuk memperoleh kesatuan pandangan terhadap beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Fungsi Bank Umum dalam Pemberian Kredit. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Fungsi Bank Umum dalam Pemberian Kredit. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fungsi Bank Umum dalam Pemberian Kredit Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemulihan perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Dunia keuangan khususnya perbankan dari tahun ketahun telah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini ditunjukkan dari jumlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bank 1.2.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN III.

KERANGKA PEMIKIRAN III. III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengendalian Kredit Bank Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja 1. Permohonan Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah modal kerja, maka nasabah harus mengisi formulir (lampiran

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT 1 of 50 8/23/2014 7:22 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian dalam masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berdasarkan persejuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berdasarkan persejuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Kredit Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998,menyebutkan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). 2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah salah satu badan financial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana dari dan kepda masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2005:5) prosedur ialah urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan kegitan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek penyaluran kredit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL

PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL KELOMPOK 6 NICO ARFI S [ 115020300111018] RAHADIAN PRAYOGO U [ 115020300111027 ] ARIF INDRA D. [0710230150] CA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut adanya persaingan usaha yang semakin ketat pula. Hal inilah yang menjadi pemikiran penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kredit Macet 1. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang

Lebih terperinci

Jenis-jenis Badan Usaha

Jenis-jenis Badan Usaha ASPEK HUKUM Pendahuluan Untuk memulai studi kelayakan usaha, umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak yang melakukannya dari aspek lainnya tergantung dari kesiapan masingmasing perusahaan. Bagi

Lebih terperinci

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sarana yang strategis dalam rangka pembangunan ekonomi, peran yang strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai penghimpun

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 IX. KREDIT PERBANKAN A. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa latin credo atau credere, yang berarti I believe, I trust, saya percaya

Lebih terperinci